Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS)

KELAS VII
SMP ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA “BOARDING SCHOOL”
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

 Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri atas 34 provinsi dengan ribuan pulau yang
ada di dalamnya. Luas wilayah negara berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang
dimiliki bangsa Indonesia, baik keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, budaya maupun
yang lainnya. Keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak
perbedaan dalam berbagai bidang.
 Salah sikap dan upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah menghormati
keberagaman yang ada di Indonesia
 Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Letak strategis wilayah Indonesia
Letak Indonesia yang strategis, yaitu diantara dua Samudra Pasifk dan Samudra Indonesia,
serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan
internasional. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia
mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
b. Kondisi negara kepulauan
Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fsik terpisahpisah. Keadaan ini
menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda-beda
c. Perbedaan kondisi alam
Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang
rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan
masyarakat. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti
perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan
kepercayaan
d. Keadaan transportasi dan komunikasi
Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi
perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa
masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain,
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat
perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri.

 Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat,


suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya
dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut.
 Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya,
antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian
daerah, dan tempat asal
 Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat
tinggal antara lain
Persebaran Suku Bangsa Suku Bangsa
Pulau Sumatra suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, dan Melayu
Pulau Jawa suku Jawa, Sunda, Badui, Samin
Kalimantan Suku Dayak
Sulawesi suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar
Maluku Ambon, Sangir Talaud, Ternate
Bali dan Nusa Tenggara suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor
Papua suku Asmat, dan suku Dani

 Sejarah persebaran Agama/Kepercayaan di Indonesia


No. Agama Kitab Suci Bangsa Pembawa

1 Islam Al Quran Gujarat dan Parsi

2 Kristen dan Katolik Al Kitab atau Injil Eropa

3 Hindu dan Budha Veda dan Tripitaka India

4 Kong Hu Chu Sishu Wujing Tionghoa

 Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,
menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fsik dan garis keturunan.
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan
oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di
dunia, serta letak dan kondisi geografs wilayah Indonesia.
 Persebaran ras dunia antara lain sebagai berikut

Ras Persebaran Ras


Malayan- Mongoloid Ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan,
dan Sulawesi
Melanesoid Mendiami daerah Papua, Maluku, dan
Nusa Tenggara Timur
Asiatic Mongoloid. seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea
Kaukasoid Orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan
Amerika

 Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik
pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal,
ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
 Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma
yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut Mpu
Tantular menulis ”Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena
parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma
mangrwa” (Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda. Dalam bahasa Jawa
Kuno tersebut, secara harfah mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu
beragam satu itu.
 Bhineka tunggal ika dikaitkan dengan keberagaman dalam masyarakat Indonesia
(1) Wilayah Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dengan latar belakang budaya yang berbeda
(2) Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman tetapi diikat oleh satu bangsa dan satu negara
Indonesia
(3) Adanya perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, ras dan antargolongan namun
keseluruhannya merupakan satu kesatuan.

 Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
negara kepulauan yang berciri wawasan nusantara dengan wilayah dan batas-batas haknya.
Dalam konsep wawasan nusantara, laut merupakan unsur pemersatu Bangsa.
 Dampak negative dari adanya keberagaman dalam masyarkat Indonesia antara lain:
(1) Keberagaman merupakan kekayaan budaya bangsa yang bermanfaat secara ekonomi dan
pengembangan pengetahuan, kreativitas dan inovasi
(2) Keberagaman memiliki potensi negatif apabila tidak dilandasi kesadaran akan semangat
persatuan dan kesatuan
(3) Keberagaman memiliki potensi negatif apabila tidak dilandasi kesadaran akan keberagaman
 Contoh sikap toleransi dalam menghargai adanya keberagaman
(1) merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri
(2) mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
(3) mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minatnya

 Perlawanan daerah dalam upaya memperoleh kemerdekaan


Perlawanan selama penjajahan Portugis

No. Tokoh Pemimpin Perlawanan

(1) Sultan Harun Perlawanan rakyat Maluku

(2) Pati Unus Demak menyerang Malaka

(3) Falatehan Sunda Kelapa dipimpin oleh

Perlawanan selama penjajahan Belanda

No. Tokoh Pemimpin Perlawanan

(1) Tjut Nyak, Dien, Teuku Umar, Aceh


Panglima Polem

(2) Raja Sisingamangaraja XII Sumatra Utara

(3) Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Jawa


Agung, dan Pangeran Diponegoro

(4) Pangeran Antasari Kalimantan

(5) Sultan Hasanudin Sulawesi


(6) Pattimura Maluku

(7) I Gusti Ketut Jelantik Bali

 Berbagai peristiwa sejarah mencatat kegigihan para pejuang Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
Seperti peristiwa pertempuran Ambarawa, peristiwa Bandung Lautan Api, perang gerilya Jenderal
Soedirman, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dan peristiwa perjuangan yang lainnya.
 Sejarah lahirnya NKRI semakin menguat setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Peristiwa tersebut mendorong para pemuda dengan jiwa muda dan semangatnya bergerak
mendesak “golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo” untuk
secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal tersebut menyebabkan
peristiwa Rengasdengklok, yaitu peristiwa dimana sejumlah pemuda yaitu Soekarni, Wikana,
dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31” melakukan penculikan terhadap Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00
WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang. Tujuan para golongan muda
membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok adalah agar tidak terpengaruh
oleh Jepang.
 Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 telah membawa perubahan
yang sangat signifikan terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Kemerdekaan yang diperoleh
telah memberikan semangat kepada bangsa Indonesia untuk bangkit dan menata kehidupan
setelah penjajahan. Proklamasi merupakan momentum yang memberikan arti penting terhadap
pengakuan negara Indonesia di mata masyarakat dunia. Dilihat dari segi manfaatnya,
Proklamasi dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia. Manfaat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah berdirinya negara Indonesia yang berdaulat.
 Pengakuan dan penghormatan negara kepada daerah dengan penyelenggaraan otonomi daerah
merupakan kesepakatan pembentuk konstitusi sebagaimana diatur dalam pasal 18, 18A, dan 18B UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah, memungkinkan setiap daerah untuk
berkembangnya keberagaman daerah sesuai dengan potensi, budaya dan kekayaan yang dimiliki daerah
masing-masing yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan
peningkatan indeks pembangunan manusia dan peningkatan kesehatan, pendidikan dan pendapatan
masyarakat.
 Otonomi daerah memberikan kewenangan otonomi seluas-luasnya kepada pemerintah daerah,
walaupun tanggung jawab akhir tetap berada ditangan pemerintah pusat. Terdapat 3 jenis
penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam
pelaksanaan otonomi daerah, yaitu desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
 Pada era globalisasi budaya asing bebas masuk ke dalam negeri. Banyak budaya asing yang bisa
mempengaruhi warga masyarakat, misalnya sikap individualis dan hidup glamor. Sikap yang
sebaiknya ditunjukkan warga masyarakat Indonesia adalah menerima budaya asing yang sesuai.
 Disintegrasi bangsa seperti gerakan sparatisme bersenjata, kerusakan sosial, perusakan
lingkungan, terorisme, dan radikalisme merupakan dampak terburuk dari hilangnya rasa
persatuan dan kesatuan dalam sebuah negara. Agar terhindar dari hal tersebut kita harus
berusaha meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air

Anda mungkin juga menyukai