Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA

DAN KINERJA KARYAWAN


(Studi Pada Karyawan PT. AXA Financial Indonesia Cabang Malang)
Rayka Dantyo Prakoso
Endang Siti Astuti
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: raykadantyo@ymail.com

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze and explain the effect of work environment on employee motivation
and performance of employees, as well as to analyze and explain the effect of work motivation on employee
performance. The analysis technique used is descriptive analysis and path analysis. Based on the results of
the analysis indicate that the work environment significantly influence work motivation, which means that a
good working environment, can motivate employees to work. Work environment have a significant effect on
the performance of employees, which means that the better the response of employees on the work
environment, it will also increase the performance of employees. Motivation significant effect on employee
performance, which means that the better the motivation to work, then it will better the performance of the
employee. Work environment affect the job performance of employees through motivation, which means that
a pleasant working environment can motivate employees to work better so as to improve employee
performance.

Keywords: work environment, work motivation, performance employees

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja karyawan dan kinerja karyawan, serta menganalisis dan menjelaskan pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan
analisis jalur. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja, yang berarti bahwa lingkungan kerja yang baik, dapat memotivasi karyawan dalam
bekerja. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa semakin
baik respon karyawan tentang lingkungan kerja, maka akan semakin meningkat pula kinerja karyawan.
Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa semakin baik motivasi
kerja, maka akan semakin baik pula kinerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja, yang berarti bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan dapat
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN menentukan kinerja karyawan, beberapa faktor


Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat yang perlu dicermati adalah lingkungan kerja dan
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang motivasi kerja.
dalam suatu organisasi, dalam rangka upaya Lingkungan kerja mempunyai peran yang
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara penting dalam pencapaian kinerja karyawan
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan (Khoiriyah, 2009). Hal ini disebabkan karena
moral maupun etika. Banyak faktor yang adanya lingkungan kerja yang menyenangkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
membuat karyawan akan bekerja lebih bergairah asset terbesar di dunia yang didukung oleh
dan bersemangat untuk mencapai kinerja yang 163.000 karyawan dan melayani 101 juta nasabah
lebih baik. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri di 57 negara. AXA Financial adalah perusahaan
atas lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja asuransi jiwa dengan jalur distribusi ke agen yang
nonfisik yang melekat dengan karyawan sehingga senantiasa memperluas jaringan di Indonesia.
tidak dapat dipisahkan dari usaha peningkatan Alasan peneliti memilih perusahaan ini, karena
kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik, dari 163.000 karyawan yang tersebar di 57 negara
nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan harus bisa melayani semaksimal mungkin pada
kelayakan akan mempengaruhi karyawan dalam nasabah, maka karyawan juga harus termotivasi
melakukan tugasnya. Lingkungan kerja non fisik kerja supaya kinerjanya lebih baik lagi.
yang kondusif merupakan syarat wajib untuk terus PT AXA Financial Indonesia Cabang
membina kualitas pemikiran karyawan yang Malang mempunyai karyawan yang berklasifikasi
akhirnya bisa membina kinerja mereka secara baik. Guna mencapai keberhasilan dari
terus-menerus. perusahaan sehingga karyawan yang bekerja harus
Hasil penelitian Khoiriyah (2009) didasari dengan adanya motivasi dan lingkungan
membuktikan bahwa lingkungan kerja kerja yang baik untuk mencapai kinerja. Adanya
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan kinerja yang baik dari para karyawan dapat
PT. Aji Bali Jayawijaya. Demikian juga dengan mendorong perusahaan untuk kualitas kerja,
penelitian Anisa (2011) yang membuktikan bahwa sehingga pada akhirnya akan menunjang
lingkungan kerja berpengaruh positif dan tercapainya tujuan dari perusahaan. Perusahaan
signifikan terhadap kinerja karyawan Dinas yang mempunyai lingkungan kerja yang baik dan
Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang. nyaman akan memberikan motivasi bagi
Motivasi kerja adalah daya perangsang atau karyawannya untuk meningkatkan kinerjanya.
pendorong karyawan untuk mau bekerja dengan Selain itu kondisi kerja yang baik akan membantu
segiat-giatnya berbeda dengan karyawan yang mengurangi kejenuhan dan kelelahan serta
satu dengan karyawan yang lain (Manullang, mempermudah karyawan dalam menyelesaikan
2002:89). Banyak faktor yang menjadi motivasi pekerjaan, sehingga diharapkan dapat
atau pendorong bagi karyawan untuk bekerja meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya,
dalam rangka mencapai kinerja yang maksimal. lingkungan kerja yang kurang baik akan
Anoraga (1992:77) menyatakan bahwa faktor gaji menimbulkan rasa kurang nyaman bagi karyawan
dan atau insentif, kepuasan pribadi, status atau sehingga akan sulit untuk meningkatkan kinerja
promosi, penghargaan dari karyawan sejawat, karyawan tersebut. Dengan demikian lingkungan
atasan dan lain-lain mempengaruhi motivasi kerja. kerja harus diperhatikan, karena lingkungan kerja
Jadi, pihak-pihak yang berkepentingan dan yang kurang baik dapat mempengaruhi aktivitas
bertanggungjawab akan keberhasilan suatu kerja para karyawan dan mengakibatkan karyawan
organisasi perlu memperhatikan motivasi kerja kurang bersemangat dalam mengerjakan
yang ada pada karyawan dalam rangka pekerjaannya sehingga mengakibatkan turunnya
menggerakkan, mengarahkan dan mengerahkan kinerja karyawan.
potensi karyawan yang ada ke arah tercapainya Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
kinerja karyawan. Hasil penelitian Haryanti rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
(2010), Listianto dan Setiaji (2010) membuktikan apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap
bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif motivasi kerja karyawan pada PT. AXA Financial
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Indonesia Cabang Malang, apakah lingkungan
Penelitian ini difokuskan pada karyawan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
kantor PT. AXA Financial Indonesia yang pada PT. AXA Financial Indonesia Cabang
berlokasi di Jalan Panglima Sudirman Kav 24 Malang, apakah motivasi kerja berpengaruh
Cabang Malang yang merupakan sebuah grup terhadap kinerja karyawan pada PT. AXA
asuransi terbesar di dunia dengan mengusung Financial Indonesia Cabang Malang.
tema “Noble Purpose, Passion for Excellence”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
AXA berkomitmen untuk memberikan solusi maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis
perlindungan terbaik tiap tahap kehidupan dan menjelaskan pengaruh lingkungan kerja
nasabahnya. PT AXA Financial Indonesia (AXA terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. AXA
Financial) merupakan bagian dari AXA Group, Financial Indonesia Cabang Malang, menganalisis
salah satu perusahaan asuransi dan manajemen dan menjelaskan pengaruh lingkungan kerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
terhadap kinerja karyawan pada PT. AXA keahlian dalam melakukan tugas dan persepsi
Financial Indonesia Cabang Malang, menganalisis peran positif yang dimiliki seseorang. Oleh karena
dan menjelaskan pengaruh motivasi kerja itu motivasi kerja Sumber Daya Manusia yang
terhadap kinerja karyawan pada PT. AXA terlingkup dalam suatu organisasi lebih banyak
Financial Indonesia Cabang Malang. berhubungan dengan pemeliharaan kultur
organisasi untuk mendorong prestasi kerja.
KAJIAN PUSTAKA
Lingkungan Kerja Kinerja Karyawan
Gitosudarmo (2000:151) menyatakan Menurut Simamora (2004:235) kinerja
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang
di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi membentuk sebuah pekerjaan karyawan, kinerja
karyawan dalam bekerja meliputi pengaturan merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi
penerangan, pengontrolan suara gaduh, persyaratan sebuah pekerjaan. Sedangkan
pengaturan kebersihan tempat kerja dan Hariandja (2005:169) menyatakan bahwa kinerja
pengaturan keamanan tempat kerja. Lingkungan adalah hasil kerja karyawan atau perilaku nyata
kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalam
karyawan akan bekerja lebih optimal. Lingkungan organisasi. Mangkuprawira (2002:146)
kerja juga akan mempengaruhi emosional menyatakan kinerja adalah hasil kerja baik secara
karyawan. Jika karyawan menyukai lingkungan kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan
kerja dimana dia bekerja, maka karyawan akan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
melakukan aktivitasnya dengan baik sehingga tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
waktu kerja dipergunakan secara efektif. Kinerja atau prestasi kerja menurut
Produktivitas kerja karyawan yang tinggi maka Hasibuan (2002:97) adalah suatu hasil kerja yang
secara otomatis prestasi kerja karyawan juga dicapai karyawan dalam melaksanakan
tinggi. Lingkungan kerja meliputi hubungan kerja tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan
antara bawahan dan atasan serta lingkungan kerja didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
fisik tempat karyawan bekerja. kesungguhan serta waktu. Lebih lanjut ditegaskan
Sihombing (2004:78) menyatakan bahwa : bahwa prestasi kerja ini merupakan gabungan dari
“Lingkungan kerja adalah faktor-faktor di luar tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat
manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas
organisasi.” penjelasan delegasi tugas, dan peran tingkat
motivasi kerja karyawan. Semakin tinggi ketiga
Motivasi Kerja faktor di atas, maka semakin besarlah prestasi
Mathis dan Jackson (2006:157) menyatakan, kerja karyawan yang bersangkutan.
