1. Karakteristik kualitatif informasi keuangan adalah ciri-ciri yang membuat informasi keuangan
berguna bagi para pengguna, seperti manajemen, investor, kreditur, dan pihak lain yang
berkepentingan. Ada empat karakteristik kualitatif pokok yang harus dipenuhi oleh informasi
keuangan, yaitu:
Relevan (Relevance)
Informasi keuangan harus memiliki nilai konfirmatif dan nilai prediktif, yaitu dapat membantu
para pengguna untuk mengkonfirmasi hasil masa lalu dan memprediksi hasil masa depan.
Informasi keuangan juga harus tepat waktu dan lengkap agar dapat mempengaruhi keputusan
para pengguna.
Keandalan (Reliability)
Informasi keuangan harus bebas dari kesalahan dan bias, serta mencerminkan kondisi ekonomi
yang sebenarnya. Informasi keuangan harus memiliki kesetiaan representasional, kelengkapan,
netralitas, dan dapat diverifikasi oleh pihak independen.
2. Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan
pengeluaran, termasuk pajak dan bunga. Rumus umum untuk menghitung laba bersih adalah:
{Laba Bersih} = {Pendapatan} - {Beban}
Namun, dalam kasus PT DIVA, kita tidak diberi informasi tentang pendapatan dan beban
perusahaan. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan rumus lain yang berdasarkan pada
perubahan aktiva neto (modal) selama periode tertentu. Rumusnya adalah:
{Laba Bersih} = {Aktiva Neto Akhir} - {Aktiva Neto Awal} + {Penarikan Modal} - {Investasi
Modal}
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung laba bersih PT DIVA sebagai
berikut:
Jadi, laba bersih PT DIVA adalah minus Rp50 juta atau rugi Rp50 juta.
3. dengan menyusun laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak
langsung. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
1. Metode langsung
Untuk menghitung arus kas dari aktivitas operasi, Anda harus mengurangi pembayaran tunai
dari penerimaan tunai selama periode akuntansi. Pembayaran tunai termasuk pembayaran
kepada pemasok, karyawan, bunga, pajak, dan lainnya. Penerimaan tunai termasuk penerimaan
dari pelanggan, bunga, dividen, dan lainnya.
Untuk menghitung arus kas dari aktivitas investasi, Anda harus mencatat semua transaksi yang
melibatkan aset jangka panjang, seperti pembelian atau penjualan tanah, bangunan, mesin,
peralatan, atau investasi lainnya.
Untuk menghitung arus kas dari aktivitas pendanaan, Anda harus mencatat semua transaksi
yang melibatkan utang atau ekuitas perusahaan, seperti penerbitan atau pembayaran utang
jangka panjang, saham biasa, saham preferen, dividen, atau modal lainnya.
Untuk mendapatkan arus kas bersih untuk periode tersebut, Anda harus menjumlahkan arus kas
dari ketiga aktivitas tersebut.
Untuk menghitung arus kas dari aktivitas operasi, Anda harus menyesuaikan laba bersih dengan
perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca yang berkaitan dengan operasi
perusahaan. Perubahan-perubahan ini termasuk penyusutan, amortisasi, keuntungan atau
kerugian tidak wajar, perubahan piutang usaha, persediaan, hutang usaha, dan lainnya.
Untuk menghitung arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan, Anda dapat menggunakan
metode yang sama dengan metode langsung.
Berikut adalah laporan arus kas yang dibuat menggunakan metode langsung dan metode tidak
langsung berdasarkan data yang Anda berikan:
PT. ARKAN
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir tanggal 31/12/2020
(0000000 Rupiah)
PT. ARKAN
Metode Langsung
Arus Kas dari Aktivitas Operasi