Anda di halaman 1dari 8

ORBITH VOL. 16 NO.

1 Maret 2020 : 27 - 34

PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM


PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Oleh: Iwan Supriyadi1, Endang Khamdari2, Fajar Susilowati3
(1,2)
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta
Jl.Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok. Telepon (021) 7863534
(3)
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar
Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan, Magelang. Telepon (0293) 364113

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk memetakan atau mengetahui profil terhadap penerapan manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) serta kinerja perusahaan konstruksi di Indonesia. Selain itu penelitian
ini juga akan menjelaskan hubungan keterkaitan antara manajemen SDM terhadap kinerja perusahaan
konstruksi tersebut. Instrumen pengambilan data menggunakan teknik angket atau kuesione r dan
wawancara terstruktur pada 30 reponden di perusahaan konstruksi yang dipilih secara acak pada
beberapa wilayah di Indonesia. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis data kuantitatif
dengan menggunakan analisis ststistik parametrik Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
manajemen SDM dan kinerja perusahaan konstruksi di Indonesia sebagian besar menunjukkan adanya
kondisi yang baik. Hubungan keterkaitan antara manajemen SDM dengan tingkat kinerja pada
perusahaan konstruksi memiliki hubungan yang kuat dengan persamaan regresinya Y = 1,529+0.087
X, dan pengaruh manajemen SDM terhadap kinerja perusahaan adalah sebesar 56,3%.

Kata Kunci: SDM, kinerja, perusahaan, konstruksi.

Abstract

This research was conducted to identify or find out the profile of the implementation of Human
Resources (HR) management and the performance of construction companies in Indonesia. In addition,
this study will explain the relationship between HR management and the performance of the
construction company. Data collection instruments using questionnaire techniques or structured
questionnaires and interviews on 30 respondents in construction companies that were randomly
selected in several regions in Indonesia. The data obtained were processed using quantitative data
analysis using parametric statistical analysis. The results of the study showed that the application of
HR management and the performance of construction companies in Indonesia mostly showed good
conditions. The relationship between HR management and the level of performance in construction
companies has a significant relationship with the regression equation Y = 1.529 + 0.087 X, and the
effect of HR management on company performance is 56.3%.

Key words: Human Resources, performance, company, construction.

1. Pendahuluan
Perusahaan konstruksi memiliki dalam mencapai visi dan misinya adalah
berbagai masalah dan faktor yang komplek kualitas SDM yang baik (Sintya Rani,
seperti biaya, mutu, dan keselamatan. Dharmayanti and Adnyana, 2017).
Sektor konstruksi melibatkan banyak pihak Manajemen SDM memiliki peranan
dari berbagai keahlian. Hal ini tidak bisa yang sangat penting dalam
dipisahkan dari peran manusia sebagai keberlangsungan perusahaan. Hal ini
sumber daya utama dalam suatu perusahaan disebabkan hal-hal yang terkait dengan
konstruksi. Sehingga manajemen terhadap kinerja, motivasi, kepuasan kerja, dan
sumber daya manusia (SDM) menjadi salah produktivitas apabila tidak terpenuhi akan
satu kunci elemen keberhasilan dalam mengakibatkan keberlangsungan
keberlangsungan perusahaan (Othman, perusahaan menjadi terganggu. Salah satu
Napiah and Potty, 2014). Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam manajemen SDM
kunci keberhasilan perusahaan knstruksi suatu perusahaan konstruksi adalah kualitas
27
PERAN …………...……………………. Iwan Supriyadi1, Endang Khamdari2, Fajar Susilowayi3

SDM yang baik (Sintya Rani, Dharmayanti sangat penting dan memberikan konstribusi
and Adnyana, 2017). Hal ini dikarenakan yang cukup besar terhadap kinerja
manajemen SDM dalam bidang konstruksi perusahaan konstruksi di Indonesia saat ini.
merupakan faktor penting karena dalam
pelaksanaannya organisasi konstruksi 2. Manajemen SDM dan Kinerja
didominasi oleh tenaga kerja manusia Perusahaan
(Parboteeah and Cullen, 2018). 2.1. Manajemen SDM
Proses konstruksi dengan tingkat Manajemen Sumber Daya Manusia
kompleksitas yang tinggi dan berkelanjutan (SDM) merupakan suatu metode
dari setiap prosesnya juga membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia dalam
tingkat pendidikan yang tinggi dari para sebuah organisasi agar mampu mencapai
pekerjanya. (Hecklau et al., 2016). Selain tujuan dari organisasi secara maksimal
itu untuk meningkatkan daya tarik melalui pengembangan sumber daya
perusahaan kepada pemangku kepentingan, manusia itu sendiri (Winarti, 2018).
pelatihan sumber daya manusia yang sesuai Manajemen sumber daya manusia
dengan kebutuhan perusahaan juga perlu merupakan manajemen yang menitik
dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan beratkan perhatiannya kepada faktor
dari para pemangku kepentingan tersebut. produksi manusia dengan segala
(Erina, Ozolina-Ozola and Gaile-Sarkane, kegiatannya untuk mencapai tujuan
2015). perusahaan. Sumber daya manusia
Peningkatan kualitas SDM perlu merupakan investasi yang memegang
dilakukan agar organisasi menjadi lebih peranan penting bagi perusahaan. Tanpa
kompetitif dan mampu merespons adanya sumber daya manusia, faktor
tantangan-tantangan ekstenal demi produksi lain tidak dapat dijalankan dengan
eksistensi serta keberlangsungan maksimal untuk mencapai tujuan
perusahaan. Peningkatan peran strategis perusahaan. Peranan manusia dalam
manajemen SDM tersebut dapat mencapai tujuan tersebut sangat penting
diwujudkan melalui kebijakan rekrutmen, dalam pencapaian tujuan organisasi (Dewi,
penempatan, penggajian/pemberian Sudipta and Setyowati, 2016).
kompensasi dan pengembangan karier yang Pengelolaaan SDM perusahaan pada
didasarkan pada kompetensi. Dengan dasarnya merupakan kegiatan perusahaan
melaksanakan manajemen SDM berbasis dalam mengelola para karyawannya atau
kompetensi pada perusahaan akan sering disebut SDM. Pengelolaan SDM
memberikan dampak terhadap kepemilikan dimulai dari rekrutmen yang meliputi
SDM yang lebih handal dalam menghadapi perencanaan SDM, analisa jabatan yang
perubahan dan pergeseran era globalisasi menentukan pekerjaan serta jabatan yang
(Artini, 2019). pantas, seleksi, pelatihan dan
Penelitian dibeberapa negara telah pengembangan, penilaian prestasi kerja,
banyak dilakukan terkait dengan pemberian kompensasi, serta pembaharuan
manajemen SDM, salah satunya di Istanbul yang berhubungan dengan pensiun dan
menunjukkan bahwa orientasi pemberhentian kerja. Dalam pengelolaan
kewirausahaan memediasi hubungan antara SDM guna meningkatkan kualitas suatu
manajemen sumber daya manusia strategis perusahaan dapat dilakukan dengan
dan kinerja perusahaan baik kinerja meningkatkan kinerja dari SDM itu sendiri,
keuangan dan kinerja karyawan (Zehir et maka perlu diketahui lebih lanjut mengenai
al., 2016). peningkatan SDM (Artini, 2019).
Berdasarkan berbagai penelitian Peningkatan Kualitas SDM dilakukan
sebelumnya tersebut, maka manajemen terhadap sumber daya yang memiliki
SDM pada perusahaan konstruksi menjadi kompetensi baik dari aspek fisik maupun
28
ORBITH VOL. 16 NO. 1 Maret 2020 : 27 - 34

aspek intelektual. Peningkatan kualitas Ukuran keberhasilan Kinerja


SDM dapat dilakukan melalui beberapa Perusahaan merupakan tolak ukur
cara, antara lain (Sintya Rani, Dharmayanti kesuksesan perusahaan khususnya dalam
and Adnyana, 2017): bidang konstruksi. Keberhasilan kinerja
a. Peningkatan kualitas fisik dapat perusahaan juga dapat dilihat dari tiga
diupayakan melalui program kesehatan dimensi kinerja perusahaan (internal,
dan gizi eksternal, dan situasi pasar) dan tiga
b. Peningkatan kualitas kemampuan non dimensi daya saing perusahaan (harga,
fisik dapat dilakukan dengan pelatihan biaya, dan kualitas) perusahaan tersebut.
(training), seminar dan workshop. (Maddeppungeng, Abdullah and Kaswan,
2015)
Peningkatan Kualitas SDM harus Kriteria kinerja dapat didasarkan pada
selalu dilakukan dalam upaya mencari, beberapa hal (Miswar, Hidayat and
mengembangkan dan mempertahankan Ophiyandri, 2017), yaitu:
SDM yang sesuai dengan kebutuhan. a. Kriteria berdasarkan sifat memusatkan
Terdapat tiga strategi dalam perencanaan diri pada karakteristik pribadi seseorang
SDM, yaitu (Lumempouw et al, 2014): karyawan. Loyalitas, keandalan,
a. Perencanaan SDM dan Orientasi kemampuan berkomunikasi, dan
Strategik keterampilan memimpin merupakan
b. Tahap perencanaan taktikal SDM sifat-sifat yang sering dinilai selama
c. Perencanaan Operasional SDM proses penilaian. Jenis kriteria ini
memusatkan diri pada bagaimana
Dari beberapa referensi di atas dapat seseorang, bukan apa yang dicapai atau
diambil beberapa indikator untuk mengukur tidak dicapai seseorang dalam
variable manajemen sumber daya manusia pekerjaanya.
untuk memetakan pola penerapannya pada b. Kriteria berdasarkan perilaku terfokus
perusahaan khususnya di bidang konstruksi. pada bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
Kriteria semacam ini penting sekali bagi
2.2 Kinerja Perusahaan pekerjaan yang membutuhkan hubungan
Kinerja merupakan hasil yang dicapai antar personal. Sebagai contoh apakah
atau sesuatu yang dikerjakan berupa produk SDM-nya ramah atau menyenangkan.
maupun jasa yang diberikan oleh seseorang c. Kriteria berdasarkan hasil, kriteria ini
atau sekelompok orang. Kinerja juga semakin populer dengan makin
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai ditekannya produktivitas dan daya saing
oleh seseorang atau sekelompok orang internasional. Kriteria ini berfokus pada
dalam suatu organisasi, sesuai dengan apa yang telah dicapai atau dihasilkan
wewenang dan tanggung jawab masing- ketimbang bagaimana sesuatu dicapai
masing, dalam rangka mencapai tujuan atau dihasilkan.
organisasi. (Lumempouw et al, 2014)
Kinerja perusahaan sangat erat Pengukuran kinerja dalam suatu
kaitannya dengan sistem pengendalian perusahaan adalah sebagai berikut (Z,
manajemen perusahaan yang bersangkutan. Afifuddin and Rani, 2019).
Sistem pengendalian manajemen a. Perusahaan dapat memperkirakan
merupakan proses dimana para manajer efisiensi dalam penggunaan sumber
mempengaruhi anggota organisasi lainnya daya;
untuk mengimplementasikan strategi b. Perusahaan dapat merencanakan target
organisasi (Dewi, Sudipta and Setyowati, performansi untuk masa datang secara
2016). realistis berdasarkan tingkat perfomansi
sekarang; dan
29
PERAN …………...……………………. Iwan Supriyadi1, Endang Khamdari2, Fajar Susilowayi3

c. Perusahaan dapat melaksanakan strategi 4. Hasil dan Pembahasan


peningkatan kinerja berdasarkan jarak Dari hasil pengumpulan data kuesioner
antara performansi aktual dengan pada variabel manajemen SDM dan
performansi yang diharapkan. variabel kinerja perusahaan, dapat dihitung
Ada beberapa sifat yang ideal dari nilai rata-rata dari setiap perusahaan dengan
unit pengukuran kinerja adalah sebagai membagi nilai total masing-masing variabel
berikut (Z, Afifuddin and Rani, 2019). dengan jumlah pertanyaan pada masing-
a. Menggambarkan keinginan pelanggan masing variabel sehingga diperoleh kriteria
sebaik yang diinginkan; penilaian seperti pada tabel 1 berikut.
b. Menghasilkan kesimpulan dan saran
bagi keputusan manajerial; Table 1 Kriteria Nilai Rata-rata Variabel
c. Mudah dipahami; Nilai rata-rata Kriteria
d. Hasil pengukurannya tepat; dan 1 Sangat baik
e. Penggunaannya ekonomis. 2 Baik
3 Cukup Baik
4 Kurang Baik
Dari beberapa referensi di atas dapat
diambil beberapa indikator untuk mengukur
Perolehan nilai rata-rata berdasarkan
variable kinerja untuk mengetahui tingkat
28 butir pertanyaan pada variabel
kinerja masing-masing perusahaan
manajemen SDM di beberapa perusahaan
khususnya di bidang konstruksi.
konstruksi di Indonesia dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut.
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini teknik Tabel 2 Nilai rata-rata pada variabel Manajemen
pengumpulan data yang digunakan adalah SDM
angket atau kuesioner dan wawancara Responden Xt Xrata-rata Kriteria
terstruktur. Tujuan penyebaran angket atau 1 29 1 Sangat Baik
kuesioner adalah mencari informasi 2 29 1 Sangat Baik
mengenai masalah yang akan diteliti 3 64 2 Baik
khususnya menjawab rumusan masalah 4 53 2 Baik
yang ada. Pengumpulan data penelitian 5 62 2 Baik
dilakukan dengan menetapkan populasi dan 6 56 2 Baik
sampel terlebih dahulu. Populasi yang 7 63 2 Baik
digunakan sebagai objek penelitian adalah 8 56 2 Baik
perusahaan konstruksi. Sedangkan 9 65 2 Baik
pengambilan sampel yang digunakan dalam 10 36 1 Sangat Baik
penelitian ini dilakukan dengan metode 11 30 1 Sangat Baik
acak sebanyak 50 responden dari 50 12 38 1 Sangat Baik
perusahaan konstruksi di Indonesia. Jumlah 13 40 1 Sangat Baik
perusahaan yang dipilih terbatas pada dana 14 48 2 Baik
dan keterbatasan waktu yang dimiliki 15 37 1 Sangat Baik
peneliti dalam proses pengambilan datanya. 16 74 3 Cukup Baik
Analisis data dilakukan dengan statistik 17 35 1 Sangat Baik
parametrik dengan melakukan uji 18 52 2 Baik
normalitas data terlebih dahulu. Pengolahan 19 47 2 Baik
data dibantu dengan menggunakan software 20 47 2 Baik
SPSS. 21 42 2 Baik
22 58 2 Baik
23 75 3 Cukup Baik
24 56 2 Baik

30
ORBITH VOL. 16 NO. 1 Maret 2020 : 27 - 34

Responden Xt Xrata-rata Kriteria manajemen SDM pada perusahaan


25 28 1 Sangat Baik konstruksi di Indonesia kondisinya adalah
26 53 2 Baik baik.
27 44 2 Baik Selanjutnya berdasarkan data yang
28 58 2 Baik didapat dari hasil kuesioner, perolehan nilai
29 64 2 Baik rata-rata berdasarkan 3 butir pertanyaan
30 88 3 Cukup Baik pada variabel kinerja perusahaan di
31 40 1 Sangat Baik beberapa perusahaan konstruksi di
32 46 2 Baik Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3
33 29 1 Sangat Baik berikut.
34 40 1 Sangat Baik
35 45 2 Baik Tabel 3 Nilai rata-rata pada variabel Kinerja
36 49 2 Baik Perusahaan
37 32 1 Sangat Baik Responden Yt Yrata-rata Kriteria
38 44 2 Baik 1 4 1 Sangat Baik
39 49 2 Baik 2 4 1 Sangat Baik
40 52 2 Baik 3 7 2 Baik
41 42 2 Baik 4 6 2 Baik
42 63 2 Baik 5 6 2 Baik
43 28 1 Sangat Baik 6 6 2 Baik
44 60 2 Baik 7 6 2 Baik
45 69 2 Baik 8 6 2 Baik
46 56 2 Baik 9 7 2 Baik
47 29 1 Sangat Baik 10 5 2 Baik
48 42 2 Baik 11 3 1 Sangat Baik
49 29 1 Sangat Baik 12 4 1 Sangat Baik
50 51 2 Baik 13 5 2 Baik
14 6 2 Baik
Berdasarkan pada Tabel 2 dapat 15 3 1 Sangat Baik
dibuat profil manajemen SDM pada 16 9 3 Cukup Baik
perusahaan konstruksi di Indonesia seperti 17 6 2 Baik
pada Gambar 1 berikut. 18 6 2 Baik
19 6 2 Baik
20 6 2 Baik
21 5 2 Baik
22 6 2 Baik
23 8 3 Cukup Baik
24 6 2 Baik
25 3 1 Sangat Baik
Gambar 1 Profil Manajemen SDM Pada Perusahaan 26 4 1 Sangat Baik
Konstruksi di Indonesia 27 6 2 Baik
28 8 3 Cukup Baik
Gambar 1 menunjukkan bahwa 29 8 3 Cukup Baik
penerapan manajemen SDM pada 30 7 2 Baik
perusahaan konstruksi di Indonesia dengan 31 6 2 Baik
kondisi sangat baik prosentasenya sebesar 32 6 2 Baik
32%, kondisi baik prosentasenya sebesar 33 5 2 Baik
60%, dan kondisi cukup baik prosentasenya 34 6 2 Baik
sebesar 8%. Kondisi ini menuujukkan 35 8 3 Cukup Baik
bahwa sebagian besar penerapan 36 5 2 Baik

31
PERAN …………...……………………. Iwan Supriyadi1, Endang Khamdari2, Fajar Susilowayi3

Responden Yt Yrata-rata Kriteria Tabel 4 Hasil Uji Regresi


37 6 2 Baik Mod Unstandardized Standa t Sig.
el Coefficients rdized
38 6 2 Baik Coeffic
39 6 2 Baik ients
40 6 2 Baik B Std. Beta
Error
41 3 1 Sangat Baik 1 Cons 1.529 .554 2.761 .008
42 6 2 Baik tant
Xt .087 .011 .751 7.871 .000
43 3 1 Sangat Baik
44 8 3 Cukup Baik
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui
45 10 3 Cukup Baik
nilai konstanta dan persamaan regresi dari
46 6 2 Baik
47 3 1 Sangat Baik
variabel X dan Y adalah Y = 1,529+0.087
48 6 2 Baik
X. sehingga dapat dijelaskan bahwa seacar
49 3 1 Sangat Baik
linier pada setiap kenaikan nilai X dalam
50 6 2 Baik satu satuan mengakibatkan kenaikan nilai Y
sebesar 0,087 satuan. Selanjutnya hubungan
linier antara variabel X dan variabel Y
Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dibuat
dapat ditunjukkan pada Gambar 3 berikut.
profil kinerja perusahaan konstruksi di
Indonesia seperti pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Profil Kinerja Perusahaan Pada


Perusahaan Konstruksi di Indonesia Gambar 3 Hubungan Linier antara Variabel
X dan Y
Gambar 2 menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan konstruksi di Indonesia dengan 4.2. Uji Korelasi
kondisi sangat baik prosentasenya sebesar Uji korelasi dilakukan untuk
22%, kondisi baik prosentasenya sebesar mengetahui kuat tidaknya hungan antara
64%, dan kondisi cukup baik prosentasenya Variabel X dan Y serta untuk mengetahui
sebesar 14%. Kondisi ini menuujukkan prosentase pengaruhnya. Hal ini dapat
bahwa sebagian besar kinerja perusahaan dilihat dari hasil uji korelasi pada Tabel 5
konstruksi di Indonesia kondisinya adalah berikut.
baik. Tabel 5 Nilai r Hasil Uji Korelasi
Xt Yt
4.1. Uji Regresi Xt Pearson Correlation 1 .751*
*
Uji regresi dilakukan untuk mengetahui Sig. (2-tailed) .000
hubungan linier antara variabel X dan Y. N 50 50
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi Yt Pearson Correlation .751* 1
*
pada Tabel 4 berikut.
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50

32
ORBITH VOL. 16 NO. 1 Maret 2020 : 27 - 34

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui a. Penerapan manajemen SDM pada


nilai konstanta r untuk mengetahui kuat perusahaan konstruksi di Indonesia
lemahnya pengaruh antara variabel X dan sebagian besar menunjukkan adanya
variabel Y pada nilai Pearson kondisi yang baik dengan prosentase
Correlationnya. Dari Tabel 5 diperoleh nilai diatas 60%.
r sebesar 0.751. Nilai r ini nilainya hampir b. Tingkat kinerja dari beberapa
mendekati satu yang artinya bahwa variabel perusahaan konstruksi di Indonesia
X dan variabel Y memiliki hubungan sebagian besar juga dalam kondisi baik
positif yang sangat kuat. Dimana variabel X dengan prosentase diatas 64%.
memiliki pengaruh yang sangat kuat c. Hubungan keterkaitan antara manajemen
terhadap variabel Y. Besar pengaruh SDM dengan tingkat kinerja pada
variabel X terhadap variabel Y dapat dilihat perusahaan konstruksi memiliki
dari konstanta nilai r2 pada Tabel 6 berikut. hubungan yang kuat dengan persamaan
regresinya Y = 1,529+0.087 X, dan
Tabel 6 Nilai r2 Hasil Uji Korelasi pengaruh manajemen SDM terhadap
Model R R Adjusted Std. kinerja perusahaan adalah sebesar
Squa R Square Error of 56,3%.
re the
Estimat
e 6. Ucapan Terima Kasih
1 .7 .563 .554 1.0793 Penelitian ini dibiayai dengan Dana
51a 2 DIPA Politeknik Negeri Jakarta, Penelitian
a. Predictors: (Constant), Xt Dosen Pemula Tahun Anggaran 2019.
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui DAFTAR PUSTAKA
nilai konstanta r2 sebesar 0,563 yang Artini, Y. D. (2019) ‘Manajemen Sumber
artinya bahwa variabel X berpengaruh Daya Manusia (MSDM) Berbasis
sebesar 56,3% terhadap variabel Y, sisanya Kompetensi sebagai Strategi
dipengaruhioleh variabel lain yang tidak Membangun Organisasi Kompetitif’,
masuk dalam lingkup penelitian ini. Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi.
Selanjutnya berdasarkan analisis regresi doi: 10.21831/efisiensi.v11i2.3989.
dan korelasi tersebut, dapat diketahui Dewi, A. . D. P., Sudipta, I. G. K. and
bahwa ada pengaruh yang sangat kuat Setyowati, D. S. (2016) ‘Analisis
antara manajemen SDM terhadap kinerja Aspek Sumber Daya Manusia
perusahaan dalam bidang konstruksi. Hal Terhadap Kinerja pada Proyek
ini dapat dilihat dari prosentase pengaruh Konstruksi Di Kabupaten Bandung’,
variabel manajemen SDM terhadap kinerja Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 20(2), pp.
perusahaan yang menunjukkan angka lebih 103–109.
dari 50%, artinya bahwa manajemen SDM Erina, I., Ozolina-Ozola, I. and Gaile-
sangat memiliki andil besar dalam Sarkane, E. (2015) ‘The Importance of
meningkatkan kinerja perusahaan di bidang Stakeholders in Human Resource
konstruksi. Karena sebagaimana kita tahu Training Projects’, Procedia - Social
bahwa konstruksi masih menggunakan and Behavioral Sciences. Elsevier
tenaga manusia yang cukup besar dalam B.V., 213, pp. 794–800. doi:
setiap pelaksanaan kegiatannya. 10.1016/j.sbspro.2015.11.477.
Hecklau, F. et al. (2016) ‘Holistic
5. Kesimpulan Approach for Human Resource
Dari hasil analisis data dan pembahasan Management in Industry 4.0’, in
yang telah dilakukan dapat diambil Procedia CIRP. doi:
kesimpulan sebagai berikut: 10.1016/j.procir.2016.05.102.
33
PERAN …………...……………………. Iwan Supriyadi1, Endang Khamdari2, Fajar Susilowayi3

Maddeppungeng, A., Abdullah, R. and Elsevier B.V., 235(October), pp. 372–


Kaswan (2015) ‘Analisis Integrasi 381.doi: 10.1016/j.sbspro.2016.11.045.
Supply Chain Management ( Scm )
Terhadap Kinerja Dan Daya Saing
Pada Industri Kontruksi’, Jurnal
Fondasi.
Miswar, I., Hidayat, B. and Ophiyandri, T.
(2017) ‘Relevansi Unit Kompetensi
Insinyur Sipil Pada Bidang Pekerjaan
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Profesi’, Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-
Unand). doi: 10.25077/jrs.13.2.101-
112.2017.
Othman, I., Napiah, M. and Potty, N. S.
(2014) ‘Resource Management in
Construction Project’, Applied
Mechanics and Materials. doi:
10.4028/www.scientific.net/amm.567.6
07.
Parboteeah, K. P. and Cullen, J. B. (2018)
‘International Human Resource
Management’, in International
Business. doi:
10.4324/9781315650517-18.
Sintya Rani, N. M., Dharmayanti, G. C. and
Adnyana, I. B. R. (2017) ‘Strategi
Peningkatan Kinerja Sumber Daya
Manusia Pada Perusahaan Konstruksi
PT. Jaya Kusuma Sarana Bali Melalui
Pendekatan Budaya Organisasi’, Jurnal
Spektran. doi:
10.24843/spektran.2016.v04.i02.p06.
Winarti, E. (2018) ‘Perencanaan
Manajemen Sumber Daya Manusia’,
Jurnal Perencanaan SDM.
Z, R., Afifuddin, M. and Rani, H. A. (2019)
‘Faktor-Faktor Pertimbangan
Penerapan Teknologi Precast Terhadap
Kinerja Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Gedung Di Kota Banda Aceh’, Jurnal
Teknik Sipil. doi:
10.24815/jts.v1i4.10045.
Zehir, C. et al. (2016) ‘Strategic Human
Resource Management and Firm
Performance: The Mediating Role of
Entrepreneurial Orientation’, Procedia
- Social and Behavioral Sciences.

34

Anda mungkin juga menyukai