Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN 5 : Penyelesaian Model LP

Melalui Metode Simpleks


• Pengertian
• Keunggulan Metode Simpleks
• Langkah Penyelesaian
• Interpretasi Hasil:
• Solusi Optimal
• Reduced Costs
• Dual / Shadow Prices
METODE SIMPLEKS

• Metode yang secara matematis dimulai dari suatu permasalahan


dasar yang feasibel ke pemecahan dasar feasibel lainnya dan
dilakukan secara berulang sehingga akhirnya diperoleh suatu
pemecahan dasar yang optimum
Keunggulan ….

Keunggulan metode simpleks dibanding penyelesaian secara grafik


adalah bahwa ia dapat menyelesaikan masalah LP dengan
berapapun jumlah variabel keputusannya
Contoh Soal…

Melanjutkan contoh-1 (Bayu Furniture),


maka langkah-langkah penyelesaian model
LP melalui metode simpleks adalah sbb:
• BAYU FURNITURE memproduksi 2 jenis produk yaitu meja dan kursi yang
harus diproses melalui perakitan dan finishing. Proses perakitan memiliki
60 jam kerja sedang proses finishing memiliki 48 jam kerja. Untuk
menghasilkan satu meja dibutuhkan 4 jam perakitan dan 2 jam
finishing,sedangkan satu kursi membutuhkan 2 jam perakitan dan 4 jam
finishing. Laba untuk tiap meja $8 dan tiap kursi $6. Sekarang kita harus
menentukan kombinasi terbaik dari jumlah meja dan kursi yang harus
diproduksi, agar menghasilkan laba maksimal. (Asumsi: $1 = Rp.10.000,-)
Langkah ke-1

• Ubah model LP ke dalam bentuk kanoniknya


• Semua fungsi tujuan dan fungsi kendala harus berbentuk persamaan.
Yaitu dengan cara menambahkan variabel slack (untuk maksimisasi) atau
mengurangkan dengan variabel surplus (untuk minimisasi).
• Nilai kanan dari fungsi tujuan harus nol (0).
• Setiap fungsi kendala mempunyai slack variabel. Dimana jumlah slack
variabel = jumlah fungsi kendala
• Semua variabel yang tidak mempengaruhi kesamaan ditulis dengan
koefisien nol
• Variabel dibagi menjadi non-basic variabel dan basic variabel.
• Non basic variabel  variabel yang tidak keluar sebagai solusi pada
setiap iterasi, nilainya sama dengan nol
• Basic variabel  variabel yang keluar sebagai solusi pada setiap
iterasi
Langkah ke-1 (lanjutan)

• Contoh:
Fungsi Tujuan:
Maks Z=8M+6K, berubah menjadi: Maks Z=8M+6K+0S1+0S2
Z - 8M - 6K - 0S1 - 0S2 = 0 (Bentuk kanoniknya)
Fungsi Kendala:
4M+2K≤60, berubah menjadi 4M+2K+1S1+0S2=60
2M+4K≤48, berubah menjadi 2M+4K+0S1+1S2=48

S1 adalah variabel slack (waktu yang tidak terpakai) dalam perakitan


S2 adalah variabel slack (waktu yang tidak terpakai) dalam finishing
Langkah ke-2

• Membuat tabel Simpleks Awal


• Masukkan koefisien dari tiap fungsi tujuan dan kendala kedalam
matrik
• Contoh:
Z - 8M - 6K - 0S1 - 0S2 = 0
4M+2K+1S1+0S2=60
2M+4K+0S1+1S2=48

BV CV M K S1 S2 Rasio

S1 60 4 2 1 0

S2 48 2 4 0 1

Zj 0 -8 -6 0 0
Langkah ke-3

• Penentuan baris dan kolom kunci sebagai dasar iterasi


• Kolom kunci ditentukan berdasarkan nilai baris Zj yang memiliki nilai
negatif terbesar
• Baris kunci ditentukan berdasarkan nilai rasio (CV/Kolom
kunci) terkecil
Langkah ke-3 (lanjutan)

• Contoh:

BV CV M K S1 S2 Rasio

S1 60 4 2 1 0 60/4 = 15 Baris Kunci


(Persamaan Pivot)
S2 48 2 4 0 1 48/2 = 24

Zj 0 -8 -6 0 0

Elemen Pivot

Kolom Kunci
Langkah ke-4
• Melakukan Iterasi
• Variabel pada kolom kunci akan menjadi basic variabel dan masuk menggantikan baris
kunci pada tabel simpleks berikutnya
• Iterasi dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan Gauss-Jordan, yakni:
• Persamaan Pivot baru = Pers. Pivot Lama : Elemen Pivot
• Persamaan lainnya, termasuk Z :
Pers baru = (Pers. Lama) – (Koef. Kolom Kunci x Pers. Pivot baru)
Langkah ke-4 (lanjutan)

• Persamaan pivot baru: • Pers. Pada baris S2:


60 4 2 1 0 48 2 4 0 1
:4 (15 1 ½ ¼ 0)
15 1 ½ ¼ 0 X2
30 2 1 ½ 0
18 0 3 -½ 1 _

Hasil Iterasi 1 :
• Pers. Pada baris Zj:
BV CV M K S1 S2 Rasio 0 -8 -6 0 0
(15 1 ½ ¼ 0)
M 15 1 1/2 1/4 0
-120 -8 -4 -2 0
120 0 -2 2 0 X -8
S2 18 0 3 -1/2 1
_
Zj 120 0 -2 2 0
Langkah ke-5

optimal apabila semua nilai pada baris Zj


• Solusi akan

tidak ada yang bernilai negatif


• Jika pada baris Zj masih terdapat nilai negatif maka lakukan iterasi
kembali sesuai dengan langkah ke-4
Langkah ke-5 (lanjutan)
Hasil Iterasi 1 :
• Pers. Pada baris M :
BV CV M K S1 S2 Rasio
15 1 ½ ¼ 0
M 15 1 1/2 1/4 0 15:(1/2)=30 (6 0 1 -1/6 1/3) X½

S2 18 0 3 -1/2 1 18/3=6 3 0 ½ -1/12 1/6 _


12 1 0 1/3 -1/6
Zj 120 0 -2 2 0 -
• Pers. Pada baris Zj :
120 0 -2 2 0
Belum optimal
(6 0 1 -1/6 1/3) X -2
• Pers.Pivot Baru :
-12 0 -2 1/3 -2/3 _
18 0 3 -½ 1
:3 132 0 0 5/3 2/3
6 0 1 -1/6 1/3
Langkah ke-5 (lanjutan)

Hasil Iterasi 2 :

BV CV M K S1 S2 Rasio Karena nilai-nilai pada baris Zj sudah


non-negatif, berarti iterasi sudah
M 12
1 0 1/3 -1/6 mencapai nilai optimal, dan solusi yang
diperoleh adalah:
K 6 M = 12, K = 6 dan Z (laba) = 132
0 1 -1/6 1/3

Zj 132
0 0 5/3 2/3 Keputusan yang diambil perusahaan
adalah:
Meja yang diproduksi = 12 unit,
Reduced Cost Dual Prices
Kursi yang diproduksi = 6 unit,
sehingga Laba maksimum yang
didapat sebesar Rp.1.320.000,-
Penjelasan Reduced Cost dan Dual Price pada
Tabel Simpleks Akhir (Solusi Optimal)

Reduced Cost
 Berkaitan dengan variabel keputusan, yaitu nilai pada kolom
variabel keputusan pada baris Z dalam tabel simpleks akhir.
 Bila suatu variable keluar sebagai solusi optimal maka nilai
Reduced Cost adalah nol (RC = 0); sebaliknya, bila tidak
keluar sebagai solusi maka nilai Reduced Cost lebih besar
dari nol (RC > 0) untuk persoalan maksimisasi dan RC < 0
untuk persoalan minimisasi.
 Jika RC suatu variabel adalah x, berarti pemaksaan variabel
tersebut masuk sebagai solusi akan menurunkan (pada
persoalan maksimisasi) atau meningkatkan (pada persoalan
minimisasi) nilai fungsi tujuan sebesar x.

16
Dual (Shadow) Price:
 Berkaitan dengan kendala, yaitu nilai pada kolum slack
variabel pada baris Z dalam tabel simpleks akhir.
 Bila sumberdaya pada suatu kendala tidak habis terpakai
berdasarkan solusi optimal, berarti sumberdaya tersebut
bukan pembatas dalam aktivitas ekonomi. Oleh karena itu,
nilai dual (shadow) untuk sumberdaya tersebut adalah nol
(SP = 0).
 Bila sumberdaya pada suatu kendala habis terpakai
berdasarkan solusi optimal, berarti sumberdaya tersebut
merupakan pembatas dalam aktivitas ekonomi. Oleh karena
itu, nilai dual (shadow) untuk sumberdaya tersebut lebih
besar dari nol (SP > 0). Artinya nilai sumberdaya pada
aktivitas tersebut sama dengan nilai shadow price.
 Jika ketersediaan sumberdaya pada kendala yang
bersangkutan ditambah 1 (satu) unit, maka nilai fungsi
tujuan akan meningkat sebesar nilai shadow price
sumberdaya. 17
Latihan…(1)
Carilah solusi dari persoalan berikut dengan menggunakan metode
simpleks

MAX 5X1 + 4X2 + 6X3


SUBJECT TO:
2X1 + 3X2 + 3X3 ≤ 25
X1 + 2X2 + X3 ≤ 12
3X1 + 5X2 + 2X3 ≤ 30
X1,X2,X3 ≥ 0
Latihan…(2)
Carilah solusi dari persoalan berikut dengan menggunakan metode
simpleks

MAX 2X1 + 3X2 + X3


SUBJECT TO:
X1 + X2 + X3 ≤ 9
2X1 + 3X2 ≤ 25
X2 + 2X3 ≤ 10
X1,X2,X3 ≥ 0

Anda mungkin juga menyukai