Anda di halaman 1dari 4

Nama : Raja Cendana Sedana

NIM : 1807521158

Absen : 16

Mata Kuliah : Manajemen Koperasi & UMKM

1. a) Perluasan Akses Pasar

stategi pertama ini sangat penting untuk mengembangkan pasar domestik terlebih dahulu,
dengan melakukan kerja sama dengan Kementerian dan lembaga (K/L) terkait prioritas
pengadaan barang dan jasa, seperti di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah
daerah. Dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri yang terkait dengan daya beli,
yang juga mendorong supaya konsumsi terhadap brand lokal,

b) Meningkatkan daya saing

meningkatkan kualitas produksi, dengan menyelenggarakan pendampingan teknis untuk


pelaku UMKM yang memproduksi, dan juga mendorong sentra-sentra UMKM untuk
masuk ke pasar global. Selanjutnya fasilitas market intelegen pasar global, dengan
melakukan kurasi produk UMKM dengan standar internasional, kerjasama dengan
Kementerian terkait untuk mengikuti promosi di luar negeri.

2. Karena Skala Multinasional adalah Perusahaan lintas dunia sehingga manajemen dan
distribusi memiliki sistem yang mendunia dan dilakukan dengan sangat profesional.
Target distribusi juga dilakukan di pasar global Perusahaan yang sangat besar yang telah
tersebar ke berbagai negara serta memiliki. Dengan beroperasi dalam skala Multinasional
Koperasi dan UMKM dapat Jangakuan yang Lebih Luas untuk Berinvestasi pada
kendaraan maupun tenaga kerja untuk melakukan pengiriman memerlukan biaya yang tak
sedikit. Hal ini seringkali menjadi kendala bagi UKM khususnya bagi bisnis yang sedang
berusaha untuk mengembangkan jangkauannya.

3. . Faktor Pendorong Terbentuknya Aliansi Strategik

Motivasi bagi perusahaan untuk membentuk aliansi adalah antara lainuntuk memecahkan
masalah kegagalan pasar yang disebabkan oleh asetyang bersifat khusus, untuk
memperkuat posisi persaingan dan untukmenyerap knowledge dari luar. Ada beberapa
faktor yang berperan dalampembentukan aliansi :

- Pola complementary

- Kesamaan Status (Status similarity)

- Social capital

- Ketergantungan Pembeli

- Ketidakpastian

- Organisasi Network

4. Kekurangan :

1. Identifikasi Klaster berbasis komoditi unggulan.

2. Identifikasi permasalahan dalam upaya pengembangan klaster.

3. Mendapatkan komitmen stakeholders untuk pengembangan klaster.

4. Mendapatkan komitmen untuk business linkage (pelaku usaha hulu – hilir).

Kelebihan:

1. Budaya kewirausahaan yang tinggi

2. Inovasi yang kuat

5. 1. Laporan Keuangan merupakan bagian dari pertanggung jawaban pengurus kepada para
anggotanya di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)

2. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan Sisa


Hasil Usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif

3. Laporan Keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua
anggota pengurus Koperasi (UU No.25/1992, pasal 36, ayat 1)
4. Laporan Rugi-Laba menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) SHU
yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota didistribusikan sesuai dengan
komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART Koperasi

5. Laporan keuangan Koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari


Koperasi-Koperasi

6. Usaha keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan


lainnya dari dua orang atau lebih anggota keluarga yang sama bisnisnya.

a.Berpikir dalam perspektif jangka panjang.

b.Mengambil keputusan secara lebih cepat dan fleksibel.

c.Ada pola pikir kewirausahaan.

d.Ada komitmen yang besar pada penciptaan lapangan kerja dankesejahteraan


masyarakat sekitar.

e.Memiliki pendekatan yang lebih personal dalam bisnis

7. • Keuntungan Usaha Keluarga

a) Kekuatan hubungan keluarga setiap periode-periode menarik peubahan bisnis.

b) Penggorbanan-pengorbanan keuangan anggota keluarga membuat usaha menjadi baik,


sehingga usaha memperoleh modal yang murah.

c) Operasi suatu usaha keluarga mampu membuat kekhasan usaha dari para pesaing.

d) Tingkat hubungan menjadi lebih tinggi terhadap perhatian komunitas keluarga dengan
para pekerja yang bukan keluarga.

e) Sanggup merencanakan & menyiapkan untuk menghasilkan laba jangka panjang.

f) Selalu berfokus pada kualitas dan nilai.

• Kelemahan Usaha Keluarga:

a) Sulit melakukan management usaha


Usaha yang dirintis oleh keluarga atau usaha yang sudah turun temurun dikembangkan
oleh kelurga, terkadang faktor kekeluargaan yang ada pada diri individu atau anggota
keluarga memiliki rasa iri terhadap tugas yang telah dibagikan

b) Penempatan personel tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Setiap jabatan yang diberikan kepada seseorang tidak berdasarkan kemampuan atas diri
individu tersebut, tetapi asal tunjuk dalam pemberian tanggung jawab perusahaan atau
bisnis yang dirintis. Dapat dikatakan kurang adanya tindakan yang adil.

c) Terjadi konflik kepentingan

Bisnis keluarga yang dijalankan oleh anggota keluaga dan merekrut orang lain untuk ikut
membantu usahanya, jika terjadi masalah atau konflik di dalam bisnis, maka 85% atau
kebanyakan yang disalahkan atau yang menjadi penyebab munculnya masalah adalah
orang lain yang bukan anggota keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai