Tentang
ANALISA LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas)
perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang
menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan
perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan
investasi serta kegiatan keuangan.
Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu
perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows)
merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya
penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak
rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan.
Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti
pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus
menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca
dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang
disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi
kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan
investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut
terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas.
1
Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya,
Dkk
Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode,
serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam
menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).
Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi
tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis)
selama periode akuntansi tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para
pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung
dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada
penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari
kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk
dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan
cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal
seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena
pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode
langsung dan metode tidak langsung.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan
operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net
income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari
operasi.
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba
bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian
hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
PT. SURYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)
5
Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya,
Dkk
IV. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri
dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :
Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali,
disusul oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing-masing arus masuk dan arus
keluar dari kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu
dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus
6
masuk dan arus keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan
terpisah dari arus kas masuk atas penjualan properti. Demikian juga, arus kas
masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah dari arus kas keluar
atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu periode harus
merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang dilaporkan dalam neraca komparatif.
Contoh Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya Ahkhir
Tahun per 31 Desember 2009 dan 2008
Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 66.433.124.320,00 61.081.198.662,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 97.422.637,00 164.724.201,00
Dana Alokasi Umum 414.345.330.000,00 411.257.232.000,00
Dana Alokasi Khusus 36.491.000.000,00 32.238.000.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 517.366.876.957,00 504.741.154.863,00
(86.157.093.135,80) (107.286.061.886,00)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Tahun 2009 Tahun 2008
Uraian
(Rp.) (Rp.)
Setelah neraca dan laporan laba rugi, kali ini saya akan menjelaskan laporan
arus kas. Laporan ini belum menjadi bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan
sekitar 20 tahun lalu. Sebelum diwajibkannya laporan arus kas, para pengguna
laporan keuangan mengeluh tidak bisa memperoleh informasi yang diperlukan
mengenai sebab peningkatan atau penurunan saldo kas.
Menyadari kelemahan yang melekat pada laporan laba rugi dengan konsep
accrual-nya dan memenuhi tuntutan para penggunanya, pada akhir 1980-an, para
penyusun standar akuntansi di Amerika menetapkan laporan arus kas sebagai
bagian integral dari laporan keuangan. Dewan standar akuntansi di Indonesia dan di
negara-negara lain pun mengikuti jejak Amerika ini pada periode awal 1990-an.
Laporan arus kas sejatinya adalah laporan yang menjabarkan jumlah kas
masuk dan sumbernya serta jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan arus
kas tidak lain adalah pelaporan secara sistematis transaksi yang ada di akun kas
dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit maupun sisi kredit.
Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu arus
kas dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan.
Total arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di
neraca. Karena itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele
manfaat laporan arus kas dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naik-
turunnya kas.
10
Inilah nilai tambah yang lebih nyata, menurut manajemen keuangan, tanpa
saldo kas yang memadai, kecil kemungkinan perusahaan dapat membagikan
dividen. Investor, terutama investor jangka panjang, pada umumnya
berkepentingan dengan laba yang dibagikan ini.
Kedua, laporan arus kas tidak pernah bisa berbohong. Ini sangat berlawanan
dengan angka dalam laporan laba rugi yang mungkin saja bersifat artifisial, hasil
rekayasa keuangan yang berlindung di bawah diskresi dan kebijakan manajemen.
Ketiga, kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan. Kas juga
merupakan darah yang menjamin kelangsungan suatu usaha. Karena itulah,
akuntansi untuk kas berbeda dengan akuntansi untuk akun lainnya. Akuntansi untuk
piutang dagang, persediaan, investasi, harta tetap, utang, dan ekuitas semuanya
menekankan pada pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan.
Sejatinya, laporan arus kas yang diharapkan investor bukan sekadar yang
menghasilkan netto arus kas positif. Investor kurang menyukai jika arus kas positif
itu hanya berasal dari kegiatan pendanaan (pinjaman baru atau right issue).
Dalam semua kondisi, investor sangat menghargai arus kas operasi yang
positif. Hanya dengan arus kas operasi positif, perusahaan dapat melakukan
investasi baru, pembayaran bunga, pelunasan utang, dan pembagian dividen.
Berbeda dengan arus kas investasi dan arus kas pendanaan, arus kas operasi sangat
berhubungan dengan laba bersih di laporan laba rugi.
Salah satu alternatif penyajian arus kas operasi bahkan memulainya dari laba
bersih dari laporan laba rugi yang kemudian disesuaikan dengan depresiasi,
amortisasi, dan lainnya.
Mensyaratkan arus kas investasi positif justru tidak realistis, terutama untuk
perusahaan yang sedang bertumbuh. Demikian juga dengan arus kas pendanaan,
positif tidak berarti bagus dan negatif tidak berarti jelek.
Arus kas pendanaan yang negatif berarti perusahaan melunasi utang atau
melakukan buyback saham atau membayar dividen, sedangkan positif berarti
memperoleh pinjaman baru, right issue, atau pelepasan saham buyback.
Walaupun jujur dan tidak bisa berbohong, laporan arus kas juga tak luput
dari kekurangan. Laporan arus kas tidak bersifat komprehensif, karena transaksi
penting yang tidak melibatkan kas tidak akan muncul. Contohnya, pembelian aset
tetap dengan obligasi atau konversi obligasi menjadi saham, atau komitmen jangka
panjang capital lease. Agar investor tidak salah baca, kejadian ini harus
diungkapkan untuk melengkapi laporan arus kas.
- www.managementfile.com
- http://muttaqinhasyim.wordpress.com
- http://id.wikipedia.org
- Frensidy, Budi, 2009. Laporan arus kas tidak bisa bohong, Jakarta
- http://www.duniaremaja.org
- http://putra-finace-accounting-taxation.blogspot.com
- Deputi BPKP, 2002. Modul Pelatihan Arus Kas, Jakarta, Deputi IV BPKP