Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH PSIKOLOGI

Dosen Pengampu : Dra. Dianne O.Rondonuwu, MM

PELAYANAN PRIMA DI HOTEL

Penulis :
Regina C.F. Damopoli (22061021)

PROGRAM STUDI PARIWISATA (D3)


JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
1. Latar Belakang ...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah .........................................................................................1
3. Tujuan ............................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................2
1. Definisi Pelayanan Prima ..............................................................................2
2. Pelayanan Prima di Hotel ..............................................................................2
a. Departemen Front Office .........................................................................2
b. Departemen Food & Beverage Service ........................................................ 3
c. Departemen Food & Beverage Product ....................................................4
d. Departemen Housekeeping ........................................................................... 5
e. Departemen Marketing ............................................................................6
f. Departemen HR ............................................................................................... 7

g. Departemen Keamanan ...........................................................................8


h. Departemen Accounting ................................................................................. 9
i. Departemen Purchasing .........................................................................10
BAB III : KESIMPULAN ...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ii

i
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Di dalam suatu perusahaan baik itu produk maupun jasa diharuskan
adanya service excellence untuk menarik minat konsumen atau pelanggan
dalam lingkup perhotelan. Pelayanan prima adalah suatu keharusan atau
tuntutan dalam industri jasa maupun dagang ketika menghadapi konsumen/
masyarakat. Menurut Prasetyorini (2003) pelayanan prima secara harfiah
berarti pelayanan yang sangat baik, atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan
adalah suatu kegiatan atau aturan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dalam
menyediakan kepuasan pelanggan (Barat, 2003:30). Service memang bukan
merupakan produk utama suatu perusahaan, namun service merupakan
faktor utama yang membuat suatu perusahaan dapat diperhitungkan dan
dapat bersaing.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut.
1) Apa itu pelayanan prima?
2) Bagaimana penerapan pelayanan prima pada setiap departemen di
hotel?

3. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan dari pembuatan paper
ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari pelayanan prima
2) Untuk mengetahui penerapan pelayanan prima pada setiap departemen
di hotel

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Pelayanan Prima


Pada dasarnya yang dimaksud dengan layanan prima (customer
care) adalah kemampuan maksimal seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain dalam hal pelayanan. Memberikan pelayanan secara prima
kepada pelanggan mempunyai tujuan untuk memenangkan persaingan.
Layanan prima adalah upaya maksimal yang mampu diberikan oleh petugas
pelayanan dari suatu perusahaan industri jasa pelayanan untuk memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai suatu kepuasan.tujuan
dasar dari layanan prima adalah untuk meningkatkan keberhasilan
perusahaan industri jasa pelayanan tersebut. Upaya – upaya peningkatan ini
bisa diterapkan pada sistem operasi, bentuk dan desain barang cetakan, tata
ruang, temperatur udara di ruang tunggu, kecepatan dan ketepatan
menyelesaikan transaksi, dan lain-lain, dalam skala makro atau mikro.

2. Pelayanan Prima di Hotel


Pelayanan prima di hotel adalah suatu standar layanan yang tinggi
dan menyeluruh yang diberikan kepada tamu hotel dengan tujuan
memberikan pengalaman yang luar biasa selama menginap.

a. Departemen Front Office


Berikut adalah contoh pelayanan prima yang dapat diberikan oleh
departemen Front Office :
1) Sambutan hangat : staf front office harus memberikan sambutan
yang ramah dan sopan kepada setiap tamu yang datang. Mereka
harus siap tersenyum, memberikan salam, dan menyapa tamu
dengan menggunakan nama jika memungkinkan. Sambutan yang
hangat akan membuat tamu merasa diterima dan dihargai.
2) Responsif terhadap pertanyaan : staf front office harus siap dan
mampu menjawab pertanyaan tamu dengan cepat dan tepat. Mereka
harus memiliki pengetahuan yang baik tentang hotel atau tempat
tujuan dan fasilitas yang disediakan. Staf harus bersedia membantu
tamu dengan arahan, rekomendasi, atau informasi apa pun yang
mereka butuhkan.
3) Check-in dan check-out yang cepat : staf front office harus efisien
dalam proses check-in dan check-out tamu. Mereka harus
menyediakan formulir atau aplikasi yang sederhana untuk pengisian
data tamu, dan memastikan bahwa proses ini berjalan lancar dan
tidak memakan waktu terlalu lama. Selain itu, mereka juga harus

2
meminimalkan antrian atau menawarkan alternatif seperti check-
in/check-out ekspres untuk mempercepat proses.
4) Ketersediaan 24/7 : departemen front office harus tersedia sepanjang
waktu untuk membantu tamu. Ini berarti mereka harus menjaga meja
penerimaan tetap beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tamu
harus dapat menghubungi staf front office kapan pun mereka
membutuhkan bantuan, baik melalui telepon, email, atau melalui
aplikasi pesan instan yang tersedia.
5) Penanganan keluhan dengan profesional : staf front office harus siap
menghadapi keluhan atau masalah yang mungkin timbul dari tamu.
Mereka harus memperlakukan setiap keluhan dengan serius,
mendengarkan dengan seksama, dan mencari solusi yang
memuaskan tamu. Staf harus berempati, tenang, dan berusaha
menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif.
6) Upaya tambahan : untuk memberikan pelayanan prima, staf front
office dapat melakukan upaya tambahan untuk meningkatkan
pengalaman tamu. Misalnya, mereka dapat menawarkan
peningkatan kamar jika tersedia, memberikan informasi tentang
acara atau tempat menarik di sekitar hotel, atau mengatur layanan
taksi atau transportasi untuk tamu yang membutuhkannya.
7) Mengantisipasi kebutuhan tamu : staf front office yang
berpengalaman harus mampu mengantisipasi kebutuhan tamu
sebelum tamu memintanya. Misalnya, jika tamu baru tiba, staf dapat
menawarkan air minum atau memberikan informasi tentang fasilitas
hotel.

b. Departemen Food & Beverage Service


Pelayanan prima (excellent service) di departemen F&B (food and
beverage) Service sangat penting untuk memastikan pengalaman
pelanggan yang memuaskan di restoran, kafe, atau layanan makanan dan
minuman lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh pelayanan prima
di departemen F&B Service :
1) Ramah dan profesional : staf di departemen F&B service harus
selalu ramah, sopan, dan profesional dalam berinteraksi dengan
pelanggan. Mereka harus menyapa pelanggan dengan senyuman,
menjawab pertanyaan dengan jelas, dan memberikan rekomendasi
yang baik tentang makanan dan minuman yang tersedia.
2) Pengetahuan produk : staf harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang makanan dan minuman yang disajikan di tempat tersebut.
Mereka harus bisa menjelaskan dengan detail tentang bahan-bahan,
metode penyajian, dan rekomendasi yang sesuai dengan preferensi
pelanggan.

3
3) Responsif terhadap kebutuhan pelanggan : staf harus peka terhadap
kebutuhan dan permintaan pelanggan. Mereka harus siap
memberikan bantuan tambahan seperti menambahkan saus,
memberikan pemanis tambahan, atau menyesuaikan hidangan
sesuai dengan preferensi pelanggan.
4) Kecepatan pelayanan : pelayanan yang cepat dan efisien sangat
penting dalam departemen F&B service. Staf harus mampu
mengambil pesanan dengan cepat, mengantar makanan dan
minuman tepat waktu, dan merespons permintaan pelanggan dengan
cepat.
5) Kebersihan dan kerapihan : staf harus menjaga kebersihan dan
kerapihan di area kerja mereka, termasuk meja, peralatan, dan
tempat penyajian makanan dan minuman. Hal ini mencakup
mengganti piring kotor, membersihkan tumpahan, dan memastikan
kebersihan umum di area restoran.
6) Fleksibilitas : staf harus bisa beradaptasi dengan perubahan atau
permintaan khusus dari pelanggan. Mereka harus bersedia
memodifikasi hidangan atau memberikan opsi pengganti jika ada
kebutuhan diet atau preferensi pelanggan yang harus dipenuhi.

