ARUS GLOBALISASI
OLEH
FIKTER FRILONDANI NORA
MERY MAKI
BYUTY FEMSSY ENOCH
GABRIELA TARUK
MORFA MANGKAPA
i
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Identitas suatu bangsa merupakan faktor yang sangat menentukan jati diri
sebuah bangsa ataupun negara yang pada prinsipnya identitas itulah yang
diatas, adalah sangat penting bagi setiap bangsa untuk mampu mempertahankan
identitas nasionalnya demi eksistensi bangsa tersebut dan harga diri, jati diri, dan
Hal inilah yang akan menjadi bahan kajian dalam makalah yang kami (kelompok
II) sajikan dengan mengungkap cara–cara atau trick suatu bangsa dalam
yang pesat itu, tidak dipungkiri lagi ada begitu banyak tantangan yang dihadapi
negara, dengan adanya pergeseran nilai–nilai budaya asli bangsa karena arus
Menyikapi hal ini, perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat yang
ii
globalisasi sekarang ini, dan demi mempertahankan eksistensi identitas nasional.
Hal ini akan dibahas dalam makalah kami ini, dengan menyertakan berbagai
nasional ?
Globalisasi?
arus globalisasi.
konsep, proposisi maupun teori baru tentang identitas nasional dan arus
iii
1.4 METODOLOGI
tiga bab, dimana pada Bab I, terdiri dari Pendahuluan, Rumusan Masalah,
bagian pembahasan, dan Bab III merupakan bagian penutup yang terdiri atas
A. Pengertian Strategi
“the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya
Dalam abad modern sekarang ini penggunaan kata strategi tidak lagi
1
Tim Penyusun, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), 2008,
Hlm. 139
iv
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan
B. Identitas Nasional
nasional dapat berarti setiap bangsa memiliki ciri khas, keunikan dan
nasional merupakan jati diri bangsa atau kepribadian suatu bangsa. Pada
tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang beda
2
Kaelan dan Zubaidi Achmad, Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Paradigma), 2010,
Hlm. 43.
v
keseluruhan tingkahlaku seseorang dalam hubungan dengan manusia
mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan
suatu bangsa.
C. Globalisasi
bangun pagi dan melihat segala sesuatu berubah. Banyak hal yang kita
anggap biasa, banyak paradigma yang kita anggap suatu kebenaran tiba-
3
Ibid, Khaelan dan Zubaidi Ahmad, hlm. 43.
vi
tiba menghilang tanpa bekas.4 Menurut Budi Winarno, globalisasi
4
Tilaar. H.A.R, Perubahan Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Grasindo), 2002, Hal. 56.
5
Ibid, Tilaar. H.A.R., hal, 57.
vii
sebut juga lembaga swadaya masyarakat (LSM). Munculnya
viii
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa globalisasi adalah proses
lainnya. Hal ini disebabkan karena kemajuan tekhnologi yang semakin canggih.
ix
BAB II
PEMBAHASAN
menjadi sangat lebih mudah dan tanpa batas. Setiap orang bisa berbicara dan
bertatap muka dengan berbagai masyarakat dari berbagai belahan dunia lainnya.
pendidikan dan budaya. Pengaruh dari adanya kemajuan ini memudahkan proses
Dalam identitas nasional, budaya adalah salah satu faktor penentu jati diri bangsa.
Pada saat ini budaya lokal (daerah) perlahan-lahan mulai berubah dan bahkan ada
cenderung berpikir dan menerapkan budaya nasional dalam tata kehidupan secara
format bisnis yang dibangunnya. Seperti beberapa menu makanan dan tata budaya
lokal mulai terasa asing diterapkan, seperti model keputusan ke daerah mulai
ditinggal dan dipakai format keputusan budaya nasional, padahal kearifan budaya
1
dapat kita lihat terutama pada masyarakat perkotaan yang telah mengalami
lagi memakai pakaian adat mereka, namun telah memakai pakaian yang bergaya
barat seperti jas dan gaun. Contoh yang lainnya dapat dilihat dalam penyelesaian
dengan cara yang lebih modern dengan menggunakan mesin yang canggih,
industri pakaian yang menghasilkan pakaian yang modern ala barat. Dengan
produk asing yang masuk dan menyaingi produk dalam negeri. Orang akan lebih
negeri. Dibidang informasi, orang jarang bahkan tidak lagi saling mengirim surat,
berbagai informasi dari belahan dunia lainnya dengan mudah didapatkan melalui
jejaring sosial. Proses interaksi dan transportasi yang serba instan memudahkan
orang untuk berhubungan dengan orang lain di berbagai negara, para pelancong
interaksi dengan latar belakang yang berbeda itu, menimbulkan suatu proses
penyerapan nilai-nilai asing yang bercampur baur dengan nilai yang tertanam
dalam diri bangsa. Akibatnya, budaya asli bangsa – yang mencakup pola
2
perilaku, karakter, ciri-ciri – serta implementasi daripada ideologi (pandangan
sosial suatu bangsa karena telah terpengaruh oleh nilai-nilai asing yang telah
Maka perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi hal ini yang
Dalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang di hadapi oleh
berbagai negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri
diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk
a. Mengembangkan Nasionalisme
6
Tilaar. H.A.R., Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, hal. 28.
3
Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air,
termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya. Dari pengertian tersebut ada
rasa cinta dan bangga akan hal yang di buat oleh tangan-tangan kreatif
penduduknya.
mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal
ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari
masing-masing individu.
Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks nasionalisme
yaitu7 :
berkedaulatan rakyat.
7
<ocw.usu.ac.id/.../elo173_slide_identitas_nasional_proses_berbangsa_...>, dikutip pada hari
Senin, 12 November 2012
4
2. Sosial ekonomi. Nasionalisme muncul untuk menghentikan eksploitasi
negeri dan adat istiadat masing-masing suku. Dengan demikian, hal ini
merupakan sikap yang menjadi salah satu faktor penentu dalam mempertahankan
identitas nasional.
b. Pendidikan
formal maupun informal8. Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat
sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Pada kenyataan
terhadap identitas atau jati diri bangsa, yang bersumber dari lingkungan
8
Ibid, Tilaar H.A.R., hlm. 33.
5
pertahanan identitas bangsa sendiri. Penggunaan bahasa asing yang terlalu sering
akan merusak dan bahkan berpotensi hilangnya perbendaharaan bahasa dan citra
bahasa itu sendiri, seakan-akan dalam bahasa Indonesia itu sendiri tidak ada kata
yang sepadan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu hal. Di dalam
media massa kita lihat misalnya, berbagai media massa menggunakan bahasa
gado-gado (bahasa yang campur baur) sehingga terkesan bukan lagi media massa
bangsa Indonesia. Semua hal tersebut menunjukan bahwa bangsa Indonesia yang
kehilangan identitasnya. Untuk itu kita perlu memperbaiki antara lain sistem
pendidikan nasional. Kita telah mempunyai UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen yang merupakan salah satu dasar untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Pelaksanaan UU guru dan dosen tersebut hanya akan dapat
nasional bukan hanya mutu intelektual tetapi juga mutu waktak yang luhur dan
mulia9.
9
Ibid, Tilaar H.A.R., hlm. 158.
6
Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran
pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk
nya bahwa salah satu upaya untuk mengembalikan dan mengembangkan identitas
pengetahuan (knowledge), dan etika (conduct), (Zaim. 2007). Ada dua fenomena
mengapa pendidikan adalah yang pertama dan utama11. Pertama, ketika Uni
Oktober 1957, Amerika Serikat “meradang”. Amerika adalah negara besar dengan
kemampuan teknologi yang paling maju merasa didahului oleh Uni Sovyet.
Presiden AS ketika itu memerintahkan untuk membentuk special unit. Tim ini
sampai tingkat Perguruan Tinggi. Dengan bekerja keras dalam waktu yang singkat
pendidikan AS dari semua jenjang pendidikan sudah tidak layak lagi dan harus
segi dan dimensinya. Mulai dari kurikulum, mata pelajaran, tenaga pengajar,
sarana pendidikan sampai pada sistem evaluasi pendidikan. Usaha mereka dengan
sangat cepat membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Pada tanggal 14 Juli 1969
10
Ibid, Tilaar H.A.R., hlm. 33.
