Anda di halaman 1dari 22

FUNGSI KONTINU PADA INTERVAL

1 Kekontinuan pada Interval

2 Sifat-sifat Fungsi Kontinu pada Interval

3 Lebih jauh tentang Fungsi Kontinu pada Interval

4 Kekontinuan Seragam
1. Kekontinuan Pada Interval
Fungsi f dikatakan kontinu pada suatu interval buka I jika
dan hanya jika f kontinu di setiap titik pada I .
Secara geometris, f kontinu pada suatu interval apabila
grafiknya tidak terputus pada interval tersebut.

Gambar 8.1 Grafik fungsi kontinu pada interval


buka
Selanjutnya, fungsi f dikatakan kontinu pada interval tutup I = [a,
jika dan hanya jika f kontinu di setiap titik c ∈ (a, b), kontinu
b]
di a, dan kontinu kiri di b.
kanan
Secara intuitif, f kontinu pada interval [a, b] apabila kita dapat
menggambar grafiknya dari titik (a, f (a)) ke titik (b, f (b))
tanpa harus mengangkat pena dari kertas. (Lihat Gambar 8.2.)
Walau demikian ada kasus di mana intuisi di atas tidak berlaku.
Gambar 8.2 Grafik fungsi kontinu pada interval
tutup
Contoh
Misalkan f : R → R didefinisikan sebagai
x, x ≤ 1;
f (x ) =
23 ,
x> 1

Perhatikan bahwa f kontinu di setiap titik kecuali di c = 1.


Namun f kontinu kiri di c = 1, dan karenanya f kontinu
pada interval [0, 1].
Karena f tidak kontinu kanan di c = 1, maka f tidak kontinu
pada interval [1, 2].
2. Sifat – Sifat Fungsi Kontinu pada Interval
Teorema 1. Misalkan f terdefinisi pada suatu interval I . Maka, f
kontinu pada I jika dan hanya jika, untuk setiap x ∈ I dan
setiap ϵ > 0 terdapat δ > 0 sedemikian sehingga

|f (x ) − f (y)| < ϵ

untuk y ∈ I dengan |x − y| < δ.

Contoh 1. (i) Fungsi f (x) = px + q kontinu pada sebarang


interval
I.
(ii) Fungsi g(x) = |x| kontinu pada sebarang interval I .

(iii) Fungsi h(x) = x kontinu pada sebarang interval I ⊆ [0, ∞).
Teorema 2. Misalkan f dan g kontinu pada suatu interval I
dan
f
λ, µ 0,
g ∈ R.
makaMaka λ f + µg dan f g kontinu pada I . Lebih jauh,
g kontinu pada I .
jika
Contoh 2. (i) Setiap fungsi polinom kontinu pada sebarang
interval.
(ii) Setiap fungsi rasional kontinu pada sebarang interval dalam
daerah asalnya.
Sebagai contoh, f (x ) = x1 kontinu pada (0,
∞ ). √
(iii) Fungsi f (x) = x + x kontinu pada sebarang interval

I ⊆ [0, ∞ ), karena f 1 (x ) = x dan f 2 (x ) = x kontinu
pada sebarang interval I ⊆ [0, ∞ ).
Teorema 3. Misalkan g : I → J kontinu pada interval I dan
f : J → R kontinu pada interval J . Maka f ◦ g kontinu pada I .

Contoh 3. (i) Fungsi h(x) = |1 + x| kontinu pada sebarang interval,


karena f (x) = |x| dan g(x) = 1 + x kontinu pada sebarang
interval. √
(ii) Fungsi h(x) = 1− √ x kontinu pada sebarang interval I ⊆ [0, ∞).
1+ x
Misalkan f adalah fungsi yang kontinu pada suatu
interval.
Jika kita mengetahui nilainya pada bilangan rasional, maka
dengan menggunakan Sifat Kepadatan Bilangan Rasional, kita
dapat pula mengetahui nilai f pada bilangan irasional.
3. Lebih Jauh Tentang Fungsi Kontinu pada Interval

Sekarang kita akan mempelajari keistimewaan yang dimiliki


oleh fungsi kontinu pada interval kompak [a, b].

Teorema 4. Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Maka f


([a, b])
juga merupakan suatu interval kompak.
Teorema ini merupakan konsekuensi dari beberapa teorema
berikut.
Teorema 5. Misalkan f kontinu pada suatu interval I . Maka
daerah nilainya, yaitu f (I), juga merupakan suatu interval.

Teorema 6 (Teorema Nilai Antara). Misalkan f kontinu pada


suatu interval I yang memuat a dan b. Jika u terletak di antara f
(a) dan f (b), maka terdapat c di antara a dan b sedemikian
sehingga f (c) = u.

Catatan. Teorema 6 setara dengan Teorema 5. Oleh karena itu kita


cukup membuktikan salah satu di antara mereka.
Bukti Teorema 6. Tanpa mengurangi keumuman, asumsikan a < b
dan f (a) < u < f (b). Tinjau himpunan

H : = { x ∈ [a, b] : f (x ) < u} .

Jelas bahwa H / = ∅ karena a ∈ H . Karena H juga terbatas, maka


H
mempunyai supremum, sebutlah c = sup H . Di sini a < c < b.
Selanjutnya tinggal membuktikan bahwa f (c) = u, dengan
menunjukkan bahwa tidak mungkin f (c) < u ataupun f (c) >
Andaikan f (c) < u. Karena f kontinu di c, maka terdapat δ >
u.
0
sedemikian sehingga f c + 2δδ < u (?). Jadi c + 2 ∈ H . Ini
bertentangan dengan fakta bahwa c = sup H . Sekarang andaikan
f (c) > u. Sekali lagi, karena f kontinu di c, maka terdapat δ >
0 sedemikian sehingga f (x) > u untuk c − δ < x ≤ c (?). Jadi
tidak ada satu pun anggota H pada interval (c − δ, c]. Ini juga
bertentangan dengan fakta bahwa c = sup H .
8.3 Lebih jauh tentang Fungsi Kontinu pada Interval

Teorema 7. Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Maka f


terbatas pada [a, b].

Bukti. Misalkan f tak terbatas pada [a, b]. Maka terdapat


suatu barisan ⟨x n ⟩ di [a, b] sedemikian sehingga

|f (x n )| → + ∞ untuk n → ∞ .

Karena ⟨x n ⟩ terbatas, maka menurut Teorema Bolzano–


Weierstrass terdapat suatu sub-barisan ⟨x n k ⟩ yang konvergen ke
csuatu
∈ [a,titik
b]. Tetapi f kontinu di c, sehingga f (x n k ) → f (c)
kuntuk
→ ∞.
Jadi mestilah f terbatas pada [a, b].

HG* (*ITB Bandung) MA3231 Analisis Real 27 February 2017 16 / 27


Teorema 8. Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Maka f
mencapai nilai maksimum dan nilai minimum pada [a, b].
Bukti. Dari Teorema 8 kita tahu bahwa f terbatas pada [a, b].
Misalkan v : = sup f ([a, b]). Konstruksi barisan ⟨x n ⟩ di [a, b]
dengan f (x n ) → v untuk n → ∞ . Karena ⟨x n ⟩ terbatas, terdapat
sub-barisan ⟨x n k ⟩ yang konvergen ke suatu titik c ∈ [a, b].
Namun kekontinuan di c mengakibatkan f (x n k ) → f (c) untuk
k → ∞. Jadi mestilah v = f (c), dan ini berarti bahwa v
merupakan nilai maksimum. Serupa dengan itu, f juga mencapai
nilai minimumnya

HG* (*ITB Bandung)


Contoh 8. Persamaan 10x7 − 13x5 − 1 = 0 mempunyai sebuah
akar c ∈ (−1, 0).
Untuk menunjukkannya, misalkan f (x) = 10x7 − 13x5 − 1.
Maka,
f (−1) = 2 dan f (0) = −1.
Karena f kontinu
f (0), maka padaTeorema
menurut [−1, 0] dan
Nilai0 Antara
terletakterdapat
di antarac ∈
f (−1)
(−1,
dan
0)
sedemikian sehingga f (c) = 0.
Bilangan c dalam hal ini merupakan akar persamaan di
atas.
4. Kekontinuan Seragam

Teorema 9. Fungsi f : I → R tidak kontinu seragam pada I jika


dan hanya jika terdapat ϵ0 > 0 dan dua barisan ⟨x n ⟩ dan ⟨y n ⟩ di I
sedemikian sehingga |xn − yn | < n1 dan |f (xn ) − f (yn )| ≥ ϵ0
untuk
setiap n ∈ N.
Bukti.
Teorema pada halaman berikut menyatakan bahwa kekontinuan
pada interval kompak merupakan kekontinuan seragam.
Contoh 9. Kita telah mengetahui bahwa f (x) = x 1 kontinu pada
(0,
1].
Diberikan x ∈ (0, 1] dan ϵ > 0 sebarang, kita dapat
memilih
δ = min x2 , єx22 sedemikian sehingga untuk y ∈ (0, 1]
|x − y| < δ dengan
berlaku
.1 1. . x − y 1 1 1 2 ϵx2
. —
x y . = . xy . = x · y · |x − y| < x · x · = ϵ.
2
Perhatikan bahwa jika x menuju 0, maka δ akan menuju
0.
Dalam kasus tertentu, nilai δ hanya bergantung pada ϵ, tidak pada
x. Hal ini terjadi pada, misalnya, f (x) = px + q, x ∈ R, dengan p
 0.
Diberikan ϵ > 0, kita dapat memilih δ = |p|є sedemikian
sehingga
|f (x ) − f (y)| = |p| · |x − y| < ϵ

untuk x, y ∈ R dengan |x − y| < δ.


Kekontinuan f (x) = px + q dalam hal ini merupakan
kekontinuan ‘seragam’ pada R.
Fungsi f : I → R dikatakan kontinu seragam pada I apabila untuk
setiap ϵ > 0 terdapat δ > 0 sedemikian sehingga

|f (x ) − f (y)| < ϵ

untuk x, y ∈ I dengan |x − y| < δ.


Perhatikan bahwa dalam definisi di atas x dan y muncul setelah
δ, yang mengindikasikan bahwa δ tidak bergantung pada x (dan
y).
Teorema 10. Jika f kontinu pada [a, b], maka f kontinu
seragam pada [a, b].
Bukti. Andaikan f tidak kontinu seragam pada [a, b]. Maka,
menurut Teorema 17, terdapat ϵ0 > 0 dan dua barisan ⟨x n ⟩ dan
⟨y n ⟩ di [a, b]sehingga |xn − yn | < n1 dan |f (xn ) − f (yn )| ≥ ϵ0
sedemikian
untuk
setiap n ∈ N. Karena ⟨x n ⟩ terbatas di [a, b], maka menurut
Teorema Bolzano-Weierstrass terdapat sub-barisan ⟨x n k ⟩ yang
sebutlah
konvergen, ke c ∈ [a, b]. Karena |xn − yn | < n1 untuk setiap n ∈
N,
maka sub-barisan ⟨y n k ⟩ akan konvergen ke c juga.
Selanjutnya, karena f kontinu di c, maka ⟨f (x n k )⟩ dan ⟨ f
konvergen
(y n k )⟩ ke f (c). Akibatnya, |f (x n k ) − f (yn k )| → 0 untuk k →
∞ . Ini mustahil karena |f (x n ) − f (y n )| ≥ ϵ0 untuk setiap n ∈ N.
Mauliate

Anda mungkin juga menyukai