Kelompok : 1
Anggota:
- Maharani A.N(15)
- Rizal Cahya D.P(24)
- Salsa Shifa Fauziah(27)
- Satria Herdiyana(30)
- Sinta Nurhayati(32)
- Virza Azzahra r (35)
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Mendeskripsikan Provinsi Di Indonesia ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga
kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah
Mendeskripsikan Provinsi Di Indonesia ini. Harapan kami semoga makalah yang telah
tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para
pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik
dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini
murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun
untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keragaman sosial budaya atau “Cultural Diversity” adalah keniscayaan yang ada di
bumi Indonesia. Keragaman sosial budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai
kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai
kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar dipulau-
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis
yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan,
hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok
suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan
kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di
Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut
mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan
agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya
dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. BAHASA
Aceh sendiri mempunyai beberapa bahasa daerah yang biasa digunakan sebagai bahasa
keseharian seperti Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Alas dan sebagainya.
1) RUMAH ADAT
Salah satu rumah adat Aceh sendiri dikenal dengan nama Rumoh Aceh atau krong
Bade. Ada beberapa hal yang unik dan menjadi ciri khas dari rumah adat Aceh ini.
Salah satunya bentuk rumah yang seperti panggung dengan berjarak sekitar 2,5
sampai 3 meter dari atas tanah.
Hal yang menjadikan rumah adat ini semakin unik adalah dari segi penggunaannya,
seperti bagian kolong rumah yang digunakan sebagai tempat menyimpan bahan-bahan
4
makanan sedangkan bagian atas atau panggungnya digunakan sebagai tempat istirahat
atau penerima tamu
BEBERAPA RUMAH ADAT ACEH
1. Rumah Santeut
Rumoh Santeut (datar) atau tampong limong adalah rumah adat aceh yang biasanya
digunakan sebagai tempat tinggal sehari-hari masyarakat aceh yang berpenghasilan
rendah. Perbedaan Rumoh Santeut dengan Rumoh Aceh terletak pada ketinggian
bangunan dan lantai setiap bagian rumah memiliki ketinggian yang sama, tidak seperti
Rumoh Aceh dimana ruang tengah lebih tinggi dibandingkan dengan ruang depan dan
belakang.
2. Rumah Rangkang
Rangkang berupa rumah panggung yang hanya terdiri dari satu ruangan. Rangkang ini
biasanya dimanfaatkan sebagai tempat melepas lelah bagi petani saat sedang bertani.
Material yang digunakan untuk membuat Rangkang juga sangat sederhana yaitu kayu
biasa.
2) PAKAIAN ADAT
Tahukah Anda, pakaian adat Aceh merupakan peninggalan dari sejarah Kerajaan Perlak dan
Kerajaan samudera Pasai. Untuk pakaian adat pria dikenal dengan nama baju Linto Biro,
sedangkan untuk pakaian adat wanitanya dikenal dengan nama Daro Buro.
Pakaian adat Aceh ini biasanya digunakan pada saat-saat istimewa saja, seperti upacara adat
atau acara-acara pemerintahan lainnya.
BEBERAPA MACAM PAKAIAN ADAT
1. Pakaian Adat Aceh (Pria)
Peukayan Linto Baro Merupakan busana adat yang diperuntukkan bagi laki-laki. Mulanya
busana ini digunakan untuk menghadiri upacara adat dan kegiatan pemerintahan pada zaman
kerajaan islam yaitu Samudera Pasai dan Perlak
2. Pakaian Adat Aceh (Wanita)
Peukayan Daro Baro merupakan pakaian adat Aceh yang diperuntukkan bagi wanita. Pakaian
ini berwarna lebih cerah jika dibandingkan dengan pakaian laki-laki dan banyak variasi.
Biasanya pakaian ini berwarna merah, hijau, ungu dan kuning. Peukayan Daro Baro memiliki
lebih banyak hiasan sebagai pelengkapnya.
1. Tari Saman.
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa
Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi
5
Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya
Tak benda UNESCO
Beberapa tarian adat aceh lainnya diantaranya:
Tari Laweut Aceh, Tari Tarek Pukat,Tari Bines,Tari Didong, Rapai Geleng, Tari Ula ula
lembing, Tari Ratoh Duek Aceh, Tari Pho.
4) SENJATA TRADISIONAL ACEH
- Rencong meupucok
Senjata ini masih tergolong sebagai senjata rencong dengan beberapa modifikasi yang
berbeda. Meupucok bercirikan pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang dibuat
dari emas yang ada di atas gagangnya. Biasanya senjata ini digunakan sebagai salah satu
hiasan penting pada kegiatan-kegiatan resmi seperti acara adat atau pertunjukan kesenian.
Meupucok biasanya memiliki besi yang tipis, panjang, dan runcing dengan gagang senjata
yang melengkung.
- Rencong meucugek
Sama seperti Meupucok, Meucugek juga masih merupakan jeni senjata Rencong yang sering
digunakan. Kata Meucugek atau cugek ialah merujuk pada istilah perekat, yakni sebuah
bahan yang berfungsi memudahkan bagi penggunanya untuk menikamkan senjata tersebut ke
tubuh lawan/musuh. Baja Meucugek biasanya berwarna putih dengan ujung senjata yang
sangat tajam yang efektif dalam menusuk lawan. Gagang pisaunya juga cukup tebal dan kuat
untuk menahan tangan ketika menikam.
- Rencong meukuree
Meukuree ialah salah satu jenis Rencong yang memiliki seni yang indah, yakni hiasan yang
terlukis di sepanjang bajanya. Biasanya hiasan yang terlukis adalah berupa gambar lipan,
bunga, ular, atau hiasan-hiasan menarik lainnya. Gagangnya biasanya berwarna hitam dengan
bahan yang tebal dan melengkung sehingga nyaman untuk digunakan. Sarung Meukuree
biasanya dibuat dari bahan tanduk kerbau yang kuat.
- Rencong pudoi
Satu lagi senjata tradisional yang mirip dengan bentuk Rencong adalah Pudoi. Senjata ini
disebut Pudoi karena memiliki ciri khas gagang pisau yang berukuran pendek dan lurus, yang
mana dapat memberi kesan bahwa Rencong tersebut belum selesai.
Istilah Pudoi sendiri digunakan pada sesuatu yang dirasa belum selesai atau sempurna.
Namun, penggunaannya cukup mudah, karena ukurannya yang kecil sehingga terasa ringan
untuk digunakan.
6
- Siwah
Siwah merupakan senjata tradisional Aceh langka yang mirip Rencong dengan tampilan yang
lebih elegan. Bahan pembuat bajanya dan ganggangnya sama seperti Rencong dengan ujung
baja yang sangat tajam dan sarung yang tebal. Untuk jenis Siwah yang diberi hiasan-hiasan
yang terbuat dari bahan emas dan sarung serta gagang yang terbuat dari bahan permata hanya
digunakan sebagai perhiasan saja.
- Peudeung
Peudeung merupakan senjata tradisional Aceh yang memiliki bentuk yang menyerupai
pedang. Istilah Peudeung sendiri merupakan nama lain dari pedang dengan corak khas
budaya Aceh. Senjata ini sering difungsikan sebagai senjata untuk menyerang, karena
memiliki bilah baja yang tajam dan kuat. Peudeung sangat efektif untuk mencincang,
menebas tubuh lawan, dan sebagai senjata untuk mengalihkan perhatian lawan.
- Mie Aceh
masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging
sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis
kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam tiga jenis, Mie Aceh Goreng
(digoreng dan kering), Mie Aceh Tumis (dengan sedikit kuah) dan Mie Aceh Kuah (sup).
Beberapa makanan khas lainya: Manisan pala, Sanger, Pisang Sale, Kembang loyang
Lepat, Rujak Aceh Samalanga, Keumamah, Kue Bhoi, Bohromrom, Meuseukat
- Bungong Jeumpa.
lagu daerah yang berasal dari Aceh. Bungong Jeumpa dalam bahasa Aceh berarti
bunga cempaka. Lagu ini memiliki arti penting dalam budaya suku Aceh dimana lagu ini
menggambarkan semangat dan keindahan Tanah Aceh yang disimbolkan dengan bunga
khas di Kesultanan Aceh yaitu Bungong Jeumpa.
Beberapa lagu daerah lain diantaranya:
- Tawar Sedenge.
