Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada

Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)

Nela Pima Rahmawanti


Bambang Swasto
Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: nela_pima@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Jumlah sampel dalam
penelitian ini 79 orang karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskritif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas responden menyetujui lingkungan
kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang ada diperusahaan sudah baik sehingga kinerja karyawan
meningkat. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa secara parsial lingkungan kerja fisik
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan dan lingkungan kerja non fisik juga
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hasil uji simultan menunjukkan
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, Kinerja Karyawan.

Abstract
This research aims to describe and analyze the effect of work environment on employee performance . This
research is explanatory research . The subject of samples in this research 79 employees Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Malang Utara. Analysis of the data used is descriptive analysis and multiple linear
regression analysis. The result of research indicate that based on the descriptive analysis showed that
respondents agreed majority physical work environment and work environment that is non-physical good
that the company had improved employee performance. The results of multiple linear regression analysis
showed that the partial physical work environment has a significant influence on the performance of
employees and non-physical work environment also has a significant influence on employee performance.
The test results showed simultaneous physical work environment and the non -physical work environment
has a significant influence on employee performance.

Keywords: Physical Work Environment, Non-Physical Work Environment, Employee Performance.

PENDAHULUAN mencapai tujuannya adalah dengan menciptakan


Pada era globalisasi saat ini, setiap lingkungan kerja baik lingkungan kerja secara fisik
perusahaan di tuntut untuk memiliki manajemen maupun lingkungan kerja non fisik. Seperti
yang baik. Suatu manajemen perusahaan yang baik persepsi dari para karyawan mengenai lingkungan
pasti dapat meningkatkan efektivitas perusahaan. kerja yang mereka dapatkan sehingga karyawan
Efektivitas suatu perusahaan dapat tercapai dengan dapat memberikan penilaian yang berbeda atas
baik sehingga mampu untuk bersaing dengan segala aspek dari lingkungan kerja. Apabila
perusahaan lainnya. Seperti sumber daya manusia persepsi yang ditunjukkan karyawan itu baik maka
yang merupakan salah satu faktor penting dan akan mempengaruhi kinerja karyawan itu baik pula
memiliki peran yang besar dalam suatu karena dapat membuat para karyawan merasa lebih
perusahaan. nyaman dan menyenangkan dengan keadaan
Salah satu peran penting yang harus lingkungan kerja yang baik sedangkan apabila
ditekankan oleh suatu perusahaan agar dapat persepsi yang ditunjukkan karyawan buruk maka

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kinerja dari karyawan tersebut juga akan yang sedang bekerja. Sehingga para karyawan
berkurang. tersebut lebih dapat meningkatkan kinerjanya,
Lingkungan kerja merupakan salah satu karena sebuah kinerja yang baik atau maksimal
komponen terpenting dalam karyawan merupakan salah satu aspek penting untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Disini yang mencapai tujuan perusahaan yang dapat
dimaksud dengan lingkungan kerja adalah segala dipengaruhi dari kondisi lingkungan kerjanya.
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- lebih mengetahui mengenai pengaruh lingkungan
tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja ada dua kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik terhadap
macam yaitu lingkungan kerja fisik dan kinerja karyawan untuk dapat mencapai tujuan
lingkungan kerja non fisik. Menurut Sedamaryanti organisasi. Dengan demikian penulis mengambil
(2001:21), lingkungan kerja fisik adalah semua judul skripsi “Pengaruh Lingkungan Kerja
keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar Terhadap Kinerja Karyawan” (Studi pada
tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
baik secara langsung maupun tidak langsung, Malang Utara ).
sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan KAJIAN PUSTAKA
hubungan kerja, baik hubungan kerja dengan Pengertian Lingkungan Kerja
atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, Lingkungan kerja merupakan bagian komponen
ataupun hubungan dengan bawahan. yang sangat penting di dalam karyawan melakukan
Terciptanya lingkungan kerja yang nyaman, aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan
aman dan menyenangkan merupakan salah satu lingkungan kerja yang baik atau menciptakan
cara perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi
para karyawan. Menurut Mangkunegara (2004:64) karyawan untuk bekerja, maka dapat membawa
yang dimaksud kinerja (performance) adalah hasil pengaruh terhadap semangat kerja karyawan.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai Pengertian lingkungan kerja adalah segala sesuatu
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan yang ada disekitar para pekerja yang dapat
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
diberikan kepadanya. Para karyawan dapat tugas yang dibebankan. Menurut Saydam
meningkatkan kinerjanya secara maksimal dengan (2000:226) mendefinisikan lingkungan kerja
di dukung lingkungan kerja yang sesuai. Pengaruh sebagai “keseluruhan sarana prasarana kerja yang
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dapat ada disekitar karyawan yang sedang melaksanakan
dilihat dari karyawan Kantor Pelayanan Pajak pekerjaan yang dapat mempengaruhi pekerjaan itu
Pratama Malang Utara yaitu dapat memberikan sendiri”. Walaupun lingkungan kerja merupakan
pemeliharaan lingkungan kerja yang baik dimana faktor penting serta dapat mempengaruhi kinerja
yang sudah diterapkan di perusahaan tersebut karyawan, tetapi saat ini masih banyak perusahaan
dalam memberikan pelayanan dibidang yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan
perpajakan. kerja disekitar perusahaannya.
Direktorat Jenderal Pajak merupakan Suatu kondisi lingkungan kerja dapat dikatakan
organisasi yang terus berkembang, hal ini baik apabila lingkungan kerja tersebut sehat,
berdampak pada tuntutan pengembangan nyaman, aman dan menyenangkan bagi karyawan
kompetensi karyawan sesuai dengan persyaratan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Lewa
jabatan yang ada. Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Subono (2005:235) bahwa lingkungan kerja
Malang Utara adalah salah satu instansi Direktorat didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta
Jendral Pajak yang berada dibawah dan hubungan kerja yang mengikat pekerja dengan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor lingkungan. Lingkungan kerja yang menyenangkan
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III dapat membuat para karyawan merasa betah dalam
mengenai kinerja karyawan tersebut. Peneliti menyelesaikan pekerjaannya serta mampu mencapai
tertarik untuk melakukan penelitian di Kantor suatu hasil yang optimal. Sebaliknya apabila kondisi
Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara karena lingkungan kerja tersebut tidak memadai akan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara menimbulkan dampak negatif dalam penurunan
merupakan salah satu kantor yang peduli dan tingkat
memperhatikan mengenai lingkungan kerja agar produktifitas kinerja karyawan. Menurut
dapat memberikan kenyamanan untuk karyawan Sedarmayati (2009:21) definisi lingkungan kerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang kerjasama antara tingkat atasan dengan bawahan
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana sesorang maupun sesama rekan kerja yang memiliki status
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan jabatan sama di perusahaan.
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun Kondisi yang diciptakan perusahaan terkait
kelompok. dengan lingkungan kerja non fisik meliputi
suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik
Lingkungan Kerja Fisik antara atasan dengan bawahan dan pengendalian
Lingkungan kerja fisik dapat di artikan semua diri. Menurut Ahyari (2001:126) faktor lain dalam
keadaan yang ada disekitar tempat kerja, yang lingkungan kerja non fisik yang tidak boleh
dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut diabaikan adalah hubungan karyawan di dalam
Sedarmayanti (2009:22) yang dimaksud perusahaan yang bersangkutan tersebut.
lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan Dari beberapa penjelasan di atas dapat
berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat disimpulkan bahwa lingkungan kerja non fisik
kerja dimana dapat mempengaruhi kerja karyawan adalah kondisi lain dari lingkungan kerja fisik
baik secara langsung maupun tidak langsung. yang berkaitan dengan hubungan kerja karyawan
Sedangkan menurut Sumartono dan Sugito yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
(2004:146) lingkungan kerja fisik adalah kondisi Berikut ini penjelasan mengenai unsur-unsur
fisik dalam perusahaan disekitar tempat kerja, lingkungan kerja non fisik :
seperti sirkulasi udara, warna tembok, keamanan, 1. Hubungan Atasan dengan Bawahan Hubungan
ruang gerak dan lain-lain. atasan dengan bawahan terjadi saat atasan
Menurut Sihombing (2004:175) lingkungan memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan
kerja fisik adalah salah satu unsur yang harus bawahannya. Menurut Hariandja
digunakan perusahaan sehingga dapat (2002:298) penyampaian informasi dari
menimbulkan rasa aman, tentram dan dapat pimpinan ke bawahan bisa meliputi banyak
meningkatkan hasil kerja yang baik untuk hal seperti tugas-tugas yang harus dilakukan
peningkatan kinerja karyawan. Selanjutnya bawahan, kebijakan organisasi, tujuan-tujuan
menurut Nitisemito (2000:184) beberapa faktor yang ingin dicapai dan adanya perubahan-
yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik perubahan kebijakan. Hubungan atau interaksi
meliputi warna, kebersihan, sirkulasi udara, antara atasan dengan bawahan harus di jaga
penerangan dan keamanan. Sedangkan menurut dengan harmonis dan saling menjaga etika
Setiawan (2008:83) faktor-faktor yang serta menghargai satu sama lain agar
mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman.
kerja diantaranya adalah temperatur, kelembaban, Lingkungan kerja yang nyaman akan membuat
sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran kedua belah pihak antara atasan dan bawahan
mekanis dan keamanan. dapat saling meningkatkan kinerjanya.
Dari beberapa pendapat di atas yang telah 2. Hubungan antar Karyawan
dijelaskan mengenai unsur-unsur lingkungan kerja Hubungan antar karyawan dalam lingkungan
fisik mencakup pencahayaan, sirkulasi udara, kerja dalam perusahaan merupakan hal yang
warna, kebersihan dan keamanan. Berikut ini tidak dapat dipisahkan sebab yang mana akan
adalah unsur-unsur dari lingkungan kerja fisik. menimbulkan tingkat kepuasan kinerja
1. Pencahayaan karyawan. situasi lingkungan dalam
2. Sirkulasi Udara menyelesaikan pekerjaan dan interaksi antar
3. Warna karyawan demi untuk menciptakan kelancaran
4. Kebersihan kerja. Menurut Hariandja (2002:299)
5. Keamanan hubungan antar karyawan adalah hubungan
kesamping antara karyawan dengan tingkat
Lingkungan Kerja Non Fisik yang sama dalam organisasi tetapi mereka
Menurut Sedarmayanti (2009:31) lingkungan mempunyai tugas yang berbeda. Menjalin
kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi hubungan yang baik dan harmonis sesama
yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik karyawan merupakan sarana untuk dapat lebih
dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, meningkatkan produktivitas dan kinerja
ataupun dengan bawahan. Sedangkan menurut karyawan.
Nitisemito (2000:139) lingkungan kerja non fisik Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam menciptakan
juga mencerminkan kondisi yang mendukung suasana lingkungan kerja yang baik yaitu dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menciptakan hubungan / interaksi antar karyawan perhatian yang besar terhadap lingkungan kerja
yang baik pula agar suasana kerja yang tercipta mereka, baik dari segi kenyamanan pribadi
akan lebih nyaman dan harmonis sehingga maupun kemudahan melakukan pekerjaan dengan
karyawan akan lebih semangat dalam baik. Lingkungan kerja dapat dibedakan menjadi
meningkatkan kinerjanya. dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik. Terciptanya lingkungan kerja yang
Kinerja baik dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Menurut Mangkunegara (2004:67) yang Lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non
dimaksud kinerja (performance) adalah hasil kerja fisik juga berpengaruh terhadap motivasi dan
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh semangat kerja karyawan karena apabila
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya lingkungan kerja di perusahaan tersebut nyaman
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan dan menyenangkan tentunya karyawan dapat
kepadanya. Simanjuntak (2005:122) berpendapat meningkatkan kinerjanya sehingga tujuan
bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas perusahaan dapat tercapai dengan baik.
pelaksanaan tugas-tugas tertentu. Menurut
Simamora (2006:338) penilaian kinerja Hipotesis
(performance appraisal) adalah proses yang 1. H1 : Ada pengaruh yang signifikan variabel
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi lingkungan kerja fisik (X1) terhadap kinerja
pelaksanaan kerja individu karyawan maupun karyawan (Y).
kelompok. Dengan adanya penilaian kinerja, 2. H2 : Ada pengaruh yang signifikan variabel
perusahaan akan memiliki informasi mengenai lingkungan kerja non fisik (X2) terhadap
tingkat kemampuan karyawan dalam kinerja karyawan (Y).
melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan. 3. H3 : Ada pengaruh yang signifikan variabel
Kinerja dalam setiap organisasi dapat diukur lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan
dengan menggunakan metode tertentu. Seperti kerja non fisik (X2) secara simultan terhadap
yang dikemukakan Prawirosentono (2002:193) kinerja karyawan (Y).
kinerja setiap unit organisasi harus diukur dengan
metode statistik, khususnya tentang mutu suatu METODE
produksi. Dalam standar pengukuran kinerja perlu Jenis penelitian yang digunakan dalam
dirumuskan untuk dijadikan indikator penelitian ini adalah explanatory research
perbandingan antara apa yang telah dihasilkan (penelitian eksplanatori) dengan menggunakan
dengan apa yang telah diharapkan, kaitannya pendekatan kuantitatf. Menurut Singarimbun
dengan pekerjaan yang telah dikerjakan seseorang. dalam Singarimbun dan Effendi (Ed. 2006:5)
Menurut Dharma (2003:355) kriteria utama explanatory research diartikan sebagai suatu
dalam pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan
cara sebagai berikut: hubungan antar variabel melalui pengujian
1. Pengukuran kualitas, yang melibatkan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
perhitungan keluaran dari proses atau Melalui uji hipotesis tersebut, diharapkan mampu
pelaksanaan kegiatan. menjelaskan mengenai pengaruh lingkungan kerja
2. Pengukuran kuantitas, yang melibatkan terhadap kinerja karyawan.
perhitungan keluaran yang mencerminkan Teknik analisis data akan diolah dan dianalisis
pengukuran tingkat kepuasan yaitu seberapa dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
baik penyelesaiannya. Hal ini berkaitan dengan windows. Analisis data yang digunakan sebagai
mutu pekerjaan yang dihasilkan. berikut :
3. Pengukuran ketepatan waktu, merupakan jenis 1. Analisis Deskriptif
pengukuran khusus dan pengukuran kuantitatif Analisis deskriptif adalah analisis yang
yang menentukan ketepatan penyelesaian waktu menggambarkan suatu data yang akan dibuat
pekerjaan yang dilakukan. baik sendiri maupun secara kelompok
(Riduwan dan Sunarto, 2007:38). Analisis
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja deskriptif ini digunakan untuk
Karyawan mendeskripsikan karakteristik penelitian
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi dengan menggambarkan obyek penelitian
kinerja karyawan seperti yang dikemukakan serta menyusun distribusi frekuensi dengan
Robbins (2002:36), bahwa para karyawan menaruh menggunakan data dari kuesioner yang telah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diberikan kepada responden. Dengan demikian Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi
akan diperoleh frekuensi, mean (rata-rata) dari Linier Berganda
skor jawaban responden untuk masing-masing Unstanda Standardi
item variabel yang telah menggambarkan Variabel Variabel
rdized zed
t Ketera
Coefficie Coefficie Sig. t
tanggapan responden terhadap setiap item Terikat bebas
nts nts
hitung ngan

pertanyaan. B Beta
X1 0,00 Signifi
2. Uji Asumsi Klasik 0,141 0,247 3,312 1 kan
Y
Uji Asumsi klasik merupakan persyaratan X2 0,00 Signifi
0,835 0,671 8,984 0 kan
yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier 0,01
berganda. Terdapat empat macam uji asumsi Konstanta 5,068 2,638 0
R 0,791
klasik yang meliputi uji normalitas, uji R Square 0,626
multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji Adjusted
R Square 0,616
autokorelasi. F Hitung 63,684
3. Analisis Regresi Linier Berganda Signifika
nsi F 0,000
Analisis regresi linier berganda pada dasarnya N 79
dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang Sumber : Data Primer diolah 2013
telah ditentukan yaitu: Uji F dan Uji t yang Persamaan regresi digunakan untuk
menguji pengaruh variabel bebas secara mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
bersama-sama terhadap variabel terikat serta variabel terikat. Berdasarkan tabel 16 di dapatkan
menguji pengaruh variabel bebas secara persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
sendiri-sendiri terhadap variabel terikat. Y = 5,068 + 0,141 X1 + 0,835 X2
4. Uji t Berdasarkan persamaan regresi di atas maka
Analisis ini digunakan untuk menguji dapat diketahui bahwa Y (kinerja karyawan) akan
hipotesis pengaruh variabel terikat secara meningkat sebesar 0,141 satuan untuk setiap
terpisah (parsial). tambahan 1 satuan X1 (lingkungan kerja fisik).
5. Uji F Jadi, apabila variabel lingkungan kerja fisik
Analisis ini digunakan untuk mengetahui mengalami peningkatan 1 satuan maka variabel
hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja karyawan akan mengalami peningkatan
dua atau lebih variabel bebas dengan variabel 0,141 dengan asumsi variabel X2 di anggap
terikat secara simultan. konstan. Pengaruh peningkatan variabel X2
(lingkungan kerja non fisik) terhadap variabel Y
HASIL DAN PEMBAHASAN (kinerja karyawan) adalah sebesar 0,835 satuan
Analisis Regresi Linier Berganda untuk setiap 1 satuan peningkatan variabel X2.
Analisis regresi linier berganda digunakan Jika variabel X1 di anggap konstan dan terjadi
untuk mengetahui besarnya pengaruh antara peningkatan sebanyak 1 satuan pada variabel
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non lingkungan kerja non fisik maka variabel kinerja
fisik terhadap kinerja karyawan dengan karyawan akan mengalami peningkatakan sebesar
menggunakan program SPSS for windows 16.00. 0,835 satuan.
Hasil analisis regresi linier berganda ditampilkan Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui
pada tabel berikut ini : besarnya kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat antara lain lingkungan kerja fisik
sebesar 0,141 dan lingkungan kerja non fisik
sebesar 0,835. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja
non fisik berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Dengan kata lain lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja non fisik meningkat maka
akan diikuti oleh peningkatan kinerja karyawan.

Uji Hipotesis
1. Uji t
Analisis ini digunakan untuk menguji
hipotesis pengaruh variabel terikat secara terpisah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(parsial). Pengujian dilakukan dengan cara Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai
membandingkan tingkat signifikansi t < alpha 0,05 signifikansi F sebesar 0,000 dan alpha 0,05.
(5%). Berikut ini Dengan nilai signifikansi F kurang dari alpha
( 0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan H3 diterima
Tabel 2. Hasil Uji t (Parsial) yang berarti bahwa semua variabel bebas
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
fisik secara simultan berpengaruh signifikan
Model Coefficients Coefficients t Sig.
terhadap variabel terikat kinerja karyawan.
B Std. Error Beta
Dari hasil keseluruhan pengujian hipotesis
1 (Constant) 5.068 1.922 2.638 .010 diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
X1 .141 .043 .247 3.312 .001 lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja
X2 .835 .093 .671 8.984 .000 non fisik (X2) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial dan simultan terhadap
a. Dependent Variable: variabel terikat kinerja karyawan (Y). Hasil
kinerja karyawan (Y) penelitian ini dapat diketahui bahwa kedua
variabel bebas, variabel lingkungan kerja non fisik
Sumber: Data Primer diolah, 2013 (X2) merupakan variabel yang paling dominan
Berdasarkan tabel 2, dalam uji t untuk pengaruhnya terhadap variabel terikat kinerja
variabel lingkungan kerja fisik (X1) diperoleh nilai karyawan (Y). Hal ini dibuktikan dengan nilai
signifikansi t sebesar 0,001 dan alpha 0,05. Karena koefisien beta untuk variabel lingkungan kerja non
nilai signifikansi t kurang dari alpha ( 0,001< 0,05) fisik lebih besar dari pada variabel kinerja
maka dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti karyawan.
bahwa variabel lingkungan kerja fisik (X1) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
kinerja karyawan (Y). 1. Analisis Deskriptif Pengaruh Lingkungan
Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja Kerja Fisik Dan Lingkungan Kerja Non
non fisik (X2) diperoleh nilai signifikansi t sebesar Fisik Terhadap Kinerja Karyawan
0,000 dan alpha 0,05. Karena nilai signifikansi t Berdasarkan analisis deskriptif dapat diketahui
kurang dari alpha ( 0,000 < 0,05) maka dapat bahwa lingkungan kerja fisik (X1) yang ada di
disimpulkan H2 diterima yang berarti bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara
variabel lingkungan kerja non fisik (X2) secara sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel jawaban lingkungan kerja fisik (X1) sebesar 4,19.
kinerja karyawan (Y). Dengan perincian untuk X1.1.1 mempunyai rata-
rata jawaban responden sebesar 4,37 dan untuk
2. Uji F X1.1.2 mempunyai rata-rata jawaban responden
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sebesar 4,19. Untuk item X1.2.1 mempunyai rata-
hubungan yang positif dan signifikan antara dua rata jawaban responden 4,18 dan untuk X1.2.2
atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai rata-rata jawaban responden 4,10.
secara simultan. Berikut ini adalah tabel hasil uji F Untuk item X1.3.1 mempunyai rata-rata jawaban
yang diperoleh dari perhitungan menggunakan responden 4,14 dan untuk X1.3.2 mempunyai rata-
sofware SPSS 16.0 for windows. rata jawaban responden 4,20. Untuk item X1.4.1
Tabel 3. Hasil Uji F (simultan) mempunyai rata-rata jawaban responden 4,25 dan
ANOVAb
untuk X1.4.2 mempunyai rata-rata jawaban
Model Sum of Df Mean F Sig. responden 4,19. Untuk item X1.5.1 mempunyai
Squares Square rata-rata jawaban responden 4,14 dan untuk X1.5.2
Regression 238.086 2 119.043 63.684 .000a
mempunyai rata-rata jawaban responden 4,14.
1
Residual 142.065 76 1.869 Menurut pengamatan peneliti lingkungan kerja
Total 380.152 78 fisik (X1) yang ada di Kantor Pelayanan Pajak
a. Predictors: (Constant), lingkungan Pratama Malang Utara sudah baik. Hal ini
kerja non fisik (X2), lingkungan kerja didukung dari hasil observasi yang dilakukan oleh
fisik ( X1)
b. Dependent Variable: kinerja
peneliti bahwa lingkungan kerja fisik yang
karyawan (Y) meliputi penerangan, sirkulasi udara, warna,
kebersihan dan keamanan sudah baik, sehingga
Sumber : Data Primer diolah, 2013

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kondisi tersebut dapat membuat karyawan merasa 2. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik (X1)
aman dan nyaman dalam bekerja. terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Sedangkan untuk lingkungan kerja non fisik Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang
(X2) rata-rata jawaban responden sebesar 4,13 telah dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa
sehingga dapat diketahui bahwa mayoritas lingkungan kerja fisik berpengaruh secara
responden menilai lingkungan kerja non fisik di signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara dibuktikan dengan nilai signifikansi t 0,001 <
juga sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan alpha 0,05, maka dapat disimpulkan H1 diterima
perincian untuk item X2.1.1 mempunyai rata-rata yang berarti bahwa variabel lingkungan kerja fisik
jawaban responden sebesar 4,22 dan untuk item (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
X2.1.2 mempunyai rata-rata jawaban responden terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Nilai
sebesar 4,20. Untuk item X2.2.1 mempunyai rata- koefisien beta sebesar 0,247 menunjukkan bahwa
rata jawaban responden sebesar 4,11 dan untuk pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja
item X2.2.2 mempunyai rata-rata jawaban karyawan sebesar 24,7%. Hasil penelitian ini
responden sebesar 4,01. mendukung dengan hasil penelitian terdahulu yang
Menurut pengamatan peneliti lingkungan kerja dilakukan oleh Delly (2010) yang hasilnya
non fisik (X2) yang ada di Kantor Pelayanan Pajak menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik
Pratama Malang Utara juga sudah baik. Hal ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
didukung dari hasil observasi yang dilakukan oleh kinerja karyawan.
peneliti bahwa lingkungan kerja non fisik yang Hasil yang menunjukkan bahwa lingkungan
meliputi hubungan personal antar atasan dengan kerja fisik yang meliputi penerangan, sirkulasi
bawahan dan hubungan sesama karyawan dinilai udara, warna, kebersihan dan keamanan
sudah terjalin dengan baik, sehingga kondisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
tersebut dapat membuat karyawan merasa nyaman yang direspon secara positif oleh karyawan Kantor
dalam bekerja. Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Malang Utara
Selanjutnya kinerja karyawan (Y) rata-rata walaupun persentasinya kecil. Lingkungan kerja
jawaban responden sebesar 4,13, sehingga dapat fisik di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)
diketahui bahwa mayoritas responden menilai Malang Utara juga mampu memberikan
kinerja karyawan yang dihasilkan karyawan peningkatan terhadap kinerja karyawan.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara
sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan perincian 3. Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik
untuk item Y1.1 rata-rata jawaban responden (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 4,29 dan untuk item Y1.2 rata-rata jawaban Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang
responden sebesar 4,25. Untuk item Y2.1 rata-rata dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa
jawaban responden sebesar 4,28 dan untuk item lingkungan kerja non fisik berpengaruh secara
Y2.2 rata-rata jawaban responden sebesar 4,16. signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
Untuk item Y3.1 rata-rata jawaban responden dibuktikan dengan nilai signifikansi t 0,000 <
sebesar 3,92 dan untuk item Y3.2 rata-rata jawaban alpha 0,05, maka dapat disimpulkan H2 diterima
responden sebesar 3,90. yang berarti bahwa variabel lingkungan kerja non
Hal ini didukung dengan adanya penilaian fisik (X2) secara parsial berpengaruh signifikan
kinerja karyawan yang dilaksanakan setiap 6 bulan terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Nilai
sekali. Penilaian kinerja karyawan di Kantor koefisien beta sebesar 0,671 menunjukkan bahwa
Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja
diantaranya penilaian hasil kerja karyawan yang karyawan sebesar 67,1%. Hasil penelitian ini
dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan mendukung dengan hasil penelitian terdahulu yang
perusahaan, memberikan hasil kerja karyawan dilakukan oleh Delly (2010) yang hasilnya
secara optimal agar sesuai dengan target yang menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik
diharapkan, dan ketepatan waktu yang meliputi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penyelesaian pekerjaan dilakukan sesuai dengan kinerja karyawan.
standar waktu yang ditentukan. Hasil yang menunjukkan bahwa lingkungan
kerja non fisik yang meliputi hubungan atasan
dengan bawahan dan hubungan sesama karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
yang direspon secara positif oleh karyawan Kantor

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Malang Utara,
sehingga lingkungan kerja fisik di Kantor KESIMPULAN DAN SARAN
Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Malang Utara Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
akan memberikan peningkatan terhadap kinerja yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka
karyawan. dapat diambil kesimpulan dan saran yang bisa
direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan
4. Pengaruh secara Simultan antara bagi karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan Malang Utara. Hal ini ditujukan agar Kantor
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2) terhadap Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara lebih dapat
Kinerja Karyawan (Y) meningkatkan kinerja karyawan (Y) dengan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang memperhatikan lingkungan kerja fisik (X1) dan
dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa lingkungan kerja non fisik (X2) agar lebih baik lagi
lingkungan kerja fisik dan lingkngan kerja non sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
fisik secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan Kesimpulan
variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Dari hasil analisis data yang telah dilakukan
lingkungan kerja non fisik (X2) memiliki nilai baik menggunakan analisis deskriptif maupun
signifikansi F 0,000 < alpha 0,05, maka dapat analisis regresi linier berganda, maka dapat
disimpulkan H3 diterima yang berarti bahwa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
semua variabel bebas lingkungan kerja fisik dan 1. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui
lingkungan kerja non fisik secara simultan bahwa rata-rata responden menilai keadaan
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat lingkungan kerja fisik (X1) sebesar 4,19,
kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2) sebesar 4,13
lingkungan kerja non fisik (X2) mempunyai serta kinerja karyawan (Y) sebesar 4,13. Hal
pengaruh yang signifikan sebesar 62,6% (R Square ini berarti bahwa keadaan lingkungan kerja
= 0,626) terhadap kinerja karyawan (Y) dan fisik, lingkungan kerja non fisik dan kinerja
sisanya sebesar 37,4% dipengaruhi oleh variabel karyawan yang ada di Kantor Pelayanan Pajak
lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Pratama Malang Utara sudah baik.
