Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL III
TEKNIK PEMECAHAN PROGRAMA
LINIER DENGAN SIMPLEKS

A. Tujuan Pembelajaran :

1. Mengenal dan memahami Bentuk standar Model LP

2. Memahami Metode Simpleks sebagai pemecahan LP

B. Materi Pembahasan :

1.1. Pendahuluan

1.2. Bentuk Standar Model LP

1.3. Langkah-langkah Pemecahan persoalan LP dengan Metode Simpleks

1.4. Latihan
2

1.1. Pendahuluan

Jika persoalan LP hanya mengandung dua variabel keputusan saja, maka dapat
dipecahkan dengan metode grafik. Tetapi jika variabel tersebut lebih dari tiga atau
lebih maka dapat dipecahkan dengan Metode Simpleks.

1.2. Bentuk Standar LP Simpleks

Langkah yang harus dijalankan terlebih dahulu adalah mengubah suatu bentuk LP
menjadi Bentuk Standarnya. Langkah awal sebelum diringkas dalam tabel simpleks
adalah sebagai berikut :
a. Semua batasan adalah persamaan (dengan sisi kanan yang Non Negatif)
b. Semua variabel keputusan adalah Non Negatif
c. Fungsi tujuan berupa Maksimasi dan Minimasi

Adapun bentuk standarnya adalah :

Batasan :

Karena semua batasan/ kendala harus berbentuk persamaan, maka jika ada kendala
yang berbentuk pertidaksamaan harus dikonversikan menjadi persamaan dengan
memasukkan Variabel Slack atau Surplus.
3

Sebuah batasan yang bertanda ≤ atau ≥ dapat dikonversikan menjadi = dengan


mengurangkan Variabel Surplus (Menambahkan Variabel Slack) terhadap sisi kiri
batasan tersebut.sebuah batasan dengan sisi kanan yang berharga Negatif dapat
diubah menjadi Positif dengan mengalikan Negatif Satu.

Contoh :

Sebuah Batasan bertanda “ ≥ ” ; Contohnya 4X1 – 3X2 ≥ 10

Maka kurangkan variabel Surplus S ≥ 0 pada sisi kiri sehingga menjadi ;

4X1 – 3X2 – S = 10

Jika batasan bertanda “≤ “ ; Contohnya 7X1 + 2X2 ≤ 10

Maka tambahkan variabel Slack S ≥ 0 pada sisi kiri sehingga menjadi ;

7X1 + 2X2 + S = 10

Jika sisi kanan sebuah batas yang berharga Negatif ; misal 3X1 – X2 ≥ – 8

Maka kalikan kedua sisi dengan Negatif 1 sehingga menjadi ;

–3X1 + X2 ≤ 8

Variabel

Variabel yang tidak dibatasi (bisa bernilai posistif dan negatif), Xi dapat
diekspresikan dalam bentuk dua Variabel Non Negatif (Xi’ dan Xi”) dengan
menggunakan substitusi yaitu :

Xi = Xi’ – Xi”
4

CONTOH

Maksimumkan Z = 6X1 + 8X2

Batasan ;

2X1 + 3X2 ≤ 40

4X1 + 2X2 ≤ 50

X1, ≥ 0 dan X2 tidak dibatasi

Dengan menggantikan X2 = X2’ – X2” maka model menjadi :

Maksimumkan Z = 6X1 + 8(X2’ – X2”)

Z = 6X1 + 8X2’ – 8X2”

Batasan – batasan :

2X1 + 3(X2’ – X2”) ≤ 40 menjadi ; 2X1 + 3X2’ – 3X2” ≤ 40

4X1 + 2(X2’ – X2”) ≤ 50 menjadi ; 4X1 + 2X2’ – 2X2” ≤ 50

X1, ≥ 0 , X2’ ≥ 0 , X2” ≥ 0

1.3. Langkah-langkah penyelesaian Metode SIMPLEKS

a. Buat Model Formulasi dan Standarisasi


b. Bentuk tabel awal SIMPLEKS
c. Tentukan KOLOM KUNCI diantara kolom variabel yang mengandung Nilai
Cj-Zj Paling POSITIF untuk kasus MAKSIMASI dan atau mengandung Nilai
Cj–Zj Paling NEGATIF untuk kasus MINIMASI.
5

d. Tentukan BARIS KUNCI diantara baris variabel yang memiliki RASIO


KUANTITAS dengan NILAI POSITIF terkecil.
Rumusnya ;

e. Bentuk tabel berikutnya dengan memasukkan Variabel Pendatang ke KOLOM


Variabel Dasar dan mengeluarkan Variabel Perantau dari KOLOM tersebut serta
lakukan transformasi Baris-baris Variabel dengan rumus :

BARIS BARU selain BARIS KUNCI =


Baris Lama – (Rasio Kunci x Baris Kunci Lama)

BARIS KUNCI BARU =

RASIO KUNCI =

f. Lakukan Uji OPTIMALISASI

Dengan kriteria jika semua koefisien pada baris Cj – Zj sudah tidak ada lagi
yang bernilai POSITIF (Untuk MAKSIMASI), dan sudah tidak ada lagi yang
bernilai NEGATIF (Untuk MINIMASI) berarti Tabel sudah OPTIMAL.
6

TABEL SIMPLEKS :

Cj C1 C2 … Cn 0 0 … 0
Variabel
Tujuan k
Dasar X1 X2 … Xn S1 S2 … Sn
q
S1 0 b1 a11 a11 … a1n 1 0 … 0
S2 0 b2 a21 a22 … a2n 0 1 … 0
… … … … … … … … … … …
… … … … … … … … … … …
Sm 0 bm am1 am2 … amn 0 0 … 1
Zj 0 0 0 … 0 0 0 … 0
Cj - Zj C1 C2 … Cn 0 0 … 0

CONTOH KASUS :

Maksimum Z = 8X + 6Y

Berdasarkan 4X + 2Y ≤ 60

2X + 4 Y ≤ 48

X, Y ≥ 0

SOLUSI :

1. Formulasikan dan Standarisasikan model LP menjadi ;


Maksimumkan Z = 8X1 + 6X2 + 0S1 + 0S2
Batasan-batasan :
4X1 + 2X2 + 1S1 + 0S2 = 60
2X1 + 4X2 + 0S1 + 1S2 = 48
X1 , X2 , S1 , S2 ≥ 0
7

KOLOM
KUNCI
2. Buat Tabel Simpleks :

Cj 8 6 0 0
Variabel
Tujuan k
Dasar X1 X2 S1 S2
q
S1 0 60 4 2 1 0
S2 0 48 2 4 0 1
Zj 0 0 0 0 0
Cj - Zj 8 6 0 0

3. Menentukan KOLOM KUNCI


Dilihat dari nilai Cj – Zj terbesar yaitu 8 (lihat tabel Simpleks di atas)

4. Menentukan BARIS KUNCI


Dilihat dari pada Baris yang Rasio Kuantitasnya = Positif Terkecil dengan cara
lihat tabel berikut :

RASIO KUNCI NILAI


2/4 KUNCI = 4
BARIS KUNCI
RK = 15
Cj 8 6 0 0
Variabel Rasio
Tujuan k
Dasar X1 X2 S1 S2 Kuantitas
q
S1 0 60 4 2 1 0 60 : 4 = 15
S2 0 48 2 4 0 1 48 : 2 = 24
Zj 0 0 0 0 0
Cj - Zj 8 6 0 0

Karena baris S1 memiliki Rasio Kuantitas Terkecil yaitu 15, maka BARIS
KUNCINYA = 15.
8

5. Perubahan BARIS KUNCI & BARIS NON KUNCI

Karena yang terpilih KOLOM KUNCI adalah X1 maka Variabel Dasar S1


digantikan oleh Variabel X1 (sebagai variabel pendatang) dengan nilai BARIS
KUNCI BARU diperoleh dengan cara membagi dengan NILAI KUNCI = 4.

Lihat tabel :

Cj 8 6 0 0
Variabel
Tujuan k S2
Dasar X1 X2 S1
q BARIS
X1 8 15 1 1/2 1/4 0 BARU

S2
Zj
Cj - Zj

BARIS BARU selain BARIS KUNCI =

BARIS LAMA – (RASIO KUNCI x BARIS KUNCI LAMA)


(0 48 2 4 0 1)
2/4 = 1/2 ( 0 60 4 2 1 0) –
BARIS BARU = (0 18 0 3 -1/2 1)
9

Lihat Tabel Transformasi Awal :


BARIS
BARU
Cj 8 6 0 0
Variabel
Tujuan K
Dasar X1 X2 S1 S2
Q
X1 8 15 1 ½ 1/4 0
S2 0 18 0 3 –1/2 1
Zj 120 8 4 2 0
Cj - Zj 0 2 –2 0

Karena masih terdapat nilai Ci – Zj yang positif ( 2 ) maka dilakukan Uji


Optimalitas dengan cara :

KOLOM
KUNCI BARIS KUNCI
RK = 6

Cj 8 6 0 0
Variabel RASIO
Tujuan K
Dasar X1 X2 S1 S2 KUANTITAS
Q
X1 8 15 1 1/2 ¼ 0 15: ½ =30
S2 0 18 0 3 –1/2 1 18 : 3 = 6
Zj 120 8 4 2 0
Cj - Zj 0 2 –2 0
10

Tabel Baru menjadi :

Cj 8 6 0 0
Variabel
Tujuan k S2
Dasar X1 X2 S1
q
BARIS
BARU
X2 6 6 0 1 -1/6 1/3
Zj
Cj - Zj

Dengan demikian buat BARIS BARU selain BARIS KUNCI dengan RASIO KUNCI =
½ : 3 = 1/6 yaitu :
(8 15 1 ½ ¼ 0)
1/6 (0 18 0 3 –1/2 1) –
BARIS BARU = (8 12 1 0 1/3 – 1/6 )

Cj 8 6 0 0
Variabel
Tujuan k
Dasar X1 X2 S1
q S2
X1 8 12 1 0 1/3 –1/6
X2 6 6 0 1 -1/6 1/3
Zj 132 8 6 5/3 2/3
Cj - Zj 0 0 –5/3 –2/3

Karena sudah tidak ada lagi Nilai Cj – Zj yang Positif maka sudah Optimal, dan
hasilnya adalah :
Laba Maksimum adalah $132 dengan X1 = 12 dan X2 = 6
11

SOAL LATIHAN :

Maksimumkan Z = 3 X1 + 2 X2

Berdasarkan 2X1 + X2 ≤ 100

X1 + X2 ≤ 80

X1 , X2 ≥ 0

CARILAH SOLUSI OPTIMAL DENGAN METODE SIMPLEKS !!!

Anda mungkin juga menyukai