motivasi kerja merupakan hasrat di dalam Rivai (2005:342) menyatakan bahwa kinerja
seseorang yang menyebabkan orang tersebut adalah hasil karyawan secara keseluruhan selama
melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan periode tertentu dalam melaksanakan pekerjaan
tindakan untuk sesuatu dalam hal mencapai dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
tujuan. Oleh sebab itu, motivasi kerja merupakan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
penggerak yang mengarahkan pada tujuan dan itu kriteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu yang
jarang muncul dengan sia-sia. telah disepakati bersama.
Menurut Hasibuan (2002:141) motivasi Dari beberapa definisi dapat diintisarikan
adalah daya penggerak yang dapat menciptakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai
kegairahan kerja seseorang agar karyawan mau oleh karyawan dalam suatu organisasi dalam
bekerja secara efektif dan terorganisasi dengan waktu tertentu, sesuai dengan wewenang dan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. tanggung jawab masing-masing dalam rangka
Reksohadiprojo (2000:252) menyatakan bahwa upaya mencapai tujuan organisasi yang
motivasi adalah kondisi dalam pribadi individu bersangkutan, tidak melanggar hukum dan sesuai
yang menggerakkan keinginan individu untuk dengan moral maupun etika serta kinerja
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna untuk merupakan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang
mencapai suatu tujuan. dapat diselesaikan oleh karyawan sebagai hasil
Motivasi kerja sering dikatakan menjadi dari kemampuan dan usaha. Sedangkan
kunci kinerja. Kinerja dapat ditingkatkan dengan kemampuan itu sendiri, dapat tercapai bila
motivasi kerja yang tinggi, pengetahuan dan seseorang mempunyai pengetahuan tentang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pekerjaan, keterampilan merencanakan, HASIL DAN PEMBAHASAN
keterampilan mengorganisasi, serta kemampuan Analisis Jalur atau Path Analysis
dalam berhubungan antar pribadi, dan kelompok. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
Motivasi Kerja
Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh lingkungan
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kerja terhadap motivasi kerja secara langsung, dan
lingkungan kerja (X) terhadap motivasi besarnya pengaruh langsung dengan
kerja (Y1) menggunakan metode regresi linier sederhana.
H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisis Pengaruh
lingkungan kerja (X) terhadap kinerja Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi
karyawan (Y2) Kerja
H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Standardized
Variabel r
coeficients t Sig Keterangan
motivasi kerja (Y1) terhadap kinerja bebas parsial
(beta)
karyawan (Y2) Constant 0,343 0,770 0,445
Lingkungan 0,734 0,734 7,947 0,000 Signifikan
kerja
METODE Variabel terikat : motivasi kerja
Multiple R = 0,734
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini R square (R2) = 0,539
adalah jenis penelitian penjelasan (explanatory F hitung = 63,152
F tabel = 4,08
research). Jumlah populasi dalam penelitian ini Sig. F = 0,000
sebanyak 128 karyawan PT. AXA Financial t tabel = 2,000
 = 0,05
Indonesia sales office cabang Malang. Sumber : Data primer diolah (2014).
Berdasarkan rumus slovin maka jumlah sampel
sebanyak 56 karyawan. Berdasarkan tabel di atas diperoleh model sebagai
Teknik analisis data yang digunakan adalah : berikut :
a. Analisis Deskriptif Y1 = 0,343 + 0,734X
Analisis deskriptif digunakan untuk Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
mendeskripsikan karakteristik penelitian pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap
dengan menggambarkan obyek yang terdiri motivasi kerja sebagai berikut dengan nilai
dari keadaan responden, dan item-item yang koefisien beta pada variabel lingkungan kerja
didistribusikan dari masing-masing variabel. sebesar 0,734 menunjukkan bahwa dengan
Setelah seluruh data terkumpul data diolah dan semakin baik lingkungan kerja akan
ditabulasikan ke dalam tabel, kemudian meningkatkan motivasi kerja, artinya semakin
membahas data secara deskriptif. Ukuran besar dampak lingkungan kerja, maka akan
deskriptifnya adalah dalam jumlah responden semakin tinggi motivasi kerja. Koefisien korelasi
maupun dalam persentase. parsial (r parsial) untuk variabel lingkungan kerja
b. Analisis Jalur sebesar 0,734 menunjukkan bahwa secara parsial
Untuk menguji hipotesis penelitian ini kemampuan variabel lingkungan kerja dalam
digunakan teknik analisis jalur (Path menjelaskan keragaman motivasi kerja adalah
Analysis). Analisis jalur sangat bermanfaat sebesar 73,4%.
untuk mengetahui hubungan sebab akibat,
selain itu analisis jalur ini juga bertujuan untuk
mengetahui hubungan langsung maupun tidak
langsung dari beberapa variabel penyebab
(eksogen) terhadap variabel akibat (endogen).
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
analisis jalur (Path Analysis).
1) Membuat diagram jalur
2) Mencari pengaruh secara langsung dan
tidak langsung
3) Pengujian Hipotesis.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tingkat signifikansi pengaruh variabel kinerja karyawan sebagai berikut dengan nilai
lingkungan kerja terhadap variabel motivasi kerja koefisien beta pada variabel lingkungan kerja
secara statistik diuji dengan menggunakan uji t. sebesar 0,688 menunjukkan bahwa dengan
Berdasarkan hasil uji t, diketahui variabel semakin baik lingkungan kerja akan
lingkungan kerja secara statistik memberikan meningkatkan kinerja karyawan, artinya semakin
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap besar dampak lingkungan kerja, maka akan
motivasi kerja. Hal ini terlihat dari nilai t hitung semakin tinggi kinerja karyawan. Koefisien
sebesar 7,947 dan nilai signifikansi t 0,000 < 0,05. korelasi parsial (r parsial) untuk variabel
Dengan demikian secara statistik Ho ditolak lingkungan kerja sebesar 0,688 menunjukkan
artinya hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa secara parsial kemampuan variabel
terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dalam menjelaskan keragaman
lingkungan kerja (X) terhadap motivasi kerja (Y1) kinerja karyawan adalah sebesar 68,8%.
dapat dibuktikan kebenarannya, untuk itu Tingkat signifikansi pengaruh variabel
hipotesis tersebut dapat diterima. lingkungan kerja terhadap variabel kinerja
Koefisien korelasi merupakan ukuran karyawan secara statistik diuji dengan
kekuatan hubungan antara variabel bebas terhadap menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t,
variabel terikat. Jika R mendekati 1 (satu) maka diketahui variabel lingkungan kerja secara statistik
dikatakan semakin kuat variabel bebas itu dalam memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
mempengaruhi variabel terikat. Hasil analisis terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari
menunjukkan nilai R = 0,734 hal ini menunjukkan nilai t hitung sebesar 6,976 dan nilai signifikansi t
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara 0,000 < 0,05. Dengan demikian secara statistik Ho
variabel lingkungan kerja dengan variabel ditolak artinya hipotesis pertama (H2) yang
motivasi kerja. Nilai positif menunjukkan jika menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan
lingkungan kerja mengalami peningkatan maka antara lingkungan kerja (X) terhadap kinerja
motivasi kerja juga akan meningkat (korelasi karyawan (Y1) dapat dibuktikan kebenarannya,
positif). untuk itu hipotesis tersebut dapat diterima.
Koefisien korelasi merupakan ukuran
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja kekuatan hubungan antara variabel bebas terhadap
Karyawan variabel terikat. Jika R mendekati 1 (satu) maka
Untuk mengetahui pengaruh lingkungan dikatakan semakin kuat variabel bebas itu dalam
kerja terhadap kinerja karyawan secara langsung, mempengaruhi variabel terikat. Hasil analisis
dan besarnya pengaruh langsung dengan menunjukkan nilai R = 0,688 hal ini menunjukkan
menggunakan metode regresi linier sederhana. bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara
variabel lingkungan kerja dengan variabel kinerja
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Analisis Pengaruh karyawan. Nilai positif menunjukkan jika
ingkungan Kerja Terhadap Kinerja lingkungan kerja mengalami peningkatan maka
Karyawan kinerja karyawan juga akan meningkat (korelasi
Standardized
Variabel
coeficients
r
t Sig Keterangan positif).
bebas parsial
(beta)
Constant 0,774 1,712 0,093
Lingkungan 0,688 0,688 6,976 0,000 Signifikan Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
kerja
Variabel terikat : kinerja karyawan
Karyawan
Multiple R = 0,688 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja
R square (R2) = 0,474 terhadap kinerja karyawan secara langsung, dan
F hitung = 48,667
F tabel = 4,08 besarnya pengaruh langsung dengan
Sig. F = 0,000 menggunakan metode regresi linier sederhana.
t tabel = 2,000
 = 0,05
Sumber : Data primer diolah (2014).

Berdasarkan tabel di atas diperoleh model sebagai


berikut :
Y1 = 0,774 + 0,688X
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Analisis Pengaruh variabel lingkungan kerja dengan variabel kinerja
Motivasi kerja Terhadap Kinerja karyawan. Nilai positif menunjukkan jika
Karyawan lingkungan kerja mengalami peningkatan maka
Standardized
Variabel
coeficients
r
t Sig Keterangan kinerja karyawan juga akan meningkat (korelasi
bebas parsial
(beta) positif).
Constant 1,168 3,490 0,001
Motivasi 0,747 0,747 8,257 0,000 Signifikan
kerja
Variabel terikat : kinerja karyawan
Pengaruh Tidak Langsung Lingkungan Kerja
Multiple R = 0,747 terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi
R square (R2) = 0,558
F hitung = 68,172
Kerja
F tabel = 4,08 Setelah mengetahui pengaruh secara
Sig. F = 0,000 langsung dari masing-masing variabel bebas
t tabel = 2,000
 = 0,05 terhadap variabel terikat, baik pada model
Sumber : Data primer diolah (2014). persamaan regresi pertama dan kedua, maka
selanjutnya dihitung pengaruh tidak langsung dari
Berdasarkan tabel di atas diperoleh model sebagai variabel bebas yaitu lingkungan kerja terhadap
berikut : kinerja karyawan melalui motivasi kerja.
Y2 = 1,168 + 0,747X
Adapun ringkasan pengaruh langsung, tidak
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
langsung dan pengaruh total dari jalur penelitian
pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja
dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
karyawan sebagai berikut dengan nilai koefisien
beta pada variabel lingkungan kerja sebesar 0,747 Tabel 4. Ringkasan Pengaruh Langsung, Tidak
Langsung dan Total dari Analisis Jalur
menunjukkan bahwa dengan semakin baik
No Jalur Langsung Tidak langsung Total
lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja 1 X  Y1 0,734 - 0,734
karyawan, artinya semakin besar dampak 2 X  Y2 0,688 - 0,688
lingkungan kerja, maka akan semakin tinggi 3 Y1  Y2 0,747 - 0,747
kinerja karyawan. Koefisien korelasi parsial (r Melalui
parsial) untuk variabel lingkungan kerja sebesar X motivasi kerja
4 0,688 1,236
Y1 Y2 0,734 x 0,747 =
0,747 menunjukkan bahwa secara parsial 0,548
kemampuan variabel motivasi kerja dalam Sumber : Data diolah.
menjelaskan keragaman kinerja karyawan adalah
sebesar 74,7%. Analisis atas pengaruh langsung, tidak
Tingkat signifikansi pengaruh variabel langsung dan pengaruh total digunakan untuk
motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan mengetahui kekuatan pengaruh antara konstruk
secara statistik diuji dengan menggunakan uji t. baik pengaruh yang langsung, tidak langsung,
Berdasarkan hasil uji t, diketahui variabel maupun pengaruh totalnya. Efek langsung (direct
motivasi kerja secara statistik memberikan effect) tidak lain adalah koefisien dari semua garis
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap koefisien dengan anak panah satu ujung. Efek
kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai t tidak langsung adalah efek yang muncul melalui
hitung sebesar 8,257 dan nilai signifikansi t 0,000 sebuah variabel antara. Efek total adalah efek dari
< 0,05. Dengan demikian secara statistik Ho berbagai hubungan. Hasil pengujian model di atas
ditolak artinya hipotesis ketiga (H3) yang menunjukkan efek langsung, efek tidak langsung
menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan dan efek total. Berdasarkan hasil analisis
antara lingkungan kerja (X) terhadap kinerja menunjukkan bahwa motivasi kerja berstatus
karyawan (Y1) dapat dibuktikan kebenarannya, sebagai variabel moderator atau penguat dalam
untuk itu hipotesis tersebut dapat diterima. hubungan lingkungan kerja terhadap kinerja
Koefisien korelasi merupakan ukuran karyawan, karena nilai pengaruh tidak langsung
kekuatan hubungan antara variabel bebas terhadap lebih besar dari pengaruh langsung. Hal ini berarti
variabel terikat. Jika R mendekati 1 (satu) maka lingkungan kerja akan mampu menaikkan kinerja
dikatakan semakin kuat variabel bebas itu dalam karyawan lebih besar jika melalui peningkatan
mempengaruhi variabel terikat. Hasil analisis motivasi kerja.
menunjukkan nilai R = 0,747 hal ini menunjukkan Berdasarkan hasil analisis, maka model
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penelitan dapat digambarkan sebagai berikut :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b = 0,688
p = 0,000

Lingkungan b = 0,734 Motivasi b = 0,747 Kinerja


Kerja Kerja Karyawan
(X) p = 0,000 (Y1) p = 0,000 (Y2)

Gambar 1. Model Penelitian


Sumber: Data diolah, 2014.

Pembahasan 8) Tindakan yang dilakukan tidak bersifat


Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap emosional apalagi bersifat balas dendam.
Motivasi Kerja 9) Pemberian penghargaan atas pelaksanaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa tugas dengan baik. Faktor motivasi kerjaonal
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap ini didasarkan pemikiran bahwa manusia
motivasi Kerja. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki kekuatan dan kemampuan tertentu.
lingkungan kerja merupakan kekuatan yang 10) Kesetiaan manajer kepada bawahan, ini
mendorong semangat yang ada di dalam maupun sangat penting artinya bagi para bawahannya,
di luar dirinya baik itu yang berupa reward bagi manajer juga sangat penting terutama
maupun punishment, hal ini didukung dari apabila ditinjau dari segi pembentukan
jawaban responden yang sebagian besar perilaku.
menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja di 11) Memberikan gambaran yang jelas kepada
PT. Axa Financial Indonesia Cabang Malang yang para anggota organisasi tentang jenang karir
terdiri dari lingkungan kerja fisik maupun yang mungkin diperoleh para karyawan
lingkungan kerja non fisik terpelihara dengan tersebut apabila mereka mampu membuktikan
baik, sehingga karyawan termotivasi kerja dalam prestasi kerja yang memuaskan dan
menyelesaikan pekerjaan karena kebutuhan untuk memenuhi syarat – syarat lainnya yang
eksis, kebutuhan untuk menjalin hubungan dan ditentukan oleh oganisasi.
kebutuhan untuk berkembang terpenuhi. Hasil 12) Adanya pengertian dan perhatian terhadap
penelitian ini mendukung pendapat Siagian masalah – masalah pribadi bawahan.
(2008:106) yang menyatakan faktor yang 13) Keamanan pekerjaan (job security). Setiap
menimbulkan motivasi kerja meliputi : karyawan perlu merasakan yakin bahwa ia
1) Kondisi kerja yang baik, terutama dilihat dari tidak akan diperlakukan semena – mena.
segi fisik lingkungan kerja. 14) Tugas pekerjaan bersifat menarik.
2) Perasaan diikutsertakan dalam seluruh proses
administrasi dan manajemen serta berlaku Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
untuk semua tingkatan dan golongan jabatan. Karyawan
3) Cara mendisiplinkan yang manusiawi yang Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
bertitik tolak dari pandangan bahwa setiap bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan
anggota organisasi adalah manusia biasa yang terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak luput dari kelemahan, kekurangan lingkungan kerja yang baik akan menimbulkan
bahkan kesalahan dalam hal ini sikap yang rasa nyaman pada karyawan. Dengan rasa nyaman
seharusnya diambil adalah: dan senang akan mempengaruhi karyawan untuk
4) Dilakukan secara obyektif dalam artian lebih giat, tekun dan bersemangat dalam bekerja
ditunjukkan kesalahan yang diperbuat. begitu juga sebaliknya bila keadaan lingkungan
5) Hukuman yang diberikan sebanding dengan kerja buruk maka mengakibatkan menurunnya
kesalahan yang diperbuat kinerja karyawan. Dengan demikian pimpinan
6) Teknik kedisiplinan yang tidak merendahkan diharapkan selalu mengupayakan sarana dan
martabat seseorang di mata orang lain. prasarana pada instansi agar lebih memadai
7) Tindakan yang dilakukan bersifat mendidik. sehingga karyawan akan merasa nyaman untuk
bekerja, selain itu pimpinan diharapkan selalu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menciptakan hubungan harmonis kepada keterkaitan yang sangat erat terhadap kinerja
karyawan agar karyawan selalu merasa karyawan. Pemberian motivasi kerja secara
diperlakukan adil dalam lingkungan kerja. Hasil individu kepada karyawan akan berjalan lebih
dari penelitian ini didukung oleh pendapat cepat sehingga karyawan dapat bekerja secara
Reksohadiprodjo (2000:151) yang menyatakan maksimal di perusahaan. Motivasi kerja terbentuk
bahwa lingkungan kerja yang buruk akan dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi
mempengaruhi pekerja karena pekerja merasa kondisi kerja. Motivasi kerja merupakan kondisi
terganggu dalam pekerjaannya, hingga tidak dapat yang mendorong karyawan agar terarah untuk
mencurahkan perhatian terhadap pekerjaannya, mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). “Sikap
sehingga mengakibatkan kinerja karyawan mental merupakan kondisi mental yang
menjadi menurun. mendorong diri karyawan untuk berusaha
Kondisi lingkungan kerja sangat mencapai kinerja secara maksimal”
menentukan kinerja karyawan karena pada (Mangkunegara, 2000:68). Seorang pimpinan
dasarnya karyawan itu bukan mesin yang tanpa hendaknya di dalam memberikan motivasi kerja
hati, semakin tinggi kualitas seseorang maka yang sesuai harus dapat melihat perilaku yang
akan semakin tinggi harapannya tentang kondisi ditunjukkan oleh karyawan dan memilih cara apa
lingkungan kerja yang baik. Lingkungan kerja yang bisa digunakan agar karyawan termotivasi
yang dimaksudkan disini adalah lingkungan kerja kerja dalam bekerja. Pemberian Motivasi kerja
fisik dan lingkungan kerja non fisik, seperti yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan karyawan
perilaku yang diterima manajemen dan harus dipertahankan agar karyawan dapat
lingkungan kerja tempat kerja itu sendiri antara menghasilkan kinerja yang sesuai dengan
lain tercipta keakraban kerja antar karyawan, kehendak perusahaan.
rekan kerja mendukung keberhasilan kerja
karyawan, kondisi ruang kerja nyaman serta Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
sarana dan prasarana kerja mendukung pekerjaan. Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja
Keadaan lingkungan kerja menentukan adanya Lingkungan kerja yang nyaman dan
kelancaran suatu pekerjaan. Apabila lingkungan kondusif dapat mempengaruhi karyawan untuk
kerja memungkinkan, maka para karyawan akan lebih termotivasi dalam meningkatkan kualitas
menjadikan tempat kerja merupakan suatu yang dan kuantitas kinerjanya agar lebih efektif dan
menyenangkan dalam melaksanakan aktivitas efisien, sehingga lingkungan kerja maupun
kerjanya, sehingga dapat mengurangi rasa lelah motivasi kerja dapat berpengaruh dalam
yang pada akhirnya akan dapat menimbulkan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan
peningkatan kinerja karyawan. terpenuhinya berbagai kebutuhan karyawan baik
kebutuhan existence needs, relatedness needs
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja maupun growth needs serta didukung adanya
Karyawan lingkungan kerja yang baik tentu akan sangat
Motivasi kerja berpengaruh signifikan dan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja para
merupakan variabel yang berpengaruh dominan karyawan. Lingkungan kerja yang menyenangkan
terhadap Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk
mendukung penelitian yang dilakukan Suddin menghasilkan kinerja puncak. Oleh karena itu
(2010) yang menyatakan bahwa motivasi kerja kinerja atau prestasi kerja karyawan yang
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan memburuk bisa jadi disebabkan oleh sejumlah
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Motivasi faktor, mulai dari kemampuan kerja yang buruk
kerja merupakan hal yang penting dalam hingga motivasi yang tidak cukup atau lingkungan
meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena kerja yang buruk. Kehidupan karyawan tidak akan
orang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi terlepas dari berbagai keadaan lingkungan
akan berusaha dengan sekuat tenaga agar sekitarnya, antara karyawan dan lingkungan
pekerjaanya dapat berhasil dengan sebaik- terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal
baiknya. Apabila kebutuhan pribadinya terpenuhi, ini, karyawan akan selalu berusaha untuk
maka mereka akan dapat bekerja lebih giat dan beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan
semakin bergairah. Dalam kaitannya dengan yang ada di sekitarnya. Demikian halnya ketika
upaya meningkatkan kinerja karyawan, maka karyawan melakukan pekerjaan, sebagai karyawan
dibutuhkan adanya sejumlah motivasi kerja yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan di
tinggi. Oleh karenanya motivasi kerja memiliki sekitar tempat karyawan bekerja, yaitu lingkungan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kerja. Selama karyawan melakukan pekerjaan, merasa aman dengan karier dan masa depan di
karyawan akan berinteraksi dengan berbagai perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja
kondisi yang ada dalam lingkungan kerja. karyawan.
Pada dasarnya motivasi dapat memacu 3. Bagi peneliti yang akan datang, sebaiknya
karyawan agar bekerja lebih semangat sehingga menambah variabel lain selain lingkungan
mencapai tujuan perusahaan, sehingga akan kerja dan motivasi kerja yang belum dikaji
meningkatkan kinerja karyawan yang berdampak dalam penelitian ini menjadi pertimbangan
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. untuk dilakukan analisis pada penelitian
Yang menjadi sumber motivasi karyawan yaitu selanjutnya, misalnya kemampuan dan
kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan kedisiplinan.
serta apakah karyawan dapat merasa bangga
menjadi bagian dari perusahaan tempat karyawan DAFTAR PUSTAKA
bekerja. Ada beberapa aspek mempengaruhi Gitosudarmo, lndriyo, 2000. Manajemen
motivasi kerja karyawan yaitu rasa aman dalam Sumberdaya Manusia. Gajahmada
bekerja, gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan University Press. Yogyakarta.
kerja yang menyenangkan, penghargaan atas Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2005.
prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari Manajemen Sumber Daya Manusia,
manajemen. Pengadaan, Pengembangan,
Pengkompensasian dan Peningkatan
KESIMPULAN DAN SARAN Produktivitas Pegawai. Jakarta: Gramedia
Kesimpulan Widiasarana Indonesia.
1. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja, yang berarti bahwa Haryanti, 2010. Pengaruh Motivasi kerja
lingkungan kerja yang menyenangkan, dapat Terhadap Kinerja Pegawai SMP Negeri 2
memotivasi karyawan untuk bekerja. Giritontro Kabupaten Wonogiri. Tesis.
2. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan Universitas Diponegoro.
terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa Hasibuan, M. S. P. 2002. Manajemen Sumber
semakin baik lingkungan kerja, maka dapat Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan
meningkatkan kinerja karyawan. Kelima. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
3. Motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa Khoiriyah, 2009. Pengaruh Lingkungan kerja
karyawan yang termotivasi untuk bekerja, Terhadap Kinerja Karyawan PT. Aji Bali
akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Jayawijaya Surakarta.
4. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap Listianto dan Setiaji, 2010. Pengaruh motivasi
kinerja karyawan melalui motivasi kerja, yang kerja terhadap kinerja pegawai di
berarti bahwa lingkungan kerja yang Lingkungan kerja Pegawai Kantor PDAM
menyenangkan dapat memotivasi karyawan Kota Surakarta.
untuk bekerja lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Mangkunegara, Anwar P. 2005. Evaluasi Kinerja
SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.
Saran Mathis, L. R. dan J. H. Jackson. 2006. Manajemen
1. Sebaiknya lingkungan kerja perlu Sumber Daya Manusia. Buku 2. Edisi
dipertahankan dan ditingkatkan, karena Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
lingkungan kerja mampu memberikan
Reksohadiprodjo, Sukanto. 2000. Manajemen
kontribusi dalam meningkatkan motivasi kerja
Produksi. Edisi keempat. BPFE.
dan kinerja karyawan.
Yogyakarta.
2. Hubungan kerja yang harmonis baik antara
karyawan dengan karyawan maupun antara Rivai, V. 2005. Manajemen Sumber Daya
karyawan dengan atasan perlu diciptakan Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke
sebaik mungkin agar karyawan merasa nyaman Praktik. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
dalam bekerja dan dapat mendukung dalam Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber
menyelesaikan pekerjaan, serta memberikan Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
jaminan akan kelangsungan perusahaan
terjamin pada karyawan bahwa agar karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sihombing. 2004. Pengaruh Keterlibatan Dalam
Pengambilan Keputusan Penilaian pada
Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja.
http://www.dupdiknas.go.id. Diakses 2
Februari 2014.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai