Anda di halaman 1dari 46

BAB 12

LAPORAN
ARUS KAS

www.aneka45.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan
mampu:
1. Memahami tujuan penyusunan laporan arus kas.
2. Menjelaskan tiga sumber dan tujuan penggunaan
arus kas.
3. Menyusun laporan arus kas dengan menggunakan
metode tidak langsung.
4. Menyusun laporan arus kas dengan menggunakan
metode langsung.
5. Melakukan analisis terhadap laporan arus kas.
RERANGKA BAB

Laporan Arus
Kas

Tujuan Bentuk Penyusunan Analisis


Penyajian dan
Laporan Arus Laporan Arus Laporan Arus Laporan Arus
Pengungkapan
Kas Kas Kas Kas

Metode Tidak
Langsung

Metode
Langsung
LAPORAN ARUS KAS

TUJUAN LAPORAN ARUS KAS

BENTUK LAPORAN ARUS KAS

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN


LAPORAN ARUS KAS
Menunjukkan detail asal-
usul perubahan saldo kas
awal dan saldo kas akhir
perusahaan.

Melengkapi informasi
laporan laba rugi, yaitu
www.aneka45.com menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam
mengamankan kas.
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS
• Menyediakan informasi mengenai perubahan arus
kas suatu entitas selama satu periode langsung
• Membantu para pengguna laporan keuangan (khususnya
kreditur dan investor) dalam menganalisis kemampuan
entitas untuk:
1. Menghasilkan kas
2. Memenuhi seluruh kewajiban dan membayar dividen
3. Mendanai ekspansi dan ivestasi
4. Memperoleh kas dari aktivitas operasional dan
keterkaitannya dengan laba (rugi) entitas
BENTUK LAPORAN ARUS KAS
Contoh Bentuk Standar Laporan Arus Kas
Bagian-bagian Laporan Arus Kas
1. Aktivitas operasi (operating activities)
Transaksi-transaksi kegiatan operasional yang
dilaporkan dalam laporan laba rugi.

2. Aktivitas investasi (investing activities)


Transaksi-transaksi yang terkait dengan
perubahan aset nonlancar, termasuk investasi
dan aset-aset tak berwujud.
3. Aktivitas pendanaan (financing activities)
Transaksi-transaksi yang terkait dengan liabilitas
jangka panjang dan ekuitas perusahaan sebagai
sumber pendanaan utama perusahaan.
Klasifikasi Arus Kas
Penerimaan kas berupa pendapatan bunga dan dividen dapat juga
dikategorikan sebagai aktivitas investasi, dengan alasan bunga dan
dividen yang diterima berasal dari investasi sekuritas.

Pembayaran kas berupa beban bunga atas pinjaman atau obligasi dapat
pula dianggap sebagai aktivitas pendanaan, karena pinjaman dan
obligasi merupakan aktivitas pendanaan.

Dalam hal menentukan klasifikasi yang tepat atas bunga dan dividen
yang dimaksud di atas, entitas harus memperhatikan konsistensi
perlakuannya.
Contoh Klasifikasi Arus Kas Utama Entitas
Aktivitas Operasi—Pos-pos dalam Laporan Laba Rugi

Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar

Pembayaran kepada
Penjualan barang/ jasa
supplier

Bunga pinjaman Gaji karyawan

Pajak pemerintah

Bunga kepada kreditur

Beban operasional
Contoh Klasifikasi Arus Kas Utama Entitas
Aktivitas Investasi—Umumnya Aset Tidak Lancar

Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar

Penjualan aset tetap dan Pembelian aset tetap dan


aset tak berwujud aset tak berwujud

Penjualan surat berharga Pembelian surat berharga

Pelunasan surat utang dari


entitas lain
Contoh Klasifikasi Arus Kas Utama Entitas
Aktivitas Pendanaan—Umumnya Liabilitas Jangka Panjang dan
Ekuitas

Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar

Penjualan atau penerbitan


Pembayaran dividen
saham

Penerbitan obligasi Pelunasan utang obligasi

Pembelian kembali saham


Pinjaman jangka panjang
perusahaan
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Sumber Informasi Utama


Penyusunan Laporan Arus Kas

Langkah-Langkah
Penyusunan Laporan Arus Kas
Sumber Informasi Utama Penyusunan
Laporan Arus Kas
1. Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Memuat informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas periode kini dan peride
sebelumnya..

Contoh laporan posisi keuangan komparatif milik PT Perkasa (pada


buku halaman 387–388)

(bersambung)
(lanjutan Laporan Posisi Keuangan Komparatif PT
Perkasa)
2. Laporan Laba Rugi Periode Berjalan

Contoh laba rugi periode berjalan PT Perkasa (pada buku halaman


388–389)
3. Data mengenai Transaksi Tertentu
Data tersebut dapat berisi informasi tentang transaksi pertukaran aset,
pembayaran dividen nontunai, dan pembelian investasi melalui utang.

Contoh data mengenai transaksi lain (Data Penunjang Lain) yang


dicatat oleh PT Perkasa (pada buku halaman 389–390)

(bersambung)
(lanjutan Data tentang Transaksi Lain PT Perkasa)
Langkah-langkan Penyusunan Laporan
Arus Kas
1. Menentukan Saldo Perubahan Kas

Diketahui bahwa saldo kas PT Perkasa mengalami penurunan sebesar Rp


14.000, yaitu saldo awal awal 1 Januari 2014 Rp 132.000 pada 31
Desember 2014 menjadi Rp 118.000.
Laporan arus kas yang hendak disusun meberikan
informasi yang lebih detail mengenai perubahan saldo kas
(asal-usul perubahan kas)

Selain menentukan saldo perubahan kas, pada langkah


pertama ini juga ditentukan perubahan saldo untuk
masing-masing akun laporan posisi keuangan.
2. Menentukan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Menentukan metode penyusunan apa yang akan


digunakan, apakah metode langsung atau metode tidak
langsung.

Metode tidak langsung menggunakan angka laba bersih


yang kemudian disesuaikan (direkonsiliasikan) dengan
pos-pos.

Metode langsung memberikan ilustrasi secara jelas dan


lengkap (langsung) mengenai sumber arus kas untuk
aktivitas operasional dan tujuan penggunaannya.

Berdasarkan aturan yang ditetapkan OJK dalam P3LKE


(Pedoman Pembuatan Laporan Keuangan Emiten), metode
yang harus digunakan oleh perusahaan emiten dalam
menyusun laporan arus kas adalah metode langsung.
Metode Tidak Langsung
Menentukan keuntungan dan
kerugian dari penjualan
investasi atau aset non lancar.

Menentukan beban-beban
nontunai, seperti depresiasi dan
amortisasi

Menentukan perubahan saldo


akun aset lancar dan liabilitas
lancar.

Contoh Penyusunan Arus Kas


Operasi Menggunakan Metode
Tidak Langsung pada
PT Perkasa
1. Menentukan keuntungan dan kerugian dari penjualan investasi atau
aset non lancar

Keuntungan atau Kerugian Lain


Kerugian Penjualan Mesin dan Peralatan—PT Perkasa mengakui adanya kerugian
penjualan peralatan sebesar Rp 3.000. Oleh karena penjuaan aset tetap terkait
dengan arus kas investasi, maka kerugian ini tidak dicatat sebagai aktivitas operasi
dan ditambahkan lagi ke angka laba bersih (Perhatikan analisis perubahan saldo
tetap pada data penunjang lain PT Perkasa!).
Keuntungan Pelepasan Tanah—PT Perkasa mengakui adanya keuntungan pelepasan
tanah sebesar Rp 17.000. Keuntungan ini dikurangkan dari angka laba bersih.

Pendapatan Lain-Lain—PT Perkasa menerima pendapatan lain-lain sebesar Rp 7.000


yang merupakan pengakuan laba bersih dari PT Anak, yang 22% sahamnya dimiliki PT
Perkasa dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Karena pendapatan ini tidak
berkonsekuensi penerimaan kas (perhatikan: bukan dividen tunai yang diterima), maka
pendapatan lain-lain dikurangkan dari angka laba bersih). Perhatikan analisis perubahan
saldo tetap pada data penunjang lain PT Perkasa!
2. Menentukan beban-beban nontunai, seperti depresiasi dan amortisasi

Beban Nontunai yang dicatat PT Perkasa pada tahun 2014 di antaranya:


Beban depresiasi mesin dan peralatan Rp 23.000 (lihat analisisi Aset Tetap pada
Data Penunjang Lain)
Beban amortisasi aset tak berwujud sebesar Rp 4.800 (dilihat dari perubahan
saldo Aset Tak Berwujud)
3. Menentukan perubahan saldo akun aset lancar dan liabilitas lancar.

Perubahan Aset Lancar dan Liabilitas Lancar PT Perkasa pada tahun 2014 di
antaranya:
Saldo piutang usaha mengalami peningkatan sebesar Rp 106.000 (yang semula
Rp 102.000 pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 208.000). Dalam penyesuaian,
peningkatan ini mengurangi laba bersih.

Saldo beban dibayar di muka PT Perkasa mengalami penurunan sebesar Rp 1.000,


yang dicatat sebagai beban. Dalam penyesuaian, penurunan ini menambah laba
bersih.
Saldo persediaan PT Perkasa meningkat sebesar Rp 304.000. Dalam penyesuaian,
peningkatan ini mengurangi laba bersih.

Saldo utang usaha PT Perkasa meningkat sebesar Rp 2.000 yang menyebabkan


adanya pengeluaran beban pokok penjualan dan beban operasi yang belum dibayar.
Dalam penyesuaian, peningkatan ini menambah saldo laba bersih.

Saldo beban yang masih harus dibayar PT Perkasa meningkat sebesar Rp 8.000.
Dalam penyesuaian, peningkatan tersebut mengurangi laba bersih.
Saldo utang pajak penghasilan mengalami penurunan sebesar Rp 26.000, sehingga
arus kas pembayaran pajak perusahaan lebih besar. Penurunan tersebut
mengurangi saldo laba bersih.

Saldo liabilitas pajak tangguhan PT Perkasa meningkat sebesar Rp 6.000, dan


menambah laba bersih.

Amortisasi premium obligasi menambah beban bunga yang diakui dalam laporan
laba rugi. Amrtisasi bersifat nontunai, sehingga mengurangi laba bersih.
Laporan Arus Kas Menggunakan Metode Tidak Langsung untuk Aktivitas Operasi
PT Perkasa
Penyesuaian Laba Bersih menjadi Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Metode Langsung
Menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas
operasional.
Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Arus Kas Operasi

Menggunakan laporan yang juga menjadi sumber penyusunan metode tidak


langsung, namun dengan sedikit modifikasi.

Contoh Penyusunan Arus Kas


Operasi Menggunakan Metode
Langsung pada PT Perkasa
1. Penerimaan Arus Kas dari Pelanggan

Penghitungan penerimaan kas dari pelanggan oleh PT Perkasa


Penjualan bersih Rp 1.053.000
Dikurangi: kenaikan piutang usaha ( 106.000)
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 947.000

2. Pembayaran Kas kepada Pemasok

Penghitungan pembayaran kas kepada pemasok oleh PT Perkasa


Beban pokok penjualan Rp 602.000
Ditambah: kenaikan persediaan 304.000
Dikurangi: kenaikan utang usaha ( 2.000)
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 922.000
3. Pembayaran Kas untuk Beban Operasional

Sebelum melakukan penghitungan menggunakan rumus tersebut, komponen


nontunai harus dikeluarkan dari beban operasi.
Beban operasi nontunai PT Perkasa adalah sebagai berikut:

Jumlah beban operasi tunai PT Perkasa adalah :


Rp 94.000 (lihat laporan laba rugi)- Rp 32.000 = Rp 62.000

Beban operasi Rp 62.000


Dikurangi: penurunan beban dibayar di muka ( 1.000)
Dikurangi: kenaikan beban yang masih harus dibayar ( 8.000)
Pembayaran untuk beban operasional Rp 53.000
4. Pembayaran Kas untuk Pajak

Pembayaran kas untuk pajak yang dilakukan oleh PT Perkasa, dihitung


menggunakan rumusan beban operasional sebagai berikut:

Beban pajak penghasilan kini (lihat laporan laba rugi) Rp 104.000


Dikurangi: penurunan utang pajak 26.000
Dikurangi: kenaikan liabilitas pajak tangguhan ( 6.000)
Pembayaran untuk beban operasional Rp 124.000

5. Pembayaran untuk Beban Lain-Lain

PT Perkasa membayarkan beban lain-lain sebesar Rp 21.000, secara tunai


jumlah tersebut kemudian dimasukkan dalam arus kas.
Laporan Arus Kas Menggunakan Metode Langsung untuk Aktivitas Operasi
PT Perkasa
3. Menentukan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
dan Pendanaan
Laporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan
disusun menggunakan metode langsung (melihat pada
perubahan saldo posisi keuangan dan data penunjang lain).
Contoh pada PT Perkasa (lihat data penunjang lain PT Perkasa):
1) Menerima uang hasil penjualan tanah Rp 37.000
2) Mesin dan peralatan:
a. Pembelian mesin dan peralatan baru Rp 106.000
b. Penjualan mesin dan peralatan lama Rp 8.000
c. Perbaikan besar mesin dan peralatan Rp 22.000
3) Pembayaran dividen tunai Rp 12.000
4) Penerbitan saham baru secara tunai Rp 288.000, dicatat sebesar harga
nominal Rp 18.000 dan agio saham Rp 270.000.
5) Pembelian saham treasuri Rp 34.000 (lihat perubahan saldo laporan posisi
keuangan PT Perkasa)
6) Aktivitas pendanaan nontunai (diungkapkan secara khusus pada bagian
bawah laporan arus kas):
a. Pembelian tanah menggunakan utang bank Rp 120.000
b. Pembagian dividen saham 2% sejumlah Rp 30.000 (lihat data penunjang
lain)
Aktivitas Operasi dan Pendanaan
PT Perkasa
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk menganalisis daya tahan
dan sustainability perusahaan.

Menunjukkan kondisi ideal kas yang seharusnya dimiliki perusahaan,


berdasarkan tahap perkembangan perusahaan.

Arus Kas Bersih yang Ideal yang Dihasilkan Perusahaan


Gambar Arus Kas dan Fase Perkembangan Usaha
Sumber: Kieso et al., 2011.
Bentuk Lengkap Laporan Arus Kas PT Perkasa
(Metode Tidak Langsung)
Metode Langsung atau Tidak
Langsung?
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
PSAK 2 tentang laporan Kas mewajibkan pengungkapan terkait dengan:

Kas dari Kas dari


bungan dan bungan dan
dividen yang dividen yang
diterima dibayarkan

Kas terkait
pajak
penghasilan

Kas dari Transaksi


perolehan dan investasi dan
kehilangan pendanaan yang
pengendalian tidak
atas entitas anak memerlukan kas
atau bisnis lain dan setara kas
www.aneka45.com

Anda mungkin juga menyukai