Anda di halaman 1dari 75

MAKROEKONOMI memusatkan perhatian dan

analisisnya kepada KEGIATAN EKONOMI


NEGARA ditinjau secara GLOBAL/
MENYELURUH/AGREGAT

Pertanyaan yang seringkali timbul:


1. Mengapa suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dan yang
lainnya masih miskin?
2. Mengapa terdapat negara yang mempunyai tingkat inflasi yang rendah dan lainnya
tinggi?
3. Mengapa suatu negara mengalami resesi dan depresi ekonomi?

NILAI BARANG
Hanya bisa dijawab dengan data-data mengenai: DAN JASA yang
 Produk Domestik Bruto ‘PDB’ (Gross Domestic Product ‘ diwujudkan/
GDP’) diciptakan/
 Produk Nasional Bruto ‘PNB’ (Gross National Product ‘GNP), diproduksi pada
 atau komponen-komponen lain dari konsep PRODUKSI suatu tahun
tertentu
NASIONAL atau PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN
NASIONAL

1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional


2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
3. Perbedaan GDP vs GNP
4. Pertumbuhan Pendapatan Nasional
5. Index Harga Konsumen
6. GDP dan Distribusi Pendapatan
1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah: “Nilai


barang dan jasa akhir berdasarkan
harga pasar, yang diproduksi oleh
sebuah perekonomian dalam satu
periode dengan menggunakan faktor Pendapatan
produksi yang berada dalam wilayah Nasional diukur
perekonomian tersebut” (Case & Fair, dengan GNP
1996) (Gross National
Product) atau
PNB
• Pendapatan Nasional didefinisikan
(Pendapatan
sebagai jumlah barang dan jasa akhir
Nasional
yang dihasilkan oleh suatu negara
pada periode tertentu, biasanya 1 Bruto).
tahun.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 3
• Pendapatan Nasional merupakan salah satu
indikator yg dapat digunakan untuk mengukur
laju pembangunan dan perkembangan tingkat
kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu.
struktur perekonomian negara.
• Pengukuran pendapatan nasional digunakan
untuk menghadapi berbagai masalah sentral
yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi,
siklus usaha, pengangguran, dan inflasi.

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 4
Pendapatan Nasional :
GNP (Gross NProduct) atau
PNB (Pendapatan Nasional Brutoational).

• Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau


kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.
• GNP mengukur 2 hal secara bersamaan:
(1) total pendapatan semua orang untuk
membeli barang dan jasa dalam
perekonomian,
(2) total pengeluaran untuk menghasilkan
barang dan jasa selama 1 tahun tertentu.
Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan,

week-3
pendapatan pastiekmakro08-ittelkom-mna
sama dengan pengeluaran
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendekatan produksi (production approach)

Pendekatan pendapatan (income approach)

Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 6
ada sembilan sektor ekonomi yang
dihitung di Indonesia, , yaitu:
a. Pendekatan
Produksi 1. Sektor pertanian, peternakan,
pendapatan kehutanan, perikanan
nasional dihitung 2. Pertambangan dan penggalian
berdasarkan 3. Industri pengolahan (manufactur)
jumlah nilai 4. Listrik, air dan gas
barang dan jasa 5. Bangunan
akhir yang 6. Perdagangan, hotel dan restoran
dihasilkan dari 7. Pengangkutan dan telekomunikasi
masing-masing 8. Keuangan, persewaan, dan jasa
sektor ekonomi perusahaan
pada periode 9. Jasa lain-lain.
tertentu.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 7
9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi
3 kelompok:

1) Sektor primer:
• pertanian,
2) Sektor sekunder:
peternakan, • Industri pengolahan
kehutanan, (manufactur)
perikanan • Listrik, air dan gas
• Pertambangan • Bangunan
dan penggalian
3) Sektor tersier:
• Perdagangan, hotel dan restoran
• Pengangkutan dan
telekomunikasi
• Keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan
week-3 • Jasaekmakro08-ittelkom-mna
lain-lain. 8
Pendekatan produksi (production approach)

Masalah Penghitungan Ganda


– Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai dari
barang dan jasa akhir (final product), barang antara (intermediate
goods) tidak diikutsertakan.
Contoh:
 GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan gandum.
 GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja.
Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan
ganda diselesaikan dengan metode nilai tambah.

Nilai tambah (value added) merupakan nilai selisih antara


nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan
mentah serta jasa dari perusahaan lain.

