Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

RELASI DAN FUNGSI (FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS,


FUNGSI EKSPONEN DAN FUNGSI LOGARITMA)
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SLTA
Semester Ganjil 2022-2023

Dosen pengampu :
Dra. Selfie L Kumesan M.Si

Disusun oleh :

Julindah Kurnia Parimata (21504019)


Frangkrisius Lajaa (21504074)

Universitas Negeri Manado


Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Dan Kebumian
Jurusan Matematika
2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Relasi dan Fungsi
( Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers, Fungsi Eksponen dan Logaritma )” dengan baik. Oleh
karena itu kami menyusun Makalah ini selain untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
”Kapita Selekta Matematika SLTA”, kami berharap juga melalui makalah ini Mahasiswa mampu
menguasai Materi ini agar mampu menjawab persoalan mengenai Relasi dan Fungsi. Selain itu
juga diharapkan Mahasiswa mampu memiliki wawasan yang luas tentang ragam ide tentang
Relasi dan Fungsi dalam berbagai konteks.

Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula kalimat yang dapat
menggambarkan tentang makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak yang perlu
diperbaiki dari makalah ini, untuk itu kritik dan saran sangat kami perlukan. Kami juga berharap
kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi calon pendidik dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.

Tondano, 18 Februari 2023

Kelompok VI

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

A. Relasi Dan Fungsi.................................................................................................... 3


B. Fungsi Komposisi Dan Invers................................................................................. 8
C. Fungsi Eksponen Dan Logaritma............................................................................ 11

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 15

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika sebagai ilmu sains yang dapat berbentuk ilmu terapan jika
diimplementasikan pada cabang ilmu lain. Relasi adalah salah satu bagian dari ilmu
matematika diskrit yang menarik untuk dipelajari. Dimana relasi merupakan suatu
hubungan.
Dalam kehidupan sehari-hari pasti ada suatu hubungan yang terjadi. Misal
“sekumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain dan setiap anak memegang balon
berbagai warna”. Dari ini dapat diberikan pengertian bahwa anak-anak kecil yang
mempunyai hubungan dengan balon berbagai warna yang mereka pegang. Sebelumnya
telah dipelajari materi tentang himpunan. Himpunan adalah sekumpulan benda atau
obyek yang dididefinisikan dengan jelas. Disini terdapat dua himpunan, yang pertama
adlah himpunan anak-anak kecil dan yang kedua adalah himpunan balon berbagai warna.
Pengertian dasar tentang hubungan antar objek diskrit adalah relasi. Relasi
digunakan untuk menyatakan suatu hubungan antara dua himpunan. Relasi merupakan
teori dasar dalam pembahasan matematika diskrit. Maka perlu untuk membahas relasi.
Baik dari definisi relasi, representasi relasi dan sifat-sifat relasi biner.
Oleh karena relasi tersebut menjadi salah satu dasar dalam pembahasan
matematika diskrit, maka penulis berkeinginan untuk membuat makalah yang berjudul
“Relasi” yang diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai relasi serta dapat
mengenal relasi secara lebih jelas lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian relasi
2. Bagaimana saja cara untuk menyatakan relasi
3. Apa pengertian fungsi
4. Apa pengertian fungsi komposisi dan invers
5. Apa pengertian fungsi eksponen dan logaritma

1
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian relasi
2. Mengetahui metode untuk menyatakan relasi
3. Mengetahui pengertian fumgsi
4. Mengetahui cara penulisan fungsi
5. Mengetahui pengertian fungsi komposisi dan invers
6. Mengetahui pengertian fungsi eksponen dan logaritma

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. RELASI DAN FUNGSI

1. RELASI

Relasi menyatakan hubungan antara suatu anggota himpunan dengan anggota


himpunan lainnya. Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada
anggota himpunan yang saling berpasangan.

Cara Menyatakan Relasi

Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu dengan
diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cartesius.

1. Diagram Panah

Diagram panah merupakan cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu
relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah panah
yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.

Misalnya, ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta untuk
menyebutkan warna favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti menyukai warna
ungu, Amir menyukai warna hitam, dan Rizki menyukai warna merah. Dari hasil uraian
tersebut, terdapat dua buah himpunan.Himpunan pertama adalah himpunan anak, kita
sebut himpunan A dan himpunan yang kedua adalah himpunan warna, kita sebut
himpunan B. Hubungan antara himpunan A dan himpunan B dapat di ilustrasikan dengan
diagram panah seperti berikut:

3
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diagram panah di atas merupakan relasi antara
anak dengan warna yang mereka sukai. Relasi antara kedua himpunan tersebut dapat
dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan
anggota himpunan B.

2. Himpunan Pasangan Berurutan

Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan
menggunakan himpunan pasangan berurutan. Caranya dengan memasangkan himpunan
A dengan himpunan B secara berurutan. Kita dapat mengambil contoh dari contoh
diagram panah tadi.

Aknes menyukai warna merah

Jili menyukai warna ungu

Memet menyukai warna hitam

Adit menyukai warna merah

Dari uraian di atas kita dapat menyatakan relasinya dengan himpunan pasangan
berurutan seperti berikut:

(Aknes, merah), (Jili, ungu), (Memet, hitam), (Adit, merah).

Jadi, relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan sebagai himpunan


pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ .

3. Diagram Cartesius

4
Menyatakan relasi antara dua himpunan dari pasangan berurutan yang kemudian
dituliskan dalam bentuk dot (titik-titik). Contoh dari relasi antara anak dengan warna
kesukaannya yaitu himpunan A = {Ali, Siti, Amir, Rizki} dan himpunan B = {merah,
ungu, hitam}, dapat digambarkan dalam bentuk diagram Cartesius seperti di bawah ini:

Contoh soal:
1. Perhatikan koordinat cartesius berikut ini.

Himpunan yang sesuai dengan relasi diatas adalah


Pembahasan :
Dari diagram Cartesius pada soal, diketahui bahwa sumbu-x (A) merupakan nama
orang dan sumbu-y (B) merupakan nama makanan yang disukai oleh orang yang
namanya ada di sumbu-x. Dengan demikian, relasi antara A dan B adalah sebagai
berikut.

 Nikita menyukai bakso


 Kristus menyukai soto
 Iman menyukai bakso
 Jili menyukai rawon

Jika dinyatakan dalam bentuk himpunan menjadi seperti berikut:

5
{(Nikita, bakso), (Kristus, soto), (Iman, bakso), (Jili, rawon)}
Penulisan himpunan di atas tidak bisa dibalik
Jadi himpunan yang sesuai dengan relasi di atas adalah {(Nikita, bakso), (Kristus,
soto), (Iman, bakso), (Jili, rawon)}.

2. FUNGSI

Fungsi (pemetaan) merupakan relasi dari himpunan A ke himpunan B, jika setiap


anggota himpunan A berpasangan tepat satu dengan anggota himpunan B. Semua
anggota himpunan A atau daerah asal disebut domain, sedangkan semua anggota
himpunan B atau daerah kawan disebut kodomain. Hasil dari pemetaan antara domain
dan kodomain disebut range fungsi atau daerah hasil.

a. Sifat-sifat Fungsi
 Fungsi Surjektif
Pada fungsi f : A → B, jika setiap elemen di B mempunyai pasangan di A
atau Rf = B, atau setiap y€B terdapat x€A sedemikian sehingga f(x) = y. Contoh :

 Fungsi Into
Pada fungsi f : A → B, jika terdapat elemen di B yang tidak mempunyai
pasangan di A. Contoh :

6
 Fungsi Injektif
Pada fungsi f : A → B, jika setiap elemen di B mempunyai pasangan Tepat
satu elemen dari A. Contoh :

 Fungsi Bijektif
Jika fungsi f : A → B merupakan fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif.
Contoh :

b. Cara Menyatakan Fungsi

Sama halnya dengan relasi, fungsi juga dapat dinyatakan dalam bentuk diagram
panah, himpunan pasangan berurutan dan dengan diagram Cartesius.

Contoh:

7
Jadi, dari diagram panah di atas dapat disimpukan:

Domain adalah A = {1,2,3}

Kodomain adalah B = {1,2,3,4}

Range fungsi = {2,3,4}

Notasi Fungsi

Sebuah fungsi dapat dinotasikan dengan huruf kecil sepeti f, g, h. Misal, fungsi f
memetakan himpunan A ke himpunan B dinotasikan f(x) dengan aturan f : x → 3x+3.
Artinya fungsi f memetakan x ke 3x+3. Jadi daerah bayangan x oleh fungsi f adalah 3x+3
sehingga dapat dinotasikan dengan f(x) = 3x+3. Dari uraian ini dapat dirumuskan:

Jika fungsi f : x → ax +b dengan x anggota domain f , maka rumus fungsif adalah


f(x) = ax+b

Dengan menghitung nilai fungsi, kita dapat mengetahui nilai fungsi yang dapat
menghasilkan himpunan kawan (kodomain) dari himpunan asal (domain). Supaya lebih
jelas, coba kerjakan contoh soal di bawah ini ya.

Contoh soal:

 Diketahui fungsi f : x → 3x + 3 pada himpunan bilangan bulat. Tentukan:


1. f(3)
2. bayangan (-2) oleh f
3. nilai f untuk x = -4
4. nilai x untuk f(x) = 6

8
5. nilai a jika f(a) = 12

Jawab:

Fungsi f : x → 3x + 3

Rumus fungsi: f(x) = 3x+3

1. f(3) = 3(3)+3 = 12
2. bayangan (-2) oleh f sama dengan f (-2), jadi f(-2) = 3(-2)+3 = -3
3. nilai f untuk x = -4 adalah f (-4) = 3(-4)+3 = -9
4. nilai x untuk f(x) = 6 adalah
3x + 3 = 6
3x = 6-3
3x = 3
x=1
5. nilai a jika f(a) = 12
3a + 3 = 12
3a = 12 – 3
3a = 9
a=3
B. Komposisi dan Invers
1. Fungsi Komposisi
a. Pengertian fungsi komposisi

Fungsi komposisi merupakan susunan dari beberapa fungsi yang terhubung dan
bekerja sama. Sebagai ilustrasi jika fungsi f dan g adalah mesin yang bekerja beriringan.
Fungsi f menerima input berupa (x) yang akan diolah di mesin f dan menghasilkan output
berupa f(x). Kemudian f(x) dijadikan input untuk diproses di mesin g sehingga didapat
output berupa g(f(x)).

Ilustrasi tersebut jika dibuat dalam fungsi merupakan komposisi g dan f yang
dinyatakan dengan go f sehingga:

(g o f)(x) = g(f(x))

9
dengan syarat: Rf ∩ Dg ≠ ∅.

Komposisi bisa lebih dari dua fungsi jika f : A → B, g : B → C, dan h : C → D,


maka h o g o f : A → D dan dinyatakan dengan:

(h o g o f)(x) = h(g(f(x)))

b. Sifat-sifat fungsi komposisi:


 Operasi pada fungsi komposisi tidak besifat komutatif (g o f)(x) ≠ (f o
g)(x).
 Operasi bersifat asosiatif: (h o g o f)(x) = (h o(g o f))(x) = ((h o g) o f)
(x).

Beberapa properti lainnya adalah:

 Komposisi fungsi satu ke satu selalu satu ke satu


 Komposisi fungsi dari dua ke fungsi selalu ke
 Invers dari komposisi dua fungsi f dan g sama dengan komposisi invers
dari kedua fungsi tersebut, misalnya (f∘ g¿−1 = ( g−1 ∘ f −1 ).

Contoh soal:

 Jika f(x) = 2x + 1 dan g(x) = -x2, maka cari (g ∘ f ¿( x )untuk x=2


Jawab :
Solusi: diberikan,
f(x) = 2x + 1

10
g(x) = -x2
untuk mencari: g(f(x))
g(f(x)) = g(2x +1) = -(2x +1)2
sekarang masukan x = 2 untuk mendapatkan :
g(f(x)) = -(2.2 +1)2
= -(4+1)2
= -(5)2
= -25

2. Invers

Jika fungsi f : A → B memiliki relasi dengan fungsi g : B → A, maka fungsi g


merupakan invers dari f dan ditulis f-1 atau g = f-1. Jika f-1 dalam bentuk fungsi, maka f-1
disebut fungsi invers.

Rumus fungsi invers

11
Sifat-sifat Fungsi Invers

Menentukan Invers

Menentukan invers suatu fungsi y = f(x) dapat ditempuh dengan cara berikut:

Ubah persamaan y = f(x) ke dalam bentuk x = f(y)

Gantikan x dengan f-1(y) sehingga f(y) = f-1(y)

Gantikan y dengan x sehingga diperoleh invers berupa f-1

Contoh soal:

 Menentukan invers dari =x2 - 2x + 4:


12
y = [x^2 - 2x + 4

y = (x - 1)2 + 3

(x - 1)2 = y - 3

x-1=±√y-3

x = ± √ y -3 + 3

Sehingga inversnya adalah f-1(x) y -= ± √ y - 3 + 1dan bukan merupakan fungsi


karena memiliki dua nilai.

C. Fungsi Eksponen dan Logaritma

1. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponensial adalah fungsi Matematika dalam bentuk f (x) = a x , dimana
“x” adalah variabel dan “a” adalah konstanta yang disebut basis fungsi dan harus lebih
besar dari 0. Maksimal basis fungsi eksponensial yang umum digunakan adalah bilangan
transendental e, yang kira-kira sama dengan 2,71828.

Eksponen merupakan perkalian yang berulang-ulang atau dapat dinyatakan dalam


bentuk:


p x p x p x …. x p
=p n

n kali

Dimana:

 a disebut bilangan pokok (basis)


 n disebut bilangan pangkat

contoh: 3 x 3 x 3= 33 = 27

a. Sifat-sifat Eksponen

13
1. a x .a y =a x+ y 5. a 0=1 ; a ≠ 0
x
a
2. = a x− y 6. a x .b x =¿
bx
1 ax
3. x = a−x 7. x =¿
a b
4. (a x ¿ y = a x . y
b. Persamaan Eksponen

Berikut ini bentuk-bentuk persamaan eksponen, yaitu:

1. a p ¿ a qmaka p = q, syaratnya a > 0, a ≠ 1


2. a f ( x )=bf ( x ) maka f ( x )=0 , syaratnya a> 0 , b>0 ,
a ≠ 1 ,b ≠ 1
3. (h(x)¿ f ( x )=¿
Maka terdapat beberapa kemungkinan, yaitu:
 h(x) = 0 dengan syarat f(x) > 0 dan g(x) > 0
 h(x) = 1 maka f(x) dan g(x) tidak memberikan syarat apapun
karena satu pangkat berapapun hasilnya adalah 1.
 h(x) = -1 maka f(x) – g(x) haruslah genap
 h(x) ≠ 1maka f ( x )=g(x )
4. a 2 f ( x )+b + af ( x )+c + d=0 maka penyelesaiannya dibentuk menjadi persamaan
kuadrat berikut ini:
a 2 f ( x ) . a b + af ( x ) . ac +d=0
c. Pertidaksamaan Eksponen

1. a
f (x)
≥a
g (x)
{ jika 0<a<1 maka f ( x ) ≤ g(x)
jika a> 1maka f ( x ) ≥ g(x )

2. a
f ( x)
{
≤ ag ( x ) jika 0<a<1 maka f ( x ) ≥ g ( x )
jika a >1maka f ( x ) ≤ g ( x )

Contoh soal:

14
−2 3
1 a .b.c
 ,
Diketahui a = b = 2, dan c = 1. Berapa nilai dari ?
2 2 −1
ab c
Jawab:
a−2 . b . c3
=¿ ¿
a b2 c−1

2. Logaritma
a. Pengertian Logaritma

Logaritma didefinisikan sebagai kekuatan yang harus dinaikkan angka untuk


mendapatkan beberapa nilai lainnya. Ini adalah cara yang paling nyaman untuk
mengekspresikan jumlah besar. Logaritma memiliki berbagai sifat penting yang
membuktikan perkalian dan pembagian logaritma juga dapat ditulis dalam bentuk
logaritma penjumlahan dan pengurangan.

“Logaritma bilangan real positif a terhadap basis b, bilangan real positif yang
tidak sama dengan 1 [nb 1] , adalah eksponen yang harus dipangkatkan b untuk
menghasilkan a”.

yaitu b y = a ⇔ log b untuk = y

Di mana,

 "a" dan "b" adalah dua bilangan real positif


 y adalah bilangan asli
 "a" disebut argumen, yang ada di dalam log
 "b" disebut alas, yang ada di bagian bawah batang kayukayu.

Atau

Jika a x =b maka x=¿ a log b

a log b dibaca “logaritma b dengan bilangan pokok a”

15
 a disebut basis (bilangan pokok), a > 0 dan a ≠ 1
 b disebut bilangan yang dilogaritma, b > 0

b. Sifat-sifat Logaritma
1) log 1 = 0
2) log 10 = 1
3) a log x . y =alog x +a log y
x
4) a log =alog x −alog y
y
5) a log x n = n . a log x
6) a log a=1
1 log x plog x
7) a log x= = =
alog log a plog a
8) a log x . x log y . y log z=alog b
y y
9) a x b y =a b x = . alog b
log log x
10) a a =x
log x

c. Persamaan Logaritma

Persamaan logaritma mempunyai beberapa bentuk, antara lain:

1) a log f ( x )=¿a log p atau alog f (x ) =c ¿

Penyelesaiannya: f(x) = p atau f(x) = a c


2) a log f ( x )=¿b log b atau g( x)log f ( x )=c ¿

Penyelesaiannya: f(x) = p = 1 atau f(x) = g(x¿c


3) a ( plog x ¿2 + b plog x +c=0
Penyelesaiannya: gunakan sifat persamaan kuadrat atau dengan
cara singkat, yaitu:
b
a
x 1 . x 2= p
4) a f (x)=b g (x)
Penyelesaiannya: kedua ruas dilogaritmakan menjadi:

16
f(x) log a = g(x) log b
d. Pertidaksamaan Logaritma

Aturan pertidaksamaan logaritma, yaitu:

{
1. a log f ( x ) ≥ alog g ( x )
f ( x ) ≤ g ( x ) , jika 0< a<1
f ( x ) ≥ g ( x ) , jika a>1

{
2. a log f ( x ) ≤ alog g ( x )
f ( x ) ≤ g ( x ) , jika 0< a<1
f ( x ) ≥ g ( x ) , jika a>1

Contoh soal:

2x
 Jika 25lo g 5 = 8, maka x= ….
Jawab:

Untuk menyelesaikan soal ini, gunakan sifat logaritma ini:

ax y y
log b =¿ .a ¿
x log b

Penyelesaian dari soal ini yaitu:

2
25 log5 2x
=8
⟺5 2x
log 5 =8

2x
⇔ . 5log 5=8
2

⇔ x . 1=8

⇔ x=8

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Relasi adalah sebuah hubungan antara dua himpunan. Perkalian kartesian dari
himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan terurut yang
mungkin terbentuk dengan komponen pertama dari himpunan A dan komponen kedua
dari himpunan B. Untuk menyatakan relasi ada tiga metode, yaitu : dengan himpunan
pasangan berurutan, dengan diagram panah, diagram rumus. Sedangkan Fungsi
(pemetaan) merupakan relasi dari himpunan A ke himpunan B, jika setiap anggota
himpunan A berpasangan tepat satu dengan anggota himpunan B. Sifat-sifat fungsi antara
lain : Fungsi Surjektif, Fungsi Injektif, Fungsi Bijektif dan Fungsi Into.
Fungsi komposisi merupakan susunan dari beberapa fungsi yang terhubung dan
bekerja sama. Fungsi merupakan komposisi g dan f yang dinyatakan dengan go f
sehingga:
(g o f)(x) = g(f(x))
dengan syarat: Rf ∩ Dg ≠ ∅.

18
Sedangkan ungsi f : A → B memiliki relasi dengan fungsi g : B → A, maka fungsi g
merupakan invers dari f dan ditulis f-1 atau g = f-1. Jika f-1 dalam bentuk fungsi, maka
f-1 disebut fungsi invers.
Fungsi eksponensial adalah fungsi Matematika dalam bentuk f (x) = a x , dimana
“x” adalah variabel dan “a” adalah konstanta yang disebut basis fungsi dan harus lebih
besar dari 0. Sedangkan logaritma didefinisikan sebagai kekuatan yang harus dinaikkan
angka untuk mendapatkan beberapa nilai lainnya.

Jika a x =b maka x=¿ a log b

a log b dibaca “logaritma b dengan bilangan pokok a”

 a disebut basis (bilangan pokok), a > 0 dan a ≠ 1


 b disebut bilangan yang dilogaritma, b > 0

B. SARAN
Dari makalah ini, saran penulis untuk menyatakan relasi dapat menggunakan
metode yang paling mudah antara ketiganya atau menggunakan tiga metode tersebut .

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maretong.com/2018/12/fungsi.html?m=1

hhtps://www.liputan6.com/hot/read/4606157/fungsi-komposisi-dan-fungsi-invers-dalam-
matematika-yang-perlu-dipahami

https://www.academia.edu/27481149/
FUNGSI_EKSPONEN_DAN_LOGARITMA_Kelas_X_MIA

https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5651494/contoh-soal-eksponen-dan-pembahasannya-
serta-pengertiannya

https://jgostat.com/bahas-soal-matematika/contoh-soal-dan-pembahasan-logaritma

https://www.zenius.net/blog/rumus-fungsi-invers

https://byjus.com/maths/composition-of-functions/

https://byjus.com/maths/logarithms/

https://byjus.com/maths/exponential-functions/#:~:text=An%20exponential%20is%20a
%20Mathematical%20function%20in%20the%20form,is%20approximately%20equal%20to
%202.71828.

20

Anda mungkin juga menyukai