Anda di halaman 1dari 23

METODE SIMPLEK

METODE GRAFIK:

z max = 3 x1 + 4 x2
Fungsi batasan:
1) 2 X1 + X2 < 6000
2) 2 X1 + 3 X2 < 9000
3) X1 ;X2 > 0
Penyelesaian Persoalan LP Secara Matematis
(Metode Simpleks)
Metode Simpleks adalah suatu metode
yang secara matematis dimulai dari suatu
pemecahan dasar yg feasibel (basic
feasible solution) ke pemecahan dasar
feasibel lainnya dan dilakukan secara
berulang-ulang (iteratif) sehingga akhirnya
diperoleh suatu pemecahan dasar yang
optimum.
LANGKAH-LANGKAH METODE SIMPLEK
Merubah fungsi tujuan dan fungsi batasan
Menyusun persamaan dalam tabel
Memilih kolom kunci
Memilih baris kunci
Merubah nilai-nilai baris kunci
Merubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Melanjutkan perbaikan-perbaikan/
perubahan-perubahan, sampai ada
penyelesaian akhir.
Langkah 1:
Ubah model LP kedalam bentuk kanoniknya,
semua fungsi kendala berupa persamaan, dg cara
menambahkan slack variabel

Setiap fungsi kendala mempunyai slack


variabel. jumlah slack variable = jumlah
fungsi kendala

Nilai sebelah kanan (right-hand side) semua


kendala tidak boleh negatif.
http://rosihan.web.id
LANGKAH-LANGKAH METODE SIMPLEK
Langkah 1.Merubah fungsi tujuan dan fungsi
batasan;
Fungsi tujuan :
Z = 3 X1 + 5 X 2 Z- 3 x1 5 x 2 = 0

Fungsi batasan:
1) 2 X1 < 8 2 X1 + X3 = 8
2) 3X2 < 15 3X2 + X4 = 15
3) 6 X1 + 5X2 < 30 6 X1 + 5X2 + X5 =30
LANGKAH-LANGKAH METODE SIMPLEK
Langkah 1.Merubah fungsi tujuan dan fungsi
batasan;
Fungsi tujuan :
Z = 3 X1 + 5 X 2 Z- 3 x1 5 x 2 = 0

Fungsi batasan:
1) 2 X1 < 8 2 X1 + X3 = 8
2) 3X2 < 15 3X2 + X4 = 15
3) 6 X1 + 5X2 = 30 6 X1 + 5X2 + X5 =30
Langkah 2. Menyusun persamaan dalam tabel

Tabel 1 : Data Perusahaan Sepatu

Variabel
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8

S2 0 0 3 0 1 0 15

S3 0 6 5 0 0 1 30
Langkah 3 :Memilih kolom kunci, merupakan dasar
memulai perubahan, pilih kolom yang mempunyai nilai
pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dan
angkanya terbesar. Dalam hal ini adalah -5.

Tabel 2. Pemilihan kolom kunci

Variabel
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8

S2 0 0 3 0 1 0 15

S3 0 6 5 0 0 1 30
Langkah 4 : Memilih baris kunci, merupakan dasar
memulai perubahan, cari indeks tiap-tiap baris dengan
membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang
sebaris dengan kolom kunci (Indeks =(nilai NK / Nilai Kolom
Kunci). Pilih indeks yang bernilai positif dan angka terkecil.

Tabel 3. Pemilihan baris kunci

Variabel
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8/0 =

S2 0 0 3 0 1 0 15/3 = 5

S3 0 6 5 0 0 1 30/5 = 6
Langkah 5 : Merubah nilai-nilai baris kunci, dengan cara
membaginya dengan dengan angka kunci, seperti terlihat
pada bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0; 1/3 = 1/3; 0/3 =
0; dan 15/3 = 5)

Tabel 4. Cara merubah nilai baris kunci


Variabel
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30

Z 1
S1 0
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0
Langkah 6 : Merubah nilai-nilai selai pada baris kunci,
dengan cara rumus sebagai berikut :
Baris baru = Baris lama (koefisien pada kolom kunci x nilai
baru baris kunci)

[-3 -5 0 0 0, 0 ]
(-5) [0 1 0 1/3 0, 5 ] (-)

nilai baru =[-3 0 0 5/3 0, 25 ]

Baris ke 2 (batasan 1) :
[2 0 1 0 0, 8 ]
(0) [ 0 1 0 1/3 0, 5 ] (-)

nilai baru =[ 2 0 1 0 0, 8]
LANGKAH-LANGKAH METODE SIMPLEK

Baris ke 4 (batasan 3) :

[6 5 0 0 1, 30 ]
(5) [ 0 1 0 1/3 0, 5 ] (-)

nilai baru =[ 6 0 0 -5/3 1, 5]


Tabel 5. Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru

Variabel
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15

S3 0 6 5 0 0 1 30

Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5
Tabel 5. Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru

Variabel
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15

S3 0 6 5 0 0 1 30

Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8/2 = 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5/6=0,83
Tabel 6. Tabel kedua nilai baru dan tabel ketiga nilai baru
Variab
Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30

Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8/2 = 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5/6 = 0,83

Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27,5


S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 6/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
Kesimpulan hasil pada penyelesaian akhir
adalah :
- Perusahaan memproduksi X1 sebanyak
5/6 lusin setiap hari
- Perusahaan memproduksi X2 sebanyak 5
lusin setiap hari.
- Keuntungannya sebanyak Rp 275.000,-
perhari.
CONTOH KASUS
ContohMETODE
PL LINEAR
PROGRAMMING
PT. GUNDAR memproduksi 2 jenis pipa, yaitu :
Aqua & Hydro, degan rincian sumber daya sbb:
Aqua Hydro
Pompa 1 1
Jam Kerja 9 jam 6 jam
Pipa 12 meter 16 meter
Laba/Unit $350 $300
Terdapat 200 pompa, 1566 jam kerja, dan 2880
meter persediaan pipa.
DUALITAS DALAM LP DAN
ANALISIS SENSITIVITAS
Perkembangan Penting dlm Analisa LP
adalah Konsep Dualitas.
Tabel Primal - Dual Linear Programming
PRIMAL
KOEFISIEN
X1 X2 ...................... Xn NK
Y1 a11 a12 ...................... a1n < b1

Koefisien Fungsi Tujuan


Y2 a21 a22 ...................... a2n < b2
........................

........................

........................

........................

........................

........................
KOEFISIEN
D U A L

(Minimisasi)
Ym am1 am2 ...................... amn < bm
NK > C1 > C2 > Cn
Koefisien fungsi Tujuan (Maksimisasi)
Tabel Primal - Dual kasus Perusahaan Ideal
PRIMAL
KOEFISIEN
X1 X2 NK
KOEFISIEN
D U A L

Y1 2 0 <8

Fungsi Tujuan
(Minimisasi)
Koefisien
Y2 0 3 < 15

Ym 6 5 < 3-
NK >3 >5
Koefisien fungsi Tujuan (Maksimisasi)
PENYELESAIAN PERUBAHAN TERAKHIR KASUS PERUSAHAAN
SEPATU IDEAL

VARIEBEL Nilai dari


DASAR Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30

Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5

Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 1/2


X3 0 0 0 1 5/9 - 1/3 6 1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1 5/6

Anda mungkin juga menyukai