- Aceh Lon Sayang.
- Aneuk Yatim.
- Sepakat Segenap.
- Lembah Alas.
7
7) HAL HAL UNIK YANG HANYA ADA DI ACEH
1. Satu-satunya Masjid yang Punya Parkir Underground
2. Satu-satunya Daerah yang Punya Aturan Khusus dan Hukum Cambuk
3. Museum Tsunami dan Kuburan Massal
4. Surga bagi Pecinta Kopi
5. Perempuan dengan Mahar Termahal ke Dua
6. Memiliki Dua Warisan Dunia Non Benda dari UNESCO
7. Pahlawan Wanita terbanyak di Indonesia
8. Punya Ganja Terbaik di Dunia
2. SUMATERA UTARA
Sumatra Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra.
Provinsi ini beribu kota di Medan.
A. BAHASA
Sumatera Utara Memiliki bahasa beberapa bahasa yang biasa digunakan dalam berkomunikasi di
sana. Seperti Bahasa Batak, Bahasa Karo, Bahasa Nias, Bahasa Mondaling dan lain-lain
1) RUMAH ADAT
- Rumah Adat Bolon.
Rumah adat Bolon berbentuk persegi panjang di mana seluruh bagian rumah terbuat dari
material yang berasal dari alam. Umumnya, rumah adat Bolon dihuni oleh 4-6 keluarga
yang hidup bersama ditambah beberapa hewan ternak yang dipelihara di kolong rumah.
8
- Rumah Adat Karo.
Rumah adat Karo yang juga dikenal sebagai rumah adat Siwaluh Jabu.
Nama tersebut mengartikan bahwa rumah adat Karo dihunia oleh delapan keluarga yang
memiliki peran masing-masing dalam kehidupan rumah tangga. Rumah adat Karo terdiri
dari Jabu Jahe (hilir), Jabu Julu (hulu), dan masing-masing jabu terbagi lagi menjadi dua
dan kemudian menghasilkan beberapa jabu.
- Rumah Adat Pakpak
Rumah adat Pakpak/Dairi hadir dengan bentuk yang khas di mana bangunan terbuat dari
material kayu dan atapnya dari ijuk. Rumah adat yang juga disebut sebagai Jerro
merepresentasikan budaya Pakpak yang khas dalam setiap bagian bangunannya.
- Rumah Adat Mandailing.
Dalam bahasa lokal, rumah adat Mandailing disebut sebagai Bagas Godang di mana
Bagas bermakna rumah dan Godang bermakna banyak.
Secara struktur, rumah adat Mandailing memiliki bentuk yang cukup berbeda dengan
rumah adat Sumatera Utara lainnya sekaligus jadi ciri utama.
- Rumah Adat Nias.
Dalam istilah setempat, rumah adat Nias disebut dengan nama Omo Sebua atau Omo
Hada. Umumnya rumah adat Nias terbuat dari tiang kayu nibung berukuran besar, beratap
rumbia, dan berbentuk lonjong seperti telur.
- Rumah Adat Angkola
Rumah adat Angkola yang disebut sebagai Bagas Godang terbuat dari dinding dan lantai
papan, atap ijuk, dan didominasi dengan warna hitam.
Berbagai keunikan rumah adat Angkola tersebut menjadi ciri khas yang membedakannya
dengan rumah adat Sumatera Utara lainnya.
- Rumah Adat Simalungun.
Ciri khas utama rumah adat Simalungun yang berbeda dengan rumah adat Sumatera Utara
lainnya terletak pada bentuk atapnya.
Rumah adat Simalungun dinamai Rumah Bolon yang serupa dengan nama rumah adat
Sumatera Utara lainnya yaitu rumah adat Bolon.
Ciri khas lainnya dari rumah adat Simalungun terletak pada kaki bangunan yang terbuat
dari kayu gelondongan yang menyilang antar sudut.
9
1) PAKAIAN ADAT
- Pakaian Adat Suku Batak Toba.
- Pakaian Adat Suku Mandailing.
- Pakaian Adat Suku Nias.
- Pakaian Adat Laki-laki Nias.
- Pakaian Adat Perempuan Nias.
- Pakaian Adat Suku Simalungun.
