Anda di halaman 1dari 4

2.

7 Systemizing

Setelah tahap profiting sudah sukses dilakukan, saatnya beralih untuk


memikirkan sistemasi usaha. Tidak mungkin seorang pemilik usaha terus menerus mengawasi
jalannya usaha. Tujuan akhir dari berwirausaha adalah banyak waktu dan banyak uang.
Atas dasar tujuan berwirausaha itulah muncul tahap ketiga ini, yaitu systemizing. Adalah
usaha yang dilakukan agar usaha bisa ‘autopilot’ atau tetap berjalan lancar walaupun sang
pemilik usaha tidak berada di tempat usaha. Dan tentunya di akhir systemizing akan
bisamenduplikasi usaha alias membuka cabang baru.
Systemizing biasanya secara tidak sadar terbentuk ketika sejak awal menjalankan usaha.
Ketika menjalankan usaha akan banyak perubahan-perubahan sistemasi. Dari sekian banyak
sistemasi yang pernah dirasakan, akan ada satu sistemasi yang dirasa cocok, dan akhirnya
berlanjut menjadi sebuah kebiasaan dalam usaha. Pada tahap systemizing ini saatnya
menyempurnakan sistemasi tersebut. Jika sudah memiliki profit besar hasil dari usaha, bisa saja
pemilik usaha tidak perlu ambil pusing untuk memikirkan sistemasi yang tepat. Sekarang ini
sudah banyak coaching bisnis yang menyediakan konsultasi untuk sistemasi usaha atau
perusahaan. Pada tahap ini juga saatnya pemilik usaha hengkang dari meja kerjanya untuk
menikmati hidup santai dengan rekening yang terus bertambah dan bersiap merekrut orang yang
berpengalaman untuk menjadi manager ditempat usahanya.
Jika profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk membuat sistem sendiri. Cukup
membayar konsultan untuk membuat sistem di perusahaan Anda. Yang terpenting lagi, inilah
saatnya Anda mencari GM/direktur yang jauh lebih pandai dan berpengalaman dari Anda.

2.8 Expanding

Ekspansi bisnis atau sering disebut juga dengan perluasan perusahaan adalah aktivitas
memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan
fasilitas, perekrutan pegawai, peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha, baik
dibidang usaha sejenis seperti membuka cabang ataupun diversifikasi kebidang yang lain. Hal ini
diperlukan sebuah perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif serta untuk
meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Deskripsi ekspansi :
1. aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain
2. peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion)
Salah satu contohnya adalah pabrik Indomie. Pabrik Indomie selama ini hanya
memproduksi mie untuk kebutuhan nasional. Karena pasar ASEAN masih terbuka lebar, maka
pabrik Indomie tersebut melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara ASEAN dengan
membuka pabrik Indomie baru guna memenuhi kebutuhan dari negara yang bersangkutan.

Metode Perluasan Bisnis. Perluasan atau expansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan
untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau
profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode, yakni :

1. Merger atau Penggabungan

Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan
yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan
tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan
identitas yang dimilikinya. Jenis-jenis Merger:

a. Merger Vertikal Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau
tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan
perusahaan peternakan ayam.

b. Merger Horisontal Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di


level operasi yang sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik
komputer.

c. Merger Konglomerasi Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang


diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai
sumber atau unit bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung
dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel.

2. Akuisisi.

Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok
investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku
atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone,
Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
3. Hostile Take Over

Hostile Take Over atau Pengambil Alihan Secara Paksa adalah suatu tindakan
akuisisi yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara membuka
penawaran atas saham perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan harga
di atas harga pasar. Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti oleh pemecatan
karyawan dan manajer untuk diganti orang baru untuk melakukan efisiensi pada
operasional perusahaan.

4. Leverage Buy Out Leverage

Leverage Buy Out Leverage adalah teknik pengusaan perusahaan dengan metode
pinjaman atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan
lain. Terkadang suatu perusahaan target dapat dimiliki tanpa modal awal yang besar.

Motif-motif pembelanjaan ekspansi


1. Motif Ekonomi
Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk
memperbesar atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena
motif ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan
terhadap produk atau jasa yang diprodusi oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar
bagi produknya mendorong perusahaan tersebut untuk memperbanyak produksinya
guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luas pasar .Makin besar
jumlah produk yang dapat dijual, berarti semakin besar kemungkinan untuk
mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan demikian setiap pimpinan
perusahaan mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu mengembangkan
dan meluaskan perusahaanya.keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain
sebagai berikut:
a. Alat pengukur prestasi perusahaan
b. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan
c. Sebagai sumber dana perusahaan
2. Motif Psikologis
Yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau
pimpinan perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih
besar.Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan.Bisa jadi
pemimpin perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif
ini.Ekspansi yang dilakukan dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali
atau bahkan tidak melakukan perhitungan ekonomis terdahulu.Bahkan pada sebagian
pengusaha terdapat syndroma ekspantion yaitu keinginan untuk terus melakukan
ekspansi usaha.Hal yang menonjol dari motif psikologis ini adalah lebih didorong
oleh insting atau judgment berupa kebenarian untuk mengambil resiko meskipun
tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang matang.
Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha
baik dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna
sebagai motif yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari
pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai