Anda di halaman 1dari 37

3.

METODA SIMPLEKS

Evy Juliantini

Materi Kuliah Sains Manajemen


FINKOM UNBIN BINANIAGA
Pendahuluan
Metoda grafik menunjukan titik ekstrim/titik sudut dari
daerah solusi.
Dalam metode simpleks titik ekstrim tersebut diterjemah-
kan menjadi definisi aljabar.
Bagaimana metode simpleks mengidentifikasi titik
ekstrem/titik sudut secara aljabar?
• Setiap batasan diekspresikan sebagai persamaan
dengan menambahkan variabel slack dan surplus
• Jumlah variabel > jumlah persamaan  jumlah titik
pemecahannya banyak
• Titik ekstrim dari derah solusi
Langkah-langkah LP meliputi:
1. Temukan titik ekstrim di fisibel area
2. Periksa setiap garis batas yang berpotongan dititik ini,
apakah jika digerakkan akan meningkatkan nilai fungsi
tujuannya
3. Jika terjadi peningkatan pada salah satu garis batas-
nya, carilah yang mempunyai peningkatan terbesar
4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai tidak terjadi lagi
peningkatan fungsi tujuannya
5. Lakukan langkah diatas pada garis batas lainnya
Metoda ini cara lain untuk mendapatkan fisibel solusi
selain LP yang telah dibahas.

Contoh perhitungan
Bentuk Matematis:
• Maksimumkan :Z = 3X1 + 5X2
• Batasan (constrain)
(1) 2X1 8
(2) 3X2  15
(3) 6X1 + 5X2  30
Langkah-langkah metode simpleks
Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan fungsi batasan
• Fungsi tujuan : Z = 3X1 + 5X2  Z - 3X1 - 5X2 = 0.

• Fungsi batasan : dirubah menjadi persamaan


(1) 2X1  8  2X1 + X3
= 8
(2) 3X2  15  3X2 +
X4 = 15
(3) 6X1 + 5X2  30  6X1 + 5X2 + X5 = 30

Variabel Slack : variabel tambahan karena adanya


perubahan dr pertidaksamaan  persamaan dalam
Langkah 2 : Menyusun persamaan di dalam tabel
Beberapa Istilah dalam Metode Simpleks
• NK : nilai kanan persamaan, yaitu nilai setelah tanda (=)
pada fungsi kendala/batasan (8, 15, dan 30).
• Variabel dasar/variabel slack : variabel yang nilai-nya
sama dengan sisi kanan dari persamaan.
Pada pers. : 2X1 + X3 = 8, kalau belum ada kegiatan
apapun (X1 = 0), semua kapasitas masih mengang-gur.
Jika X1 = TK artinya pengangguran X3 = 8. Pada tabel
tersebut nilai variabel dasar (X3, X4, X5) pada fungsi tujuan
tabel permulaan harus = 0, dan nilainya pada fungsi-
fungsi batasan bertanda positif
• Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 3X1 - 5X2 = 0
• Fungsi batasan
(1) 2X1 + X3 = 8
(2) 3X2 + X4 = 15
(3) 6X1 + 5X2 + X5 = 30

Tabel Simpleks (1)


Var X1 X2 X3 X4 X5
Z NK
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Langkah 3: Memilih Kolom Kunci
Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk
merubah tabel simpleks, yaitu pada baris fungsi tujuan
yang bernilai negatif terbesar.
Dalam hal ini kolom X2 fungsi tujuan (–5). Pada kolom X2
sisanya beri tanda segi empat, seperti tabel berikut

Var. X1 X2 X3 X4 X5 Ket.
Z NK
Dasar (Indeks)

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

X3 0 2 0 1 0 0 8

X4 0 0 3 0 1 0 15

X5 0 6 5 0 0 1 30
Langkah 4: Memilih Baris Kunci
• Baris kunci : baris yang merupakan dasar untuk meru-
bah tabel simpleks, dengan cara mencari indeks tiap
baris dengan membagi nilai pada kolom NK dengan nilai
yang sebaris pada kolom kunci.
• Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom kunci)
Baris Batasan 1 : indeksnya = 8/0 = 
Baris batasan 2 : indeksnya = 15/3 = 5
Baris batasan 3 : indeksnya = 30/5 = 6
Pilih baris dengan indeks positif terkecil  batasan 2
Beri tanda segi empat pada baris kunci. Nilai yang masuk
dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci
disebut angka kunci
Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan
angka kunci  bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0;
1/3 = 1/3; 0/3 = 0; 15/3 = 5). Gantilah var. dasar pada
baris itu dengan variabel yang terdapat di bagian atas
kolom kunci (X2).
Cara mengubah nilai baris kunci pada tabel Simpleks
Var X1 X2 X3 X4 X5 Ket.
Dasar Z NK (Indeks)
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8 8/0 = ∞
X4 0 0 3 0 1 0 15 15/3 = 5
X5 0 6 5 0 0 1 30 30/5 = 6
Z
X3
X2
0 0 1 0 1/3 0 15/3
X5

0/3 0/3 3/3 0/3 1/3 0/3 15/3


Langkah 6: Mengubah nilai selain pada baris kunci dalam
tabel simpleks
Rumus: Baris baru = baris lama – (koef. pada kolom kunci) x
nilai baru baris kunci
Baris pertama (Z)
-3 -5 0 0 0 0
(-5) 0 1 0 1/3 0 5 (-)
Baris baru = -3 0 0 5/3 0 25

Baris ke-2 (batasan 1)

2 0 1 0 0 8
(0) 0 1 0 1/3 0 5 (-)
Baris baru = 2 0 1 0 0 8
Baris ke-4 (batasan 3)
Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru
[6 5 0 0 1, 30 ]
(5) [0 1 0 1/3 0, 5 ] (-)
Nilai baru = [6 0 0 -5/3 1, 5 ]

Var Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Tabel II nilai baru Tabel I nilai lama

Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah perbaikan (langkah 3 s/d 6) u/ memperbaiki
tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya, dan baru berhenti
setelah pada baris I (fungsi tujuan) tidak ada yg bernilai negatif

Var. Ket.
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK (Indeks)
1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8 = 8/2 = 4
X4 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 = 5/6 (min)

Z 1
X3 0
X2 0
X1 0 6/6 0 0 -5/18 1/6 5/6
6/6 0/6 0/6 (-5/3)/6 1/6 5/6
Nilai Baru
Baris 1
[-3 0 0 5/3 0, 25 ]
(-3) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] ( - )
Nilai baru = [0 0 0 5/6 ½, 271/2]

Baris ke-2 (batasan 1)


[2 0 1 0 0, 8]
(2) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 0 1 5/9 -1/3, 61/3]
Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom kunci = 0
[0 1 0 1/3 0, 5]
(0) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 1 0 1/3 0, 5]
Tabel simpleks final hasil perubahan

Var. Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 1/2
X3 0 0 0 1 5/9 - 1/3 6 1 /3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif 


tabel tidak dapat dioptimalkan, tabel tersebut merupakan
hasil optimal . Hasil akhir yang diperoleh :
X1 = 5/6, X2 = 5 dan Zmaksimum = 27 1/2
Contoh: Problem Product Mix
Sebuah perusahaan membuat 2 macam produk I dan II.
Kebutuhan dan ketersedian sarana produksi sbb:
Produk
Saran Produksi Ketersediaan
I II
Ruang Storage (m2/unit) 4 5 1500 m2
Bahan Baku (lb/unit) 5 3 1575 kg/hari
Rata-rata Produksi (unit/jm) 60 30
Harga jual ($/unit) 13 11

Ruang penyimpanan dapat digunakan untuk produksi


maksimum 7 jam/hari

Perusahaan ingin menentukan berapa banyak masing masing


produk dibuat agar keuntungan maksimum
Solusi:
1. Rubah semua pertidaksamaan kendala menjadi
persamaan dengan menggunakan var. Slack :
S1 : Ruang storage yang tidak terpakai
S2 : Bahan baku yang tidak terpakai
S3 : Production time yang tidak terpakai
Model yang telah dibuat di LP :

...... (1)
Rubah semua pertidak samaan menjadi persamaan
dengan memasukkan var. Slack

..... (2)

Dari persamaan di atas , salah satu solusi fisibel yang


memenuhi semua kendala adalah x1 = 0, x2 = 0, S1 =
1500, S2 = 1575, S3 = 420 dan Z = 0
• Koefisien x1 & x2 (dlm A1) bertanda negatif, nilai
Z akan meningkat dengan bertambahnya x1 atau x2
• Dalam (B1), jika x2 = S1 = 0, maka x1 = 1500/4 = 375.
Jadi tersedia ruang storage untuk memproduksi
produk I sebanyak 375 unit
• Dari pers (C1), tersedia bahan baku untuk mempro-
duksi 1575/5 = 315 unit produk I.
• Dari pers (D1), ada waktu yang tersedia untuk
memproduksi 420 unit produk I
• Dengan demikian berdasarkan ketiga kendala, ada
ketersediaan yang cukup dari sumberdaya untuk
memproduksi 315 unit x1 (nilai maksimumnya dr C1)
2. Dari pers C1, yang membatasi nilai maksimum x1.
.... (3)
Subsitusikan persamaan ini ke pers (2) :

.... (4)

Dari persamaan di atas diperoleh solusi yang baru :


x1 = 315, x2 = 0, S1 = 240, S2 = 0, S3 = 105,
Z = 4095
Koefisien x2 dalam fungsi tujuan (-16/5), artinya nilai Z
(pers A2) masih bisa ditingkatkan dengan memberikan
x2 yang bernilai positiv
Dengan menggunakan prosedur analisis yang sama pada
langkah 1, maka diperoleh :
• Pers. (B2) : if S1 = S2 = 0, x2 = (5/13)(240) = 92,3
• Pers. (C2) : if x1 = S2 = 0,  x2 = (5/3)(315) = 525
• Pers. (D2) : if S2 = S3 = 0,  x2 =(5/7)(105) = 75
Batasan D2 terbatas nilai maksimum x2 yaitu 75
Maka fisibel solusi yang baru memasukkan x2 =75 dan
S2 = S3 = 0
Langkah 3 : dari pers. D2 diperoleh :
...... (5)

Substitusikan kedalam pers. (4) diperoleh :

...... (6)

Dari pers. di atas diperoleh solusi fisibel yang baru lagi :


x1 = 270, x2 = 75, S1 = 45, S2 = 0, S3 = 0, Z = 4335.
• Karena koefisien dalam fungsi objektif pada
pers (A3) semua positif, maka solusi yang
baru ini adalah solusi optimum
Tabel Simpleks untuk Maksimasi (1)
Langkah 1: Buat tabel awal berdasarkan pers (2)
Dalam setiap iterasi, variabel bukan nol dalam solusi
disebut Variabel dasar dan EV = Entering variable
Tabel Simplek 1. (tabel Awal)
Koefisien
Var. Nilai Bts
dasar Z x1 x2 S1 S2 S3 Kanan Atas EV

A1 Z 1 -13 -11 0 0 0 0

B1 S1 0 4 5 1 0 0 1500 375

C1 S2 0 5 3 0 1 0 1575 315

D1 S3 0 1 2 0 0 1 420 420
Langkah 2:
Identifikasi variabel yang akan dijadikan nilai yang bukan nol
dalam iterasi berikutnya yang akan meningkatkan nilai fungsi
objektiv.
Variabel ini disebut sebagai : Entering Variable
 bukan merupakan Variabel dasar yang koefisiennya
bernilai negatif terkecil dalam fungsi objektif
 Jika ada 2 atau lebih nilai koefisien yang terkecil, pilih
sembarang salah satu, lalu lanjutkan.

Langkah 3:
Identifikasi leaving variable, yaitu variabel yang akan berubah
dari nilai bukan nol menjadi nilai nol pada solusi berikutnya
Langkah 4 :
Masukkan Variabel dasar utk tabel 2. urutan baris pada
tabel awal tetap dipertahankan, leaving variable
digantikan oleh entering variable
Tabel Simpleks 2. (ahir iterasi pertama)
Koefisien
Var. Nilai Bts
dasar Z x1 x2 S1 S2 S3 Kanan Atas EV

A2 Z 1 0 -16/5 0 13/5 0 4095

B2 S1 0 0 13/5 1 -4/5 0 240 92,3

C2 x1 0 1 3/5 0 1/5 0 315 525

D2 S3 0 0 7/5 0 -1/5 1 105 75


Langkah 5:
Hitung koefisien tabel 2. Rentetan operasi akan dilaku-
kan sehingga pada akhirnya kolom x1 pada tabel kedua
akan mempunyai koefisien sbb:

x1
Z 0
S1 0
X1 1
S3 merupakan
Hasil dari Tabel kedua 0 feasibel solusi yaitu:
x1 = 315, x2 = 0, S1 = 240, S2 = 0, S3 = 105, and Z = 4095
Lakukan operasi baris adalah sebagai berikut:
 Koef. baris C2 = koef. baris C1  5
 Koef. baris A2 = (koef. baris C2 x 13) + koef. baris A1
 Koef. baris B2 = (koef. Baris C2 x (-4)) + koef. baris B1
 Koef. baris D2 = (koef. Baris C2 x (-1)) + koef. baris D1
Langkah 6:
• Pemeriksaan untuk optimalisasi . Solusi fisibel yang
kedua juga tidak optimal, karena fungsi objektifnya
(baris A2) mengandung sebuah koefisien negatif.
Diperlukan iterasi lanjutan yang dimulai dengan
langkah 2
• Dalam tabel ketiga, semua koefisien dalam fungsi
objektif (baris A3) positif. Oleh karena itu, solusi
optimal telah diperoleh sbb :
x1 = 270, x2 = 75, SI = 45, S2 = 0, S3 = 0, and Z = 4335
• Tabel Simpleks ke-3 (akhir iterasi kedua dan terakhir)

Koefisien
Var. Nilai Bts
Dasar Z x1 x2 S1 S2 S3 Kanan Atas EV

A3 Z 1 0 0 0 15/7 16/7 4335

B3 S1 0 0 0 1 -3/7 -13/7 45

C3 x1 0 1 0 0 2/7 -3/7 270

D3 x2 0 0 0 0 -1/7 5/7 75
Nilai Marginal dari Penambahan Sumberdaya (1)
Solusi Simpleks adalah Program Optimasi Produksi
 Perusahaan dapat memaksimumkan hasil penjualan-
nya sampai $4335 dengan memproduksi 270 units
Produk I and 75 units produk II.
 Tidak akan terjadi surplus bahan baku ataupun
production time.
 Akan terdapat 45 units ruang storage yang tidak
terpakai.
Manajer ingin mengetahui apakah ada peluang untuk
menambah produksi dengan penambahan bahan baku
dan perluasan fasilitas produksinya atau penambahan
jam kerja/lembur
Nilai Marginal dari Penambahan Sumberdaya (2)
Pertanyaan:
 Berapakah Nilai Pendapatan ( nilai marginal) dari
setiap penambahan unit setiap jenis sumber daya?
 Berapakah biaya maksimum (biaya marginal) yang
harus dibayar setiap penambahan unit produksi?
Jawab :
dapat dicari dari fungsi objektiv pada Tabel simplek
yang terakhir, diperoleh :

Nilai Marginal dari Penambahan Sumberdaya (3)
• S1, S2 and S3 menggambarkan surplus sumberdaya,
nilai negativ dari variabel ini (-S1, -S2, -S3) menunjukan
penambahan unit dari sumberdaya tersebut.
• Nilai income (atau nilai marginal) dari penambahan
tersebut dapat dihitung dengan menurunkan secara
parsial fungsi Z terhadap –S1, -S2 and –S3.
• Maka Nilai Marginal dari penambahan 1 unit dari :
 Ruang storage =
 Bahan Baku =
 Production time =
Nilai Marginal dari Penambahan Sumberdaya (4)
• Nilai marginal dari penambahan unit sumberdaya dapat
dihitung secara langsung dari koefisien fungsi objectiv
pada tabel akhir solusi Simpleks.
• Perusahaan harus membayar sebesr $15/7 untuk
penambahan setiap unit bahan baku dan sebesar
$16/7 penambahan setiap unit production time.
• Jika biaya aktual penambahan unit (mis, biaya margi-
nal) dari sumberdaya tersebut < nilai marginalnya,
Perusahaan bisa menambah income-nya dengan
menambah produksi.
• Nilai marginal itu valid, selama ada surplus ruang
storage.
Analisis Sensitivitas
• Analisis ini membantu pengujian sensitivitas terhadap peru-
bahan koef. dalam fungsi objektiv, koef. /konstanta dalam
pertidak-samaan kendala/konstrain dari solusi optimum .
• Contohnya :
 Harga jual aktual/nilai pasar dari 2 jenis produk bisa saja
berubah dari waktu ke waktu. Dalam kisaran berapakah
harga bisa berubah tanpa mempengaruhi optimasi
solusi?
 Akankah solusi yang ada tetap optimum jika jumlah
bahan baku, production time ataupun ruang storage
tiba-tiba berubah disebabkan adanya kekurangan,
kerusakan mesin, ataupun kejadian lainnya?
 Jumlah setiap jenis sumberdaya yang diperlukan untuk
memproduksi per unit setiap jenis produk yang
dihasilkan dapat bertambah/berkurang sedikit. Apakah
perubahan tersebut akan mempengaruhi solusi optimal?

Anda mungkin juga menyukai