c. Departemen Food and Beverage Product


Berikut ini adalah contoh pelayanan prima yang dapat diberikan oleh
departemen F&B (food and beverage) Product:
1) Kecepatan layanan : departemen food and beverage product dapat
memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan. Misalnya,
ketika pelanggan memesan makanan atau minuman, staf dapat
merespons dengan cepat dan mengantarkan pesanan dengan segera..
2) Ketersediaan produk : pelayanan prima juga melibatkan
ketersediaan produk yang memadai. Departemen food and beverage
product dapat memastikan bahwa semua menu yang tercantum
tersedia dan disajikan dengan baik. Jika ada kekurangan stok, staf
harus proaktif dalam memberi tahu pelanggan dan menawarkan
alternatif yang sesuai.
3) Kebersihan dan keindahan : menjaga kebersihan dan keindahan
tempat penyajian makanan dan minuman juga merupakan aspek
penting dalam pelayanan prima. Departemen food and beverage
product harus memastikan bahwa area restoran atau tempat
penyajian selalu bersih, rapi, dan menarik. Staf juga harus berperan
dalam memastikan kebersihan pribadi mereka dan kesopanan dalam
berinteraksi dengan pelanggan.
4) Kualitas produk : menyajikan makanan dan minuman berkualitas
tinggi adalah tujuan utama dari departemen food and beverage

4
product. Mereka harus memastikan bahan-bahan yang digunakan
segar, berkualitas, dan disiapkan dengan baik. Selain itu, rasa dan
presentasi makanan dan minuman harus konsisten dan memuaskan
pelanggan.
5) Keahlian dan pengetahuan : staf departemen food and beverage
product harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang menu,
ketersediaan bahan, dan informasi lain yang berkaitan dengan
makanan dan minuman. Mereka juga harus dilatih untuk
memberikan rekomendasi kepada pelanggan, menangani pertanyaan
atau permintaan khusus, serta memberikan penjelasan yang jelas
tentang setiap menu yang ditawarkan.
6) Kehangatan dan keramahan : pelayanan prima melibatkan sikap
yang ramah dan hangat terhadap pelanggan. Staf departemen food
and beverage product harus mampu menjalin hubungan yang baik
dengan pelanggan, mendengarkan dengan baik, dan merespons
dengan penuh perhatian. Mereka juga harus siap membantu
pelanggan dalam segala kebutuhan atau permintaan khusus.
7) Tanggapan terhadap keluhan : jika terjadi keluhan dari pelanggan,
departemen food and beverage product harus siap untuk
menanganinya dengan cepat dan efektif. Staf harus bersedia
mendengarkan keluhan dengan empati, mencari solusi yang
memuaskan, dan memastikan bahwa kesalahan atau masalah yang
sama tidak terulang di masa depan.
Penting bagi departemen f&b product untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanannya guna memberikan pengalaman positif kepada
pelanggan dan membangun loyalitas pelanggan jangka panjang.

d. Departemen Housekeeping
Berikut adalah contoh – contoh pelayanan prima yang dapat
dilakukan oleh departemen Housekeeping :
1) Kebersihan yang maksimal : departemen housekeeping harus
memastikan bahwa semua area yang bertanggung jawab dalam
kebersihan, seperti kamar tamu, area umum, dan fasilitas lainnya,
selalu dalam kondisi bersih dan terawat dengan baik. Hal ini
meliputi pembersihan rutin, penyusunan ulang perlengkapan,
penggantian linen, dan pemeliharaan yang berkala.
2) Respon cepat terhadap permintaan tamu : jika ada permintaan
khusus dari tamu, seperti penggantian linen tambahan, bantal ekstra,
atau kebutuhan lainnya, departemen housekeeping harus merespons
dengan cepat dan efisien. Mereka harus siap untuk membantu tamu
dengan segala permintaan yang mereka miliki.

5
3) Personalisasi : setiap tamu memiliki preferensi dan kebutuhan yang
berbeda. Departemen housekeeping harus berusaha untuk
mengenali dan memenuhi preferensi tersebut. Misalnya,
menyediakan jenis bantal yang disukai tamu, mengatur tata letak
kamar sesuai dengan preferensi tamu, atau memberikan perhatian
khusus kepada tamu yang memiliki alergi atau kondisi kesehatan
tertentu
4) Keramahan dan profesionalisme : anggota departemen
housekeeping harus ramah dan bersikap profesional dalam
berinteraksi dengan tamu. Mereka harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang layanan dan fasilitas yang tersedia di hotel serta
mampu memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat kepada
tamu. perangkat lunak untuk mengatur jadwal pembersihan kamar,
atau penggunaan aplikasi mobile untuk menerima permintaan tamu
secara real-time.
Dengan memberikan pelayanan yang baik, departemen ini dapat
berkontribusi dalam menciptakan pengalaman menginap yang
menyenangkan bagi tamu hotel.