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 9
Pendekatan produksi (production approach): masalah perhitunagn gganda

Penghitungan GNP dengan Metode Nilai Tambah

Tahap (1) (2) (3)


Produksi Pendapatan Biaya bahan/ Nilai tambah
Penjualan barang antara (gaji, laba, dsb)
(3) = (1) – (2)
Gandum 24 -0 24
Tepung gandum 33 -24 9
Adonan Roti 60 -33 27
Roti 90 -60 30

207 -117 90
(jumlah nilai
tambah)

GNP merupakan jumlah nilai tambah dari berbagai tahap produksi

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 10
b. Pendekatan Pendapatan

pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan


pendapatan masing-masing faktor produksi pada tahun
tertentu.
Faktor Produksi Pendapatan
Tenaga kerja upah/gaji
Modal Bunga
Tanah Sewa
Keahlian Laba

PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba


GNP = W (wages) + I (interest) + r (rent) +  (profit)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 11
Komponen GNP dari Sisi Penghasilan/Biaya
1. Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba
(dengan metode nilai tambah, penghitungan ganda
atas barang antara yang dibeli perusahaan-
perusahaan lain bisa dihindari).
2. Pajak tak langsung perusahaan yang merupakan
biaya produksi.
Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
3. Penyusutan
Penyusutan terhadap barang modal yang terpakai
pada tahun tertentu.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 12
Contoh Perhitungan GNP suatu negara dari sisi
Penghasilan/Biaya ($ milyar)

1. Gaji dan kompensasi tenaga kerja 3.244


2. Bunga 467
3. Penghasilan sewa rumah tangga 7
4. Pajak tidak langsung perusahaan,
(penyesuaian dan selisih statistik) 526
5. Penyusutan 520
6. Laba perusahaan informal 403
7. Laba perusahaan sebelum pajak 298
Dividen 134
Laba yang ditahan 32
Pajak penghasilan perusahaan 132
GNP 5.465

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 13
c. Pendekatan Pengeluaran
pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pengeluaran dari masing-masing
pelaku ekonomi pada periode terentu (1 tahun).
Pelaku Ekonomi Pengeluaran
Konsumen Konsumsi (C)
Produsen Investasi (I)
Pemerintah Pengeluaran Pemerintah (G)
Sektor Luar Negeri Ekspor – Impor (X)

PDB = C + I + G + X

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 14
RUMUS : GNP = C + I + G + X
Investasi (I) Ekspor Neto (X)
Pembelanjaan Pembelanjaan
barang yang Belanja Pemerintah (G) barang-barang
• Konsumsi (C) Pembelanjaan barang
Pembelanjaan nantinya akan dalam negeri oleh
digunakan dan jasa oleh orang asing
barang dan jasa untuk pemerintah. Belanja (ekspor) dikurangi
oleh rumah memproduksi pemerintah mencakup pembelanjaan
tangga. lebih banyak upah pegawai barang-barang
Termasuk barang barang dan pemerintah dan asing oleh warga
yang tahan lama jasa. Seperti pembelanjaan untuk negara (impor).
seperti barang modal, kepentingan umum. EKSPOR NETO =
kendaraan, dan persediaan, dan Pembelanjaan transfer EKSPOR - IMPOR
struktur (transfer payment)
barang tidak
(bangunan) seperti jaminan sosial,
tahan lama tidak dihitung sebagai
seperti makanan bagian dari belanja
dan pakaian. pemerintah, karena
Jasa mencakup tidak dibelanjakan
barang yang untuk mendapatkan
tidak berwujud barang dan jasa yang
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 15
diproduksi.
Contoh Perhitungan GNP dari Sisi Pengeluaran ($milyar)
1. Konsumsi rumah tangga 3.675
Barang tahan lama 480
Barang tidak tahan lama 1.194
Jasa 1.983
2. Investasi swasta bruto 741
Perumahan 222
Perusahaan 524
Perubahan persediaan -5
3. Pembelian pemerintah untuk barang 1.098
dan jasa
4. Ekspor neto -31
Ekspor 673
Impor 704

GNP 5.465

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 16
3. Perbedaan GDP dengan GNP

GDP atau PDB Contoh :


(Produk Domestik Mobil-mobil yang dihasilkan oleh
Bruto) FORD (perusahaan milik Amerika)
adalah dari pabrik yang berada di Inggris
jumlah output
masuk ke dalam GNP Amerika Serikat,
total yang tapi tidak masuk ke dalam GDP Amerika
dihasilkan dalam Serikat.
batas wilayah
suatu negara Sebaliknya masuk dalam GDP
selama satu Inggris, tapi tidak masuk dalam GNP
tahun. Inggris.
Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan ukuran produksi nasional yang paling
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 17
sering digunakan.
Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National Product (GNP)

Indonesia Malaysia

GNP
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia

Warga Negara Asing Warga Negara Malaysia

GDP

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 18
5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional

• Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan nasional


digunakan Pendapatan Nasional Riil
• Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan
mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal
• Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai
berdasarkan nilai tahun dasar (base year).
Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku.
Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut harga konstan.

Harga konstan/harga tahun dasar:


tahun dasar yang dipilih haruslah tahun di mana kondisi ekonomi stabil
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 19
dan dalam jangka waktu yang berdekatan. 
GDP Riil dan GDP Nominal

GDP riil: Nilai dari barang, dan jasa yang diukur dengan
harga konstan.
GDP nominal: Nilai dari barang dan jasa yang diukur
dengan harga pasar.

GDP Deflator: Mengukur harga output relatif terhadap


harga pada tahun dasar.
Harga dan Kuantitas
Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger
2001 $1 100 $2 50
2002 2 150 3 100
2003 3 200 4 150

Tahun Perhitungan GDP Nominal


2001 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200
2002 ($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100 humburger) = $ 600
2003 ($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150 humburger) = $ 1.200

Tahun Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001)


2001 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200
2002 ($1 per hotdog x 150 hotdog) + ($2 per humburger x 100 humburger) = $ 350
2003 ($1 per hotdog x 200 hotdog) + ($2 per humburger x 150 humburger) = $ 500

Tahun Perhitungan Deflator GDP


2001 ( $200/$200 ) x 100 = 100
2002 ( $600/$350 ) x 100 = 171
2003 ( $1.200/$500 ) x 100 = 240
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 22
Deflator GDP
• Deflator GDP adalah rasio antara GDP
nominal terhadap GDP riil.
• Deflator GDP mencerminkan tingkat harga
saat ini relatif terhadap tingkat harga di
tahun dasar.

GDP Nominal
Deflator GDP = X 100
GDP Riil

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 23
Kesimpulan:
• GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan jasa
maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi
dalam perekonomian.
• GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang diproduksi.
• Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa,
bukan kuantitas yang diproduksi.

• Pertumbuhan ekonomi: Gt
– Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t
– Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t
– Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1

( Yrt – Yr t-1 )
Gt = X 100
week-3 Yr
ekmakro08-ittelkom-mna
t-1 24
GDP Nominal Indonesia

Tahun
No Sektor
2000 2001 2002 2003 2004

Pertanian, Peternakan, dan


1 216.831,3 263.327,8 298.876,8 325.653,8 354.347,2
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 182.007,9 161.023,9 167.535,5 197.162,4
3 Industri Pengolahan 385.598,0 506.319,7 553.746,6 590.051,5 652.729,3
4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 10.854,7 15.391,9 19.540,8 22.855,3

5 Bangunan 76.573,3 89.298,9 101.573,6 112.573,4 134.388,2

Perdagangan, hotel, dan


6 224.451,9 267.656,2 314.646,7 337.820,3 372.340,4
restoran

7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 77.187,6 97.970,2 118.267,4 140.604,2

Keuangan , persewaan, dan


8 115.463,1 135.369,8 154.442,2 174.323,6 194.542,1
jasa perusahaan
9 Jasa-jasa lain 129.753,8 152.257,9 165.602,9 198.069,3 234.244,5
Total 1.389.769,4 1.684.280,5 1.863.274,8 2.043.835,6 2.303.213,6

dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:63.

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 25
GDP Riil Indonesia
Tahun
No Sektor
2000 2001 2002 2003 2004

1
Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0
2
Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3
3
Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2
4
Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1
5
Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6
6
Perdagangan, hotel, dan
restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7
7
Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1
8
Keuangan , persewaan, dan
jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9
9
Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2

Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1

dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:64.

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 26
TO BE CONTINUE…..
Indeks Harga Konsumen

• IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan rata-rata


keseluruhan biaya hidup (pembelian barang dan
jasa) oleh konsumen dari waktu ke waktu.
• Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat Statistik
(BPS)
• Perhitungan IHK
1. Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang paling
penting bagi konsumen, tentukan bobotnya.
2. Tetapkan harga
3. Hitung harga/biaya isi keranjang
4. Pilih tahun dasar dan hitung indeksnya

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 28
contoh: Tahun Harga Harga
beras/kg gula/kg
• Langkah-1 menetapkan
jenis barang rata-rata yang 2001 3.500 4.500
2002 4.000 5.000
dibeli konsumen (contoh:
2003 5.000 5.500
40 kg beras dan 10 kg gula)
• Langkah-2 ketahui harga Tahun Total biaya beras dan gula
masing-masing 2001 (3.500 x 40)+(4.500
• Langkah-3 hitung biaya 2002 x10)=185.000
keranjang belanjaan 2003 (4.000 x 40)+(5.000
x10)=210.000
• Langkah-4pilih tahun
(5.000 x 40)+(5.500
dasar (2001), hitung IHK Tahun IHK x10)=255.000
setiap tahun 2001 (185.000/185.000) X 100 = 100
2002 (210.000/185.000) X 100 = 113
2003 (255.000/185.000) X 100 = 138
(IHKt - IHKt-1)
Laju Inflasi = X 100
IHKt-1)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 29
PDB & Distribusi Pendapatan

• Indikator kemakmuran
– Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita
– Merata  keadilan
• Merata jika setiap individu mendapatkan
bagian yang sama
• Untuk mengukur tingkat ketimpangan :
– Lorenz Curve
– Gini Coeficient

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 30
1. KURVA LORENZ

Paling Miskin Paling Miskin Paling Kaya


Paling Kaya
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 31
2. KOEFISIEN GINI

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 32
Hitunglah PDB negara ABC dengan data-data
sbb :
• Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri pengolahan
ikan Rp 600 M, hasil perdagangan hasil laut Rp 1.000
M,
• Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil sewa
Rp 270 M, pendapatan bunga Rp 100 M, pendapatan
hasil keuntungan Rp 680 M
• Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi
pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp 500 M,
eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500 M

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 33
JAWAB
SEKTOR NILAI NILAI NILAI
OUTPUT INPUT TAMBA
H
Perikanan 350 M 0 350 M
Industri pengolahan ikan 600 M 350 M 250 M
Perdagangan 1.000 M 600 M 400 M

PDB = w + r + i + π
= Rp 1.750 M

PDB = C + G + I + (X-M)
= Rp 3.010

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 34
PENDAPATAN NASIONAL:
Darimana dan Untuk Apa
GDP merupakan variabel
makroekonomi yang paling penting
GDP:
• Menghitung total nilai output barang dan jasa serta
total pendapatan suatu negara.
• Tidak dapat dengan tepat mengukur tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat secara sempurna.
• Tidak menjamin kebahagiaan seluruh negara namun
merupakan resep kebahagiaan terbaik yang para ahli
ekonomi tawarkan.
Lanjutan...
Beberapa pertanyaan tentang sumber &
penggunaan GDP suatu negara:
 Berapa banyak yang produsen produksi? Apa
yang menentukan total pendapatan nasional?
 Siapa yang mendapatkan pendapatan dari
produk? Berapa bagian untuk pemilik modal
dan berapa bagian untuk pekerja?
 Siapa yang membeli output? Produsen?
Konsumen? Pemerintah? Berapa
keseimbangan S dan D barang dan jasa?
Pendapatan, Pengeluaran, dan
Arus Lingkaran
Pendapatan Pendapatan Pembayaran faktor
produksi
rumahtangga

Menjual faktor
Faktor Produksi (Tenaga Input bagi
produksi Kerja, tanah) perusahaan

Pembelian Pendapatan
pemerintah rumahtangga

pajak pajak
Rumahtangga Pemerintah Perusahaan
Pendapatan
Pembelian
perusahaan
pemerintah

Inves-
Me-
konsumsi
Barang & Jasa tasi
na-
bung

Belanja rumahtangga Pendapatan


Lembaga
Pengeluaran perusahaan Lembaga
Keuangan Keuangan

Gambar 1. Arus Perputaran Uang dalam Perekonomian


1. Apa yang menentukan Produksi Barang dan
Jasa Total?
GDP tergantung pada:
• Input ‘faktor produksi’
• Kemampuan mengubah input menjadi output,
ditunjukkan dengan ‘Fungsi produksi’
Faktor Produksi
terpenting: modal (peralatan) ‘K’ dan tenaga kerja ‘L’.
Asumsi: Jumlah tenaga kerja dan modal tetap
(untuk mempermudah analisis)... K, L
Fungsi Produksi: Y = F(K,L)
Output ‘Y’ adalah fungsi dari K dan L
Lanjutan...

Penawaran Barang dan Jasa


Faktor produksi dan fungsi produksi
menentukan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan = jumlah output dalam ekonomi.
Y = F(K,L)
=Y
Karena penawaran K dan L,
maka output juga tetap ( Y )
2. Bagaimana Pendapatan Nasional
Didistribusikan ke dalam Faktor Produksi?
Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh harga-harga faktor produksi (upah tenaga
kerja, sewa tanah, peralatan)
Harga
Faktor Produksi (P)
Penawaran
KS I)
Faktor Produksi (S) TETAP
RO DU
P
KTOR
A
PU T (F
IN
R Perusahaan akan memproduksi lebih banyak
SA
PA output jika dapat memiliki lebih banyak input
Y = f (K,L)
‘lebih banyak mesin,
pekerja bekerja lebih lama’

E
Permintaan
Keseimbangan Harga Faktor Produksi (D)
Faktor Produksi
Jumlah Faktor Produksi (Qx)
Lanjautan...
Keputusan-Keputusan yang Diambil Perusahaan yang Kompetitif
Perusahaan kompetitif kecil  sedikit mempengaruhi harga pasar.

Keuntungan = penerimaan (revenue) – biaya (cost)


PY – (WL + RK)
= PY – WL - RK
= PF (K,L) – WL – RK
Ket: PY = Penerimaan.....R = P . Y
P = harga output, Y = output
WL = Biaya Tenaga Kerja ‘wage of labor’
RK= Biaya Modal ‘rent of capital’

Perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga pasar input dan output,


Maka perusahaan memilih jumlah TK dan Modal untuk maksimumkan
profit
Bagaimana perusahaan tahu berapa penambahan
jumlah K,L untuk memaksimalkan keuntungannya???
Permintaan Perusahaan Pada Faktor Produksi
MPL = F(K,L+1) - F(K,L)
Keterangan: MPL = Marginal Product of Labor....tambahan output untuk setiap tambahan tenaga kerja, dengan
mempertahankan jumlah modal tetap.
Y
F (K,L)
MPL
1
2. ketika lebih banyak tenaga kerja
ditambah, produksi marginal
MPL Tenaga kerja turun....lebih banyak L ditambahkan
pada K tetap (Sapras tetap, L
1 bertambah..melebihi kapasistas sehingga bisa
menurunkan output

1. Kemiringan fungsi produksi


MPL = produksi marginal
Ketika L meningkat, fungsi produksi menjadi lebih datar=MPL menurun
1
L
Lanjutan...
Dari Produk Marginal Tenaga Kerja
Ke Permintaan Tenaga Kerja
Perusahaan akan membandingkan:
Keputusan penambahan 1 unit tenaga kerja
akan mempertimbangkan laba yang akan Tambahan Penerimaan dari kenaikan
diperoleh produksi akibat penambahan tenaga kerja
dengan tambahan biaya dalam bentuk
upah ’W’ yang lebih tinggi
∆ Profit =
∆ Penerimaan - ∆ Biaya Tambahan penerimaan
(∆ Penerimaan ) bergantung pada
= (P x MPL) – W variabel:
Produk marjinal tenaga kerja ‘MPL’
Permintaan TK: dan harga output ‘P’
P x MPL = W, = P x MPL

MPL = W/P W/P disebut sebagai UPAH RIIL (real wage)


MPL merupakan kurva permintaan tenaga kerja perusahaan
Lanjutan...
Produk Marginal Modal dan Permintaan Modal
Keputusan penambahan 1 unit modal sama Perusahaan akan membandingkan:
dengan pertimbangan untuk penambahan
Tambahan Penerimaan dari kenaikan
tenaga kerja, yaitu akan mempertimbangkan
produksi akibat penambahan modal
laba yang akan diperoleh
dengan tambahan biaya dalam bentuk
sewa ’R’ yang lebih tinggi

MPK = F(K+1, L) – F(K,L)


∆ Profit = ∆ Penerimaan - ∆ Biaya Produk Marjinal Modal (Marginal
= (P x MPK) – R Product of Capital) ‘MPK’ merupakan
jumlah output tambahan yang
diperoleh dari penambahan modal
Permintaan Modal:
dengan tetap mempertahankan
P x MPK = R, jumlah tenaga kerja konstan.
MPK = R/P
Gambar 4.
Produk Marginal Tenaga Kerja ‘MPL’ = Lanjutan...
Kurva Permintaan Tenaga Kerja
Perusahaan
MPL bergantung pada
jumlah tenaga kerja ‘L’.
• Kurva MPL menurun
W
ke bawah karena MPL
turun ketika L
meningkat.
• Perusahaan terus
E saat W/P = MPL menambah ‘L’ sampai
W/P E pada titik dimana
(Upah riil) W/P = MPL

MPL, Permintaan
Tenaga Kerja

LE Unit Tenaga Kerja, L


LANJUTAN......
2. BAGAIMANA PENDAPATAN NASIONAL DIDISTRIBUSIKAN KE DALAM FAKTOR
PRODUKSI?

Setelah menganalisis ‘bagaimana perusahaan memutuskan


jumlah faktor produksi yang digunakan’
Next,
Kita bisa menjelaskan bagaimana pasar untuk faktor-faktor
produksi mendistribusikan pendapatan total perekonomian

PEMBAGIAN
PENDAPATAN NASIONAL
Jika semua perusahaan berperilaku
memaksimalkan keuntungan
maka
setiap faktor produksi dibayarkan berdasarkan kontribusi
marjinalnya pada proses produksi.
Upah riil yang dibayar Sewa riil yang dibayar
untuk setiap pekerja = untuk setiap pemilik
MPL modal = MPK

Upah riil total yang Pengembalian riil total yang


dibayar kepada tenaga dibayarkan kepada pemilik
kerja = MPL x L modal
= MPK x K
Lanjutan...
Keuntungan Ekonomi :
Keuntungan ekonomi = Y- (MPL x L) - (MPK x K)
Keterangan: Y = pendapatan nasional
MPL = tambahan output akibat penambahan 1 unit tenaga kerja
L = tenaga kerja
MPK = tambahan output akibat penambahan 1 unit modal Jika fungsi produksi memiliki
K = modal perangkat pengembalian skala
konstan (constant return to
Distribusi Pendapatan Nasional: scale) maka
Persamaan di atas diubah menjadi: Keuntungan Ekonomi=0,
Y = (MPL x L) + (MPK x K) + Keuntungan Ekonomi Artinya; tidak ada yang tersisa
setelah faktor-faktor produksi
dibayar.
Pendapatan nasional dibagi diantara pengembalian ke tenaga
Ini mengikuti Teorema Euler
kerja, pengembalian modal, dan keuntungan ekonomi. bahwa jika fungsi produksi
Bagaimana keberadaan memiliki pengembalian skala
konstan, maka:
LABA dalam F(K,L) =(MPKxK)+(MPLxL)
perekonomian ???
JAWABANNYA:

Istilah ‘laba’ yang biasanya digunakan


berbeda dengan ‘laba ekonomis’

Sebelumnya, kita telah mengasumsikan Pendapatan total dibagi diantara:


bahwa ada 3 jenis pelaku, yaitu: tenaga Upah, pengembalian modal, dan laba
kerja, pemilik modal, pemilik perusahaan. ekonomian.

Dalam dunia nyata, sebagian besar perusahaan memiliki laba sendiri


karena
Pemilik modal adan pemilik perusahaan adalah orang yang sama
maka laba ekonomis dan pengembalian modal seringkali disatukan.
Definisi alternatif ini disebut sebagai laba akuntansi (accounting profit)

Laba Akuntansi= Laba Ekonomis + (MPK x K)


Asumsi: skala pengembalian konstan, maksimisasi laba, ada persaingan, laba ekonomis adalah
nol. Jika asumsi ini mendekati gambaran dunia nyata, maka ‘laba’ dalam pos pendapatan
nasional seharusnya menjadi pengembalian modal.
LANJUTAN......
2. Bagaimana Pendapatan Nasional Didistribusikan ke dalam Faktor Produksi?

Kini, kita bisa menjawab pertanyaan 2 di awal:

Bagaimana pendapatan
nasional didistribusikan Jawaban:
dari perusahaan ke Setiap faktor produksi dibayar
rumahtangga ???
menurut produk marjinalnya,
dan pembayaran faktor
produksi ini mengurangi
output total.

Total output dibagi diantara


pembayaran untuk tenaga
kerja dan modal
tergantung besarnya
produktivitas marginal
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
4 KOMPONEN 1. KONSUMSI ‘C’
GDP: 2. INVESTASI ‘I’
3. BELANJA PEMERINTAH ‘G’
4. EKSPOR BERSIH ‘NX’ (X-M)

Asumsi:
Sistem perekonomian tertutup; tidak melakukan perdagangan dengan
negara lain sehingga ekspor bersih selalu NOL.

Ekonomi tertutup:
Y=C+I+G
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
Konsumsi Perilaku konsumen sacara sederhana:

 Rumahtangga menerima pendapatan atas faktor-faktor


produksi yang dimiliki.
 Rumahtangga membayar pajak kepada pemerintah (pajak
penghasilan perseorangan, pajak pendapatan perusahaan,
pajak penjualan)
 Selanjutnya rumahtangga memutuskan berapa banyak
pendapatan untuk konsumsi dan ditabung.

Pendapatan setelah pajak (Y – T) disebut sebagai pendapatan yang dapat


dibelanjakan ‘pendapatan disposabel (disposable income).

Rumahtangga membagi pendapatan disposabelnya diantara konsumsi dan


tabungan

Semakin besar pendapatan disposabel maka semakin besar konsumsinya


Secara matematis: C =C(Y-T) ....’fungsi konsumsi’
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
Besarnya perubahan konsumsi akibat
perubahan 1 rupiah pendapatan
disposabel disebut sebagai Konsumsi (C)
kecenderungan mengkonsumsi marjinal Fungsi
(marginal propensity to consume) Konsumsi
‘MPC’
Nilai MPC berkisar diantara 0 dan 1; jika Kemiringan
pendapatan disposabel rumahtangga C2 (slope)
bertambah Rp 1 maka konsumsi akan ∆C < 1
=MPC
meningkat namun peningkatannya C1
∆(Y-T) = 1
akan kurang dari Rp 1, sisanya
ditabung.
Misal:
MPC = 0,7 (Y-T)1 (Y-T)2 Pendapatan
Dispodabel (Y-T)
Berarti rumahtangga akan mengeluarkan
Rp 0,7 dari setiap rupiah tambahan
pada dpendapatan disposabel dan Gambar 5. Fungsi Konsumsi
menabung Rp 0,3
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
Investasi Perusahaan maupun rumahtangga membeli barang-barang
investasi.
 Perusahaan membeli barang-barang investasi untuk
menambah persediaan modalnya dan mengganti modal yang
ada setelah habis dipakai.
 Rumahtangga membeli rumah baru, juga bagian dari
investasi

Jumlah barang modal yang diminta bergantung pada tingkat bunga yang mengukur
biaya dari dana yang digunakan untuk membiayai investasi.
Agar proyek investasi menguntungkan maka penerimaan dari kenaikan produksi
barang dan jasa harus lebih besar dari biaya.

Jika suku bunga meningkat, lebih sedikit proyek investasi yang menguntungkan,
dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan turun.

Hubungan antara investasi dan tingkat bunga, secara matematis:


I = I(r)...............’fungsi Investasi’
Gambar 6. Lanjutan...
Fungsi Investasi

Investasi Bunga Nominal: tingkat


Bunga yang biasa dilaporkan
Bunga Riil: tingkat bunga nominal
Tingkat
yang dikoreksi karena pengaruh
Bunga Riil,
inflasi
(r)

INVESTASI bergantung
Fungsi pada tingkat bunga riil
Investasi, I(r) karena tingkat bunga
adalah biaya pinjaman.

Kuantitas Investasi (I) Fungsi investasi miring ke


bawah:
ketika tingkat bunga naik,
semakin sedikit proyek
investasi yang
menguntungkan.

G dan T Fixed
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
Belanja/ Merupakan komponen ketiga (setelah C, I) dari permintaan
terhadap barang dan jasa.
Pembelian/ Belanja pemerintah ‘G’, antara lain:
Senjata, peluru kendali, jasa pegawai pemerintah, buku-buku
Pengeluaran perpustakaan, membangun berbagai sarana prasarana publik.

Jenis belanja pemerintah lainnya namun tidak termasuk dalam


Pemerintah variabel ‘G’ adalah pembayaran transfer (pemabayaran untuk
orang-orang miskin dan jaminan sosial).

 Pembayaran transfer lawan dari pajak.


 Pembayaran transfer dapat meningkatkan pendapatan disposabel rumahtangga
sedangkan pajak mengurangi pendapatan disposabel.
 Pembayaran transfer didanai oleh peningkatan dalam pajak sehingga
pendapatan disposabel tidak berubah.

Pajak dikurangi pembayaran transfer


Pendapatan disposabel: Y - T
Belanja/ Pembelian/Pengeluaran Pemerintah
Anggaran yang diseimbangkan:
G = T .....balanced budget
Artinya:
besarnya belanja pemerintah harus sama dengan
besarnya pembayaran pajak
G < T  Surplus
G > T  Defisit Budget Budget
maka: didanai Maka: ada kelebihan
denganmenerbitkan surat anggaran yang dapat
utang pemerintah yaitu digunakan untuk
denganmeminjam dari pasar melunasi utang-
keuangan. utangnya.
Asumsi: G=G
G, T sebagai variabel eksogen
T =T

Variabel endogen:
konsumsi ‘C’, investasi ‘I’, tingkat bunga ‘r’

Perlu kajian untuk melihat bagaimana variabel


eksogen mempengaruhi variabel endogen
4. Apa yang mendorong Penawaran dan Permintaan
terhadap Barang dan Jasa menuju keseimbangan?

Seimbang Y=C+I+G
Dalam model ekonomi klasik, tingkat bunga memiliki
peran penting dalam menyeimbangkan
permintaan (demand) dan penawaran (supply)

Bagaimana tingkat bunga Bagaimana tingkat bunga


mempengaruhi D dan S mempengaruhi D dan S
terhadap barang dan jasa terhadap dana taktis
(output perekonomian)
4. Apa yang mendorong Penawaran dan
Permintaan terhadap Barang dan Jasa menuju
keseimbangan?
Keseimbangan di Pasar Barang dan G Jasa:
Penawaran (S) dan Permintaan (D) terhadap Output Ekonomi

Y=C+I+G
C = C (Y-T)...fungsi konsumsi Y = C(Y-T)+I(r)+G
I = I(r) ...fungsi investasi Y = C(Y - T )+I(r)+ G
Tingkat bunga (r) satu2nya variabel yang
G= G tidak ditentukan di dalam persamaan.

T= T Berarti bahwa: r memainkan peran


penting dalam keseimbangan D dan S.
Telah diketahui bahwa: r tinggi maka I rendah sehingga
permintaan thd barang dan jasa
Y = F(K,L) = Y menurun (D < S), dan sebaliknya.
Keseimbangan di Pasar Keuangan:
Penawaran (S) dan Permintaan (D) terhadap Dana Taktis
Y – C – G merupakan output yang
Y=C+I+G tersisa setelah permintaan
Y–C–G=I konsumen dan pemerintah telah
dipenuhi...ini disebut sebagai
I = Y – C- G tabungan nasional (national
saving) ‘S’

TABUNGAN sisi rumahtangga (private Y–C–G=S=I


saving) merupakan pendapatan
Tabungan disposabel dikurangi konsumsi S=I
Nasional = S = (Y – T) - C
(Private + TABUNGAN dapat dilihat
TABUNGAN sisi pemerintah (public saving)
Public) merupakan penerimaan pemerintah dari sisi rumahtangga
saving dikurangi pengeluaran pemerintah
dan dari sisi pemerintah
S=T-G
Lanjutan...
Tabungan Nasional =
(Private + Public) saving S=I
S = (Y-T-C) + (T-G) (Y-T-C)+(T-G) = I

(Y-T) – C = Y – T - C = private saving


Untuk melihat bagaimana tingkat bunga ‘r’
T- G = public saving menyeimbangkan pasar keuangan,
gantilah fungsi konsumsi dan fungsi
investasi ke persamaan pendapatan
nasional

Selanjutnya, nyatakan bahwa (Y-T-C) + (T-G) = I


G dan T adalah tetap
Y± C( Y ± T ) – G = I(r) dengan kebijakan, Y-T-C+T-G = I
Y adalah tetap dengan faktor-
=S I(r) faktor produksi dan fungsi
Y–C–G =I
produksi yang tetap Y - C(Y-T) - G = I(r)
Gambar 7. Lanjutan...
Tabungan, Investasi, dan Tingkat Bunga  Fungsi tabungan adalah
garis vertikal karena S tidak
Tingkat
bergantung pada r.
Bunga riil, r
 Fungsi investasi miring ke
Tabungan, S bawah; semakin tinggi r
maka semakin sedikit
proyek investasi.
 Tabungan S adalah
penawaran dari dana taktis
(loanable funds);
S = I(r) rumahtangga
Tingkat meminjamkan
bunga
keseimbangan tabungannya kepada
Investasi yang investor atau menabungnya
diinginkan, I(r) di bank yang kmd
meminjamkan dana itu ke
pihak lain untuk investasi.
Investasi, Tabungan, I,S
 Investasi adalah
 Tingkat bunga r menyesuaikan hingga jumlah permintaan terhadap dana
perusahaan yang ingin berinvestasi sama dengan taktis.
jumlah rumahtangga yang ingin menabung.
KEBIJAKAN fiskal menyangkut
pengeluaran pemerinta dan pajak
Lanjutan...
Perubahan Tabungan: Dampak Kebijakan Fiskal
Peningkatan pembelian pemerintah ‘G’  menurunkan saving ‘S’
 Peningkatan pembelian
Gambar 8. Penurunan Tabungan
pemerintah (∆G)
Tingkat
Bunga riil S2 S1 seharusnya meningkatkan
r permintaan terhadap
output, namun output total
1.Penurunan tetap, pendapatan
tabungan
disposabel tetap (konsumsi
tetap) sehingga hanya bisa
r2 dipenuhi dengan
2.meningkatkan
tingkat bunga penurunan kategori
permintaan lain ‘investasi’
r1  Kebijakan fiskal: agar I
I(r) turun maka r dinaikkan
 Dengan demikian, kenaikan
G menyebabkan kenaikan r
Investasi, Tabungan, I,S dan penurunan I
 Peningkatan G tidak didanai dari peningkatan pajak sehingga didanai dari pinjaman yang
berarti menurunkan jumlah tabungan masyarakat (dana taktis) maka S1 mjd S2
Perubahan Permintaan Investasi Lanjutan...
Peningkatan
permintaan investasi
Gambar 9. Kenaikan dalam Permintaan terhadap investasi
terjadi akibat inovasi
teknologi, juga
Tingkat S akibat kebijakan
Bunga riil pemerintah melalui
r
UU pajak.

1. Kenaikan dalam Gambar 9:


Investasi yang diinginkan  Kenaikan investasi I1 ke I2
pada tingkat bunga tertentu,
B sedangkan penawaran
tetap.
I2  Perekonomian bergerak dari
keseiimbangan di titik A ke
A titik B.
I1  Penigkatan dalam
Investasi, Tabungan, I,S permintaan ‘D’ investasi
meningkatkan hanya akan meningkatkan
gkat bunga kesimbangan tingkat bunga.
Karena jumlah tabungan
adalah tetap.
Lanjutan...
Tingkat
Gambar 10.
S(r) Kenaikan dalam Permintaan
Bunga riil
r Investasi ketika tabungan
Bergantung pada tingkat bunga
1. Kenaikan dalam
Investasi yang diinginkan...

I2

I1
..meningkatkan Investasi, Tabungan, I,S
ngkat bunga

3. ..dan meningkatkan investasi dan


Tabungan keseimbangan
Pendapatan Pasar Faktor Pembayaran Faktor
Produksi
Gambar 11.
Tabungan Swasta Pasar Arus Perputaran
Keuangan uang dalam
Perekonomian
Defisit
Pemerintah

Pajak
Rumahtangga Pemerintah Perusahaan
Pembelian Investasi
Pemerintah
Penerimaan
Konsumsi Pasar Barang Perusahaan
dan Jasa
KESIMPULAN
1. Output perekonomian (Y, GDP) bergantung pada
(a) jumlah faktor-faktor produksi (tenaga kerja,
modal)...ditunjukkan dengan fungsi produksi,
dan
(b) kemampuan mengubah input menjadi output
(teknologi).
perubahan teknologi dapat mempengaruhi
fungsi produksi.
Lanjutan kesimpulan.....
2. Perusahaan kompetitif memaksimalkan laba dengan:
- menarik tenaga kerja sampai produk
marjinal tenaga kerja (MPL) sama dengan
upah riil (W/P),
- menyewa modal sampai produk
marjinal modal (MPK) sama dengan
harga sewa riil (r/P).
Oleh karenanya setiap faktor produksi dibayar
berdasarkan produk marjinalnya.
Jika fungsi produksi memiliki pengembalian konstan
(constan return to scale), seluruh output digunakan untuk
mengkonsumsi input, keuntungan ekonomis sama dengan nol.
* Constant return to scale = peningkatan dalam presentase yang sama dalam seluruh faktor-
faktor produksi menyebabkan peningkatan output dalam presentase yang sama.
Lanjutan kesimpulan.....
3. Output perekonomian(Y) digunakan untuk
konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah.
- Konsumsi secara positif bergantung pada
pendapatan disposabel.
- Investasi bergantung secara negatif pada
tingkat bunga riil.
- Pembelian pemerintah dan pajak adalah
variabel eksogen dari kebijakan fiskal.
Lanjutan kesimpulan.....
4. Tingkat bunga riil menyesuaikan untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan
terhadap output perekonomian,......
atau sama dengan
menyeimbangkan penawaran dana taktis
(tabungan) dan permintaan terhadap dana taktis
(investasi).
● Penurunan dalam tabungan nasional, akibat kenaikan
pembelian pemerintah atau penurunan pajak
menyebabkan pengurangan jumlah investasi
keseimbangan dan menaikkan tingkat bunga.
● Kenaikan dalam permintaan investasi, akibat kenaikan inovasi teknologi
atau insentif pajak pada investasi, juga menyebabkan kenaikan tinngkat
bunga.
● Kenaikan dalam permintaan investasi meningkatkan jumlah investasi hanya jika
tingkat bunga yang lebih tinggi mampu meningkatkan tabungan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai