Anda di halaman 1dari 6

METODE DUALITAS

Dosen Pengampu : Lolyta Damora Simbolon, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Rinaldy Gabriel Sitorus (21150004)

2. Meilisa Manalu (21150021)

3. Ria Irawaty Sianturi (21150039)

4. Ika Royani Lumban Gaol (21150040)

5. Resy Karina Christine Bancin (21150052)

6. Krismawati Sianturi (21150056)

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI MATEMATIKA
Secara sistematis, dualitas merupakan alat bantu masalah LP yang secara langsung
didefinisikan dari persoal aslinya atau dari model LP primal. Dalam kebanyakan perlakuan
LP, dualitas sangat tergantung pada prisial dalam hal tipe kendala, variabel keputusan dan
kondisi optimum. Oleh karena itu dalam kenyataannya teori dualitas secara tegas tidak
diharuskan penggunaannya. Primal-dual menunjukkan hubungan secara simetris dengan
ketentuan sebagai berikut :

 Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan dual.


 Konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan dual
 Semua kolom primal menjadi kendala dual
 Semua kendala primal menjadi variabel keputusan dual
 Koefisien kendala dari variabel primal menjadi koefisien yang berkorespondensi
dengan kendala dual

CONTOH

Perusahaan sepatu ”IDEAL” membuat 2 macam sepatu. Yang pertama adalah sepatu dengan
sol karet (𝑋1 ), dan yang kedua adalah sepatu dengan sol dari kulit (𝑋2 ). Untuk memproduksi
kedua macam sepatu tersebut perusahaan menggunakan 3 jenis mesin.

Mesin 1 = khusus untuk membuat sepatu dari kulit, dengan kapasitas max = 8 jam.

Mesin 2 = khusus untuk membuat sepatu dari kulit, dengan kapasitas max = 15 jam.

Mesin 3 = khusus untuk kedua macam sepatu tersebut, dengan kapasitas max= 30 jam

 Setiap lusin (𝑋1 ) mula mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam dan selanjutnya
menuju mesin 3 selana 6 jam. Sedangkan (𝑋2 ) dikerjakan oleh mesin 2 selama 3 jam
dan langsung ke mesin 3 selama 5 jam
 Sumbangan terhadap laba untuk setiap sepatu (𝑋1 ) = Rp. 30.000 sedangkan sepatu
(𝑋2 ) = Rp. 50.000
 Untuk mendapatkan hasil yang optimal, berapakah sepatu (𝑋1 ) dan (𝑋2 ) yang harus
diproduksi?
Jawab :

 Langkah pertama kita buat tabel dari soal diatas agar lebih mudah penyelesaiannya,
lihat tabel dibawah ini :

Variabel 𝑋1 𝑋2 Kapasitas Maksimum Mesin


𝑌1 2 0 ≤8
𝑌2 0 3 ≤ 15
𝑌3 6 5 ≤ 30
Laba dalam Rp. 10.000 ≥3 ≥5

 Kemudian kita buat perumusan fungsi maksimum dan minimum beserta batasan-
batasannya, perhatikan perumusan berikut ini :
Maksimumkan Z = 3𝑋1 + 5𝑋2
Batasan-batasan :
2𝑋1 ≤ 8
3𝑋2 ≤ 15
6𝑋1 + 5𝑋2 ≤ 30
𝑋1 , 𝑋2 ≥ 0
Minimumkan : 𝑌0 = 8𝑌1 + 15𝑌2 + 30𝑌3
Batasan-batasan :
2𝑌1 + 6𝑌3 ≥ 3
3𝑌2 + 5𝑌3 ≥ 5
𝑌1 , 𝑌2 , 𝑌3 ≥ 0
 Selanjutnya kita ubah fungsi Z menjadi fungsi tujuan maks, lihat perumusan dibawah
ini :
Fungsi Z = 3𝑋1 + 5𝑋2
Fungsi tujuan maks : Z - 3𝑋1 + 5𝑋2
 Setelah ini kita buat table simpleks, lihat table di bawah ini :
Variabel dasar Z 𝑋1 𝑋2 𝑆1 𝑆2 𝑆3 NK Rasio
Z 1 -3 -5 0 0 0 0 -
𝑆1 0 2 0 1 0 0 8 8⁄ = ∞
0
𝑆2 0 0 3 0 1 0 25 15⁄ = 5
3
𝑆3 0 6 5 0 0 1 30 30⁄ = 6
5

 Tentukan kolom kunci dengan cara kita lihat negatif ternesar pada baris Z pada kolom
𝑋2 yang bernilai -5
 Tentukan baris kunci dengan cara kita lihat Rasio/ kolom kunci 𝑋2 yaitu 8⁄0 = ∞,
15⁄ = 5, dan 30⁄ = 6. Karena 5 adalah indeks terkecil maka pada baris 𝑆
3 5 2
dijadikan baris kunci dengan 3 sebagai angka kuncinya
 Kemudian kita mengubah nilai baris kunci S2
0 3 0 1 0 15
= 0, = 1, = 0, , = 0, =5
3 3 3 3 3 3

 Lalu kita hitung baris 1 (Z)


-3 -5 0 0 0 0
1
0 1 0 0 5
3
(-5) ---------------------------------------------------- -
5
-3 0 0 0 25
3

 Selanjunta kita hitung baris ke 2 (S1)


2 0 1 0 0 8
1
0 1 0 0 5
3

(0) ------------------------------------------ -
2 0 1 0 0 8

 Kemudian kita hitung baris ke 4 (S3) :


6 5 0 0 1 30
1
0 1 0 0 5
3
(5) ----------------------------------------------------- -
5
6 0 0 - 1 5
3


Setelah itu kita masukkan perhitungan diatas kedalam tabel simpleks, lihat tabel
dibawah ini :
Variabel Z X1 X2 S1 S2 S3 NK LR/KET
Dasar
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25 -
S1 0 2 1 1 0 0 8 8/2 = 4
X2 0 0 0 0 1/3 0 5 5/0 = ∞
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6
Karena masih belum optimal maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Tentukan kolom kunci dengan cara melihat nilai negatif terbesar pada baris Z yaitu
pada kolom X1 yang bernilai -3 (berwarna merah)
 Tentukan baris kunci dengan cara melihat dari hasil nilai LR/KET = NK/kolom kunci
X1 yaitu : 8/2 = 4, 5/0 = ∞, 5/6 (berwarna hijau muda), karena 5/6 adalah indeks
terkecil maka pada baris S3 dijadikan baris kunci dengan 6 sebagai kuncinya
(berwarna biru aqua)

 Kemudian kita mengubah nilai baris kunci (S 3)


6/6 = 1, 0/6 = 0, 0/6 = 0, -5/3/6 = -5/18, 1/6, 5/6
 Lalu kita hitung baris ke 1 (Z)
-3 0 0 5/3 0 25
1 0 0 -5/18 1/6 5/6
(-3) ---------------------------------------------------- -
1
0 0 0 5/6 ½ 27
2

 Selanjutnya hitung baris ke 2 (S1)


2 0 1 0 0 8
1 0 0 -5/18 1/6 5/6
(2) ----------------------------------------------------- -
1
0 0 1 5/9 -1/3 6
3


Setelah itu, masukkan hasil perhitungan diatas kedalam tabel simpleks,
perhatikan tabel dibawah ini :
Variabel Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z 1 0 0 0 5/6 ½ 1
27
2

S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 1
6
3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 6 0 0 -5/18 1/6 5/6

Kesimpulan :
Dari hasil tabel diatas sudah dinyatakan optimal karena nilai pada kolom X1 dan X2 sudah
bernilai positif (+). Oleh karena itu bisa dilanjutkan ke proses dualitas dengan cara dibawah
ini :
 Pertama, masukkan nilai solusi optimal simpleksnya :
 X1 = 5/6
 X2 = 5
1
 Laba = 27
2
 Kemudia dengan cara yang sama, masukkan solusi optimal masalah dualnya :
 Y1 = 0
 Y2 = 5/6
 Y3 = 1/2

 Terakhir. Masukkan perumusan Fungsi Tujuan Dual :


Minimumkan Y = 8Y1 + 15Y2 + 30Y3
= 8(0) + 15(5/6) + 30(1/2)
1
= 27  “nilai ini sama dengan yang dihasilkan dari fungsi
2
tujuan primal/simpleks sebelumnya.”

Anda mungkin juga menyukai