Anda di halaman 1dari 22

Kurikulum 2013 Kelas VII

MODUL
PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

Penyusun: Tim MGMP PPKn Depok 7


BAB IV

KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA


DALAM BINGKAI
BHINEKA TUNGGAL IKA

A. Makna Bhineka Tunggal Ika

Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 66 Tahun 1951 Pasal 1 menjelaskan tiga bagian


yang terdapat dalam lambang negara, yaitu sebagai berikut :
1. Burung Garuda yang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanan;
2. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda;
3. Semboyan ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda
Ketiga bagian dari lambang negara tersebut ditegaskan pula dalam UU No. 24 Tahun
2009. Pada pasal 46, disebutkan, “Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan,perisai
berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkram oleh Garuda”
Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah pepatah lama yang pernah dipakai oleh
pujangga ternama Mpu Tantular. Semboyan ini sering diartikan ‘berbeda-beda, tetapi
satu’. Jika diterjemahkan per kata, kata bhineka berarti ‘beraneka ragam’, kata tunggal
berarti ‘satu’dan kata ika berarti ‘itu’. Jadi, secara harafiah, Bhineka Tunggal Ika
berarti ‘Beraneka satu itu’. Adapun makna semboyan tersebut adalah meskipun
berbeda-beda, tetapi pada hakekatnya bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indoensia. Selain itu, juga mengajarkan warga negara
untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
Sejatinya semboyang Bhineka Tunggal Ika ada dalam kakawinan di kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular. Di dalamnya, Mpu Tantular juga mengatakan bahwa tiada
kebenaran yang mendua (Tan hana drama mangrwa). Selanjutnya, hal tersebut
diartikan dalam konteks politik Indonesia, yaitu meskipun bangsa Indonesia memiliki
keberagaman kebudayaan dan suku bangsa, tetapi semuanya mengarah ke persatuan
Nasional.

B. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Negara Indonesia terdiri dari wilayah yang sangat luas terbentang dari Sabang
sampai Meuroke. Indonesia juga memilki ribuan pulau yang terbesar dan menjadi
tempat berdiamnya penduduk dengan ragam suku bangsa, bahasa, agama dan adat
istiadat.
Luas wilayah sangat berpengaruh pada keberagaman masyarakat Indonesa.
Keberagaman tersebut merupakan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Keberagaman tidak untuk disingkirkan, tetapi digunakan untuk memperkokoh
persatuan dan kesatuan nasional.
1. Faktor penyebab keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam
dan luar. Secara umum, keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut :
a. Letak strategis Indonesia
b. Keadaan geografis
c. Perbedaan kondisi iklim, dan
d. Sikap terbuka masyarakat Indonesia

2. Keberagaman suku bangsa


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku bangsa adalah ‘kesatuan sosial
yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas
perbedaankebudayaan, khusunya bahasa.’ Sedangkan, menurut Koentjaraningrat,
suku bangsa adalah kestuan hidup atau sekelompok manusia yang memiliki kesatuan
budaya, sistem interaksi, norma, kontinuitas, dan identitas yang sama dan
mempersatukan anggotanya.Tiap suku memiliki kebudayaan yang berbeda-beda satu
sama lain. Inilah yang membentuk keberagaman masyarakat di Indonesia.

Berikut beberapa suku bangsa di Indonesia.

NO PROPINSI NAMA SUKU BANGSA


1 Aceh Aceh Gayo, Kluet, Simeulue, Singkil, Tamiang,
Aneuk `Jamek, Gumbt cadet, Alas
2 Kepulauan Bangka Belitung Bangka, Melayu
3 Sumatra Utara Batak, Pak-pak, Mandailing, Karo, Maya-maya,
Melayu, Nias, Simalungun, Toba, Angkola
Mandailing
4 Sumtra Barat Caniago, Guci, Jambak, Melayu,
Mentawai,Minangkabau, Panyali, Sikumbang
5 Riau Akit, Bonai, Hutan Sakai, Melayu, Siak, Talang
Mamak
6 Kepulauan Riau Bonai, Melayu
7 Sumtra Selatan Kikim Komering, Kisan, Kubu, Pasemah,
Palembang, Pegangan
8 Bengkulu Kaur, Melayu, Pekal, Pekal, Rejang, Serawai
9 Jambi Bajau, Batin, Kerinci, Kubu, Melayu, Anak Dalam
10 Lampung Abung, Krui Abung, Melayu, Pasemah, Pubian,
Rawas, Semendo, Seputih, Sungkai, Tulang
Bawang
11 DKI Jakarta Betawi
12 DIY Yogykarta Jawa
13 Jawa Barat Betawi, Jawa, Sunda
14 Banten Badui, Sunda
15 Jawa Tengah Jawa, Kangean, samin
16 Jawa Timur Jawa, Madura, Osing, Tengger
17 Bali Bali, Aga, Bali Majapahit
18 Nusa Tenggara Barat Bima, Dompu, sasak
Nusa Tenggara Timur Alor, Bajawa, Bima, dawan, Ende, Flores, Helong,
19 At Atoni, Kedang, Kema, Krowe, Lamahollot,
Manggarai, Sumba
20 Kalimantan Barat Ngaju, Skadau
21 Kalimantan Tengah Katingan, Lawangan, Maanyan, Ot Danum,
Aoheng
22 Kalimantan Selatan Balangan, Banjar, Dayak, Laut, Ngaju
23 Kalimantan Utara Banjar, Bulungan dayak, Tidung
24 Kalimantan Timur Bugis, Kayan, Kutai, Muruti, Ngaju, Ot Danum
Punan
25 Gorontalo Atinggola, Gorontalo
26 Sulawesi Utara Minahasa, Mongondow, Ternate, Tidore
27 Sulawesi Tengah Balantak, Buol, Kalawi, Pamano, Tomini
28 Sulawesi Selatan Bugis, Makasar, Mandar, Toraja, Amatowa
29 Sulawesi Barat Bugis, Mandar, Sa’dan, Toraja
30 Sulawesi Tenggara Bugis, Bungku, Buton, Aserawanu, Mekongga,
Muna, Tolaki, Wolio
31 Maluku Ambon, Banda, Buru, Alune, Amahai, Ambelau,
Aru
32 Maluku Utara Bacan, Ternate
33 Papua Asmat, Amungme, Dani, Nimboran, Tobati,
Arandai, Arguni
34 Papua Barat Arfak, Asmat, Dani, May Brat, Sentan

3. Keragaman Budaya

Keragaman bangsa Indonesia terlihat juga dalam seni dan budaya yang ada di
berbagai daerah diseluruh wilayah bangsa. Hampir semua daerah atau suku bangsa
mempunyai tarian dan nyanyian yang berbeda. Di dalam kebudayaan, terdapat unsur-
unsur, seperti sistem mata pencaharian, sistem teknologi, bahasa, kesenian, sistem
pengetahuan, dan religi.

4. Ras
Ras adalah sekumpulan manusia atau golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri
fisik dan garis keturunan atau kesamaan fisik bawaan. Manusia memiliki perbedaan
rasa dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna
kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, dan warna mata.
Beberapa ras yang ada di Indonesia adalah ras Malayan Mongoloid (Maluku, Nusa
Tenggara Timur dan Papua), ras asiatik Mongoloid (seperti Entis, Tionghoa, Jepang
dan Korea yang menyebar keseluruh wilayah Indonesia), dan ras Kaukasoid
(keturunan India, Timur, Tengah, Amerika, dan Eropa)
C. Pentingnya memahami keberagaman masyarakat IndoneSia
Keberagaman masyarakat Indonesia adalah asset kekayaan yang
mempersatukan bangsa. Keberagaman bertujuan mewujudkan persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberagaman masyarakat Indonesia harus
dapat dilestarikan dengan kesadarn pribadi dan tanpa paksaan dari siapapun-harus
dilakukan oleh segenap bangsa Indonesia tanpa memandang perbedaan ras, suku,
golongan, agama, dan status social. Dengan demikian, saling menghormati
budayasangat perlu dikembangkan agar keberagaman dalam masyarakat menjadi asset
kebudayaan yang mempersatukan.

D. Toleransi terhadap keberagaman Norma, Suku, Agama, ras, dan


antargolongan
Sikap toleransi hendaknya dihayati ketika menyikapi keberagaman norma,
suku, agama, ras, dan antar golongan. Sikap toleransi berarti menahandiri, bersikap
sabar, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.
Persatuan dan kesatuan di sebuah Negara yang beragam dapat diciptakan dalam
wujud perilaku toleran terhadap keberagaman tersebut.

1. Toleransi terhadap keberagaman Norma


Perilaku toleransi dalam keberagaman norma dan kebiasaan dapat diwujudkan
antara lain sebagai berikut :
a. Meyakini bahwa norma dan kebiasaan adalah baik bagi para penganutnya
b. Tidak memaksa norma atau kebiasaan kepada suatu masyarakat
c. Menghormati dan menghargai perbedaan norma dan kebiasaan yang berlaku di
daerah lain
d. Tidak memandang rendah kepada norma dan kebiasaan yang berbeda dengan
dirinya

2. Toleransi terhadap keberagaman Agama

Di Indonesia kebiasaan memeluk agama diatur dalam Pasal 29 ayat (2) UUD
1945. Selanjutnya, toleransi antar umat beragama akan menciptakan suasana tenang,
damai dan tentram. Adapun, perilaku yang sesuai dengan toleransi keberagaman
agama antara lain sebagai berikut :
a. Melakukan perbuatan-perbuatan sesuai dengan ajaran agama yang dianut
b. Senantiasa mengharagai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain
c. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan sendiri dan tidak memaksa
keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama
d. Bersikap toleran terhadap kegiatan keagamaan pemeluk agama lain
e. Menjunjung tinggi sikap gotong royong dengan melakukan kegiatan tanpa
memandang perbedaan keyakinan
3. Toleransi terhadap keberagaman Suku Bangsa dan Ras
Sikap toleran terhadap keberagaman suku dan ras di Indonesia dapat dilakukan
antara lain sebagai beikut :
a. Mampu menjunjung harkat dan martabat orang lain
b. Menjunjung kemanusia sebagai perwujudan semangat kekeluargaan
c. Tidak melakukan perbuatan yang membedakan orang lain yang berbeda suku ras
dengan kita
d. Menghormati budaya, adat, dan kebiasaan dari suku dan ras yang berbeda dengan
kita

4. Toleransi terhadap keberagaman Antargolongan


Untuk mengembangkan sikap toleransi terhadap keberagaman antargolongan,
tindakan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Menghormati dan menghargai orang lain tanpa memandang golongan
b. Tidak melakukan diskriminasi antargolongan tertentu
c. Melakukan perbuatan yang tidak mementingkan ego golongan sendiri
EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Semboyan Bhineka Tunggal Ika terdapat pada lambang Negara Garuda Pancasila. Hal
ini dijelasakan dalam ….
a. UUD 1945
b. Kitab Sutasoma
c. Teks Proklamasi
d. PP No. 66 Tahun 1951

2. Ungkapan tan hama dharma mangrwa dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular
memilki makna dalam konteks politik yaitu ….
a. Berbeda-beda namun tetap satu
b. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
c. Menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada
d. Keberagaman budaya suku-suku bangsa, yang mengarah kepada persatuan
nasional

3. Bhineka Tunggal Ika mengajarkan untuk ….


a. Mengutaman persatuan dan kesatuan bangsa
b. Mempererat ikatan dalam sutu golongan
c. Menjaga persatuan dalam keluarga
d. Memelihara kebudayaan daerah

4. Perhatikan hal-hal berikut :


(1) Sutasoma;
(2) Majapahit;
(3) Prapanca;
(4) Sriwijaya;
(5) Tantular;
Hal-hal yang berkaitan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika ditunjukan nomor ….
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (5)
c. (2), (3), dan (4)
d. (3), (4), dan (5)

5. Perwujudan dan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah ….


a. Persaingan positif untuk kemajuan budaya
b. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
c. Memandang perbedaan sebagai perekat persaudaraan setempat
d. Suku bangsa yang berbeda menimbulkan tantangan tersendiri dalam pergaulan

6. Salah satu yang disebutkan dalam penjelasan UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 46
Tentang Lambang Garuda Pancasila adalah ….
a. Garuda dengan perisai memiliki paruh, sayap, ekor dan cakar
b. Garuda memiliki syap yang masing-masingnya berbulu 17
c. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda
d. Semboyan Bhineka tunggal Ika yang pernah dipakai oleh pujangga ternama Mpu
Tantular
7. Perkembangan Budaya tiap daerah di Indonesia berkembang sesuai dengan tingkat
kemajuan masyarakat dan sumber daya alam yang dimiliki. Dengan demikian,
munculah keberagaman dalam masyarkat. Hal tersebut disebabkan oleh ….
a. Perbedaaan kondisi iklim
b. Letak strategis Indonesia
c. Sikap terbuka masyarakat
d. Keadaan geografis Indonesia

8. Bangsa-bangsa, seperti India (Gujarat), Arab, Tiongkok, Jepang dan Eropa (Portugis,
Inggris dan Belanda) pernah datang dan melakukan perdagangan di wilayah
Indonesia. Hal ini merupakan faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia
dari aspek ….
a. Keadaan geografis Indonesia
b. Letak geografis Indonesia
c. Sikap terbuka masyarakat
d. Perbedaan kondisi iklim

9. Akulturasi dan asimilasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


keberagaman masyarakat dari aspek ….
a. Perbedaan kondisi iklim
b. Sikap terbuka masyarakat
c. Keadaan geografis Indonesia
d. Kebargaman suku bangsa

10. Indonesia memiliki sekitar 366 suku bangsa. Jumlah suku bangsa tersebut
berdasarkan penelitian dari ….
a. M. A. Jaspen
b. Hildred Geertz
c. Koentjaraningrat
d. C. van Vollenhouven

ESSAY

11. Tuliskan makna Bhineka Tunggal Ika dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia

12. Tuliskan bagian dalam lambang Negara sesuai dengan PP No. 66 Tahun 1951 Pasal 1

13. Apa kesimpulan yang telah diajarkan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika

14. Tuliskan faktor-faktor yang menyebabkan keberagaman dalam masyarakat Indonesia

15. Apa yang dimaksud suku bangsa ? jelaskan karakteristik suku bangsa berdasarkan
sistem kekerabatan.
BAB V

KERJASAMA DALAM BERBAGAI


BIDANG KEHIDUPAN

A. Makna kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Hal tersebut


menunjukan bahwa manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Misaknya,
untuk dapat makan, manusia membutuhkan orang lain yang menjual makanan.
Dengan demikian, kerjasama sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerjasama adalah ‘kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah dan sebagainya) untuk mencapai
tujuan bersama’.
Negara Indonesia terbentuk kareana rakyat mau dan bersedia bekerjasama
serta bersatu. Semangat perjuangan yang tibul dari tiap warga negara Indonesia untuk
merebut dan mempertahankan kemerdekaan mendorong pula untuk melakukan kerja
sama di berbagai bidang kehidupan, terlebih dalam pembangunan nasional.
Indonesia memiliki bentuk kerjasama yang khas, yaitu gotong royong. Gotong
royong adalah cerminan kerjasama antar warga negara yang sesuai dengan kultur dan
kepribadian bangsa. Beberapa istilah gotong royong di beberapa daerah di Indonesia
adalah alang tulang (Aceh), Sabilulungan (Jawa Barat), Hoyak Tabuik (Sumatra
barat), dan Paleo (Kalimantan Timur).
Gotong royong berasal dari kata gotong yang berarti ‘pikul’ atau ‘angkat’ dan
kata royong yang berarti ‘bersama-sama’. Dapat kita simpulkan bahwa gotong royong
bermakna bekerja atau menyelesaikan tugas secara bersama-sama untuk mencapai
hasil yang diinginkan secara sukarela atau tanpa pamrih. Gotong royong dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gotong royong dalam arti tolong menolong dan gotong
royong dalam arti kerja bakti.
Dalam pelaksanaan gotong royong, terdapat beberapa faktor pendorong dan
penghambat antara lain sebagai berikut :

Faktor Pendorong Faktor Penghambat


Untuk bertahan hidup, manusia perlu Rasa individualisme manusia yang kuat
menjaga hubungan baik dengan sesama
Agara diterima di lingkungan Adanya perbedaan pendapat dan cara
masyarakat, manusia perlu menyesuaikan pandang
diri dengan lingkungan dan anggota
masyarakat lain
Adanya kesadaran untuk saling Mementingkan kepentingan pribadi dari
membantu, dan bekerja sama pada kepentingan umum
Manusia memiliki kecenderungan hidup Kurangnya rasa percaya diri
berkelompok
Memiliki kecenderungan untuk mencapai Kurangnya sosialisasi
kesejahteraan
B. Pentingnya kerjasama

Kerjasama adalah hal yang penting dalam kelangsungan hidup manusia.


Hampir dalam setiap aktivitas manusia memerlukan kerjasama. Misalnya, seorang
supir bus harus bekerjasama dengan kondekturnya; dalam sebuah keluarga, seorang
ibu memasak, Ayah mencuci mobil, dan anaknya menyapu halaman. Bentuk
kerjasama sekecil apapun sangat penting dalam kehidupan. Pentingnya kerjasama
antara lain terlihat pada hal-hal berikut :
1. Kerjasama dapat menciptakan kerukunan
2. Kerjasama dapat memupuk rasa kebersamaan
3. Kerjasama dapat mempererat tali persaudaraan
4. Kerjasama dapat meningkatkan rasa setia kawan
5. Kerjasama dapat memupuk tanggung jawab sosial
6. Kerjasama dapat pekerjaan terasa ringan
7. Kerjasama dapat membuat pekerjaan cepat terselesaikan
8. Kerjasama dapat membuat tujuan dapat tercapai denganefektif
9. Kerjasama dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
10. Kerjasama dapat menyadarkan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan
umum

C. Bentuk-bentuk Kerja Sama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Pidato pada 1 Juni 1945, Soekarno mengatakan bahwa negara Indonesia yang
didirikan harus semua kalangan dan disemangati rasa gotong royong dan perjuangan
untuk kepentingan bersama. Gotong royong menjadi cara hidup rakyat Indonesia
sejak sebelum kemerdekaan. Inilah bentuk kerjasama khas Indonesia. Kemudian,
dalam perkembangannya, cara hidup ini dijadikan cara hidup bernegara. Bentuk-
bentuk gotong royong yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain :
1. Gotong royong berburu dan mengumpulkan makanan;
2. Gotong royong bercocok tanam;
3. Gotong royong membangun rumah;

Gotong royong dapat dilakukan di berbagai lingkungan, seperti lingkungan sekolah,


masyarakat, dan negara.
1. Di sekolah siswa dapat dilatih untuk melakukan gotong royong bersama. Misalnya
siswa bekerja sama dan berkontribusi untuk mewujudkan misi dan visi sekolah,
ikut serta menciptakan proses belajar mengajar yang baik, dan senantiasa berusaha
menyumbangkan ide dan gagasan untuk kemajuan sekolah.
2. Dalam lingkungan masyarakat, gotong royong dapat tercermin saat membersihkan
selokan sekitar, bakti sosial dan ikut kegiatan bazar.
3. Dalam hidup berbangsa dan bernegara, beberapa gotong royong yang dapat
dilakukan dengan cara membayar pajaktepat waktu, aktif dan mendukung
berbagai program pemerintah dengan tindakan nyata, serta menymbangkan ide
dan gagasan bagi kemanjuan bangsa.
Bentuk-bentuk kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat antara lain
sebagai berikut :
1. Kerja sama dalam kehidupan sosial politik

Kerja sama dalam kehidupan sosial politik dapat kita wujudkan dengan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
c. Mengutamakan musyawarah ketika mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
e. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan masyarakat dengan itikad baik
dan rasa tanggung jawab
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur
g. Keputusan yang diambil harus dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

2. Kerja sama dalam kehidupan ekonomi


Kerjasama dlam masyarakat tidak hanya terjadi dalam kehidupan sosial
politik, tetapi juga dalam kehidupan ekonomi. Hal tersebut telah ditegaskan dalam
Pasal 33 UUD 1945 ayat 1, “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan. Wujud kongkret usaha bersama yang sesuai pasal
tersebut adalah koperasi. Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, koperasi dilihat sebagai gerakan ekonomi rakyat dan badan usaha
berperan mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Sejatinya,
kesadaran dan kebiasaan membayar pajak perlu diterapkan dan dilatih sejak dini.
Dalam UU No. 28 Thun 2007 Tentang ketentuan umum dan Tata Cara
Perpajakan, tertulis “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secar langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarny kemakmuran rakyat’.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk ikut serta dalam kerjasama di bidang
ekonomi adalah sebagi berikut :
a. Membayar pajak
b. Tidak boros dalam kehidupan sehari-hari
c. Tidak bergaya hidup mewah
d. Bersama-sama berusaha mewujuskan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial
3. Kerjasama dalam bidang kehidupan pertahanan dan keamanan
negara

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 Tentan Petahanan Negara, pertahanan


negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Pasal 30 UUD
1945 mengatur keikut sertaan seluruh warga negara dan pertahanan dan
keamanan. Keikut sertaan warga negara dalam membela negara dapat dilakukan
melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, secara wajib,
pengabdian sebagai prajuritTentara Nasional Indonesia secara sukarela atau wajib,
dan pengabdian sesuai dengan profesi.

4. Kerjasama antar umat beragama

Kemajemukan di Indonesiaa tidak hanya dilihat berdasarkan banyaknya suku,


etnis, bahasa, dan budaya, tetapi juga keberanekaragaman agama. Adanya
kemajemukan agama didukung oleh jaminan negara atas kebebasan memeluk
agama dan beribadah menurut agama yang dianutnya. Hal ini dapat dilihat pasal
28E ayat (1) dan (2) serta Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Pasal 28E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya,” Pasal 28 E ayat (2) UUD Negara Republik Indonesai 1945
menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. “Sementara itu, pasal
29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masingdan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerukunan berarti ‘baik, damai, tidak
bertengkar (tentang pertalianpersahabatan dan sebagainya); bersatu hati dan
bersepakat.’ Selanjutnya dalam kerukunan umat beragama tercipta kondisi
hubungan yang toleran antar umat beragama, saling pengertian, menghormati, dan
menghargai dalam NKRI. Kerukunan umat beragama berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Dengan demikian, kerjasama yang mewujudkan kerukunan antar
umat beragama sangatlah penting bagi kesatuan dan persatuan bangsa.
Tampak bahwa kerukunan penting dalam kerjasama antar umat beragama,
antara lain dapat dilakukan dengan menanggulangi masalah kelaparan,
kebodohan, keterbelakangan, dan kemisminan di dalam masyarakat.
EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Tujuan pembangunan nasional tercantum dalam pembukaan UUD Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 alenia ....
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat

2. Hal yang bukan merupakan unsur dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah
....
a. Pembangunan dilakukan untuk manusia, bukan manusia untuk pembangunan
b. Adanya perlindungan untuk segenap bangsa Indonesai dan seluruh tumpah darah
Indonesia
c. Pembanguna yang dilakukan hendaknya sama dan merata diberbagai daerah
hingga didaerah pedalaman
d. Pembanguna dilakukan bersama-sama, angtara pemerintah dan masyarakat
Indonesia

3. Kelebihan gotong royong dibandingkan bentuk kerjasama yang lainnya adalah ....
a. Dilakukan tanpa pamrih
b. Dilakukan secara bersama
c. Dilakukan dalam berbagai kegiatan
d. Hasil yang didapat menguntungkan semua pihak

4. Bentuk gotong royong yang dinamakan ngayah berasal dari daerah ....
a. Bengkulu
b. Betawi
c. Banten
d. Bali

5. Di sebuah kampung, ada kegiatan yang rutin dilakukan setiap hari minggu. Kegiatan
ini dilakukan secara bersama-sama untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah
warga, jalan-jalan sepanjang kampung, dan lapangan yang ada di kampung tersebut.
Hal ini menunjukan bentuk gotong royong, yaitu ....
a. Tolong menolong
b. Gugur gunung
c. Kerja sosial
d. Kerja bakti

6. Perhatikan pernyataan berikut !


(1) Pekerjaan akan terasa lebih ringan
(2) Memupuk tanggung jawab sosial
(3) Manusia memiliki kecenderungan berkelompok
(4) Manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya
(5) Ada kesadaran untuk saling membantu
Faktor pendorong terbentuknya gotong royong ditunjukkan nomor ...
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2), (3), dan (5)
d. (3), (4), dan (5)

7. Kerjasama penting terjadi dalam kehidupan bersama karena ....


a. Melatih keprcayaan diri
b. Menjaga hubungan baik antar manusia
c. Menyadarkan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan umum
d. Manusia perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakat

8. Sabilulungan adalah tradisi bergotong royong, seperti membantu pembangunan


rumahsalah satu anggota masyarakat tanpa memungut bayaran. Bentuk gotong royong
tersebut berasal dari daerah ....
a. Jawa Timur
b. Jawa Barat
c. Kalimantan Barat
d. Nusa Tenggara Barat

9. Pelaksanaan kerjasama yang ada dalam kehidupan masyarakat tercermin dalam


Pancasila, yaitu sila ....
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat

10. Arman adalah seorang karyawan swasta. Ia ingin turut kerjasama dalam kehidupan
ekonomi. Hal yang dapat dilakukannya antara lian ....
a. Bekerja keras sebagai seorang karyawan
b. Membeli berbagai produk dalam negeri
c. Berusaha untuk berwirausaha
d. Rajin menabung

ESSAY
11. Apa yang dimaksud kerjasama ? (Berilah contohnya)

12. Apa tujuan pembangunan nasional yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 ?

13. Tuliskan 5 (lima) bentuk gotong royong di berbagai daerah di Indonesia

14. Tuliskan faktor pendorong gotong royong. Beri contohnya

15. Tuliskan faktor penghambat gotong royong. Beri contohnya


BAB VI

KARAKTERISTIK DAERAH
TEMPAT TINGGAL
DALAM KERANGKA NKRI

A. Makna Persatuan dan Kesatuan

Indonesia menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Dalam Kamus Bahasa


Indonesia, perstuan adalah ‘gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) beberapa
bagian yang sudah bersatu; perserikatan; serikat’. Lalu, apa arti persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia ? Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah
bersatunya berbagai suku, bangsa, dan adat istiadat yang ada di wilayah negara
Indonesia dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa indonesia sudah ditegaskan dalam
pasal 1 ayat (1) UUD 1945, Pembukaan UUD 1945 alinea IV, dan sila ketiga
Pancasila.
Berikut penerapan nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila yang
berguna untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan.
1. Meletakkan nilai persatuan dan kesatuan banga di atas kepentingan pribadi dan
golongan
2. Menumbuhkan kerelaan berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara
3. Menumbuhkan rasa bangga dan cinta atas bangsa dan tanah air
4. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial
5. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingka Bhineka
Tunggal Ika
6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

Adapun penerapan tersebut memberikan berbagai manfaat. Beberapa manfaat


tersebut adalah tumbuhnya kebersamaan, adanya rasa saling melengkapi, muncul
rasa kemanusian, terciptanya toleransi, tumbuhnya keharmonisan, munculnya rasa
kekeluargaan, dan terjalin tolong menolong antar warganegara.

B. Arti Penting dalam Pemahaman Karakteristik Daerah


Tempat Tinggal
1. Perjuangan Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Perjuangan di Berbagai Daerah Menuju Proklamasi
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa yang melakukan penjajahan mendapat dari
penjajahan bangsa dari bangsa Indonesia di berbagai daerah. Perlawanan di
bebagai daerah menjadi upaya bersama untuk membebaskan diri dari
penjajahan bangsa asing dan merdeka.
Beberapa perlawanan rakyatdi berbagai daerah adalah :
1) perlawanan Cut Nyak Dien (1848-1908) dan Perang aceh (1873-1912) di
Sumatra
2) Perang Diponegoro (1825-1830) di jawa
3) Perang yang dipimpin oleh Pangeran Antasari di kalimantan
4) Perang Puputan (1948) di Bali
5) Perang antara kerajaan Goa dan VOC (1660) di Sulawesi, dan
6) Perang yang dipimpin Pattimura terhadap Belanda (1817) di (Kepulauan)
Maluku

b. Masa Awal Pergerakan Nasional

Kondisi di Indonesia pada masas penjajahan Belanda, sangat


memprihatinkan. Terjadi eksploitasi besar-besaran, baik sumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Hal tersebut juga terjadi di berbagai daerah
jajahan Belanda. Kaum humanispun mengkritik hal tersebut. Timbullah politik
etis atau politik balas budi. Trias Vas Deventer (migrasi, irigasi dan edukasi)
menjadi dasar politik etis. Namun, dalam perjalanan waktu, praktiknya tidak
sesuai harapan.
Pada masa itu, perjuang merebut kemerdekaan mengalami perubahan strategi.
Perjuangan yang sebelumnya bersifat fisik dan kedaerahan, menjadi
perjuangan yang mengutamakan organisasi dan bersifat nasional. Beberapa
contoh organisasi yaang terbentuk sebagai wujud perjuangan yang bersifat
nasional adalah Budi Utomo, Serikat Islam (SI), Muhammadiyah, dan
Indische Partji. Selain itu, muncul juga organisasi pemuda yang bersifat
kedaerahan, seperti Tri Koro Dharmo (Jong Java) dan Jonh Sumatranen Bond.

c. Sumpah Pemuda

Kongres Sumpah Pemuda I (30 April-2 Mei 1926) bertujuan membina


perkumpulan pemuda dan memajukan serta mempererat persatuan bangsa.
Hasil penting dari Kongres Pemuda I adalah pengakuan dan penerimaan cita-
cita perstuan Indonesia (de Indonesische Eenheidsgedachte) Adapun Kongres
Pemuda II (27-28 Oktober 1928) menghasilkan sumpah pemuda dan
keputusan bahwa tiap organisasi pemuda melebur menjadi satu dalam
organisasi Indonesia Muda. Sebelum pembacaan teks Sumpah Pemuda,
diperdengarkan lagu “Indonesia Raya” karangan W.R. Soepratman. Adapun
teks Sumpah Pemuda adalah “Kami putra dan putri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

d. Peristiwa Rengasdengklok
Partisipasi dan ekspansi Jepang dalam Perang Dunia II memaksa
Belanda menyerahkan kepada Jepang pada tahun 1942 dalam Kapitulasi Kali
jati.Selanjutnya, masa pendudukan Jepang di Indonesia memberikan berbagai
dampak bagi rakyat Indonesia. Kekejaman Jepang membuat rakyat menderita
dan banyak yang menjadi korban, seperti korban romusa yang diperkirakan
mencapai 400 jiwa. Namun, pada masa pendudukan Jepang, ada beberapa hal
yang semakin menumbuhkan persatuan dan kesatuan, yaitu antara lain
penggunaan bahasa Indonesia secara luas di sekolah-sekolah, adanya lembaga
kebudayaan keimin Bunka Shidosho (tempat bagi para budayawan
mengembangkan kebudayaan Indonesia selama tidak bertentangan dengan
Jepang), hilangnya diskriminasi pendidikan, adanya kebiasaan upacara
bendera seminggu sekali, serta adanya pelatihan militer dan semi militer.
Dengan demikian, dalam diri rakyat Indonesia, persamaan nasib (menderita di
jajah) semakin kuat tombol keinginan untuk merdeka, munculnya rasa
kesatuan dalam wilayah nusantara, dan adanya cita-cita mencapai
kemakmuran dan keadilan sebagai sebuah bangsa.
Pristiwa Rengasdengklok (16 Agustus 1945) menjdai peristiwa penting
menjelang proklamasi kemerdekaan. Perisriwa Rengasdengklok adalah
penculikan Soekarno dan Moh. Hatta yang dilakukan oleh sekelompok
pemuda, seperti Wikana Soekarni, dan Chairul Saleh dari perkumpulan
Menteng 31. Tujuan Rengasdengklok adalah menjauhkan kedua tokoh
tersebut dari pengaruh kekuasaan Jepang. Dengan demikian, keinginan
golongan muda itu untuk mengadakan Proklamasi tidak terhalang.
Selanjutnya, Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Jakarta atas permohonan
dari Ahmad Soebardjo.

e. Proklamasi 17 Agustus 1945

Proklamasi kemerdekaan yang menjadi puncak dari seluruh perjuangan


bangsa Indonesia dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Proklamasi dilakukan di jalam Pengangsaan Timur 56 Jakarta, yang
merupakan kediaman Soekarno.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukan kenyataan bahwa masyarakat
Indonesia dapat bersatu untuk berjuang melawan penjajah, meskipun memiliki
latar belakang masyarakat yang berbeda. Kedalaman makna yang termuat
dalam teks proklamasi menunjukan kelebihan dan ketajaman pemikiran para
pembuat naskah proklamasi waktu itu.
Adapun makna proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat ditinjau dari
berbagai aspek berikut :
1) Aspek Hukum
Dalam aspek hukum, proklamasi merupakan sebuah pernyataan yang
berisi keputusan politik tertinggi bangsa Indonesia yang membuat hukum
tidak berlaku lagi. Hukum yang kemudian berlaku adalah hukum
Republik Indonesia.

2) Aspek Historis
Dalam aspek historis, proklamasi dapat dilihat sebagai titik awal bagi
Indonesia sebagai sebuah negara merdeka dan menjadi titik akhir sejarah
penjajahan di Indonesia.

3) Aspek Sosiologis
Dalam aspek sosiologis, proklamasi memberikan rasa bebas bagi bang
Indonesia dan merdeka dari penjajah.

4) Aspek Kultural
Dalam aspek kultural, proklamasi menjadi awal dari pembangunan
peradaban baru bagi bangsa yang mengakui persamaan harkat dan
martabat manusia.
5) Aspek Politis
Dalam aspek politis, proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi sebuah
pernyataan bahwa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat dan
mempunyai kedudukan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

6) Aspek Spritual
Dalam aspek spritual, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah anugrah
dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari doa segenap
bangsa.

Dan perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah tidak berhenti


setelah proklamasi. Terjadi beberapa pertempuran untuk mempertahankan
kemerdekaan, seperti Pertempuran Surabaya (10 Nopember 1945) yang
dipimpin Bung Tomo, Pertempuran di Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember
1945) yang dipimpin Mayor Sumarto, Peristiwa Bandung Lautan Api (23
Maret 1946), Pertempuran Margarana di Bali (20 Nopember 1946) yang di
pimpin I Gusti Ngurahrai, Pertempuran Medan Area (1945-1947),
Pertempuran Lima hari di Semarang (15-19 Oktober 1945), dan Pertempuran
Lima dari Lima malam di Palembang (1-5 Januari 1947).

2. Karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik


Indonesia

a. Pemerintah daerah
Para pendiri menyadari bahwa Indonesia memilki wilayah yang luas
dan jumlah penduduk yang makin banyak dan heterogen. Para pendiri negara
menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan. Hal tersebut perlu
diperhatikan karena membutuhkan usaha dari segenap rakyat Indonesia untuk
menciptakan persatuan dan kesatuan. Untuk itu, dalam penyrlenggaraan
pemerintahan, dilaksanakan asas otonomi dan tugas perbantuan. Selanjutnya,
diterapkanlah sistem otonomi daerah, yaitu pemberian kewenangan pada
daerah untuk mengelola daerahnya masing-masing. M. Yamin adalah tokoh
yang menggagas ide pemerintahan daerah, dalam sidang BPUPKI 29 mei
1945.
Adanya pemerintahan daera, tidak memecah belah persatuan, tetapi
mengikat dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesatuan antar
daerah juga mendukung beberapa kerajaan di Tanah Air, seperti Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dari Keraton Jogjakarta yang menyatakan bahwa
kerajaannya adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indoensia.

Beberapa paradigma yang dapat digunakan dan diwariskan kepada generasi


muda untuk menangkal berbagai gerakan separatis adalah sebagai berikut :
1) Setiap perjuang masyarakat di berbagai daerah memilki satu tujuan, yaitu
kemerdekaan Indonesia
2) Setiap di daerah adalah pejuang bangsa
3) Persatuan dan kesatuan adalah kekuatan bangsa untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan
4) Negara Kesatuan republik Indonesia adalah bentuk yang paling tepat bagi
bangsa Indonesia
5) Setiap warga negara menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan
pribadi dan golongan.

Dalam pasal 18, 18A, dan 18B UUD 1945, dijelaskan bahwa Indonesia
adalah negara kesatuan dengan sistem pemerintaha daerah yang berdasarkan
pada desentralisasi. Penyelenggaraan pemerintah daerah dalam NKRI diatur
dalam UU No. 23 tahun 2014. Selanjutnya undang-undang tersebut diubah
dengan Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) No. 2 Tahun
2014. Selanjutnya Perpu tersebut di ubah menjadi Undang-undang dengan UU
No. 2 Tahun 2015. Di dalamnya, terdapat penjelasan mengenai hubungan dan
wewenang pemerintah pusat dan daerah, pembagian urusan pemerintahan, dan
berbagai hal yang berkaitan dengan otonomi daerah dalam wadah NKRI.

b. Karakter Fisik

Pemahaman dan pemanfaatan karakter fisik daerah sangat diperlukan


untuk mengoptimalkan otonomi daerah. Karakter fisik yang dimaksud adalah
sumber kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Sumber Daya Alam adalah potensi alam, baik
benda mati mauoun benda hidup, yang ada di bumi dan yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.
Kekayaan alam dan potensi yang dimilki setiap daerah di Indonesia
dan sesungguhnya merupakan kekayaan dan potensi seluruh bangsa Indonesia
sehingga tidak hanya milik daerah yang bersangkutan. Setiap daerah memilki
sumber daya alam yang berbeda-beda seperti padi di Pulau Sumatra dan Jawa,
kakao di Pulau Jawa, Maluku, Papua dan Sulawesi, Timah putih di Pulau
Bangka, minyak bumi di jawa Timur dan papua, serta emas di Pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan dan Papua. Oleh karena itu, rasa persatuan dan kesatuan
sangat diperlukan agar kerjasama dan perdagangan antar daerah dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa secara menyeluruh.

c. Karakter Sosial Budaya

Pemberian otonomi daerah seluas-luasnya dapat memberikan peluang


bagi daerah untuk mengali nilai-nilai budayanya. Negara menjamin
keberadaan budaya lokal. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 23 UUD 1945.
Nilai-nilai budaya di tiapdaerah dipandang sebagai kearifan lokal. Selanjutnya,
kearifan lokalrbagai gagasan setempat yang bijaksana, bernilai arif, erat dan
diikuti masyarakat setempat. Kearifan lokal terbagi menjadi dua, yaitu
kearifan yang berwujud nyata (nilai, tata cara, aturan bangunan serta cagar
budaya) dan kearifan lokal yang baerwujud nyata (petuah, pantun, nyanyi,
cerita, dan nilai ajaran tradisional).
Dalam interaksi antarmasyarakat, terjadi interaksi kebiasaan
masyarakat dari tiap daerah, hingga interaksi budaya. Kearifan lokal yang
berbeda dari setiapdaerah menjadi akar bagi terbentuknya budaya nasional.
Salah satu budaya lokal yang menjadi budaya nasional adala batik. Selain itu,
batik jugamendapat prngakuan dari UNESCO (United Nations Educational,
Scientific, and Cultural Prganization), yaitu banda khusu PBB untuk menjalain
kerjasama antar bangsa di bidang pendidikan, pengetahuan dan budaya.
Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik
Nasional.

C. Mempertahankan Persatuan dan kesatuan Indoenesia

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia . Sejarah telah membuktikan bahwa pilihan tersebut adalah tepat.
Upaya untuk mengganti bentuk negara Indonesia, seperti pada tahun 1949 9bentuk
serikat), pernah terjadi. Namun, bentuk serikat tidak bertahan lama dan bentuk negara
kembali ke bentuk kesatuan.
Beberapa nilai pandangan yang patut disadari dalam kerangka NKRI adalah
sebagai berikut :
1) Kamjuan tiap daerah akan tercapai jika memiliki nilai persatuan dan kesatuan
dalam NKRI
2) Menciptakan kemakmuran bersama adlah tujuan seluruh masyarakat Indonesia,
bukan perorangan ataupun daerah tertentu.
3) Kekayaan alam Indonesia adalah milik seluruh masyarakat Indonesia yang di
kuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat, tertuang dalam pasal
33 ayat (3) UUD 1945.
4) Kemajuan dan tingginya tingkat kemakmuran dari tiap daerah diarahkan untuk
kemajuan dan kemakmuran bangsa indonesia
5) Adanya kedudukan dan hal yang sama bagi setiap warga negara Indonesia, tidak
memandang dari daerah manapun mereka berasal.

Keberagaman daerah btetap terus dipelihara, baik di bidang politik, ekonomi, sosial,
maupun budaya sebagai satu kesatuan dalam Negara Republik Indonesia. Dalam
hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bagi bangsa Indonesia adalah ....
a. Awal tumbuhnya nasionalisme di Indonesia
b. Tumbuhnya semangat persatuan dan persatuan Indonesia
c. Kegiatan politik pertama di Indonesia
d. Munculnya partai-partai di Indonesia

2. Hasil keputusan penting dalam Kongres Pemuda I adalah ....


a. Memotivasi para pemuda untuk menjadi calon intelektual di masa depan
b. Mendorong tumbuhnya partai-partai politik
c. Pengakuan dan penerimaan cita-cita persatuan Indonesia
d. Mendorong kemerdekaan Indonesia dari penjajahan

3. Isi pasal 1 ayat (1) UUD 1945 adalah ....


a. Bahasa
b. Bendera
c. Lagu kebangsaan
d. Negara kesatuan

4. Bentuk negara kesatuan RI juga tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

5. Arti Bhineka Tunggal Ika adalah ....


a. Inilah negara kepulauan
b. Berbeda-beda tetapi tetap satu
c. Inilah negara agraris
d. Bentuk negara adalah Republik

6. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 jam


10 pagi di ....
a. Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta
b. Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta
c. Lapangan Ikada
d. Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta

7. Politik Indonesia “bebas aktif” pengertian dari aktif adalah ....


a. Aktif menjamin kerjasama dengan bangsa slain
b. Aktif terlibat dalam menciptakan perdamaian dunia
c. Selalu mengirim pasukan perdamaian disetia negara yang sedang konflik
d. Selalu bersedia ditempatkan dimanapun untuk menciptakan perdamaian dunia
8. Kongres Pemuda II berlangsung pada ....
a. 27-28 Oktober 1928
b. 1-2 Juni 1945
c. 10 Nopember 1945
d. 10-17 Juli 1945

9. Daya tarik Indonesia bagi penjajah asing adalah ....


a. Junlah penduduknya banyak
b. Rasa sosial masyarakat tinggi
c. Kaya sumber daya alam
d. Mudah diadu domba

10. Kegagalan beberapa perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah di sebabkan ....
a. Strategi diaspora
b. Wilayah Indonsia yang luas
c. Perjuangn bersfat kedaerahan
d. Kurang bisas memanfatkan sumber daya alam

ESSAY
11. Tuliskan Isi Pembukaan UUD 1945 alenia IV

12. Tuliskan 3 (tiga) faktor penyebab perjuangn bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan

13. Uraikan situasi dan kondisi Indonesia ketika pendudukan Jepang

14. Tuliskan dua bentuk kearifan lokal. Jelaskan.

15. Apa pengertian Tri Koro Dharma ?

Anda mungkin juga menyukai