Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MOTIVASI KERJADAN LINGKUNGAN KERJATERHADAP

KEPUASAN KERJAKARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ERAMAS


COCONUT INDUSTRIES MEDAN
Oleh : Natalia Nadeak
( nataliandk20@gmail.com )
Dosen Pembimbing
Okta Karneli
Program StudiAdministrasi Bisnis Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
Kampus Bina Widya
Jl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT
This research conducted at PT. Eramas Coconut Industries Medan. As for the purpose of
this study was to determine the effect of work motivation and work environment to job satisfaction of
production employees at PT. Eramas Coconut Industries Medan. Work motivation and work
environment as the independent of variable (X1X2) while employee job satisfaction as the dependent
variable (Y).
The problem in this research was fluctuations in employees turnover and the increase of
absences every year. That was seen from turnover data and company absenteeism. The sample of this
study was taken as many as 73 respondents from the population calculated using the Slovin formula.
Data was getting from the questionnare and then processed to be tested with statiistics through the
SPSS program.
The results of test carried out show that work motivation and work environment have a
positive and significant effect on job satisfaction of production employees at PT. Eramas Coconut
Industries Medan.

Keywords : Work Motivation, Work Environment and Job Satisfaction

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 1


PENDAHULUAN Pengelolaan sumber daya manusia yang
baik merupakan kunci keberhasilan perusahaan
Seiring dengan perkembangan zaman yang dalam mencapai tujuan. Setiap perusahaan selalu
semakin modern dan juga era globalisasi, seluruh mengharapkan karyawannya memiliki kinerja yang
aspek kehidupan manusia mengalami kemajuan. optimal, karena dengan karyawan yang memiliki
Dalam kemajuan ini salah satu aspek kehidupan kinerja yang baik akan memberikan sumbangan yang
manusia yang mengalami perkembangan adalah optimal bagi perusahaan. Dalam usaha pencapaian
dunia industri. Hal ini terbukti dengan munculnya tujuan perusahaan, maka perlu adanya peningkatan
perusahaan-perusahaan dari perusahan kecil maupun kerja karyawan. Kepuasan kerja merupakan salah
besar yang ikut meramaikan dunia usaha. Sehingga satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan
dalam perkembangan ini dunia industri mengalami hasil kerja yang optimal.
persaingan yang sangat ketat. Persaingan yang sangat Hasibuan (2001) Kepuasan kerja
ketat menuntut perusahaan agar tetap mampu merupakan sikap emosional yang menyenangkan
bersaing dan bertahan untuk menjaga kelangsungan dan mencintai pekerjaannya. Jika seorang karyawan
perusahaan sehingga perkembangannya tidak merasa bahwa pekerjaanya sangat menyenangkan
terhambat dan tidak tergilas oleh zaman. atau mencintai pekerjaannya, tentu dia akan berupaya
Dalam menjaga kelangsungan perusahaan, semaksimal mungkin dengan kemampuannya untuk
para pelaku industri harus meningkatkan kualitas, meyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian hasil
efisiensi, efektivitas serta mampu mengantisipasi kerja karyawan akan meningkat secara optimal.
keinginan dan kebutuhan. Dalam meningkatkan hal Pada prinsipnya jika perusahaan
tersebut tidak hanya bergantung pada faktor memperhatikan dan menjaga karyawan sebagai aset
teknologi modern, modal, dan bahan baku yang yang paling terpenting dalam suatu perusahaan, maka
bermutu saja, tetapi juga sangat bergantung pada karyawan akan merasa hak dalam perusahaan
sumber daya manusia didalam perusahaan yang terpenuhi sehingga kepuasan kerja akan tercipta dan
menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap bahkan akan meningkat. Kepuasan kerja karyawan
aktivitas organisasi. sangat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut,
Sumber daya manusia merupakan salah karena karyawan yang memiliki kepuasan kerja
satu aset utama suatu perusahaan yang menjadi tinggi juga akan memiliki kinerja yang sangat baik
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas sehingga hal ini akan memberikan dampak yang
organisasi. Sumber daya manusia sebagai salah satu positif terhadap perusahaan.
elemen utama dari perusahaan merupakan hal yang Hasibuan (2012) menyatakan salah satu
sangat penting karena faktor manusia sangat berperan tujuan dari motivasi kerja karyawan adalah untuk
dalam mencapai tujuan organisasi (Robbins, 2007). meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Untuk
Oleh karena itu sumber daya manusia mempunyai mencapai kepuasan kerja karyawan yang optimal,
peranan utama dalam setiap kegiatan perusahaan. dapat diimbangi dengan pemberian motivasi kerja
Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana, yang tepat oleh pihak manajemen perusahaan.
tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang Motivasi kerja adalah daya dorong bagi seseorang
andal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan untuk memberikan kontribusi yang sebesar-
dengan baik. besarnya demi keberhasilan organisasi mencapai
Sebagai sumber daya yang menggerakkan tujuannya, dengan pengertian bahwa tercapainya
dan mengarahkan organisasi, sumber daya manusia tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi
harus selalu diperhatikan, dijaga, dan dipertahankan, para anggota organisasi yang bersangkutan (Siagian
serta dikembangkan dalam organisasi (Ardana 2002).
dkk,2012). Mereka mempunyai pemikiran, perasaan, Tingginya kepuasan kerja yang dimiliki oleh
keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia setiap karyawan pada umumnya tidak terlepas dari
dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa motivasi yang mereka miliki, yaitu motivasi untuk
kedalam organisasi. Sehingga sumber daya manusia dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya untuk
harus dikelola dengan baik agar efektivitas dan dirinya maupun perusahaan. Pemenuhan kebutuhan
efesiensi perusahaan semakin meningkat.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 2


dan keinginan ini menjadi dasar motivasi kerja “Bagaimana Pengaruh Motivasi Kerja dan
seorang karyawan. Jika dalam proses pemenuhan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
kebutuhan karyawan merasakan ada peluang maka Karyawan Bagian Produksi pada PT. Eramas
motivasi karyawan akan berlipat. Saat tujuannya Coconut Industries Medan?”
tercapai, karyawan akan merasakan kepuasan kerja Tujuan Penelitian
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu, Berdasarkan latar belakang diatas
motivasi kerja yang diberikan suatu organisasi atau maka tujuan dari penelitian ini antara lain
perusahaan kepada karyawan akan sangat adalah
mempengaruhi kesungguhan karyawan dalam
bekerja. 1. Untuk mengetahui dan menganalisis
Lingkungan kerja juga menjadi faktor yang Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan
memengaruhi kepuasan kerja (Hasibuan, 2005). Kepuasan Kerja Karyawan Bagian
Situasi yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan Produksi pada PT. Eramas Coconut
kerja adalah kondisi ruangan yang tentunya tenang, Industries Medan.
iklim suasana kerja yang baik, dan juga sistem kerja 2. Untuk mengetahui dan menganalis
yang mendukung tentunya juga akan mendorong Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan
terciptanya kepuasan kerja yang tinggi. Hal ini Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
membuktikan bahwa lingkungan kerja dalam suatu Bagian Produksi pada PT. Eramas Coconut
perusahaan sangat penting untuk diperhatikan. Industries Medan secara parsial.
Kepuasan kerja karyawan yang tinggi dapat 3. Untuk mengetahui dan menganalis
diimbangi dengan pemberian sarana dan prasarana Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan
yang mendukung segala aktivitas yang diperlukan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
karyawan dan perusahaan. Bagian Produksi pada PT. Eramas Coconut
Nitesimito (2011) mengatakan bahwa Industries Medan secara simultan.
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada Manfaat Penelitian
disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dalam Dari uraian latar belakang diatas,
menjalankan tugas kepadanya. Lingkungan kerja perumusan masalah dan tujuan
yang kondusif memberikan rasa aman dan penelitian maka penelitian ini
memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja diharapkan akan memberikan
optimal. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja manfaat sebagai berikut :
dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan a. Manfaat teoritis
betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. memberikan bahan yang bermanfaat bagi
Indonesia merupakan Negara yang kaya pengembangan ilmu pengetahuan
akan sumber daya alam, dan perkembangan Negara khususnya dalam bidang pengaruh
Indonesia secara tidak langsung mempengaruhi Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
seluruh aspek kehidupan. Di Indonesia khususnya di Karyawan Bagian Produksi terhadap
Provinsi Sumatera Utara, banyak terdapat perusahaan Kepuasan Kerja Karyawan.
yang berkembang pesat serta mampu bertahan b. Manfaat Praktis
mengikuti arus perkembangan globalisasi, salah 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan
satunya ialah PT. Eramas Coconut Industries Medan sebagai bahan pertimbangan dan
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang masukan untuk perusahaan dalam
industri makanan (santan kelapa) yang berlokasi di Jl. merancang bagaimana motivasi kerja
Pertahanan No. 62 Patumbak Amplas Medan. dan lingkungan kerja organisasi yang
Berdasarkan latar belakang yang bermanfaat kepada karyawannya,
diuraikan sebelumnya, maka permasalahan sehingga kepuasan karyawan menjadi
yang diangkat dalam penulisan ini adalah : meningkat dan lebih baik serta tujuan
perusahaan kan tercapai.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 3


2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan mencapai tujuan baik secara individu maupun
sebagai tambahan pustaka bagi organisasi. Walaupun objek sama- sama manusia,
mahasiswa Universitas Riau untuk namun hakikatnya ada perbedaan antara manajemen
melakukan penelitian sejenis di masa sumber daya manusia dengan tenaga kerja atau
yang akan datang. dengan manajemen personalia ( Sutrisno, 2010 ).
3. Selain sebagai syarat untuk Suatu perusahaan atau organisasi dalam
menyelesaikan studi Sarjana menjalankan kegiatannya memerlukan Manajemen
Administrasi Bisnis pada Universitas sumber daya manusia (MSDM), yang mana
Riau , penelitian ini juga untuk manajemen sumber daya manusia merupakan bagian
memperluas wawasan peneliti dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan
mengenai Motivasi Kerja dan diri pada unsur sumber daya manusia. Manajemen
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan sumber daya manusia mempunyai tugas untuk
Kerja Karyawan Bagian Produksi pada mengelola unsur manusia secara baik. Tujuannya
PT. Eramas Coconut Industries Medan. agar karyawan mendapatkan kepuasan pekerjaannya
Kerangka Teori dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
Pengertian Sumber Daya Manusia perusahaan (Hasibuan, 2002).
Sumber daya manusia merupakan salah Motivasi Kerja
satu faktor penting dalam suatu organisasi atau 1. Pengertian Motivasi Kerja
perusahaan untuk menjalankan atau penggerak utama Motivasi kerja adalah daya dorong bagi
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan didalam seseorang untuk memberikan kontribusi yang
perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mampu sebesar-besarnya demi keberhasilan organisasi
mengelola sumber daya manusia yang berada di mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa
dalamnya baik itu melihat peningkatan, penurunan tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula
dan kemampuan karyawannya. Walaupun majunya tujuan pribadi para anggota organisasi yang
teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya bersangkutan (Siagian 2002). Motivasi tersebut
modal dan memadainya bahan, namun jika tampa merupakan suatu yang memberikan kekuatan untuk
sumber daya manusia maka akan sulit bagi mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai
perusahaan untuk mencapai tujuannya. tujuan.
Menurut ( Handoko, 2014 ) manajemen Motivasi merupakan sesuatu hal yang penting
sumber daya manusia merupakan penarikan, seleksi, untuk diberikan semua perusahaan bagi karyawannya
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan karena motivasi dapat menimbulkan kegairahan
sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan- karyawan untuk melakukan suatu pekerjaannya.
tujuan invidu maupun organisasi. Seorang perencana Untuk itu pemberian motivasi yang tepat oleh pihak
sumber daya manusia haruslah orang yang selalu manajemen perusahaan sangat diperlukan karena hal
mengikuti perkembangan situasi atau lingkungan, ini akan mempengaruhi dalam melaksanakan
baik didalam maupun diluar organisasi, karena tugasnya, jika karyawan berhasilnya melaksanakan
kondisi lingkungan juga termasuk hal yang harus tugas maka perusahaan mencapai tujuan dan
dianalisis dalam pembuatan rencana sasarannya dan kepentingan-kepentingan pribadi
( Cahayani, 2005 ). karyawan juga dapat tercapai. Hal ini merupakan
Manajemen sumber daya manusia terus hubungan timbal balik antara karyawan dan
berkembang sejalan dengan kemajuan dan tantangan perusahaan.
jaman. Perkembangan harus diperhatikan dalam Setiap manusia pasti memiliki persoalan
MSDM ini adalah kecenderungan – kecenderungan kebutuhan dan sesuatu yang hendak dicapai. Untuk
baru akan berdampak sangat positif terhadap itu kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan
perkembangan dan efektifitas organisasi. Jadi manusia untuk memenuhi ha itersebut. Apabila
MSDM dapat juga merupakan kegiatan seseorang mendambakan sesuatu maka ia akan
perencanaan, pengadaan, pengembangan, termotivasi untuk bertindak ke arah pencapaian
pemeliharaan, serta penggunaan SDM untuk harapan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 4


seseorang memerlukan motivasi dalam melakukan Adapun jenis kebutuhan tersebut adalah :
pekerjaannya sehingga tujuan dari bekerja dapat 1. Kebutuhan fisik
tercapai. Sunyoto (2013) menjelaskan motivasi kerja 2. Kebutuhan rasa aman
adalah sebagai keadaan yang mendorong kegiatan 3. Kebutuhan sosial
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu 4. Kebutuhan pengakuan
untuk mencapai keinginannya. 5. Kebutuhan aktualisasi diri
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi b. Teori X dan Y
dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Teori ini menyataan bahwa manusia pada
motivasi kerja merupakan bagian yang penting dalam dasarnya terdiri dari dua jenis. Pencetusnya
suatu organisasi sesuatu yang dapat menimbulkan Mc.Gregor, mengatakan bahwa ada jenis manusia X
semangat atau dorongan bekerja individu atau dan jenis manusia Y yang masing-masing memiliki
kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. karakteristik tertentu. Jenis manusia X adalah manusia
Motivasi kerja karyawan adalah kondisi yang yang selalu ingin menghindari pekerjaan, sedangkan
membuat karyawan mempunyai kemauan atau manusia jenis Y menunjukkan sifat yang senang
kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui bekerja yang diibaratkan bahwa bekerja baginya
pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja karyawan seperti bermain. Kemudian jenis manusia X tidak
akan menambah energi untuk bekerja atau punya inisiatif dan senang diarahkan, sedangkan
mengarahkan aktivitas selama bekerja. dan manusia jenis Y adalah sebaliknya. Dikaitkan dengan
menyebabkan seorang karyawan mengetahui adanya kebutuhan, dikatakan bahwa manusia tipe manusia X
tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan bilamana mengacu pada hierarki kebutuhan dari
tujuan pribadinya. Maslow, memiliki kebutuhan tingkat rendah
2. Teori Motivasi dibandingkan manusia tipe Y yang memiliki
Teori motivasi merupakan teori yang kebutuhan tingkat tinggi.
membicarakan bagaimana motivasi manusia di c. Three Needs Theory
dalam melaksanakan pekerjaan dan mencapai tujuan, Teori ini dikemukakan oleh David McClelland,
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor pembentuk yang mengatakan bahwa ada tiga kebutuhan
tercapainya motivasi. Dalam perkembangannya manusia, yaitu :
terdapat beberapa teori yang membahas motivasi. 1. Kebutuhan berprestasi, yaitu keinginan
Hariandja (2009) mengemukakan, bahwa terdapat untuk melakukan sesuatu lebih baik
lima macam teori motivasi, antara lain : dibandingkan sebelumnya.
a. Teori Motivasi Kebutuhan 2. Kebutuhan untuk berkuasa, yaitu
Teori ini dikemukakan oleh Abraham A. kebutuhan untuk lebih kuat, lebih
Maslow yang menyatakan bahwa manusia berpengaruh terhadap orang lain.
dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan 3. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan untuk
yang melekat pada diri setiap manusia yang disukai, mengembangkan, atau
cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari memelihara persahabatan dengan
lima jenis dan berbentuk dalam suatu hierarki dalam orang lain.
pemenuhan, dalam arti manusia pada dasarnya d. ERG Theory
pertama sekali akan berusaha memenuhi kebutuhan Teori ini dikemukakan oleh Clayton Aldefer,
tingkat pertama, kemudian kebutuhan tingkat kedua yang sebetulnya tidaklah jauh berbeda dengan teori
dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan A.Maslow, yang mengatakan bahwa teori ini
yang sudah terpenuhi tidak menjadi unsur pemotivasi merupakan revisi dari teori tersebut. Teori ini
lagi. mengatakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan
manusia, yaitu :
1.Existence, berhubungan dengan kebutuhan untuk
mempertahankan keberadaan seseorang dalam
hidupnya. Dikaitkan dengan penggolongan dari

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 5


Maslow, ini berkaitan dengan kebutuhan fisik dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam melakukan
keamanan. pekerjaan. Lingkungan kerja yang kondusif
2. Relatednees, berhubungan dengan memberikan rasa aman dan memungkinkan
kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang karyawan untuk bekerja optimal. Nitesimito (2011)
lain. Dikaitkan dengan penggolongan mengatakan bahwa lingkungan kerja adalah segala
kebutuhan dari Maslow, ini meliputi sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat
kebutuhan sosial dan pengakuan. mempengaruhi dalam menjalankan tugas kepadanya.
3. Growth, berhubungan dengan kebutuhan Lingkungan kerja dapat mempengaruhi
pengembangan diri, yang identik dengan emosi karyawan. Jika karyawan menyenangi
kebutuhan self actualization yang lingkungan erja dimana dia bekerja, maka karyawan
dikemukakan oleh Maslow. Menurut teori tersebut akan merasa nyaman di tempat kerjanya,
ini, bila seseorang mengalami hambatan melakukan aktivitas sehingga waktu kerja
dalam memenuhi kebutuhan tingkat yang dipergunakan secara efektif. Manajemen yang baik
lebih tinggi, orang tersebut akan kembali memikirkan lingkungan kerja yang baik dan
pada kebutuhan yang lebih rendah sebagai menyenangkan, karena sangat dibutuhkan oleh
kompensasinya, yang disebut frustration tenaga kerjanya. Lingkungan diduga mempunyai
regression dimension. pengaruh yang kuat dalam pembentukan perilaku
a. Teori Dua Faktor karyawan. Dengan demikian lingkungan kerja dalam
Teori ini mengatakan bahwa suatu suatu perusahaan menjadi sangat penting untuk
pekerjaan selalu berhubungan dengan dua aspek, diperhatikan manajemen karena lingkungan kerja
yaitu pekerjaan itu sendiri seperti mengajar, merakit mempunyai pengaruh langsung terhadap para
sebuah barang, mengkordinasikan suatu kegiatan, karyawan yang melaksanakan pekerjaannya.
menunggu langganan, membersihkan ruang-ruang, Berdasarkan beberapa pengertian
dan lain-lainya yang disebut job content, dan aspek- lingkungan kerja dari para ahli diatas dapat
aspek yang berkaitan dengan pekerjaan seperti gaji, disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan
kebijakan organisasi, supervisi, rekan kerja, dan bagian yang penting dalam suatu organisasi karena,
lingkungan kerja disebut job context. lingkungan kerja adalah adalah tempat dimana
Beberapa indikator motivasi kerja menurut karyawan melakukan aktivitas setiap harinya sesuatu
George & Jones (2005) yakni : yang dapat mempengaruhi karyawan dalam
1. Perilaku karyawan menjalankan tugas-tugas yang diembannya.
Karyawan memiliki perilaku bekerja yang Siagian (2014) mengemukakan bahwa
menyenangkan. Perilaku karyawan yang baik lingkungan kerja di perusahaan terbagi ke dalam dua
dalam bekerja menunjukkan bahwa karyawan dimensi yaitu :
termotivasi dalam bekerja. 1. Lingkungan Kerja Fisik
2. Usaha karyawan Lingkungan kerja fisik adalah semua
Hal ini berkaitan dengan usaha keras yang keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar
dilakukan karyawan dalam bekerja. Usaha keras tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan.
yang dilakukan karyawan menandakan bahwa Siagian (2014) mengemukakan bahwa dimensi
karyawan termotivasi dalam bekerja. lingkungan kerja fisik terdiri dari beberapa
3. Kegigihan karyawan indikator yaitu :
Kegigihan karyawan mengacu pada perilaku a. Bangunan tempat kerja
seseorang yang tetap ingin bekerja walaupun Bangunan tempat kerja di samping
adanya rintangan, masalah, dan halangan. menarik untuk dipandang juga dibangun dengan
Kegigihan karyawan yang tinggi menunjukkan pertimbangan keselamatan kerja, agar karyawan
bahwa karyawan memiliki motivasi yang tinggi. merasa nyaman dan aman dalam melakukan
Lingkungan Kerja pekerjaannya.
Lingkungan kerja mempunyai pengertian
bahwa segala sesuatu yang ada disekitar karyawan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 6


b. Peralatan kerja yang memadai bagi perusahaan untuk menciptakan kepuasan kerja
Peralatan yang memadai sangat bagi karyawaannya. Seperti yang dinyatakan
dibutuhkan karyawan karena akan mendukung Hasibuan (2001), kepuasan kerja merupakan sikap
karyawan dalam menyelesaikan tugas yang di emosional yang menyenangkan dan mencintai
embannya didalam perusahaan. pekerjaannya.
c. Fasilitas Lunthas (2006) menyatakan bahwa, ada 6
Fasilitas perusahaan sangat dibutuhkan dimensi dalam kepuasan kerja:
oleh karyawan sebagai pendukung dalam 1. Pekerjaan itu sendiri, sejauh mana tugas pekerjaan
menyelasikan pekerjaan yang ada di perusahaan. dianggap menarik dan memberikan kesempatan
Selain itu ada hal yang perlu diperhatikan oleh untuk maju dan belajar, dalam hal ini ada dan
perusahaan yakni tentang cara memanusiakan tidaknya kesempatan untuk memperoleh
karyawannya, seperti tersedianya fasilitas untuk pengalaman dan peningkatan kemampuan dan
karyawan beristirahat setelah lelah bekerja dan menerima tanggungjawab selama bekerja.
juga tersedianya tempat ibadah. 2. Gaji atau upah, yaitu jumlah yang diterima meliputi
2. Lingkungan Kerja Non Fisik besar gajinya, kesesuaian antara gaji dengan
Lingkungan kerja non fisik adalah pekerjaan.
terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara 3. Kesempatan promosi, yaitu berhubungann dengan
karyawan dan atasan. Siagian (2014) mengemukakan masalah kenaikan jabatan, kesempatan untuk
bahwa dimensi lingkungan kerja non fisik terdiri dari maju dan pengembangan karir.
beberapa indikator yaitu : 4.Pengawasan, yaitu termasuk didalamnya hubungan
a. Hubungan rekan kerja setingkat antara akaryawan dengan atasan, pengawasan
Indikator hubungan dengan rekan kerja kerja dan kualitas kerja.
yaitu hubungan dengan rekan kerja yang 5. Rekan kerja, yaitu sejauh mana hubungan sesama
harmonis dan tanpa saling intrik di antara sesania karyawan.
rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat 6. Kondisi kerja, yaitu menyangkut dengan fasilitas
mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu sarana dan prasarana
organisasi adalah adanya hubungan yang Hipotesis
harmonis dan kekeluargaan. Berdasarkan uraian kerangka
b. Hubungan atasan dengan karyawan pemikiran diatas, maka hipotesis yang di
Hubungan atasan dengan bawahan atau sajikan penulis adalah berdasarkan
karyawannya harus di jaga dengan baik dan harus rumusan masalah, landasan teori yang
saling menghargai antara atasan dengan bawahan, telah dikemukakan sebelumnya, maka
dengan saling menghargai maka akan penulis mengajukan hipotesis sebagai
menimbulkan rasa hormat diantara individu berikut :
masing- masing.
c. Kerjasama antar karyawan H1 : Diduga, Motivasi Kerja memiliki pengaruh
Kerjasama antara karyawan harus dijaga terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian produksi
dengan baik, karena akan mempengaruhi pada PT. Eramas Coconut Industries Medan.
pekerjaan yang mereka lakukan. Jika kerjasama H2 : Diduga, Lingkungan Kerja memiliki pengaruh
antara karyawan dapat terjalin dengan baik maka terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian produksi
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan mereka pada PT. Eramas Coconut Industries Medan.
secara efektif dan efisien. H3 : Diduga, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
memiliki pengaruh terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
Karyawan adalah makhluk sosial yang Karyawan bagian produksi pada PT. Eramas
menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Coconut Industries Medan.
Mereka menjadi perencana, pelaksana dan Teknik Pengukuran
pengendali yang selalu berperan aktif dalam Untuk mengetahui tanggapan dari
mewujudkan tujuan perusahaan. Untuk itu penting responden, teknik penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan skala likert

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 7


(5:4:3:2:1). Dimana, skala likert digunakan untuk 𝟐𝟕𝟐
mengukur sikap, pendapat, dan operasi seorang atau 𝒏=
𝟏 + 𝟐𝟕𝟐(𝟎, 𝟎𝟏)
sekelompok orang tentang suatu fenomenal sosial 𝟐𝟕𝟐
(Sugiyono, 2010). ) Skor jawaban responden 𝒏=
𝟏 + 𝟐, 𝟕𝟐
dalam penelitian ini terdiri 5 (lima) untuk 𝟐𝟕𝟐
5 poin Sangat Setuju (SS), poin 4 untuk 𝒏=
𝟑, 𝟕𝟐
Setuju (S), poin 3 untuk Cukup Setuju 𝒏 = 𝟕𝟑, 𝟏
(CS), poin 2 untuk Kurang Setuju (KS),
dan poin 1 untuk Sangat Tidak Setuju Dari perhitungan diatas hasil 73,1 (dibulatkan menjadi
(STS). 73 orang), jadi jumlah sampel yang diteliti adalah
Metode Penelitian sebanyak 73 orang. Adapun teknik pengambilan
Lokasi dan Objek Penelitian sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan
Penelitian ini dilakukan di Medan dengan objek teknik Simple Random Sampling atau biasa disebut
penelitian adalah karyawan bagian produksi pada PT. dengan teknik acak sederhana. Teknik Simple
Eramas Coconut Industries Medan yang terletak di Jl. Random Sampling adalah teknik pengambilan
Pertahanan No. 62 Patumbak Amplas Medan, sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara
Sumatera Utara. acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
Populasi populasi.
Menurut Sugiyono (2012) Populasi adalah 1. Jenis dan Sumber Data
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek Dalam penelitian ini data yang penulis
yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang gunakan adalah data primer dan data
diterapkan oleh peneliti untuk ditarik sekunder.
kesimpulannya.Populasi merupakan keseluruhn unit 2. Teknik Pengumpulan Data
atau individu dalam ruang lingkup yang diteliti, Dalam penelitian ini data yang diperoleh
adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini dengan wawancara dan kuesioner.
adalah jumlah karyawan bagian produksi PT. Eramas 3. Teknik Analisa Data
Coconut Industries Medan, yang tercatat sebanyak Teknik analisa data dalam peneitian ini
272 orang. adalah dengan pendekatan deskriptif dan
Sampel kuantitatif.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi 4. Uji Instrumen Data
yang diteliti (Arikunto, 2010). Untuk menetukan a. Validitas
jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Uji validitas digunakan untuk mengukur
berdasarkan formula Slovin (Sugiyono,2001) yaitu: sah atau validnya suatu kusioner. Suatu
kusioner dikatakan valid jika pernyataan
𝑵 pada kusioner mampu untuk
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐 mengungkapkan sesuatu yang di ukur oleh
kusioner tersebut.
Dimana:
b. Uji Realibilitas
n = Ukuran Sampel
Uji reliabilitas adalah tingkat ketepatan,
N = Ukuran Populasi
ketelitian atau keakuratan sebuah
E = Kelonggaran ketidaktelitian
instrumen. Instrumen yang sudah dapat
karena kesalahan pengambiln sampel yang masih
dipercaya atau reliabel akan menghasilkan
dapat ditolerir. Dalam penulisan ini penulis
data yang dapat dipercaya juga.
menetapkan dengan presisi 10% = 0,1.
5. Uji Analisis Data
Uji analisis data yang digunakan dalam
𝟐𝟕𝟐
𝒏= penelitian ini adalah uji analisis regresi
𝟏 + 𝟐𝟕𝟐(𝟎, 𝟏)𝟐 linear sederhana dan uji analisis linear
berganda.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 8


6. Uji Hipotesis 1. Konstantan sebesar 19,858, artinya jika Motivasi
7. Uji Determinasi Kerja nilainya adalah 0, maka nilai Kepuasan Kerja
Koefision determinasi (r²) pada intinya adalah sebesar 19,858.
digunakan untuk mengukur seberapa jauh 2. Nilai koefisien regresi variabel Motivasi Kerja
kemampuan model dalam menerangkan yaitu 0,986 artinya jika variabel Motivasi Kerja
variabel terikat. mengalami kenaikan sebesar (1) satuan, maka
Kepuasan Kerja karyawan akan meningkat sebesar
0,986. Koefisien bernilai positif artinya bahwa secara
b. Uji t parsial Motivasi Kerja berpengaruh terhadap
Uji t digunakan untuk menguji secara Kepuasan Kerja Karyawan, semakin baik Motivasi
persial atau individu pengaruh dari Kerja maka semakin meningkat Kepuasan Kerja
variable bebas yang dihasilkan dari Karyawan.
persamaan regresi secara individu b. Analisis Regresi Liniear Sederhana
berpengaruh terhadap nilai variabel terikat, Lingkungan Kerja Terhadap
maka dapat dilakukan dengan uji stastistik Kepuasan Kerja
t (Husein Umar, 2011). Persamaan Regresi Linear Sederhana :
a. Uji F Y= 𝑎 +bX
Uji F suatu uji untuk mengetahui pengaruh Y= 20,166 +0,991X
Motivasi Kerja (X1) dan Lingkungan berdasarkan persamaan berikut dapat disimpulkan
Kerja (X2) secara bersama-sama terhadap sebagai berikut:
Kepuasan Kerja(Y). 1. Nilai konstantan (a) sebesar 20,166, ini dapat
HASIL PENELITIAN DAN diartikan Lingkungan Kerja diasumsikan nol (0),
PEMBAHASAN maka nilai Kepuasan Kerja Karyawan sebesar
Karakteristik responden dalam 20,166.
penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, 2. Nilai koefisien regresi Variabel Lingkungan Kerja
pendidikan,usia, dan masa kerja. sebesar 0,991 ini menyatakan, bahwa setiap terjadi
Setelah pengujian validitas maka penambahan 1 (satu) nilai pada Kepuasan Kerja,
terlihat bahwa semua instrumen yang maka nilai peningkatan pada Kepuasan Kerja
digunakan dalam penelitian ini valid, Karyawan mengalami peningkatan sebesar 0,991.
selanjutnya pengujian realibilitas yang Analisis Regresi Linier Berganda
telah dilakukan menunjukkan bahwa Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
jawaban responden atas pernyataan dari terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
semua variabel yang digunakan adalah Bagian Produksi pada PT. Eramas
realibel (dapat dipercaya). Coconut Industries Medan.
Analisis Regresi Liniear Sederhana Dan Persamaan Regresinya sebagai Berikut :
Berganda Y= a+b1X1+b2X2+ e
a. Analisis Regresi Liniear Sederhana Y= 13,559+0,534 X1+0,764 X2
Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai
Kerja berikut :
1. Nilai kostanta (a) adalah 13,559 ini dapat
Hasil regresi linear sederhana Pengawasan
diartikan jika Motivasi Kerja dan Lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebagai
Kerja nilainya 0, maka kepuasan kerja bernilai
berikut :
13,559 .
Y = a + bX
2. Nilai koefisien regresi variabel Motivasi Kerja
Y = 19,855 + 0,986X
sebesar 0,534 ini menyatakan, bahwa setiap
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai
terjadi penambahan 1 (satu) nilai pada Motivasi
berikut :
Kerja maka nilai peningkatan pada Kepuasan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 9


Kerja Karyawan mengalami peningkatan hipotesis apakah ada pengaruh signifikan
sebesar 0,534. variabel motivasi kerja (X1) terhadap
3. Nilai koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja variabel kepuasan kerja (Y), yaitu sebesar
sebesar 0,764 ini menyatakan, bahwa setiap 5,814 dengan tingkat signifikasi 0,000.
terjadi penambahan 1 (satu) nilai pada Untuk mengetahui t tabel dapat digunakan
Lingkungan Kerja, maka nilai peningkatan pada derajat kebebasan (df) dengan cara
Kepuasan Kerja Karyawan mengalami menghitung df = n-2 = 73 – 2 = 71.
peningkatan sebesar 0,764. Dengan taraf signifikansi 0,05 maka t tabel
4. Nilai koefisien variabel Motivasi Kerja sebesar yang diperoleh = 1.993 artinya hipotesis
0,534 dan nilai koefisien variabel Lingkungan yang mengatakan motivasi kerja
Kerja sebesar 0,764 artinya, jika variabel berpengaruh terhadap kepuasan kerja dapat
Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja diterima. Dengan demikian diketahui t hitung
mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka = 5,814 > ttabel 1,993 dengan signifikan = 0,000 <
Kepuasan Kerja Karyawan juga meningkat dan 0,05.
berpengaruh positif atau searah. b). Uji Parsial (Uji t) Lingkungan Kerja
Uji Koefisien Determinasi (R2) Terhadap Kepuasan Kerja.
Sederhana dan Berganda Dari tabel uji statistik diatas, dapat
a) Koefisien Determinasi (R2) Pengaruh diketahui hasil uji t hitung untuk menguji
Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan hipotesis apakah ada pengaruh signifikan
Kerja Karyawan variabel lingkungan kerja (X1) terhadap
Diketahui R square merupakan variabel kepuasan kerja (Y), yaitu sebesar
koefisien determinasi. Berdasarkan 7,679 dengan tingkat signifikasi 0,000.
tabel diatas, diperoleh nilai R Square Untuk mengetahui t tabel dapat digunakan
sebesar 0.323. Hal ini menunjukkan derajat kebebasan (df) dengan cara
bahwa presentase sumbangan pengaruh menghitung df = n-2 = 73 – 2 = 71.
variabel bebas (motivasi kerja) terhadap Dengan taraf signifikansi 0,05 maka t tabel
variabel terikat (kepuasan kerja) sebesar yang diperoleh = 1.993 artinya hipotesis
32,3 % sedangkan 67,7% dipengaruhi yang mengatakan lingkungan kerja
oleh variabel lain yang tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja dapat
dimasukkan dalam model regresi ini. diterima. Dengan demikian diketahui t hitung
b) Koefisien Determinasi (R2) Pengaruh = 7,679 > ttabel 1,993 dengan signifikan = 0,000 <
Lingkungan Kerja Terhadap 0,05.
Kepuasan Kerja Karyawan c). Uji simultan (F) Pengaruh Motivasi
Dari tabel diketahui R square Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
merupakan koefisien determinasi. Kepuasan Kerja Karyawan Bagian
Diperoleh R2 (R square) sebesar 0.454 Produksi pada PT. Eramas Coconut
Artinya bahwa persentase pengaruh Industries Medan
pengawasan sebesar 45,4 % Sedangkan Hasil pengujian secara simultan diperoleh dari hasil F
sisanya sebesar 54,6% dipengaruhi oleh hitung sebesar 38,619 dengan signifikan 0,000. Jadi
variabel lain yang tidak dimasukkan nilai Ftabel pada df1 = 2 dan df2= 70 adalah 3.13. Hal
dalam model regresi ini. ini berarti Fhitung (38,619 ) > Ftabel (3.13). dan nilai
Uji t (uji parsial) dan uji F ( uji signifikan 0,000 < alpha 0,05. Jadi hipotesis motivasi
simultan) kerja dan lingkungan kerja secara simultan
c) Uji Parsial (Uji t) Motivasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
Terhadap Kepuasan Kerja kerja diterima.
Karyawan.
Dari tabel uji statistik diatas, dapat
diketahui hasil uji t hitung untuk menguji

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 10


KESIMPULAN DAN SARAN memberikan Motivasi Kerja agar semua
Kesimpulan perencanaan yang akan dilakukan
1. Setelah dilakukan penelitian pada PT. Eramas sebelumnya dapat terlaksana dan tercapai
Coconut Industries Medan didapat hasil yang dengan baik untuk masa yang akan datang.
menunjukkan Motivasi Kerja pada PT. Eramas 2. Pada bagian dimensi Lingkungan Kerja
Coconut Industries Medan secara keseluruhan sudah dalam kategori baik. namun masih
sudah dalam kategori baik dengan skor tertinggi ada dimensi yang lemah yaitu Lingkungan
pada dimensi usaha karyawan dan skor terendah Kerja Non-Fisik untuk itu diharapkan PT.
pada dimensi kegigihan karyawan. Artinya Eramas Coconut Industries Medan agar
semakin tinggi Motivasi Kerja yang dirasakan selalu memperhatikan hubungan setiap
karyawan PT. Eramas Coconut Industries karyawan secara rutin. Apabila hal ini tidak
Medan maka akan semakin tinggi pula kepuasan diperhatikan, karyawan yang bekerja tidak
kerja karyawan. Lingkungan Kerja PT. Eramas akan memiliki hubungan yang baik dengan
Coconut Industries Medan secara keseluruhan rekan kerja bahkan dengan atasan. Sehingga
sudah dalam kategori baik dengan skor tertinggi akan menimbulkan masalah dalam bekerja,
pada dimensi fisik dan skor terendah pada untuk itu perlunya perusahaan menciptakan
dimensi non-fisik. Artinya semakin baik hubungan yang baik dengan karyawan.
Lingkungan Kerja yang diberikan PT. Eramas 3. Kepuasan Kerja karyawan di PT. Eramas
Coconut Industries Medan maka akan semakin Coconut Industries Medan masih dalam
tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kategori cukup baik, dan juga masih ada
Kerja pada PT. Eramas Coconut Industries dimensi yang lemah yaitu pada dimensi
Medan secara keseluruhan masih dalam kategori Kesempatan Promosi, sebaiknya
cukup baik dengan skor tertinggi pada dimensi perusahaan lebih memperhatikan kinerja
pekerjaan itu sendiri dan pengawasan serta skor ataupun prestasi karyawannya.
terendah pada dimensi rekan kerja. 4. Dengan adanya pengaruh yang signifikan
2. Secara parsial variabel Motivasi Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan Karyawan, maka diharapkan PT. Eramas
terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Eramas Coconut Industries Medan dapat
Coconut Industries Medan, dan hipotesis meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
diterima. Dimana semakin tinggi Motivasi Kerja agar perusahaan dapat mencapai target atau
yang dimiliki karyawan PT. Eramas Coconut tujuan perusahaan.
Industries Medan maka akan berpengaruh 5. Dengan adanya pengaruh yang signifikan
terhadap Kepuasan Kerja karyawan. Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
3. Secara simultan variabel Motivasi Kerja dan karyawan, maka diharapkan PT. Eramas
Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan Coconut Industries Medan dapat
terhadap Kepuasan Kerja karyawan Bagian meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
Produksi pada PT. Eramas Coconut Industries agar perusahaan dapat mencapai target atau
Medan dan hipotesis diterima. Dimana semakin tujuan perusahaan.
baik Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja 6. Untuk peneliti selanjutnya
yang diterapkan oleh PT. Eramas Coconut hendaklah lebih mengembangkan
Industries Medan maka semakin meningkatkan penelitian mengenai faktor-faktor
Kepuasan Kerja karyawan. yang dapat mempengaruhi variabel
Saran yang dihasilkan oleh karyawan
1. Pada bagian dimensi Motivasi Kerja sudah dengan menggunakan analisis data
dalam kategori baik. namun masih ada yang berbeda serta menambahkan
dimensi yang lemah yaitu Kegigihan jumlah variabel yang lain sehingga
Karyawan untuk itu diharapkan PT. Eramas dapat menghasilkan penelitian
Coconut Industries Medan dapat yang lebih baik lagi.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 11


Daftar Isi Meningkatkan Produktivitas Kerja.
Jakarta: PT Renaka Cipta.
Alex, S Nitisemito. 2011. Manajemen
Personalia (Manajemen Sumber ____________________. 2014.
Daya Manusia). Cetakan VIII. Manajemen Sumber Daya
Jakarta. Ghalia Indonesia. Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Ardana, Komang dkk. 2012. Manajemen Sumber Sugiyono, 2001. Metode Penelitian.
Daya Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta Bandung: CV Alfa Beta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian ___________. 2012. Memahami


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penelitian Kualitatif.
Rineka Cipta. Bandung : ALFABETA.

Cahayani, Ati. 2005. Strategi dan Umar, H. 2011. Riset Sumber Daya Manusia dalam
Kebijakan Manajemen Sumber Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Jakarta
Indeks.Danang, Sunyoto. 2013.
Metodologi Penelitian Akuntansi.
Bandung: PT Refika Aditama
Anggota Ikapi.

George dan Jones. 2005. Understanding


and Managing Organizational
Behavior 4” Edition. Pearson
Prentice Hall.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta : PT. BumiAksara

_____________.2005. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.

_____________.2012. Manajemen Sumber


Daya manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh.


Yogyakarta:Andi N. 3 pp. 253-266.

Alex S Nitisemito. 2011. Manajemen Personalia


(Manajemen Sumber Daya Manusia).
Cetakan VIII. Jakarta. Ghalia Indonesia

Robbins, S. 2007. Perilaku Organisasi.


Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat

JOM FISIP Vol. 8: Edisi II Juli-Desember 2021 Page 12

Anda mungkin juga menyukai