2. Relasi
Relasi adalah hubungan antara elemen satu himpunan dengan elemen himpunan lain.
Relasi biner R antara himpunan A dan B
Himpunan bagian dari perkalian cartesian dari himpunan A dan B
R ⊆ (A × B)
B. REPRESENTASI RELASI
1. Diagram Panah
Jika pasangan elemen A dan B adalah elemen dari relasi R, gambarkan panah dari elemen A ke
elemen B yang menyatakan A berelasi dengan B.
2. Tabel
Kolom pertama menyatakan daerah asal (domain) dan kolom kedua menyatakan daerah hasil.
3. Matriks
Matriks untuk merepresentasikan relasi merupakan matriks biner atau zero-one.
2. Menghantar (transitive)
Relasi R pada himpunan A disebut menghantar jika :
(a,b) ∊ R ∧ (b,c) ∊ R, untuk semua a,b,c ∊ A
d) graf berarah relasi tolak-setangkup dicirikan dengan tidak adanya 2 busur arah berlawanan
Contoh :
R : a adalah ayah dari b → R-1 = b adalah anak dari a
2. Mengkombinasi Relasi
Relasi biner adalah himpunan pasangan terurut maka operasi himpunan lainnya juga berlaku.
3. Komposisi Relasi
Definisi komposisi 2 buah relasi :
R relasi dari A ke B
S relasi dari B ke C
Komposisi R dan S, dinyatakan dengan S o R ; adalah relasi dari A ke C, yang
didefinisikan oleh pasangan elemen A-C sedemikian
Contoh :
A = {1,2,3}
B = {2,4,6,8}
C = {s,t,u}
Relasi R menggambarkan hubungan elemen himpunan A dengan himpunan B
E. RELASI N-ARY
Relasi menghubungkan beberapa (n) himpunan.
Jika n > 2, relasi disebut relasi n-ary
Relasi n-ary memiliki peran penting dalam basis data.
Mis. A1, A2,…,An adalah himpunan. Maka relasi n-ary pada himpunan tersebut adalah :
BASIS DATA
Kumpulan tabel, salah satu modelnya yaitu model basis data relasional. Didasarkan pada
konsep relasi n-ary.
Pada basis data relasional, tiap tabel menyatakan satu relasi. Setiap kolom pada tabel disebut
atribut. Daerah asal atribut adalah himpunan tempat semua anggota atribut berada.
Tiap tabel pada basis data dinyatakan secara fisik dalam bentuk file, satu baris data pada
tabel menyatakan sebuah record, dan setiap atribut menyatakan sebuah field.
OPERASI PADA BASIS DATA RELASIONAL
Operasi yang dilakukan terhadap basis data dilakukan melalui “perintah pertanyaan” atau
“query”
Query terhadap basisdata relasional dapat dinyatakan secara abstrak dengan operasi pada
relasi n-ary
Untuk menampilkan hasil query, ada beberapa operasi yang digunakan :
a) Seleksi
Memilih baris tertentu dari suatu tabel yang memenuhi persyaratan tertentu
Operator : 𝜎
b) Proyeksi
Memilih kolom tertentu dari suatu tabel
Operator : 𝜋
c) Join
Menggabungkan dua buah tabel menjadi satu, bila kedua tabel memiliki atribut yang sama
Operator : 𝜏
3. Satu-ke-satu / Injektif
Sifat fungsi dilihat dari bayangannya
Fungsi f dikatakan satu-ke-satu jika tidak ada 2 elemen himpunan a yang memiliki bayangan
sama.
4. Pada / Surjektif
Fungsi f dinyatakan surjektif jika setiap elemen himpunan B merupakan bayangan dari 1
elemen atau lebih elemen dari himpunan A.
6. Fungsi Invers
Jika f adalah fungsi berkoresponden 1-ke-1 dari A ke B, maka kita dapat menemukan balikan
atau inversi dari f.
Dilambangkan dengan f-1
, jika f(a) = b.
G. KOMPOSISI FUNGSI DAN BEBERAPA FUNGSI KHUSUS
1. Komposisi Fungsi
Karena fungsi merupakan bentuk khusus dari relasi, kita juga dapat melakukan komposisi dari 2
buah fungsi.
2) Fungsi Ceiling
Membulatkan bilangan x ∊ R, ke atas.
Contoh : [0.5] = 1
3) Fungsi Modulo
Misalkan a adalah sembarangan bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat positif, fungsi
modulo adalah fungsi dengan operator mod.
a mod m memberikan sisa pembagian bil. bulat bila a dibagi dengan m.
Contoh : 25 mod 7 = 4
4) Faktorial
Contoh : 0! = 1
5) Eksponensial
Contoh : 43 = 4.4.4 = 64
6) Logaritmik
Contoh : 4log 64 = 3
3. Fungsi Rekursif
f dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri. Fungsi ini
disusun oleh 2 bagian :
a) Basis
nilai awal tidak mengacu pada dirinya sendiri
b) Rekurens
mendefinisikan argument fungsi dalam terminology dirinya sendiri
H. RELASI KESETARAAN DAN RELASI PENGURUTAN PARSIAL
1. Relasi Kesetaraan
Relasi R pada himpunan A disebut relasi setara jika ia reklesif, setangkup, dan menghantar.
Berdasarkan sifat yang dimilikinya, kesetaraan itu dijelaskan sebagai berikut :
1) Karena relasi bersifat setangkup, dua elemen tersebut setara
2) Karena relasi bersifat reklesif, setiap elemen setara dengan dirinya sendiri
3) Karena relasi bersifat menghantar, a dan b setara
I. KLOSUR RELASI
Relasi memiliki 3 sifat : refleksi, setangkup, dan menghantar.
Untuk membuat relasi R memiliki sifat yang kita inginkan, maka kita dapat menambahkan suatu
relasi baru, misal relasi S yang elemennya adalah elemen tambahan seminimal mungkin pada R,
agar relasi tersebut memiliki sifat yang kita inginkan.
Relasi S ini disebut klosur sifat tertentu dari R.
Ada 3 jenis klosur :
1) Klosur Refleksif
2) Klosur Setangkup
3) Klosur Menghantar
Menemukan klosur menghantar sebuah relasi dengan menentukan pasangan simpul graf berarah
yang terhubung dengan sebuah lintasan.