NILAI BARANG
Hanya bisa dijawab dengan data-data mengenai: DAN JASA yang
Produk Domestik Bruto ‘PDB’ (Gross Domestic Product ‘ diwujudkan/
GDP’) diciptakan/
Produk Nasional Bruto ‘PNB’ (Gross National Product ‘GNP), diproduksi pada
atau komponen-komponen lain dari konsep PRODUKSI suatu tahun
tertentu
NASIONAL atau PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN
NASIONAL
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 4
Pendapatan Nasional :
GNP (Gross NProduct) atau
PNB (Pendapatan Nasional Brutoational).
week-3
pendapatan pastiekmakro08-ittelkom-mna
sama dengan pengeluaran
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 6
ada sembilan sektor ekonomi yang
dihitung di Indonesia, , yaitu:
a. Pendekatan
Produksi 1. Sektor pertanian, peternakan,
pendapatan kehutanan, perikanan
nasional dihitung 2. Pertambangan dan penggalian
berdasarkan 3. Industri pengolahan (manufactur)
jumlah nilai 4. Listrik, air dan gas
barang dan jasa 5. Bangunan
akhir yang 6. Perdagangan, hotel dan restoran
dihasilkan dari 7. Pengangkutan dan telekomunikasi
masing-masing 8. Keuangan, persewaan, dan jasa
sektor ekonomi perusahaan
pada periode 9. Jasa lain-lain.
tertentu.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 7
9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi
3 kelompok:
1) Sektor primer:
• pertanian,
2) Sektor sekunder:
peternakan, • Industri pengolahan
kehutanan, (manufactur)
perikanan • Listrik, air dan gas
• Pertambangan • Bangunan
dan penggalian
3) Sektor tersier:
• Perdagangan, hotel dan restoran
• Pengangkutan dan
telekomunikasi
• Keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan
week-3 • Jasaekmakro08-ittelkom-mna
lain-lain. 8
Pendekatan produksi (production approach)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 9
Pendekatan produksi (production approach): masalah perhitunagn gganda
207 -117 90
(jumlah nilai
tambah)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 10
b. Pendekatan Pendapatan
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 13
c. Pendekatan Pengeluaran
pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pengeluaran dari masing-masing
pelaku ekonomi pada periode terentu (1 tahun).
Pelaku Ekonomi Pengeluaran
Konsumen Konsumsi (C)
Produsen Investasi (I)
Pemerintah Pengeluaran Pemerintah (G)
Sektor Luar Negeri Ekspor – Impor (X)
PDB = C + I + G + X
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 14
RUMUS : GNP = C + I + G + X
Investasi (I) Ekspor Neto (X)
Pembelanjaan Pembelanjaan
barang yang Belanja Pemerintah (G) barang-barang
• Konsumsi (C) Pembelanjaan barang
Pembelanjaan nantinya akan dalam negeri oleh
digunakan dan jasa oleh orang asing
barang dan jasa untuk pemerintah. Belanja (ekspor) dikurangi
oleh rumah memproduksi pemerintah mencakup pembelanjaan
tangga. lebih banyak upah pegawai barang-barang
Termasuk barang barang dan pemerintah dan asing oleh warga
yang tahan lama jasa. Seperti pembelanjaan untuk negara (impor).
seperti barang modal, kepentingan umum. EKSPOR NETO =
kendaraan, dan persediaan, dan Pembelanjaan transfer EKSPOR - IMPOR
struktur (transfer payment)
barang tidak
(bangunan) seperti jaminan sosial,
tahan lama tidak dihitung sebagai
seperti makanan bagian dari belanja
dan pakaian. pemerintah, karena
Jasa mencakup tidak dibelanjakan
barang yang untuk mendapatkan
tidak berwujud barang dan jasa yang
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 15
diproduksi.
Contoh Perhitungan GNP dari Sisi Pengeluaran ($milyar)
1. Konsumsi rumah tangga 3.675
Barang tahan lama 480
Barang tidak tahan lama 1.194
Jasa 1.983
2. Investasi swasta bruto 741
Perumahan 222
Perusahaan 524
Perubahan persediaan -5
3. Pembelian pemerintah untuk barang 1.098
dan jasa
4. Ekspor neto -31
Ekspor 673
Impor 704
GNP 5.465
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 16
3. Perbedaan GDP dengan GNP
Indonesia Malaysia
GNP
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia
GDP
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 18
5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional
GDP riil: Nilai dari barang, dan jasa yang diukur dengan
harga konstan.
GDP nominal: Nilai dari barang dan jasa yang diukur
dengan harga pasar.
GDP Nominal
Deflator GDP = X 100
GDP Riil
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 23
Kesimpulan:
• GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan jasa
maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi
dalam perekonomian.
• GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang diproduksi.
• Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa,
bukan kuantitas yang diproduksi.
• Pertumbuhan ekonomi: Gt
– Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t
– Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t
– Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1
( Yrt – Yr t-1 )
Gt = X 100
week-3 Yr
ekmakro08-ittelkom-mna
t-1 24
GDP Nominal Indonesia
Tahun
No Sektor
2000 2001 2002 2003 2004
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 25
GDP Riil Indonesia
Tahun
No Sektor
2000 2001 2002 2003 2004
1
Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0
2
Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3
3
Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2
4
Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1
5
Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6
6
Perdagangan, hotel, dan
restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7
7
Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1
8
Keuangan , persewaan, dan
jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9
9
Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 26
TO BE CONTINUE…..
Indeks Harga Konsumen
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 28
contoh: Tahun Harga Harga
beras/kg gula/kg
• Langkah-1 menetapkan
jenis barang rata-rata yang 2001 3.500 4.500
2002 4.000 5.000
dibeli konsumen (contoh:
2003 5.000 5.500
40 kg beras dan 10 kg gula)
• Langkah-2 ketahui harga Tahun Total biaya beras dan gula
masing-masing 2001 (3.500 x 40)+(4.500
• Langkah-3 hitung biaya 2002 x10)=185.000
keranjang belanjaan 2003 (4.000 x 40)+(5.000
x10)=210.000
• Langkah-4pilih tahun
(5.000 x 40)+(5.500
dasar (2001), hitung IHK Tahun IHK x10)=255.000
setiap tahun 2001 (185.000/185.000) X 100 = 100
2002 (210.000/185.000) X 100 = 113
2003 (255.000/185.000) X 100 = 138
(IHKt - IHKt-1)
Laju Inflasi = X 100
IHKt-1)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 29
PDB & Distribusi Pendapatan
• Indikator kemakmuran
– Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita
– Merata keadilan
• Merata jika setiap individu mendapatkan
bagian yang sama
• Untuk mengukur tingkat ketimpangan :
– Lorenz Curve
– Gini Coeficient
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 30
1. KURVA LORENZ
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 32
Hitunglah PDB negara ABC dengan data-data
sbb :
• Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri pengolahan
ikan Rp 600 M, hasil perdagangan hasil laut Rp 1.000
M,
• Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil sewa
Rp 270 M, pendapatan bunga Rp 100 M, pendapatan
hasil keuntungan Rp 680 M
• Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi
pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp 500 M,
eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500 M
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 33
JAWAB
SEKTOR NILAI NILAI NILAI
OUTPUT INPUT TAMBA
H
Perikanan 350 M 0 350 M
Industri pengolahan ikan 600 M 350 M 250 M
Perdagangan 1.000 M 600 M 400 M
PDB = w + r + i + π
= Rp 1.750 M
PDB = C + G + I + (X-M)
= Rp 3.010
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 34
PENDAPATAN NASIONAL:
Darimana dan Untuk Apa
GDP merupakan variabel
makroekonomi yang paling penting
GDP:
• Menghitung total nilai output barang dan jasa serta
total pendapatan suatu negara.
• Tidak dapat dengan tepat mengukur tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat secara sempurna.
• Tidak menjamin kebahagiaan seluruh negara namun
merupakan resep kebahagiaan terbaik yang para ahli
ekonomi tawarkan.
Lanjutan...
Beberapa pertanyaan tentang sumber &
penggunaan GDP suatu negara:
Berapa banyak yang produsen produksi? Apa
yang menentukan total pendapatan nasional?
Siapa yang mendapatkan pendapatan dari
produk? Berapa bagian untuk pemilik modal
dan berapa bagian untuk pekerja?
Siapa yang membeli output? Produsen?
Konsumen? Pemerintah? Berapa
keseimbangan S dan D barang dan jasa?
Pendapatan, Pengeluaran, dan
Arus Lingkaran
Pendapatan Pendapatan Pembayaran faktor
produksi
rumahtangga
Menjual faktor
Faktor Produksi (Tenaga Input bagi
produksi Kerja, tanah) perusahaan
Pembelian Pendapatan
pemerintah rumahtangga
pajak pajak
Rumahtangga Pemerintah Perusahaan
Pendapatan
Pembelian
perusahaan
pemerintah
Inves-
Me-
konsumsi
Barang & Jasa tasi
na-
bung
E
Permintaan
Keseimbangan Harga Faktor Produksi (D)
Faktor Produksi
Jumlah Faktor Produksi (Qx)
Lanjautan...
Keputusan-Keputusan yang Diambil Perusahaan yang Kompetitif
Perusahaan kompetitif kecil sedikit mempengaruhi harga pasar.
MPL, Permintaan
Tenaga Kerja
PEMBAGIAN
PENDAPATAN NASIONAL
Jika semua perusahaan berperilaku
memaksimalkan keuntungan
maka
setiap faktor produksi dibayarkan berdasarkan kontribusi
marjinalnya pada proses produksi.
Upah riil yang dibayar Sewa riil yang dibayar
untuk setiap pekerja = untuk setiap pemilik
MPL modal = MPK
Bagaimana pendapatan
nasional didistribusikan Jawaban:
dari perusahaan ke Setiap faktor produksi dibayar
rumahtangga ???
menurut produk marjinalnya,
dan pembayaran faktor
produksi ini mengurangi
output total.
Asumsi:
Sistem perekonomian tertutup; tidak melakukan perdagangan dengan
negara lain sehingga ekspor bersih selalu NOL.
Ekonomi tertutup:
Y=C+I+G
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
Konsumsi Perilaku konsumen sacara sederhana:
Jumlah barang modal yang diminta bergantung pada tingkat bunga yang mengukur
biaya dari dana yang digunakan untuk membiayai investasi.
Agar proyek investasi menguntungkan maka penerimaan dari kenaikan produksi
barang dan jasa harus lebih besar dari biaya.
Jika suku bunga meningkat, lebih sedikit proyek investasi yang menguntungkan,
dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan turun.
INVESTASI bergantung
Fungsi pada tingkat bunga riil
Investasi, I(r) karena tingkat bunga
adalah biaya pinjaman.
G dan T Fixed
3. Apa yang Menentukan
Permintaan Barang dan Jasa?
Belanja/ Merupakan komponen ketiga (setelah C, I) dari permintaan
terhadap barang dan jasa.
Pembelian/ Belanja pemerintah ‘G’, antara lain:
Senjata, peluru kendali, jasa pegawai pemerintah, buku-buku
Pengeluaran perpustakaan, membangun berbagai sarana prasarana publik.
Variabel endogen:
konsumsi ‘C’, investasi ‘I’, tingkat bunga ‘r’
Seimbang Y=C+I+G
Dalam model ekonomi klasik, tingkat bunga memiliki
peran penting dalam menyeimbangkan
permintaan (demand) dan penawaran (supply)
Y=C+I+G
C = C (Y-T)...fungsi konsumsi Y = C(Y-T)+I(r)+G
I = I(r) ...fungsi investasi Y = C(Y - T )+I(r)+ G
Tingkat bunga (r) satu2nya variabel yang
G= G tidak ditentukan di dalam persamaan.
I2
I1
..meningkatkan Investasi, Tabungan, I,S
ngkat bunga
Pajak
Rumahtangga Pemerintah Perusahaan
Pembelian Investasi
Pemerintah
Penerimaan
Konsumsi Pasar Barang Perusahaan
dan Jasa
KESIMPULAN
1. Output perekonomian (Y, GDP) bergantung pada
(a) jumlah faktor-faktor produksi (tenaga kerja,
modal)...ditunjukkan dengan fungsi produksi,
dan
(b) kemampuan mengubah input menjadi output
(teknologi).
perubahan teknologi dapat mempengaruhi
fungsi produksi.
Lanjutan kesimpulan.....
2. Perusahaan kompetitif memaksimalkan laba dengan:
- menarik tenaga kerja sampai produk
marjinal tenaga kerja (MPL) sama dengan
upah riil (W/P),
- menyewa modal sampai produk
marjinal modal (MPK) sama dengan
harga sewa riil (r/P).
Oleh karenanya setiap faktor produksi dibayar
berdasarkan produk marjinalnya.
Jika fungsi produksi memiliki pengembalian konstan
(constan return to scale), seluruh output digunakan untuk
mengkonsumsi input, keuntungan ekonomis sama dengan nol.
* Constant return to scale = peningkatan dalam presentase yang sama dalam seluruh faktor-
faktor produksi menyebabkan peningkatan output dalam presentase yang sama.
Lanjutan kesimpulan.....
3. Output perekonomian(Y) digunakan untuk
konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah.
- Konsumsi secara positif bergantung pada
pendapatan disposabel.
- Investasi bergantung secara negatif pada
tingkat bunga riil.
- Pembelian pemerintah dan pajak adalah
variabel eksogen dari kebijakan fiskal.
Lanjutan kesimpulan.....
4. Tingkat bunga riil menyesuaikan untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan
terhadap output perekonomian,......
atau sama dengan
menyeimbangkan penawaran dana taktis
(tabungan) dan permintaan terhadap dana taktis
(investasi).
● Penurunan dalam tabungan nasional, akibat kenaikan
pembelian pemerintah atau penurunan pajak
menyebabkan pengurangan jumlah investasi
keseimbangan dan menaikkan tingkat bunga.
● Kenaikan dalam permintaan investasi, akibat kenaikan inovasi teknologi
atau insentif pajak pada investasi, juga menyebabkan kenaikan tinngkat
bunga.
● Kenaikan dalam permintaan investasi meningkatkan jumlah investasi hanya jika
tingkat bunga yang lebih tinggi mampu meningkatkan tabungan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH