Anda di halaman 1dari 17

Strategi Asean dalam Penanganan dan Pencegahan Covid 19 Melalui Diplomasi

Kesehatan

Untuk memenuhi Tugas akhir mata kuliah Metodologi Hubungan Internasional yang di ampu
oleh Bapak Ruly Inayah Ramadhoan, M. Si.

Oleh :

Moh. Ilham Rifandi

201810360311163/MHI.A

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL


DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian ini akan meeliti bagaimana peran Asean seabagai Organisasi Regional
dalam menanggulangi wabah virus Covid 19 yang terjadi di beberapa negara di dunia dan
khususnya di wilayah kawasan Asia Tenggara. Penulis meneliti dengan melihat
bagaimana strategi yang di lakukan melalui kerjasama dalam bidang kesehatan dengan
beberapa negara yang lebih dulu mampu menangani wabah tersebut di negaranya serta
kebijakan apa yang di lakukan beberapa negara Asean dalam menangani virus ini.
Covid-19 merupakan sebuah virus yang berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini
muncul sekitar bulan november 2019 di China, kemudian menyebar dalam waktu yang
singkat ke beberapa negara yang ada dan bertetangga langsung dengan China. Tidak
hanya dalam Benua Asia, virus yang di klaim berasal dari hewan ini menyebar luas secara
singkat pula ke beberapa negara lainnya di benua eropa dan Australia. Hal ini membuat
masayarakat dunia harus menghadapi berbagai permasalahan dalam kesehatan yang telah
di sebabkan oleh virus ini dan memberikan dampak secara multi-dimensi.dalam data yang
di rilis oleh WHO, kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang terdampak paling
banyak oleh wabah tersebut. Negara-negara yang tergabung dalam Asean melaporkan
juga bahwa permasalahan yang di alaminya hampir sama dengan negara-negara lainnya.
Dalam hal ini seperti contohnya negara Singapura, negara ini berbatasan lagsung dengan
China dan tidak menutup kemungkinan bahwa warga negara china leluasa masuk ke
wilayah singapura sebelum adanya pemberlakuan pembatasan akses warga negara asing
pada saat itu. Singapura merupakan negara yang memiliki jumlah kasus terbanyak di
kawasan Asia Tenggara dengan jumlah kasus 34.366 kemudian di susul oleh Indonesia
dan juga Filiphina dengan angka 26.473 dan 18,086 kasus.
Berdasarkan data yang telah di paparkan dan merujuk kepada kasus yang di sebabkan
oleh wabah Covid19 ini menunjukkan bahwa kasus srupa dengan tingkatan yang tidak
jauh berbeda di alami oleh negara-negara anggota Asean. ASEAN yang merupakan
institusi regional yang berada di kawasan Asia Tenggara yang telah memiliki 10 negara
anggota dan merupakan organisasi regional yang telah berdiri semenjak tahun 1967,
kemudian mengeluarkan beberapa inisiatif tingkat regional di kawasan Asia Tenggara
dengan tujuan untuk menangani permasalahan wabah Covid-19 yang telah melanda di
kawasan Asia Tenggara. Salah satu inisiatif dari Asean yaitu membentuk sebuah satuan
tugas yang telah di setujui bersama dan di berikan nama Covid19 Respond Found yang
dimana akan bekerja sebagai salah satu penyuplai bantuan sertan orang pertama yang
merespons kasus covid terbaru di kawasan Asia Tenggara. Di sisi lain realitas hubungan
internasional dalam hal penyebarn wabah ini memunculkan dua aspek yaitu yang pertama
akan adanya dorongan bagi negara-negara yang sama-sama terdampak melakukan
kolaborasi kemudian yang Kedua akan ada negara yang melakukan restriksi untuk
menyelamtkan negaranya dari penyebaran wabah yang terjadi atau yang lebih dekenal
dengan sebutan mekanisme swabantu (Self-helf).
Di lihat akhir-akhir ini, angka kasus covid19 di beberapa negara sangat melonjak
tajam, sehingga beberapa negara di dunia menurut WHO men stop ekspor bantuan alat
medis ke beberapa negara di kawasanAsia Tenggara. Hal ini kemudian bahwa dapat kita
simpulkan dari dua predeksi sebelumnya yang lebih banyak terjadi adalh prediksi yang
kedua yaitu beberapa negara yang telah melakukan restriksi terhadap barang-barang
esensial yang dibutuhkan di tengah penyebaran wabah ini.Salah satu contoh negara yang
telah khawatir terhadap survivalitas negaranya yang kemudian mendorongnya melakukan
sebuah upaya yang berproteksi ekstrim yaitu Amerika Serikat dengan mengundurkan diri
dan menarik pembiayaan permanen kepada WHO.1
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan kepada kebijakan- kebijakan yang
dilakukan oleh organisasi Regional (ASEAN) dalam menghadapi Covid 19.Adapun peran
ASEAN salah satunya yaitu dengan melakukan kerja sama ASEAN Plus Three (APT)
yang merupakan kerjasama antara ASEAN dengan negara Plush Three,yaitu
China,Jepang dan Korea.ASEAN Plus Three merupakan sebuah mekanisme kerjasama
yang memajukan kerja sama fungsional regional.Kerjasama tersebut berupa konsultan
tata cara mengatasi persoalan yang menjadi dampak dari pandemic Covid-19 antara
Asean dengan tiga negara Asia Timur yang dianggap sebagai ‘senior’ dalam mengatasi
pandemic Covid-19.kerja sama yang dilakukan juga berupa pemberian bantuan dari setiap
negara Plus Three kepada ASEAN.Kerjasama ini telah dilaksanakan dan dikoordinasikan
pada pertemuan KTT ASEAN Plus Three yang dilaksanakan pada tanggal 14 April 2020.2
1
Rsika Putri Hariyadi,2020,Singapura dan ASEAN:Analisis Relasi Negara dan Institusi Kawasan di Tengah
Pandemi Covid-19,Jurnal Dinamika Global,Vol.5,No.2.Hal.299-301

2
Yemima Olivia Anaru,2020,Neoliberalisme:Analisis Kerja Sama ASEAN PLUs Three (APT) Dalam Menghadapi
dan Mengatasi Dampak Pandemi Covid-19,Departemen Hubungan Internasional,Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik,universitas Airlangga
Hal ini sangat menarik untuk diteliti dengan menjelaskan lebih teperinci kebijakan-
kebijakan yang dilakukan oleh ASEAN dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 serta
menghadapi masalah yang timbul disebabkan oleh Covid 19,berupa kritis
ekonomi,keterbatasan medis,krisis sosial dan masalah lainnya.
1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan penjabaran di dalam Latar belakang Masalah, penulis menemukan hal apa
saja yang harus menjadi sebuah acuan dalam penelitian ini seperti bagaimana sikap dan
langkah berbagai negara anggota Asean dalam menyikapi pandemi covid19 yang sedang
melanda hampir semua negara di kawasan Asia Tenggara dan juga negara di eropa dan benua
Australia, serta bagaimana langkah Asean sebagai Organisasi regional melakukan kerjasama
dengan negara-negara yang terlebih dahulu tanggap dalam penanganan Covid19.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian
Dalam Tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui beberapa hal dalam penelitian
tersebut diantaranya yaitu pertama, mencari tahu perkembangan kasus covid di
kawasan Asia tenggara dan negara lainnya, kedua kesiapan Asean sebagai salah satu
Organisasi regional mengontrol serta meberikan bantuan dalam penangan wabah
tersebut melalui kerjasama dan kebijakan mengenai kesehatan di negara anggota
Asean, ketiga kebijakan apa saja yang di terapkan negara-negara anggota Asean
dalam penekanan serta pencegahan pelonjakan kasus Covid 19 di negaranya sendiri.
1.3.2 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan kontribusi dalam
karya ilmiah dan juga kajian dalam Hubungan Internasional khususnya tentang
bagaimana peran Asean sebagai Organisasi Regional dalam penanganan Covid19
serta kebijakan yang di tempuh oleh negara-negara anggota Asean dalam menekan
penyebaran Covid di negaranya masing-masing. Sehingga besar harapan penulis
bisa memberikan refrensi baru terhadap penelitian yang menganilas strategi dan
peran Asean sebagai Organisasi regional dalam menangani wabah virus Covid19
di kawasan Asia Tenggara.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini di harapkan bisa memberikan wawasan dan kemampuan berfikir
penulis dalam menerapkan Teori ataupun konsep yang telah di dapatkan selama
proses perkuliah berlangsung kemudian di jadikan sebagai bekal untuk menyusun
penelitian yang baik dan benar. Selain itu harapan lainnya agar penelitian penulis
bisa di jadikan referensi ketika meneliti topik yang sama agar bisa melakukan
pembaruan penelitian dalam bidang diplomasi publik.
1.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merpakan suatu indikator terpenting dalam sebuah proses penelitian
penulis, dari penelitian terdahulu penulis bisa mendapatkan sejumlah teori dan konsep
yang dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan penelitian. Berpaku pada judul
penelitian yang sudah di pilih penulis tidak adanya kesamaan judul dari beberapa sumber
yang di pilih dengan judul yang di miliki oleh penulis, hal ini berlaku juga bagi fokus
penelitian yan di tulis penulis. Berikut di bawah ini penelitian-penelitian terdahulu yang
di pilih sebagai bahan pertimbangan dalam proses penulisan penelitian.
1.4.1 Respons Asean Terhadap Covid 19
Penelitian pertama, jurnal yang di tulis oleh Ziyad Falahi dan Poltak Partogi
Nainggol dengan judul “Regionalisme Asean Dalam Merespons Pandemik Covid19” 3.
Penelitian ini termasuk juga ke dalam penelitian Kualitatif dengan menggunakan
konsep Asean sebagai Organisasi Regional. Dalam hal ini Ziyad falahi dan Poltak
Partogi Nainggol menjelaskan bagaimana Asean melakukan respons terhadap wabah
pandemi Covid 19 yang melanda negara-negara di kawasan Asia Tenggara.4
Pandemi Covid19 yang melanda dunia, khususnya di kawasan Asia tenggara
memberikan dampak yang sangat parah terhadap kesehatan masyarakat, banyak
negara di dunia maupun negara-negara di kawasan Asia Tenggara meberlakukan
kebijakan darurat untuk menekan penyebaran wabah virus yang berasal dari
wuhan,China ini. Contohnya China, sebagai negara asal wabah ini memberlakukan
kebijakan darurat untuk menutup semua pintu masuk ke China, hal ini karena semakin
parahnya kasus covid19 ini. Melihat dari apa yang di alami oleh china, Asean
langsung mengambil langkah kebijakan untuk memberikan bantuan medis terhadap
negara yang terdampak setelah China. Sebagai kekuatan pengganti eksistensi negara
adidaya lama, china menggandeng Asean dalam proses penanganan Covid di negara-
3
Nainggolan, Poltak Partogi, “Wabah Corona dan Keamanan Nasional,” Koran Tempo, 18 Maret 2020, hal. 9.
“Pandemik di Asia Belum selesai”, Koran Tempo, 1 April 2020, hal. 8.
4
Mansfield Edward. D. dan Helen. V. Milner, “The New Wave of Regionalism.” International Organization, Vol.
53, 3 Summer, 2019, hal. 589-627.
negara Kawasan Asia tenggara. Pasca merebaknya covid19, pemerintah China dengan
sangat cepat dalam menawarkan bantuan Medis dan juga alat Pelindung diri (APD)
kepada negara-negara anggota Asean. Inisiatif dan langkah yang di ambil oleh china
dengan menjalankan Diplomasi Kesehatan ini di maknai sebagai Re-branding
pemerintah dalam memelihara dan juga menjaga hubungan regionalnya dengan
Asean, yang lebih utama yaitu kerjasama dalam bidang ekonomi. Merebaknya wabah
ini memberikan celah bagi aktor negara maupn non negara China memberikan
penawaran bantuan Kemanusiaan. Langkah yang di lakukan melalui diplomasi
Kesehatan Ini tidak bisa di nilai kecil karena di beberapa negara di dunia mengalami
hal yang sama dan mengalami kelangkaan medis serta APD di tengah merebaknya
pandemi covid19. Melalui kerjasama regional China dengan menggandeng Asean ini
di harapkan bisa memberikan dampak baik dan mampu menekan penyebaran Covid19
yang sedang terjadi di seluruh dunia saat ini.5
Penelitian Kedua, jurnal yang di tulis oleh Yoshinta Margaretha dengan judul
“Tantangan kerjasama Regional Asean dalam Melawan Covid19”6. Berlangsungnya
KTT Asean yang di lakukan oleh kepala negara dari anggota Asean pada april 2020,
hal ini guna menanggapi wabah Covid19 yang sudah banyak terjadi di negara
kawasan Asia Tenggara. Dalam penyelenggaraan KTT teresbeut turut serta negara-
negara yang menjadi mitra Asean dalam menangani masalah Covid19 seperti China,
jepang, dan juga korea selatan. KTT tersebut kemudian menghasilkan sebuah
komitmen untuk bagaimana menekan penyebaran wabah saat ini dan bagaiman untuk
melakukan sebuah pemulihan setelah terjadinya wabah baik secara sosial maupun
ekonomi.
Seluruh negara anggota Asean telah sepakat dalam menjalankan kerjasama di bidang
kesehatan dalam penanganan kasus Covid19, kesepakatan ini di tetapkan setelah
terjadinya pertemuan antar kepala Negara dalam forum KTT Asean. Penanganan
tersebut berfokus kepada kerjasama kesehatan, seperti membuat kebijakan setiap
negara untuk mengurang penyebaran Covid19, best practice,pengembangan
riset,pengembangan epidemologi,dan lain-lain. Di sisi lain, Asean sebagai Organisasi
Regional di harapkan bisa meberikan rasa aman dan perlindungan yang maksimal
bagi semua warga negara anggotanya, memperkuat komunikasi publik dan upaya
5
Agung, Vazza P, “Rivalitas Superpower di Asia Tenggara”, Republika, 31 Maret 2020, hal. 14.
6
Yosinta Margaretha,10 September 2020,Tantangan Kerja Sama Regional ASEAN dalam Melawan Covid-
19,Center for Area Studies Indonesia Institute of Science (P2W-LIPI) di akses pada 5juli 2021.
untuk memerangi stigmatisasi diskriminasi. Para pemimpin negara ASEAN juga
memutuskan untuk membentuk dana regional guna menanggapi pandemic Covid-
19.Pembentukan dana respon (Respon Fund) ini bertujuan untuk mengamankan
ketersediaan pasokan medis dan peralatan penting di kawasan ASEAN.
1.4.2 Kebijakan Asean Dalam Penanganan dan Kerjasama Kesehatan
Penelitian ketiga, jurnal yang di tulis oleh Adiasri Putri Purbantina dan Renitha Dwi
Hapsari dengan judul “Diplomasi Kesehatan di Era Pandemik Global: Analisa
Bantuan Penanganan Covid-19 dari Negara Jepang dan Korea Selatan ke Indonesia” 7.
Negara-negara Asean terutama Indonesia memiliki kedudukan penting dan peran
penting dalam MNCs dari negara-negara di Asia Timur seperti Jepang dan Korea.
Keberlangsungan produksi Manufaktur di dalam industri Global sangat bergantung
pada Host Countries seperti indonesia. Oleh karena itu sangat penting bagi Home
Contries agar negara-negara seperti indonesia bisa menetapkan kebijakan yang
sekiranya bisa membantu keberlangsungan sistem produksi Global di era pandemi
Covid19. Di sisi lain perkembangan negatif Covid19 di negara-negara host juga
memberikan dampak terhadap keberlangsungan jangka panjang sistem produksi
global yang pada akhirnya berdampak terhadap MNCs.
Selain Diplomasi Kesehatan secara global, pemerintah di suatu negara juga bisa saja
memberikan bantuan dalam bentuk kesehatan dengan mekanisme kerjasama atau
diplomasi bilateral. Di masa pandemi seperti ini banyak masayarakat yang mengalami
masalah dalam kesehatan, oleh karena itu pemerintah jepan dan korea meberikan
banyak bantuan berupa alat kesehatan dan obat obatan ke berbagai negara di Asia
Tenggara khususnya Indonesia. Menurut data yang beredar Jepang dan Korea
merupakan Negara di Asia yang memiliki jumlah kasus terinfeksi terbanyak. Kedua
negara ini di sebut sebagai episentrum zona merah di Asia. Dalam perkembangannya
selama pandemi kedua negara tersebut justru cepat dan tanggap dalam menangani
masalah Covid19 dengan baik dan angka kematian yang relatif rendah di bandingkan
dengan negara-negara lainnya. Bahkan tingkat kematian di Korea Selatan dan Jepang
relatif rendah dibandingkan negara-negara maju di Kawasan Eropa dan Amerika.8.

7
Global & Policy Vol.8, No.1, Januari-Juni 2020
8
Anonim. (2020). Jepang Sumbang 145 Juta Dollar Untuk Penanganan Corona Covid-19 di Indonesia. [Online]
Available at: https://www.liputan6.com/global/read /4237200/jepang-sumbang-145-juta-dolar-untuk-
penanganan-corona-covid-19-diindonesia [Accessed 17 Mei 2020].
Penelitian Keempat, sebuah jurnal yang di tulis oleh I Nyoman Artayasa yang
berjudul “Kebijakan Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Dampak Covid19”9.
Penyebaran Covid19 di seluruh negara di dunia Khususnya Indonesia pada saata ini
semakin banyak, munculnya banyak jenis varian baru membuat masyarakat semakin
kebingungan dalam menghadapi wabah tersebut. Oleh karena itu pemerintah
indonesia terus berupaya meberikan bantuan dan sosialisasi bagaimana menghindari
wabah ini secara mandiri. Di sisi lain pemerintah indonesia memberikan kebijakan-
kebijakan terhadap instansi terkait dan juga masyarakat untuk tetap menjaga
kesehatan agar terhindar dari covid19. Kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah
indonesia diantaranya yaitu berlaku pada pembatasan mobilitas masyarakat di luar
rumah dan tempat keramaian. Contohnya di pasar, pada awal kasus covid19 di
indonesia kebijakan yang pertama di putuskan yaitu meberlakukan sistem lockdown
di berbagai wilayah yang ada di indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengurang dan
menekan laju penyebaran covid di kalangan masyarakat. seperti yang di ketahui kasus
covid di indonesia sangatlah tinggi dalam kurung waktu satu hari bisa mencapai +-
1,500 kasus dari 34 provinsi di indonesia. Tentu kebijakan yang di ambil oleh
pemerintah ini merupakan suatu kebijakan yang darurat mengingat kasus yang banyak
terjadi. Akan tetapi kebijakan seperti ini meberikan dampak negatif dalam sektor
ekonomi dan pariwisata khususnya. Kebijakan ini di membuat para pelaku ekonomi
menjadi nganggur dan tidak mendapatkan pemasukan yang seperti biasanya,
sedangkan dalam sektor pariwisata mebuat pelaku usaha di sekitar tempat wisata di
indonesia mati dan sepi pengunjung. Bali sebagai salah satu tempat wisata favorit
yang sering ramai di kunjungi oleh wisatawan asing semenjak adanya pemberlakuan
sistem lockdown nasional ini menjadi sepi pengunjung, hal ini sangat berdampak juga
terhadap pendapatan daerah Bali karenanya tidak adanya pengujung di masa pandemi.
Tidak hanya kedua sektor vital tersebut yang terdampak, banyak sektor lainnya juga
ikut terdampak. Kebijakan lainnya yang di ambil oleh pmerintah yaitu membatasi
warga negara asing maupun non asing untuk melakukan perjalanan baik itu ke luar
negeri ataupun warga negara asing yang hendak masuk ke indonesia. Sama halnya
dengan China yang menutup semua pintu masuk ke negaranya. Kebijakan yang di
ambil pemerintah ini di harapkan bisa meberikan dampak positif dan bisa mecegah
serta menekan angka penyebaran covid19 di indonesia.10

9
Dwijanto Agus ,dkk, 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Dalam memberikan bantuan terhadap masyarakat karena sektor perekonomian yang
terdampak, pemerintah memberikan beberapa bantuan covid19 ke seluruh wilayah di
indonesia, tidak hanya pemerintah pusat, Daerah juga harus ikut andil dalam
meberikan bantuan yang dimana ini sebagai harapan masyarakat bisa melanjutkan
hidup dan tidak melaksanakan mobilitas dalam skala besar di luar rumah, sehingga
walaupun teap berada di dalam rumah masyarakat tidak harusmemikirkan untuk
kehidupan sehari-hari berkat bantuan dari pemerintah ini.11
Penelitian Kelima, jurnal yang di tulis oleh Wasis Waskito dengan judul “Bentuk
Kerjasama Oleh Organisasi Regional”. Organisasi regional merupakan suatu wadah
negara-negara yang tergabung di dalamnya. Organisasi regional ini memiliki insiatif
dalam mengatasi perubahan serta perkembangan yang terjadi di masa globalisasi ini.
Sebagai contohnya Asean yang merupakan suatu wadah bagi negara-negara di
kawasan Asia Tenggara yang dimana menerima dampak besar dari pandemi Covid19
yang terjadi saat ini. Dalam catatan sebelumnya Asean tidak pernah mendapatkan
dampak yang besar yang di akibatkan oleh wabah virus seperti halnya Covid19.
Wabah virus ini merupakan masalah besar bagi kesehatan dan dengan sangat cepat
melumpuhkan berabagai sektor vital kehidupan masyarakat seperti halnya
perekonomian di sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara,
Indonesia menduduki peringkat pertama dengan 396.454 kasus dan disusul oleh
Filipina di peringkat kedua dengan 373.144 kasus (WHO, 2020). Covid19 telah
melumpuhkan negara dari berbagai lini. Pembatasan sosial, penutupan wilayah,
pembatasan perjalanan dan berbagai kebijakan publik lainnya yang didasarkan oleh
penyebaran wabah ini telah menyebabkan kemunduran ekonomi di berbagai negara12.
Wabah virus ini telah mengurangi prospek pemulihan perekonomian global dan
menjadi hambatan dalam perkembangan perekonomian global dikarenakan
penyebaran yang sangat cepat di beberapa negara di Eropa, Amerika dan di Asia.
Dalam perkembangannya penyebaran covid19 tidak hanya menyebabkan disrupsi
sosial serta mengancam stabilitas di suatu negara dengan terjadinya penurunan
ekonomi yang terjadi sangat signifikan, akan tetapi menyebabkan ancaman yang
serius terhadap kesehatan masyarakat dunia. Kompleksitas yang di sebabkan oleh
10
Media Sewaka Dharma, 2012. Pelayanan Publik Berbasis Kearifan Lokal,Denpasar : Bagian Organisasi Setda
Kota Denpasar.
11
Syamsuddin Haris, 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas
Pemerintahan Daerah.Jakarta : LIPI Press.
12
Bansal, A. (2020). Asean needs to come together over Covid-19 pandemic Regional solidarity key to effective
outbreak response. May.
covid19 membuat negara tidak dapat menangani wabah ini secara mandiri. Perbedaan
kemampuan yang di miliki memaksa negara harus bekerjasama dengan negara lain di
masa pandemi covid19 ini. Penuntasan wabah Covid-19 tergantung dari waktu dan
efektivitas respon trans-national, aksi dan kebijakan koordinasi yang dalam,
penyebaran informasi dan data, serta kerjasama yang memadai dalam riset.13

Tabel 1.2

Posisi Penelitian

No Nama Peneliti dan Jenis Penelitian dan Hasil


Judul Alat Analisa
1 Ziyad Falahi dan Poltak Deskriptif, kualitatif Merebaknya covid19, pemerintah
Partogi Nainggol China dengan sangat cepat dalam
Regionalisme Asean menawarkan bantuan Medis dan
dalam Merespons Alat Analisa : Respons juga alat Pelindung diri (APD)
Pandemi Covid1914 Asean dalam penanganan kepada negara-negara anggota
Covid19 Asean. Inisiatif dan langkah yang
di ambil oleh china dengan
menjalankan Diplomasi
Kesehatan ini di maknai sebagai
Re-branding pemerintah dalam
memelihara dan juga menjaga
hubungan regionalnya dengan
Asean, yang lebih utama yaitu
kerjasama dalam bidang
ekonomi.
2 Yoshinta Margaretha Deskriptif Seluruh negara anggota Asean
“Tantangan kerjasama telah sepakat dalam menjalankan
Regional Asean dalam kerjasama di bidang kesehatan
Melawan Covid19”15 Alat Analisa : dalam penanganan kasus
Kerjasama dalam bidang Covid19, kesepakatan ini di

13
ASEAN Policy Brief. (2020). Economic Impact of Covid-19 Outbreak on ASEAN. Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN), April, 1–17. https://asean.org/storage/2020/04/ASEAN-Policy-Brief-April-2020_FINAL.pdf
14
Ziyad Falahi dan Poltak Partogi Nainggol, Op. Cit.
15
Yoshinta Margaretha, Op. Cit.
kesehatan tetapkan setelah terjadinya
pertemuan antar kepala Negara
dalam forum KTT Asean.
Penanganan tersebut berfokus
kepada kerjasama kesehatan,
seperti membuat kebijakan setiap
negara untuk mengurang
penyebaran Covid19, best
practice,pengembangan
riset,pengembangan
epidemologi,dan lain-lain
3 Adiasri Putri Purbantina Kualitatif deskriptif Di masa pandemi seperti ini
dan Renitha Dwi banyak masayarakat yang
Hapsari dengan judul mengalami masalah dalam
“Diplomasi Kesehatan kesehatan, oleh karena itu
di Era Pandemik Alat Analisa : Bantuan pemerintah jepan dan korea
Global: Analisa penanganan Covid19 meberikan banyak bantuan
Bantuan Penanganan berupa alat kesehatan dan obat
Covid-19 dari Negara obatan ke berbagai negara di
Jepang dan Korea Asia Tenggara khususnya
Selatan ke Indonesia”16. Indonesia. Menurut data yang
beredar Jepang dan Korea
merupakan Negara di Asia yang
memiliki jumlah kasus terinfeksi
terbanyak. Kedua negara ini di
sebut sebagai episentrum zona
merah di Asia. Dalam
perkembangannya selama
pandemi kedua negara tersebut
justru cepat dan tanggap dalam
menangani masalah Covid19
16
Global & Policy Vol.8, No.1, Januari-Juni 2020/ Adiasri Putri Purbantina dan Renitha Dwi Hapsari, Op.
Cit.
dengan baik dan angka kematian
yang relatif rendah di bandingkan
dengan negara-negara lainnya.
Bahkan tingkat kematian di
Korea Selatan dan Jepang relatif
rendah dibandingkan negara-
negara maju di Kawasan Eropa
dan Amerika.17.

4 I Nyoman Artayasa Deskriptif kebijakan yang di ambil oleh


“Kebijakan Pemerintah pemerintah ini merupakan suatu
dalam Percepatan kebijakan yang darurat
Penanganan Dampak mengingat kasus yang banyak
Covid19”18. Alat Analisa : terjadi. Akan tetapi kebijakan
Kebijakan dan Dampak seperti ini meberikan dampak
negatif dalam sektor ekonomi
dan pariwisata khususnya.
Kebijakan ini di membuat para
pelaku ekonomi menjadi
nganggur dan tidak mendapatkan
pemasukan yang seperti
biasanya, sedangkan dalam
sektor pariwisata mebuat pelaku
usaha di sekitar tempat wisata di
indonesia mati dan sepi
pengunjung
Kebijakan yang di ambil
pemerintah ini di harapkan bisa
meberikan dampak positif dan
bisa mecegah serta menekan
angka penyebaran covid19 di

17
Anonim. (2020). Jepang Sumbang 145 Juta Dollar Untuk Penanganan Corona Covid-19 di Indonesia. [Online]
Available at: https://www.liputan6.com/global/read /4237200/jepang-sumbang-145-juta-dolar-untuk-
penanganan-corona-covid-19-diindonesia [Accessed 17 Mei 2020].
18
Dwijanto Agus ,dkk, 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
indonesia.19

5 Wasis Waskito Deskriptif, Kualitatif Organisasi regional ini memiliki


“Bentuk Kerjasama insiatif dalam mengatasi
Oleh Organisasi perubahan serta perkembangan
Regional”. .20 Analisa : Diplomasi yang terjadi di masa globalisasi
ini. Sebagai contohnya Asean
yang merupakan suatu wadah
bagi negara-negara di kawasan
Asia Tenggara yang dimana
menerima dampak besar dari
pandemi Covid19 yang terjadi
saat ini. Dalam catatan
sebelumnya Asean tidak pernah
mendapatkan dampak yang besar
yang di akibatkan oleh wabah
virus seperti halnya Covid19.
Wabah virus ini merupakan
masalah besar bagi kesehatan dan
dengan sangat cepat
melumpuhkan berabagai sektor
vital kehidupan masyarakat
seperti halnya perekonomian di
sebagian besar negara-negara di
Asia Tenggara. Kompleksitas
yang di sebabkan oleh covid19
membuat negara tidak dapat
menangani wabah ini secara
mandiri. Perbedaan kemampuan
yang di miliki memaksa negara
harus bekerjasama dengan negara

19
Media Sewaka Dharma, 2012. Pelayanan Publik Berbasis Kearifan Lokal,Denpasar : Bagian Organisasi Setda
Kota Denpasar.
20
ASEAN Policy Brief. (2020). Economic Impact of Covid-19 Outbreak on ASEAN. Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN), April, 1–17. https://asean.org/storage/2020/04/ASEAN-Policy-Brief-April-2020_FINAL.pdf
lain di masa pandemi covid19 ini.
Penuntasan wabah Covid-19
tergantung dari waktu dan
efektivitas respon trans-national,
aksi dan kebijakan koordinasi
yang dalam, penyebaran
informasi dan data, serta
kerjasama yang memadai dalam
riset.21

1.5 Landasan Konseptual


1.5.1 Konsep Diplomasi Publik
Dalam melakukan penangan Covid19 Asean memiliki peluang yang sangat baik untuk
memnuhi standar kesehatan di Asia tenggara, dengan melakukan sebuah kerjasama
transnasional maupun internasional Asean bisa saja mendapatkan bantuan berupa alat
kesehatan dan juga obat-obatan. Secara garis besa, Diplomasi publik merupakan
sebuah upaya komunikasi antara pemerintah dan juga publik asing dalam upaya
kebijakan dan pemahaman tentang nilai, kebudyaan dan norma dalam suatu negara.22
Artinya, dalam diplomasi publik, komunikasi tidak terbatas pada pemimpin atau
perwakilan resmi negara, tetapi ikut melibatkan publik. Dalam kondisi normal,
aktivitas diplomasi publik dilakukan untuk menciptakan opini dan citra positif dari
publik asing sehingga mempermudah pencapaian kebijakan luar negeri negara.
Diplomasi publik seringkali dinilai sebagai upaya yang dilakukan negara untuk
mendukung firsttrack diplomacy yang dilakukan. Alasannya, upaya pemerintah saja
ternyata belum cukup untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks,
terutama jika pendekatan dilakukan dengan cara yang formal/kaku23. Eva-Karin
Olsson berpendapat bahwa diplomasi publik pun dapat digunakan sebagai instrumen
21
ASEAN Policy Brief. (2020). Economic Impact of Covid-19 Outbreak on ASEAN. Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN), April, 1–17. https://asean.org/storage/2020/04/ASEAN-Policy-Brief-April-2020_FINAL.pdf
22
Jan Melissen, The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations (New York: Palgrave
Macmillan, 2005), h. 11-12.
23
Benny Susetyo, “Peranan Diplomasi Publik”, Ditpolkom.bappenas.go.id, 18 Desember 2008,
http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Artikel/062. %20Peranan%20Diplomasi%20Publik%20(18%20D
esember%202008).pdf (diakses 22 April 2020)
untuk: a) make sense of event (memahami krisis yang sedang terjadi dan
kemungkinan resiko); b) networking (membentuk jaringan komunikasi antara aktor
negara dan/atau non-negara); c) craft message and communicate (menentukan bentuk
dan cara penyampaian pesan dengan mempertimbangkan perbedaan antaraktor).24
Dalam diplomasi publik ini, sesuai dengan apa yang di paparkan di atas, Asean bisa
saja melakukan sebuah hubungan diplomasi dengan negara luar Kawasan ataupun
Organisasi Internasional lainnya, dengan tujuan untuk memberikan jaminan
keamanan masyarakat anggota Asean di masa Pandemi covid19. Seperti halnya di
indonesia, pemerintah Indonesia memanfaatkan diplomasi publik ini dengan menggait
negar-negara yang telah mampu dengan cepat menangani wabah di negaranya.
Sebelumnya indonesia merupakan negara yang mengalami kasus tertinggi kedua pada
awal tahun 2020 dan pada saat ini menduduki posisi pertama di kawasan Asia
Tenggara. Munculnya opini serta tanggapan negatif membuat pemerintah
memanfaatkan diplomasi publik yang bertujuan untuk memberikan pemahaman
tentang krisi, ancaman, dan kemungkinan apa saja yang bisa terjadi. Pemerintah
indonesia dapat dengan cepat mengumpulkan informasi dari pengalaman negara dan
organisasi lainnya yang sudah mampu menangani dengan maksimal wabah ini, dari
informasi yang di dapatkan tersebut pemerintah dapat menentukan solusi dan
penanganan seperti apa yang akan di lakukan dan di terapkan di indonesia. Dalam
penanganan pandemi, negara Taiwan berhasil menjadi role model bagi negara-negara
lainnya seperti negara Slandia Baru dan juga Israel. Tindakan ini bisa di ikuti oleh
pemerintah indonesia khususnya dalam penekanan angka penyebaran Covid19.25
Pemerintah dapat mengumpulkan informasi dari negaranegara yang berhasil menekan
angka penyebaran Covid-19, menganalisis kemungkinankemungkinan yang akan
terjadi, kemudian menyiapkan solusi strategis yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Selain itu, pemerintah pun dapat menentukan pihak-pihak yang tepat untuk dilibatkan
dalam menangani krisis. Oleh karena itu pemerintah indonesia bisa menciptakan
perselingan dengan beberapa negara, misalnya melarang India mengekspor obat anti-
malaria hydroxychloroquine.26
24
Eva-Karin Olsson, “Public Diplomacy as a Crisis Communication Tool”, Journal of International
Communication, Vol. 19 (2013): 219-234, diakses 22 April 2020,
https://doi.org/10.1080/13216597.2013.838906
25
Nick Aspinwall, “Taiwan is Exporting Its Coronavirus Successes to the World”, foreignpolicy.com, 9 April
2020, https://foreignpolicy.com/2020/04/09/taiwan-isexporting-its-coronavirus-successes-to-the-world/
(diakses 23 April 2020)
26
Fernando Duarte, “Diplomasi Virus Corona: Bagaimana Covid-19 Memicu Ketegangan Internasional karena
Pil, Masker, dan Bermacam Tuduhan”, bbc.com, 11 April 2020, https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Variabel Penelitian dan Level Analisa
Dalam penelitian ini penulis menentukan analisa dan eksplanasi memiliki analisanya
sendiri. Dalam pandemi yang terjadi di berbagai negara di dunia, sehingga
menemukan bagaimana Organisasi Regional Asean maelakukan kerjasama kesehatan
dengan negara yang terlebih dahulu telah mampu menekan pengurangan penyebaran
Covid19 di negaranya, serta peran Organisasi Internasional dalam memerikan bantuan
obat obaatan dan peralatan medis. Sehingga analisa yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah level analisis korelasionis yang dimana sama dengan analisis yang berada
dalam sistem.
1.6.2 Metode Penelitian
Dalam metode penelitian, penulis mengambil kesimpulan berdasarkan Rumusan
Masalah di atas “Bagaimana Langkah dan sikap Asean sebagai Organisasi Regional
dalam menangani Covid19 yang terjadi di negara-negara anggota asean”. Penulis
memutuskan menggunakan metode penelitian Eksplanatif Deskriptif dengan
menjelaskan menggunakan Teori yang telah di jelaskan di atas.
1.6.3 Teknik Analisa Data
Menggunkan teknik pengumpulan data secara Kualitatif dengan mengumpulkan
literatur yang tertulis yang berkaitan dengan topik yang di teliti penulis dan kemudian
data-data yang di dapatkan di kaitkan dengan apa yang akan di teliti agar dapat
menjadi kesimpulan yang di inginkan dan di butuhkan dalam penelitian ini.
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
Menggunkan teknik pengumpulan data secara Kualitatif dengan mengumpulkan
literatur yang tertulis yang berkaitan dengan topik yang di teliti penulis.
1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian
a. Batasan Materi
Cakupan dalam penelitian ini mencakup tentang wabah pandemi covid19 yang
melanda seluruh dunia khususnya di Kawasan Asia tenggara yang dimana menjadi
salah satu negara sumber wabah ini.
b. Batasan Waktu
Batasan waktu penelitian ini menggunakan data dalam kurun waktu dari tahun
2019 sampai dengan 2021
1.7 Argumen Dasar
52240043 (diakses 23 April 2020)
Wabah pandemi Covid19 yang melanda negara-negara di kawasan Asia Tenggara bahkan
seluruh belahan dunia sudah berjalan kurang lebih hampir satu tahun lamanya. Wabah ini
telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadp beberapa sektor vital di
berbagai negara dan secara langsung meberikan dampak yang sangat mematikan bagi
kesehatan masyarakat dunia. Diplomasi yang di lakukan negara-negara di dunia telah
meberikan jalan baik dalam masalah penanganan wabah Covid19 ini, adanya beberapa
negara yang lebih dulu mampu dalam pencegahan wabah ini memberikan bantuan
terhadap negara-negara yang belum memiliki persiapan dalam pencegahan. Bantuan
berupa alat medis dan juga obat obatan dari negara negara yang telah mampu mencegah
ini sangat menguntungkan bagi negara lainnya. Hal ini di harapkan bisa menjadikan awal
baru dalam pencegahan dan mengatasi Covid 19 di berbagai negara di belahan dunia saat
ini. Diplomasi publik yang di lakukan ini juga mebuka peluang bagi negara-negara yang
memiliki tingkat kesusahan dalam menangani covid19, oleh karena itu diplomsi atau
kerjasama ini di harapkan tidak putus setelah wabah berakhir, diplomasi terus berjalan
walaupun tidak mengenai kesehatan seperti saat ini.

Anda mungkin juga menyukai