Anda di halaman 1dari 20

Akuntansi Keuangan

Menengah 2

LAPORAN
ARUS KAS
KELOMPOK 2
TYARA AGNETA PRIATNA (5552180106)
DINI HALIDA (5552180112)
ZAHRA ALYA TAMIMA (5552180113)
01
TUJUAN LAPORAN
02
BENTUK LAPORAN
ARUS KAS ARUS KAS

03
PENYUSUNAN
04
ANALISIS LAPORAN
LAPORAN ARUS ARUS KAS
KAS

05
PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN

2
 Secara rinci, laporan arus kas ini
membantu para pengguna laporan
TUJUAN LAPORAN keuangan, terutama kreditur dan
investor dalam menganalisis :
ARUS KAS 1. Kemampuan entitas untuk
menghasilkan kas
MENYEDIAKAN INFORMASI 2. Kemampuan entitas untuk memenuhi
MENGENAI PERUBAHAN ARUS KAS seluruh kewajiban dan membayar
DARI SUATU ENTITAS SELAMA SATU dividen tunai
PERIODE LANGSUNG. 3. Kemampuan entintas untuk
mendapatkan ekpansi dan investasi
4. Kemampuan entitas untuk
memperoleh kas dari aktivitas
operasional dan keterkaitannya
dengan laba (rugi) entitas.

3
BENTUK LAPORAN
ARUS KAS
Secara umum, laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan


transaksi-transaksi kegiatan operasional transaksi-transaksi yang terkait dengan Transaksi-transaksi yang terkait
yang dilaporkan dalam laba rugi. transaksi perubahan aset nonlancar. dengan liabilitas jangka panjang
dan ekuitas perusahaan

1 2 3

Beberapa Catatan Klasifikasi Arus Kas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a. Penerimaan kas berupa pendapatan bunga dan dividen juga dapat dikategorikan sebagai
aktivitas investasi.
b. Pembayaran kas berupa beban bunga atas pinjaman atau obligasi dapat pula dianggap
sebagai aktivitas pendanaan. 4
c. Dalam menentukan klasifikasi yang tepat atas bunga dan dividen, entitas harus
memperhatikan konsistensi perlakuannya.
Contoh 22.1 Klasifikasi Arus Kas Utama Entitas
Aktivitas Operasi - Pos-Pos dalam Laporan Laba Rugi
Arus Kas Masuk
Penerimaan penjualan barang atau jasa kepada pelanggan
Penerimaan pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan dan pendapatan dividen dari investasi ekuitas yang dimiliki.
Arus Kas Keluar
Pembayaran kepada pemasok (supplier) atas persediaan
Pembayaran gaji kepada karyawan
Pembayaran pajak kepada pemerintah
Pembayaran bunga kepada direktur
Pembayaran beragam beban operasional
Aktivitas Investasi - Umumnya Aset Tidak Lancar
Arus Kas Masuk
Penjualan aset tetap dan aset tak berwujud
Penjualan investasi surat berharga (utang atau saham) dari entitas lain yang dimiliki
Pelunasan surat utang yang dibeli atau dimiliki dari entitas lain
Arus Kas Keluar
Pembelian aset tetap dan aset takberwujud
Pembelian investasi surat berharga (utang atau saham) dari entitas lain
Aktivitas Pendanaan - Umumnya Liabilitas Liabilitas Jangka Panjang dan Ekuitas
Arus Kas Masuk
Penjualan atau penerbitan saham perusahaan
Penerbitan obligasi kepada publik
Perolehan pinjaman jangka panjang dari kreditur lain
Arus Kas Keluar
Pembayaran dividen kepada pemegang saham 5
Pelunasan utang dan obligasi kepada kreditur
Pembelian kembali saham perusahaan
PENYUSUNAN
LAPORAN ARUS KAS
Untuk menyusun “Arus Kas dari Aktivitas Operasi” terdapat dua
metode yaitu Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung.

Untuk aktivitas investasi dan pendanaan, hanya ada satu metode


yang digunakan yaitu, Metode Langsung.

Sebelum menyusun laporan arus kas, tiga jenis


laporan berikut harus tersedia sebagai sumber
informasi utama, yaitu
1. Laporan posisi keuangan komparatif
2. Laporan laba rugi periode berjalan
3. Data mengenai transaksi berjalan.
6
Contoh 22.2 Bentuk Standar Laporan Arus Kas
Nama Perusahaan
Laporan Arus Kas
Periode yang berakhir pada xxxx
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
Laba Bersih RpXXX
Penyesuaian-penyesuaian (rekonsiliasi laba bersih menjadi)
Arus Kas dari (untuk) aktivitas operasi:
Depresiasi RpXX
dan lain-lain RpXX
RpXXX
Arus kas bersih dari (digunakan untuk) aktivitas operasi RPXXX
Arus kas dari Aktivitas Investasi
Rincian-rincian arus kas dan keluar RpXXX
Arus kas bersih dari (digunakan untuk) aktivitas investasi RpXXXX
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Rincian-rincian arus kas dan keluar RpXXX
Arus kas bersih dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan RpXXXX
Kenaikan (penurunan) neto kas RpXXXXX
Saldo Kas Awal Periode RpXXXXX
Saldo Kas Akhir Periode RpXXXXX 7
8
Contoh 22.3 Aktivitas Operasi 02
Metode Tidak Langsung Tabel 22.1, 22.2 dan 22.3 merupakan tiga laporan keuangan yang menjadi
sumber penyusunan utama laporan arus kas PT PPERKASA

Tabel 22.1 Laporan Posisi Keuangan Komparatif


PT Perkasa
Laporan Posisi Keuangan
Debit 2014 2013
Kas 118.000 132.000
Piutang Usaha 208.000 102.000
Beban Dibayar di Muka 33.000 34.000
Persediaan 986.000 682.000

Investasi Saham pada PT Anak (Metode Ekuitas) 37.000 30.000


Tanah 263.000 164.000
Mesin dan Peralatan 396.000 284.000
Gedung 524.000 524.000
Aset Takberwujud - Paten 15.200 20.000
Saham Treasuri 34.000

Jumlah Debit 2.614.200 1.972.000

Akumulasi Depresiasi Gedung 148.000 142.000


Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan 80.000 62.000
Utang Usaha 264.000 262.000
Utang Pajak 6.000 32.000
Beban yang masih harus dibayar 86.000 78.000
Utang Bank 120.000
Obligasi 214.000 216.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 18.000 12.000
Modal Saham - Biasa, nilai nominal Rp2.000 120.000 100.000
Agio Saham Biasa 374.000 76.000
Saldo Laba 1.184.000 992.000 9
Jumlah Kredit 2.614.000 1.972.000
Tabel 22.3 Data Penunjang Lain
Tabel 22.2 Laporan Laba Rugi Perubahan Ekuitas PT Perkasa adalah sebagai
1 berikut.
PT PERKASA Saldo Laba 1 Januari 2014 992.000
Laporan Laba Rugi Laba Bersih 2014 234.000
Untuk periode berakhir 31 Desember Dividen Tunai 12.000
Dividen Saham 30.000
(dalam ribuan rupiah) Saldo Laba 31 Desember 2014 1.184.000
Penjualan Bersih 1.053.000
Beban Pokok Penjualan 620.000 2 Pendapatan lain-lain sebesar Rp7.000 merupakan bagian dari laba bersih PT Anak yang
merupakan 22% saham dimiliki PT Perkasa.
Laba Bruto 433.333
3 Analisis untuk perubahan saldo Aset Tetap-Mesin dan Peralatan, beserta akumulasi depresiasi
terkait adalah sebagai berikut:
Beban Operasional 94.000 Mesin & Akumulasi
Laba Operasional 339.000 Peralatan Depresiasi Keuntungan/(Kerugi
(Dr/(Cr) Dr/(Cr) an)
Saldo Awal pada 31 Desember 2013 284.000 (62.000)
Pendapatan Lain-lain 7.000 Pembelian Mesin & Peralatan 106.000
Beban Lain-lain 8.000 Penjualan Mesin & Peralatan (16.000) 5.000 (3.000)
Depresiasi tahun 2014 (23.000)
Laba sebelum Pajak 338.000
Perbaikan besar yang dikapitalisasi 22.000
Saldo Akhir pada 31 Desember 2014 396.000 80.000
Beban Pajak Penghasilan PT Perkasa membeli lahan di Bekasi senilai Rp 120.000 melalui utang bank. Selain itu, satu
Kini 98.000 4. bidang tanah di Depok dengan tercatat Rp21.000 harus dijual kepada pemerintah terkait
dengan proyek jalan tol. Nilai pembebasan adalah Rp37.000, sehingga perusahaan mengakui
Ditangguhkan 6.000 104.000 keuntungan sebesar Rp16.000

Laba Bersih 234.000 5 Analisis untuk perubahan akun ekuitas adalah sebagai berikut.
Modal
Saham Agio Saham
Laba Bersih per saham 4,26 Biasa Biasa
Saldo awal, per 31 Desember 2013 100.000 76.000
Keuntungan atau Kerugian Lainnya: Dividen saham 2% 2.000 28.000
1. Kerugian Penjualan Mesin dan Peralatan Penerbitan saham baru 18.000 270.000
sebesar Rp3.000 Saldo akhir pekan 31 Desember 2014 120.000 374.000
2. Keuntungan Pelepasan Tanah sebesar 6 PT Perkasa membayarkan bunga sebesar Rp18.000 dan pajak penghasilan sebesar Rp124.000
Rp17.000 7 Perubahan pada akun akumulasi depresiasi gedung, aset takberwujud, dan obligasi berasal dari
3. Pendapatan lain-lain sebesar Rp7.000 depresiasi dan amortisasi.
Liabilitas pajak tangguhan perusahaan selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar
8 Rp6.000
10
9 Beban lain-lain yang dibayarkan PT Perkasa secara tunai sebesar Rp21.0000
Tabel 22.4 Saldo Perubahan Akun dalam Laporan Posisi Keuangan
PT Perkasa Tabel 22.5 Laporan Arus Kas dengan Metode Tidak Langsung
Laporan Posisi Keuangan untuk Aktivitas Operasi
Debit 2014 2013 Perubahan
Kas 118.000 132.000 (14.000)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Piutang Usaha 208.000 102.000 106.000 Laba Bersih 234.000
Beban Dibayar di Muka 33.000 34.000 (1.000) Penyesuaian Rekonsiliasi
Persediaan 986.000 682.000 304.000 Kerugian Penjualan Mesin & Peralatan 3.000
Investasi Saham pada PT Anak (Metode
Keuntungan Pelepasan Tanah (16.000)
Ekuitas) 37.000 30.000 7.000
Tanah 263.000 164.000 99.000 Pendapatan Lain-Lain - Pendapatan
Mesin dan Peralatan 396.000 284.000 112.000 Investasi Ekuitas (7.000)
Gedung 524.000 524.000 Beban Depresiasi Mesin & Peralatan 23.000
Aset Takberwujud - Paten 15.200 20.000 (4.800) Beban Depresiasi Gedung 6.200
Saham Treasuri 34.000
Beban Amortisasi Aset Takberwujud 4.800
Jumlah Debit 2.614.200 1.972.000 Peningkatan Piutang Usaha (106.000)
Penurunan Beban Dibayar di Muka 1.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 148.000 142.000 6.000 Kenaikan Persediaan (304.000)
Akumulasi Depresiasi Mesin dan Peralatan 80.000 62.000 18.000
Utang Usaha 264.000 262.000 2.000
Kenaikan Utang Usaha 2.000
Utang Pajak 6.000 32.000 (26.000) Penurunan Utang Pajak (26.000)
Beban yang masih harus dibayar 86.000 78.000 8.000 Kenaikan Beban yang Masih Harus
Utang Bank 120.000 120.000 Dibayar 8.000
Obligasi 214.000 216.000 (2.000)
Kenaikan Liabilitas Pajak Tangguhan 6.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 18.000 12.000 6.000
Modal Saham - Biasa, nilai nominal Amortisasi Premium Obligasi (2.000) (407.000)
Rp2.000 120.000 100.000 20.000 Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas
Agio Saham Biasa 374.000 76.000 298.000 Operasi (173.000)
Saldo Laba 1.184.000 992.000 192.000

Jumlah Kredit 2.614.000 1.972.000 11


Tabel 22.6 Penyesuaian Laba Bersih menjadi Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba Bersih
Ditambah dengan (+) Dikurangi dengan (-)
Beban Depresiasi Amortisasi premium obligasi
Penurunan liabilitas pajak penghasilan
Amoritisasi aset takberwujud tangguhan
Amortisasi diskon obligasi/wesel bayar Pendapatan/keuntungan investasi dari
investasi saham yang dicatat dengan metode
ekuitas
Keuntungan penjualan investasi dan aset
Kenaikan liabilitas pajak tangguhan tetap
Kerugian atas penjualan investasi/aset
tetap Kenaikan piutang
Kerugian atas penurunan nilai
(impairment) Kenaikan persediaan
Penurunan piutang Kenaikan beban dibayar dimuka
Penurunan persediaan Penurunan utang usaha
Penurunan beban dibayar di muka Penurunan beban yang masih harus dibayar
(accrued expense)
Kenaikan utang usaha
Kenaikan beban yang masih harus dibayar
(accrued expense)
= Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 12
METODE LANGSUNG
Langkah-Langkah untuk menggunakan metode Contoh 22.4 Aktivitas Operasi –
langsung adalah menentukan besarnya penerimaan
kas dan pengeluaran kas dari aktivitas operasional. Metode Langsung

01 Penerimaan Kas dari Pelanggan, berasal dari penjualan,


namun dipengaruhi oleh perubahan posisi piutang.

13
02 Pembayaran Kas kepada Pemasok, dihitung dari tiga komponen yaitu beban pokok
penjualan, persediaan, dan utang usaha

03 Pembayaran Kas untuk Beban Operasional dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu beban
operasi, beban dibayar dimuka, dan beban yang masih harus dibayar.

Perlu dipastikan bahwa komponen non-tunai harus dikeluarkan dari beban operasi
sebelum dihitung dalam rumusan di atas. 14
Untuk PT Perkasa, Beban operasi non-tunai terdiri dari:

Tabel 22.11 Beban Operasi Non-tunai 05


Beban depresiasi mesin & peralatan Rp23.000 Berdasarkan informasi pada data-data lain. Pembayaran
Beban depresiasi gedung 6.200 untuk beban lain-lain yang dibayarkan tunai oleh PT Perkasa
Beban amortisasi aset takberwujud 4.800 adalah sebesar Rp 21.000, sehingga jumlah inilah yang
dimasukkan di dalam laporan arus kas.
Amortisasi premium obligasi (2.000)
Jumlah 32.000

Tabel 22.12 menunjukkan bagian aktivitas operasi dari laporan arus


kas PT Perkasa yang disusun dengan menggunakan metode
langsung.

04 Pembayarakan Kas untuk Pajak, dapat dihitung dengan


menggunakan rumusan beban operasional, sehingga
untuk PT Perkasa dihitung sebagai berikut.

15
Mentukan arus kas bersih dari aktivitas 03
investasi dan pendanaan – Metode
Langsung

Contoh 22. 5 Bagian Aktivitas Investasi Tabel 22.13 Aktivitas Investasi dan Pendanaan
dan Pendanaan dari Laporan Arus Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Kas Penerimaan penjualan tanah 37.00
Pembelian mesin dan peralatan baru (106.000)
Penjualan mesin dan peralatan lama 8.000
Perbaikan besar - mesin dan peralatan (22.000)
Rincian: Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi (83.000)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Pembayaran dividen tunai (12.000)
Penerimaan penerimaan saham baru 288.000
Pembelian saham treasuri (34.000)
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi 242.000
16
Tabel 22.14 Laporan Arus Kas –
Metode Tidak Langsung

Bentuk Lengkap
Laporan Arus
Kas

17
Hubungan antara arus kas
perusahaan dengan tahap
perkembangan perusahaan.

Arus kas bersih yang dihasilkan


perusahaan secara ideal

ANALISIS
LAPORAN Laporan arus kas membantu
para pengguna laporan

ARUS KAS Laporan arus dapat


keuangan untuk
menganalisis daya tahan
menunjukkan kondisi ideal dan sustainability
kas yang seharusnya dimiliki perusahaan.
perusahaan, berdasarkan
tahap perkembangan
perusahaan.

18
Ilustrasi 22.2 Laporan Arus Kas PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN

Dari laporan arus kas dapat dianalisis bahwa GIAA


masih menghasilkan arus kas dari aktivitas
operasional yang poisitif, meskipun terdapat tren
menurun dari 2012 ke 2013. Di sisi lain, GIAA juga
meningkatkan aktivitas investasi, yang terkait dengan
pembelian pesawat, yang didanai melalui fasilitias
utang jangka panjang dan juga tahun 2013 melalui
obligasi.
PSAK 2 Laporan Arus Kas mewajibkan
pengungkapan terkait dengan:
a. Kas dari bunga dan dividen yang diterima
b. Kas dari bunga dan dividen yang dibayarkan
c. Kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan
pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain.
d. Transaksi-transaksi investasi dan pendanaan
yang tidak memerlukan kas dan setara kas.
19
THANKS
Does anyone have any

THANKS
questions?

20

Anda mungkin juga menyukai