Anda di halaman 1dari 21

METODE SIMPLEKS

• Nama: Yalihe Walianggen


• Nim : 201966074
PENGERTIAN
• Metode simpleks adalah metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persoalan manaterial yang telah
diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan
matematika program linear yang mempunyai variable
keputusan mulai dari lebih besar atau sama dengan 2 (dua)
sampai multivariable.
• Sedangkan metode grafik hanya dapat digunalan apabila
jumlah variable keputusan maksimal 2 (dua) buah.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear
programing yang diselesaikan dengan metode grafik juga
dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu
persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan metode
simpleks tidak dapat diselesaikan dengan metode grafik.
BEBERAPA ISTILAH DALAM TABEL SIMPLEKS
• Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu
tergantung dari nilai tabel sebelumnya.
• Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
• Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis
selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
• Solusi atau nilai kanan (NK)  merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber
daya pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.      Nilai kanan (NK)  fungsi tujuan harus nol (0).
2.      Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif.  Apabila negatif,
nilai tersebut harusdikalikan –1.
LANJUTAN…..
• Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi
persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi.
Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
• Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model
matematik kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi
persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada
solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel
basis.
• Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model
matematik kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai
variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi pada tahap
inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena
kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.
LANJUTAN….
• Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel
masuk. Koefisien pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai
kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
• Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara
variabel basis yang memuat variabel keluar.
• Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar
perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
• Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi
variabel basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu
dari antara variabel non basis pada setiap iterasi. Variabel ini
pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
• Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis
pada iterasi berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk.
Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap
iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.
CONTOH LAIN :
Maksimum z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3
Fungsi Kendala :        
 X1+ X2 + 2 X3 ≤ 2
2 X1 + 3 X2 + 4 X3 ≤ 3
7 X1+ 6 X2 + 2 X3≤ 8
X1, X2, X3  ≥ 0
Langkah 1 :
• Mengubah fungsi tujuan

z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3+ 0S1 + 0S2 + 0S3     atau  


 
z - 8 X1 - 9 X2 - 4 X3 - 0S1 - 0S2 - 0S3 = 0
Langkah 2 : bentuk baku
Mengubah fungsi batasan
X1+ X2 + 2 X3 + S1  = 2
2X1 + 3 X2 + 4 X3  + S2 = 3
7X1+ 6 X2 + 2 X3 + S3    = 8
X1, X2, X3, S1, S2, S3 ≥ 0
Langkah 3 : tabel solusi awal

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2

S2 2 3 4 0 1 0 3

S3 7 6 2 0 0 1 8
Langkah 4 : Menentukan kolom Entering Variabel

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2

S2 2 3 4 0 1 0 3

S3 7 6 2 0 0 1 8

• Pada contoh di atas nilai negatif yang tebesar


adalah -9 pada kolom X2 jadi, kolom  X2  adalah
kolom kunci/Pivot,
Langkah 5 : Menentukan Baris leaving Variabel

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2 2

S2 2 3 4 0 1 0 3 1

S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6

• Jadi nilai rasio terkecil adalah 1 (selain Z),


sehingga baris kuncinya / baris pivot ada
pada S2
Langkah 6 : menentukan pivot elemen

• Angka kunci diperoleh dari perpotongan


antara kolom kunci dan baris kunci. Jadi angka
kunci diperoleh angka 3
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2 2

S2 2 3 4 0 1 0 3 1

S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6
Langkah 7 : membuat tabel baru
• Membuat Baris Baru Kunci (BBK)
• Karena nilai kunci berada pada kolom X2, maka
baris S2 kita ubah namanya menjadi X2, dan
nilai-nilai pada baris S2 kita ubah pula dengan
cara membagi nilai baris dengan angka
kunci. Maka kita mendapat nilai baris kunci
yang baru (baris x1)
Lanjutan….

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

S1

X2 2/3 3 4/3 0 1/3 0 1 1

S3
Langkah 8 : hasil tabel baru
• Mencari baris baru selain baris kunci/pivot.
Baris baru : baris lama – (angka kolom kunci X nilai baru baris kunci

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -

S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

S3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
Langkah 9 : ulangi mencari EV, LV, Pivot elemen

• Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam tabel


simpleks yang baru (iterasi 1)
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -

S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

S3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
Lanjutan…
• Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada
baris Z masih ada variabel yang bernilai
negatif, maka fungsi tujuan belum maksimal.
Sehingga untuk menghilangkan nilai negatif
kita ulangi lagi langkah-langkah sebelumnya.
Ini kita lakukan terus-menerus hingga tiada
variabel Z yang negatif.
Langkah 10 : Tabel akhir
• Variabel masuk dengan demikian adalah X1,
variabel keluar adalah S3   serta elemen pivot
yaitu 3 . Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah
sebagai berikut
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK

Z 0 0 4 0 5/3 2/3 31/3

S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9

X2 0 1 8/3 0 5/3 -2/9 5/9

S3 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3


Kesimpulan

• Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan


iterasi dihentikan
S1 =  2/3
X2= 7/9           
S3 = 5/9
Z = 31/3

Anda mungkin juga menyukai