SKRIPSI
Skripsi Ini Ditujukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana
Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh :
LYA MEISYARAH
170722029
MEDAN
2019
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
skripsi ini.
ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar kesarjanaan pada
telah membantu penulis menyelesaikan studi dan skripsi ini, antara lain kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, MS., Ph.D, selaku Ketua Program Studi S1
membimbing.
4. Dosen penguji Ujian Sripsi, yang telah menyediakan waktu untuk membaca
dan menguji skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh
tercinta Hj. Erni Maimun yang selalu setia menanyakan setiap hal dalam
Satoko Ito dan Ibu Tomoko Ohara, dan Oran tua murid taman kanak-kanak
Algis Pratama, Isnaini Umaya Dewi, Laris Fransiska, Lastri Elisabet dan
stambuk 2017 yang membagi waktunya sehingga bisa bertemu di kampus dan
Brahmana, Siska Harahap, Balkis Sinaga, Vonny Intania serta Doa, Saran dan
Tuhan Yang Maha Kuasa yang membalaskan semua campur tangan kalian.
ii
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran berupa kritik
dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna dan
Penulis,
Lya Meisyarah
NIM. 170722029
iii
iv
4.2 Saran....................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
PENDAHULUAN
Jepang dikenal sebagai negara yang sangat kaya akan beragam nilai
mendapat apresiasi dari warga negara lain adalah budaya disiplin dalam
Disiplin atau dalam Bahasa Jepang dikenal dengan istilah “shitsuke” adalah
sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati peraturan
perbuatan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak anak agar anak anak
sosialnya di masyarakat.
Budaya disiplin dalam masyarakat Jepang dapat dilihat ketika mereka naik dan
hendak turun terlebih dahulu. Begitu juga ketika menaiki lift didalam gedung,
mereka yang akan masuk lift, menunggu orang yang keluar dari lift, hingga
kosong.
Budaya disiplin dalam mengantri dengan tertib dan teratur dalam keadaan
genting sekalipun merupakan hal yang wajib diterapkan bagi masyarakat Jepang.
antrian di halte bus, menaiki anak tangga atau lift merupakan hal yang sudah
penyebrangan lalu lintas berubah sampai nyala hijau. Bahkan, pada saat kejadian
gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang tahun 2011 yang lalu, seorang ibu
yang tengah dalam situasi kritis dengan menggendong bayi yang kelaparan tetap
menunggu antrian dengan tertib sesuai jalur antrian di supermarket pada malam
Budaya disiplin juga dapat terlihat dari kebersihan lingkungan, dan jalanan lalu
lintas perkotaan yang bebas sampah. Meski hampir tidak ada tersedianya fasilitas
pinggiran jalan jalan kecil, hingga jalan jalan besar diperkotaan. Bukan hanya
bersih pada wilayah umum saja, tetapi dilingkungan sekolah-sekolah juga tidak
disiplin pada masyarakat jepang dan peran pemerintah, sekolah dan keluarga
negaranya sendiri, tetapi juga terlihat ketika mereka berada di negara lain. Contoh
area penonton seusai pertandingan Piala Dunia 24 Juni 2018 antara Senegal-
media sosial maupun surat kabar. Perilaku supporter Jepang tersebut menuai
banyak pujian dari warga berbagai negara. Perilaku supporter Jepang tersebut
menunjukkan bahwa bagi mereka budaya bersih sudah mendarah daging sehingga
dibahas pada penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
perlu membatasi masalah. Sehingga masalah yang akan dibahas lebih terfokus dan
Pembahasan ini akan dibatasi pada budaya disiplin dan bagaimana fungsi
penulis terlebih dahulu akan menjelaskan gambaran umum tentang disiplin seperti
Penelitian tentang disiplin telah banyak dilakukan oleh para peneliti Jepang.
maupun sekolah sangat penting dalam upaya membangun moral dan kepribadian
anak sejak usia dini, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan berarti ketika
menciptakan negara dengan masyarakat yang rukun tertib dan teratur. Gregory
Clark (1979) Salah seorang pengamat sekaligus jurnalis yang telah lama
yang memiliki mentalitas kelompok, memiliki rasa malu yang tinggi, menganut
Dalam bukunya Shigehiko Toyama. (2016 : 24-27) yang berjudul “Katei toiu
Gakko” Toyama menjelaskan bahwa rumah bukan hanya sekolah pertama bagi
membangun pertama kali perasaannya, mirip seperti sekolah dan memiliki dua
Sementara itu, Kimiaki Yatagai dan Toshiko Kato (2015 : 18-24) dalam
hidup keseharian mulai dari makan, tidur, urusan toilet, menjaga kebersihan,
memakai dan melepas baju adalah sebuah keharusan yang dimulai dari awal,
karena seorang anak dari mulai lahir, tumbuh berkembang di dalam lingkaran
masyarakat, oleh karena itu setiap orang tua harus mengajarkan disiplin dan
kemandirian sejak dini, sehingga mereka tidak mengalami kendala harus mentaati
peraturan bila sudah terjun ke masyarakat. Dengan demikian mereka akan menjadi
diajarkan disiplin (disiplin, moral, dan tata karma) oleh kedua orang tuanya, tidak
serius dalam berperilaku dan cenderung tidak mentaati peraturan, tidak berbuat
adil, mengabaikan moral, dan dapat dengan mudah melakukan tindakan merusak
rumah tangga sebagai modal dasar bagi anak sebelum mereka terjun ke dalam
rumah tangga di Jepang serta bagaimana cara orang tua di Jepang mengajarkannya
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teori fenomenologi dan teori
“phenomenon” yang memiliki arti sesuatu yang tampak, yang didalam bahasa
deskriptif dan suatu nama untuk suatu ilmu apriori yang berdasarkan metode.
Pengertian fenomenologi secara luas adalah ilmu yang mempelajari gejala gejala
tentang gejala gejala yang menampakkan diri pada kesadaran manusia. Maka dari
itu secara garis besar define dari fenomenologi adalah suatu ilmu dan juga metode
yang mempelajari tentang gejala gejala yang tampak pada kesadaran manusia.
dari common sense atau akal sehat. Elemen dalam persepsi Husserl meliputi
kesadaran akan kedirian, gambaran mental (kesan) dari sesuatu, dan penyusunan
memusatkan perhatian pad acara orang memahami kesadaran orang lain, akan
tetapi dia hidup dalam alirang kesadaran diri sendiri. Perspektif yang digunakan
suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap
tindakan nya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai
Selain itu penulis juga menggunakan teori disiplin. Secara etimologi disiplin
berasal dari bahasa Inggris Desciple, discipline, yang artinya penganut atau
pengikut. Ditinjau dari segi tirminologi disiplin menurut para ahli pendidikan
114), Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata
tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa
adanya paksaan dari pihak luar. Menurut Thomas Gordon (1996:3), Disiplin
adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau
perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus
Dari pendapat tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa tujuan kewibawaan
Sehingga jika pada suatu saat tidak ada pengawasan dari orang luar, maka ia akan
dengan sadar akan selalu berbuat sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku
baik tertulis (seperti: Undang-undang, tata tertib sekolah dan lain-lain) maupun
yang tidak tertulis ( seperti norma adat, norma kesusilaan, norma kesopanan dan
10
bermasyarakat.
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan
hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah,
11
literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan disiplin. Data
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek
mengamati perilaku orang tua dan anak ketika mereka berada di ruang publik
dan 2 orang guru di Taman Kanak-Kanak Midori no Mori (yochien) yang terletak
di Distrik Aoba, Kota Sendai untuk memperoleh data tentang hal apa saja yang
diajarkan orang tua dan guru kepada anak-anak di rumah dan sekolah (profil
terlampir).
12
MASYARAKAT JEPANG
Matsumura Akira yang diterbitkan oleh Sanseido, shitsuke ditulis dengan 躾, dan
dibubuhi keterangan bahwa kanji ini bukan berasal dari China, tetapi diciptakan
oleh sarjana Jepang atau disebut dengan kokuji atau waseikanji (kanji Jepang)
kepada anak dan sebagainya agar mereka menguasainya. Selain dari itu, shitsuke
Secara etimologi, shitsuke (躾) terbentuk dari dua kanji yang dapat berdiri
sendiri, yaitu 身 yang memiliki arti tubuh, dan 美 yang memiliki arti indah.
Secara harfiah penggabungan kedua kanji ini memiliki makna tubuh, dalam hal ini
lebih tepat dimaknai dengan perilaku yang indah. Shirakawa Shizuka dalam
bukunya berjudul “Ju no Shiso; Kami to Hito tono Aida” (Filosofi Kutukan;
13
oleh kepercayaan masyarakat China pada masa dahulu. 美 terbentuk dari dua
karakter yaitu 羊 yang memiliki makna domba, dan 大 yang memiliki makna
besar. Dahulu domba adalah hewan yang dijadikan sebagai sesembahan pada
upacara keagamaan. Domba yang besar memiliki nilai yang sangat tinggi, dan
sesuatu yang besar adalah baik. Selain itu, hewan yang akan dipersembahkan
kepada Tuhan haruslah yang besar dan sempurna, sehingga lahirlah kanji 美, dan
shitsuke dari sejumlah kamus besar berbagai disiplin ilmu. Rangkuman definisi
shitsuke tersebut adalah dapat dilihat pada table 1 berikut (naskah asli dalam
Bahasa Jepang).
mendarah daging
14
bahasa Inggris.
lainnya dalam
belum mengetahuinya .
15
mengenakan dan
pandang yang
berdasarkan
16
Dari ringkasan definisi shitsuke pada tabel 1 di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa shitsuke adalah disiplin, etika atau sopan santun yang harus diajarkan oleh
Jepang
Budaya disiplin masyarakat Jepang saat ini tidak terbentuk begitu saja,
tetapi merupakan warisan dari leluhur yang sudah berakar sangat kuat dan
perjuangan hidupnya dari dahulu sampai sekarang. Budaya disiplin menjadi salah
Budaya disiplin masyarakat Jepang diyakini berasal dari ajaran konfusius yang
17
sesama manusia, hubungan manusia dengan mahluk lain yang ada di dunia dan
hubungan manusia dengan dengan alam. Selain itu ajaran konfusius menekankan
hubungan yang harmonis antara sisi fisik dan batin manusia. Prinsip
keseimbangan ini berlaku dari jaman dahulu sampai sekarang, karena orang-orang
Jepang menyadari bahwa kehidupan fisik dan spiritual memiliki peran yang sama-
Pada mulanya ajaran konfusius yang menjadi cikal bakal disiplin saat ini
hanya dipelajari oleh sejumlah kecil masyarakat, seperti golongan bangsawan dan
dianggap sesuai dengan kebutuhan pada masa isolasi karena ajaran ini
18
Dasar dari ajaran konfusius berpusat pada jisei yang berarti pengendalian
terhadap masyarakat yang disebut gorin yaitu : kun-shu, hubungan antara majikan
dan pelayan, oya-ko, hubungan antara ayah dan anak-anak, fu-fu, hubungan antara
suami dan istri, ani-ototo, hubungan antara saudara yang lebih tua dengan yang
muda, dan nakama, hubungan antara sesame teman. Selain 5 hubungan tersebut
disebut gojo yaitu : jin, kebaikan, gi, kebenaran, rei, kewajaran, chi, kebijaksanaan,
dan agama, juga terhadap sikap hidup. Meskipun ajaran Konfusius masuk ke
keteraturan atau kestabilan yang sesuai dengan keperluan masa isolasi Jepang.
19
semangat loyalitas terhadap negara dan membuat masyarakat Jepang taat kepada
kaisar atau atasan mereka. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan para samurai,
yaitu kesetiaan seorang samurai kepada Kaisar dan tuannya atau Daimyo, tidak
Pengaruh hubungan moral yang kedua dan ketiga, nampak pada kehidupan
masyarakat pada masa pemerintahan Tokugawa, yaitu sikap dan perilaku yang
sangat menghormati orang tua mereka, juga terhadap orang yang lebih tua.
Masyarakat Jepang percaya bahwa ayah dan ibu adalah dewa-dewa keluarga.
Kewajiban anak kepada orang tuanya , lebih tinggi dari langit dan lebih dalam
Pengaruh hubungan moral yang kelima, masyarakat Jepang mempunyai rasa setia
kawan yang sangat tinggi, jika mereka telah berjanji kepada kawan maka janji itu
akan dipegang teguh. Bagi kaum samurai, kata-kata mereka dapat dipercaya, jujur
kejujuran, kesucian, dan ketulusan dianggap sebagai nilai moral dasar dalam
Shinto .
Dalam ajaran Shinto, kesucian adalah syarat mutlak agar bisa dekat
dengan Kami (Tuhan). Kami dalam ajaran Shinto yang berjumlah delapan juta
21
yang berkunjung ke jinja (kuil tempat ibadah ajaran Shinto), harus bersuci terlebih
untuk bersuci) yang berada di halaman jinja. Tujuan dari bersuci ini adalah untuk
Salah satu implementasi dari nilai moral dasar kesucian Shinto dalam
Di rumah ia memberi tugas kepada anak-anak setiap hari. Anak sulung diberi
tugas mengambil koran dan memeriksa pintu rumah untuk memastikan dalam
keadaan terkunci sebelum berangkat tidur. Sementara anak bungsu diberi tugas
menyiram tanaman di balkon setiap bangun tidur dan menyikat WC. Tugas
menyikat WC adalah inisiatif dari anak yang bungsu. Hal tersebut berawal ketika
suatu hari Weedy Koshino sedang membersihkan toilet, tiba-tiba anak bungsu
22
bahwa di WC tersebut ada Toire no Kamisama (dewi toilet). Dewi ini akan
lagu Jepang yang berjudul Toire no Kamisama yang dinyanyikan oleh Uemura
Kana. Lagu tersebut berkisah tentang seorang anak kecil yang tinggal bersama
karena jijik. Namun, neneknya mengatakan kalua di toilet itu ada dewinya. Jadi,
kalua bisa membersihkan toilet sampai mengkilat, setelah dewasa akan berubah
menjadi wanita cantic. Akhirnya anak tersebut terbiasa hingga dewasa. Sampai
neneknya meninggal, pesan tersebut selalu ia ingat dan lakukan (syair lagu dapat
23
Jikan wa kane nari. Waktu adalah uang. Istilah tersebut sudah meresap
sesuatu secara tepat waktu. Bahkan tidak jarang mereka melakukannya sebelum
tersebut di atas dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Salah satu contohnya
adalah alat transportasi seperti bus, kereta listrik biasa, kereta listrik bawah tanah
(chikatetsu), kereta api cepat (shinkansen), kapal laut, pesawat udara dan
sebagainya. Di antara alat transportasi tersebut, kereta listrik biasa, kereta listrik
bawah tanah dan bus adalah alat transportasi yang paling banyak di gunakan oleh
24
Tabel waktu bahkan di pasang di berbagai tempat seperti di atas mesin penjual
Tabel waktu juga dipasang di home atau tempat naik dan turun kereta. Tidak
hanya itu, waktu kedatangan dan keberangkatan kereta juga ditampilkan secara
visual melalui layar monitor (lihat gambar 1 dan 2) dan secara berkala juga
Sama halnya dengan kereta listrik, bus juga memiliki tabel waktu kedatangan dan
keberangkatan yang dipasang pada setiap halte pemberhentian bus (lihat gambar
3).
Tabel waktu kedatangan dan keberangkatan kereta dan bus tersebut di atas dapat
diakses melalui internet, sehingga setiap orang yang ingin mengetahui jadwal
keberangkatan kereta atau bus dengan mudah dapat mengetahuinya, tanpa harus
mendatangi halte atau stasiun tempat keberangkatan (lihat gambar 4). Dengan
demikian para penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama di stasiun atau halte
bus. Mereka dapat memanfaatkan waktu secara maksimal, karena sangat jarang
kereta atau bus datang atau berangkat terlambat, kecuali terjadi kecelakaan, atau
25
lengkap dengan penyebabnya serta perkiraan kapan kereta akan tiba atau
menunggu (gambar 5)
Budaya disiplin dalam waktu juga sering diterapkan dalam bidang pertanian. Bila
dilihat dari sisi pertanian, masyarakat Jepang selalu bercocok tanam dengan sesuai
waktu dan musimnya. Salah satu pertanian yang sering penulis temui ialah
Negeri Jepang memiliki empat jenis musim setiap tahunnya, sehingga mereka
hanya dapat memanen padi sekali dalam setahun. Dengan kondisi demikian, para
petani Jepang jaman dahulu dipaksa dan harus mendisiplinkan waktu agar padi
yang mereka tanam dapat dipanen sesuai dengan waktunya sesuai dengan
musimnya. Bila gagal panen mereka tidak bisa makan nasi selama setahun. Waktu
tanam harus sesuai dan pas jadwal yang telah ditetapkan. Kebiasaan bertahun-
tahun dalam bercocok tanam membuatnya menjadi suatu kebiasaan dan budaya
26
orang Jepang mengantri sangat mudah dijumpai, seperti di sekolah, rumah sakit,
kantor kelurahan atau kecamatan, bank, ATM, halte bus, stasiun, bandara, rumah
bahkan di toilet.
menyediakan makan siang untuk seluruh murid (kyushoku). Seperti yang terlihat
pada gambar 7, ketika jam makan siang tiba, murid yang bertugas pada hari
tersebut. Sedangkan murid-murid lain dengan sabar dan teratur mengantri untuk
Lokasi antri yang sering dijumpai adalah halte bus dan stasiun kereta listrik.
Setiap pagi, pada saat orang-orang berangkat kerja dan anak-anak berangkat ke
sekolah. Pada jam-jam sibuk, antrian bisa sangat panjang seperti terlihat pada
27
mereka buru-buru karena sudah terlambat, para penumpang yang akan naik bus
tetap mendahulukan penumpang yang akan turun. Kebiasaan seperti ini juga
berlaku ketika naik kereta listrik, bahkan kereta super cepat shinkansen yang
Disiplin dalam mengantri tidak hanya dilakukan pada saat normal, tetapi juga
ketika keadaan tidak normal. Salah satu contoh yang sangat fenomenal dan
menjadi perhatian dan mendapatkan apresiasi dari warga dunia adalah ketika
orang Jepang tetap mengantri untuk membeli keperluan di supermarket pada saat
terjadinya gempa besar dan tsunami di wilayah Tohoku pada 11 Maret 2011 lalu.
Mereka menyadari, menerobos antrian sama dengan mengambil hak orang lain.
Mereka yang berada di antrian paling depan adalah orang datang lebih awal.
Mereka dengan sabar menunggu datangnya giliran, meskipun tidak ada jaminan
bahwa ketika giliran tiba barang-barang keperluan masih tersedia atau sudah
28
Alimansyar (43 tahun), juga memiliki pengalaman yang sama saat mengantri di
supermarket Seikyo di Distrik Aoba, kota Sendai pada 12 Maret 2011, satu hari
setelah gempa dan tsunami. Ia mengantri sejak pukul 9 pagi untuk membeli senter
dan baterai. Pada saat datang pembeli sudah banyak mengantri. Setiap pembeli
hanya boleh membeli satu barang saja. Karena listrik padam, pembeli hanya boleh
masuk satu orang, sehingga memakan waktu lama. Ia baru mendapatkan giliran
memasuki supermarket sekitar pukul 5 sore, saat hari sudah gelap. Selama
penjarahan dan sebagainya. jika ada yang tidak sanggup mereka pergi
Disiplin dalam mengantri ini sudah diajarkan sejak kecil yaitu pada saat mereka di
taman kanak-kanak (yochien) atau tempat penitipan anak (hoikuen). Satoko Ito
(40), guru Taman Kanak-Kanak Midorino Mori Yochien di Distrik Aoba, kota
kerja sama, saling menghormati sudah diajarkan sejak taman kanak-kanak agar
mereka mampu mengontrol diri ketika berinteraksi dengan siswa lain. Untuk
29
belajar untuk menunggu (wawancara penulis, 13 Juli 2018, lihat gambar 11).
Jepang adalah salah satu negara yang masyarakatnya sangat teratur dalam berlalu
lintas. Meskipun dalam keadaan macet parah, tidak pernah terlihat pengemudi
yang berusaha curang dengan cara berpindah lintasan untuk mendahului mobil
dilenkapi dengan trotoar yang sangat lebar. Trotoar tidak hanya digunakan oleh
pejalan kaki saja, tetapi juga penyandang tuna netra dan pengendara sepeda.
Seperti gambar 12, trotoar dilengkapi dengan garis pembatas untuk pengendara
sepeda dan pejalan kaki. Untuk jalan pejalan kaki, diberi lagi pembatas jalan bagi
pejalan kaki biasa dan penyandang tuna netra. Jalan bagi penyandang tuna netra
dilengkapi dengan penanda khusus yaitu ubin berwarna kuning dan memiliki pola
tertentu yang dapat diraba oleh tongkat atau kaki penyandang tuna netra.
bermotor saja, tetapi juga bagi pengendara sepeda, dan pejalan kaki. Bahkan bagi
penyandang tuna netra lampu merah dilengkapi dengan suara burung, atau suara
30
menyala, atau lampu merah sudah menyala. Dengan demikian, para pengendara
Perempatan jalan yang tidak memiliki lampu merah, biasanya di lengkapi dengan
tulisan tomare (biasanya ditulis dengan kanji dan hiragana) di badan jalan (lihat
gambar 13). Setiap pengendara mobil atau motor wajib berhenti meskipun dari
arah kiri, kanan, atau arah depan tidak ada kendaraan lain. Apabila ada pejalan
kaki yang ingin menyeberang, maka pengendara mobil atau motor biasanya
mendahulukan penjalan kaki tersebut. Demikian juga jika ada pengendara sepeda,
untuk menyeberang.
bagi setiap pengendara mobil,bus, sepeda, maupun pejalan kaki. Setiap lampu
merah, selalu disertai dengan CCTV guna untuk memantau setiap kegiatan atau
kejadian yang ada disetiap jalan terutama untuk pengendara mobil yang
31
tempat lalu lintas jalan raya mau pun jalan kecil pengendara mobil selalu berhenti
pada garis putih yang bertuliskan tomare dan lebih memprioritaskan pejalan kaki.
Adapun aturan atau sanksi bagi masyarakat yang tidak mentaati aturan
berlalu lintas yang berlaku, Pengemudi yang tidak mempunyai Surat Ijin
denda 500 ribu yen. Aturan hukum ini merevisi aturan hukum sebelumnya yang
memberikan sanksi pidana penjara maksimal 12 bulan dan jumlah denda 300 ribu
yen, dan untuk pengendara mobi yang parkir sembarangan dikenakan denda
sebesar 15.800 yen begitu juga dengan pengendara sepeda yang tidak parkir pada
3.1.3 Kebersihan
Jepang di kenal sebagai Negara paling bersih di dunia. Selain modern dan
indah, seluruh daerah, baik pedesaan maupun perkotaan di Jepang juga terbebas
dari sampah. Pusat keramaian seperti pasar tradisional, terminal, stasiun yang
biasanya memproduksi banyak sampah tampak selalu bersih, bahkan sampah dan
tempat sampah tidak pernah kelihatan. Salah satu pasar tradisional paling terkenal
32
pengunjung setiap hari, apalagi hari sabtu, minggu dan hari libur nasional.
seperti sayur, ikan, buah-buahan, hingga pakaian, jam tangan, restoran, bahkan
pusat bermain anak-anak atau game centre. Pada hari sabtu, minggu dan hari libur
pada jam-jam tertentu pasar ini sangat padat, sehingga sulit berjalan. Tetapi
berserakan. Bahkan tempat sampah dan tukang sampah juga tidak kelihatan (lihat
gambar 14).
sampah sendiri di dalam toko mereka. Apabila pembeli ingin membuang sampah,
sampah yang ada di dalam toko mereka. Selain itu, pemilik toko bertanggung
jawab terhadap kebersihan areal sekitar toko mereka, termasuk terhadap sampah.
Jika mereka melihat ada sampah, biasanya pemilik toko langsung memungutnya,
tanpa memperdulikan itu sampah siapa dan di mana sampah tersebut dibuang.
33
peralatan yang dipakai sudah dibiasakan sejak dini. Misalnya di rumah tangga,
merapikan mainan tersebut setelah digunakan. Kebiasaan ini sangat terlihat ketika
taman dan sebagainya. Setiap anak merapikan sendiri mainan yang telah dipakai
hanya petugas di tempat umum tersebut, tetapi juga anak-anak lain yang nanti
akan menggunakannya.
digunakan juga terlihat di sekolah. Seperti yang telah diketahui bahwa pendidikan
4 mereka tidak diberikan ujian kenaikan kelas. Di antara pendidikan moral yang
34
Seperti yang terlihat pada gambar 16, setiap siswa melakukan tugas masing-
menyapu lantai, ada yang memungut sampah, ada yang mengankat air, ada yang
mengepel lantai, ada yang mengeringkan air bekas pengepelan di lantai, ada yang
mengangkat meja dan kursi dan sebagainya. Bagi mereka ruangan tempat mereka
belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Tanggung jawab moral ini dimiliki
oleh setiap siswa, mereka menyadari kebersihan ruang kelas, dan sekolah menjadi
penyuluhan dan edukasi kepada warga. Salah satu caranya adalah dengan
gambar 17). Sampah rumah tangga harus dipilah-pilah, dan ditempatkan ke dalam
plastik yang sudah ditentukan oleh pemerintah kota. Misalnya, di Distrik Aoba
35
plastik berwarna merah. Pada kedua plastik tersebut terdapat tulisan kota Sendai.
Artinya, setiap kota memiliki warna atau corak plastik sendiri. Sehingga, plastik
kota Sendai tidak dapat digunakan di kota lain. Palstik-plastik tersebut dapat
dibeli di setiap supermarket atau mini market di seluruh kota. Harganya bervariasi,
Resouces tahun 1996 menyebutkan bahwa salah satu peran pemerintah adalah
berikut :
36
yang lebar, meliputi jalan untuk pejalan kaki, pengendara sepeda dan tuna netra.
hanya untuk kendaraan bermotor saja, tetapi juga bagi pengendara sepeda, pejalan
kaki dan tuna netra. Bagi tuna netra, lampu merah tersebut dilengkapi dengan
trotoar khusus dibuatkan garis pemisah berwarna putih di kedua sisi jalan untuk
bermotor dan mobil. Sedangkan areal perempatan atau pertigaan yang tidak
pengendara motor atau mobil berhenti, dan melihat sekeliling sebelum berbelok
atau lurus. Pengendara motor atau mobil yang tidak mematuhi peraturan akan
ketahuan, karena setiap perempatan atau pertigaan baik yang dilengkapi dengan
37
beberapa titik sepanjang jalur yang dilalui. Sehingga penumpang dapat naik dan
turun dengan aman, tanpa mengganggu pengguna jalan lainnya (lihat gambar 21).
b. Membuat peraturan
kendaraan di Jepang dimulai dari sisi eksternal pendukung yaitu : tempat parkir
yang sangat terbatas, pengenaan biaya parkir, biaya Toll dan harga BBM yang
tinggi serta hukuman dan denda yang memberatkan bagi pengemudi kendaraan
Lebih lanjut Popik mengatakan bahwa, khusus untuk kota besar seperti Tokyo,
kapasitas parkir untuk gedung kantor pemerintah berkisar hanya untuk 20 sampai
38
diperbolehkan secara longitudinal pada ruas jalan tertentu dengan batasan parkir
bervariasi mulai dari 300 Yen sekali parkir dan setelah waktu yang ditentukan
mobil harus segera keluar dari tempat parkir tersebut. Untuk tempat parkir umum
untuk wilayah tertentu berjarak sekitar 700 meter antar tiap lokasi parkir, dengan
dikenakan denda 6.000 Yen. Pelanggaran terhadap rambu maupun lampu lalu-
lintas dikenakan denda 15.000 Yen. Apabila terjadi pelanggaran berulang akan
Pencabutan Surat Ijin ini sangat dihindari oleh pengemudi mengingat proses
pembuatan SIM yang sangat ketat dan diperlukan waktu jeda yang cukup lama
39
Takaramori koko (pria, 38 tahun), guru sekolah dasar Toricho, di distrik Aoba,
Sendai mengatakan bahwa, anak-anak sekolah dasar diajarkan ssstem nilai moral
melalui empat aspek, yaitu: menghargai diri sendiri, menghargai orang lain,
sejak umur 0 tahun sampai 2 tahun di tempat penitipan anak (hoikuen), umur 3
moral berupa disiplin, kemandirian dan interaksi sosial telah dimulai sejak anak-
anak berada di tempat penitipan atau di taman kanak-kanak. Salah satu contohnya
adalah ketika anak-anak diajak bermain di taman di sekitar sekolah. Pada saat
berjalan kaki dari sekolah menuju taman, anak-anak diajari berjalan beriringan,
saling berpegangan tangan. Untuk anak-anak usia 2 tahun, agar mereka tidak
berpencar dan tetap berjalan dengan satu garis, para guru biasanya menggunakan
40
hari di tempat penitipan anak (lihat gambar 24). Anak-anak sudah dapat dititip
sejak pukul 7:00 hingga pukul 9:00 pagi, bergantung ketersediaan waktu para
orang tua, dan dijemput paling lama pukul 19:00. Pada gambar 22 terlihat
kegiatan anak-anak teratur berdasarkan jam yang telah ditetapkan, ada jam makan
cemilan, jam bermain, jam makan siang, jam ganti pakaian, jam tidur siang dan
seterusnya. Pola hidup teratur ini tidak berubah meskipun mereka di rumah
kepada teman satu kelas. Tugas ini dilakukan bergilir satu kali dalam satu minggu.
khusus yang dikenakan bergantian. Pakaian tersebut harus dibawa pulang dan
dicuci, lalu diserahkan kepada petugas berikutnya. Hal yang menarik adalah,
meskipun bertugas sebagai penyuplai makanan, tetapi ketika makan, teman satu
41
tetapi membersihkan ruangan kelas dan areal terdekat dengan kelas masing-
mereka masing-masing. Ada yang bertugas menyapu, ada yang bertugas mengepel
lantai dengan tangan (tidak tersedia vacuum cleaner), ada yang membersihkan
papan tulis, ada yang mengangkat meja dan kursi, dan pekerjaan lainnya. bahkan,
membersihkan ruangan ini dikerjakan setiap hari setelah selesai makan siang
sistem pendidikan. Keluarga merupakan salah satu unsur yang memberi pengaruh
42
Posisi keluarga di Jepang merupakan pilar pertama bagi orang tua untuk
mengajarkan pendidikan shitsuke (disiplin) pada anak. Adapun tiga pilar penting
masyarakat. Ketiga pilar dalam pendidikan itu harus saling mendukung dalam
masyarakat Jepang, seorang anak paling banyak menghabiskan waktu bersama ibu
nya. Ketika ayahnya bekerja, umumnya yang akan menyambut dan menemani
mereka dirumah adalah ibu. Selain itu ibu juga lah yang mengetahui keperluan
dan yang selalu menyiapkan kebutuhan anak. Hal ini menyebabkan umumnya
ikatan anak lebih erat pada ibu daripada ayahnya. Akibatnya, pola asuh yang
(karakter) anaknya.
(disiplin) pada anak anaknya melalui nasehat, perlakukan orang lain sebagaimana
43
langsung terhadap anak anak nya dengan tujuan anak meniru perlakuan dan
perbuatan kedua orang tuanya. Anak juga akan terbiasa mementingkan perasaan
mengantri, membiasakan hidup bersih, tertib dan teratur dalam keseharian nya.
Pendidikan shitsuke (disiplin) dalam keluarga sudah diajarkan sedari (dini) oleh
keluarga inti. Tujuannya untuk membentuk karakter yang baik sehingga menjadi
contoh bagi kalangan lain dan agar anak dapat menjadi manusia yang mandiri
ketika terjun ke masyarakat. Contoh kecil yang paling sering diajarkan oleh orang
tua pada anaknya yaitu seperti mengucapkan aisatsu (salam), membuang sampah
pada tempatnya, membersihkan ruang bermain, memakai sumpit dan cara makan
keluar masuk train, menggunakan toilet rumah dan toilet umum (Hasil wawancara
melalui ibu Chieko Yagi di Youchien Midori no Mori pada 2017 Sendai).
Anak yang sudah terbiasa dalam menerapkan shitsuke (disiplin) dalam keseharian
nya, cenderung lebih kecil menemukan masalah terhadap hubungan antara sesama
44
atau terjun ke lingkungan sekolah atau masyarakat. Tidak merasa canggung atau
berat hati dalam mentaati aturan yang dibuat oleh sekitarnya, justru
salah seorang guru yang bernama Satoko sensei di Youchien Midori no Mori 2015
Sendai)
45
4.1 Kesimpulan
1. Budaya disiplin pada masyarakat Jepang dapat dilihat dari berbagai aspek,
seperti disiplin terhadap waktu, disiplin mengantri pada saat naik dan
turun dari transportasi umum seperti bus, kereta listrik dan sebagainya,
46
Setelah membaca dan membahas tentang budaya disiplin pada masyarakat Jepang,
maka penulis berpendapat bahwa disiplin harus diajarkan sejak dini di dalam
dan bernegara.
47
Aksara
Prenhallindo), h. 90.
Danandjaja, James. 1997. Foklor Jepang Dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta:
Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini. 2017. Karakteristik Masyarakat Jepang.
Hiroko Nishide. 2016. Atama ga ii hito no mana, zannen na hito no mana. Tokyo:
Subarusya.
48
Tokyo, Nomor 22
Kimiaki Yatagai dan Toshiko Kato. 2015. irasutohan 6sai made no shitsuke to
Sunan Ampel
Indonesia)
Pray For Japan.jp. 2011. Pray For Japan-3.11 sekaiju ga inori hajimeta hi-. Tokyo :
Kondansha
49
Scheherazade S. Rehman dan Hossein Askari. 2010. How Islamic are Islamic
Bandung : Alfabeta
Tylor, EB., 1871. Primitive Culture. London : Jhon Murray Albemarle Street
No.01/TH. XVII)
Internet
https://www.kompasiana.com/christiesuharto/5b42e002caf7db436a53bf54/di-
jepang-kebersihan-tanpa-tempat-sampah?page=all diakses pada 10 Desember
2018
50
pada masyarakat Jepang dan peran pemerintah, sekolah, serta keluarga dalam
disiplin dikenal dengan istilah shitsuke yang berarti perilaku yang ditunjukkan
oleh orang dewasa terhadap anak anak agar anak anak tersebut dapat menguasai
untuk mempelajari tentang gejala gejala yang tampak pada kesadaran manusia.
Sedangkan disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan
dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara
terus menerus.
diketahui bahwa fenomena disiplin pada masyarakat Jepang dapat dilihat dari
berbagai aspek, seperti disiplin terhadap waktu, disiplin dalam mengantri, disiplin
sejak usia dini melalui pendidikan, dan peran keluarga adalah memberikan contoh
Gambar 1. Tabel waktu kedatangan dan keberangkatan kereta listrik biasa Sendai
Gambar 9. Suasana antrian panjang di halte bus menuju kampus Universitas Gifu,
Jepang (gambar diambil dari video youtube menit ke 1 lewat 8 detik).
Gambar 12. Salah satu trotoar di Distrik Aoba, Sendai (18 Juli 2018)
Gambar 16. Suasana siswa kelas 5 Sekolah Dasar Toricho, Distrik Aoba, Sendai
membersihkan ruangan kelas mereka setelah makan siang bersama (13 Juli 2018).
10
11
12
Gambar 24. Suasana makan siang murid kelas 1 Sekolah Dasar Toricho, di distrik
Aoba, Kota Sendai (17 Juli 2018).
13
14
トイレの神様
小 3 の 頃 か ら な ぜ だ か
お ば あ ち ゃ ん と 暮 ら し て た
実 家 の 隣 だ っ た け ど
お ば あ ち ゃ ん と 暮 ら し て た
毎 日 お 手 伝 い を し て
五 目 並 べ も し た
で も 、 ト イ レ 掃 除 だ け 苦 手 な 私 に
お ば あ ち ゃ ん が こ う 言 っ た
ト イ レ に は
そ れ は そ れ は キ レ イ な 女 神 様 が い る ん や で
だ か ら 毎 日 キ レ イ に し た ら
女 神 様 み た い に べ っ ぴ ん さ ん に な れ る ん や で
そ の 日 か ら 私 は
15
べ っ ぴ ん さ ん に 絶 対 な り た く て
毎 日 磨 い て た
買 い 物 に 出 か け た 時 に は
二 人 で 鴨 な ん ば 食 べ た
新 喜 劇 録 画 し 損 ね た お ば あ ち ゃ ん を
泣 い て 責 め た り も し た
ト イ レ に は
そ れ は そ れ は キ レ イ な 女 神 様 が い る ん や で
だ か ら 毎 日 キ レ イ に し た ら
女 神 様 み た い に べ っ ぴ ん さ ん に な れ る ん や で
少 し 大 人 に な っ た 私 は
お ば あ ち ゃ ん と ぶ つ か っ た
家 族 と も う ま く や れ な く て
居 場 所 が な く な っ た
休 み の 日 も 家 に 帰 ら ず
彼 氏 と 遊 ん だ り し た
16
二 人 の 間 か ら 消 え て っ た
ど う し て だ ろ う ?
人 は 人 を 傷 付 け 、 大 切 な も の を な く し て く
い つ も 味 方 を し て く れ て た お ば あ ち ゃ ん 残 し て
ひ と り き り
家 離 れ た
上 京 し て 2 年 が 過 ぎ て
お ば あ ち ゃ ん が 入 院 し た
痩 せ て 細 く な っ て し ま っ た
お ば あ ち ゃ ん に 会 い に 行 っ た
「 お ば あ ち ゃ ん 、 た だ い ま ー ! 」 っ て わ ざ と
昔 み た い に 言 っ て み た け ど
ち ょ っ と 話 し た だ け だ っ た の に
「 も う 帰 り ー 。 」 っ て
病 室 を 出 さ れ た
次 の 日 の 朝
17
ま る で ま る で
私 が 来 る の を 待 っ て い て く れ た よ う に
ち ゃ ん と 育 て て く れ た の に
恩 返 し も し て な い の に
い い 孫 じ ゃ な か っ た の に
こ ん な 私 を
待 っ て て く れ た ん や ね
ト イ レ に は
そ れ は そ れ は キ レ イ な 女 神 様 が い る ん や で
お ば あ ち ゃ ん が く れ た 言 葉 は
今 日 の 私 を べ っ ぴ ん さ ん に し て く れ て る か な
ト イ レ に は
そ れ は そ れ は キ レ イ な 女 神 様 が い る ん や で
だ か ら 毎 日 キ レ イ に し た ら
女 神 様 み た い に べ っ ぴ ん さ ん に な れ る ん や で
気 立 て の 良 い お 嫁 さ ん に な る の が 夢 だ っ た 私 は
18
ト イ レ を ピ カ ピ カ に す る
お ば あ ち ゃ ん
お ば あ ち ゃ ん
あ り が と う 、
お ば あ ち ゃ ん
ホ ン マ に
ありがとう
19
Umur : 56
Umur : 42
Umur : 53
Umur : 36
20
Umur : 39
Umur : 43
Pekerjaan : Perawat
Umur : 49
Umur : 45
21
Umur : 48
22