NIM: 1908105036
Kompetensi Dasar:
3.5 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan
fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan
ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya.
3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers serta sifat-
sifatnya serta menentukan eksistensinya.
4.5 Menganalisa karakteristik masing-masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik puncak,
asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)|dsb.
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan operasi invers suatu fungsi.
3.5.2 Memahami Notasi, Domain, Range, ekspresi simbolik, dan Grafik Suatu Fungsi
3.6.2 Mengetahui sifat-sifat operasi serta eksistensi (fungsi komposisi, dan fungsi invers)
4.6.1 Mencari solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan operasi komposisi pada fungsi
4.6.2 Mencari solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan operasi invers pada fungsi
1
Materi: Fungsi
Subbmateri:
1. Konsep Dasar
A. Relasi
B. Fungsi
2. Istilah-istilah yang terdapat pada fungsi
A. Notasi
B. Domain
C. Range
D. Ekspresi Simbolik
E. Grafik fungsi
3. Macam-macam fungsi
A. Fungsi Linear
B. Fungsi Kuadrat
C. Fungsi Rasional
4. Konsep Fungsi
A. Fungsi Komposisi
B. Fungsi Invers
5. Sifat-sifat operasi fungsi komposisi dan fungsi invers
A. Sifat-Sifat operasi fungsi komposisi
B. Sifat-Sifat operasi fungsi Invers
6. Karakteristik grafik fungsi
7. Karakteristik grafik fungsi kuadrat
8. Karakteristik grafik fungsi rasional
9. Solusi operasi komposisi pada fungsi
A. Sifat-sifat fungsi komposisi
B. Contoh soal
10. Solusi operasi invers pada fungsi
A. Cara menentukan fungsi invers
B. Contoh soal
2
Peta Konsep
FUNGSI
4. Pembagian
5.
3
Pembahasan:
1. Konsep Dasar
A. Relasi
Selera makan dalam sebuah keluarga, setiap anggota mempunyai selera makan yang
berbeda- beda. Maka t erjadilah hubungan ant ara masing-masing anggota keluarga
tersebut dengan jenis makanan yang disukainya. Dalam suatu kelas terdapat kegemaran
olahraga yang disukai siswa, dan setiap siswa mempunyai kegemaran yang berbeda. Maka
terjadilah hubungan antara teman- teman anda dengan jenis olahraga yang disukainya.
Dua contoh diatas, yaitu tentang selera makan dan kegemaran olahraga
yang menunjukan adanya hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota
himpunan yang lain. Dalam matematika, konsep hubungan tersebut dinamakan relasi.
Secara sederhana, relasi dapat diartikan sebagai hubungan. Hubungan yang dimaksud
disini adalah hubungan antara daerah asal (Domain) dan daerah kawan (Kodomain). Kedua
jenis daerah akan dijelaskan kemudian. Pada relasi, tidak ada at uran khusus untuk
memasangkan setiap anggota himpunan daerah asal ke daerah kawan. Aturan hanya terikat
atas pernyataan relasi tersebut . Setiap anggota himpunan daerah asal boleh mempunyai
pasangan lebih dari satu atau boleh juga tidak memiliki pasangan.
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu ke himpunan
lain. Suatu relasi dari himpunan ke himpunan adalah pemasangan atau perkawanan atau
korespondensi dari anggota- anggota himpunan ke anggota-anggota himpunan.
a. Definisi Relasi
Definisi Relasi yaitu “Misalkan A dan B adalah himpunan. Relasi dari A ke B adalah
aturan pengaitan/ pemasangan anggota-anggota A dengan anggota-anggota B.
Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada anggota
himpunan yang saling berpasangan”. Berikut contoh soal yang berkaitan dengan
relasi.
Setiap orang dari Kalian pasti punya nomor sepatu, nomor celana atau
nomor baju masing-masing. Misalnya ukuran sepatu Ardi adalah 39, Dani adalah 40,
Aqil adalah 42, Rano adalah 40 Dian adalah 34, Rani adalah 35 dan Dewi 33. Setiap
orang memiliki ukuran unik (tunggal) dan beberapa orang bisa memiliki ukuran sepatu
yang sama, misalnya Dani dan Rano. Tetapi, tidak ada orang yang memiliki ukuran
sepatu lebih dari satu. Kita menyatakan hubungan atau relasi ini sebagai fungsi dan
dapat digambarkan pada diagram panah berikut.
4
Hubungan tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuk pasangan berurut: (Ardi,
39), (Dani, 40), (Aqil, 42), (Rano, 40), (Dian, 34), (Rani, 35), (Dewi, 33). Hubungan
antara Ardi dengan angka 39 adalah nomor sepatu yang digunakan. Begitu juga
hubungan Dani, Aqil, dan nama-nama lain yang ada pada himpunan A dengan angka-
angka yang ada pada himpunan B dari gambar diagram panah di atas hubungan nomor
sepatu yang digunakan. Jadi dua himpunan di atas dihubungkan oleh aturan nomor
sepatu dan dikan dengan garis panah yang menghubungkan anggota kedua himpunan.
Aturan yang menghubungkan kelompok nama dengan kelompok nomor sepatu pada
Gambar 1.4 disebut relasi antara kelompok nama pada himpunan A dengan nomor
sepatu pada himpunan B, relasinya adalah ‘nomor sepatu yang digunakan’.
1) Dagram Panah
Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah
panah yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B.
Misalnya, ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta
untuk menyebutkan warna favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti
menyukai warna ungu, Amir menyukai warna hitam, dan Rizki menyukai warna
merah. Dari hasil uraian tersebut, terdapat dua buah himpunan. Himpunan pertama
adalah himpunan anak, kita sebut himpunan A dan himpunan yang kedua adalah
himpunan warna, kita sebut himpunan B. Hubungan antara himpunan A dan
himpunan B dapat di ilustrasikan dengan diagram panah seperti berikut:
5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diagram panah di atas merupakan relasi antara
anak dengan warna yang mereka sukai. Relasi antara kedua himpunan tersebut
dapat dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A
dengan anggota himpunan B.
Dari uraian di atas kita dapat menyatakan relasinya dengan himpunan pasangan
berurutan seperti berikut:
3) Diagram Cartesius
6
B. Fungsi
Setelah Kalian memahami masalah relasi, sekarang Kita kembangkan pembahasan dengan
mempelajari fungsi. Kalian akan mempelajari menentukan notasi fungsi, daerah asal,
daerah hasil, ekspresi simbolik fungsi, serta skesta grafik fungsi linear, fungsi kuadrat dan
fungsi rasional.
a. Definisi Fungsi
Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan b adalah suatu relasi yang
memasangkan setiap elemen dari A secara t unggal, dengan elemen pada B. Fungsi atau
pemet aan adalah hubungan khusus antara dua himpunan, dimana set iap anggot a himpunan
pertama yang disebut sebagai daerah asal (domain) tepat memiliki satu pasangan anggota
himpunan kedua atau disebut sebagai daerah kawan (kodomain). Fungsi juga disebut
sebagai relasi yang mempunyai ciri khusus.
Misalkan A dan B himpunan. Fungsi f dari A ke B adalah suatu aturan
pengaitan yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota
himpunan B.
Fungsi atau pemetaan adalah suatu relasi (hubungan) dari himpunan ke
himpunan B dimana setiap x E A dipasangkan (dihubungkan) dengan satu dan hanya
satu y E B. Jika fungsi itu diberi nama ‘f, maka fungsi tersebut dituliskan dengan
lambang f: AB (dibaca: f memetakan A ke B). Berikut contoh fungsi:
7
Suatu fungsi f : A → B disebut fungsi surjektif atau fungsi onto atau
fungsi kepada jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f sama dengan himpunan
B atau Rf = B. Contoh dalam diagram panah.
A : {1, 2, 3, 4} , B : {a, b, c}
Fungsi f : A → B dinyatakan dalam pasangan terurut : f = {(1, a), (2, c), (3,
b), (4, c)}.
Tampak bahwa daerah hasil fungsi f adalah Rf : {a, b, c} dan
Rf = B maka fungsi f adalah fungsi surjektif atau fungsi onto atau fungsi
kepada
Fungsi f : A → B disebut fungsi into atau fungsi ke dalam
jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f merupakan
himpunan bagian murni dari himpunan B atau Rf B.
2) Fungsi Injektif
Fungsi f : a → B disebut fungsi injektif (fungsi satu-satu) jika dan
hanya jika untuk tiap a1, a2 A dan a1 a2 berlaku f (a1) f (a2).
Contoh : A : {1,2,3} , B : {a,b,c}
f : A → B dinyatakan dalam pasangan terurut f : {(1, a), (2, b), (3, c)}. Tampak
bahwa tiap anggota A yang berbeda mempunyai peta yang berbeda di B
Fungsi f adalah fungsi injektif atau satu-satu.
3) Fungsi Bijektif
Fungsi f : A → B disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f
sekaligus merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif.
8
Contoh Soal:
A : {1, 2, 3} , B : {a, b, c}
Fungsi f : A → B, dinyatakan dalam pasangan terurut f : {(1, a), (2, c), (3,
b)}.
Tampak bahwa fungsi f adalah fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif.
fungsi f adalah fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu.
c. Operasi Aljabar Fungsi
Jenis operasi aljabar sering dijumpai dalam himpunan bilangan riil, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan. Operasi aljabar
pada bilangan riil dapat diterapkan pada aljabar fungsi, yaitu jika diketahui fungsi f(x)
dan g(x), dan n bilangan rasional.
Operasi aljabar pada fungsi didefinisikan sebagai berikut:
Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan daerah asal
Dg, maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalan, dan
pembagian dinyatakan sebagai berikut.
Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai (f +g)(x) = f(x) + g(x) dengan
daerah asal Df+g = Df ∩ Dg
Selisih f dan g ditulis f – g didefinisikan sebagai (f – g)(x) = f(x) – g(x) dengan
daerah asal Df – g = Df∩Dg.
Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai (f × g)(x) = f(x) × g(x)
dengan daerah asal Df × g = Df∩Dg.
𝑓 𝑓 𝑓(𝑥)
Pembagian f dan g ditulis 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑔) (𝑥 ) = 𝑔(𝑥) dengan daerah
𝑓
asal D 𝑔 = Df ∩ Dg
Contoh Soal:
Daerah asal atau bisa disebut domain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong dimana
sebuah relasi didefinisikan.
b. Domain Fungsi
Domain atau ranah suatu fungsi adalah suatu himpunan nilai-nilai "masukan" tempat
fungsi tersebut terdefinisi (ada). Sebagai contoh, domain fungsi sinus adalah bilangan
11
riil, sedangkan domain fungsi akar kuadrat adalah bilangan riil yang lebih besar dari nol
(dengan mengabaikan bilangan kompleks). Pada sistem koordinat Cartesius, domain
dilambangkan oleh sumbu x atau absis. Fungsi atau himpunan A.
C. Kodomain
a. Kodomain Relasi
Daerah kawan atau biasa disebut kodomain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong
dimana anggota domain memiliki pasangan sesuai relasi. Himpunan B pada suatu fungsi
atau pemetaan.
b. Kodomain Fungsi
Kodomain adalah seluruh anggota himpunan daerah kawan. kodomain biasanya
terletak di sebelah kanan. Kodomain adalah daerah himpunan kawan, atau himpunan
yang memuat elemen kedua himpunan pasangan berurut relasi R
D. Range
a. Range Relasi
Daerah hasil atau biasa disebut range suatu relasi adalah sebuah himpunan bagian dari
daerah kawan (kodomain) yang anggotanya adalah pasangan anggota domain yang
memenuhi relasi yang didefinisikan.
Sebuah relasi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan dalam variabel x dan y,
sebagai contoh: y = 2x dan y = x2. Nilai x merupakan domain relasi dan nilai y merupakan
daerah hasil relasi. Pada persamaan y = 2x, jika domain x dibatasi oleh 0 < x ≤ 5, untuk x
bilangan riil, maka daerah hasilnya adalah 0 < y ≤ 10. Akan tetapi, tidak semua relasi dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan. Perhatikan gambar berikut.
(i) Seluruh titik pada x > 0 dan y > 0 merupakan contoh relasi.
(ii) Kesepuluh titik-titik pada Gambar 1.9 (ii) merupakan contoh relasi
b. Range Fungsi
12
Range sebuah fungsi adalah kumpulan angka-angka yang dapat dihasilkan fungsi.
Dengan kata lain, range adalah kumpulan nilai y yang Anda dapatkan jika Anda
memasukkan semua nilai x yang mungkin ke dalam fungsi.
E. Ekspresi Simbolik
F. Grafik fungsi
3. Macam-macam fungsi
A. Fungsi Linear
a. Pengertian Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi y = f(x) dengan f(x) = ax + b (a, b ∈ R dan a ≠ 0) untuk
semua x dalam daerah asalnya. Fungsi linear juga dikenal sebagai fungsi polinom (suku
banyak) berderajat satu dalam variable x.
b. Bentuk Grafik Fungsi Linear
Grafik fungsi linear y = f(x) = ax + b dalam bidang Cartesius berupa garis lurus yang
tidak sejajar dengan sumbu X maupun sumbu Y. Grafik fungsi linear ini memotong
sumbu Y di sebuah titik dengan ordinat y = b. Bilangan a disebut gradien atau koefisien
arah dari garis lurus tersebut, dan a = tan α dimana α merupakan sudut yang dibentuk
oleh garis lurus terhadap sumbu X positif. Perhatikan gambar grafik fungsi linear di
bawah ini.
B. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah sebuah fungsi polinom yang memiliki peubah/variabel dengan
pangkat tertingginya adalah 2 (dua).
Secara umum fungsi kuadrat memiliki bentuk umum seperti berikut ini:
f(x) = ax2 + bx + c, a ≠ 0
dengan f(x) = y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas, sedangkan a, dan
b merupakan koefisien dan c adalah suatu konstanta.
Hal ini tentunya berbeda dengan yang dinamakan persamaan kuadrat, yang mana
persamaan kuadrat memiliki variabel dengan pangkat tertingginya adalah dua dan
berbentuk persamaan.
Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut:
ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0
13
dengan x adalah variabel bebas, a dan b adalah koefisien, serta c adalah konstanta. Grafik
fungsi kuadrat berbentuk parabola yang dapat digambarkan menggunakan langkah-langkah
tertentu.
a. Jenis-jenis Fungsi Kuadrat
1) Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b dan c adalah 0, maka fungsi kuadrat menjadi:
y = ax2
yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki nilai puncak
di titik (0,0)
2) Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b bernilai 0, maka fungsi kuadrat akan berbentuk:
y = ax2 + c
yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki titik puncak
di (0,c)
3) Jika titik puncak ada di titik (h,k), maka fungsi kuadrat menjadi:
y = a(x – h)2 + k
Selain itu, terdapat ciri khusus dari grafik parabola dilihat dari fungsinya. Jika a
> 0 maka parabola terbuka ke atas jika sebaliknya maka parabola terbuka ke bawah.
D = b2 – 4ac
Keterangan
Jika D > 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang berbeda dan memotong di
dua titik.
14
Jika D = 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang sama, sehingga kurva hanya
akan menyinggung sumbu x di satu titik.
Jika D < 0 maka kurva tidak menyentuh sumbu x sama sekali.
C. Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah fungsi yang memetakan suatu bilangan real x ke bilangan
rasional . dengan dan adalah polinom-polinom dan h(x) tidak sama dengan
nol.
Fungsi rasional yang paling sederhana adalah fungsi y = 1/x dan fungsi y = 1/x²,
yang keduanya memiliki pembilang konstanta dan penyebut polinomial dengan satu suku,
serta kedua fungsi tersebut memiliki domain semua bilangan real kecuali x ≠ 0.
15
Fungsi y = 1/x
Fungsi ini disebut juga sebagai fungsi kebalikan karena setiap kita mengambil
sembarang x (kecuali nol) maka akan menghasilkan kebalikannya sebagai nilai dari fungsi
tersebut. Hal ini berarti x yang besar akan menghasilkan nilai fungsi yang kecil, demikian
pula sebaliknya. Tabel dan grafik dari fungsi tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini.
Tabel dan grafik di atas memunculkan beberapa hal yang menarik. Pertama, grafik
tersebut lolos uji garis vertikal, artinya, setiap garis vertikal pada bidang koordinat
Cartesius memotong grafik pada maksimal satu titik. Sehingga, y = 1/x merupakan suatu
fungsi. Kedua, karena pembagian tidak terdefinisi ketika pembaginya nol, maka nol tidak
memiliki pasangan, yang menghasilkan jeda pada x = 0.
Hal ini sesuai dengan domain dari fungsi tersebut, yaitu semua x anggota bilangan real
kecuali 0. Ketiga, fungsi tersebut merupakan fungsi ganjil, dengan salah satu cabangnya
berada di kuadran I sedangkan yang lainnya berada di kuadran III. Dan yang terakhir, pada
kuadran I, ketika xmenuju tak hingga, nilai y menuju dan mendekati nilai nol. Secara
simbolis dapat ditulis sebagaix → ∞, y → 0.
Secara grafis, kurva dari grafik fungsi tersebut akan mendekati sumbu-x
ketika x mendekati tak hingga. Selain itu kita juga dapat mengamati bahwa
ketika x mendekati nol dari kanan maka nilaiy akan mendekati bilangan real positif yang
sangat besar (positif tak hingga): x → 0+, y → ∞. Sebagai catatan, tanda + atau – yang
terletak di atas mengindikasikan arah dari pendekatan, yaitu dari sisi positif (+) atau dari
sisi negatif (–).
Fungsi y = 1/x²
Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat menduga bahwa grafik dari fungsi ini akan
jeda ketika x = 0. Akan tetapi karena kuadrat dari sembarang bilangan negatif adalah
bilangan positif, cabang-cabang dari grafik fungsi ini akan berada di atas sumbu-x.
Perhatikan bahwa fungsi y = 1/x² merupakan fungsi genap.
16
Serupa dengan y = 1/x, nilai x yang mendekati positif tak hingga, menghasilkan y yang
mendekati nol: x → ∞, y → 0. Hal ini merupakan salah satu indikasi dari sifat asimtot
dalam arah horizontal, dan kita mengatakan y = 0 merupakan asimtot horizontal dari
fungsi y = 1/x dan y = 1/x². Secara umum,
Pada gambar (a) di bawah ini menunjukkan garis asimtot horizontal pada y =
1, yang menggambarkan grafik f(x) sebagai translasi grafik y = 1/x ke atas sejauh
1 satuan. Gambar (b) menunjukkan garis asimtot horizontal pada y = –2, yang
menggambarkan grafik g(x) sebagai pergeseran grafik y= 1/x² ke bawah sejauh 2
satuan.
17
Berdasarkan gambar (b) di atas, gunakan notasi matematika untuk,
Pembahasan
B. Fungsi Invers
Fungsi invers atau fungsi kebalikan merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dari
fungsi asalnya. Suatu fungsi f memiliki fungsi invers (kebalikan) f-1 jika f merupakan
fungsi satu-satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut:
(f-1)-1 = f
Misalkan f fungsi yang memetakan x ke y, sehingga dapat ditulis y = f(x), maka f-1
adalah fungsi yang memetakan y ke x, ditulis x = f-1(y). Sebagai contoh f : A →B fungsi
bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan setiap elemen B dengan tepat
satu elemen pada A. Invers fungsi f dinyatakan dengan f-1 seperti dibawah ini:
18
Dalam fungsi invers terdapat rumus khusus seperti berikut:
20
Soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi dan relasi berdasarkan pemahaman anda sendiri! Apa
yang dimaksud dengan domain, kodomain, dan range ?
2. Diketahui
A = {1, 2, 3, 4, 5}, B = {2, 3, 4, 5, 6} C = {2, 4, 6, 8}
Tentukan sifat dari fungsi dalam bentuk himpunan pasangan berurutan di atas.
3. Diketahui fungsi linear f : x → f(x) = ax + b dengan nilai f(0) = 4 dan nilai f(4) = -4.
Ditanyakan:
a. Hitunglah nilai a dan b, kemudian tuliskan rumus untuk fungsi f(x).
b. Tentukan titik-titik potong fungsi f dengan sumbu X maupun sumbu Y.
c. Gambarlah grafik fungsi f pada bidang Cartesius untuk daerah asal D f = {x | x ∈ R}.
4. Diberikan dua buah fungsi:
f(x) = 3x2 + 4x + 1
g(x) = 6x
Tentukan:
a) (f o g)(x)
b) (f o g)(2)
Jawaban Soal:
21
2. Tentukan sifat dari fungsi dalam bentuk himpunan pasangan berurutan di atas.
3. Jawab:
a. f(x) = ax + b
Untuk f(0) = 4, diperoleh:
(0) + b = 4
b=4
Untuk f(4) = –4
a(4) + b = –4
4a + b = –4
4a = –4 – 4
4a = –8
a = –2
Karena nilai a = –2 dan b = 4, maka rumus untuk
b. Fungsi f(x) adalah sebagai berikut
f(x) = ax + b
f(x) = (–2)x + 4
f(x) = –2x + 4
y = f(x) = –2x + 4
Titik potong dengan sumbu X diperoleh apabila nilai y = 0
y = –2x + 4
22
0 = –2x + 4
2x = 4
x=2
y=4
sehingga koordinat titik dimana x = 0 adalah (0, 4)
c. Dengan demikian, kurva grafik fungsi y = f(x) = –2x + 4 akan memotong sumbu X
di titik (2, 0) dan memotong sumbu Y di titik (0, 4).
4. Diketahui:
f(x) = 3x2 + 4x + 1
g(x) = 6x
Jawab:
a) (f o g)(x)
= 3(6x)2 + 4(6x) + 1
= 108x2 + 24x + 1
= 18x2 + 24x + 1
b) (f o g)(2)
(f o g)(x) = 108x2 + 24x + 1
(f o g)(2) = 108(2)2 + 24(2) + 1
(f o g)(2) = 432 + 48 + 1 = 481
23
5. Pembahasan
24
Rubrik penilaian
No Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Skor Skor Maksimal
jawaban benar
Langkah benar, 10
jawaban salah
Langkah dan 0
jawaban salah
Langkah salah, 10
jawaban benar
Langkah benar, 5
jawaban salah
Langkah dan 0
jawaban salah
26
27