Anda di halaman 1dari 27

RESUME KAPITA SELEKTA 2

NAMA: SINTA NURIZKILLAH

NIM: 1908105036

KELAS: 4A/ TADRIS MATEMATIKA

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Kompetensi Dasar:

3.5 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan
fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan
ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya.

3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers serta sifat-
sifatnya serta menentukan eksistensinya.

4.5 Menganalisa karakteristik masing-masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik puncak,
asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)|dsb.

4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan operasi invers suatu fungsi.

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.5.1 Mengetahui dan menentukan (relasi, fungsi, fungsi linear)

3.5.2 Memahami Notasi, Domain, Range, ekspresi simbolik, dan Grafik Suatu Fungsi

3.5.3 Mengetahui (Fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional)

3.6.1 Menentukan konsep (fungsi komposisi dan fungsi invers)

3.6.2 Mengetahui sifat-sifat operasi serta eksistensi (fungsi komposisi, dan fungsi invers)

4.5.1 Menganalisis karakteristik grafik fungsi

4.5.2 Menganalisi karakteristik grafik fungsi kuadrat

4.5.3 Menganalisi karakteristik grafik fungsirasional

4.6.1 Mencari solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan operasi komposisi pada fungsi

4.6.2 Mencari solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan operasi invers pada fungsi

1
Materi: Fungsi

Subbmateri:

1. Konsep Dasar
A. Relasi
B. Fungsi
2. Istilah-istilah yang terdapat pada fungsi
A. Notasi
B. Domain
C. Range
D. Ekspresi Simbolik
E. Grafik fungsi
3. Macam-macam fungsi
A. Fungsi Linear
B. Fungsi Kuadrat
C. Fungsi Rasional
4. Konsep Fungsi
A. Fungsi Komposisi
B. Fungsi Invers
5. Sifat-sifat operasi fungsi komposisi dan fungsi invers
A. Sifat-Sifat operasi fungsi komposisi
B. Sifat-Sifat operasi fungsi Invers
6. Karakteristik grafik fungsi
7. Karakteristik grafik fungsi kuadrat
8. Karakteristik grafik fungsi rasional
9. Solusi operasi komposisi pada fungsi
A. Sifat-sifat fungsi komposisi
B. Contoh soal
10. Solusi operasi invers pada fungsi
A. Cara menentukan fungsi invers
B. Contoh soal

2
Peta Konsep
FUNGSI

SIFAT FUNGSI JENIS FUNGSI OPERASI FUNGSI

1. Fungsi Surjektif 1. Fungsi Linear 1. Penjumlahan


2. Fungsi Injektif 2. Fungsi Kuadrat 2. Pengurangan
3. Fungsi Bijektif 3. Fungsi Rasional 3. Perkalian

4. Pembagian

5.

3
Pembahasan:

1. Konsep Dasar
A. Relasi
Selera makan dalam sebuah keluarga, setiap anggota mempunyai selera makan yang
berbeda- beda. Maka t erjadilah hubungan ant ara masing-masing anggota keluarga
tersebut dengan jenis makanan yang disukainya. Dalam suatu kelas terdapat kegemaran
olahraga yang disukai siswa, dan setiap siswa mempunyai kegemaran yang berbeda. Maka
terjadilah hubungan antara teman- teman anda dengan jenis olahraga yang disukainya.
Dua contoh diatas, yaitu tentang selera makan dan kegemaran olahraga
yang menunjukan adanya hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota
himpunan yang lain. Dalam matematika, konsep hubungan tersebut dinamakan relasi.
Secara sederhana, relasi dapat diartikan sebagai hubungan. Hubungan yang dimaksud
disini adalah hubungan antara daerah asal (Domain) dan daerah kawan (Kodomain). Kedua
jenis daerah akan dijelaskan kemudian. Pada relasi, tidak ada at uran khusus untuk
memasangkan setiap anggota himpunan daerah asal ke daerah kawan. Aturan hanya terikat
atas pernyataan relasi tersebut . Setiap anggota himpunan daerah asal boleh mempunyai
pasangan lebih dari satu atau boleh juga tidak memiliki pasangan.
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu ke himpunan
lain. Suatu relasi dari himpunan ke himpunan adalah pemasangan atau perkawanan atau
korespondensi dari anggota- anggota himpunan ke anggota-anggota himpunan.
a. Definisi Relasi
Definisi Relasi yaitu “Misalkan A dan B adalah himpunan. Relasi dari A ke B adalah
aturan pengaitan/ pemasangan anggota-anggota A dengan anggota-anggota B.
Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada anggota
himpunan yang saling berpasangan”. Berikut contoh soal yang berkaitan dengan
relasi.
Setiap orang dari Kalian pasti punya nomor sepatu, nomor celana atau
nomor baju masing-masing. Misalnya ukuran sepatu Ardi adalah 39, Dani adalah 40,
Aqil adalah 42, Rano adalah 40 Dian adalah 34, Rani adalah 35 dan Dewi 33. Setiap
orang memiliki ukuran unik (tunggal) dan beberapa orang bisa memiliki ukuran sepatu
yang sama, misalnya Dani dan Rano. Tetapi, tidak ada orang yang memiliki ukuran
sepatu lebih dari satu. Kita menyatakan hubungan atau relasi ini sebagai fungsi dan
dapat digambarkan pada diagram panah berikut.

4
Hubungan tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuk pasangan berurut: (Ardi,
39), (Dani, 40), (Aqil, 42), (Rano, 40), (Dian, 34), (Rani, 35), (Dewi, 33). Hubungan
antara Ardi dengan angka 39 adalah nomor sepatu yang digunakan. Begitu juga
hubungan Dani, Aqil, dan nama-nama lain yang ada pada himpunan A dengan angka-
angka yang ada pada himpunan B dari gambar diagram panah di atas hubungan nomor
sepatu yang digunakan. Jadi dua himpunan di atas dihubungkan oleh aturan nomor
sepatu dan dikan dengan garis panah yang menghubungkan anggota kedua himpunan.
Aturan yang menghubungkan kelompok nama dengan kelompok nomor sepatu pada
Gambar 1.4 disebut relasi antara kelompok nama pada himpunan A dengan nomor
sepatu pada himpunan B, relasinya adalah ‘nomor sepatu yang digunakan’.

b. Cara Menyatakan Relasi


Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu dengan diagram
panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cartesius. Berikut pembahasannya.

1) Dagram Panah

Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah
panah yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B.

Misalnya, ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta
untuk menyebutkan warna favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti
menyukai warna ungu, Amir menyukai warna hitam, dan Rizki menyukai warna
merah. Dari hasil uraian tersebut, terdapat dua buah himpunan. Himpunan pertama
adalah himpunan anak, kita sebut himpunan A dan himpunan yang kedua adalah
himpunan warna, kita sebut himpunan B. Hubungan antara himpunan A dan
himpunan B dapat di ilustrasikan dengan diagram panah seperti berikut:

5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diagram panah di atas merupakan relasi antara
anak dengan warna yang mereka sukai. Relasi antara kedua himpunan tersebut
dapat dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A
dengan anggota himpunan B.

2) Himpunan Pasangan berurutan

Caranya dengan memasangkan himpunan A dengan himpunan B secara


berurutan. Kita dapat mengambil contoh dari contoh diagram panah tadi.

Ali menyukai warna merah

Siti menyukai warna ungu

Amir menyukai warna hitam

Rizki menyukai warna merah

Dari uraian di atas kita dapat menyatakan relasinya dengan himpunan pasangan
berurutan seperti berikut:

(Ali, merah), (Siti, ungu), (Amir, hitam), (Rizki, merah).

Jadi, relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan sebagai


himpunan pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B.

3) Diagram Cartesius

Menyatakan relasi antara dua himpunan dari pasangan berurutan yang


kemudian dituliskan dalam bentuk dot (titik-titik). Contoh dari relasi antara anak
dengan warna kesukaannya yaitu himpunan A = {Ali, Siti, Amir, Rizki} dan
himpunan B = {merah, ungu, hitam}, dapat digambarkan dalam bentuk diagram
Cartesius seperti di bawah ini:

6
B. Fungsi
Setelah Kalian memahami masalah relasi, sekarang Kita kembangkan pembahasan dengan
mempelajari fungsi. Kalian akan mempelajari menentukan notasi fungsi, daerah asal,
daerah hasil, ekspresi simbolik fungsi, serta skesta grafik fungsi linear, fungsi kuadrat dan
fungsi rasional.
a. Definisi Fungsi
Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan b adalah suatu relasi yang
memasangkan setiap elemen dari A secara t unggal, dengan elemen pada B. Fungsi atau
pemet aan adalah hubungan khusus antara dua himpunan, dimana set iap anggot a himpunan
pertama yang disebut sebagai daerah asal (domain) tepat memiliki satu pasangan anggota
himpunan kedua atau disebut sebagai daerah kawan (kodomain). Fungsi juga disebut
sebagai relasi yang mempunyai ciri khusus.
Misalkan A dan B himpunan. Fungsi f dari A ke B adalah suatu aturan
pengaitan yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota
himpunan B.
Fungsi atau pemetaan adalah suatu relasi (hubungan) dari himpunan ke
himpunan B dimana setiap x E A dipasangkan (dihubungkan) dengan satu dan hanya
satu y E B. Jika fungsi itu diberi nama ‘f, maka fungsi tersebut dituliskan dengan
lambang f: AB (dibaca: f memetakan A ke B). Berikut contoh fungsi:

b. Sifat – Sifat Fungsi


1) Fungsi Surjektif

7
Suatu fungsi f : A → B disebut fungsi surjektif atau fungsi onto atau
fungsi kepada jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f sama dengan himpunan
B atau Rf = B. Contoh dalam diagram panah.

A : {1, 2, 3, 4} , B : {a, b, c}
Fungsi f : A → B dinyatakan dalam pasangan terurut : f = {(1, a), (2, c), (3,
b), (4, c)}.
Tampak bahwa daerah hasil fungsi f adalah Rf : {a, b, c} dan
Rf = B maka fungsi f adalah fungsi surjektif atau fungsi onto atau fungsi
kepada
Fungsi f : A → B disebut fungsi into atau fungsi ke dalam
jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f merupakan
himpunan bagian murni dari himpunan B atau Rf  B.

2) Fungsi Injektif
Fungsi f : a → B disebut fungsi injektif (fungsi satu-satu) jika dan
hanya jika untuk tiap a1, a2  A dan a1  a2 berlaku f (a1)  f (a2).
Contoh : A : {1,2,3} , B : {a,b,c}
f : A → B dinyatakan dalam pasangan terurut f : {(1, a), (2, b), (3, c)}. Tampak
bahwa tiap anggota A yang berbeda mempunyai peta yang berbeda di B
Fungsi f adalah fungsi injektif atau satu-satu.

3) Fungsi Bijektif
Fungsi f : A → B disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f
sekaligus merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif.
8
Contoh Soal:

A : {1, 2, 3} , B : {a, b, c}

Fungsi f : A → B, dinyatakan dalam pasangan terurut f : {(1, a), (2, c), (3,
b)}.
Tampak bahwa fungsi f adalah fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif.
fungsi f adalah fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu.
c. Operasi Aljabar Fungsi
Jenis operasi aljabar sering dijumpai dalam himpunan bilangan riil, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan. Operasi aljabar
pada bilangan riil dapat diterapkan pada aljabar fungsi, yaitu jika diketahui fungsi f(x)
dan g(x), dan n bilangan rasional.
Operasi aljabar pada fungsi didefinisikan sebagai berikut:
 Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan daerah asal
Dg, maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalan, dan
pembagian dinyatakan sebagai berikut.
 Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai (f +g)(x) = f(x) + g(x) dengan
daerah asal Df+g = Df ∩ Dg
 Selisih f dan g ditulis f – g didefinisikan sebagai (f – g)(x) = f(x) – g(x) dengan
daerah asal Df – g = Df∩Dg.
 Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai (f × g)(x) = f(x) × g(x)
dengan daerah asal Df × g = Df∩Dg.
𝑓 𝑓 𝑓(𝑥)
 Pembagian f dan g ditulis 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑔) (𝑥 ) = 𝑔(𝑥) dengan daerah
𝑓
asal D 𝑔 = Df ∩ Dg
Contoh Soal:

Diketahui fungsi-fungsi f dan g ditentukan dengan rumus f (x) = 2x – 10 dan g


(x) = 2x -1
Tentukan nilai fungsi-fungsi berikut, kemudian tentukan daerah asalnya.
a. (f + g) (x)
b. (f – g) (x)
c. (f x g) (x)
𝑓
d. (𝑔) (𝑥 )
Alternatif Penyelesaian:
Daerah asal fungsi f(x) = 2x - 10 adalah Df : {x | x  R}
1
Daerah asal fungsi g(x) =√2𝑥 − 1 adalah Dg : {x | x  2, x  R}

a. Jumlah fungsi f (x) dan g (x) adalah


(f + g) (x) = f (x) + g (x) = 2x – 10 + √2𝑥 − 1
9
Daerah asal fungsi (f + g) (x) adalah
D f + g = Df∩Dg
1
= {x | x  R} ∩ {x | x  , x  R}
2
1
= {x | x  2, x  R}
b. Selisih fungsi f (x) dan g (x) adalah
(f – g) (x) = f (x) – g (x) = 2x – 10 - √2𝑥 − 1
Daerah asal fungsi (f - g) (x) adalah
D f - g = Df∩Dg
1
= {x | x  R} ∩ {x | x  2, x  R}
1
= {x | x  2, x  R}

c. Perkalian fungsi f (x) dan g (x) adalah


(f x g) (x) = f (x) x g (x) = (2x – 10) (√2𝑥 − 1) = 2x √2𝑥 − 1- 10 √2𝑥 − 1
Daerah asal fungsi (f x g) (x) adalah
D f x g = Df∩Dg
1
= {x | x  R} ∩ { x | x  2, x  R}
1
= {x | x  2, x  R}
d. Pembagian fungsi f (x) dengan g (x) adalah
𝑓 𝑓(𝑥) 2𝑥−1
(𝑔) (𝑥 )= 𝑔(𝑥) =
√2𝑥−1
𝑓
𝐷𝑔 = Df ∩ Dg dan g(x) ≠ 0
1
= {x | x  R} ∩ {x | x  2, x  R dan √2𝑥 − 1> 0}
1 1
= {x | x 2, x  R dan x > 2}
1
= {x | x >2, x  R }

2. Istilah-istilah yang terdapat pada fungsi


A. Notasi
a. Notasi Relasi
R : A B, artinya R relasi dari himpunan A ke himpunan B. Relasi biner R
antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A  B. Notasi: R  (A  B).
Relasi pada himpunan A adalah relasi dari himpunan A ke himpunan A , dimana R 
(A  A).
b. Notasi Fungsi
Jika f suatu fungsi yang memetakan/memasangkan setiap x anggota himpunan
A (X ∈ A) dengan tepat satu y anggota himpunan B, maka dapat ditulis: f: x → y
(dibaca: f memetakan x ke y) y disebut bayangan x oleh fungsi f dan dinyatakan
dengan f (x).
10
Jadi, f(x) adalah nilai y untuk sebuah nilai x yang diberikan, sehingga dapat
ditulis y= f(x) yang berarti bahwa y adalah fungsi dari x. Dalam hal tersebut, nilai dari
y bergantung pada nilai x, maka dapat dikatakan bahwa y adalah fungsi dari x.
Contoh Soal.
Diketahi f : A → B dan dinyatakan oleh rumus f(x) = 2x – 1.
Jika daerah asal A ditetapkan A : {x | 0  x  4. x  R}
a. Tentukan f (0), f (1), f (2), f (3) dan f (4).
b. Gambarkan grafik fungsi y : f (x) = 2x – 1 dalam bidang kartesius.
c. Tentukan daerah hasil dari fungsi f.
Alternatif Penyelesaian:
a. f (x) = 2x – 1, maka :
f (0) = 2.0 – 1 = -1
f (1) = 2.1 – 1 = 1
f (2) = 2.2 – 1 = 3
f (3) = 2.3 – 1 = 5
f (4) = 2.1 – 1 = 7
b. Grafik fungsi y : f (x) = 2x – 1

c. Daerah hasil fungsi f → Rf = {y | -1  y  7, y  R}


B. Domain
a. Domain Relasi

Daerah asal atau bisa disebut domain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong dimana
sebuah relasi didefinisikan.

b. Domain Fungsi
Domain atau ranah suatu fungsi adalah suatu himpunan nilai-nilai "masukan" tempat
fungsi tersebut terdefinisi (ada). Sebagai contoh, domain fungsi sinus adalah bilangan

11
riil, sedangkan domain fungsi akar kuadrat adalah bilangan riil yang lebih besar dari nol
(dengan mengabaikan bilangan kompleks). Pada sistem koordinat Cartesius, domain
dilambangkan oleh sumbu x atau absis. Fungsi atau himpunan A.

C. Kodomain
a. Kodomain Relasi

Daerah kawan atau biasa disebut kodomain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong
dimana anggota domain memiliki pasangan sesuai relasi. Himpunan B pada suatu fungsi
atau pemetaan.

b. Kodomain Fungsi
Kodomain adalah seluruh anggota himpunan daerah kawan. kodomain biasanya
terletak di sebelah kanan. Kodomain adalah daerah himpunan kawan, atau himpunan
yang memuat elemen kedua himpunan pasangan berurut relasi R

D. Range
a. Range Relasi
Daerah hasil atau biasa disebut range suatu relasi adalah sebuah himpunan bagian dari
daerah kawan (kodomain) yang anggotanya adalah pasangan anggota domain yang
memenuhi relasi yang didefinisikan.
Sebuah relasi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan dalam variabel x dan y,
sebagai contoh: y = 2x dan y = x2. Nilai x merupakan domain relasi dan nilai y merupakan
daerah hasil relasi. Pada persamaan y = 2x, jika domain x dibatasi oleh 0 < x ≤ 5, untuk x
bilangan riil, maka daerah hasilnya adalah 0 < y ≤ 10. Akan tetapi, tidak semua relasi dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan. Perhatikan gambar berikut.

Berdasarkan Gambar 1.9, dapat diketahui bahwa:

(i) Seluruh titik pada x > 0 dan y > 0 merupakan contoh relasi.

(ii) Kesepuluh titik-titik pada Gambar 1.9 (ii) merupakan contoh relasi

b. Range Fungsi

12
Range sebuah fungsi adalah kumpulan angka-angka yang dapat dihasilkan fungsi.
Dengan kata lain, range adalah kumpulan nilai y yang Anda dapatkan jika Anda
memasukkan semua nilai x yang mungkin ke dalam fungsi.

E. Ekspresi Simbolik
F. Grafik fungsi
3. Macam-macam fungsi
A. Fungsi Linear
a. Pengertian Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi y = f(x) dengan f(x) = ax + b (a, b ∈ R dan a ≠ 0) untuk
semua x dalam daerah asalnya. Fungsi linear juga dikenal sebagai fungsi polinom (suku
banyak) berderajat satu dalam variable x.
b. Bentuk Grafik Fungsi Linear
Grafik fungsi linear y = f(x) = ax + b dalam bidang Cartesius berupa garis lurus yang
tidak sejajar dengan sumbu X maupun sumbu Y. Grafik fungsi linear ini memotong
sumbu Y di sebuah titik dengan ordinat y = b. Bilangan a disebut gradien atau koefisien
arah dari garis lurus tersebut, dan a = tan α dimana α merupakan sudut yang dibentuk
oleh garis lurus terhadap sumbu X positif. Perhatikan gambar grafik fungsi linear di
bawah ini.

B. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah sebuah fungsi polinom yang memiliki peubah/variabel dengan
pangkat tertingginya adalah 2 (dua).
Secara umum fungsi kuadrat memiliki bentuk umum seperti berikut ini:
f(x) = ax2 + bx + c, a ≠ 0
dengan f(x) = y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas, sedangkan a, dan
b merupakan koefisien dan c adalah suatu konstanta.
Hal ini tentunya berbeda dengan yang dinamakan persamaan kuadrat, yang mana
persamaan kuadrat memiliki variabel dengan pangkat tertingginya adalah dua dan
berbentuk persamaan.
Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut:
ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0

13
dengan x adalah variabel bebas, a dan b adalah koefisien, serta c adalah konstanta. Grafik
fungsi kuadrat berbentuk parabola yang dapat digambarkan menggunakan langkah-langkah
tertentu.
a. Jenis-jenis Fungsi Kuadrat
1) Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b dan c adalah 0, maka fungsi kuadrat menjadi:

y = ax2

yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki nilai puncak
di titik (0,0)

2) Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b bernilai 0, maka fungsi kuadrat akan berbentuk:
y = ax2 + c

yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki titik puncak
di (0,c)

3) Jika titik puncak ada di titik (h,k), maka fungsi kuadrat menjadi:

y = a(x – h)2 + k

dengan hubungan a, b, dan c dengan h, k adalah sebagai berikut:

b. Grafik Fungsi Kuadrat


Cara melukis sebuah grafik fungsi kuadrat. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan sumbu simetri: x = – b/2a
2. Menentukan titik potong kurva dengan sumbu x: misalkan y = 0, maka ax2 + bx +
c=0
3. Menentukan titik potong dengan sumbu y: misalkan x = 0, maka y = c

4. Menentukan titik puncak:

Selain itu, terdapat ciri khusus dari grafik parabola dilihat dari fungsinya. Jika a
> 0 maka parabola terbuka ke atas jika sebaliknya maka parabola terbuka ke bawah.

Kemudian pada fungsi kuadrat terdapat istilah diskriminan yang memiliki


bentuk:

D = b2 – 4ac
Keterangan
 Jika D > 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang berbeda dan memotong di
dua titik.

14
 Jika D = 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang sama, sehingga kurva hanya
akan menyinggung sumbu x di satu titik.
 Jika D < 0 maka kurva tidak menyentuh sumbu x sama sekali.

Grafik Fungsi Kuadrat


Dari ciri khusus yang dijelaskan di atas, berikut di bawah ini merupakan
bentuk-bentuk grafik fungsi kuadrat secara umum beserta sedikit penjelasannya:

C. Fungsi Rasional

Fungsi rasional adalah fungsi yang memetakan suatu bilangan real x ke bilangan
rasional . dengan dan adalah polinom-polinom dan h(x) tidak sama dengan
nol.

Fungsi rasional yang paling sederhana adalah fungsi y = 1/x dan fungsi y = 1/x²,
yang keduanya memiliki pembilang konstanta dan penyebut polinomial dengan satu suku,
serta kedua fungsi tersebut memiliki domain semua bilangan real kecuali x ≠ 0.

15
Fungsi y = 1/x

Fungsi ini disebut juga sebagai fungsi kebalikan karena setiap kita mengambil
sembarang x (kecuali nol) maka akan menghasilkan kebalikannya sebagai nilai dari fungsi
tersebut. Hal ini berarti x yang besar akan menghasilkan nilai fungsi yang kecil, demikian
pula sebaliknya. Tabel dan grafik dari fungsi tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini.

Tabel dan grafik di atas memunculkan beberapa hal yang menarik. Pertama, grafik
tersebut lolos uji garis vertikal, artinya, setiap garis vertikal pada bidang koordinat
Cartesius memotong grafik pada maksimal satu titik. Sehingga, y = 1/x merupakan suatu
fungsi. Kedua, karena pembagian tidak terdefinisi ketika pembaginya nol, maka nol tidak
memiliki pasangan, yang menghasilkan jeda pada x = 0.

Hal ini sesuai dengan domain dari fungsi tersebut, yaitu semua x anggota bilangan real
kecuali 0. Ketiga, fungsi tersebut merupakan fungsi ganjil, dengan salah satu cabangnya
berada di kuadran I sedangkan yang lainnya berada di kuadran III. Dan yang terakhir, pada
kuadran I, ketika xmenuju tak hingga, nilai y menuju dan mendekati nilai nol. Secara
simbolis dapat ditulis sebagaix → ∞, y → 0.

Secara grafis, kurva dari grafik fungsi tersebut akan mendekati sumbu-x
ketika x mendekati tak hingga. Selain itu kita juga dapat mengamati bahwa
ketika x mendekati nol dari kanan maka nilaiy akan mendekati bilangan real positif yang
sangat besar (positif tak hingga): x → 0+, y → ∞. Sebagai catatan, tanda + atau – yang
terletak di atas mengindikasikan arah dari pendekatan, yaitu dari sisi positif (+) atau dari
sisi negatif (–).

Fungsi y = 1/x²

Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat menduga bahwa grafik dari fungsi ini akan
jeda ketika x = 0. Akan tetapi karena kuadrat dari sembarang bilangan negatif adalah
bilangan positif, cabang-cabang dari grafik fungsi ini akan berada di atas sumbu-x.
Perhatikan bahwa fungsi y = 1/x² merupakan fungsi genap.
16
Serupa dengan y = 1/x, nilai x yang mendekati positif tak hingga, menghasilkan y yang
mendekati nol: x → ∞, y → 0. Hal ini merupakan salah satu indikasi dari sifat asimtot
dalam arah horizontal, dan kita mengatakan y = 0 merupakan asimtot horizontal dari
fungsi y = 1/x dan y = 1/x². Secara umum,

Asimtot Horizontal “Diberikan suatu konstanta k, garis y = k merupakan asimtot


horizontal dari fungsi V(x) jika x bertambah tanpa batas, menyebabkan V(x)
mendekati k: x → –∞, V(x) → k atau x → ∞, V(x) → k”.

Pada gambar (a) di bawah ini menunjukkan garis asimtot horizontal pada y =
1, yang menggambarkan grafik f(x) sebagai translasi grafik y = 1/x ke atas sejauh
1 satuan. Gambar (b) menunjukkan garis asimtot horizontal pada y = –2, yang
menggambarkan grafik g(x) sebagai pergeseran grafik y= 1/x² ke bawah sejauh 2
satuan.

Contoh 2: Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional

17
Berdasarkan gambar (b) di atas, gunakan notasi matematika untuk,

1. Mendeskripsikan sifat dari ujung grafik tersebut.


2. Mendeskripsikan apa yang terjadi ketika x mendekati nol.

Pembahasan

1. Ketika x → –∞, g(x) → –2. Ketika x → ∞, y → –2.


2. Ketika x → 0–, g(x) → ∞. Ketika x → 0+, y → ∞.

4. Konsep Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers


A. Fungsi Komposisi
Fungsi Komposisiadalah gabungan dari beberapa fungsi yang ada. Fungsi Komposisi
disimbolkan dengan “ o “ (Bundaran). Contoh gabungan dari dua Fungsi yaituf o g (x) = f(
(g(x)) dan g o f(x) = g(f(x)). Artinya ada dua gabungan yaitu fungsi f(x) dengan fungsi
g(x).

B. Fungsi Invers
Fungsi invers atau fungsi kebalikan merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dari
fungsi asalnya. Suatu fungsi f memiliki fungsi invers (kebalikan) f-1 jika f merupakan
fungsi satu-satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut:
(f-1)-1 = f
Misalkan f fungsi yang memetakan x ke y, sehingga dapat ditulis y = f(x), maka f-1
adalah fungsi yang memetakan y ke x, ditulis x = f-1(y). Sebagai contoh f : A →B fungsi
bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan setiap elemen B dengan tepat
satu elemen pada A. Invers fungsi f dinyatakan dengan f-1 seperti dibawah ini:

Ada 3 langkah untuk menentukan fungsi invers, yaitu:

1. Ubahlah bentuk y = f(x) menjadi bentuk x = f(y).


2. Tuliskan x sebagai f-1(y) sehingga f-1(y) = f(y).
3. Ubahlah variabel y dengan x sehingga diperoleh rumus fungsi invers f-1(x).

18
Dalam fungsi invers terdapat rumus khusus seperti berikut:

5. Sifat-sifat operasi fungsi komposisi dan fungsi invers


A. Sifat-Sifat operasi fungsi komposisi
Komposisi fungsi memiliki tiga sifat yaitu tidak komutatif, asosiatif, dan memiliki
elemen identitas. Sifat-sifat komposisi fungsi dapat memudahkan kita untuk menyelesaikan
masalah terkait komposisi fungsi dengan tepat. Berikut ini adalah ketiga sifat fungsi
komposisi.

B. Sifat-Sifat operasi fungsi Invers


Fungsi akan menghasilkan invers yang juga merupakan fungsi bijektif. Pada
pembahasan kali ini, kita akan fokus pada sifat-sifat dari fungsi invers beserta kaitannya
dengan komposisi fungsi.
Misalkan fungsi f (x) dan g (x) merupakan fungsi-fungsi yang bijektif, maka invers
dari kedua fungsi ini yaitu f -1 (x) dan g -1 (x) pastilah merupakan fungsi serta (f o g) (x),
(g o f) (x),
(f -1 o g -1 ) (x), (g -1 o f -1 ) (x) dan komposisi lainnya juga mungkin merupakan fungsi.
Pelajari diagram berikut ini dengan seksama.
19
Dari diagram di atas diketahui bahwa, fungsi f (x) memetakan setiap anggota dari
himpunan A ke himpunan B dan g (x ) melanjutkan pemetaan ini dari setiap anggota di
himpunan B ke himpunan C, sehingga fungsi komposisi (g o f) (x) memetakan setiap
anggota di himpunan A langsung ke himpunan C.
Invers dari fungsi-fungsi tersebut melakukan pemetaan yang berkebalikan yaitu g -1
(x) memetakan setiap anggota dari himpunan C ke himpunan B, dan f -1 (x) melanjutkan
pemetaan dari himpunan B ke himpunan A, sehingga fungsi komposisi dari fungsi-fungsi
invers ini yaitu (f -1 o g -1 ) (x) memetakan setiap anggota dari himpunan C langsung ke
himpunan A. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan sifat-sifat fungsi invers sebagai
berikut.

20
Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi dan relasi berdasarkan pemahaman anda sendiri! Apa
yang dimaksud dengan domain, kodomain, dan range ?
2. Diketahui
A = {1, 2, 3, 4, 5}, B = {2, 3, 4, 5, 6} C = {2, 4, 6, 8}
Tentukan sifat dari fungsi dalam bentuk himpunan pasangan berurutan di atas.
3. Diketahui fungsi linear f : x → f(x) = ax + b dengan nilai f(0) = 4 dan nilai f(4) = -4.
Ditanyakan:
a. Hitunglah nilai a dan b, kemudian tuliskan rumus untuk fungsi f(x).
b. Tentukan titik-titik potong fungsi f dengan sumbu X maupun sumbu Y.
c. Gambarlah grafik fungsi f pada bidang Cartesius untuk daerah asal D f = {x | x ∈ R}.
4. Diberikan dua buah fungsi:
f(x) = 3x2 + 4x + 1
g(x) = 6x
Tentukan:
a) (f o g)(x)
b) (f o g)(2)

5. Invers dari fungsi adalah f -1 (x) =.....

Jawaban Soal:

1. Berikut adalah pengertian relasi, fungsi, domain, kodomain, dan range


 Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada anggota himpunan yang
saling berpasangan
 Fungsi atau pemetaan adalah suatu relasi (hubungan) dari himpunan ke
himpunan B dimana setiap x E A dipasangkan (dihubungkan) dengan satu dan hanya
satu y E B.
 Domain adalah seluruh anggota himpunan daerah asal. Domain biasanya terletak di sebelah
kiri.
 Kodomain adalah seluruh anggota himpunan daerah kawan. kodomain biasanya terletak di
sebelah kanan.
 Range adalah hasil himpunan dalam daerah kawan yang terpasang oleh anggota himpunan
awal.

21
2. Tentukan sifat dari fungsi dalam bentuk himpunan pasangan berurutan di atas.

3. Jawab:
a. f(x) = ax + b
 Untuk f(0) = 4, diperoleh:

(0) + b = 4
b=4

 Untuk f(4) = –4

a(4) + b = –4
4a + b = –4
4a = –4 – 4
4a = –8
a = –2
Karena nilai a = –2 dan b = 4, maka rumus untuk
b. Fungsi f(x) adalah sebagai berikut
 f(x) = ax + b
f(x) = (–2)x + 4
f(x) = –2x + 4
y = f(x) = –2x + 4
 Titik potong dengan sumbu X diperoleh apabila nilai y = 0

y = –2x + 4

22
0 = –2x + 4
2x = 4
x=2

sehingga koordinat titik dimana y = 0 adalah (2, 0)

 Titik potong dengan sumbu Y diperoleh apabila nilai x = 0


y = –2x + 4
y = –2(0) + 4
y=0+4

y=4
sehingga koordinat titik dimana x = 0 adalah (0, 4)

c. Dengan demikian, kurva grafik fungsi y = f(x) = –2x + 4 akan memotong sumbu X
di titik (2, 0) dan memotong sumbu Y di titik (0, 4).

4. Diketahui:

f(x) = 3x2 + 4x + 1

g(x) = 6x

Jawab:

a) (f o g)(x)
= 3(6x)2 + 4(6x) + 1
= 108x2 + 24x + 1
= 18x2 + 24x + 1
b) (f o g)(2)
(f o g)(x) = 108x2 + 24x + 1
(f o g)(2) = 108(2)2 + 24(2) + 1
(f o g)(2) = 432 + 48 + 1 = 481

23
5. Pembahasan

24
Rubrik penilaian
No Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Skor Skor Maksimal

1 Menjelaskan Pengertian Jawaban benar, 20 20


dasar lengkap dan
dan konsep
terdapat kata
fungsi
kunci
Jawaban benar 15
terdapat kata
kunci , tidak
lenkap
Jawaban benar 10
dan hanya
terdapat kata
kunsinya saja
Menjawab 5
panjang tidak
lengkap dan
idak ada kata
kunci
2 Menentukan Sifat- Langkah 20 20
sifat fungsi da
njawaban benar
Langkah 15
salah
, jawaban benar
Langkah 10
benar
, jawaban salah
Langkah 5
da
njawaban salah,
mengisi banyak
3 Menyelesaikan fungsi Langkah 25 20
linear beserta grafiknya da
njawaban benar,
tepat, grafik
benar
25
Langkah 20
salah
, jawaban benar
Langkah 10
benar
, jawaban salah
Langkah 5
da
njawaban salah,
proses benar
4 Menentukan dan Langkah 20 20
an soal fungsi da
menyelesaik
komposisi njawaban benar
Langkah salah, 15

jawaban benar

Langkah benar, 10
jawaban salah

Langkah dan 0
jawaban salah

5 Menentukan Fungsi Langkah dan 15 20


Invers jawaban benar

Langkah salah, 10
jawaban benar

Langkah benar, 5
jawaban salah

Langkah dan 0
jawaban salah

Skor Maksimal 100 100


0
Skor minimal 0

26
27

Anda mungkin juga menyukai