- Pakaian Adat Suku Pakpak
- Pakaian Adat Suku Melayu
- Pakaian Adat Suku Karo
2) TARIAN ADAT
Tari Tradisional Khas Melayu- Deli
– Tari Serampang Dua Belas
– Tari Persembahan
3) SENJATA TRADISONAL
- Piso Gaja Dompak.
- Hujur Siringis.
- Tongkat Tunggal Panaluan.
- Piso Sanalenggam.
- Piso Toba.
- Tumbuk Lada.
- Piso Gading.
- Piso Sitolu Sasarung.
4) MAKANAN KHAS
- Bika ambon
- Kue Putu Bambu
- Arsik
- Kue Ombus-ombus
- Dekke Na Niura.
- Manuk Napinadar.
- Mie Gomak.
10
5) LAGU DAERAH
- Anju Ahu.
- Sinanggar tulo
- Butet.
- Cikala Le Pongpong.
- Dago Inang Sarge.
- Ketabo.
- Leleng Ma Hupaima.
- Lisoi.
- Madekdek Magambiri.
- Mariam Tomong.
- Nasonang Dohita Nadua.
3. SUMATERA BARAT
Sumatra Barat (disingkat Sumbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
Pulau Sumatra dengan Padang sebagai ibu kotanya. Provinsi ini berpenduduk sebanyak
4.846.909 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari12 kabupaten dan
7 kota.
A. BAHASA
Bahasa Minangkabau (bahasa Minang: baso Minang) adalah salah satu bahasa dari rumpun
bahasa Melayu yang dituturkan oleh Orang Minangkabau sebagai bahasa ibu khususnya di
provinsi Sumatra Barat.
• Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan
empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
11
C. MACAM MACAM KEBUDAYAAN SUMBAR
1) RUMAH ADAT
- Rumah Gadang
adalah rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di
jumpai di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama
lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang
menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.
Ada lagi Rumah Adat yang lainya seperti:
2) PAKAIAN ADAT
- Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Pria Minangkabau
Pakaian adat Sumatera Barat untuk pria bernama pakaian penghulu. Sesuai namanya, pakaian
ini hanya digunakan oleh tetua adat atau orang tertentu saja, dimana dalam cara
pemakaiannya pun di atur sedemikian rupa oleh hukum adat yang berlaku.
- Adat Padang Wanita Bundo Kanduang : Baju Kurung
Pakaian Bundo kanduang merupakan pakaian adat Minangkabau yang dikenakan oleh para
wanita yang sudah menikah. Sementara untuk pria maupun untuk sepasang pengantin,
dikenal juga jenis pakaian lainnya.
3) TARIAN ADAT
- Tari Piring
adalah tarian tradisional yang melibatkan atraksi piring. Tari ini dibawakan para
penari dengan gerak gemulai, tempo cepat serta tidak ketinggalan para penari akan
selalu membawa piring di kedua tangannya. Tari piring tidak hanya dikenal di
Sumatera Barat, tapi seluruh Indonesia bahkan dunia.Tari Piring berasal dari Solok,
Provinsi Sumatera Barat. Secara historis, tari piring diperkirakan sudah ada sejak abad
ke-12 ketika masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa.
Ada beberapa tarian lain juga seperti : Tari Payung, Tari Indang, Tari Lilin, Tari
Pasambahan Minang, Tari Rantak, Tari Ambek-ambek Koto Anau
Tari Randai ,Tari Alang Babega
12
4) SENJATA TRADISIONAL
- Senjata Tradisional Kerambit.
- Senjata Tradisional Karih
- Senjata Tradisional Kalewang
- Senjata Tradisonal Ruduih
5) MAKANAN KHAS
- Rendang
- Gulai Tunjang
- Sate Padang
- Lamang tapai
- Katupek Pitatah
- Galamai
- Wajik
- Kipang Kacang
- Bareh Randang
- Teh tarik
- Jus pinang
- Daun kawa alias kopi daun
6) LAGU DAERAH
- Ayam den Lapeh
- Bareh Solok
- Kampuang nan Jauah di Mato
- Tak Ton Tong
- Dindin Badindin
- Kambanglah Bungo
- Kutang Barendo
4. RIAU
Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatra. Provinsi
ini terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatra, yaitu di sepanjang pesisir Selat Melaka.
A. BAHASA
Bahasa bahasa di riau meliputi: Bahasa Hokkien, Bahasa Melayu, Bahasa Tiochiu
13
B. LETAK PROVINSI RIAU
Bersama dengan Provinsi Kepulauan Riau, Selat Malaka masih menjadi pembatas alami di
bagian timur.
- Batas provinsi bagian selatan berupa wilayah Provinsi Jambi dan Sumatra Barat.
- Batas sebelah barat adalah Provinsi Sumatra Barat dan Sumatra Utara
1) RUMAH ADAT
Nama Lontik diberikan menurut bentuk perabung atapnya yang lentik ke atas, sedangkan
nama Lancang atau Pencalang karena bentuk hiasan kaki dindingnya berbentuk perahu atau
Pencalang. Rumah Lontik berbentuk persegi panjang dan berupa rumah panggung.
Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar
adalah rumah adat khas Daerah Riau yang berupa balai selaso jatuh. Balai atau rumah adat ini
difungsikan sebagai tempat berkegiatan bersama, sebagai tempat pertemuan, tetapi tidak
digunakan sebagai tempat tinggal pribadi. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar dikenal juga
dengan sebutan balai penobatan, balirung sari, balai karapatan dan sebagainya.
2) PAKAIAN ADAT
PAKAIAN ADAT (PRIA)
Baju Kurung Cekak Musang
Ada kecenderungan untuk menganggap Baju Kurung Cekak Musang lebih bersifat resmi
Kaum laki-laki Melayu biasa memakai baju jenis ini ke acara formal. Baju ini tercantum
dalam buku "Life and Customs" oleh R.O. Winstedt yang dikutip dari Logan, J.I.A. cetakan
tahun 1909. Di dalamnya, disinggung mengenai jenis baju yang disebut sebagai "baju kurung
Chikah Munsang".
PAKAIAN ADAT (WANITA)
Kebaya Laboh
baju ini menggunakan material kain tenun khas Riau. Kebaya Laboh memiliki panjang yang
berbeda tergantung pemakainya. Apabila kebaya laboh digunakan oleh seorang gadis,
14
3) TARIAN ADAT
TARI ZAPIN
Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat
mengikut rentak pukulan.
Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media
dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga
buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas.
Tari Malemang
merupakan perpaduan antara seni tari dan musik, maka Tari Malemang berbeda. Tarian ini
merupakan perpaduan antara musik, tari dan nyanyian.
setiap penari memainkan peran masing-masing yang berbeda-beda pula. Umumnya tari
Malemang ini ditampilkan oleh 14 orang penari.
Tari Joged Lambak
Ciri khas yang dimiliki Tari Joged Lambak ini adalah gerakannya yang lemah gemulai. Lagu-
lagu yang digunakan juga tergolong lagu-lagu berirama joget. Sedangkan alat musiknya
adalah alat-alat musik seperti gendang, gong atau tetawak.
4) SENJATA
BELADAU
Beladau merupakan salah satu senjata tradisional melayu dengan jenis tusuk. Senjata Beladau
yaitu pisau belati yang tajam pada salah satu sisinya.
PEDANG JENAWI.
Pedang Jenawi menjadi senjata tradisional yang pertama dan populer di Riau. Pedang ini
dulunya sering digunakan oleh panglima perang kerajaan Melayu dalam menghadapi musuh-
musuhnya
TERAKOL
Terakol atau sering disebut Tarkul ini menjadi senjata favorit pada pelaut, pedagang dan
lanun-lanun melayu.
LELA RENTAKA
Lela Rentaka merupakan meriam yang ringan dan kecil. Menurut bahasa inggris, meriam ini
disebut Lantakas (gabungan dari Lela dan Rentaka). Lantakas ini merupakan senjata khas
masyarakat Melayu Riau yang dibuat sendiri.
15
5) MAKANAN KHAS
- Gulai Ikan Patin.
- Asam Pedas Ikan Baung.
- Nasi Lemak.
- Mieso.
- Sate dan Sop Rusa.
- Sup Tunjang.
- Roti Jala.
6) LAGU DAERAH
- Soleram
- Laksmana Raja di Laut
- Lancang Kuning
- Pantai Solop
5. JAMBI
Jambi adalah sebuah Provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah
Pulau Sumatra. Jambi adalah nama provinsi di Indonesia yang ibu kotanya bernama sama dengan
nama provinsinya.
A. BAHASA
Bahasa jambi adalah: Bahasa kerinci, bahasa melayu
Dialek-dialek yang dikenal di daerah Jambi dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam,
yaitu: dialek Suku Anak Dalam, dialek Melayu Jambi, dialek Kerinci, dialek orang Batin, dialek
Suku Pindah, Dialek orang-orang Penghulu, dan dialek Bajau
16
C. MACAM MACAM KEBUDAYAAN JAMBI
1) RUMAH ADAT
Kajang Leko.
Kajang leko merupakan rumah panggung yang memiliki desain hunian baru. Rumah ini
sudah ditetapkan sebagai rumah adat Jambi sesudah beberapa proses pencarian yang cukup
panjang dan akhirnya ditentukan jika kajang leko dijadikan rumah adat Jambi. Rumah
panggung ini memakai desain arsitektur Marga Batin.
Keunikanya adalah:
Struktur seperti rumah panggung serta dilengkapi dengan dua buah tangga yakni tangga utama
dan tangga tambahan.
Bentuk atap seperti perahu lengkap dengan cabang berbentuk melengkung dan saling bertemu.
2) PAKAIAN ADAT
PRIA
Bajunya menggunakan Baju kurung tanggung dan Lacak, terbuat dari: kain beludru warna
merah yang diberi kertas tebal di dalammnya agar menjadikannya keras.
WANITA
Busana untuk perempuan terdiri dari kain sarung songket dan selendang songket warna
merah. Bajunya disebut baju kurung tanggung bersulam benang emas dengan motif
hiasan bunga melati, kembang tagapo, dan pucuk rebung.
17
3) TARIAN ADAT
Tari Inai.
Tarian inai biasanya memang hanya dilakukan di rumah oleh para mempelai wanita.
Kegunaan paling utama dari tari ini adalah untuk ekspertesi ritual demi menjaga calon
mempelai wanita dari gangguan supernatural dari manusia atau makhluk halus. Selain itu,
tarian ini juga berguna sebagai wujud estetik, hiburan dan juga ekonomis
Macam macam tarian lainnya:
- Tari Nitih Mahligai.
- Tari Serengkuh Dayung.
- Tari Sekapur Sirih.
- Tari Selampit Delapan.
- Tari Tauh.
- Tari Rentak Besapih.
4) SENJATA TRADISIONAL
Keris Jambi
Keris ini mempunyai fungsi tersendiri, yaitu sebegai identitas diri/tanda pengenal. Jika kita
melihat/memperhatikan logo resmi Provinsi Jambi saat ini, kita dapat melihat gambar keris
pada bagian tengah logo tersebut.
Badik Tumbuk Lada
Senjata ini berupa seperti badik, badik ini berartikan (Senjata tikam). Senjata ini memiliki
keunikan tersendiri, keunikan dari senjata tersebut terdapat pada gagang, sarung, dan
bilahnya.
Tombak Jambi
Sumpit Suku Kubu
5) MAKANAN KHAS
- Tempoyak Patin
- Gulai Tepek Ikan
- Pempek Sambal
- Gandus
- Kue Padamaran
6) LAGU DAERAH
- Injit-injit Semut.
- Selendang Mayang.
- Timang-timang Anakku Sayang.
18
- Dodoi si Dodoi.
- Batanghari.
- Nelayan.
- Gadis Rimbo Bujang.
- Cik Minah.
6. KEPULAUAN RIAU
Kepulauan Riau (disingkat Kepri) adalah sebuah provinsi di Indonesia. Secara keseluruhan
wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta 299
kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan
berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan, dan
hanya sekitar 4% daratan.
A. BAHASA
Bahasa bahasa Kepulauan Riau meliputi:
Bahasa Hokkien, Tiochiu (Tionghoa), Melayu, Melayu pulau tujuh, Melayu riau.
1) RUMAH ADAT
Rumah Adat Belah Bubung
menjadi rumah adat pertama yang ada di Kepulauan Riau, dimana ia menjadi ikon khas yang
harus dikunjungi saat berada di provinsi tersebut.
Belah Bubung sendiri memiliki bentuk seperti rumah panggung pada umumnya, namun di bagian
atapnya dibuat menyerupai pelana kuda.
19
Beberapa jenis rumah adat lainya seperti :
2) PAKAIAN ADAT
WANITA
Pakaian Adat Kebaya Labuh
Pakaian kebaya labuh merupakan pakaian khas Riau yang diperuntukkan bagi kaum wanita
pada saat ada acara resmi. Bentuk pakaian ini sama seperti kebaya pada umumnya, namun hal
yang membedaknya adalah kebaya Lebuh ini berukuran panjang hingga ke lutut.
PRIA
Pakaian Adat Teluk Belanga
Para pria Riau ini menggunakan baju yang khas yakni baju Teluk Belanga. Adapun pakaian
teluk belanga ini pada umumnya merupakan pakaian pria Melayu yang dijadikan sebagai
ikon pakaian adat dari Riau , Jambi dan juga sekitarnya tersebut.
Namun meski demikain sobat, terlepas dari hal tersebut ada keunikan tersendiri yang menjadi
ciri khas dari baju Teluk Belanga tersebut. Baju Teluk Belanga dari Riau ini memiliki motif
polos dan juga warna yang tidak mencolok, sebut saja seperti hitam dan abu-abu.
3) TARIAN ADAT
Tari Melemang.
Tari melemang diperkirakan sudah ada sejak abad 12 dan awalnya dikenal
sebagai tarian istana Kerajaan Bentan. Tarian yang memadukan unsur tari, musik, dan
menyanyi ini mengisahkan tentang kehidupan kerajaan dan dipentaskan oleh 14 orang
yang masing-masing memainkan peran.
Tari Makyong.
Tarian ini adalah jenis dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu. Makyong
diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering kali dipentaskan di
pematang sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut dipentaskan oleh penari-penari
topeng dan diiringi alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak.
Tari Tandak.
Tari tandak dikenal sebagai tari pergaulan yang digemari masyarakat setempat dan
menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi antar
20
kampung. Tarian ini adalah gabungan antara seni tari dan sastra dan dipentaskan oleh
laki-laki dan perempuan pada malam hari.
4) SENJATA TRADISIONAL
- Pedang Jenawi ini digunakan para panglima perang dalam pertempuran. Panjang
pedang ini mencapai satu meter. Senjata lainnya adalah kelewang, digunakan prajurit
tempo dulu.
- Tumbuk Lada pada zaman dulu juga menjadi salah satu kelengkapan pakaian adat di
Kepulauan Riau, Deli, Siak dan Semenanjung Tanah Melayu.Tumbuk Lada
digunakan secara menikam, mengiris dan menusuk dalam pertempuran jarak dekat.
5) MAKANAN KHAS
- Sop Tunjang
Sop tunjang adalah sop yang berisi tulang sapi dengan beberapa bagian daging yang
cukup tebal. Kuah dari sop tunjang ini mirip seperti soto hanya saja lebih bening dan kaya
akan rempah.
- Asam Pedas Baung
- Selais Asap
- Sop dan Sate Rusa
- Gong Gong
- Sop Ikan Batam
- Mie Lendir
- Lakse
6) LAGU DAERAH
- Segantang Lada.
- Pantai Solop.
- Pulau Bintan.
- Soleram
- Lancang Kuning
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang
merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional sendiri
memiliki banyak bentuk karena pada dasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam,
namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik
tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksistensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa melakukan banyak
hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional
sehingga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar.
Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang
beragam itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada ideologi Pancasila.
Contoh keragaman sosial budaya Indonesia adalah suku bangsa bahasa, rumah adat, pakaian
tradisional, senjata tradisional, makanan khas, upacara adat, kesenian, dan keragaman religi. Beberapa
manfaat keragaman sosial budaya di Indonesia, yaitu sebagai identitas bangsa kepada dunia
internasional, sebagai ikon pariwisata yang menarik, sebagai mata pencarian warga setempat, dan
menambah pendapatan negara.
Untuk menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai
sikap dan paham yang dapat menangkis kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian.
Gagasan yang menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah mulkulturalisme dan sikap toleransi
dan empati.
22