Eksternal Governance Badan Usaha Takeover dan Merger Takeover merupakan istilah yang lebih umum yang mengacu pada transfer kendali suatu perusahaan dari satu kelompok investor ke kelompok investor lain. Pengambilalihan bisa dilakukan melalui beberapa cara, antara lain adalah akuisisi. Bentuk-bentuk Akuisisi
(1) Merjer dan akuisisi,
(2) Akuisisi saham, dan (3) Akuisisi aset. Merjer (merger) • Satu perusahaan diabsorpsi oleh perusahaan lain. Pengakuisisi mempertahankan nama dan identitasnya, dan mengambil alih aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi Mirip dengan merjer, kecuali perusahaan baru akan terbentuk. Pengakuisisi dan yang diakuisisi ‘hilang’ dan menjadi perusahaan baru. Akuisisi Saham • Membeli saham dengan hak voting (voting stock) dengan kas, saham, atau sekuritas lainnya Akuisisi Aset Membeli semua aset perusahaan yang diakuisisi. Persetujuan formal dari pemegang saham perusahaan yang menjual diperlukan. Pendekatan ini menghindari problem pemegang saham minoritas seperti pada situasi akuisisi saham. Merjer dan akuisisi bisa menjadi alat realokasi sumberdaya dan untuk menjalankan strategi perusahaan. Merjer dan Akuisisi yang Baik dan yang Tidak Baik
A. Alasan yang Masuk Akal (Benar)
1. Skala Ekonomi Skala ekonomi berangkat dari filosofi “lebih besar, lebih baik”. Contoh, jika kita memesan barang dalam jumlah besar, kita akan memperoleh potongan kuantitas, atau harga yang lebih rendah. Jika kita ingin menyewa tenaga profesional, maka volume penjualan perusahaan harus cukup besar untuk bisa memanfaatkan tenaga profesional tersebut. Meskipun skala ekonomi bisa menjadi alasan merjer, tetapi skala ekonomi bisa dicapai tidak harus melalui merjer. Bahkan dalam beberapa situasi, cara terbaik untuk mencapai skala ekonomi jutsru bukan melalui merjer. Dalam merjer, jika penggabungan (pengintegrasian) tidak bisa dilakukan dengan baik, maka unit usaha yang bergabung tersebut barangkali akan berjalan sendiri, dan tidak bisa memanfaatkan skala ekonomi. Pengendalian Beberapa perusahaan melakukan merjer untuk memperoleh pengendalian yang lebih baik terhadap jalur produksi/distribusi. Merjer vertikal dilakukan biasanya dengan tujuan semacam itu. Pajak Merjer bisa dilakukan dengan tujuan memanfaatkan penghematan pajak. Misalkan perusahaan yang membeli atau yang dibeli mengalami akumuluasi kerugian yang cukup besar. Akumulasi kerugian tersebut, jika tidak dimanfaatkan tidak bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Merjer juga memunculkan potensi re-strukturisasi aset dengan, misal, menghapus aset tertentu (write off). Penghapusan bisa dilakukan dengan menambah depresiasi (penyusutan). 4. Menggabungkan Sumber Daya Perusahaan bisa membeli perusahaan lain yang mempunyai sumber daya yang bisa komplemen (melengkapi) sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan pembeli. Sebagai contoh, Microsoft membeli software yang bisa melakukan pengecekan grammar bahasa Inggris (apakah bahasa Inggris yang ditulis sudah baik atau belum, apakah kata- katanya sudah benar apa belum). 5. Menghilangkan Ketidakefisienan Jika manajer tidak kompeten menjalankan perusahaannya, perusahaan menjadi tidak efisien. Merjer atau akuisisi menjadi alternatif untuk menghilangkan manajer yang tidak kompeten. 6. Memaksa Pendistribusian Kas Merjer dan akuisisi merupakan salah satu cara untuk memaksa manajer membayar kas ke pemegang saham atau investors lainnya (misal pemegang hutang). Alasan yang Tidak Masuk Akal 1. Diversifikasi Diversifikasi bisa mengurangi risiko. Tetapi dari sisi investor, diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak bernilai karena investor bisa melakukannya secara langsung (level personal) dengan relatif mudah. Sebagai contoh, dengan menggabungkan sekitar 15-20 saham bisa diperoleh portofolio yang bisa menghapus sebagian besar risiko. Meningkatkan Pertumbuhan Petumbuhan akan memperbesar perusahaan. Tetapi tanpa peningkatan efisiensi atau sinergi, maka tidak ada pengaruh positif terhadap pemegang saham. Meningkatkan EPS Tujuan meningkatkan EPS juga merupakan tujuan yang tidak masuk akal, karena peningkatan EPS belum tentu memberikan nilai tambah terhadap pemegang saham. Peningkatan EPS tanpa melalui peningkatan efisiensi/sinergi hanya akan menciptakan perangkap bagi perusahaan, karena untuk meningkatkan EPS, maka hanya bisa dilakukan melalui merjer. Catatan : Earning per Share (EPS) = laba bersih per saham suatu perusahaan Cara menghitungnya, laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah seluruh saham yang beredar Kenapa Merjer dan Akuisis Gagal? Ada paling sedikit dua kemungkinan penyebabnya, yaitu: (1) Membayar terlalu mahal (2) Manajemen post-akuisisi yang kurang baik. Langkah-langkah untuk Merjer dan Akuisisi yang sukses adalah. 1. Langkah pre-akuisisi Memperjelas visi bagaimana meningkatkan nilai. Tiga jalan: a. Memperkuat core business dengan memperoleh akses ke konsumen baru atau produk/jasa yang komplemen b. Memanfaatkan economic of scale (distribusi atau manufaktur) c. Memanfaatkan transfer teknologi. 2. Mengidentifikasi kandidat Harus lebih aktif, jangan menunggu tawaran dari bank. Bisa membuat semacam database, baik perusahaan yang public atau private, target yang ideal bisa diidentifikasi: bisnis yang berkaitan, bisa diintegrasikan dengan lebih mudah, bisa dijangkau harganya, dan bisa dibeli.
3. Menilai kanditat lebih mendalam
Nilai yang akan diperoleh dibandingkan dengan harga yang akan dibayar. Sinergi dikelompokkan dalam: a. Universal: bisa dimanfaatkan oleh setiap pengakuisisi b. Endemic: bisa dimanfaatkan hanya oleh beberapa pengakuisisi, misal yang sama di dalam industri c. Unique: hanya bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu. 4. Melakukan kontak, negosiasi Melakukan kontak untuk kandidat yang utama. Sekaligus negosiasi dan mempelajari situasi target. Negosiasi lebih merupakan seni dibandingkan ilmu (meskipun ada ilmunya). 5. Manajemen integrasi post-merjer Integrasi target. Penilaian dalam Merjer dan Akuisisi Persoalan penilaian dalam merjer dan akuisisi (menaksir nilai perusahaan yang menjadi target) pada dasarnya sama dengan persoalan penganggaran modal dalam keputusan investasi. Kemudian, persoalan penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi persoalan nilai waktu uang.