Anda di halaman 1dari 19

International Supply

Chain Management
Alvin C.S (51414001) Ayu P (51414006)
Fiolanti L (51414019) Giovani S.R (51414021)
Karina C.M (51414026) Reza A.P (51414038)
Titis O.K (51414044) Zharah K.W (51414047)
Sub Bahasan

 Faktor pendorong keterlibatan perusahaan dalam


Internaional Supply Chain.
 Keuntungan International Supply Chain Management.
 Mengelola International Supply Chain Management.
 Tantangan dalam mengelola International Supply Chain
Management.
Fator pendorong keterlibatan
perusahaan dalam internasional
SC

 Biaya global biaya-biaya produksi bervariasi antar negara atau


wilayah didunia, kepentingan biaya ini menjadi faktor utama untuk
menentukan lokasi, upah tenaga kerja, keberadaan tenaga kerja terampil,
keringanan pajak, pendirian fasilitas perusahaan.
 Pasar global dorongan dari pasar global yaitu tekanan yang
ditimbulkan oleh pesaing dari LN dan kesempatan yang ditimbulkan oleh
pelanggan LN.
 Teknologi dorongan teknologi terkait dengan produk itu sendiri.
 Politik dan ekonomi perjanjian perdagangan regional dapat
mendorong perusahaan untuk berekspansi ke negara yng termasuk kedalam
kelompok negara regional tersebut.
Keuntungan International SCM

 Menurunkan biaya
salah satu alasan utama perusahaan untuk berbisnis dengan perusahaan asing adalah keinginan
untuk menghemat biaya.
 Memperoleh akses pasar
ISC memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menjangkau pasar di LN.
 Gerakan mencegah kompetitor
bagi perusahaan mendirikan basis manufaktur di negara berkembang dengan pasar yang
belum dikembangkan guna meniadakan tempat bagi pesaing untuk tumbuh dan berkembang.
 Mencari asset strategis
seperti teknologi, bahan baku atau sub komponen untuk memproduksi produknya, pusat
penelitian, supplier yang kompeten.
 Rasionalisasi untuk meningkatkan efisiensi
untuk menciptakan berbagai alternatif untuk memeperoleh keuntungan dari economics scale
and scope dan diversifikasi risiko.
Mengelola ISC dengan strategi
konfigurasi dan koordinasi

 Value Chain (Porter 1986)


Dalam berbisnis setiap perusahaan
melakukan kumpulan aktivitas yang
disebut dengan aktivitas penambahan nilai.
Value Chain memberikan cara sistematis
untuk menapilkan dan mengelompokkan
akrtivitas-aktivitas tersebut
Masalah-masalah spesifik untuk operasi yang
berskala internasional dikelompokkan menjadi
2 dimensi : Konfigurasi & Koordinasi

Strategi internasional
berdasarkan kofigurasi
dan koordinasi
(Porter 1986)
Konfigurasi SC berskala
internasional

Sistem internasional mennurut Simchi-Levi dkk 2000:


1. International distribution systems. Proses manufaktur masih dilakukan
secara domestik, namun distribusi dan aktivitas pemasaran dilakukan di LN.
2. International suppliers -Bahan baku & kompenen disediakan pemasok LN.
-Tetapi perakitan akhir di lakukan di dalam Negeri.
-Kadang kala produk akhir dipasarkan di LN.
3. Offshore manufacturing - Produk dibeli dari & diproduksi di LN, lalu
dikapalkan kembali ke gudang domestik untuk penjualan dan distribusi.
4. Fully integrated global SC Produk dipasok, diproduksi dan didistribusikan
dari berbagai fasilitas yang tersebar diseluruh dunia.
 global SC berorientasi proses
 global SC berorientasi produk
 global SC berorientasi global
Fully integrated global SC

 Global SC berorientasi proses


-Pabrik-pabrik diatur berdasarkan tahapan layaknya produk di produksi dalam
sebuah pabrik.
-Pabrik-pabrik dalam system ini saling tergantung sehingga diperlukan koordinasi
yang ketat dan system transportasi yang terkontrol dengan tepat.
 Global SC berorientasi produk
-Tanggung jawab diberikan sepenuhnya untuk produksi sebuah produk pada sebuah
fasilitas
 Global SC berorientasi global
- Pengaturan berdasarkan produk atau proses dalam suatu wilayah.
Keputusan yang berkaitan dengan konfigurasi dalam
mengelola sebuah internasional SC sangat penting,
karena :

1. Melibatkan biaya awal yang sangat besar dan terkait dengan


keputusan yang tidak mudah diulang atau diperbaiki.
2. Keputusan tentang konfigurasi memiliki dampak yang panjang bagi
kinerja SC. Misalnya yang terkait dengan lokasisebuah fasilitas.
Dengan konfigurasi yang tepat sebuah ISC dapat mencapai berbagai
tujuan strtegis seperti meningkatkan skala ekonomi, menghemat biaya
atau mendekatkan diri dengan konsumen di berbagai negara.
Sebaliknya strategi konfigurasi SC yang tidak tepat
dapat menimbulkan masalah yang memperburuk
kinerja SC.

Oleh karena itu diperlukan pertimbangan yang matang dalam menentukan


strategi konfigurasi
 Pertama-tama harus disesuaikan dengan tujuan strategis yang ingin
dicapai dari operasi internasional :
1. Jika perusahaan ingin menurunkan biaya, maka perusahaan berusaha
menempatkan aktivitasnya dalam lokasi yang menawarkan keuntungan
dari segi biaya
2. Jika perusahaan ingin mencapai responsiveness terhadap pasar, maka
perusahaan akan berusaha mendekatkan diri pada pasar dengan cara
menempatkan seluruh atau sebagaian akivitasnya di pasar-pasar utama
 Konfigurasi ISC juga dipengaruhi oleh factor-factor dari lingkungan
internasional serta struktur dan karakeristik industri.
Koordinasi Supply Chain
Berskala Internasional

 Koordinasi banyak berhubungan dengan relasi dan integrasi antar aktivitas atau
organisasi di dalam jaringan ISC.
 Keterlibatan sebuah perusahaan dalam ISC beragam mulai hanya melakukan
ekspor-impor sampai dengan mendirikan unit usaha di LN.
 Di dalam literature internasional business/internasional operations disebut
international entry mode.
Beberapa contoh bentuk entry mode (Bennet, 2001)

o Frenchising o Contracting o Licensing o Co-Production o Joint o Wholly


Venture owned
subsidiary
International entry mode,menurut
Chan Kim dan Hwang (1992)

International entry mode menentukan komitmen sumber daya dan derajat


control yang dapat diterapkan salah satu partner terhadap SC.
 Dari segi control dan komitmen sumber daya, ada 3 macam entry mode
yang paling berbeda :
1. Licensing
2. Joint venture
3. Wholly-owned subsidiary
Selain control dan komitmen sumber daya, pilihan entry mode juga
berimplikasi penting terhadap manajemen SC karena erat kaitanya dengan
aktivitas di dalam SC yang akan dilakukan sendiri oleh suatu
perusahaan/diserahkan kepada pihak luar.
Menurut Jarillo (1993)

Mengkoordinasikan aktivitas internasional dapat dilakukan melalui 3 cara :


1. Integrasi vertical, perusahaan yang menempuh cara ini menjadi
perusahaan multinasional dengan unit usaha di berbagai negara dimana
mereka beroperasi
2. Bergantung pada mekanisme pasar, perusahaan hanya mengekspor atau
mengimpor aktivitas aktivitas yang memiliki dimensi internasional lalu
membiarkan koordinasi berlangsung berdasarkan mekanisme pasar.
3. Membentuk jaringan/network, perusahaan beroperasi seperti layaknya
sebuah perusahaan multinasional, akan tetapi mereka bergantung pada
unit-unit atau organisasi yang tidak memiliki aktivitas internasionalnya.
Tantangan Dalam Mengelola ISC

 Sebuah rantai pasok internasional akan dihadapkan oleh berbagai


permasalahan yang timbul dari lingkungan bisnis internasional.
 Tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh ISC tergantung
pada berbagai hal, seperti bentuk keterlibatannya dalam
internasional supply chain,serta system konfigurasi dan koordinasi
yang diterapkan.
 Bagi perusahaan yang menyebar operasinya terutama proses
produksinya di berbagai negara maka peermasalahan yang dihadapi
akan semakin kompleks.
Masalah-masalah penting dalam
mengelola SC:

 Hambatan dari lingkungan bisnis internasional


1. Duties dan tarif dikenakan berdasarkan aliran material sehingga
pengaruhnya harus diperhitungkan pada saat perusahaan menentukan input
material, produk antara dan pengapalan produk jadi melewati batasan
negara.
2. Batasan non tarif seperti local content requirements dan kuota yang
ditetapkan antar negara akan mempengaruhi dan membatasi alirn produk
sepanjang ISC
 Mengatasi risiko dalam bisnis internasional
Lingkungan bisnis internasional menimbulkan berbagai risiko yang terkait
dengan politik dan fluktuasi mata uang. Fluktuasi mata uang menimbulkan
operating exposure. Untuk mengatasi resiko operating exposure yaitu,
speculative strategi, hedge strategies, flexible strategies
 Pentingnya memahami kondisi pasar lokal
ketidakpekaan terhadap kondisi dan selera pasar dapat menjadi batu
sandungan bagi perusahaan yang ingin memasuki pasar baru.
 Menyeimbangkan antara lokal responsiveness vs global integration
perusahaan yang memiliki fasilitas atau unit usaha di LN, sering
dihadapkan dengan kepentingan yang bertentangan, salah satunya tuntutan
untuk peka terhadap kebutuhan local sambal berusaha mengintegrasikan
aktivitas yang tersebardi seuruh dunia
 Mengelola produk secara internasional
perusahaan harus menentukan apakah mereka akan menjual produk yang
standar atau akan menyesuaikan produknya dengan kebutuhan setiap
pasar. Ada 2 tipe produk dengan kenutuhan internasional :
• Produk global
• Produk spesifikai terhadap suatu wilayah
 Lokalisasi proses pengolahan
menentukan tingkat lokalisasi strategi pengolahan merupakan bagian
penting dari organisasi dan mekanisme yang diperlukan untuk mengelola
aktivitas manufaktur internasional
 Mengelola pasokan dan permintaan secara internasional
Penjadwalan dan pemenuhan order, penjadwalan antar pabrik dan
manajemen dari seluruh rantai pasokan adalah faktor penunjang kesuksesan
 Menyeimbangkan pengadaan lokal dan global
perusahaan yang menetapkan strategi operasi internasional harus bisa
menentukan kapan harus menerapkan pengadaan lokal dan global
 Masalah distribusi
4 pola dasar dalam distribusi internasional :
1. Sistem klasik
2. Sistem transit
3. Sistem langsung
4. Sistem distribusi regional
 Transportasi
Perbedaan institusi, tipe praktek bisnis, peraturan pemerintah dan kebutuhan
untuk koneksi antar model transportasi di daerah asal dan tujuan
menyebabkan manajemen transportasi internasional membutuhkan
kemampuan yang unik
 Kompleksitas dan integrasi
perusahaan yang mengelola sebuah global supply chain menghadapi
kompleksitas logistik yang sangat besar karena variasi situasi yang harus
dihadapi dalam hal pengadaan, penjadwalan produksi, produksi dan
penyaluran
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai