Anda di halaman 1dari 8

BAB IV LINEAR PROGRAMMING

METODE SIMPLEKS

1. PENDAHULUAN
Penyelesaian secara manual linear program dengan metode simpleks tetap
menghendaki kesungguhan kita dalam pengembangan keahlian formulasi LP.
Dengan mempelajari mekanisme dari metode simpleks, informasi yang
diperoleh tidak hanya solusi optimal saja, melainkan juga interpretasi ekonomi
dan informasi untuk mengadakan sensitivitas.

2. BENTUK UMUM TABEL SIMPLEKS


Metode simpleks merupakan pengembangan metode aljabar yang hanya menguji
sebagian dari jumlah solusi basis dalam bentuk tabel.
Bentuk baku yang sudah umum digunakan adalah "bentuk standar" yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
[1] Nilai ruas kanan setiap kendala non-negative. Apabila nilai ruas kanan
kendala negatif, dapat diubah menjadi positif dengan cara mengalikannya
dengan minus satu (-1)

[2] Semua kendala berbentuk persamaan, kecuali tanda nonnegativity. Apabila


kendala berbentuk lebih kecil sama dengan (≤) dapat diubah menjadi
persamaan dengan cara menambahkannya dengan "slack variabel"

[3] Semua nilai variabel keputusan nonnegative


[4] Fungsi tujuan berbentuk maksimum. Bila fungsi tujuan berbentuk minimum,
dapat diubah menjadi bentuk maksimum dengan cara mengalikannya dengan
minus satu (-1)

Contoh bentuk umum tabel simpleks :


CB Vrb Cj C1 C2 C3 ... Cj
basis bj a1 a2 a3 ... aj
CB1 S1 b1 a11 a12 a13 ... a1j
CB2 S2 b2 a21 a22 a23 ... a2j
CB3 S3 b3 a31 a32 a33 ... a3j
: : : : : : : :
CBi Si bi ai1 ai2 ai3 ... aij
Z Z1-C1 Z2-C2 Z3-C3 ... Zj-Cj
Keterangan tabel :
1. CB menggambarkan koefisien fungsi tujuan untuk variabel dalam basis
2. Kolom variabel dalam basis berisikan slack variabel yang akan digunakan
oleh variabel keputusan
3. Kolom bi berisikan konstanta ruas kanan setiap kendala
4. Baris Cj berisikan koefisien fungsi tujuan setiap variabel keputusan
5. Baris aj berisikan variabel keputusan
6. Baris Z-C berisikan angka hasil pengurangan Zj-Cj yang akan memberikan
informasi apakah tabel sudah optimal atau belum

3. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN METODE SIMPLEKS


[1] Ubah masalah linear program ke dalam bentuk standar (lihat karakteristik
bentuk standar di atas)
[2] Periksa apakah setiap kendala memiliki "variabel basis". Jika tidak,
tambahkan satu variabel buatan (semu) yang bertindak sebagai variabel
basis, misalnya Q1 atau Q2 yang jumlahnya sesuai kebutuhan

[3] Masukkan semua nilai fungsi kendala ke dalam tabel simpleks


[4] Masukkan nilai koefisien fungsi tujuan pada baris Zj-Cj dengan rumus : Zj-
Cj = CBYj-Cj
[5] Tentukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai negatif terbesar
pada baris Zj-Cj. Jika terdapat dua nilai terbesar yang sama, dapat dipilih
salah satu

[6] Tentukan baris kunci, yaitu nilai yang memiliki angka indek terkecil dan
bukan negative
[7] Cari angka baru yang terdapat pada baris kunci dengan cara membagi semua
angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka kunci.
[8] Mencari angka baru pada baris yang lain dengan rumus : Nilai pada baris
lama dikurangi dengan perkalian koefisien pada kolom kunci dengan angka
baru baris kunci

[9] Apabila solusi optimal belum ditemukan, kembali ke langkah ke-5 di atas,
sehingga nilai yang terdapat pada baris Zj-Cj ≥ C
4. PENYELESAIAN METODE SIMPLEKS MASALAH MAKSIMUM
PRODUK MIX
Pada bagian ini, kita akan menyelesaikan masalah produk mix PT Umsini
dengan metode simpleks.
Langkah 1.
Mengubah formulasi LP ke dalam bentuk standar dengan menambahkan slack
variabel, kecuali kendala nonnegative.

Langkah 2.
Periksa apakah semua kendala memiliki variabel basis, sebagai dasar untuk
membuat tabel simpleks awal. Kendala pertama memiliki variabel basis yaitu
S1, kendala kedua S2, kendala ketiga S3. Dengan demikian setiap kendala
berbentuk ≤, jika diubah ke dalam bentuk standar pasti memiliki variabel basis.
Sehingga tabel simpleks awal secara langsung dapat dibuat

Tabel simpleks awal masalah PT Umsini dapat dilihat dalam tabel berikut.
CB Vrb Cj 40 30 0 0 0 Indeks
basis bj x1 x2 S1 S2 S3
0 S1 60 2 3 1 0 0 60/2=30
0 S2 30 0 2 0 0 0 30/0=ꚙ
0 S3 40 2 1 0 1 1 40/2=20
Zj-Cj 0 -40 -30 0 0 0
Baris 1 Baris pertama ini berisikan koefisien fungsi tujuan setiap variabel
yaitu: C1=40, C2=30, C3=0, C4=0 dan C5=0
Baris 2 Berisikan variabel yang berkorespondensi dengan baris pertama
yaitu : x1, x2, S1, S2 dan S3
Baris 3, Berisikan koefisien ketiga kendala. Dalam tabel, dapat dilihat
4, dan 5 bahwa S1, S2 dan S3 adalah variabel basis dengan nilai masing-
masing 60, 30, dan 40. Nilai ini merupakan konstanta ruas kanan
setiap kendala

Baris 6 Untuk mengisi nilai pada baris ke enam atau baris Zj-Cj, diisi
dengan menggunakan rumus di atas

Langkah 3.
Apakah tabel awal tersebut sudah optimal? Jawabannya pasti belum. Tabel
optimal apabila nilai yang terdapat pada baris Zj-Cj ≥ 0
Langgah 4.
Mencari penyelesaian yang lebih baik dengan cara iterasi.
1. Menemukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai Zj-Cj negative
terbesar, dalam hal ini kolom x1. dengan demikian x1 akan masuk dalam
basis

2. Menentukan baris kunci, yaitu yang memiliki angka indeks yang terkecil dan
bukan negatif, dalam hal ini baris S3.
3. Menentukan angka kunci, yaitu angka yang terdapat pada persilangan kolom
kunci dengan baris kunci, dalam hal ini angka kunci = 2
4. Mencari angka baru yang terdapat pada baris kunci, dengan cara membagi
semua angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka kunci.
5. Mencari angka baru pada baris yang lain.
Hasil perhitungan di atas, akan nampak pada tabel Literasi 1 berikut.
CB Vrb Cj 40 30 0 0 0 Indeks
basis bj x1 x2 S1 S2 S3
0 S1 20 0 2 1 0 -1 20/2=10
0 S2 30 0 2 0 1 0 30/2=15
40 x1 20 1 1/5 0 0 1/5 20/0,5=40
Zj-Cj 300 0 -10 0 0 20
Dengan mengulangi langkah-langkah di atas, maka hasil literasi 2 (Tabel
Optimum) akan nampak dalam tabel berikut.
CB Vrb Cj 40 30 0 0 0 Indeks
basis bj x1 x2 S1 S2 S3
30 x2 10 0 1 1/2 0 -1/2
0 S2 10 0 0 -1 1 1
40 x1 15 1 0 -1/4 0 3/4
Zj-Cj 900 0 0 5 0 15

Kesimpulan :
1. Pada tabel literasi 2 merupakan tabel akhir simpleks, dengan solusi optimal adalah:
x1 (astro) = 15 unit
x2 (cosmos) = 10 unit
Z (keuntungan) = Rp900,00
2. Kendala kedua (bahan baku B) masih tersisa sebanyak 10 kg yang
ditunjukkan oleh nilai S2=10, pada tabel optimal
3. Kendala 1 dan 3 tidak ada sisa (full capacity), yang ditunjukkan oleh nilai
S1=S3=0 (variabel nonbasis). Hal ini dapat juga dibuktikan dengan
memasukkan nilai x1 dan x2 ke dalam kendala 1 dan 3

Kendala 1 : 2x1 + 3x2 = 60


2(15) + 3(10) = 60
60 =60
bahan baku yang digunakan = yang tersedia
Kendala 3 : 2x1 + 1x2 = 40
2(15) + 1(10) = 40
40 = 40

Variabel Keputusan Tak Terhingga


Jika variabel keputusan bertanda tak terhingga, maka dilakukan perubahan
dengan cara menambahkan dua variabel nonnegatif yang berbeda, sebagai
pengganti variabel keputusan yang bertanda tak terhingga tersebut

Variabel Keputusan Bertanda Negatif


Salah satu asumsi dalam formulasi LP adalah semua variabel keputusan tidak
boleh negatif. Demikian pula halnya dalam bentuk standar, semua variabel
keputusan harus nonnegatif. Dalam berbagai kasus sangat dimungkinkan terjadi
atau bahkan memang dikehendaki adanya variabel keputusan bertanda negatif
BAB V LINEAR PROGRAMMING:
METODE SIMPLEKS YANG DIPERBAIKI
(REVISED
1. PENDAHULUANSIMPLEX METHOD)
Dalam metode simpleks yang diperbaiki, setiap perpindahan tabel baru tidak
semua elemen diperlukan untuk berpindah dari satu tabel ke tabel berikutnya
adalah :

[1] Nilai pada baris Zj-Cj


[2] Kolom kunci (variabel yang akan masuk basis)
[3] Variabel basis
[4] Nilai konstanta ruas kanan (bi) yang berkorespondensi dengan variabel basis
Cara yang lebih efisien yang dapat digunakan agar tidak membawa semua
elemen ke tabel berikutnya adalah dengan metode simpleks yang diperbaiki atau
metode simpleks multiplier

2. BENTUK UMUM METODE SIMPLEKS YANG DIPERBAIKI

3. CONTOH METODE SIMPLEKS YANG DIPERBAIKI


Masalah Maksimisasi
Penyelesaian linear program dengan metode simpleks yang diperbaiki, prinsip
dasarnya sama dengan metode simpleks terdahulu. Akan tetapi kita hanya
menghitung informasi yang penting saja setiap perpindahan tabel baru.
Informasi yang penting tersebut secara langsung dapat dibentuk dari persamaan
semula (asli).

Tabel Awal Simpleks


CB Vrb Cj 40 30 0 0 Indeks
basis bj x1 x2 S1 S2
0 S1 150 3 2 1 0 150/3=50
0 S2 200 8 2 0 1 200/8=25
Zj-Cj 0 -40 -25 0 0

Tabel Literasi 1
CB Vrb Cj 40 30 0 0 Indeks
basis bj x1 x2 S1 S2
0 S1 75 0 5/4 1 -3/8 75/1,25=60
40 x1 25 1 1/4 0 1/8 25/0,25=100
Zj-Cj 1000 0 -15 0 5

Tabel Literasi 2
CB Vrb Cj 40 30 0 0 Indeks
basis bj x1 x2 S1 S2
25 x2 60 0 1 0,8 -0,3 150/3=50
40 x1 10 1 0 -0,2 0,2 200/8=25
Zj-Cj 1900 0 0 12 0,5

Tabel Awal Simpleks Diperbaiki


Vrb
B-1 bi
basis
S1 1 0 150
S2 0 1 200

Tabel Kedua Simpleks Diperbaiki


Vrb
B-1 bi
basis
S1 1 -3/8 75
x1 0 1/8 25

Tabel Ketiga Simpleks Diperbaiki


Vrb
B-1 bi
basis
x2 4/5 -3/10 60
x1 -1/5 1/5 10
Tabel akan optimum apabila nilai Cj ≥ 0.
Solusi optimum metode simpleks yang diperbaiki sama dengan
solusi optimum metode simpleks biasa. Akan tetapi penggunaan
metode simpleks yang diperbaiki jauh lebih efisien jika
dikerjakan secara manual.

Masalah Minimisasi
Karena fungsi tujuan berbentuk minimum, maka variabel yang
memiliki nilai Cj negatif terbesar adalah variabel yang akan
masuk basis.
Untuk mencari invers matriks basis (B-1) dapat dilakukan dengan
operasi pivot, dimana kolom pivotnya adalah kolom Y2 :
1. Kalikan baris 2 dengan nol, kemudian hasilnya tambahkan
dengan baris 1
2. Bagi baris 2 dengan satu
3. kalikan baris 2 dengan minus satu, kemudian hasilnya
tambahkan dengan baris 3

Tabel Awal Simpleks Diperbaiki


Vrb
B-1 bi
basis
S1 1 0 0 40
Q1 0 1 0 20
Q2 0 0 1 50

Tabel Kedua Simpleks Diperbaiki


Vrb
B-1 bi
basis
S1 1 0 0 40
x2 0 1 0 20
Q2 0 -1 1 30

Tabel Ketiga Simpleks Diperbaiki


Vrb
B-1 bi
basis
S1 1 0 0 40
x2 0 0 1 50
Q2 0 -1 1 30

Anda mungkin juga menyukai