“RPS 3”
Kelompok 2:
1. I Nyoman Dicky hermawan (1807521124) (75)
2. Raja Cendana Sedana (1807521158) (80)
3. I Gede Adi Sucita (1807521183) (75)
4. Bagas Dwi Arissaputra Bachtiar (1807521233) (75)
5. I Gusti Gede Ngurah Bimantya Dyananta Arya (1807525250) (80)
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan dapat diartikan sebagai sebuah persamaan yang menunjukkan hubungan
antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Dalam
ilmu ekonomi fungsi permintaan merupakan suatu kajian matematis yang dapat digunakan untuk
menganalisa perilaku konsumen dan harga. Melalui fungsi permintaan ini, hubungan antara
variabel bebas (harga) dan variabel tidak bebas (jumlah barang yang diminta) dapat diketahui
dengan asumsi faktor-faktor lain tetap. Bentuk dari fungsi permintaan bisa paling umum
dirumuskan sebagai berikut.
Atau
Keterangan:
Qd = quantity (jumlah)
a = konstanta
b = slope (koefisien pengarah)
P = tingkat harga
Terkadang kita juga harus menentukan fungsi permintaan, oleh karena itu bisa digunkan rumus:
Konsep penawaran dalam ilmu ekonomi menunjukkan jumlah barang yang akan dijual
oleh seseorang atau beberapa orang penjual di pasar. Penawaran (supply) adalah sejumlah barang
atau jasa yang ditawarkan oleh produsen atau penjual pada berbagai tingkat harga dan pada
periode/waktu tertentu.
Kurva Penawaran
Dari kurva diatas kita dapat menyimpaulkan bahwa ketika harga naik maka kuantitas barang
yang ditawarkanpun akan naik begitupun sebaliknya tetapi dengan syarat ceteris paribus.
Fungsi Penawaran
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan selain dapat digambarkan
pada kurva penawaran, bisa juga dirumuskan secara matematis dalam sebuah fungsi penawaran.
Dengan fungsi penawaran, hubungan antara variabel bebas (harga) dan variabel terikat (jumlah
barang yang ditawarkan), yang diasumsikan faktor-faktor lain tetap dapat diketahui. Fungsi
penawaran dapat dirumuskan sebagai berikut.
Atau
a = konstanta
Catatan: contoh fungsi penawaran Qs = −10 + 100P. Fungsi ini bisa ditulis Qs = 100P −10 atau
bisa juga −100P = − Qs - 5
Sementara rumus untuk mencari atau menentukan fungsi penawaran bisa mengunakan rumus:
titik H , E P =−1 ( 15 ).
3-4
Dengan demikian, dapat dibayangkan bahwa sebelum terjadi kesepatan atau transaksi,
masing-masing pihak berusaha untuk memperjuangkan kepentingannya. Konsumen berusaha
untuk dapat membeli barang dan jasa yang diinginkannyasemurah dan sebagus mungkin. Di sisi
lain, produsen akan berusaha menawarkan barang dan jasa yang dijualnya semahal mungkin.
Selanjutnya akan terjadi tawar menawar, sehingga mendaptkan harga pada keseimbangan pasar,
dimana masing-masing pihak merasa mendapat surplus, karena dapat membeli barang dan
jasalebih rendah dari harga sebelumnya. Hal ini disebut istilah surplus konsumen (consumer’s
surplus). Selain itu produsen juga menerima surplus, karena dapat menjual barang dan jasa,
dengan harga lebih tinggi, dari harga yang sebelumnya produsen tersebut sudah mau menjualnya.
Hal ini disebut dengan istilah surplus produsen (producer’s surplus) . (Noor,Henry Faizal.2011).
Gambar 2.27
Besarnya surplus konsumen adalah seluas segitiga PA, PE,E. dan surplus produsen adalah
seluas segitiga Pb,PE, E.
Gambar 2.24
Keseimbangan pasar terjadi bila ada kesepakatan (baik tulus maupun terpaksa),antara
konsumen yang membutuhkan barang dan jasa dengan produsen yang menjual barang dan jasa
tersebut. Maka dari itu syarat keseimbangan pasar dapat didekati dengan matematika, di mana
antara konsumen dan produsen sepakat mengenai jumlah (Quantity) maupun harga (Price)
barang dan jasa yang akan ditransaksikan.
Daftar Pustaka
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam perekonomian global Buku 1 Edisi 5.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
https://www.ilmu-ekonomi-id.com
Buku 1. Jalan Raya Lenteng Agung No. 101 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali
Press: Jakarta