Pokok Materi
A. Waiter grooming
B. Table Setting
C. Tipe pelayanan makanan dan minuman
1. American service
2. English service
3. Russian service
4. French service
5. Buffet service
6. Specialised foams of service
D. Room Service
1. Konsep Room Service
2. Prinsip Room Service
E. Minuman
1. Minuman Non Alcohol
2. Minuman Alcohol
Uraian Materi
A. Waiter Grooming
Penampilan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan
dalam industry makanan dan minuman. Terutama penampilan petugas yang
bertugas menawrkan makanan dan minuman kepada tamu. Perhatikan petugas
restoran ketika anda berkunjung ke sebuah restoran, apakah penampilan mereka
ada yang tidak rapih, seperti baju kusut, rambut tidak tersisir rapi, sepatu kotor?
Jawabannya pasti tidak, karena seorang pramusaji atau petugas restoran
merupakan representative dari restoran mereka. Sehingga penampilan mereka
menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan.
Tidak hanya penampilan yang rapih, kebersihan merupakan salah satu
point penting yang harus diperhatikan oleh seorang waiter. Karena mereka
bersentuhan langsung dengan makanan yang sangat rentan terhadap
kontaminasi bakteri.
Seorang waiter yang professional perlu memiliki beberapa kriteria,
diantaranya yaitu: 1) pengetahuan tentang produk makanan; 2) mampu
mengembangkan kemampuan interpersonal; 3) memiliki kemampuan
keterampilan teknis ; 4) kemampuan untuk bekerja sebagai bagian dari tim.
(Cousins et al, 2014).
a. Persyaratan fisik
Persyaratan fisik yang harus dipenuhi oleh seorang waiter
diantaranya yaitu:
a) Staf harus bersih dan harus menggunakan deodoran (tetapi tidak
berbau kuat).
b) Parfum yang digunakan tidak boleh memiliki aroma yang terlalu
kuat,karena dapat berpengaruh terhadap nafsu makan dari konsumen
c) Untuk menjaga kesehatan serta stamina tubuh, seorang pramusaji
disarankan untuk istirahat cukup, tidur cukup dan
memenuhikebutuhan makannya serta melakukan olahraga yang
cukup.
d) Bagian tubuh yang harus mendapat perhatian penting adalah tangan
yang harus selalu bersih dan bebas dari nikotin serta menjaga
kebersihan kuku.
e) Menggosok gigi sebelum datang ketempat kerja serta menjaga
kebersihan dan bau nafas harus selalu segar.
f) Pramusaji laki-laki harus selalu bercukur rapih dan tidak boleh
berkumis dan berjambang.
g) Pramusaji perempuan tidak boleh menggunakan make-up terlalu
tebal, kuku harus selalu bersih dan tidak boleh menggunakan cat
kuku.
h) Pramusaji perempuan tidak boleh menggunakan anting-anting yang
akan mengganggu kenyamanan konsumen selama makan.
i) Seragam harus selalu bersih dan rapih, kancing-kancing pakaian harus
di periksa dan tertempel rapih di seragam.
j) Rambut harus selalu tertata rapih. Apabila berambut panjang maka
harus selalu terikat rapih ke bagian belakang dalam rangka
menghindari rambut jatuh ke dalam makanan dan minuman.
k) Sepatu yang digunakan harus nyaman, bersih, dengan desain yang
sederhana dan aman serta dapat menghindari kecelakaan saat
bekerja.
l) Apabila terdapat luka di bagian tangan wajibditutupi oleh plester
tahan air.
m) Apabila mengalami demam dan flu, sebaiknya segera melapor
sehingga dapat ditangani oleh petugas kesehatan guna menghindari
penyebaran dari virus.
n) Membasuh tangan segera menggunakan sabun dan air hangat setelah
menggunakan toilet, merokok atau bersentuhan langsung dengan
barang-barang berdebu.
o) Pramusaji harus menjaga sikap selama bekerja di resoran dan
menghindari bebrapa hal, diantaranya memainkan rambut
menggunakan jari, mengunyah permen karet, atau mengernitkan
muka.
p) Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan serta mengikuti
kebijakan yang berlaku di restoran.
B. Table Setting
Table setting merupakan rangkaian kegiatanyang bertujuan untuk
mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan sesuai dengan jenis
hidangan yang akan disajikan guna efisiensi kerja pramusaji dan kenyamanan
konsumen ketika menyantap hidangan di Restoran.
Menurut Skills Training Resources Unit (2018) mengungkapkan bahwa
sebelum melaksanakan table setting, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya yaitu :
1. Jenis jamuan makan yang akan dilaksanakan, apakah formal atau informal.
Jamuan makan yang bersifat formal biasa akan menyajikan hidangan yang
lengkap disertai berbagai jenis minuman beralkohol.
2. Memperhatikan peralatan makan terutama silverwares sesuai dngan menu
yang akan disajikan.
3. Centerpiece yang akan digunakan dapat berupa rangkaian bunga atau lilin.
penempatan centerpiece tidak boleh menutupi pandangan tamu selama
menikmati jamuan di meja.
4. Jenis lilin yang akan digunakan,penggunaan lilin dimeja makan sebaiknya
dipilih jenis lilin yang tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menutupi pandangan
mata tamu ketika mengobrol dimeja makan.
5. Jenis linen yang akan digunakan. Taplak meja yang digunakan untuk acara
yang bersifat formal biasanya menggunakan pilihan warna putih. Sedangkan
untuk acara-acara special lainnya biasa menggunakan pilihan warna pastel.
Apabila jamuan makan bersifat tidak terlalu formal, warna yang digunakan
dapat berwarna warni.
Kegiatan table setting dilaksanakan apabila meja yang akan digunakan telah
rapi di pasang taplak meja. Kegiatan memasang taplak meja (laying table cloth)
merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh seorang pramusaji sebelum
restoran beroperasi. Laying table cloth juga dapat dilakukan ketika meja yang
digunakan ketika pelayanan kotor karena terkena tumpahan air atau makanan.
Beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam laying table cloth
di restoran dapat dilihat dalam video tutorial pada laman.
Table set-up yang digunakan oleh restoran banyak variasi dan disesuaikan
dengan acara perjamuan atau jenis restoran. Pada dasarnya table set-up yang
harus dikuasai oleh waiter ada 3 yaitu:
7 Keterangan :
5 1
6
3 2 4
1. Guest napkin
2. Dinner knife
3. Dinner fork
4. Soup spoon
5. B&B Plate
6. B&B Knife (Butter Spreader)
7. Water goblet
Gambar 3.12 (Sumber Wiwoho, 2008:34)
Jenis Table Set-up Standard Ala
Carte Cover
https://www.youtube.com/watch?v=gY2hMOK9-KY
2. English Service
Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 25), English Service lebih dikenal
dengan istilah Family Service, karena lebih mencerminkan suasana
kekeluargaan.
3. Russian Service
Menurut Marsum W A (2005: 295), “Russian Service kadang-kadang disebut
juga sebagai Modified French Service, karena dalam beberapa hal mempunyai
kesamaan dengan French Service”. Russian Service sifatnya sangat formal,
mewah dan para tamu merasa mendapatkan perhatian yang luar biasa dari
Waiter atau Waitress. Makanan disajikan oleh Waiter atau Waitress dari dalam
silver platter.
Cara pelayanan ini sering juga disebut sebagai “Full Silver Service” dan
pelayanan lebih cepat. Dalam Platter service ini, pramusaji dituntut
mempunyai keterampilan yang tinggi khususnya di dalam penggunaan
“Clamp” (sendok atau garpu besar untuk menggapit dan memindahkan
makanan ke piring tamu).
Gambar 3.18 Cara Memegang Garpu dan Sendok pada Pelayanan Platter
Service
Buffet service sangat praktis dan lebih cepat. Tamu tidak perlu menunggu
lama supaya dapat menikmati hidangan yang diinginkan sesuai selera. Selain itu
pada buffet service, tidak perlu banyak waiter dan waiters karena tamu bias
mengambil hidangan yang diinginkan langsung sendiri. Hal-hal yang harus
diperhatikandalam buffet service, adalahsebagaiberikut:
a) Kebersihan meja buffet
Saat jamuan buffet berlangsung, harus ada waiter dan waiters yang selalu
mengecek keadaan meja terutama kebersihan meja buffet. Seringkali di atas
meja buffet berceceran tumpahan kuah dan saur sehingga membuat meja
menjadi kotor dan tamu menjadi enggan untuk mengambil hidangan.
b) Menu buffet
Menu buffet disini dimaksudkan menu yang sudah terhidang di atas meja
buffet. Supaya meja buffet senantiasa terkontrol, harus ada waiter dan
waiters yang menjaga meja buffet. Hal tersebut bertujuan untuk mengecek
apakah menu yang ada masih cukup atau perlu ditambah lagi.
c) Kelengkapan alata saji
Kelengkapan alat saji pada meja buffet memudahkan saat proses penjamuan
berlangsung. Alat saji disesuaikan dengan jenis menu yang dihidangkan.
d) Penataan menu
Menu yang disajikan diatas meja buffet harus ditata seindah dan semenarik
mungkin agar menarik perhatian tamu. Hal tersebut berpengaruh terhadap
minat tamu untuk menikmati makanan yang disajikan di atas meja.
Gambar 3.24
Escuting and Sitting the guest
3. Pouring ice water
Waitres menuangkan air es ke goblet
glass dari sebelah kanan, waitres yang
lain membantu membuka dan
meletakkan napkin dipangkuan tamu.
Gambar 3.25
Pouring ice water
4. Serving bread and butter
Sajikan roti dan mentega sebagai
makanan pendamping.
Gambar 3.26
Serving bread and butter
No. Keterangan Gambar
5. Adjustment
Waiter malakukan clear up atau
mengganti peralatan makan dan
disesuikan dengan menu yang dipesan
oleh tamu.
Gambar 3.27
Adjusment
6. Serving the food
Menyajikan hidangan menu sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan.
Membawa piring berisi makanan
dengan tangan berarti kemampuan
membawa satu sampai empat piring
berisi makanan dari dapur. Dengan
kata lain mengambil makanan (picking-
up area) dari meja dengan selamat dan
memenuhi syarat.
Gambar 3.28
Serving the food
7. Serving the wine
Cara menyajikan wine adalah
Sommelier menunjukkan botol wine
terlebih dahulu kepada tamu untuk
mendapat persetujuan, kemudian tutup
botol wine dibuka di hadapan tamu
kemudian dicicipi oleh host atau
pemesan dengan cara mencium aroma
wine dari tutup botol serta mengecek
apakah tutup botol dalam keadaan
Gambar 3.29
yang masih baik atau sudah rusak.
Serving the wine
No. Keterangan Gambar
8. Clear up
Clear up adalah proses mengambil
peralatan yang kotor setelah tamu
selesai makan. Pada saat hidangan
dessert akan dikeluarkan waiter
mengambil peralatan yang tidak
digunakan lagi seperti ashtray, B&B
plate, wine glass.
Gambar 3.30
Clear up
9. Crumbing down
Crumbing down adalah proses
membersihkan meja makan dari
kotoran setelah proses clear up
dilakukan. Menggunakan napkin dan
piring.
Gambar 3.31
Crumbing down
10. Presenting coffee or tea
Setelah hidangan dessert selesai
disantap captain waiter menawarkan
tea or coffee dan bagian sommelier
menawarkan minuman setelah selesai
makan (after meal drink).
Gambar 3.32
Presenting the coffe
No. Keterangan Gambar
11. Presenting the bill
Sebelum memberikan bill captain waiter
menanyakan komentar tamu mengenai
pelayanan, citarasa hidangan dan
minuman sebagai tolak ukur
mengembangan dan perbaikan dimasa
depan yang disesuaikan dengan
keinginan pelanggan. Kemudian
captain waiter memberikan tagihan
(bill) menggunakan check tray atau bill
order. Selesai pembayaran captain
waiter siap membantu menarik kursi Gambar 3.33
pada saat tamu akan berdiri sambil Presenting the bill
mengucapkan terimakasih
12. Table set-up
Begitu tamu meninggalkan meja makan
maka waiter segera melakukan table
setting kembali agar meja dapat dipakai
kembali jika ada tamu.
Gambar 3.34
Table Set-up
Sumber : Dokumen Pribadi
D. Beverage (Minuman)
https://www.architecturaldigest.com/story/how-to-set-a-dinner-table
Room Service
Room Service ada yang menyebut “in –room guest Dinning”, yaitu
pelayanan makan yang biasa diselenggarakan di hotel/ penginapan , dimana
tamu yang minta, makanan dan minuman diantarkan ke kamar tidurnya ,sebagai
bagian dari produk hotel yang dijual termasuk dalam lingkup Food and beverage
service. Breakfast dengan Room Service dari perspektif tamu adalah amenities
yang disiapkan pihak hotel. Room Service pada kebanyakan hotel
disiapkan,memberikan kemudahan bagi tamu yang menginap dalam memenuhi
kebutuhan makan dan minum tanpa harus ke luar dari kamar tidurnya, tamu
dengan senang hati mendapatkan “privacy” dalam memenuhi kebutuhan
makanan dan minumannya di dalam kamar tidur. Room Service tidak terbatas
untuk breakfast menu. Apabila Hotel menyediakan penjualan makanan yang
dengan pelayanan Room Service, biasanya disiapkan Lunch Menudan Dinner
Menu,dalam status guest suply . Pihak hotel khususnya bagian Food and
beverage departement akan berkoordinasi dengan bagian front ofice, dalam
mencatat pesanan layanan makanan untuk tamu termasuk dalam kebijakan
transaksi dan pembayaran dari pihak tamu hotel. Room Service pada umumnya
disiapkan melayani 24 jam perhari.Tamu pemesan adalah mereka yang termasuk
turis musiman bukan rombongan. Dalam prakteknya menurut laporan survei Wolf
dalam Stanley (2012) ; hanya 4 % dari tamu hotel katagori busines dan 2%
tamu Leisure,menggunakan Room Service. Bisa dipahami tidak setiap hotel
menyiapkan layanan Room Service. Ada dua alasan utama mengapa tamu
memilih layanan Room Service; pertama alasan fungsional terkait ;privacy,
keamanan, kenyamanan . Ke-dua alasan simbolik terkait; prestise, acara acara
privat dengan sentuhan yang unik yang diadakan di dalam kamar tamu.
Room Service bagi manajemen Hotel bisa dipandang dari sudut potensi dan
peluang untuk mendapatkan tambahan profit bagi perusahaan. Selain itu sebagai
bentuk promosi dan pencitraan penjualan varian jasa yang menjadi produk hotel.
Untuk kepentingan ini, dibutuhkan ogranisasi Room Service secara terpisah
dengan dining service. Manajmen hotel menyiapkan pegawai yang khusus
menangani bagian Room Service dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan
pelayanan Room Service. Selain kompetensi dalam ujung tombak pelayanan,
manajemen juga bisa memberikan perlindungan kerja bagi karyawannya
terutama yang berhubungan langsung dengan tamu. Jangan sampai terjadi rasa
tidak aman bagi karyawan oleh pihak tamu, termasuk menjaga keselamatan jiwa
dan jangkauan pelecehan oleh tamu harus diantisipasi oleh pihak hotel. Menurut
temuanpenelitian Mohsin (2007), masalah yang terjadi dalam Room Service
adalah harapan tamu tidak teralisasi dalam aspek ; kualitas makanan, kecepatan
penyajian makanan dari dapur produksi ke kamar tamu, dan nilai dibalik harga-
artinya harga makanan dan minuman dirasakan lebih tinggi tidak sebanding
dengan kualitas produk makanan yang dibeliatau jauh di atas harga pasar untuk
produk sejenis. Namun demikian,bagi sebagian tamu hotel katagori tamu bisnis
tidak mempermasalahkan harga makanan karena biaya dikeluarkan oleh pihak
sponsor yang membiayayi perjalanan mereka. Tamu yang juga sering
menggunakan Room Service adalah kelompok tamu keluarga yang membawa
anak anak, tamu yang dis-abititas, tamu rombongan yang transit membutuhkan
waktu cepat untuk melanjutkan perjalanan,serta mereka yang tidak
menginginkan kontak dengan banyak pelayan atau tamu lainnya di ruang makan.
Rancangan Room Service oleh manajemen hotel harus mempertimbangkan
beberapa komponen agar dalam operasionalnya bisa memberikan kepuasan bagi
tamu. Indikator kepuasan tamu bisa merujuk pada temuan Mohsin (2007) dalam
Stanley (2012) yaitu ; kualitas kenampakan sensori makanan yang tinggi,
kecepatan waktu antara pemesanan dan pengiriman makanan sampai di
kamar,keamanan makanan, harga makanan yang relatif kompetitif, serta attitude
petugas yang ramah dan professional. Pihak hotel harus mengadakan sarana dan
prasarana yang mendukung terhadap kelancaran pelaksanaan tugas di bagian
Room Service. Sebagai contoh dalam delivery makanan atau minuman, peralatan
makan harus menunjang untuk bisa mempertahankan kualitas penampakan
sensori makanan; ketika platting makanan yang harus dimakan dalam suhu
panas maka diperangkati dengan alat pengangkut makanan yang bisa
mempertahankan suhu makanan itu sampai ke hadapan tamu di dalam kamar.
Prosedur Room Service yang umum terdiri atas tiga langkah yaitu (1) Tamu
melakukan taking order bisa secara langsung saat check-in , ataupun melalui
telpon kamar sesuai dengan informasi yang menu di masing masing kamar tamu.
(2) Pihak F.O Berkoordinasi dengan bagian F&B product untuk melakukan
persiapan pengolahan produk makanan yang dipesan, pengolahan produk
makanan sesuai dengan pesanan, plating,dan persiapan distribusi pesanan oleh
Room Service atendant.( 3) Pendistribusian produk makanan sesuai dengan
nomor kamar pemesan, disampaikan sesuai dengan Standar prosedur
operasional dan penyelesaian akhir terkait transaksi.
Mengorganisir wilayah kamar dalam hotel, penting dilakukan oleh pihak
manajemen agar terjadi pemetaan dalam distribusi makanan oleh petugas secara
efektif. Pengkatagorian kamar dengan koding yang spesifik bisa memudahkan
bagi staf yang bertugas dalam melakukan komunikasi di dalam kru pekerja Room
Service. Menurut Mohsin (2007),ada enam (6) section, proses penanganan
rooom service order dari kamar tamu hotel. Yaitu : (1) pre- preparation /pra
persiapan, (2) order taking (3) order routing (4) order preparation, (5) order
delivery , ( 6) post order delivery.
1. Pre-Preparation
Pra persiapan yang paling penting di bagian Room Service adalah; (1)
Data pemesan dan jenis pesanannya. (2) Kesesuaian persediaan bahan makanan
sesuai dengan resep masakan untuk item menu yang ditawarkan di masing
masing kamar tamu. (3) Kapasitas dari pekerja dapur dalam membuat produk
makanan yang sesuai menu, (4) dukungan pesawat dapur dan (5) kelengkapan
alat makan yang sesuai item menu. Semua harus selalu siap digunakan sehingga
bisa delivery makanan tepat waktu ke kamar tamu. Terkait dengan data tamu
pemesan, Room Service manajer akan menerima tembusan dari bagian Front
Office di antaranya tentang jumlah pemesan, jenis pesanan, jenis pelayanan
dalam kamar: ( arriving clientele – group business –bangquet bisnis and timing
– VIP guest – Amenity distribution). Terkait dengan peralatan service; pihak
manajemen Room Service harus melakukan perhitungan “par-stock alat makan”
secara akurat sesuai dengan kebutuhan harian untuk perkiraan kebutuhan jam
makan utama pada waktu banyak permintaaan pesanan.
2. Order-Taking
Langkah selanjutnya adalah Order Taking , yaitu aktualisasi keputusan
tamu untuk membeli makanan dengan permintaan di kirim ke kamar tamu. Tamu
biasanya memesan melalui telepon langsung ke bagian Room Service atau
melalui nomor kontak yang tercantum sesuai dalam brosur di kamar tamu. Pihak
manajemen harus menempatkan petugas di bagian penerima telpon pesanan,
dia terlatih dalam komunikasi via telpon. Bisa disiapkan teks yang baku terkait
ucapan pilihan kata dan kalimat menerima pesanan. Pihak manajmen bisa
melatih bagaimana “ resepsionis” mengatur nada bicara dan sopan santun dalam
menerima pesanan via telpon. Semuanya harus menggambarkan ketulusan
dalam memberikan pelayanan keramah tamahan tanpa membeda bedakan status
sosial tamu. Catatan order- taking harus akurat sesuai dengan permintaan tamu.
Resepsionis wajib mengenalkan namanya kepada tamu di saat awal menerima
telpon. Butuh kompetensi khusus menjadi penerima telpon order –taking.
Kompetensi ini bisa dilatihkan sesuai standar masing masing perusahaan,
merujuk pada standar kompetensi secara Nasional atau Regional. Sebagai
gambaran, petugas ini harus menguasai pengetahuan tentang bahan makanan
yang digunakan dan kenampakan sensori dari setiap item makanan yang ada
dalam menu yang tersebar di masing masing kamar.Dia juga harus mampu
melakukan lobying terkait dengan keputusan memilih item menu oleh tamu,dan
mampu menjadi orang yang mempromosikan item menu lainnya yang bukan
pilihan awal tamu, sehingga mendorong untuk membeli “lebih” item menu. Dia
harus selalu mengulang kembali catatan pesanan tamu, sampai tamu benar
benar paham dan menyetujui atas pesanan yang telah dicatat, sesuai dengan
permintaan tamu. Petugas penerima pesan selalu menyampaikan informasi
tentang perkiraan waktu memasak dan delivery ke kamar tamu, sehingga tamu
bisa memprediksi waktu tunggu sampainya pesanan makanan yang dia inginkan.
Secara administrasi bagian roomservice menyiapkan form standar pesanan
makanan serta form lainnya untuk kepentingan delivery dan transaksi.
3. Order Routing
Order routing , suatu prase yang umum dalam dapur Room Service,
estapet pekerjaan dari petugas penerima pesan ke petugas order routing ( cheff
di Room Service), tugasnya; menelaah pesanan seperti tercatat dalam form order
taking,memberikan perintah membuat produk makanan sesuai pesanan kepada
cook, dan perintah delivery pada petugas yang berwenang. Secara manual
semuanya tercatat dan ditandangan oleh chef maupun cook sebagai pelaksana
pembuat produk makanan dan persiapan delivery. Saat makanan diproses dan
makanan ke luar dari dapur roomservice ada catatan administrasinya. Semua ada
penanggung jawabnya. Hal ini dilakukan untukketertiban dalam berbagai aspek
menyangkut keuangan dan inventory semua kebutuhanyang berkaitan. Selain itu
untuk antisipasi pertanggungjawaban kesehatan dan keamanan makanan yang
akan dimakan oleh tamu hotel.
Pada fase order preparation aktivitas yang terjadi adalah; persiapan bahan
makanan dan alat pengolahan, peracikan bahan makanan, pemasakan makanan,
Plating serta penempatan makanan yang telah di-plating oleh petugas yang
ditugaskan kepala dapur,siap didistribusikan atau diantarkan oleh petugas
lainnya ke kamar tamu. Setelah semua pekerjaan nya selesai maka diawajib
melakukan catatan sejenis laporan makanan siap diantarkan ke kamar tamu
dalam form baku yang ada di masing masing Room Service.
6. Post-Order Activities
1. Minuman
Beverage atau minuman memiliki pengertian yaitu semua jenis cairan yang
dapat diminum atau disebut juga dengan drinkable liquid kecuali jenis obat-
obatan. Fungsi minuman secara umum untuk menghilangkan rasa haus, sebagai
perangsang nafsu makan, untuk menambahkan stamina, dan berfungsi sebagai
sarana dalam membantu proses pencernaan pada makanan.
Jika dikaji lebih luas minuman di bagi menjadi beberapa jenis. Dalam
penggolangannya, minuman dikategorikan berdasarkan kelompok minuman
yang berasal dari bahannya, daerah asal, cara pembuatan, warna, teknik
penyajian, dan kadar alkoholnya. Secara umum minuman diberdakan menjadi
dua yaitu:
1. Minuman Non Alcohol
a. Minuman Panas
Minuman panas yaitu minuman yang disajikan dalam keadaan hangat atau
panas. Minuman panas dibagi menjadi 2 macam:
1) Panas berisi
Minuman ini merupakan minuman panas yang diberi isian. Contoh:
wedang ronde, wedang bajigur, wedang sekoteng
2) Panas tidak berisi
Minuman ini termasuk minuman panas yang tidak diberi isian. Contoh:
teh, kopi, susu, cokela
b. Minuman Dingin
Minuman yang dsajikan dalam keadaan dingin sehingga memberi efek
menyegarkan bagi tubuh. Minuman dingin dibagi menjadi menjadi 2 macam:
1) Dingin berisi
Minuman ini merupakan minuman dingin yang diberi isian. Contoh: es
teller, es buah, es cincau, es dawet
2) Dingin tidak berisi
Minuman ini merupakan minuman dingin yang tidak diberi isian. Contoh:
jus, squash, sirup, milkshake
c. Minuman Tradisional
2. Minuman Alcohol
Minuman beralkohol merupakan jenis minuman yang mengandung zat
etanol, psikoatktif apabila dikonsumsi dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran. Minuman beralkohol juga meruoakan jenis minuman keras yang
termasuk dalam kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol.
a. Jenis-jenis Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki variasi tertntu disesuaikan dengan bahan
pembuatannya dan kandungan etanolnya. Berikut jenis-jenis minuman
keras beralkohol dengan kadar etanol didalamnya:
Tabel 3.12 Kadar alkohol
JENIS ALKOHOL MINIMUM KADAR
ALKOHOL (%)
Beer 3-5
Wine 9-18
Anggur obat 9-18
Liquor 24
Whiskey 30
Brandy 30
Genever 30
Cognac 35
Gin 38
Rhum 38
Arak 38
Vodka 40
https://www.organicfacts.net/health-benefits/beverage
3) Minuman Campuran
Minuman campuran atau biasa disebut dengan mixed drink merupakan
suatu minuman yang dihasilkan dari pencampuran sekurang-kurangnya
dua jenis minuman yang berbeda. Sesuai dengan bahan dalam
pencampurannya minuman tersebut ada yang beralkohol dan ada yang
tidak beralkohol.
Dalam menyajikan minuman campuran agar lebih menarik dan lebih
berselera, perlu diberikan hiasa atau garnish disamping rasa, aroma
dan warna, garnish berfungsi sebagai penambah daya tarik dan
memperindah dalam penampilab minuman itu sendiri.
Kebanyak orang lebih cenderung menyamakan antara mixed drink
dengan cocktail. Namun sebenarnya cocktail merupakan salah satu
bagian dari mixed drink, meskipun pada perkembangannya cocktail
lebih terkenal dibanding mixed drink, karena cocktail memiliki ciri khas
dalam penyajiannya.
Minuman campuran memiliki fungsi tertentu pada umumnya. Adapun
fungsi minuman campuran antara lain:
a) Perangsang selera makan (Apperitif); Pada dasarnya minuman
campuran dengan rasa asam, pahit dan tidak manis (dry) memiliki
fungsi sebagai apperatif, yang diminum sebelummakan.
b) Untuk penghilang dahaga; Minuman campuran yang berasal dari
minuman ringan (soft drink) dari sari buah, disajikan dengandingin.
c) Sebagai penambah tenaga pada umumnya minuman campuran yang
memiliki rasa manis, rasa manis disini memiliki kandungan kadar gula
tinggi yang berfungsi sebagai penambah tenaga, demikian pula yang
mengandungalkohol.
Gambar 3.41LeciSquash
Sumber: https://travel.akurat.co/id-38215-read-leci-squash-minuman-simpel
Gambar 3.42Highball
Sumber: https://www.chowhound.com/recipes/basic-highball-10207
g) Slings (Dua macam atau lebih Sari buah + Minuman Beralkohol + Syrup
buah (Grenadine) + AirSoda
Slings merupakan jenis minuman beralkohol yang pada awalnya tidak
termasuk dalam cocktail. Slings terbuat dari beberapa bahan dasar,
yaitu beberapa jenis alkohol, rasa buah (terutama jeruk), air atau soda,
dan gula. Bahan-bahan sling adalah Gin, Cherry brandy, Cointreau,
Benedictine, Jus Nanas, Lime jus, and Grenadine . Sling bisa disajikan
panas ataudingin.
Gambar 3.45Slings
Sumber: http://www.haveacocktail.com/Cocktails/Long-drinks/by-
type/Slings/drinks.htm
Gambar 3.46Sours
Sumber: https://www.liquor.com/recipes/stone-sour/#gs.r4lOvk8
Teknik Pembuatan Minuman
a) Stiring
Semua bahan-bahan minuman yang akan dicampur dituangkan kedalam
gelas minum setelah itu baru minuman tersebut diaduk rata sehingga
semuanya tercampur rata.
Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman
https://www.youtube.com/watch?v=QonhYJ7eqW8
b) Mixing
Mixing adalah minuman campuran yang di beri es kemudian di campur di
dalam gelas pencampur (Mixing Glass) dan diaduk mengunakan long Bar
Spoon, setelah di aduk pada saat di tuangkan di dalam gelas harus di
saring terlebih dahulu mengunakan stirer,
Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman
https://www.youtube.com/watch?v=M_d5uRLRlmg
c) Shaking
Shaking digunakan saat mencampur minuman yang pekat yang tidak
mudah larut,sehinnga harus mengunakan shaker di isi es baru di kocok
dan di saring terlebih dahulu pada waktu hendak di tuang dalam gelas.
Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman
https://www.youtube.com/watch?v=V-poRe-0_fY
d) Blending
Blending biasanya di gunakan untuk membuat minuman Tropical Drink
atau frozen Drink yang mengunakan 3 macam atau lebih bahan baku
buah-buahan yang sulit larut sehingga mengunakan blender.
Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman
https://www.youtube.com/watch?v=_gUIZxWqjT4
e) Floating (pengambangan)
Membuat minuman campuran dengan mengunakan alat bantu tea spoon
untuk menuangkan minuman sedikit demi sedikit, sehingga tercampur
minuman lainnya,dan terlihat berlapis-lapis (layer) jadi minuman ini
tehniknya yang kadargulanya lebih tinggi itu berada di bawah atau
pertama kali di tuangkan.
Untuk pendalaman materi anda bias melihat di laman
https://www.youtube.com/watch?v=BXLe3946JF4