Anda di halaman 1dari 20

METODE SIMPLEKS

PENGERTIAN
• Metode simpleks adalah metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan persoalan manaterial yang telah
diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan
matematika program linear yang mempunyai variable
keputusan mulai dari lebih besar atau sama dengan 2 (dua)
sampai multivariable.
• Sedangkan metode grafik hanya dapat digunalan apabila
jumlah variable keputusan maksimal 2 (dua) buah.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear
programing yang diselesaikan dengan metode grafik juga
dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya
suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan metode
simpleks tidak dapat diselesaikan dengan metode grafik.
BEBERAPA ISTILAH DALAM TABEL SIMPLEKS
• Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu
tergantung dari nilai tabel sebelumnya.
• Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis
selalu sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
• Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi
kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah
variabel basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non
negatif).
• Solusi atau nilai kanan (NK) merupakan nilai sumber daya pembatas yang
masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah
sumber daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Nilai kanan (NK) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif,
nilai tersebut harusdikalikan –1.
LANJUTAN…..
• Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model
matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤
menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada tahap
inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai
variabel basis.
• Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model
matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥
menjadi persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap
inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi
sebagai variabel basis.
• Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model
matematik kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan
sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi pada
tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal,
karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di
atas kertas.
LANJUTAN….
• Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel
masuk. Koefisien pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai
kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
• Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara
variabel basis yang memuat variabel keluar.
• Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar
perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
• Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi
variabel basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu
dari antara variabel non basis pada setiap iterasi. Variabel ini
pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
• Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis
pada iterasi berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk.
Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap
iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.
CONTOH LAIN :
Maksimum z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3
Fungsi Kendala :
X1+ X2 + 2 X3 ≤ 2
2 X1 + 3 X2 + 4 X3 ≤ 3
7 X1+ 6 X2 + 2 X3≤ 8
X1, X2, X3 ≥ 0
Langkah 1 :
• Mengubah fungsi tujuan

z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3+ 0S1 + 0S2 + 0S3 atau

z - 8 X1 - 9 X2 - 4 X3 - 0S1 - 0S2 - 0S3 = 0


Langkah 2 : bentuk baku
Mengubah fungsi batasan
X1+ X2 + 2 X3 + S1 = 2
2X1 + 3 X2 + 4 X3 + S2 = 3
7X1+ 6 X2 + 2 X3 + S3 = 8
X1, X2, X3, S1, S2, S3 ≥ 0
Langkah 3 : tabel solusi awal

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2

S2 2 3 4 0 1 0 3

S3 7 6 2 0 0 1 8
Langkah 4 : Menentukan kolom Entering Variabel

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2

S2 2 3 4 0 1 0 3

S3 7 6 2 0 0 1 8

• Pada contoh di atas nilai negatif yang tebesar


adalah -9 pada kolom X2 jadi, kolom X2 adalah
kolom kunci/Pivot,
Langkah 5 : Menentukan Baris leaving Variabel

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2 2

S2 2 3 4 0 1 0 3 1

S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6

• Jadi nilai rasio terkecil adalah 1 (selain Z),


sehingga baris kuncinya / baris pivot ada
pada S2
Langkah 6 : menentukan pivot elemen
• Angka kunci diperoleh dari perpotongan
antara kolom kunci dan baris kunci. Jadi angka
kunci diperoleh angka 3
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2 2

S2 2 3 4 0 1 0 3 1

S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6
Langkah 7 : membuat tabel baru
• Membuat Baris Baru Kunci (BBK)
• Karena nilai kunci berada pada kolom X2, maka
baris S2 kita ubah namanya menjadi X2, dan
nilai-nilai pada baris S2 kita ubah pula dengan
cara membagi nilai baris dengan angka
kunci. Maka kita mendapat nilai baris kunci
yang baru (baris x1)
Lanjutan….

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

S1

X2 2/3 3 4/3 0 1/3 0 1 1

S3
Langkah 8 : hasil tabel baru
• Mencari baris baru selain baris kunci/pivot.
Baris baru : baris lama – (angka kolom kunci X nilai baru baris kunci

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -

S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

S3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
Langkah 9 : ulangi mencari EV, LV, Pivot elemen

• Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam tabel


simpleks yang baru (iterasi 1)
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -

S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

X3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
Lanjutan…
• Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada
baris Z masih ada variabel yang bernilai
negatif, maka fungsi tujuan belum maksimal.
Sehingga untuk menghilangkan nilai negatif
kita ulangi lagi langkah-langkah sebelumnya.
Ini kita lakukan terus-menerus hingga tiada
variabel Z yang negatif.
Langkah 10 : Tabel akhir
• Variabel masuk dengan demikian adalah X1,
variabel keluar adalah S3 serta elemen pivot
yaitu 3 . Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah
sebagai berikut
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK

Z 0 0 4 0 5/3 2/3 31/3

S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9

X2 0 1 8/3 0 5/3 -2/9 5/9

X3 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3


Kesimpulan

• Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan


iterasi dihentikan
X3 = 2/3
S1 = 7/9
X2 = 5/9
Z = 31/3

Anda mungkin juga menyukai