11
Syamhalim, http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/17/agenda-memantapkan-identitas-
nasional-melalui-pendidikan/, diposting pada 17 August 2012 pukul, 05:52.
7
mereka berhasil meletakkan manusia pertama di permukaan bulan. Hanya dalam
kurun waktu 12 tahun mereka berhasil mengungguli teknologi Uni Sovyet. Waktu
yang relatif singkat, kurang dari masa pendidikan seorang anak dari tingkat dasar
sampai jenjang perguruan tinggi. (C. Winfield dan Scoot dalam Zaim. 2007).
Kedua, kejadian yang hampir serupa ketika Jepang telah kalah dalam perang
dunia II dengan dijatuhi bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal
6 dan 9 Agustus 1945. Jepang praktis lumpuh dalam segala sendi kehidupan.
Bahkan Kaisar Jepang waktu itu menyatakan bahwa mereka sudah tidak punya
apa-apa lagi kecuali tanah dan air. Namun sang Kaisar langsung memanggil
pucuk pimpinan dan bertanya: berapa orang guru yang masih hidup?. Sebuah
pendidikan yang telah dipahami dan diaplikasikan dengan baik oleh AS dan
Jepang. Langkah yang mereka ambil telah membuktikan kepada dunia bahwa
dunia ini yang mengabaikan pendidikan maka akan mengalami kehancuran dari
Dewantara, sudah memikirkan bangsa ini lewat pendidikan. Tidak lama berselang
giliran KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi sosial dan kependidikan dengan
nama Muhammadiyah. Lewat satu Dekade berikutnya KH. Hasyim Asy’ari ikut
8
Hasilnya, semua orang terdidik mulai memikirkan bangsa dan berusaha lepas dari
penjajahan12.
kemajuan suatu bangsa. Warna pendidikan adalah warna suatu bangsa. Identitas
sebagai sebuah bangsa yang beradab, bangsa yang santun, bangsa yang toleran,
bangsa yang menghargai perbedaan dan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai
tidak dilakukan setengah hati dan parsial. Transformasi nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia yang memacu tumbuhnya identitas dan jati diri bangsa perlu sinergi
bersentuhan langsung dengan siswa, dan yang perlu diperhatikan adalah bahwa
tugas ini tidak hanya menjadi tugas guru mata pelajaran tertentu saja misalnya
c. Pelestarian Budaya
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral
12
Ibid, Syamhalim.
9
yang hidup di dalam kebudayaan tersebut13. Budaya merupakan salah faktor
penentu jati diri bangsa. Pada pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta
manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan
sehari-hari14. Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan dalam
seperti kebiasaan rajin bekerja. Kebiasaan ini berpengaruh secara jangka panjang,
sehingga sudah melekat dan terpatri dalam diri masyarakat. Namun pada
budaya asing yang masuk ke indonesia, untuk itulah perlu adanya pembangunan
kembali jati diri dan budaya bangsa dan Negara, ada dua hal utama yang harus
dilakukan15 :
jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka sehingga
seperti rumah adat, dan lain sebagainya juga perlu diperhatikan untuk
13
Tilaar. H.A.R., Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung, Rosda,
1999, Hal.128
14
Fahmi Irham, Manajemen – teori, kasus, dan solusi, Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 94.
15
<ocw.usu.ac.id/.../elo173_slide_identitas_nasional_proses_berbangsa_...>, dikutip pada hari
Senin, 12 November 2012, pukul 12:43.
10
mendukung terlestarikannya budaya adalah dengan berupaya belajar tarian budaya
dapat memperkokoh identitas nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan
nilai-nilai budaya, masyarakat akan lebih cenderung melekat dan menyatu dengan
budaya yang dianutnya, selain itu juga dengan adanya keeratan dari budaya yang
ada dapat membawa nama bangsa indonesia menjadi harum, dalam arti membawa
negara luar.
d. Bela Negara
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut
menunjukkan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi
setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu
aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi
ketahanan dan eksistensi sebuah negara. Pada zaman penjajahan bela negara
mengalahkan para penjajah dan merdeka, konsep bela negara berubah dalam arti
tidak terpaku lagi harus mengikuti wajib militer. Zaman sekarang ini, setiap orang
atau pekerjaannya. Dalam konsep bela negara diinterpretasikan secara lebih luas
lagi sehingga meliputi segala bidang dalam kehidupan bernegara. Dalam upaya
11
pembelaan negara ini, dilakukan secara terpadu dan disadasarkan atas kecintaan
terhadap tanah air dan bangsa. Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang dokter
dokter yang handal bukan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri. Adapun
contoh yang lain dalam dunia pendidikan siswa belajar dengan rajin dan
kemudian mengikuti lomba di tingkat internasional dan dapat meraih juara. Juga
dalam kompetisi lintas internasional misalnya, kita menampilkan salah satu tarian
adat yang ada di Indonesia. Dari berbagai sikap yang dilakukan oleh warga negara
sebagai rasa cinta terhadap negara dan pembelaan negara ini dapat mengharumkan
nama bangsa Indonesia. Dengan sendirinya juga setiap warga negara sudah
identitas nasional.
untuk menyatukan negara yang mempunyai banyak sekali kelompok etnis, yang
memiliki pengalaman yang berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Namun
saat ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena
kebiasaan atau pun budaya masyarakat kita telah bercampur dengan kebiasaan
12
dan kebudayaan negara-negara lain. Indikator identitas nasional itu antara lain
pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat, tata
kelakuan dan kebiasaan. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara
Budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan dengan budaya asing yang
orang tidak lagi menggunakan busana adat daerahnya, melainkan lebih memilih
menggunakan busana, gaun pengantin wanita, dan jas untuk pengantin pria yang
terkesan ala barat. Tarian yang digunakan pun tidak lagi tarian daerah atau tarian
adat.
nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa yang
16
Heru Tri yuza, http://kelompokkwntekdus.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-
in-x-none-x.html, diposting pada Kamis, 10 November 2011, pukul 06.27, di kutip pada
hari rabu, 14 November 2012, Pukul 10.05.
13
negara adalah identitas negara tersebut didepan dunia internasional 17. Jika kita
menyukai, dan tidak mempertahankan budaya kita sendiri, siapa yang akan
saja dengan kita membuang identitas negeri kita didepan dunia internasional yang
akan membuat negara kita tidak terpandang didepan negara-negara lain dan
bahkan ketika kita tidak dapat mempertahankannya maka budaya yang kita miliki
akan hilang sesuai dengan berjalannya waktu. Namun dengan kita lebih
menghargai dan mempertahankan budaya kita, tanpa kita sadari kita telah
banyak lagi negara-negara yang akan tahu tentang bangsa kita dan dapat
seperti nama Indonesia yang terpandang sebagai negara dengan berbagai keunikan
17
<http://kevinadriel.blogspot.com/2010/05/pentingnya-mempertahankan-nilai-nilai.html>,
diposting pada minggu 9 Mei 2010, pukul 07.51, di kutip pada Rabu 14 November 2012, pukul
10.49.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
baur.
alasan berikut:
diri bangsa.
15
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
16
Fahmi Irham, 2011. Manajemen – teori, kasus, dan solusi, Bandung : Alfabeta
Tilaar. H.A.R., 2007. Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia, Jakarta: Rineka
Cipta
Syamhalim, http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/17/agenda-memantapkan-
identitas-nasional-melalui-pendidikan/, diposting pada 17 August 2012 pukul,
05:52.
17
<ocw.usu.ac.id/.../elo173_slide_identitas_nasional_proses_berbangsa_...>,
dikutip pada hari Senin, 12 November 2012
<ocw.usu.ac.id/.../elo173_slide_identitas_nasional_proses_berbangsa_...>,
dikutip pada hari Senin, 12 November 2012, pukul 12:43.
18