Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberagaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat -istiadat dan
kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan adanya adatistiadat tersebut, masyarakat
mengembangkan beragam keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya. Menurut teori evolusi
kebudayaan, manusia pada umumnya telah menjalani suatu hal yang universal dalam
kehidupannya, seperti yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang
dialami secara universal oleh seluruh etnik di dunia adalah keyakinan-keyakinan masyarakat
terhadap sesuatu hal yang tidak terlihat (gaib). Keadaan seperti ini juga dijalani etnik Jawa secara
turun temurun. Dalam hal ini Tasrif Syam (Andrew Beatty 2001: 227) menyatakan bahwa sebagai
suatu etnik, tradisi dan tindakan masyarakat Jawa senantiasa berpegang kepada dua hal, yakni
filsafat hidup yang religius dan mistis, dan etika hidup yang menjunjung tinggi moral dan martabat
keluarga.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimanakah persebaran suku bangsa
indonesia.

1.3 TUJUAN

Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
persebaran suku bangsa indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PERSEBARAN SUKU BANGSA INDONESIA

A. Pengertian suku

Suku merupakan sekelompok atau golongan sosial yang adadi kalangan masyarakat sebagai
pembeda dari golongan satudengan golongan yang lainnya. Dan setiap suku memiliki ciri khas
sendiri. Kita juga bisa mengartikan suku sebagai suatu golonganmanusia yang terikat dengan
kebudayaan sekitar, atau kebudayaanmasyarakat tertentu.Berikut pengertian suku menurut para
ahli :

1.Menurut Koentjaraningrat

Menurutnya Pengertian suku merupakan sekelompokmanusia yang menyatu dengan


budaya setempat itu dengansecara sadar, serta biasanya berkomunikasi
denganmenggunakan bahasa yang sama.

2.Menurut raroll

Menurut beliau suku itu merupakan golongan manusiayang mengidentifikasikan dirinya


dengan sesamanya, biasanya dengan berdasarkan garis keturunan yangdianggap sama.
Suatu kelompok tersebut bisa diakuisebagai suku apabila memiliki ciri khas tersendiri
didalamhal budaya, bahasa, agama, perilaku, ataupun juga ciri-ciri biologis.

3.Menurut Frederick Barth

Menurutnya suku merupakan himpunan manusia yangmemiliki atau mempunyai


kesamaan dari segi ras, agama,asal-usul bangsa, juga sama-sama terikat didalam
nilaikebudayaan tertentu.

B. Jumlah suku di Indonesia

Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas
1.331 suku. Dari sensus tersebut, suku terbesar adalah Suku Jawa yaitu meliputi 40,2 persen dari
penduduk Indonesia. Suku yang paling sedikit adalah bagian dari suku Nias dengan jumlah
1.041.925 jiwa atau hanya 0,44 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Ada juga suku Papua
yang terdiri dari 466 suku. Sisanya ada pula dari etnis Tionghoa dengan jumlah 2.832.510 jiwa
atau 1,2 persen dari penduduk Indonesia, berikut adalah suku-suku di Indonesia:

1. Nangroe Aceh Darussalam

Nama suku: Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Anak Jame, Simeleuw, dan Pulau

2. Sumatera Utara
Nama suku: Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu,
Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya

3. Sumatera Barat

Nama suku: Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang,
dan Gusci

4. Riau

Nama suku: Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, dan Laut, dan Bunoi

5. Riau Kepulauan

Nama suku: Melayu, Siak, dan Sakai

6. Jambi

Nama suku: Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau

7. Bengkulu

Nama suku: Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan Lembak

8. Sumatera Selatan

Nama suku: Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak
Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau

9. Lampung

Nama suku: Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, dan
Pasemah

10. Bangka Belitung

Nama suku: Bangka, Melayu, dan Tionghoa

11. Banten

Nama suku: Baduy, Sunda, dan Banten

12. DKI Jakarta

Nama suku: Betawi

13. Jawa Barat

Nama suku: Sunda


14. Jawa Tengah

Nama suku: Jawa, Karimun, dan Samin

15. D.I. Yogyakarta

Nama suku: Jawa

16. Jawa Timur

Nama suku: Jawa, Madura, Tengger, dan Osing

17. Bali

Nama suku: Bali Aga dan Bali Majapahit

18. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Nama suku: Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi,danSumba

19. Nusa Tenggara Timur (NTT)

Nama suku: Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie,
Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores

20. Kalimantan Barat

Nama suku: Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju, dan
Mbaluh

21. Kalimantan Tengah

Nama suku: Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan

22. Kalimantan Selatan

Nama suku: Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan
Dayak

23. Kalimantan Timur

Nama suku: Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis

24. Kalimantan Utara

Nama suku: Tidung, Bulungan, dan Dayak

25. Sulawesi Selatan


Nama suku: Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar

26. Sulawesi Tenggara

Nama suku: Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku,
Buton, Muna, Wolio, dan Bugis

27. Sulawesi Barat

Nama suku: Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa

28. Sulawesi Tengah

Nama suku: Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori,
Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar

29. Gorontalo

Nama suku: Gorontalo

30. Sulawesi Utara

Nama suku: Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate,
Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi

31. Maluku

Nama suku: Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon

32. Maluku Utara

Nama suku: Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan

33. Papua Barat

Nama suku: Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentani

34. Papua

Nama suku: Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati

C. Sejarah persebaran suku di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keragaman suku bangsanya yang
tersebar dari Sabang hingga Merauke. Melansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010,
setidaknya terdapat 1340 suku bangsa yang tercatat sebagai bagian dari suku bangsa yang ada
Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia sendiri merupakan negara yang terdiri dari banyak
pulau, oleh sebab itu persebaran suku bangsa di Indonesia tersebut bisa kita identifikasi
berdasarkan wilayah kepulauannya.

Nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Yunan (CinaSelatan). Merekapindah 2000
tahun lalu karena mereka terdesak bangsa Cina. Nenek moyang kita adalah bangsa Melayu.
Bangsamelayu dibagi menjadi dua, yaitu Melayu Tua (Proto Melayu) danMelayu Muda (Deutero
Melayu). Golongan Melayu Tua adalah sukuBatak Toba, suku Dayak, suku Toraja. Golongan
Melayu Mudaadalah suku Minangkabau, suku Jawa, suku Sunda, suku Bali, sukuMakassar, suku
Buton, dan suku Bugis.

Dengan memakai perahu bercadik sederhana, mereka secara bergelombang berlayar ke


Nusantara. Mereka hidup terpencar di berbagai pulau. Mereka tinggal di pegunungan, pantai,
dan pedalaman. Selanjutnya, mereka masing-masing berkembangmenjadi suku bangsa
tersendiri. Ada suku pesisir seperti suku Bugis.Ada suku pegunungan seperti suku Papua. Mereka
masing-masingmeyakini bahwa mereka memiliki asal-usul yang sama. Misalnya,kesamaan
sebagai anggota suku Batak.

Selanjutnya, setiap suku bangsa menyesuaikan keadaanalamnya. Mereka mengembangkan


budayanya masing-masing.Misalnya, suku Gayo-Alas di pedalaman Aceh. Budaya mereka
berbeda dengan suku bangsa Aceh. Masyarakat pedesaan di pantai berbeda dengan masyarakat
pedesaaan di pedalaman. Masyarakatyang tinggal di pedalaman lebih lambat perkembangannya
karenaadanya faktor hambatan komunikasi dengan dunia luar. Sementaramasyarakat di daerah
pantai umumnya lebih cepat berkembang danlebih dinamis. Pengaruh-pengaruh dari luar
umumnya cepat masukke masyarakat suku-suku bangsa yang tinggal di daerah pantai.

Mata pencaharian mereka pun berbeda. Masyarakat di daerah pantai umumnya bekerja
sebagai nelayan. Sementara masyarakat didaerah pedalaman umumnya adalah petani. Suku-
suku bangsa yang bergaul dengan masyarakat luar, seperti suku Jawa, Minangkabau,Batak, Aceh,
dan Bugis memiliki budaya yang berbeda dengan suku-suku bangsa yang masih tertutup.
Misalnya, suku Dayak di pedalaman Kalimantan dan suku Wana di Sulawesi Tengah. Selainitu,
kemajemukan suku bangsa Indonesia juga disebabkan keragamanagama yang dianut suku-suku
tertentu. Hal ini diakibatkan oleh penyebaran agama Hindu-Buddha, Islam, dan Kristen yang
diterimaIndonesisa sejak abad ke-1 hingga abad ke-15. Selanjutnya, denganadanya sarana
transportasi, terjadi persebaran suku bangsa Indonesia ke seluruh daerah.

BAB III

PPENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Begitu banyak keanekaragaman suku–suku yang tersebar diIndonesia, dari sabang sampai merauke,
dengan berbagai ciri khas masing–masing, mulai dari bahasa, kebiasaan, tradisi dan lainsebagainya,
walaupun berbeda suku, tradisi kita tetap sama yaituIndonesia, tetap satu dan memiliki tujuan yang
sama yaitu menjagakeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai