Anda di halaman 1dari 22

MK.

RISET OPERASIONAL
1

Prof. Dr. Ir. Azhar Bafadal, M.Si


PENDAHULUAN
2

Pengertian Model : Abstraksi dari dunia nyata


OR dipandang sebagai ilmu dan seni
Ilmu : Penyediaan teknik2 matematis dan algoritma
untuk memecahkan masalah keputusanyg tepat
Seni : keberhasilan dalam semua tahap yang
mendahului dan melanjuti pemecahan dari sebuah
model matematis sebagian besar tergantung pada
kreativitas dan kemampuan pribadi dari mereka
yang menganalisis pengambilan keputusan tersebut.
OR sebagai Tools
3

OR adalah tools : Alat analisis untuk memecahkan


suatu problema dengan pendekatan matematis
Dapat digunakan sebagai alat analisis untuk
penyusunan skripsi
OR Vs Ekonometrika
4

OR Ekonometrika

Normatif (apa yang Positif (Apa adanya,


seharusnya) apa yang terjadi)
Deterministik Stokastik/random
(Parameter dapat (acak)
diketahui secara pasti  Kombinasi dari teori
Menggunakan
ekonomi, matematika
pendekatan matematika
ekonomi dan statistika
Ada fungsi tujuan dan
kendala
Tahapan Studi OR
5

Definisi masalah
* Deskripsi ttg sasaran atau tujuan dari studi tsb
* Identifikasi alternatif keputusan dari sistem tsb
* Pengenalan ttg keterbatasan, batasan dan
persyaratan sistem tersebut
Pengembangan model
* Bergantung pd definisi masalah,
*Harus memutuskan model yg paling sesuai untuk
mewakili sistem ybs,
* Menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan
batasan masalah dalam bentuk variabel keputusan.
Tahapan Studi OR
6

Pemecahan model
* Menggunakan teknik optimasi
Pengujian keabsahan model
* Memberikan prediksi yg wajar dari kinerja sistem
tersebut
* Menguji keabsahan dgn membandingkan kinerjanya
dgn data masa lalu yg tersedia untuk sistem aktual tsb
Implementasi hasil akhir
Implementasi melibatkan penerjamahan hasil menjadi
petunjuk operasi yg terinci
Metoda Simpleks : Kasus Maksimisasi
7

Metoda simpleks : merupakan algorithma


untuk memecahkan masalah umum linear
programming.
Merupakan suatu prosedur aljabar, yang
melalui serangkaian operasi-operasi
berulang, dapat memecahkan suatu masalah
yang terdiri atas dua/tiga atau lebih
variabel keputusan.
Langkah Metoda Simpleks
8

Langkah 1 : Perumusalan Masalah

Fungsi Tujuan, Max Z = 4H + 8K


Fungsi Kendala :
8H + 12K ≤ 240 (mesin A)
4H + 12K ≤ 144 (mesin B)
2K ≤ 20 (mesin C)
H, K ≥ 0 (batasan non negatif)
9

Langkah 2 : Menyusun tabel awal dengan variabel-


variabel keputusan “Slack” dalam penyelesaian
8H + 12K + 1 S1 = 240 (mesin A)
4H + 12K + 1S2 = 144 (mesin B)
2K + 1 S3 = 20 (mesin C)
S1, S2, S3 : Variabel “Slack” yang menunjukkan
kapasitas sumberdaya yang tidak dipergunakan.
Variabel “Slack” : mengubah tanda ketidaksamaan
(≤) menjadi persamaan (=).
10

 Tuliskan semua variabel “Slack” dalam setiap persamaan :

8H + 12K + 1 S1 + 0S2 + 0S3 = 240 (mesin A)


4H + 12K + 0S1 + 1S2 + 0S3 = 144 (mesin B)
0H + 2K + 0S1 + 0S2 + 1 S3 = 20 (mesin C)

 Tambahkan variabel “Slack” dalam Fungsi Tujuan :


Max Z = 4H + 8K + 0S1 + 0S2 + 0S3
 Menyusun tabel awal, dengan menganggap bahwa mula-
mula tidak berproduksi
TABEL SIMPLEX AWAL (Maksimisasi)
11

Baris Cj
Kolom Kuantitas
Komb. 4 8 0 0 0 Rasio
Cj Q
Peny.
H K S1 S2 S3
0 S1 8 12 1 0 0 240 240/12 = 20
0 S2 4 12 0 1 0 144 144/12 = 12
0 S3 0 2 0 0 1 20 20/2 = 10
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj – Zj 4 8 0 0 0
TABEL SIMPLEX KEDUA
12

Baris Cj
Kolom Kuantitas
Komb. 4 8 0 0 0 Rasio
Cj Q
Peny.
H K S1 S2 S3
0 S1 8 0 1 0 -6 120 120/8 = 15
0 S2 4 0 0 1 -6 24 24/4 = 6
8 K 0 1 0 0 1/2 10 10/0 = ∞
Zj 0 8 0 0 4 80
Cj - Zj 4 0 0 0 -4
13

Baris pertama Cj merupakan kontribusi pada laba total yang


berhubungan dengan produksi satu unit setiap alternatif
produk.
Baris pertama Cj ini : pernyataan secara langsung koefisien
fungsi tujuan.
Kolom pertama Cj : laba per unit dari variabel yang masuk
dalam kolom 2 (kombinasi penyelesaian) pada setiap tahap
pemecahan masalah.
Kolom Cj untuk matriks pertama ini mempunyai koefisien
semua = 0, karena variabel yang dimasukkan dalam kolom 2
adalah variabel “Slack”, dengan anggapan untuk matriks
pertama ini kita tidak berproduksi sehingga belum
menghasilkan laba
14

Kolom Kuantitas (Q) menunjukkan berapa unit


setiap sumberdaya tersedia dalam setiap mesin.
Nilai Zj di bawah kolom Kuantitas adalah laba total
Baris Cj – Zj : laba bersih per unit
Langkah 3 : Menentukan variabel yang akan
dimasukkan dalam penyelesaian Pilih nilai
positif terbesar dalam baris Cj – Zj, yaitu Var K
Kolom variabel ini disebut : Kolom Optimum
15

Langkah 4 : Menentukan Variabel yang diganti. Bagi


setiap setiap bilangan dalam kolom kuantitas dengan
bilangan dalam kolom K (Kolom optimum) pd baris
yg sama, dan pilih nilai rasio terkecil, yaitu S3
Langkah 5 : Menghitung nilai-nilai baris baru.
Berarti S3 akan digantikan oleh K. Penentuan nilai
baru K dengan membangi setiap nilai sekarang
dalam baris S3 dengan nilai dalam kolom K pd baris
yang sama (intersectional point)
16

Langkah 6. Mengganti baris-baris lainnya.


Menggunakan metoda pivot.
TABEL SIMPLEX KEDUA
17

Baris Cj
Kolom Kuantitas
Komb. 4 8 0 0 0 Rasio
Cj Q
Peny.
H K S1 S2 S3
0 S1 8 0 1 0 -6 120 120/8 = 15
0 S2 4 0 0 1 -6 24 24/4 = 6
8 K 0 1 0 0 1/2 10 10/0 = ∞
Zj 0 8 0 0 4 80
Cj - Zj 4 0 0 0 -4
Menghitung Nilai K untuk Tabel Kedua
18

0/2 = 0, 2/2 = 1, 0/2 = 0, 0/2 = 0, 1/2 =1/2, 20/2 = 10

Metode “Pivot”
menghitung nilai baru
S1 & S2 untuk Tabel
Kedua.
BARIS S1 BARU
19

=Baris S1 lama – (unsur titik potong baris S1


lama x unsur yang berhubungan dengan baris
K baru)
8 – (12 x 0) = 8
12 – (12 x 1) = 0
1 – (12 x 0) = 1
0 – (12 x 0) = 0
0– (12 x ½) = -6
240 – (12 x 10)= 120
BARIS S2 BARU
20

=Baris S2 lama – (unsur titik potong baris S2


lama x unsur yang berhubungan dengan baris
K baru)
4 – (12 x 0) = 4
12 – (12 x 1) = 0
0 – (12 x 0) = 0
1 – (12 x 0) = 1
0 – (12 x ½) = -6
144 – (12 x 10)= 24
TABEL SIMPLEX KETIGA
21

Baris Cj
Kolom Kuantitas
Komb. 4 8 0 0 0 Rasio
Cj Q
Peny.
H K S1 S2 S3
0 S1 0 0 1 -2 6 72 72/6 = 12
4 H 1 0 0 1/4 -3/2 6 6/(-3/2) = -4
8 K 0 1 0 0 1/2 10 10/(1/2) = 20
Zj 4 8 0 1 -2 104
Cj – Zj 0 0 0 -1 2
TABEL SIMPLEX KEEMPAT
22

Baris Cj
Kolom Kuantitas
Komb. 4 8 0 0 0 Rasio
Cj Q
Peny.
H K S1 S2 S3
0 S3 0 0 1/6 -1/3 1 12
4 H 1 0 ¼ -1/4 0 24
8 K 0 1 -1/12 1/6 0 4
Zj 4 8 1/3 1/3 0 128
Cj – Zj 0 0 -1/3 -1/3 0

Anda mungkin juga menyukai