Anda di halaman 1dari 15

Nama : Ririn Siswanti

Kelas : A

NIM : 152114032

TOPIK 1 : PENGGABUNGAN BADAN USAHA

( BUSSINESS COMBINATION)

Sebagian perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya sebagai cara untuk bertahan
dan mendapatkan keuntungan. Pemilik dan manager perusahaan memilki kepentingan untuk
meningkatkan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan adalah skala perusahaan yang dilihat
dari total aktiva perusahaan pada akhir tahun. Total penjualan juga dapat digunakan untuk
mengukur besarnya perusahaan. Ukuran perusahaan ini menimbulkan skala ekonomis terkait
dengan proses produksi maupun distribusi. Melalui perluasan pasar baru atau melalui akuisisi
perusahaan yang sudah ada dipasar tersebut, perusahaan dapat mengembangkan potensi
perolehan laba baru dan bagi industri yang memiliki siklus usaha dapat meningkatkan laba
melalui diversifikasi. Contoh : Bank Danamon , salah satu bank komersial terbesar,
mengakuisisi Adira Finance , sebuah perusahaan pembiayaan yang kuat dalam portofolio
pembiayaan konsumen. Dalam ukuran manajemen perusahaan seringkali diberikan
penghargaan berupa gaji yang lebih tinggi sejalan dengan kenaikan ukuran perusahaan.
Dalam mengembangkan perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Pengembangan intern perusahaan (internal business ex-passion)


Dalam pengembangan intern perusahaan hanya melibatkan unit-unit yang berada
di dalam organisasi perusahaan.pengembangan intern ini akan meningkatkan kegiatan
dan laba perusahaan, namun dalam pengembangan intern ini memerlukan dana yang
cukup besar dan mengandung risiko yang cukup besar.
Contoh :
- Mengembangkan atau menambah jenis produk baru
Perkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk
barang-barang dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi
tambahan lini produk yang berhasil secara komersil ( Darymple & Parsons, 2000,
p. 219 ). Alasan dasar perusahaan mengembangkan produk baru adalah untuk
menggantikan item-item yang telah kehilangan minat dari konsumen. Pengenalan
item baru membantu meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan.
Perusahaan penting mengembangkan produk baru karena untuk mempertahankan
tingkat pertumbuhan dan keunggulan perusahaan dan mengganti produk lama.
Kenapa perlu adanya pengembangan produk, hal ini salah satu strategi untuk
memperpanjang daur hidup produk (life cycle product) sehingga produk tidak
mengalami tahap decline. Contoh : Perusahaan PT. ABC menginvestasikan modal
yang cukup banyak pada bagian R&D-nya. Hasilnya muncul produk Kecap ABC,
Saus ABC, Mie ABC, Sirup ABC, dan produk yang lainnya.
- Membuka daerah pemasaran baru
Dengan menambah pasar baru perusahaan dapat dilakukan dengan mendirikan
agen atau cabang.
- Mengembangkan proses produksi baru.
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.

Kendala dalam pengembangan internal perusahaan adalah :


- Memerlukan dana yang besar
Dalam mengembangkan produk dan perluasan pasar akan memerlukan dana yang
banyak. Hal ini dikarenakan dalam mengembangkan suatu produk perusahaan
harus melakukan riset, biaya riset tentu sangatlah besar.
- Memakan waktu lama
Memerlukan waktu lama karena perusahaan harus senantiasa hati-hati dalam
melakukan riset dan penelitian untuk setiap keputusan yang diambil. Oleh karena
itu dalam mengembangkan bisnis internal memerlukan waktu yang lama.
- Berisiko tinggi.
Berisiko tinggi karena dalam pengembangan produk baru memiliki resiko
kegagalan. Di Indonesia beberapa produk baru gagal dipasaran, seperti produk
minuman berkalori tinggi Frezzy Malta dari Multi Bintang, rokok Sampoerna
Executive dan Super-20 dari Sampoerna. Produk-broduk baru terus mengalami
kegagalan pada tingkat yang mencemaskan.

2. Pengembangan ekstern perusahaan (external business expansion)


Dilakukan dengan melibatkan unit-unit yang berada di luar organisasi perusahaan.
Pengembangan perusahaan ini lebih dikenal dengan penggabungan badan usaha
(bussiness combination).

PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Penggabungan badan usaha adalah usaha menggabungkan beberapa unit organisasi


perusahaan yang secara ekonomis berdiri sendiri menyatukan diri menjadi kesatuan ekonomi.

Penggabungan Badan Usaha karena didasarkan pada dua alasan berikut :

Secara umum , penggabungan badan usaha diharapkan dapat :

1) Mencapai skala ekonomi


Dengan penggabungan badan usaha, perusahaan dapat mencapai skala operasi yang
ekonomis. Yang dimaksud dengan skala ekonomis adalah skala operasi dengan biaya
rata-rata terendah. Tidak jarang dengan melakukan penggabungan badan usaha maka
duplikasi fasilitas operasi dapat dihilangkan, begitu juga dengan usaha pemasaran
dapat lebih efisien, sistem akuntansi akan lebih baik, pengadaan dan proses produksi
dapat dikonsolidasikan. Sales forces dapat dikurangi untuk menghindari duplikasi
usaha pemasaran yang menyangkut wilayah.
2) Menurunkan cost per unit
Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang
dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale) menghilangkan
manajemen yang kurang efisien dan penggunaan sumberdaya yang komplementer,
juga merupakan sumber-sumber untuk mengurangi biaya.
3) Meningkatkan daya saing
Dengan penggabungan badan usaha dapat dihasilkan dari peningkatan kekuatan pasar
atau monopoli. Meskipun hal ini dapat dihasilkan dalam kemakmuran yang
meningkat, namun bisa juga dianggap ilegal, membuat setiap merger ilegal bila
dihasilkan dalam sebuah monopoli atau secara substansial mengurangi kompetisi.
4) Meningkatkan pendapatan
Dengan adanya akuisisi, pendapatan dapat meningkat karena kegiatan pemasaran
yang lebih baik, strategi benefits, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih
baik dapat terjadi karena pemilihan bentuk dan media promosi yang lebih tepat,
memperbaiki sistem distribusi, dan menyeimbangkan komposisi produk. Strategi
benefits memungkinkan perusahaan mengembangkan produk, atau menembus target
pasar yang semula sulit untuk dilakukan. Sedangkan peningkatan daya saing dapat
terjadi apabila penggabungan usaha tersebut meningkatkan pengusaan pasar oleh
perusahaan sehingga menimbulkan kekuatan monopoli.
5) Peningkatan/ stabilitas laba
Melalui penggabungan badan usaha, perusahaan dapat meningkatkan
pertumbuhannya. Hal ini dimungkinkan karena penguasaan jaringan pemasaran yang
lebih luas, manajemen yang lebih baik dan efisiensi yang lebih tinggi. Dengan kata
lain alternatif tersebut dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan penetrasi
pasar yang lebih luas, terutama pasar asing.
6) Peningkatan pretis manajemen
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya
efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat
mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan
teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
manajemen atau teknologi yang ahli.

Secara khusus, dari penggabungan badan usaha diharapkan dapat

1) Synergy
Sinergi dapat tercapai ketika penggabungan badan usaha menghasilkan tingkat skala
ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya
overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan
perusahaan ketika tidak melakukan penggabungan. Sinergi tampak jelas ketika
perusahaan yang melakukan penggabungan berada dalam bisnis yang sama karena
fungsi r2dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
2) Keringanan pajak
Pertimbangan pajak telah mendorong pula terjadinya sejumlah penggabungan badan
usaha. Sebagai contoh, perusahaan yang menguntungkan dan berada di rentang pajak
tertinggi dapat mengakuisisi sebuah perusahaan yang memiliki akumulasi kerugian
pajak dalam jumlah besar. Kerugian secara pajak ini selanjutnya dapat langsung
diubah menjadi penghematan pajak daripada dibawa ke tahun berikutnya dan
digunakan di masa mendatang. Jika perusahaan mengalami kekurangan peluang
investasi internal jika dibandingkan dengan arus kas bebas yang tersedia, maka
perusahaan dapat membayarkan dividen tambahan, berinvestasi pada sekuritas,
membeli kembali sahamnya, atau membeli perusahaan lain.
3) Diversivikasi usaha
Para manajer sering kali menyebutkan diversifikasi sebagai salah satu alasan dari
penggabungan badan usaha. Mereka berpendapat bahwa diversifikasi akan membantu
menstabilisasi keuntungan perusahaan dan akibatnya memberikan keuntungan bagi
para pemiliknya. Stabilisasi keuntungan sudah pasti merupakan hal yang
menguntungkan bagi para karyawan, pemasok dan pelanggan, namun dari sudut
pandang pemegang saham, stabilisasi merupakan nilai yang kurang pasti.
4) Pembagian asset
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,
tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan
tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi
sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan
kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya
rendah. Dengan adanya penggabungan badan usaha para pemegang saham juga akan
mendapatkan bagian dari asset yang telah diinvestasikannya.

Bentuk-bentuk penggabungan usaha antara lain :

1. Menurut kejadian hukum


- Merger : sebuah kombinasi bisnis dimana aset dan liabilities dari perusahaan yang
diambil alih digabungkan dengan aset dan liabilities perusahaan yang mengambil
alih tanpa menambah komponen organisasi. Pelaporan keuangan dibuat
berdasarkan struktur organisasi yang lama , yaitu perusahaan yang mengambil
alih. Contohnya adalah merger bank niaga dan bank lippo menjadi bank CIMB.
Contoh :
PT A, PT B dan PT C sepakat untuk melakukan penggabungan badan usaha.
Dalam penggabungan badan usaha tersebut PT A akan menerbitkan tambahan
modal saham untuk ditukarkan dengan aktiva bersih PT B dan PT C.
Dalam contoh tersebut PT A akan hidup terus , sedangkan PT B dan PT C setelah
menyerahkan semua aktiva bersihnya kepada PT A mempunyai dua alternatif :
1) Bubar setelah terlebih dhulu membagikan saham PT A kepada pemegang
saham.
2) Hidup akan tetapi tidak menjalankan kegiatan operasional. Jadi hanya akan
memperoleh keuntungan dari pembagian deviden PT A.

Biasanya alternatif pertama yang dipilih

- Konsolidasi : dalam konsolidasi semua perusahaan yang melakukan


penggabungan badan usaha menyerahkan semua aktiva bersihnya kepada
perusahaan baru, yang dibentuk dalam penggabungan badan usaha tersebut.
A+B+C = ABC
*C dan D dilikuidasi.
Contoh : PT A , PT B , PT C sepakat untuk melakukan penggabungan badan
usaha dengan membentuk PT ABC. Dalam hal ini PT ABC tersebut akan
mengambil alih semua aktiva dan utang PT A, PT B dan PT C.
- Hubungan afiliasi : dalam hal ini masing-masing perusahaan masih tetap hidup
dan tetap menjalankan kegiatan operasional akan tetapi salah satu akan
menguasau perusahaan yang lain.
C+D=C+D
*C dan D adalah satu kesatuan ( bisnis entity)
2. Menurut jenis usaha perusahaan yang bergabung atau menurut perilaku operasi
, penggabungan badan usaha dibedakan menjadi tiga yaitu:
- Penggabungan badan usaha vertikal: terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang
melakukan penggabungan badan usaha mepunyai kegiatan usaha yang berbeda
tetapi berhubungan yaitu sebagai rekanan dan langganan.
Contoh :penggabungan badan usaha antara perusahaan pemintalan dan perusahaan
penenunan, perusahaan tambang bijih besi dengan perusahaan peleburan bijih besi
dan perusahaan baja, perusahaan minyak dan perusahaan penyulingan minyak.
Keuntungan penggabungan badan usaha vertikal ini adalah bahan baku
terjamin, mutu produksi menjadi lebih baik, biaya produksi persatuan turun,
pembayaran PPN ditunda.
- Penggabungan badan usaha horizontal : terjadi apabila perusahaan-perusahaan
yang melakukan penggabungan badan usaha memiliki usaha yang sama.
Keuntungan dalam penggabungan usaha ini adalah dapat menghilangkan
persaingan, meningkatkan daya saing, menurunkan biaya produksi.
- Penggabungan badan usaha konglomerat : dapat digolongan menjadi dua. Pertama
penggabungan badan usaha vertikal dan penggabungan badan usaha horizontal
secara bersama-sama. Yang kedua adalah penggabungan penggabungan badan
usaha yang dilakukan perusahaan yang tidak memiliki hubungan usaha.
3. Menurut sifat, penggabungan badan yang dibedakan menjadi dua yaitu:
- Friendly takeover/ combinations
Perusahaan kecil yang memang ingin atau mau diakuisisi oleh perusahaan
konglomerasi. Konglomerasi itu adalah perusahaan yang punya bisnis beragam
dan bisa-bisa tidak ada kaitan antara satu sama lain
- Unfriendly takeover / combinations
Suatu tindakan akuisisi yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan
dengan cara membuka penawaran atas saham perusahaan yang ingin dikuasai di
pasar modal dengan harga di atas harga pasar. Pengambilalihan secara paksa
biasanya diikuti oleh pemecatan karyawan dan manajer untuk diganti orang baru
untuk melakukan efisiensi pada operasional perusahaan.

MASALAH DALAM PENGGABUNGAN BADAN USAHA

1. Penentuan dan pembagian modal saham


Penentuan Jenis Modal Saham
Dalam menentukan jenis modal saham yang diterbitkan dapat memperhatikan tingkat
keuntungan masing-masing perusahaan. Tingkat keuntungan masing-masing
perusahaan ini ada dua kemungkinan yaitu:
- Tingkat keuntungan relatif sama
Apabila keuntungan relatif sama Sebaiknya diterbitkan satu jenis modal saham
saja.
- Tingkat keuntungan relatif berbeda
Apabila keuntungan relatif berbeda sebaiknya diterbitkan lebih dari satu jenis
modal saham.

Penentuan Jumlah Modal Saham

Dasar penentuan jumlah dan pembagian modal saham yang dapat digunakan ada tiga
yaitu:

- Kontribusi aktiva bersih


Dalam hal ini jumlah modal saham yang diterbitkan akan sama dengan jumlah
aktiva bersih. Masing-masing perusahaan akan menerima bagian secara
proposional dengan kontribusi aktiva bersih. Dasar ini cocok dipakai apabila
tingkat keuntungan perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha
relatif sama.
- Kontribusi laba
Dalam hal ini jumlah modal yang diterbitkan akan ditentukan dengan cara
mengkapitalisasi laba masing-masing perusahaan dengan tingkat kapitalisasi
tertentu.
Prosedur penentuan modal saham dengan menggunakan dasar ini adalah:
1) Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.
2) Menentukan tingkat kapitalisasi yang dipakai .
3) Menghitung modal saham.
- Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba.
Dalam metode ini dapat menghilangkan ketidakadilan baik dalam pembagian laba
maupun pembagian kas.
Prosedur penentuan jumlah modal usaha dengan menggunakan dasar gabungan
ini adalah :
1) Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.
2) Menentukan tingkat kapitalisasi.
3) Menghitung jumlah modal saham secara keseluruhan.

Syarat-syarat:

1) Tingkat kapitalisasi tidak melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan yang
melakukan penggabungan badan usaha.
2) Diterbitkan jumlah modal saham , yaitu modal saham biasa dan modal saham
utama.
2. Metode penggabungan badan usaha
Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam mencatat penggabungan
badan usaha, yaitu metode akuisisi aset bersih (acquisition of net assets) atau akuisisi
saham / pembelian saham ( acquisition of stocks) .
Akuisisi asset (acquisition of net assets) terjadi melalui negosiasi langsung
dengan manajemen. Perjanjian ini menyebabkan perusahaan pengakuisisi
menanggung liabilitas dari perusahaan lain. Perusahaan pengakuisisi mencatat
kombinasi bisnis dengan mencatat tiap aset yang diperoleh, tiap liabilitas yang
ditanggung dan asset atau efek yang diberikan dalam pertukaran.
Penggabungan saham melalui akuisisi saham tidak harus mengakibatkan
akuisisi semua saham yang berhak yang beredar. Akuisisi ini dapat dilakukan apabila
memiliki lebih dari 50% dari saham berhak yang beredar. Dengan mengakuisisi
sebesar itu sehingga penggakuisisi dapat memiliki kontrol dalam penggendalian.
Pemakaian metode bergantung pada hakekat dari penggabungan badan usaha
tersebut.

METODE AKUNTANSI PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Metode akuntansi untuk mencatat penggabungan usaha adalah Metode akuisisi


(Acquisition Method) dan akuisisi saham / pembelian saham ( acquisition of stocks) .

Metode Akuisisi (Acquisition Method)

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu badan usaha menstransfer harta
kekayaan bersih kepada badan usaha lain. Pemilik lama BU akan menyerahkan seluruh asset
bersihnya kepada badan usaha lain yang lebih kuat atau besar. Atas penyerahan asset tersebut
, pemilik lama akan menerima sejumlah uang tunai atau asset lain. Komposisi modal dapat
berubah sebagai berikut:

1. Pencatatan nilai wajar (fair value)


Dalam PSAK 15 Fair value merupakan harga yang akan diterima untuk menjual suatu
aset atau harga yang akan dibayarkan untuk mengalihkan suatu liabilitas dan transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Contoh : obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,00 dalam jangka waktu 10
tahun , tingkat bunga 6%, bunga dibayar tahunan, dikeluarkan pada nilai nominalnya.
Nilai 3 tahun yang lalu , dan tingkat bunga pasar sekarang untuk sekuritas yang sama
10 % , nilai liabilitas sekarang dihitung sbb :

PV of principal untuk 7 tahun pada tingkat


bunga 10% dari pembayaran pokok Rp
100.0000.000
Rp
Rp100.000.000 x 0,51316 51.316.000
PV of interest pada tingkat bunga 10% dari
7 kali pembayaran bunga Rp 6.000.000
Rp
Rp6.000.000 x 0,486842 29.211.000
Rp
Nilai sekarang dari obligasi 80.527.000
1
Rumus Present value of principal = (1+𝑖)𝑛
1
1−
(1+𝑖)𝑛
Rumus Present value of interest = 𝑖

2. Pengukuran dan pengakuan goodwill atau keuntungan dengan pembelian diskon


Goodwill PSAK 22 (2015) adalah suatu aset yang mempresentasikan manfaat
ekonomi dimasa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dari penggabungan
badan usaha yang tidak dapat diindentifikasi secara individual dan diakui secara
terpisah.
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai
selisih lebih (a) atas (b) di bawah ini :
a) Nilai gabungan dari :
1. Imbalan yang dialihkan yang diukur sesuai dengan PSAK ini yang pada
umumnya mensyaratkan nilai wajar tanggal akuisisi,
2. Jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi yang diukur
sesuai dengan PSAK ini dan
3. Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, nilai wajar pada
tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak
pengakuisisi pada pihak diakuisisi.
b) Jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
pada tanggal akuisisi.
Contoh :
Goodwill diukur sebagai kelebihan nilai wajar imbalan secara efektif dialihkan
atas dasar nilai netto aset dan liabilitas terindentifikasi entitas A yang diakui,
sebagai berikut:

Rp Rp
Imbalan yang efektif dialihkan 1600
Nilai netto aset dan liabilitas terindentifikasi
Entitas A yang diakui
Aset lancar 500
Aset tidak lancar 1500
Liabilitas jangka pendek (300)
Liabilitas jangka panjang (400) (1300)
Goodwill 300
Jadi Goodwill adalah selisih dari FV of consideration > FV aset bersih.
Pembelian dengan diskon PSAK 22 (2015) terjadi yaitu suatu kombinasi bisnis
dimana jumlah netto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil melebihi jumlah gabungan dari nilai wajar pada saat tanggal akuisisi.
Pihak pengakuisisi menelaah prosedur yang digunakan untuk mengukur
jumlah yang dipersyaratkan PSAK ini untuk diakui pada tanggal akuisisi untuk
seluruh hal-hal berikut ini :
a. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
b. Kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi, (jika ada)
c. Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas
pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi dan
d. Imbalan yang dialihkan.
Contoh
Jumlah aset netto teridentifikasi yang diperoleh PS adalah Rp 200 ( Rp 250- Rp
50) melebihi nilai wajar imbalan yang dilaihkan ditambah nilai wajar kepentingan
non pengendalian pada PS. Oleh karena itu PP mengkaji ulang prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur aset yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih dan untuk mengukur nilai wajar baik kepentingan non
pengendalian pada PS maupun imbalan yang dialihkan. Setelah dikaji ulang , PP
memutuskan untuk mengukur keuntungan pembeliannya atas 80% kepentingan
sebagai berikut:

Rp Rp
Jumlah netto asset yang teridentifikasi yang 200
diperoleh ( Rp 250- Rp 50)

Dikurangi :
Nilai wajar imbalan yang dialihkan 150
untuk 80% kepentingan PP dan PS
Ditambah :
Nilai wajar kepentingan non 42 (192)
pengendali pada PS
Keuntungan dari pembelian dengan diskon atas 80%
8
kepentingan

3. Agio modal saham atau share premium ordinary


Pada prinsipnya jumlah agio modal saham sama dengan agio modal saham sebelum
penggabungan badan usaha. Akan tetapi apabila jumlah modal saham mengalami
perubahan maka jumlah agio saham juga akan mengalami perubahan. Apabila jumlah
modal saham bertambah maka jumlah agio saham akan berkurang demikian pula
sebaliknya apabila jumlah modal saham berkurang maka jumlah agio modal saham
akan bertambah.
Contoh :
PT A mengeluarkan lembar saham, par value per lembar Rp 10,00 , untuk
mendapatkan seluruh net assets PT B. Market value saham PT A per lembar Rp 15.

Share premium ordinary


Market value ( rp 15 x 25.000) Rp375.000
Par value ( rp 10 x 25.000) (Rp250.000)
Share premium ordinary Rp125.000

4. Pencatatan Beban penggabungan badan usaha


Seluruh biaya penggabungan badan usaha dibebankan ketika terjadi penggabungan.
Biasanya biaya tersebut dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi, namun tidak menutup
kemungkinan pihak yang diakuisisi juga akan mengeluarkan biaya. Biaya tersebut
mencakup biaya makelar, advis,hukum, akuntansi, penilaian dan biaya profesional
atau konsiltasi lainnya, biaya administrasi umum dan biaya pendaftaran serta
penerbitan efek utang dan efek ekuitas. Mengacu pada ketentuan PSAK 55 (2014),
Biaya yang terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode biaya tersebut terjadi
dan jasa diterima , kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan efek ekuitas. Jika
pihak pengakuisisi menerbitkan efek sebagai imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis, maka biaya tersebut diakui sebagai pengurang premium atau agio/
tambahan midal disetor yang timbul atas penerbitan efek tersebut.
Contoh :
PT Pututaka mengakuisisi seluruh aset dan mengambil alih seluruh liabilitas PT
Songkok. Dalam merger terdapat biaya yang terkait yaitu sebesar Rp 40.000.000
ditimbulkan oleh PT Pututaka dalam melakukan kombinasi bisnis dengan PT
Songkok dibebankan seperti seharusnya. Porsi dari Rp 25.000.000 pada biaya
penerbitan saham terkait dengan penerbitan saham untuk mengakuisisi PT Songkok
mungkin timbul pada berbagai waktu. Untuk memfasilitasi pengakumulasian jumlah
sebelum mencatat kombinasi bisnis PT Pututaka mencatat jumlah tersebut dalam akun
“Suspense” sementara yang terpisah.
Ayar Jurnal tersebut adalah :
a. Mencatat transaksi pembayaran beban ( dalam rupiah )

Total
Tanggal Nama Akun Keterangan
Debit Kredit
20xx
xxxx xx Beban Merger 40.000.000
Kas 40.000.000
(mencatat biaya terkait
pembelian PT Songkok)

b. Mencatat pembayaran biaya penerbitan saham

Total
Tanggal Nama Akun Keterangan
Debit Kredit
20xx
Biaya penerbitan saham
xxxx xx tangguhan 25.000.000
Kas 25.000.000
(mencatat biaya terkait
penerbitan modal saham
biasa)

5. Metode akuisisi diterapkan pada bentuk pengabungan usaha sebagai berikut :

- Merger : PT A + PT B = PT A’
Pada saat Merger Asset, Liabilities, dan Share Capital Ordinary PT C dicatat
sebesar Book value sedangkan Assets dan liabilities PT D dicatat sebesar fair
value.
Book Value atau Nilai Buku adalah nilai sebuah aset atau kelompok aset
dikurangi dengan sejumlah penyusutan nilai yang dibebankan selama umur
penggunaan aset tersebut. Nilai buku suatu aset dalam periode tertentu bisa
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya:

PT C PT D
AKUN
BV FV BV FV
Assets Rp Rp Rp Rp
Cash 50.000 50.000 75.000 75.000
account receivable 75.000 70.000 100.000 95.000
Inventory 90.000 110.000 150.000 190.000
Equipment 135.000 170.000 175.000 230.000
total aktiva 350.000 400.000 500.000 590.000
current liabilities 100.000 100.000 150.000 140.000
share capital ordinary 200.000 250.000
share premium ordinary 20.000 40.000
retained earning 30.000 60.000
total liabilities and equity 350.000 500.000
- Konsolidasi : PT C + PT D = PT E
Pada saat konsolidasi Asset, Liabilities, dan Share Capital Ordinary PT C dicatat
sebesar fair value sedangkan Assets dan liabilities PT D dicatat sebesar fair
value.

PT A PT B
AKUN
BV FV BV FV
Assets Rp Rp Rp Rp
Cash 50.000 50.000 75.000 75.000
Account receivable 75.000 70.000 100.000 95.000
Inventory 90.000 110.000 150.000 190.000
Equipment 135.000 170.000 175.000 230.000
Total aktiva 350.000 400.000 500.000 590.000

Current liabilities 100.000 100.000 150.000 140.000


Share capital ordinary 200.000 250.000
Share premium ordinary 20.000 40.000
Retained earning 30.000 60.000
Total liabilities and equity 350.000 500.000

- Afiliasi : PT C + PT D = PT C + PT D
Pada saat Afiliasi Asset, Liabilities, dan Share Capital Ordinary PT C dicatat
sebesar fair value sedangkan Assets dan liabilities PT D dicatat sebesar fair
value.
Keterangan :
- PT C dan PT E adalah combinor, perusahaan yang membeli asset bersih.
- PT D combinee adalah perusahaan yang dibeli asset bersihnya
- PT C’ dan PT E adalah Combined Enterprise , perusahaan hasil penggabungan
badan usaha.
Metode pembelian ( acquisition of stocks)
Penggabungan perusahaan adalah pembelian perusahaan, yang terdiri atas
sekelompok aktiva dan utang. Aktiva, utang dan modal akan dicatat berdasarkan
harga perolehan. Harga perolehan akan mencerminkan nilai wajar pada saat itu.
Metode ini biasanya dipakai apabila syarat –syarat pengakuan kepentingan / akuisisi
tidak terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai