Anda di halaman 1dari 15

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Tentang
ANALISA LAPORAN ARUS KAS

I. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas)
perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang
menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan
perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan
investasi serta kegiatan keuangan.

Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas


(pengeluaran kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan
pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas
bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.

Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu
perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows)
merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya
penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak
rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan.
Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti
pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus
menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca
dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang
disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi
kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.

Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan
investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut
terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas.

1
Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk
Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode,
serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam
menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).

II. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas


dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi
tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis)
selama periode akuntansi tertentu.

Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan


dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan
laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya
untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih


masa depan.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,
kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan
eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta
pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun
non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode
tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para
pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk


III. BENTUK DAN METODE LAPORAN ARUS KAS
A. Metode Lansung

Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung
dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada
penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari
kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk
dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan
cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal
seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena
pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode
langsung dan metode tidak langsung.

PT. SURAYA MANDIRI, Tbk


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :


Kas yang diterima dari pelanggan 951.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200,-
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800,-
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000,-
Kas untuk membayar pajak 29.000,-
858.000,-
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000,-

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :


Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)
(82.000,-)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi

Aliran kas dari kegiatan keuangan :


Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000,-
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,-
148.000,-
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000,-
Kenaikan kas 23.000,-
Saldo kas pada awal tahun 26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun 49.000,-
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan
operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari
kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang
mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.

Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan
operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net
income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari
operasi.

B. Metode Tidak Lansung

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba
bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian
hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.

Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama


periode berjalan.

b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,


keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam
laba/rugi konsolidasi.

c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
PT. SURYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :


Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500,-
Ditambah :
Biaya depresiasi 18.000,-
Penurunan persediaan kantor 8.000,-
Kenaikan hutang jangka pendek 16.800,-
Kenaikan hutang biaya 1.200,-
44.000,-
Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000,-
Kenaikan piutang usaha 9.000,-
Penurunan hutang pajak 1.500,-
Laba penjualan aktiva tetap 30.000,-
41.500,-
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000,-

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :


Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)
(82.000,-)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi

Aliran kas dari kegiatan keuangan :


Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000,-
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,-
148.000,-
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000,-
Kenaikan kas 23.000,-
Saldo kas pada awal tahun 26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun 49.000,-

5
Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk
IV. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS

A. Klasifikasi Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan


operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya
dari setiap jenis kegiatan adalah :

1. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan


dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan
barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.

2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan


mencangkup (a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan
serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang.

3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas


pemegang saham serta mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor dan
pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari pemilik
dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari
investasinya.

V. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri
dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :

1. Menentukan perubahan dalam kas.


2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

A. Fotmat Arus Kas

Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali,
disusul oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing-masing arus masuk dan arus
keluar dari kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu
dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus
6
masuk dan arus keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan
terpisah dari arus kas masuk atas penjualan properti. Demikian juga, arus kas
masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah dari arus kas keluar
atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama suatu periode harus
merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang dilaporkan dalam neraca komparatif.

Contoh Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya Ahkhir
Tahun per 31 Desember 2009 dan 2008

Tahun 2009 Tahun 2008


Uraian
(Rp.) (Rp.)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Arus Kas Masuk
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 71.852.539.011,00 62.452.770.490,00
Pendapatan Restribusi Daerah 23.497.748.962,00 34.940.602.210,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 10.218.454.601,27 8.454.823.854,45
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 55.326.443.135,68 26.583.374.960,27
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 160.895.185.709,95 132.431.571.514,72

Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 66.433.124.320,00 61.081.198.662,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 97.422.637,00 164.724.201,00
Dana Alokasi Umum 414.345.330.000,00 411.257.232.000,00
Dana Alokasi Khusus 36.491.000.000,00 32.238.000.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 517.366.876.957,00 504.741.154.863,00

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Dana Otonomi Khusus - -
Dana Penyesuaian 1.010.123.400,00 5.140.227.999,00
Dana Tunjangan Pendidikan 9.821.550.000,00 -
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 10.831.673.400,00 5.140.227.999,00

Transfer Pemerintah Provinsi


46.059.402.800,00 43.333.111.500,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
- -
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
46.059.402.800,00 43.333.111.500,00
Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi
574.257.953.157,00 553.214.494.362,00
Jumlah Pendapatan Transfer

Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk


Sambungan Laporan Arus Kas

Tahun 2009 Tahun 2008


Uraian
(Rp.) (Rp.)

Lain-lain Pendapatan yang Sah


Pendapatan Hibah 144.825.000,00 20.332.060.000,00
Pendapatan Dana Darurat - 962.407.471,00
Pendapatan Lainnya 14.112.400.000,00 13.312.400.000,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 14.257.225.000,00 34.606.867.471,00

Total Arus Masuk Kas 749.410.363.866,95 720.252.933.347,72

Arus Keluar Kas


Belanja Operasi
Belanja Pegawai 461.189.796.523,00 428.171.470.769,60
Belanja Barang 141.474.807.279,00 90.700.730.390,14
Belanja Bunga 459.221.794,86 579.027.616,04
Belanja Subsidi - -
Belanja Hibah 49.915.246.350,00 22.180.860.900,00
Belanja Bantuan Sosial 42.312.581.054,00 49.587.684.559,00
Belanja Bantuan Keuangan - -
Jumlah Belanja Operasi 695.351.653.000,86 591.219.774.234,78

Belanja Tak Terduga 1.764.294.123,00 60.828.000,00


Total Arus Keluar Kas 697.115.947.123,86 591.280.602.234,78

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 52.294.416.743,09 128.972.331.112,94

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN


Arus Masuk Kas
Pendapatan Penjualan atas Tanah - -
Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 578.652.500,00 -
Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan - -
Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi, dan jaringan - -
Pendapatan Penjualan atas AsetTetap Lainnya - -
Pendapatan Penjualan atas Aset Lainnya - -
Total Arus Masuk Kas 578.652.500,00 -

Arus Keluar Kas


Belanja Tanah 2.466.745.100,00 6.208.586.469,00
Belanja Peralatan dan Mesin 16.396.567.920,00 17.216.376.442,00
Belanja Gedung dan Bangunan 40.267.206.365,80 54.477.308.400,00
Belanja Jalan, Irigasi, dan jaringan 24.566.338.000,00 28.135.315.700,00
Belanja AsetTetap Lainnya 1.972.323.000,00 998.186.175,00
Belanja Aset Lainnya 1.066.565.250,00 250.288.700,00
Total Arus Keluar Kas 86.735.745.635,80 107.286.061.886,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (86.157.093.135,80) (107.286.061.886,00)
Tahun 2009 Tahun 2008
Uraian
(Rp.) (Rp.)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Arus Masuk Kas
Pencairan Dana Cadangan - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - -
Penerimaan Pinjaman Daerah - -
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 50.000.000,00 -
Penerimaan Piutang Daerah 140.700.121,00 125.892.112,00
Total Arus Masuk Kas 190.700.121,00 125.892.112,00

Arus Keluar Kas


Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000,00 -
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 5.500.000.000,00 12.000.000.000,00
Pembayaran Utang Pokok 1.193.328.451,86 982.962.288,20
Pemberian Pinjaman Daerah - -
Total Arus Keluar Kas 11.693.328.451,86 12.982.962.288,20

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (11.502.628.330,86) (12.857.070.176,20)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN


Arus Masuk Kas
Penerimaan PFK 53.713.202.584,00 31.742.067.229,00
Kas di Bendahara Penerimaan 44.875.255,00 1.120.617.988,00
Titipan Pihak Ketiga Taman Pintar 190.899.800,00 249.902.500,00
titipan jaminan bongkar 825.509.480,00 -
Total Arus Masuk Kas 54.774.487.119,00 33.112.587.717,00

Arus Keluar Kas


Penyetoran PFK 55.532.345.439,00 32.068.573.431,00
Total Arus Keluar Kas 55.532.345.439,00 32.068.573.431,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (757.858.320,00) 1.044.014.286,00

KENAIKAN ( PENURUNAN ) KAS (46.123.163.043,57) 9.873.213.336,74


SALDO AWAL KAS 145.486.161.466,54 135.648.225.129,80
SALDO AKHIR KAS 99.362.998.422,97 145.521.438.466,54

BUPATI PIDIE JAYA,

Drs. H. M. GADE SALAM

9
Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk
Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk
VI. KESIMPULAN
A. Laporan Arus Kas Tidak Bisa Bohong

Berdasarkan peraturan, semua emiten dan bank, karena mengelola dana


publik, harus memublikasikan laporan keuangannya secara periodik. Walaupun yang
dipublikasikan di dua harian nasional itu umumnya hanya neraca dan laporan laba
rugi, investor tidak boleh melupakan laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan keuangan.

Setelah neraca dan laporan laba rugi, kali ini saya akan menjelaskan laporan
arus kas. Laporan ini belum menjadi bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan
sekitar 20 tahun lalu. Sebelum diwajibkannya laporan arus kas, para pengguna
laporan keuangan mengeluh tidak bisa memperoleh informasi yang diperlukan
mengenai sebab peningkatan atau penurunan saldo kas.

Tanpa pemahaman yang memadai mengenai sumber dan penggunaan kas


selama satu periode, mereka kesulitan memprediksi kemampuan perusahaan
menghasilkan kas, yang dipandang lebih penting daripada laba. Inilah perbedaan
akuntansi dan manajemen keuangan. Akuntansi berorientasi pada bottom line,
sementara aksioma pertama dalam manajemen keuangan mengatakan kas adalah
raja.

Menyadari kelemahan yang melekat pada laporan laba rugi dengan konsep
accrual-nya dan memenuhi tuntutan para penggunanya, pada akhir 1980-an, para
penyusun standar akuntansi di Amerika menetapkan laporan arus kas sebagai
bagian integral dari laporan keuangan. Dewan standar akuntansi di Indonesia dan di
negara-negara lain pun mengikuti jejak Amerika ini pada periode awal 1990-an.

Laporan arus kas sejatinya adalah laporan yang menjabarkan jumlah kas
masuk dan sumbernya serta jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan arus
kas tidak lain adalah pelaporan secara sistematis transaksi yang ada di akun kas
dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit maupun sisi kredit.

Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu arus
kas dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan.
Total arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di
neraca. Karena itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele
manfaat laporan arus kas dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naik-

turunnya kas.

10
Pandangan seperti ini sudah tentu tidak benar. Laporan arus kas
sesungguhnya dapat bercerita banyak. Mengapa akun kas mendapatkan perhatian
khusus dan istimewa sampai diperlukan laporan tersendiri yang menggambarkan
mutasinya? Ada tiga alasan untuk itu.

Pertama, manajemen yang berhasil mestinya tidak hanya dilihat dari


kemampuannya menghasilkan laba besar, tetapi juga dari kehebatannya
meningkatkan saldo kas.

Inilah nilai tambah yang lebih nyata, menurut manajemen keuangan, tanpa
saldo kas yang memadai, kecil kemungkinan perusahaan dapat membagikan
dividen. Investor, terutama investor jangka panjang, pada umumnya
berkepentingan dengan laba yang dibagikan ini.

Kedua, laporan arus kas tidak pernah bisa berbohong. Ini sangat berlawanan
dengan angka dalam laporan laba rugi yang mungkin saja bersifat artifisial, hasil
rekayasa keuangan yang berlindung di bawah diskresi dan kebijakan manajemen.

Ketiga, kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan. Kas juga
merupakan darah yang menjamin kelangsungan suatu usaha. Karena itulah,
akuntansi untuk kas berbeda dengan akuntansi untuk akun lainnya. Akuntansi untuk
piutang dagang, persediaan, investasi, harta tetap, utang, dan ekuitas semuanya
menekankan pada pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan.

Untuk kas, masalahnya bukan itu, tetapi perencanaan dan pengendalian.


Untuk dua tujuan ini kita mengenal istilah bank rekonsiliasi, pemisahan tugas,
perlunya otorisasi, sistem kas kecil, anggaran kas masuk dan kas keluar, dan
lainnya.

B. Kas Operasi Harus Positif

Sejatinya, laporan arus kas yang diharapkan investor bukan sekadar yang
menghasilkan netto arus kas positif. Investor kurang menyukai jika arus kas positif
itu hanya berasal dari kegiatan pendanaan (pinjaman baru atau right issue).

Dalam semua kondisi, investor sangat menghargai arus kas operasi yang
positif. Hanya dengan arus kas operasi positif, perusahaan dapat melakukan
investasi baru, pembayaran bunga, pelunasan utang, dan pembagian dividen.
Berbeda dengan arus kas investasi dan arus kas pendanaan, arus kas operasi sangat
berhubungan dengan laba bersih di laporan laba rugi.
11

Laporan Arus Kas By Fristami Dinul Surya, Dkk


Salah satu alternatif penyajian arus kas operasi bahkan memulainya dari laba
bersih dari laporan laba rugi yang kemudian disesuaikan dengan depresiasi,
amortisasi, dan lainnya.

Mensyaratkan arus kas investasi positif justru tidak realistis, terutama untuk
perusahaan yang sedang bertumbuh. Demikian juga dengan arus kas pendanaan,
positif tidak berarti bagus dan negatif tidak berarti jelek.

Arus kas pendanaan yang negatif berarti perusahaan melunasi utang atau
melakukan buyback saham atau membayar dividen, sedangkan positif berarti
memperoleh pinjaman baru, right issue, atau pelepasan saham buyback.

Walaupun jujur dan tidak bisa berbohong, laporan arus kas juga tak luput
dari kekurangan. Laporan arus kas tidak bersifat komprehensif, karena transaksi
penting yang tidak melibatkan kas tidak akan muncul. Contohnya, pembelian aset
tetap dengan obligasi atau konversi obligasi menjadi saham, atau komitmen jangka
panjang capital lease. Agar investor tidak salah baca, kejadian ini harus
diungkapkan untuk melengkapi laporan arus kas.

Kelemahan lainnya, klasifikasi operasi, investasi, atau pendanaan juga ada


beberapa alternatif. Biaya bunga dapat dimasukkan dalam arus kas operasi atau
pendanaan. Pendapatan bunga dan penerimaan dividen, karena timbul dari
kegiatan investasi, juga bisa diperlakukan sebagai arus kas operasi atau investasi.
VII. DAFTAR PUSTAKA

- Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor


Publik, 2007. Analisa Laporan Keuangan Daerah, Jakarta, Penerbit
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

- Adobe Reader, 2009, Laporan Arus Kas Pemerintah Kota Yogyakarta.


Yogyakarta Pemkot Yogyakarta

- Adobe Reader, 2009, Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Kulon


Progo. Kulon Progo. Pemkab Kulon Progo.

- www.managementfile.com

- http://muttaqinhasyim.wordpress.com

- http://id.wikipedia.org

- Frensidy, Budi, 2009. Laporan arus kas tidak bisa bohong, Jakarta

- http://www.duniaremaja.org

- http://putra-finace-accounting-taxation.blogspot.com

- Deputi BPKP, 2002. Modul Pelatihan Arus Kas, Jakarta, Deputi IV BPKP

Anda mungkin juga menyukai