Anda di halaman 1dari 24

KEBERAGAMAN

DI MASYARAKAT

Di Susun Oleh :

Nama : Rizky Febri Azaidir


Kelas : V-A
KEBERAGAMAN MASYARAKAT
DI INDONESIA

A. Definisi Keberagaman Masyarakat di Indonesia


Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan sebagai akibat dari
kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Perbedaan dalam
masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara
Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda
tetapi tetap satu. Makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa
daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan.
B. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan
dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut meliputi yaitu, suku bangsa, ras, agama, dan
antargolongan. Keberagaman di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :
1. Letak strategis wilayah Indonesia
Negara kita terletak di antara Samudra Hindia dan Pasifik. Selain itu kita juga diapit
oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia. Hal itu akhirnya menjadikan Indonesia
sebagai lintas perdagangan internasional
2. Kondisi negara kepulauan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang terpisah.
Karena itulah terbentuk perbedaan suku, bahasa, dan juga budaya di masing-masing
pulau atau daerah.
3. Perbedaan kondisi alam
Berbagai daerah di Indonesia juga memiliki kondisi alam yang berbeda. Contohnya
ada daerah pantai, daerah subur, daerah pegungungan, dataran rendah, laut, dan lain-
lain. Ini juga menyebabkan adanya perbedaan di antara masyarakat Indonesia.
Meskipun memliki perbedaan dan keberagaman dalam banyak hal, perlu diingat kalau
kalau kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif
bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif, keberagaman memberikan
manfaat bagi perkembangan dan kemajuan. Sedangkan dampak negatifnya mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan perpecahan bangsa dan negara.
C. Jenis Keberagaman Masyarakat di Indonesia
Jenis keberagaman masyarakat di Indonesia menurut Kementrian Negara Republik
Indonesia yaitu dibagi menjadi beberapa macam diantaranya :
1. Keberagaman wilayah dan lingkungan
2. Keberagaman suku bangsa dan budaya
3. Keberagaman agama
4. Keberagaman ras
5. Keberagaman golongan
6. Keberagaman jenis kelamin dan gender
Adapun contoh jenis keberagaman di masyarakat sekitar kita yaitu :
 Keberagaman Wilayah dan Lingkungan
Seperti yang kita tahu kalau Indonesia memiliki 34 Provinsi yang di dalamnya terdapat
kabupaten dan kota. Setiap daerah memiliki ciri khas wilayahnya masing-masing. Bisa
berupa flora, fauna, ataupun kondisi lingkungan. Misalnya, daerah Malang, Jawa Timur
terkenal dengan daerah pegunungan. Salah satunya adalah Gunung Bromo. Begitu juga
dengan daerah yang menjadi tempat kita tinggal, pasti memiliki ciri khas yang menjadi ikon
tersendiri.
 Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya
Coba perhatikan di sekitar lingkungan rumah atau sekolahmu, pasti kamu memiliki teman
yang berasal dari daerah yang berbeda. Misalnya ada orang Padang, Jawa, Medan, dan lain
sebagainya. Masing-masing dari suku ini memiliki budaya yang berbeda. Mungkin bisa
terlihat dari bahasa, makanan, kesenian, dan masih banyak lagi.
 Keberagaman Agama
Sama seperti suku dan budaya, setiap orang juga memiliki agama yang berbeda-beda. Di
Indonesia sendiri ada lima agama yang secara sah diakui, yaitu Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha, dan Konghucu. Jadi, kita akan menemukan perbedaan agama ini di sekita
kita. Misalnya ada teman yang beragama Islam, Kristen, Hindu, dan lain-lain, Berbeda agama
tentunya juga memiliki cara ibadah yang berbeda-beda.
KEBERAGAMAN
WILAYAH DAN LINGKUNGAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki keberagaman dalam


kehidupan masyarakatnya. Keberagaman timbul karena banyak perbedaan seperti suku
bangsa, agama, ras, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi, dan lainnya.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat beragam yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan
karena wilayahnya terdiri atas berbagai pulau. Di antara pulau-pulau tersebut membentang
lautan bahkan dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan sehingga NKRI disebut sebagai
negara bahari.
Apakah kalian ingat ada berapa jumlah provinsi di Indonesia saat ini? Wilayah
Indonesia terbagi menjadi 34 provinsi dan setiap provinsi terbagi menjadi beberapa
kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri tersendiri yang berpengaruh langsung
terhadap kondisi lingkungan, baik flora maupun fauna. Kondisi letak daerah dan geografis
secara tidak langsung juga membentuk keberagaman warga negara atau penduduk yang
mendiaminya dengan berbagai aspek kehidupannya.
Keberagaman wilayah dan lingkungan di Indonesia ini memiliki keindahan yang luar
biasa sehingga banyak lokasi wilayah di Indonesia yang menjadi objek wisata. Seperti
keindahan pesisir pantai, keindahan trumbu karang dan biota laut yang beraneka ragam,
pesawahan, hutan, perkebunan, pegunungan, padang rumput, perkotaan, dan daerah industri.
KEBERAGAMAN
SUKU BANGSA DAN BUDAYA

1. Definisi Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya


Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem
interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya kontuinitas dan rasa
identitas yang mempersatukan semua anggotanya, serta memiliki sistem kepemimpinan
tersendiri.
Sekarang kita simak aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi identitas dari suku bangsa!
Identitas atau ciri khas suatu suku bangsa atau kelompok etnik dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu:
1. Tipe fisik, seperti bentuk fisik, warna kulit, rambut, dan sebagainya;
2. Bahasa, seperti bahasa Jawa, Sunda, Batak, dan sebagainya :
3. Adat istiadat, seperti pakaian, rumah, upacara perkawinan, dan sebagainya;
4. Kesenian, seperti tari, alat musik, seni rupa, dan sebaginya;
5. Sistem kekerabatan, seperti patrilineal atau matrlineal;
6. Batas fisik lingkungan, misalnya Badui Dalam dan Baduy Luar.
Tahukah kalian berapa jumlah suku yang ada di Indonesia? Sampai saat ini tidak ada
jumlah pasti tentang suku bangsa di Indonesia, misalnya suku Dayak di Pulau Kalimantan
yang terdiri atas 405 suku. Jumlah tersebut belum termasuk suku Dayak yang berada di pulau
lain. Sedangkan menurut penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di
Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai
perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.
Budaya adalah segala hasil karya manusia, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Budaya adalah pola hidup yang tercipta dari sejarah, yang eksplisit, implisit, rasional,
irasional, dan nonrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial
bagi tingkah laku manusia.
Setelah mengetahui pengertian dari budaya, perhatikanlah penjelasan unsur-unsur apa saja
yang terdapat di dalam kebudayaan! Kebudayaan mempunyai tujuh unsur yang bersifat
universal, yaitu :
1. Bahasa sebagai penghubung masyarakat, baik lisan, isyarat, maupun tulisan;
2. Sistem teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pakaian,
perumahan, dan perabotan hidup yang lainnya;
3. Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi, baik produksi, distribusi maupun
konsumsi;
4. Organisasi sosial atau sistem kemasyarakatan, seperti kekerabatan, perkawinan, dan
sebagainya;
5. Sistem pengetahuan, seperti pengetahuan bercocok tanam, pengetahuan obat-obatan
tradisional, dan sebagainya;
6. Religi atau kepercayaan, seperti animisme, dinamisme, dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa; serta
7. Kesenian, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, sastra, dan seni teater.
Nah, setelah menyimak unsur yang terdapat di dalam kebudayaan. Sekarang mari kita simak
apa saja yang mempengaruhi kebudayaan tersebut sehingga beraneka ragam! Keberagaman
budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antar lain :
1. Lingkungan alam, penduduk di daerah pantai pasti menghasilkan kebudayaan yang
berbeda dengan penduduk di daerah pegunungan;
2. Kontak dengan budaya lain, baik langsung (migrasi) maupun tidak langsung;
3. Keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki
2. Contoh-contoh keberagaman suku dan budaya masyarakat di indonesia diantaranya :

a. Kegiatan Upacara Adat

Upacara adat merupakan salah satu ciri khas dalam kelompok masyarakat yang
memiliki unsur nilai yang tinggi. Upacara adat menjadi wujud rasa syukur
masyarakat atas alam dan lingkungannya. Di setiap wilayah Indonesia memiliki
tradisi upacara adat masing-masing, seperti upacara Ngaben di Bali, upacara Adu
Betis di Sulawesi Selatan, upacara Kebo-Keboan di Banyuwangi Jawa Timur dan
masih banyak lainnya.
Tabel 2.1 Beberapa Macam Upacara Adat yang ada di Indonesia

Nama
Upacara
Adat dan Deskripsi Gambar
Asal
Daerahnya
Upacara Adat Upacara Ngaben
Ngaben di adalah salah satu
Bali upacara yang
dilakukan oleh umat
Hindu Bali yang
masuk ke dalam
serangkaian upacara
Pitra Yadnya.
Upacara ini yang
ditunjukkan kepada
leluhur terkait
kematian yang
dilakukan dengan
cara mengkremasi
jenazah.
Setelah itu, abu
jenazah akan
dihanyutkan ke laut
atau sungai.

Upacara Peusijuek merupakan


Adat Peusijue sebuah upacara adat
k di Aceh dalam budaya
masyarakat Aceh
yang masih
dipertahankan samapi
saat ini.

Upacaraadat Peusijue
k biasanya dilakukan
pada acara
pernikahan, syukuran
rumah baru, naik haji,
hingga kelahiran.
Upacara Adat Upacara adat ini
Kasada Suku dilakukan oleh
Tengger masyarakat Suku
Tengger (Jawa
Timur) yang
memeluk agama
Hindu untuk
memohon
pengampunan dari
Brahma atau Dewa
Pencipta.
Suku Tengger akan
melempar sejumlah
sesajen ke kawah
Gunung Bromo
dalam pelakasanaan
upacara ini.
Upacara Adat Upacara adat
Mekikuwa di Mekikuwa dilakukan
Sulawesi oleh masyarakat dari
Utara Suku Minahasa,
Manado, Sulawesi
Utara.
Upacara adat ini
dilakukan untuk
mengungkapkan rasa
syukur atas
pemeliharaan
sepanjang tahun
kepada Tuhan YME.
Upacara Adat Upacara adat Dahau
Dahau di dilakukan di
Kalimantan Kalimantan Timur
Timur yang diadakan untuk
memberikan nama
kepada anak yang
merupakan
seorangketurunan
bangsawan.
Terdapat banyak
ritual yang dilakukan
dalam upacara adat
ini sehingga
sekiranya
berlangsung selama
satu bulan lamanya.
Upacara Adat Masyarakat Lampung
Ngebabali di akan mengadakan
Lampung upacara Ngebabali
saat membuka lahan
baru untuk berladang.
Upacara adat ini juga
dilakukan saat
seseorang akan
membuka rumah
baru, Kids.

Pesta Bakar Upacara adat yang


Batu di Papua terakhir adalah Pesta
Bakar Batu yang
berlangsung di tanah
Papua. Upacara adat
ini adalah sebuah
ungkapan syukur
sekaligus untuk
bersilaturahmi.
Rangkaian upacara
adat yang satu ini
diadakan dengan
membakar sumber
makanan dari hewan-
hewan dan makan
secara bersama-sama.

b. Pakaian Tradisional

Bentuk keragaman budaya  selanjutnya adalah pakaian tradisional khas setiap


daerah. Pakaian tradisional biasanya dikenakan pada kelompok masyarakat
tertentu dalam kegiatan sehari-hari hingga tradisi upacara adat. Contoh pakaian
tradisional antara lain: Ulos dari Sumatera Utara, Bundo Kanduang dari Sumatera
Barat, Elee Balang dari Aceh dan masih banyak lainnya.
Tabel 2.2 Beberapa Macam Pakaian Tradisional di Indonesia

Nama Pakaian Deskripsi Gambar


Tradisional dan
Asal Daerahnya
Ulee Balang dari Pakaian adat
Provinsi Indonesia paling
Nanggroe Aceh terkenal dari
Darussalam Nanggroe Aceh
Darussalam adalah
ulee balang.
Untuk pria, pakaian
ulee balang
dinamakan sebagai
linto baro,
sedangkan untuk
perempuan
dinamakan daro
baro.

Bundo Kanduang Bundo kanduang


dari Provinsi merupakan pakaian
Sumatera Barat adat dari provinsi
Sumatera Barat.
Busana tradisional
yang memiliki
warna mencolok ini
dipengaruhi oleh
budaya Melayu,
Arab, dan Cina
Ulos dari Provinsi Pakaian adat
Sumatera Utara Sumatera Utara
terbuat dari kain
ulos yang memiliki
warna cerah dan
terbuat dari sutra.
Umumnya ulos
akan dijadikan
sebagai selempang
baju

Aesan Gede dari Aesan gede


Provinsi merupakan baju
Sumatera Selatan daerah Sumatera
Selatan yang sering
digunakan ketika
acara pernikahan.
Pakaian adat ini
dikenal dengan
Swarnadwipa atau
Pulau Emas karena
dihiasi
oleh perhiasan
emas.

Teluk Belanga Teluk belanga


dari Kepulauan merupakan pakaian
Riau adat yang
digunakan oleh
laki-laki di
Kepulauan Riau.
Pakaian ini
memiliki
kebudayaan yang
dekat dengan
budaya Melayu.
Pakaian Adat Melayu merupakan
Melayu dari suku yang paling
Provinsi Riau banyak tinggal di
provinsi Riau.
Pakaian adat
melayu Riau ini
biasanya terbuat
dari satin dan sutra.

Pakaian Adat Ciri khas dari


Betawi dari DKI pakaian adat
Jakarta Betawi ini adalah
kebaya yang
warnanya terang
bagi perempuan
dan kain batik yang
dililitkan di
pinggang bagi laki-
laki.

Kebaya Sunda Kebaya Sunda


dari Provinsi umumnya memiliki
Jawa Barat warna yang cerah
seperti putih, merah
marun, atau ungu.
Sementara itu pria
Sunda
menggunakan jas
beludru dengan
sulam benang
emas.

c. Rumah Adat

Rumah adat merupakan bentuk bangunan khas sebuah daerah yang melekat
dengan nilai-nilai leluhur. Rumah adat menjadi tempat dimana upacara adat
dilaksanakan. Rumah adat memiliki keanekaragaman bentuk yang tergantung
dengan wilayah dan suku. Contoh rumah adat antara lain: Rumah Gadang di
Sumatera Barat, Rumah Joglo dari Jawa Tengah, Rumah Panjang di Kalimantan
Barat dan masih banyak lainnya.

Tabel 2.3 Beberapa Macam Rumah Adat di Indonesia

Nama Deskripsi Gambar


Rumah
Adat dan
Asal
Daerahnya
Aceh : Rumah Krong
Rumah Bade dari Aceh ini
Krong Bade berbentuk
memanjang dari
timur ke barat
menyerupai
persegi panjang.
Di bagian depan
rumah dilengkapi
dengan tangga
untuk masuk ke
dalam rumah.
Umumnya, tangga
pada rumah adat
Aceh ini
jumlahnya ganjil,
yaitu sekitar 7
hingga 9 anak
tangga. 
Sumatera Pada rumah adat
Utara : Bolon ini, terdapat
Rumah dua bagian yang
Bolon berbeda, yaitu
Jabu Bolon dan
juga Jabu
Parsakitan. Jabu
Bolon biasa
menjadi tempat
untuk keluarga
besar, sedangkan
Jabu Parsakitan
adalah tempat
untuk
membicarakan
masalah adat.
Uniknya dari
rumah adat
Sumatera Utara ini
adalah tidak ada
sekatan antara tiap
ruangan, sehingga
semua anggota
keluarga tidur
bersama.
Sumatera Rumah adat satu
Barat : ini terlihat mewah
Rumah bukan ? Berasal
Gadang dari Sumatera
Barat, rumah ini
memiliki beberapa
atap yang runcing
dan menjulang
keatas. Rumah ini
terbuat dari ijuk
dan bentuknya
mirip seperti
tanduk kerbau
yang
melambangkan
kemenangan suku
Minang dalam
perlombaan adu
kerbau di Jawa.
Riau : Nama dari rumah
Rumah Adat ini memiliki arti
Selaso Jatuh yaitu rumah
Kembar dengan dua
selasar.
Masyarakat Riau
bukan menjadikan
Rumah Selaso
Jatuh Kembar
sebagai tempat
tinggal mereka,
namun hanya
menggunakannya
untuk acara adat
saja.
DKI Rumah Kebaya
Jakarta : dari DKI Jakarta
Rumah mengusung corak
Kebaya khas suku Betawi.
Atap dari rumah
ini menyerupai
pelana terlipat dan
memiliki corak-
corak yang khas
seperti kebaya.
Rumah Kebaya
memiliki teras
yang luas
bertujuan untuk
menjadi tempat
santai keluarga
dan menyambut
tamu.  
DI Sama seperti
Yogyakarta : Rumah Joglo Jawa
Rumah Joglo Tengah, dari DI
Yogyakarta ini
juga memiliki 4
tiang penopang
dan terdiri dari
dua bagian, yaitu
rumah induk dan
rumah tambahan.
Bagian induk
adalah tempat
utama seperti
rumah pada
umumnya yang
memiliki pendopo,
teras, dan lain-
lain. Sedangkan
rumah tambahan
berisi pelengkap
untuk rumah
induk. 
Papua : Yang terakhir dari
Rumah Provinsi Papua
Honai ada Rumah Honai.
Rumah ini
berbentuk
mengerucut
dengan bagian atas
ditutupi jerami
kering. Atapnya
mirip dengan
batok kelapa dan
tidak terlalu tinggi
agar dapat
menghangatkan
bagian dalam
rumahnya. Rumah
ini khusus untuk
tempat tidur dan
beristirahat,
sedangkan
aktivitas lainnya
seperti mandi dan
makan berada di
tempat yang
berbeda.

d. Makanan Tradisional

Di setiap daerah memiliki makanan tradisional yang memiliki perbedaan rasa,


bumbu, dan bahan-bahan yang berbeda. Makanan tradisional menjadi wujud
identitas sebuah masyarakat. Contoh makanan tradisional seperti rujak cingur dari
Jawa Timur, kerak telor dari Jakarta, ayam betutu dari Bali dan masih banyak
lainnya.

Tabel 2.4 Beberapa Macam Makanan Tradisional di Indonesia


Nama Provinsi Nama Makanan Gambar
Provinsi Aceh Mie Aceh
Provinsi Sumatera Bika Ambon
utara

Provinsi Sumatera Rendang Padang


barat

Provinsi Sumatera Pempek


selatan

Provinsi Jakarta Kerak Telor

e. Alat Musik dan Lagu

Alat musik dan lagu menjadi salah satu identitas masyarakat dalam
keanekaragaman bentuk budaya. Lagu tradisional pada umumnya menceritakan
kembali nilai-nilai kehidupan masyarakat yang memiliki makna yang terkandung
di dalamnya. Contoh lagu tradisional seperti Gundul-gundul Pacul dan Bapak
Pucung dari Jawa Tengah, Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat, Rasa Sayange
dari Maluku, dan masih banyak lainnya. Sedangkan untuk alat musik seperti
angklung, bedug, kolintang, saluang dan masih banyak lainnya.

Tabel 2.5 Beberapa Macam Alat Musik di Indonesia


Nama Alat Asal Daerah Gambar
Musik
Gong Jawa Tengah

Rebab Jawa Barat

Kolintang Minahasa

Bonang Jawa Timur


Gendang Daerah Istimewa
Yogyakarta

KEBERAGAMAN AGAMA
Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD
Negara RI Tahun 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa
lain yang datang ke Indonesia dan pedagang namun sudah menyatu dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Semua agama diyakini akan keberadaan dan
kekuasaan Tuhan. Akan tetapi, sistem keyakinan dan ibadahnya berbeda antara agama yang
satu dengan yang lainnya.
Apakah kalian masih ingat peraturan di dalam UUD Negara RI Tahun 1945 yang
melindungi kebebasan memeluk agama? Perhatikan penjelasan berikut!
Keberagaman agama ini tidak menghalangi persatuan dan kesatuan bangsa karena
menganut agama merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD Negara RI Tahun
1945. Pasal 28E ayat (1), yang berbunyi: “Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya
serta berhak kembali.”
Oleh karena itu, perlu dikembangkan toleransi umat beragama, yang meliputi :
1. Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi ekstern);
2. Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi intern);
3. Toleransi umat beragama dengan pemerintah.

KEBERAGAMAN RAS
Ras berarti warna kulit. Keberagaman ras berarti keberagaman penduduk Indoesia yang
didasarkan pada wrana kulit dan ciri lain bersifat fisik. Secara umum, ras manusia dapat
dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :
1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
2. Mongoloid, yang berkulit kunging langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta
5. Khoisan (Afrika Selatan).
Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu penduduk di Kalimantan dan Sulawesi dengan ciri kulit kuning,penduduk di Sumatra
dan Jawa dengan ciri kulit sawo matang, serta penduduk di Maluku dan Papua yang ciri
kulitnya hitam dan rambut keriting pendek. Meskipun berbeda ras, namun perbedaan
tersebut tetap dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sehingga tidak terjadi perpecahan.
Oleh karena itu, sikap rasial, yaitu membeda-bedakan manusia berdasarkan warna kulit
tidak boleh terjadi.

KEBERAGAMAN GOLONGAN
Golongan dapat diartikan sebagai kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas tertentu. Beberapa
faktor yang digunakan untuk menggolongkan keberagaman adalah sebagai berikut:
1. Secara administrasi kependudukan, digunakan pembagian tiga golongan, yaitu golongan suku
bangsa asli yang berasal dari daerah di Indonesia. Golongan keturunan asing yang berasal dari
daerah asal di luar Indonesia, dan golongan masyarakat terasing. Golongan terasing adalah
kelompok asli dari daerah di Indonesia, namun dengan budaya yang sederhana dan biasanya masih
tinggal di daerah terisolasi.
2. Secara usia penduduk, dikenal golongan usia anak-anak, usia produktif, dan usia tua (tidak
produktif).
3. Secara ekonomi, dikenal golongan ekonomi lemah (miskin), ekonomi menengah, dan ekonomi
kuat (kaya). Ada juga yang menggunakan istilah prasejahtera, sejahtera 1, dan sejahtera 2.
4. Secara pendidikan, dikenal kelompok penduduk yang berpendidikan PAUD, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi.
5. Secara politik, dikenal golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik.
6. Berdasarkan mata pencaharian atau profesi dikenal golongan nelayan, petani, pedagang,
wiraswasta, PNS, TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya.
Selain keberagaman di atas, terdapat juga penggolongan sosial yang berkembang di
masyarakat. Salah satunya tercermin dalam berbagai organisasi sosial. Meski terdapat
beragam penggolongan, namun berbagai organisasi tersebut mempunyai landasan ideologi
yang sama, yaitu Pancasila. Artinya semua golongan sosial yang ada berada dalam
Bhinneka Tunggal Ika.

KEBERAGAMAN JENIS KELAMIN DAN GENDER


Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural. Sedangkan jenis kelamin
merupakan kodrat Tuhan. Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat
perbedaan dalam hal peran, perlaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki
dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
Gender lebih menitik beratkan pada peran sosial. Contohnya dahulu wanita harus
mengurus rumah tangga dan tidak boleh bekerja. Sedangkan Jenis Kelamin adalah perbedaan
antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.
Sekarang banyak wanita yang menjadi tulang punggung keluarga dan membantu suami.
Perhatikan perbedaan jenis kelamin dan gender pada tabel berikut!
Keberagaman gender menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat dibedakan
menjadi peran reproduktif, produktif dan kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai