No Konten Uraian
1. Ringkasan materi
(Peta konsep dan
penjelasannya) RELASI DAN FUNGSI
Relasi Fungsi
1. Invers relasi
2. Komposisi relasi
3. Sifat-sifat relasi 1. Bayangan invers
4. Relasi ekuivalen 2. Jenis-jenis fungsi
5. Partisi himpunan 3. Fungsi invers
6. Hubungan partisi 4. Komposisi fungsi
dan relasi
ekuivalen
Penjelasannya:
Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen
himpunan yang lain. Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan
antara elemen 2 himpunan adalah dengan himpunan pasangan terurut.
Himpunan pasangan terurut diperoleh dari perkalian kartesian.
Sifat-sifat Relasi
1. REFLEKSIF
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a) ∈ R untuk
setiap a ∈A. Contoh: Misal A = {1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini
didefinisikan pada A, maka a. R = {(1,1), (1,3), (2,1), (2,2), (3,3),
(4,2), (4,3), (4,4)} bersifat refleksif. b. R = {(1.1), (2,2), (2,3), (4,2),
(4,3), (4,4)} bukan relasi refleksif karena (3,3) ∉R.
2. SIMETRIS
Relasi R pada himpunan A disebut simetris jika (a,b) ∈ R maka (b,a)
∈ R untuk setiap a,b∈A. Contoh: R = {(1,1), (1,2), (2,1), (2,2), (2,4),
(4,2), (4,4)}
3. TRANSITIF
Relasi R pada himpunan A disebut Transitif jika (a,b) ∈ R dan (b,c) ∈
R maka (a,c) ∈ R untuk setiap a,b,c ∈ A. Contoh: a. R = {(2,1), (3,1),
(3,2), (4,1), (4,2), (4,3)} b. Relasi habis dibagi pada bilangan bulat
positif.
Komposisi Relasi
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah
relasi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S, dinotasikan
dengan S R, adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh S R =
{(a, c) a A, c C, dan untuk beberapa b B, (a, b) R dan (b, c)
S}
Relasi Inversi
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari
relasi R, dilambangkan dengan R –1 , adalah relasi dari B ke A yang
didefinisikan oleh R –1 = {(b, a) | (a, b) R }
Relasi Ekivalen
Relasi ekuivalen adalah relasi biner yang bersifat reflektif, simetris, dan
transitif.
a = a (sifat reflektif),
Sebagai akibat dari sifat reflektif, simetris, dan transitif, semua relasi
ekuivalensi dapat menghasilkan partisi dari himpunan pendasar
menjadi kelas-kelas ekuivalensi yang saling lepas. Dua anggota dari suatu
himpunan disebut ekuivalen jika dan hanya jika mereka merupakan anggota
kelas ekuivalensi yang sama.
Pengertian Fungsi
Fungsi dalam matematika merupakan pemetaan setiap anggota sebuah
himpunan (dinamakan sebagai domain), kepada anggota himpunan yang lain
(dinamakan sebagai kodomain).
Sifat-sifat Fungsi
1. Fungsi Injektif
Disebut fungsi satu-satu . Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka
fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap dua elemen
yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B.
Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f:A→B adalah fungsi
injektif apabila a ≠ b berakibat f(a) ≠ f(b) atau ekuivalen, jika f(a) = f(b)
maka akibatnya a = b.
2. Fungsi Surjektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya
jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a
dalam domain A sehingga berlaku f ( a ) = b . Dengan kata lain, suatu
kodomain fungsi surjektif sama dengan kisarannya ( range ).
3. Fungsi Bijektif
Suatu pemetaan f: A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi
yang injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang
bijektif” atau “ A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”.
Jenis-jenis Fungsi
1. Fungsi Linier
Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan : f(x) = ax + b, a dan b konstan
dengan a ≠ 0 disebut fungsi linear
2. Fungsi Konstan
Misalkan f:A→B adalah fungsi di dalam A maka fungsi f disebut fungsi
konstan jika dan hanya jika jangkauan dari f hanya terdiri dari satu anggota.
3. Fungsi Identitas
Misalkan f:A→B adalah fungsi dari A ke B maka f disebut fungsi identitas
jika dan hanya jika range f = kodomain atau f(A)=B.
4. Fungsi Kuadrat
Fungsi f: R→R yang ditentukan oleh rumus f(x) = ax2 + bx + c dengan a,b,c
∈ R dan a ≠ 0 disebut fungsi kuadrat.
Komposisi Fungsi
(f-g)(x) = f(x)-g(x)
(-9)(x) = f(x).g(x)
(fig)(x)=f(x)/g(x)
asalkan bentuk di ruas kanan terdefinisi. Daerah asal f+g adalah irisan dari
daerah asal ƒ dan daerah asal g, yakni (x c R x=0}.