Anda di halaman 1dari 4

AKAD SALAM

DEFINISI Manfaat Akad Salam


Akad dimana barang yang
diperjual belikan belum ada,
dan pembeli melakukan
Bagi penjual Bagi Pembeli
pembayaran dimuka, dan
waktu penyerahan sudah
disepakati. Memperoleh barang
Diperolehnya dana
yang dibutuhkan
untuk aktivitas
dengan harga yang
produksi
disepakati di awal

Transaksi jual beli dimana barang belum ada,


Salam namun pembayaran sudah dilakukan
Jenis Akad
Salam Transaksi jual beli yang terjadi antara pembeli,
Salam Paralel penjual, dan pemasok (supplier)
Sumber Hukum Akad Rukun
Salam
• Al-Qur’an
1. Salam
Pelaku, terdiri atas penjual dan
Surah Al-Baqarah ayat 282
pembeli
2. Objek akad, berupa barang yang
• Hadits
akan diserahkan dan modal salam
“Barang siapa melakukan salam,
3. Ijab Kabul / serah terima
hendaknya ia melakukannya
dengan takaran yang jelas dan
• Pelaku adalah cakap hukum dan baligh
timbangan yang jelas pula, untuk
jangka waktu yang diketahui.” (H.R.
Ketentuan • Objek akad harus bisa ditakar/ditimbang
Bukhari Muslim) Syariah Akad • Ijab Kabul dilakukan secara verbal,
Salam tertulis atau menggunakan cara
komunikasi modern

Berakhirnya Akad Salam


1. Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan
2. Barang yang dikirim cacat/tidak sesuai dengan yang disepakati
3. Barang yang dikirim kualitasnya rendah, dan pembeli memilih untuk membatalkan akad
4. Barang yang dikirik kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembeli menerimanya
5. Barang diterima
AKAD ISTISHNA
DEFINISI Jenis Akad Istishna’
Akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang Istishna’ Istishna’ Paralel
disepakati antara pemesan dan
penjual akan menyiapkan barang
yang di pesan sesuai dengan Pemesanan pembuatan Bentuk akad antara penjual
spesifikasi yang telah disepakati barang tertentu dengan dan pemesan, dimana untuk
dimana ia dapat menyiapkan kriteria tertentu yang memenuhi kewajibannya,
sendiri atau melalui pihak lain disepakati penjual melakukan akad
istishna’ dengan pihak lain
Sumber Hukum Akad Rukun
Istishna
Amir bin Auf berkata: “Perdamaian Istishna
dapat dilakukan diantara kaum muslim 1. Pelaku, terdiri atas penjual dan pembeli
kecuali perdamaian yang 2. Objek akad, berupa barang yang akan
mengharumkan yang halal dan diserahkan dan modal salam
menghalalkan yang haram; dan kaum 3. Ijab Kabul / serah terima
muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal dan • Pelaku adalah cakap hukum dan baligh
menghalalkan yang haram.” Ketentuan • Objek akad harus jelas spesifikasinya
(H.R. Tirmidzi) Syariah Akad • Ijab Kabul dilakukan secara verbal,
Istishna tertulis atau menggunakan cara
komunikasi modern

Berakhirnya Akad
1. Istishna
Dipenuhi kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak
2. Persetujuan Bersama untuk mengakhiri kontrak
3. Pembatalan hukum kontrak. Hal ini terjadi jika muncul sebab yang
masuk akal untuk mencegah dilaksanakannya kontrak

Anda mungkin juga menyukai