Variabel lain tersebut menurut Nitisemito 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linier
(2000:109) meliputi jumlah dan komposisi dari berganda dapat diketahui bahwa lingkungan
kompensasi yang diberikan, penempatan kerja kerja fisik (X1) yang ada di Kantor Pelayanan
yang tepat, pelatihan dan rasa aman di masa depan Pajak Pratama Malang Utara mempunyai
serta menurut Mangkunegara (2004:67) meliputi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
faktor kemampuan dan faktor motivasi. Besarnya karyawan (Y). Hal ini dibuktikan dengan nilai
nilai R square membuktikan bahwa lingkungan signifikansi t 0,001 < alpha 0,05 dan nilai
kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang ada koefisien beta sebesar 0,247 menunjukkan
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara bahwa pengaruh lingkungan kerja fisik
mampu memberikan kontribusi terhadap terhadap kinerja karyawan sebesar 24,7%.
peningkatan kinerja karyawan. 3. Lingkungan kerja non fisik (X2) yang ada di
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang
lingkungan kerja non fisik yang ada di Kantor Utara juga mempunyai pengaruh yang
Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara lebih signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal
dominan dari pada lingkungan kerja fisik. Hal ini ini dibuktikan dengan nilai signifikansi t 0,000
membuktikan bahwa lingkungan kerja non fisik < alpha 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar
yang meliputi hubungan atasan dengan bawahan 0,671 menunjukkan bahwa pengaruh
dan hubungan sesama karyawan lebih besar lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja
karyawan sebesar 67,1%, sehingga lingkungan
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
dibandingkan lingkungan kerja fisik yang meliputi kerja non fisik (X2) mempunyai pengaruh
penerangan, sirkulasi udara, warna, kebersihan dan yang dominan terhadap kinerja karyaawan
keamanan. Hal ini dikarenakan hubungan personal (Y).
antar karyawan dan hubungan karyawan dengan 4. Hasil penelitian ini juga diketahui bahwa
atasan yang terjalin dengan baik mampu secara simultan lingkungan kerja fisik (X1)
memberikan pengaruh yang besar terhadap dan lingkungan kerja non fisik (X2) yang ada
peningkatan kinerja karyawan. di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Utara mempunyai pengaruh yang signifikan Saydam, G.2000. Manajemen Sumber Daya
terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini Manusia (human resources management).
dibuktikan dengan nilai signifikansi F 0,000 < Jakarta: Djambatan.
alpha 0,05 dan mempunyai pengaruh sebesar Sedarmayanti, 2009. Pengembangan Kepribadian
62,6% (R Square = 0,626). Pegawai. Bandung: Mandar Maju.
Setiawan, H. 2008. Tata Letak Pabrik.
Saran Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Dengan melihat Lingkungan Kerja Fisik (X 1) Sihombing, S. 2004. Manajemen Sumber Daya
dan Lingkungan Kerja Non Fisik (X2) di Kantor Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Malang Utara, Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber
maka dikemukakan beberapa saran yang Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Singarimbun, M dan Sofian Efendi. 2006. Metode
untuk langkah-langkah selanjutnya, diantaranya Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
sebagai berikut: Sugito, Sumartono. 2004. Manajemen
1. Lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja Operasional. Malang: Banyumedia.
non fisik yang ada di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Malang Utara dinilai sudah baik dan
akan lebih baik lagi apabila lingkungan kerja
yang meliputi lingkungan kerja fisik dan non
fisik untuk ditingkatkan lagi. Mengingat
bahwa lingkungan kerja merupakan pendorong
atau penyemangat karyawan agar dapat
bekerja lebih giat dalam rangka meningkatkan
kinerja karyawan.
2. Kinerja karyawan di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Malang Utara dinilai sudah
cukup baik dan harus dipertahankan. Namun
alangkah lebih baik lagi apabila ditingkatkan
dengan cara lebih memperhatikan lingkungan
kerja, baik lingkungan kerja fisik maupun
lingkungan kerja non fisik diperusahaan.
Dengan demikian, kinerja karyawan tentunya
akan mengalami peningkatan yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. 2001. Manajemen Produksi.
Yogyakarta: BPFE.
Dharma, A. 2003. Manajemen Supervisi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Hariandja, M. 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Lewa, S. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2004.
Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Bandung: PT. Refika
Aditama.

Nitisemito, Alex S. 2000. Manajemen Personalia.


Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prawirosentono, Suyadi. 2002. Kebijakan Kinerja
Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Robbins, Stephen P. 2002. Perilaku Organisasi.
Jakarta: Erlangga.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai