0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
266 tayangan5 halaman
Pendudukan Jepang di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya meliputi pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dukungan terhadap nasionalisme, dan pembentukan badan-badan persiapan kemerdekaan. Namun demikian, pendudukan Jepang juga menyebabkan banyak penderitaan rakyat akibat eksploitasi sumber daya, kerja paksa, dan pelanggaran HAM.
Pendudukan Jepang di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya meliputi pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dukungan terhadap nasionalisme, dan pembentukan badan-badan persiapan kemerdekaan. Namun demikian, pendudukan Jepang juga menyebabkan banyak penderitaan rakyat akibat eksploitasi sumber daya, kerja paksa, dan pelanggaran HAM.
Pendudukan Jepang di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya meliputi pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dukungan terhadap nasionalisme, dan pembentukan badan-badan persiapan kemerdekaan. Namun demikian, pendudukan Jepang juga menyebabkan banyak penderitaan rakyat akibat eksploitasi sumber daya, kerja paksa, dan pelanggaran HAM.
“Terangkan Dampak Positif Dan Dampak Negatif Apa Saja Dari
Adanya Pendudukan Jepang Di Indonesia!” Dampak positif, antara lain sebagai berikut: - Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional. - Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh- pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta. - Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan kesempatan memimpin rakyatnya. - Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama. - Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA. - Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi. - Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocoktanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan. - Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. muncullah ide Pancasila. - Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda- pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda. - Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah. Bidang politik : i. Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. ii. Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. iii. Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia. iv. Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik. Bidang ekonomi : i. Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. ii. Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. iii. Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia. iv. Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik. Bidang sosial : i. Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi. ii. Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia. iii. Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya. Bidang budaya : i. Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia. ii. Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia. Bidang birokrasi dan militer : i. Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti mengikut sertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai danlainya Dampak Negatif Pendudukan Jepang Selain dampak positif, pendudukan Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa, antara lain: - Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga. - Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi. - Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga rakyat menderita kelaparan. - Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknya uang pendudukan secara besar sehingga menyebabkan terjadinya inflasi. - Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah. - Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen dikalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pengadilan. - Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang. - Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan. - Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil. Bidang Politik : i. Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang ada. ii. Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik. Bidang ekonomi : i. Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang. ii. Jepang mengmbil paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi. iii. Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat. iv. Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.
v. Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga
seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang. vi. Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat. vii. Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang). Bidang Sosial : i. Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang. ii. Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat. iii. Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang. iv. Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain. Bidang pendidikan : i. Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam. Bidang birokrasi dan militer : i. Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Jepang karena menghukum keras orang-orang yang menyimpang/menentang dari Jepang.