e. Departemen Marketing
Berikut ini adalah beberapa contoh pelayanan prima yang dapat
diberikan oleh departemen Marketing:
1) Responsif terhadap pelanggan : departemen marketing harus
merespons pertanyaan, permintaan, dan keluhan pelanggan dengan
cepat dan efisien. Mereka harus siap menjawab telepon, email, atau
pesan media sosial dengan tanggapan yang ramah dan informatif.
2) Menyediakan informasi yang jelas dan akurat : departemen
marketing harus mampu memberikan informasi yang jelas dan
akurat tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Mereka harus
mengerti dengan baik kelebihan, manfaat, dan fitur dari produk atau
layanan tersebut, sehingga dapat menjelaskan dengan baik kepada
pelanggan potensial.
3) Membantu dalam proses pembelian : departemen marketing harus
siap membantu pelanggan dalam proses pembelian. Mereka dapat
memberikan panduan atau informasi yang dibutuhkan pelanggan
untuk memilih produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa proses pembelian
berjalan dengan lancar dan nyaman bagi pelanggan.
4) Mengadakan acara atau kegiatan untuk pelanggan : departemen
marketing dapat mengadakan acara atau kegiatan yang melibatkan
pelanggan. Ini dapat berupa pelatihan, workshop, atau pertemuan

6
pelanggan untuk memperkuat hubungan, memperkenalkan produk
baru, atau mengumpulkan umpan balik dari pelanggan.
5) Melakukan riset pasar secara teratur : departemen marketing harus
terus melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan. Dengan memiliki wawasan yang mendalam
tentang pasar, mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran
yang lebih efektif dan menyediakan produk atau layanan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
Ingatlah bahwa pelayanan prima harus menjadi fokus utama dalam
setiap interaksi departemen marketing dengan pelanggan. Dengan
memberikan pengalaman yang baik dan memenuhi kebutuhan
pelanggan, departemen marketing dapat membangun hubungan yang
kuat dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

f. Departemen HR
Berikut adalah beberapa contoh pelayanan prima yang dapat
diterapkan di departemen HR :
1) Responsif dan komunikatif : departemen HR harus responsif
terhadap kebutuhan dan permintaan karyawan. Mereka harus siap
memberikan tanggapan yang cepat dan jelas terhadap pertanyaan,
masalah, atau permintaan yang diajukan oleh karyawan.
Komunikasi yang efektif juga sangat penting, baik melalui email,
telepon, atau pertemuan tatap muka.
2) Pengelolaan informasi karyawan : departemen HR harus memiliki
sistem yang baik dalam mengelola informasi karyawan, seperti data
pribadi, riwayat pekerjaan, kualifikasi, dan catatan kinerja.
Mengelola informasi dengan baik membantu memastikan bahwa
data karyawan tetap terjaga kerahasiaannya dan dapat diakses
dengan mudah saat diperlukan.
3) Pemberian bantuan dan bimbingan : departemen HR harus
memberikan bantuan dan bimbingan kepada karyawan terkait
berbagai kebijakan perusahaan, prosedur operasional, kebijakan
kesehatan dan keselamatan kerja, manfaat karyawan, dan hal-hal
terkait karir. Mereka harus siap membantu karyawan dalam
mengatasi masalah atau pertanyaan yang mungkin timbul sepanjang
hubungan kerja.
4) Pengembangan karyawan : departemen HR dapat memberikan
pelayanan prima dengan menyediakan program pengembangan
karyawan, seperti pelatihan, kursus, atau seminar yang relevan
dengan bidang kerja karyawan. Dengan memberikan kesempatan
untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, departemen

7
HR membantu karyawan untuk tumbuh dan berkembang secara
profesional.
5) Proses rekrutmen yang efektif : departemen HR dapat memastikan
pelayanan prima dengan menyelenggarakan proses rekrutmen yang
efektif dan adil. Hal ini termasuk menyusun deskripsi pekerjaan
yang jelas, menjalankan proses seleksi yang objektif, memberikan
umpan balik kepada pelamar, dan memberikan pengalaman positif
kepada calon karyawan.
6) Program kesejahteraan karyawan : departemen HR dapat
menciptakan dan mengelola program kesejahteraan karyawan,
seperti program kesehatan dan kebugaran, konseling, atau kegiatan
sosial. Ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
memberikan perhatian terhadap kesejahteraan fisik dan mental
karyawan.

g. Departemen Keamanan
Berikut adalah beberapa contoh pelayanan prima yang dapat
diberikan oleh departemen Keamanan :
1) Keamanan fisik yang efektif : departemen keamanan harus
memastikan bahwa lingkungan fisik di area yang mereka amankan
aman dan terjaga dengan baik. Ini melibatkan pemeriksaan rutin
terhadap pintu, jendela, pagar, dan sistem keamanan fisik lainnya.
Pelayanan prima dalam hal ini termasuk menjaga keutuhan
infrastruktur keamanan, memastikan semua sistem berfungsi dengan
baik, dan merespons secara cepat terhadap segala ancaman atau
pelanggaran keamanan.
2) Pengawasan yang cermat : departemen keamanan harus
melaksanakan pengawasan yang cermat terhadap orang-orang yang
masuk dan keluar dari area yang mereka amankan. Hal ini dapat
mencakup pemeriksaan identitas, penggunaan kartu akses, atau
pengawasan melalui kamera keamanan. Pelayanan prima dalam hal
ini adalah melakukan pengawasan dengan hati-hati, tetapi tetap
menjaga rasa hormat dan keramahan terhadap individu yang
diperiksa.
3) Respons cepat terhadap situasi darurat : departemen keamanan harus
memiliki prosedur yang jelas dan terlatih untuk menangani situasi
darurat, seperti kebakaran, serangan, atau keadaan yang
membahayakan keamanan. Pelayanan prima dalam hal ini meliputi
merespons dengan cepat terhadap situasi darurat, memberikan
bantuan pertama (jika diperlukan), dan mengkoordinasikan upaya
penanggulangan dengan pihak yang berwenang

8
4) Komunikasi efektif : departemen keamanan harus memiliki sistem
komunikasi yang efektif, baik di antara anggota tim keamanan
sendiri maupun dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti
manajemen, petugas penegak hukum, atau pihak pemilik properti.
Pelayanan prima dalam hal ini meliputi menjaga komunikasi yang
jelas, tepat waktu, dan akurat, sehingga informasi dapat diterima dan
diproses dengan baik.
5) Sikap profesional : anggota departemen keamanan harus
menghadapi orang-orang dengan sikap profesional yang ramah dan
sopan. Mereka harus siap membantu orang yang membutuhkan
informasi atau arahan, dan menjawab pertanyaan dengan jelas dan
penuh tanggung jawab. Pelayanan prima dalam hal ini adalah
memberikan pelayanan dengan senyum, berbicara dengan bahasa
tubuh yang positif, dan menunjukkan sikap penuh perhatian
terhadap individu yang berinteraksi dengan mereka.

h. Departemen Accounting
Berikut adalah beberapa contoh pelayanan prima yang dapat
diberikan oleh departemen Accounting :
1) Responsif terhadap permintaan : departemen accounting yang
memberikan pelayanan prima akan merespons dengan cepat
terhadap permintaan internal maupun eksternal. Mereka akan
memberikan tanggapan yang cepat dan membantu dengan
pertanyaan, permintaan informasi, atau permintaan bantuan lainnya.
2) Keterampilan dan keahlian : tim accounting yang handal dan terlatih
akan memberikan pelayanan prima dengan menggunakan
pengetahuan dan keahlian mereka secara efektif. Mereka akan
memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip akuntansi,
peraturan keuangan, dan alat-alat yang digunakan dalam
pengelolaan keuangan.
3) Ketepatan dan ketelitian : departemen accounting yang memberikan
pelayanan prima akan mengutamakan ketepatan dan ketelitian
dalam pekerjaan mereka. Mereka akan memastikan bahwa data dan
informasi yang dihasilkan akurat dan lengkap, serta melibatkan
proses verifikasi yang ketat untuk menghindari kesalahan.
4) Komunikasi efektif : departemen accounting yang memberikan
pelayanan prima akan berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
Mereka akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
semua pihak terkait dan menjelaskan konsep accounting dengan cara
yang dapat dimengerti oleh orang non-accounting.
5) Kerahasiaan dan keamanan : departemen accounting yang
memberikan pelayanan prima akan menjaga kerahasiaan dan

9
keamanan data keuangan perusahaan. Mereka akan memastikan
bahwa informasi sensitif tidak bocor dan hanya diakses oleh pihak
yang berwenang.
6) Inovasi : departemen accounting yang memberikan pelayanan prima
akan terus berinovasi dalam proses mereka. Mereka akan
menggunakan teknologi terbaru dan alat bantu yang efisien untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan mereka, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
7) Bekerja sama dengan tim lain : departemen accounting yang
memberikan pelayanan prima akan menjalin kerja sama yang erat
dengan tim lain dalam organisasi. Mereka akan berkoordinasi
dengan departemen lain, seperti pemasaran, produksi, dan sumber
daya manusia, untuk memahami kebutuhan mereka dan memberikan
dukungan yang tepat.
Pelayanan yang prima dalam departemen akuntansi akan
memastikan bahwa informasi keuangan yang diberikan akurat, dapat
diandalkan, dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan di perusahaan.

i. Departemen Purchasing
Berikut adalah contoh-contoh pelayanan prima yang dapat diberikan
oleh departemen Purchasing :
1) Responsif terhadap permintaan : departemen purchasing harus
responsif terhadap permintaan pembelian dari departemen lain.
Mereka harus merespon dengan cepat dan memberikan informasi
yang jelas mengenai status pembelian dan perkiraan waktu
pengiriman.
2) Komunikasi efektif : departemen purchasing harus menjaga
komunikasi yang efektif dengan pemasok. Mereka harus dapat
mengomunikasikan kebutuhan dan persyaratan dengan jelas kepada
pemasok, serta mengkoordinasikan pengiriman yang tepat waktu
dan sesuai spesifikasi.
3) Negosiasi yang cermat : departemen purchasing harus memiliki
kemampuan negosiasi yang baik untuk mendapatkan harga dan
kondisi terbaik dari pemasok. Dengan kemampuan ini, mereka dapat
mengoptimalkan pengeluaran dan mendapatkan nilai terbaik bagi
perusahaan.
4) Pengelolaan risiko : departemen purchasing harus mampu
mengelola risiko yang terkait dengan pembelian. Mereka harus
dapat melakukan evaluasi pemasok untuk memastikan keandalan
dan kualitas produk yang akan dibeli.
5) Pemantauan kualitas : departemen purchasing harus bertanggung
jawab untuk memastikan kualitas produk yang dibeli sesuai dengan

10
standar yang ditetapkan. Mereka harus melakukan pengawasan dan
inspeksi terhadap produk yang diterima, serta menangani keluhan
terkait kualitas dengan cepat dan efektif.
6) Pengelolaan persediaan yang efisien : departemen purchasing harus
memastikan pengelolaan persediaan yang efisien dan optimal.
Mereka harus melakukan analisis permintaan, mengoptimalkan
jumlah pesanan, dan menghindari pemborosan dalam persediaan.
7) Inovasi dan evaluasi terus-menerus : departemen purchasing harus
mengikuti perkembangan pasar dan teknologi terkait dengan produk
yang dibeli. Mereka harus mencari peluang inovasi dalam proses
pembelian dan terus melakukan evaluasi terhadap pemasok dan
proses pengadaan.
Pelayanan prima di departemen purchasing ini akan membantu
meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan internal
dalam organisasi.

11
BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelaasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud


dengan pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan sebaik – baiknya kepada para
pelanggan, sehingga para pelanggan merasa puas terhadap pelayanan tersebut. Dan
salah satu tujuan dan manfaatnya yaitu untuk memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada para pelanggan, sehingga para pelanggan merasa diperhatikan.
Dengan demikian, dari contoh penerapan pelayanan prima diatas dapat kita
simpulkan bahwa pelayanan prima harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai suatu kepuasan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rahmayanty, Nina. Manajemen Pelayanan Prima : Mencegah Pembelotan


dan Membangun Customer Service.

Kasmir. 2006. Etika Customer Service. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.


Jenis – jenis pelayanan prima di hotel : https://openai.com/blog/chatgpt

ii

Anda mungkin juga menyukai