PT. Perkasa
Laporan Posisi Keuangan
PT. PERKASA
Laporan Laba Rugi
Untuk periode berakhir 31 Desember
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan Bersih 1.053.000
Beban Pokok penjualan 620.000
Laba Bruto 433.333
Keuntungan pelepasan tanah – selain itu Pt. Perkasa juga mengakui adanya keuntungan
pelepasan tanah sebesar Rp 17.000 keuntungan ini dikurangkan dari angka laba bersih
Pendapatan lain-lain – Pt. Perkasa menerima pendapatan lain-lain sebesar Rp 7.000 yang
merupakan pengakuan aba bersih dari Pt. Anak yang 22 % saham yang dimiliki Pt. Perkasa
dan dicatat dengan metode ekuitas. Karena pendapatan ini tidak berkonsekuensi kas
(perhatikan titik dua bukan deviden tunai yang diterima), maka pendapatan lain-lain
dikurangkan dari angka laba bersih .
2. Pendapatan lain-lain sebesar Rp 7.000 merupakan bagian dari laba bersih Pt. Anak,
yang merupakan 22% saham dimiliki Pt. Perkasa
3. Analisis atau perubahan saldo aset tetap – mesin dan peralatan, beserta akumulasi
depresias terkait adalah sebagai berikut :
Mesin dan Akumulasi Keuntungan
Peralatan Depresiasi /
Dr/(Cr) Dr/ (Cr) (Kerugian)
Saldo Awal pada 31 Desember 2013 284.000 (62.000)
Pembelian mesin dan peralatan 106.000
Penjualan mesin dan peralatan (16.000) 5.000 (3.000)
Depresiasi tahun 2014 (23.000)
Perbaikan besar yang dikapitalisasi 22.000
Saldo akhir pada 31 Desember 2014 396.000 80.000
4. Pt. Perkasa membeli lahan tanah dibekasi senilai Rp 120.000 memulai utang bank.
Selain itu, satu bidang tanah di Depok dengan tercatat Rp 21.000 harus dijual kepada
pemerintah terkait dengan proyek jalan tol. Nilai pembebasan adalah Rp 37.000
sehingga perusahaan mengakui keuntungan sebesar Rp 16.000
6. Pt. Perkasa membayarkan bunga sebesar Rp 18.000 dan pajak penhasilan sebesar Rp
124.000
7. Perubahan pada akun akumulasi depresiasi gedung, aset tak berwujud, dan obligasi
berasa adari depresiasi adan amortisasi
8. Liabilitas pajak tangguhan perusahaan selama 2014 mengalami peningkatan sebesar
Rp 6.000
9. Beban lain-lain di bayarkan Pt. Perkasa secara tunai sebesar Rp 21.000
Lain-lain
1. Liabilitas pajak tangguhan
Berdasarkan laporan keuangan dan infromasi data tambahan lain. Saldo liabilitas pajak
tangguhan mengalami peningkatan sebesar RP.6.000. sesuai penjelasan utang
sebelumnya,dalam penyesuaian akan menamah laba bersih.
2. Amortisasi premium obligasi
Amortisasi premium obligasi menambah beban bunga yang diakui dalam laporan laba
rugi. Oleh karena amortisasi ini bersifat non-tunai, maka dalam penyesuaian akan
mengurani laba besrih
Tabel 22.5 menunjukan laporan arus kas PT Perkasa untuk akttivitas operasi yang
disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
Table 22.5 laporanaruskasdenganmetodetidaklangsunguntukaktivitasoperasi
Arus kas dari aktivitasoperasi
Lababersih 234.000
Penyesuaianrekonsilisasi
Kerugianpenjualanmesindanperalatan 3.000
Keuntunganpelepasantanah (16.000)
Pendaptan lain-lain - (7.000)
pendapatninvestasiekuitas
Beban depresiasimesindanperalatan 23.000
Beban depresiasigedung 6.200
Beban amortisasi asset takberwujud 4.800
Peningkatanpiutangusaha (106.000)
Penurunanbebandibayar di muka 1.000
Kenaikanpersediaan (304.000)
Kenaikanutangusaha 2.000
Penurunanutangpajak (26.000)
Kenaikanbeban yang masihharusdibayar 8.000
Kenaikanliabilitaspajaktanggunan 6.000
Amortisasi premium obligasi (2.000) (407.000)
Aru kasbersih yang digunakanuntukaktivitasoperasi (173.000)
Secara ringkas, penyesuaian terhadap laba bersih yang perlu dilakukan untuk menentukan arus
kas dari aktifitas operasi dapat dilihat pada tabel 22.6.
Tabel 22.6 penyesuaian laba bersih menjadi arus kas dari aktifitas operasi
Laba Bersih
Ditambah dengan (+) Dikurang dengan (-)
Beban depresiasi Amortisasi premium obligasi
Amortisasi aset tak berwujud Penurunan liabilitas pajak penghasilan
tangguhan
Amortisasi diskon obligasi atau wesel bayar Pendapatan/keuntungan investasi dari
investasi saham yang dicatat dengan metode
ekuitas
Kenaikan liabilitas pajak tangguhan Keuntungan penjualan investasi dan aset
tetap
Kerugian atas penjualan investasi atau aset Kenaikan piutang
tetap
Kerugian atas penurunan nilai (impairment) Kenaikan persediaan
Penurunan piutang Kenaikan beban dibayar dimuka
Penurunan persediann Penurunan utang usaha
Penurunan beban dibayar dimuka Penurunan beban yang masih harus dibayar
(accrued expese)
Kenaikan utang usaha
Kenaikan beban yang masih harus dibayar
(accrued expense)
= arus kas bersih dari aktifitas operasi
➢ Metode langsung
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan metode langsung adalah
menentukan besarnya penerimaan kas dan pengeluaran kas dari aktifitas operasional.
Tabel 22.7 penerimaan dan pengeluaran kas pada arus kas operasi dengan metode
langsung
Mengacu kepada contoh 22.3, maka aktifitas operasi dengan metode langsung adalah sebagai
berikut.
1. Penerimaan kas dari pelanggan, berasal dari penjualan, namun dipengaruhi oleh perubahan
posisi piutang. Jika piutang bertambah, ini berarti tidak semua penjualan pada periode
tersebut diterima secara tunai.Untuk menghitung penerimaan kas dari pelanggan dapat
digunakan rumus sebagai berikut. Pembayaran kas kepada pemasok
Contoh 22.5 bagian aktivitas investasi dan pendanaan dari laporan arus kas PT
Perkasa
Hal yang perlu diberikan untuk pembelian tanah yang dibayar dengan menggunakan utang
bank senilai Rp 120.000 selain itu terdapat pula aktivitas pendanaan non tunai lain yang
dilakukan PT Perkasa, yaitu pembagian deviden saham 2% dengan nilai Rp 30.000 yang
dapat dilihat pada bagian analisis ekuitas data tambahan lainnya. Karena bersifat non tunai,
maka tidak terlihat dalam laporan arus kas
Tabel 22.13 aktivitas investasi dan pendanaan
Arus kas dari aktivitas Rp 37.000
investasi
Penerimaan penjualan (Rp 106.000)
tanah
Pembeliaan penjualan Rp 8.000
mesin dan peralatan
Perbaikan besar – mesin (Rp 22.000)
dan peralatan
Arus kas bersih yang (Rp 83.000)
digunakan untuk aktivitas
investasi
Penyesuaian rekonsiliasi:
PT Perkasa
Laporan Arus Kas
Untuk periode berakhir 31 desember 2014
Catatan:
Aktivitas investasi dan pendanaan non tunai
Pembelian tanah senilai Rp 120.000 yang didanai dengan utang
bank sejumlah yang sama