Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEARIFAN LOKAL BUDAYA SUKU SUNDA


Dosen pembimbing:
Nanang Rahmadani,SKM.,M,Kes

Disusun oleh:

NADILA NURCAHYANTI
(202201012)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN


TRI TUNAS NASIONAL
2022-2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1..........................................................................................................Latar Belakang 1.2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5

1.1.......................................................................................Kearifan lokal suku sunda 6


1.2...................................................................................................Kebudayaan sunda 7.8

BAB III PENUTUP............................................................................................................9

1.1................................................................................................................Kesimpulan 9.1
1.2..........................................................................................................................Saran 9.2

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah Kearifan lokal suku sunda

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya
kepada pihak yang telah membantu sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari rasa sempuma, maka dari itu
penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata,
sekian dan terimakasih

Makassar, September 2023

Penulis

iii
BAB I

1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang
multikultural (memiliki banyak budaya), hal ini tercermin dari semboyan
Bhineka Tunggal Ika. Seperti yang dikatakan Wijanarti dan Iqbal (2010,
hlm. 110) bahwa “keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia
tercantum dalam slogan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu
tujuan. Sehingga masyarakat Indonesia dikatakan sebagai masyarakat
multikultural”.
Sebagai masyarakat yang multikultural berarti Indinesia terdiri dari
berbagai suku bangsa. Hal ini diperjelas oleh pendapat Geertz (dalam
Warsito, 2012, hlm. 94) yang menyebutkan bahwa “di Indonesia terdapat
lebih dari 300 kelompok etnis (suku bangsa) yang berbeda-beda, dengan
identitas kebudayanya sendiri”. Pendapat Geertz ini mengisyaratkan bahwa
setiap suku bangsa memiliki karakteristik tersendiri yang dapat
membedakannya dari suku lain, karena setiap suku bangsa memiliki
identitas kebudayaanya sendiri.
Dari 300 suka bangsa yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Suku
Sunda. Suku Sunda merupakan suku yang memiliki kebudayaan Sunda dan
menggunakan bahasa Sunda sebagai pengantar dalam kehidupan sehari-
harinya, dan berkembang serta tumbuh di wilayah Jawa Barat dan Banten,
seperti yang diungkapkan oleh Harsodjo (dalam Koentjaraningrat, 2004,
hlm. 307) bahwa: Secara antropologi budaya dapat dikatakan, yang disebut
suku bangsa Sunda adalah orang-orang yang secara turun-temurun
menggunakan bahasa ibu bahasa Sunda serta dialeknya dalam kehidupan
sehari-hari, dan berasal serta bertempat tinggal di daerah Jawa Barat, daerah
yang sering juga disebut Tanah Pasundan atau Tatar Sunda.
Jadi dapat dipahami bahwa Jawa Barat merupakan daerah tempat lahir
dan tumbuhnya kebudayaan Sunda, dan bahasa Sunda merupakan ciri yang
jelas serta khas dari kebudayaan Sunda. Lebih lanjut lagi Harsodjo (dalam
Koentjaraningrat, 2004, hlm. 307) mengemukakan bahwa “secara kulturel
daerah pasung ,

2
Keberadaban suatu bangsa tidaklah terlepas dari masa lalu, karena
keberadaan masa kini terbentuk oleh peradaban masa lalu. Peradaban masa
sekarangpun akan membentuk peradaban masa yang akan datang. Maka
dapat disimpulkan bahwa masa lalu merupakan sebuah pelajaran yang harus
dipelajari, masa sekarang merupakan hal yang harus dijalani sebaik
mungkin,dan masa depan merupakan penerapan hasil pembelajaran dari
masa lalu dan masa sekarang.
Begitu banyak hal yang dapat dipelajari dari masa lalu salah satunya
adalah kearifan lokal. Masyarakat sunda, atau dalam hal ini masyarakat etnis
atau suku bangsa sunda, merupakan bagian dari masyarakat suku bangsa -
suku bangsa lainnya yang hidup di bumi nusantara.
Pada umunya masyarakat sunda hidup pada daerah pegunungan
sehingga tidak jarang masyarakat sunda di sebut “ orang gunung”.
Pegunungan merupakan salah satu pilar dari alam yang memiliki tatanan dan
ragam tersendiri dari sebuah kehidupan. Manusia merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari alam sekitarnya.

1.2. Kajian Teori

1. Kebudayaan Sunda
Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat
Sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi
sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang,
ramah-tamah (someah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati
orangtua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda. Di dalam bahasa Sunda
diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk berbicara dengan orang

3
yang lebih tua.
a. Etos budaya:
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di
Nusantara. Kebudayaan Sunda yang ideal kemudian sering kali dikaitkan
sebagai kebudayaan masa Kerajaan Sunda. Ada beberapa ajaran dalam budaya
Sunda tentang jalan menuju keutamaan hidup. Etos dan watak Sunda itu
adalah cageur, bageur, singer dan pinter, yang dapat diartikan "sembuh"
(waras), baik, sehat (kuat), dan cerdas. Kebudayaan Sunda juga merupakan
salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia
yang dalam perkembangannya perlu di lestarikan.
b. Nilai-nilai budaya:
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya
dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau
Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat
spiritual. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih,
silih asah dan silih asuh, saling mengasihi (mengutamakan sifat welas asih),
saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan
berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu
Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati
terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang
lebih kecil.
C. Kesenian

4
Budaya Sunda memiliki banyak kesenian, diantaranya adalah kesenian
sisingaan, tarian khas Sunda, wayang golek, permainan anak-anak, dan alat
musik serta kesenian musik tradisional Sunda yang biasanya dimainkan pada
pagelaran kesenian.
1. Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang menampilkan 2–4 boneka singa
yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering
digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan.
2. Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter
tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang dimainkan oleh seorang
dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di
mainkan.
3. Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik.
4. Tarian Ketuk Tilu, sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari
nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah
3 buah.
5. Alat musik khas sunda seperti, suling, kecapi, goong, calung dan angklung.
6. Wayang Golek yaitu merupakan semacam boneka yang terbuat dari kayu
yang ditampilkan dan membawakan alur cerita bersejarah. Wayang Golek ini
dimainkan oleh seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik
tradisional Jawa Barat yang biasa disebut Degung. Bagi masyarakat Sunda
sendiri, wayang golek sudah menjadi hiburan yang merakyat, mulai dari
kalangan bawah sampai kalangan atas. Wayang golek sendiri mempunyai
banyak tokoh, tetapi yang paling terkenal dan paling diingat oleh masyarakat
ialah Cepot. Ia adalah sosok wayang yang penuh selera humor dan sudah
menjadi ikon dari wayan golek, sampai-sampai ada yang bilang, “bukan orang
sunda namanya jika belum mengenal si cepot”.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. KEARIFAN LOKAL SUKU SUNDA

Masyarakat Sunda mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya


waktu. Perkembangan kebudayaan masyarakat tersebut terjadi akibat dorongan
dalam diri masyarakat itu sendiri dan akibat pengaruh kebudayaan asing yang
masuk melalui berbagai cara, termasuk melalui media massa. Hasil
pengamatan penulis di lingkungan masyarakat Sunda menunjukkan terjadinya
pergeseran pandangan masyarakat Sunda, terutama generasi muda, terhadap
kebudayaan Sunda. Kondisi ini terlihat pada pergeseran bentuk-bentuk
kebudayaan yang berkembang di tengah masyarakat, yaitu pergeseran
penggunaan bahasa komunikasi dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia dan
Asing. Orang tua lebih membiasakan anak-anaknya berbahasa Indonesia atau
asing dibanding menggunakan bahasa daerah. Akibatnya, banyak anak-anak
yang tidak terbias berbahasa Sunda walau orang tua mereka adalah orang
Sunda. Kondisi lainnya adalah memudarnya kepercayaan terhadap pantang
larang berupa pamali, buyut atau tabu karena dianggap pantang larang hanya
menakut-nakuti anak dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Pergeseran cara
pandang masyarakat Sunda terhadap kebudayaannya juga terlihat pada
apresiasi seni yang lebih mengarah pada perkembangan seni modern.
Kearifan lokal adalah kematangan masyarakat di tingkat komunitas lokal
yang tercermin dalam sikap, perilaku, dan cara pandang masyarakat yang
kondusif di dalam mengembangkan potensi dan sumber lokal (material dan
non material) yang dapat dijadikan sebagai kekuatan di dalam mewujudkan
perubahan ke arah yang lebih baik atau positif (Kalidjernih, 2010). Kearifan
lokal juga merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat,
tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat,
berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan
dengan kehidupan yang sakral sampai yang profan (Sartini, 2004).
Berdasarkan pengertian tentang kearifan lokal, tentu kita dapat
mendeskripsikan kearifan lokal masyarakat Sunda adalah sekelompok
masyarakat yang memiliki kepribadian yang baik sebagai jalan menuju
keutamaan hidup. kepribadian yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur
(baik), bener (benar), singer (terampil), dan pinter (pandai/cerdas) yang dalam
kehidupan sehari hari berupa moral dan akhlak yang baik yang dilakukan

6
dalam bentuk hidup yang bersih dan sehat baik secara lahiriah maupun
batiniah, juga disiplin dalam menjalani aturan aturan yang telah ditetapkan
sebagai syarat untuk menjadi warga negara yang baik (Surya, 2013) Budaya
Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi adab dan
perilaku yang baik. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda, ramah tamah
(someah), murah senyum (amis budi), dan sangat menghormati orang tua.
Itulah cermin budaya dan kultur masyarakat Sunda. Kebudayaan Sunda
memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan-kebudayaan
lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, sering dikenal
dengan masyarakat religius. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam
pameo “silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling mempertajam diri), dan
silih asuh (saling melindungi)”(Abdul Manan, 2019)

7
1.2. KEBUDAYAAN SUNDA

Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat
Sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung
tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah
periang, ramah-tamah (soméah, seperti dalam falsafah soméah hadé ka
sémah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua.
Itulah cermin budaya masyarakat Sunda.
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di Nusantara.
Kebudayaan Sunda yang ideal kemudian sering kali dikaitkan sebagai
kebudayaan masa Kerajaan Sunda. Ada beberapa ajaran dalam budaya
Sunda tentang jalan menuju keutamaan hidup. Etos dan watak Sunda itu
diantaranya adalah:

1. Cageur, artinya adalah sehat, yang mana sehat secara jasmani serta rohani,
sehat dalam berpikir, sehat dan mempunyai pendirian, sehat secara moral,
sehat dalam bekerja dan bertutur kata.
2. Bageur, artinya adalah baik, baik terhadap sesama, banyak memberikan
bantuan berupa pikiran, moral yang baik maupun materi, tidak pelit terhadap
sesama, tidak emosianal hatinya, penolong serta ikhlas menjalankan dan
mengamalkan tidak hanya dibaca atau diucapkan saja. Bener artinya benar
atau tidak bohong, tidak asal-asalan dalam melaksanakan pekerjaan, amanat,
lurus dalam menjalankan agama, memimpin dengan baik, serta tidak
merusak alam.
3. Singer, artinya adalah mawas diri, teliti dalam bekerja, mendahulukan orang
lain sebelum diri sendiri, menghargai pendapat orang lain, penuh kasih
sayang, tidak marah saat dikritik namun diterima dengan lapang dada.
4. Pinter, artinya cerdas, mengerti ilmu agama sampai ke dasar, bisa
menyesuaikan diri dengan sesamanya, bisa menyelesaikan masalah dengan
bijaksana, serta tidak berprasangka buruk terhadap orang lain.
Kebudayaan Sunda juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi
sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya
perlu dilestarikan. Sistem kepercayaan spiritual tradisional Sunda adalah
Sunda Wiwitan yang mengajarkan keselarasan hidup dengan alam. Kini,
hampir sebagian besar masyarakat Sunda beragama Islam, tetapi ada
beberapa yang tidak beragama Islam, walaupun berbeda namun pada
dasarnya seluruh kehidupan ditujukan untuk kebaikan di alam semesta.

8
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya
dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Sunda, dikenal
sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual.
Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih, silih asah
dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat welas asih), saling
menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan berbagi
ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu Sunda
juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati
terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada
yang lebih kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis
dipertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan
keseimbangan sosial masyarakat Sunda melakukan gotong-royong untuk
mempertahankannya

9
BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku
Sunda memiliki kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan
masyarakat suku lain. Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan
yang dimilikinya baik dari segi agama, bahasa, kesenian, adat istiadat, mata
pencaharian, dan lain sebagainya. Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini
menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang
perlu tetap dijaga kelestariannya. Dengan membuat makalah suku Sunda ini
diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan suku
Sunda tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang pada
kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.
1.2. Saran

Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan


nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat
mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai
kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik
budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya
merupakan bagian dari kepribadian bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA

“Artikel Sunda Tentang Kearifan Lokal Suku Baduy.” Studocu, Studocu, 2018,

www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/budaya-sunda/

artikel-sunda-tentang-kearifan-lokal-suku-baduy/45694644. Accessed 19 June 2023.

Unknown. (2017). KEARIFAN LOKAL SUKU SUNDA. Blogspot.com.

http://viliayanti.blogspot.com/2017/11/kearifan-lokal-suku-sunda.html?m=1

dari, K. (2005, December 9). Budaya Sunda. Wikipedia.org; Wikimedia Foundation, Inc.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda

Ratna Oktaviani. (2023, September 4). Makalah Ilmu Budaya Dasar Kearifan Lokal Suku

Sunda. Blogspot.com. http://starbooksgurl.blogspot.com/2017/11/makalah-kearifan-

lokal-suku-sunda.html?m=1

keke syls. (2022). KEBUDAYAAN SUKU SUNDA. Academia.edu.

https://www.academia.edu/10419771/KEBUDAYAAN_SUKU_SUNDA

11

Anda mungkin juga menyukai