Anda di halaman 1dari 27

Pgsd D : Relasi Fungsi

                                                                     
                                                                       RELASI FUNGSI

Oleh:
Karlina Widayanti
Enny Novitasari
Nur Alfiah
Tia Apriyanti
Indah Fildah
Yessie Yanita
Khoirul Agus K

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat berkat rahmat dan karunia-

Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat terus beraktivitas dan berkarya apa yang

telah kita rencanakan dapat berhasil sesuai dengan rencana.

Rasa bahagia kami yang tak terhingga karena kami telah dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan dosen untuk makalah kami yang berjudul “Relasi

Fungsi”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................ .........i
Daftar Isi ………………………………………….…...........ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.          Latar Belakang …………………………………………..............iii
2.          Tujuan ……………………………………………………iv

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Relasi ……………………………………………………1

B.     Pengertian Fungsi ……………………………………………………2

C.     Pengertian Domain dan Kodomain ………………………………….3

D.     Macam - macam Fungsi ……………………………………………...4

E.     Sifat - sifat Fungsi …………………………………………………...5

BAB I

PENDAHULUAN

a)    Latar Belakang


Galileo Galilei (1564-1642) merupakan salah satu astronom terkenal dari Italia

yang dikenal luas dengan penemuannya tentang hubungan yang sangat teratur antara

tinggi suatu benda yang dijatuhkan dengan waktu tempuhnya menuju tanah.

Konsep “fungsi” terdapat hampir dalam setiap cabang matematika, sehingga

merupakan suatu yang sangat penting artinya dan banyak sekali kegunaannya. Akan

tetapi pengertian dalam matematika agak berbeda dengan pengertian dalam kehidupan

sehari-hari.Dalam pengertian sehari-hari, “fungsi” adalah guna atau manfaat. Kata

fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (1646-1716) terlihat

di atas digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua

himpunan. Mengingat konsep fungsi menyangkut hubungan atau kaitan dari dua

himpunan, maka disini kita awali dulu pembicaraan kita mengenai fungsi dengan

hubungan atau relasi antara dua himpunan.

b)    Tujuan

1.  Untuk mengetahui Pengertian Relasi

2.  Untuk mengetahui Pengertian Fungsi

3.  Untuk mengetahui Pengertian Domain dan Kodomain

4.  Untuk mengetahui Macam-macam Fungsi

5.  Untuk mengetahui Sifat-sifat Fungsi

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Relasi


Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu

perkawanan elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B.

Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan

setiap elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B.

Relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu:

1)        Dengan himpunan pasangan berurutan

2)        Dengan diagram panah

3)        Dengan diagram Cartesius

Contoh:

Lima siswa dengan makanan favoritnya

1)    Ani gemar makan Bakso dan Nasi goring

2)    Irfan gemar makan Mie Ayam

3)    Arman gemar makan Nasi Goreng, dan soto

4)    Ahmad gemar makan Ikan bakar

5)    Ade gemar makan Bakso

Jawab:

1)        Himpunan pasangan berurutan

Dari penyataan di atas kita dapat menentukan dua himpunan yaitu

A = (Ani, Irfan, Arman, Ahmad, Erwin)

B = (Bakso, Nasi goreng, Mie ayam, Coto, Ikan Bakar)

Dari kedua himpunan di atas dihubungkan dengan relasi himpunan A dan himpunan B

yaitu “gemar makan”.

2)        Diagram panah 


Cara membuat relasi dengan diagram panah adalah

 Himpunan pertama atau himpunan A diletakkan di sebelah kiri

 Himpunan kedua atau himpunan B diletakkan di sebelah kanan

 Buatlah anak panah menunjukkan relasi antara himpunan A dengan himpunan

B.

Contoh:

3)        Diagram Cartesius

Cara membuat relasi dengan diagram Cartesius adalah

 Anggota himpunan pertama atau himpunan A diletakkan pada sumbu horizontal

 Anggota himpunan kedua atau himpunan B diletakkan pada sumbu vertikal

 Buatlah Noktah (∙) yang menunjukkan relasi antara himpunan A dengan

himpunan B. 

Misalnya:
B.       Pengertian pemetaan atau fungsi

Pemetaan atau fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi

khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B (Djunaedi,

1999: 5). Fungsi dari A ke B sering dinotasikan dengan f: x --> y (dibaca: f memetakan x

ke y) dan x anggota A, sedangkan y anggota B dan y merupakan bayangan x atau y =

f(x).

C.       Pengertian domain dan kodomain

Domain adalah daerah asal dari suatu relasi. Kodomain adalah daerah kawan,

sedangkan range adalah daerah hasil.

D.       Jenis – jenis Fungsi

Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang sama,

misalnya D, maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal dari fungsi tidak

dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua bilangan real (R). Untuk

fungsi-fungsi pada R kita kenal beberapa fungsi antara lain sebagai berikut:
a)      Fungsi Konstan

b)      Fungsi Identitas

c)      Fungsi Linear

d)      Fungsi Kuadrat

e)      Fungsi Rasional

E.       Sifat – sifat Fungsi

Dengan memperhatikan bagaimana elemen-elemen pada masing-masing

himpunan A dan B yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal tiga sifat

fungsi yakni sebagai berikut :

1.      Injektif (Satu-satu)

Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu

(injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua

elemen yang berbeda di B. Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f:A→B

adalah fungsi injektif apabila a ≠ a’ berakibat f(a) ≠ f(a’) atau ekuivalen, jika f(a) = f(a’)

maka akibatnya a = a’.


2. Surjektif (Onto)
Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(A)

dari fungsi f adalah himpunan bagian dari B. Apabila f(A) = B, yang berarti setiap

elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A maka kita

katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau “f memetakan A Onto B”.

2.    Bijektif (Korespondensi Satu-satu)

Suatu pemetaan f: A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang

injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif” atau “ A

dan B berada dalam korespondensi satu-satu”

Pgsd H : relasi dan Fungsi

RELASI DAN FUNGSI

Kelompok 8:
Anna Rachmawati 1286206325

Ita Sudiyanti 1286206322

Nur Oktavia 1286206282

Syafira Amalia R 1286206320

Kelas: H

Dosen: Yenni, M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2012

DAFTAR ISI

Lembar Judul ..................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................ii

Pembahasan

1.1              Pengertian Relasi ...............................................................................................................1

1.2              Cara Menyatakan Suatu Relasi ..........................................................................................1

1.3              Definisi Fungsi ...................................................................................................................7

Kesimpulan ......................................................................................................................11

Daftar Pustaka .................................................................................................................12


i

1.1.        PENGERTIAN RELASI

SELERA MAKAN. Dalam sebuah keluarga, setiap anggota keluarga tersebut mempunyai selera
makan yang berbeda-beda. Maka terjadilah hubungan antara masing-masing anggota keluarga tersebut
dengan jenis makanan yang disukainya.

KEGEMARAN OLAHRAGA. Amati teman-teman sekelas Anda, apakah semua teman Anda
mempunyai kegemaran olahraga yang sama? Sudah pasti tidak. Ada yang suka sepak bola, ada yang
suka basket, ada yang suka bermain catur dan sebagainya. Maka terjadilah hubungan antara teman-
teman Anda dengan jenis olahraga yang disukainya.
Dua contoh di atas, yaitu tentang selera makan dan kegemaran olahraga, yang menunjukkan
adanya hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan yang lain. Dalam
matematika, konsep hubungan tersebut dinamakan relasi.

1.2.        CARA MENYATAKAN SUATU RELASI

Perhatikan contoh peristiwa berikut:

Dalam sebuah kelas ada anak yang bernama Anna, Ita, Via dan Fira, mereka ingin mengikuti
ekstrakulikuler dengan hobi mereka yang berbeda-beda.

Perhatikan macam-macam hobi yang mereka gemari yaitu: Berenang, Sepak bola, Basket, Bulu tangkis,
Bola voly dan Catur. Dari berbagai macam hobi tersebut ternyata masing-masing anak hobinya tidak
sama.

-                      Anna hobi “Bulu tangkis dan Berenang”, kali ini dia mengikuti eskul Bulu tangkis.
-                      Ita mengikuti eskul Catur walaupun Ita memiliki hobi “Basket, Catur dan Bulu tangkis”
-                      Via hobi “Bola voly dan Berenang” namun eskul yang diikuti eskul Bola Voly
-                      Fiira memilih eskul Sepak Bola karena memang fira hanya hobi bermain “Sepak Bola”.
Dari peristiwa di atas Anda dapat membuat relasi antara dua himpunan, yaitu:

• Himpunan Anak yang beranggotakan: Anna, Ita, Via dan Fira.

• Himpunan Hobi yang beranggotakan: Berenang, Sepak bola, Basket, Bulu tangkis, Bola voly dan Catur.

Dalam hal ini kita dapat membuat dua macam relasi dengan aturan yang berbeda, yaitu: “Hobi” dan
“Ekstrakulikuler yang dipilih”.

Relasi dengan aturan “Hobi” sebagai berikut:

Anna → Bulu tangkis ; Anna → berenang ; Ita → Basket ; Ita → Catur ; Ita → Bulu tangkis ; Via → Bola
voly ; Via → Berenang ; Fira → Sepakbola.

Relasi dengan aturan “ ekstrakulikuler yang dipilih” sebagai berikut:

Anna → Bulu tangkis ; Ita → Catur ; Via → Bola voly ; Fira → Sepakbola.

Catatan: tanda “→” digunakan untuk mewakili aturan relasinya, misal Anna → Bulu tangkis berarti Anna
hobinya bermain Bulu tangkis.

Pada bab ini, diperkenalkan tiga cara menyatakan relasi, yaitu:

A.    Dengan Diagram Panah


B.     Dengan Diagram Cartesius
C.     Dengan Himpunan Pasangan Berurutan

A.   DIAGRAM PANAH

Gambar di atas menunjukkan bentuk cara menyatakan relasi dengan diagram panah.

Langkah-langkah cara menyatakan relasi dengan diagram panah:

o Membuat dua lingkaran atau ellips (bisa juga bangun lainnya, misalnya: (persegi panjang) untuk
meletakkan anggota himpunan A dan anggota himpunan B

ox A diletakkan pada lingkaran A dan y B diletakkan pada lingkaran B

o x dan y dihubungkan dengan anak panah


o Arah anak panah menunjukkan arah relasi

o Anak panah tersebut mewakili aturan relasi

Dengan demikian langkah membuat diagram panah relasi makanan kesukaannya dari himpunan A ke
himpunan B atau ditulis R : A → B adalah:

 
4

Untuk diagram panah relasi R : A → B dengan aturan hobinya, silakan Anda memasangkan anak
panahnya, pada diagram berikut ini

 
B.   DIAGRAM CARTESIUS

o Pada diagram cartesius diperlukan dua salib sumbu yaitu; sumbu mendatar (horisontal) dan sumbu
tegak (vertikal) yang berpotongan tegak lurus.

ox A diletakkan pada sumbu mendatar

oy B diletakkan pada sumbu tegak

o Pemasangan x → y ditandai dengan sebuah noktah yang koordinatnya ditulis sebagai pasangan
berurutan (x , y)

5
Himpunan B

Memancing

Berenang

   

Bulu Tangkis

Sepak Bola

Anna Ita Syafira via

Himpunan A
Relasi himpunan A digambarkan dengan sumbu mendatar dan himpunan B diwakili sumbu tegak.

C.     Himpunan Pasangan Berurutan


Dari table relasi diatas yang dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan adalah sebagai berikut :
{( Anna, Sepak Bola), (Ita, Memancing), (Syafira, Bulu Tangkis), (Via, Berenang)}.

1.4              RELASI INVERS

Dari dua himpunan, masing-masing A = (2,3,4) dan B = (6,9,12)


Dari relasi tersebut himpunan A disebut “Daerah Asal” dan himpunan B disebut “Daerah Hasil”.
Jadi jika dibalik himpunan B menjadi “Daerah Asal” dan himpunan A menjadi “Daerah Hasil”, maka relasi
itu disebut RELASI INVERS.

Bila relasi {(2,6), (3,9), (4,12)} kita sebut R, maka relasi inversnya disebut

6
Jadi R= {(2,6), (3,9), (4,12) = {(6,2), (9,3), (12,4)}

2.1 DEFINISI FUNGSI

Fungsi merupakan hubungan antara variabel satu dengan yang lain.

a.       Sifat Fungsi


Fungsi terbagi menjadi 3 yaitu :
1.      Fungsi Injektif
Tiap fungsinya itu mempunyai masing-masing satu kawan.
Contohnya :
Fungsi Injektif

 
7

Fungs
i Non Injektif

 
8

Fungsi Surjektif

Merupakan suatu relasi A B dimana setiap elemen B terpasang semua


dengan setiap elemen di A.
Contohnya :

 
9

2.      Fungsi Bijektif


Merupakan suatu relasi A ke B dimana setiap elemen di A terpasang satu-satu dengan setiap elemen di B
(fungsi satu-satu).
Contohnya :

 
10

KESIMPULAN

Relasi merupakan hubungan antara himpunan A ke himpunan B.

Menyatakan relasi itu dapat dinyatakan dengan 3 cara yaitu Diagram Panah, Diagram Cartesius dan
Himpunan Pasangan Berurutan, dan terdapat Relasi Invers.

Fungsi merupakan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.

Sifat fungsi terbagi menjadi 3 yaitu Fungsi Injektif, Fungsi Surjektif dan Fungsi Bijektif.
11

Daftar Pustaka

www.slideshare.net/.../relasi-dan-fungsi-matematika-

Harfa,idris.Matematika SMP kelas VII.2006.Mediatama.Surakarta

Anda mungkin juga menyukai