Anda di halaman 1dari 57

KALKULUS

HABIB RATU PERWIRA NEGARA


R EL ASI
PENGERTIAN RELASI

Misalkan A dan B suatu himpunan. Jika


anggota A dikaitkan dengan anggota B
berdasarkan suatu hubungan tertentu maka
diperoleh suatu relasi dari A ke B. Ditulis R :
A→B. Lebih dari

Setengah dari
Misalnya Kurang dari

Faktor dari
dll
CONTOH
Diketahui A = { 1, 2, 3, 4 } dan B = { 1,
2, 3 } . Jika himpunan A ke himpunan
B dinyatakan relasi “ kurang dari “ ,
maka lebih jelasnya dapat
ditunjukkan pada gambar di bawah :
Kurang dari
A B Diagram disamping dinamakan
diagram panah . Arah relasi
ditunjukkan dengan anak panah
1. .1
2.
dan nama relasinya adalah
.2
3. .3 “ kurang dari “
4.
MENYATAKAN RELASI

Relasi antara dua himpunan dapat


dinyatakan dengan 3 cara .

DIAGRAM HIMPUNAN DIAGRAM


PANAH PASANGAN CARTESIUS
BERURUTAN
DIAGRAM PANAH
Diketahui P = { 1, 2, 3, 4 } dan Q = { 2, 4, 6, 8
} . Gambarlah diagram panah yang
menyatakan relasi dari P dan Q dengan
hubungan “Faktor Faktor
Dari”dari
.
P Q

Jawab: 1 . .2

2 . .4

3 . .6

4 . .8
HIMPUNAN PASANGAN BERURUTAN
Himpunan A = { 1, 2, 3, … , 25} dan B = { 1, 2, 3, … ,
10 } .Tentukan himpunan pasangan berurutan yang
menyatakan relasi A ke B dengan hubungan :
kuadrat dari.

Jawab:

R={ (1,1), (4,2), (9,3),(16,4), (25,5) }


DIAGRAM CARTESIUS
Diketahui A = { 1, 2, 3, 4, 5 } dan B = { 1, 2, 3, …,
10 }.
Gambarlah diagram cartesius yang menyatakan
relasi A ke B dengan hubungan : Satu lebihnya
Jawab:
dari . 10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

1 2 3 4 5
ISTILAH-ISTILAH DALAM RELASI

Daerah asal atau biasa disebut


dengan domain suatu relasi
adalah himpunan tidak kosong Daerah hasil atau biasa
dimana sebuah relasi disebut dengan range suatu
didefinisikan. relasi adalah sebuah
himpunan bagian dari
daerah kawan (kodomain)
Daerah kawan atau biasa
yang anggotanya adalah
disebut dengan kodomain suatu
pasangan anggota domain
relasi adalah
yang memenuhi relasi yang
himpunan tidak kosong dimana
didefinisikan.
anggota domain memiliki
pasangan sesuai relasi
yang didefinisikan.
SIFAT-SIFAT RELASI
1. Sifat Reflektif
Misalkan R sebuah relasi yang didefinisikan pada himpunan P. Relasi
R dikatakan bersifat refleksif jika untuk setiap p ∈ P berlaku (p,
p) ∈ R.

Contoh: Diberikan himpunan P = {1, 2, 3}. Didefinisikan relasi


R pada himpunan P
dengan hasil relasi adalah himpunan S = {(1,1), (1,2),
(2,2), (2,3), (3,3), (3,2)}.
Relasi R tersebut bersifat reflektif sebab setiap
anggota himpunan P berpasangan
atau berelasi dengan dirinya sendiri.
SIFAT-SIFAT RELASI
2. Sifat
Simetris
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R dikatakan
bersifat simetris, apabila untuk setiap (x, y) ∈ R berlaku (y, x) ∈ R.

Contoh : Diberikan himpunan P = {1, 2, 3}. Didefinisikan


relasi R pada himpunan P dengan R = {(1,1) , (1,2),
(1,3), (2,2), (2,1), (3,1), (3,3)}. Relasi R tersebut
bersifat simetris sebab untuk setiap (x,y) ∈ R,
berlaku (y,x) ∈ R.
SIFAT-SIFAT RELASI
3. Sifat
Transitif
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R
bersifat transitif, apabila untuk setiap (x,y) ∈ R dan (y,z) ∈ R
maka berlaku (x,z) ∈ R.

Diberikan himpuan P = {1, 2, 3}. Didefinisikan relasi


Contoh: pada himpunan P dengan hasil relasi adalah himpunan
R = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,1), (3,3)}. Relasi R tersebut
bersifat transitif sebab (x,y) ∈ R dan (y,z) ∈ R
maka berlaku (x,z) ∈ R.
SIFAT-SIFAT RELASI
4. Sifat
Antisimetris
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R
dikatakan bersifat antisimetris, apabila untuk setiap (x,y) ∈ R
dan (y,x) ∈ R berlaku x = y.

Contoh: Diberikan himpunan C = {2, 4, 5}.


Didefinisikan relasi R pada himpunan C
dengan R = { (a,b) ∈ a kelipatan b, a,b ∈ C}
sehingga diperoleh R = {(2,2), (4,4), (5,5),
(4,2)}. Relasi R tersebut bersifat
antisimetris.
SIFAT-SIFAT RELASI
5. Sifat
Ekuivalensi
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R disebut
relasi ekivalensi jika dan hanya jika relasi R memenuhi sifat
refleksif, simetris, dan transitif.

Diberikan himpunan P = {1, 2, 3}. Didefinisikan


Contoh:
relasi pada himpunan P dengan R = {(1,1), (1,2),
(2,2), (2,1), (3,3)}. Relasi R tersebut bersifat
refleksif, simetris dan transitif. Oleh karena
itu relasi R merupakan relasi ekivalensi.
FUNGSI
PENGERTIAN FUNGSI

Sebuah fungsi f : x  y adalah suatu aturan yang


memasangkan tiap anggota x pada suatu himpunan
(daerah asal / domain), dengan tepat sebuah nilai y dari
himpunan kedua (daerah kawan / kodomain). Himpunan
nilai yang diperoleh disebut daerah hasil / range fungsi
tersebut .
CONTOH

B
A
. 1
0.
. 2
2. Daerah hasil/
. 3 Range
4.
. 4
6.
. 5
Daerah asal/
Domain Daerah kawan/
kodomain
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1. Fungsi A ke B adalah relasi khusus yang


memasangkan setiap anggota A dengan tepat
satu anggota B.
2. Himpunan A = { 0, 2, 4, 6 } disebut daerah
asal
( Domain ), Himpunan B = { 1, 2, 3, 4, 5 }
disebut daerah kawan ( Kodomain ), dan { 1,
2, 5 } disebut daerah hasil ( Range ).
1. PENGERTIAN FUNGSI lanj..
Korespondensi satu-satu
Fungsi dari A ke B dikatakan berkorespondensi
satu-satu jika merupakan relasi yang
menghubungkan setiap anggota A dengan tepat
satu anggota himpunan B dan sebaliknya.
NOTASI FUNGSI

Fungsi/ pemetaan dapat dinotasikan dengan


huruf kecil f , g , h , dan sebagainya.

Misal :
f : x  y dibaca f memetakkan x ke y ,
maka y = f(x) dibaca sama dengan f dari x
digunakan untuk menunjukkan bahwa y
adalah fungsi dari x ATAU menunjukkan
nilai yang diberikan oleh f terhadap x, atau
aturan yang harus dipenuhi oleh x
Contoh :
1. Untuk f(x) = 3x2 – 4x+2, cari dan sederhanakan :
a. f(5)
b. f(5+h)
c. f(5+h) – f(5)
d. [f(5+h) – f(5)]/h

2. Untuk g(x) = 2/x, maka tentukan


[g(a+h)-g(a)]/h
MENYATAKAN FUNGSI

Sama halnya dengan Relasi, suatu fungsi


juga dapat dinyatakan dengan 3 cara.
yaitu : Diagram Panah, Diagram
Cartesius, dan Himpunan Pasangan
Berurutan.
CONTOH
Diketahui A = { a, i, u, e, o } dan B = { 1, 2, 3, 4 }
a. Buatlah diagram panah yang menunjukkan
pemetaan f yang ditentukan oleh : a  1 ,
i  2 , u 1 , e  4 , o  2 .
b. Nyatakan pula dengan diagram cartesius
c . Nyatakan pula f sebagai himpunan
pasangan berurutan .
A B

Jawab: a. a.
.1
i .
.2
Diagram panah u.
.3
e.
.4
o.
b. Diagram cartesius

5
4
3
2
1

a i u e o

c. Himpunan pasangan berurutan


{ (a , 1) , (i , 2) , (u , 1) , (e , 4) , (o , 2) }
Variabel Bebas dan Terikat

Jika aturan untuk suatu fungsi diberikan oleh


sebuah persamaan berbentuk y = f(x), maka x
disebut variabel bebas, dan y disebut variabel
tak bebas/terikat.

Contoh : y = f(x)= x +2, maka x adalah


variabel bebas, dan y variabel terikat.
Daerah Asal dan Daerah Hasil

Pada suatu fungsi, selain ditentukan notasi/aturan, juga daerah


asal fungsi (domain), yang merupakan sumber nilai dari suatu
fungsi, dan daerah hasil fungsi (kodomain), yang merupakan
nilai hasil dari aturan yang ada.

Jika tidak disebutkan apapun juga, maka selalu dianggap


bahwa daerah asalnya adalah himpunan bilangan real.

Waspadai bilangan yang menyebabkan munculnya pembagian


dengan nol atau akar kuadrat bilangan negatif.
Latihan:
Carilah daerah asal dan daerah hasil dari :
a. f(x) = 2 / x-8
b. f(w) = 1 / (9-w2)1/2
c. g(x) = (x-5)/x
d. f(x) = 5x2+3x
e. f(x) = x / (x-1)
3. Grafik Fungsi
 Jika daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi
merupakan himpunan bilangan real, maka dapat
dibayangkan fungsi itu dengan cara menggambarkan
grafiknya pada bidang koordinat.

 Contoh : Tentukan daerah asal, daerah hasil dan grafik


fungsi :
i. f(x) = (x-2)/x
ii. g(x) = ( 4 – x)1/2
4. Jumlah, Selisih, Hasil Kali dan Hasil Bagi Fungsi

 Jika f(x) dan g(x) adalah dua buah fungsi


dengan daerah asal masing-masing, maka :
(f+g)(x) = f(x) + g(x)
(f-g)(x) = f(x) - g(x)
(f.g)(x) = f(x) . g(x)
(f/g)(x) = f(x) / g(x)

Catatan : hati-hati dengan daerah asal!


Contoh:
Jika f(x) = (x-1) /2 dan g(x) = (x)1/2, maka tentukan
jumlah, selisih, hasil kali, hasil bagi dari kedua fungsi
tersebut, beserta daerah asalnya.

Jika f(x) = 1/(x+2) dan g(x) = 2x-1, maka tentukan


jumlah, selisih, hasil kali, hasil bagi dari kedua fungsi
tersebut, beserta daerah asalnya.
5. Fungsi Komposisi
 Jika f adalah fungsi pada x untuk menghasilkan f(x) dan g
adalah fungsi pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)),
dikatakan bahwa telah dilakukan komposisi g dengan f.
 Fungsi yang dihasilkan disebut komposisi g dengan f, yang
dinyatakan oleh g ○ f.
 Jadi : (g ○ f)(x) = g(f(x))
 Komposisi f dengan g dinyatakan oleh f o g.
 Jadi : (f o g)(x) = f(g(x))
Latihan (1):
Jikadiketahui f(x) = (x-2)/1 dan g(x)= (x)1/2, maka tentukan (g ○ f)(x)
dan (f ○ g)(x)

Jika diketahui f(x) = 2x2 dan g(x)= x-5 maka tentukan (g ○ f)(x) dan (f
○ g)(x)

Jika f(x) =2x2+5x dan g (x) = 1/x maka tentukan (fog)(2)

Jika f(x) = x2+4 dan g(x)=2/(x)1/2 maka tentukan (gof)(x)


Latihan (2):
 Jika
f(x) = 2x+5 dan g(x) = (x-1)/(x+4). Jika (f o g) (a)= 5
maka tentukan a

 Jika f(x) = -x+3 maka tentukan f(x2)+f2(x)-2f(x)

 Jika f(x) = 2x , g(x) = x+1, dan h(x) = x3 maka tentukan (h o g


o f)

 Jikaf(x) = 2x2+3x-5 dan g(x)=3x-2, agar (gof)(a)=-11 maka


tentukan a
6. Fungsi Invers
Jika fungsi
f : A  B, maka fungsi
g : B  A merupakan fungsi invers dari fungsi f, yang
dilambangkan dengan f -1(x)

 Contoh 1: Jika f(x) = (x-5)/10, maka tentukan f -1(x)


 Contoh 2: Jika f(x) = 1/x2, maka tentukan f -1(x)
Latihan:
 Jikaf-1 (x) = (x-1)/5 dan g(x)-1 = (3-x)/ 2 maka tentukan (f
0 g)-1 (6)

 Jika f (x) = ½ x -1 dan g (x) = 2x+4 maka tentukan (g o


f)-1 (10)

 Jika f(x) = 2x dan g(x) = 3 - 5x. Tentukan (g o f)-1 (x)

 Jika (f o g)(x) = 4x2+8x-3 dan g(x)= 2x+4 maka tentukan


f-1(x)
TUGAS 1
1. Lakukan wawancara sederhana terhadap 5 orang temanmu, kemudian
tanyakan nomor sepatu/bulan lahir/tanggal lahir/kota lahir/makanan
kesukaan/warna kesukaan/tinggi badan/berat badan mereka. Kemudian,
jawablah pertanyaan berikut.
a) Jika A himpunan nama teman-temanmu, tulislah anggota A!
b) Jika B himpunan (baca soal di atas) teman-temanmu, tulislah anggota B !
c) Nyatakan relasi himpunan A ke himpunan B dengan diagram panah, dan
dengan himpunan pasangan berurutan.
2. Untuk f(x) = 3x2 – 4x+2, cari dan sederhanakan :
[f(nim+h) – f(nim)]/h
3. Carilah daerah asal dan daerah hasil beserta grafiknya dari :
a. g(x) = 2x2 + 5 (NIM gasal)
b. f(x) = x2 - 2x (NIM genap)
TUGAS 2

1. Diketahui f(x) = x2 + 1 dan g(x) = 2x – 3. Tentukan:


a. (f o g)(x)
b. (g o f)(x)

2. Diketahui f(x) = x + 3 dan (f o g)(x) = x2 + 6x + 7, maka tentukan g(x) !

3. Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi 2x  5 1


f ( x)  ,x
3x  1 3

4. Jika diketahui f(x) = x + 3 dan g(x) = 5x – 2


Tentukan (f o g)-1(x)
Pertemuan II

HABIB RATU PERWIRA NEGARA


Jenis-jenis Fungsi

Fungsi

Fungsi aljabar Fungsi non aljabar

f.irrasional f.rasional f. Eksponensial


f. logaritmik
f. Trigonometrik
f. hiperbolik
f. Polinom f.pangkat
f.linear
f.kuadrat
Fungsi Aljabar

 Fungsi Kuadrat (Parabola)


f(x)=ax2+bx+c
dengan a, b, c adalah konstanta dan a tidak sama dengan nol
Contoh:3x2+2x+1

 Fungsi Pangkat Tiga (Kubik)


f(x)=ax3+bx2+cx+d
dengan a, b, c adalah konstanta dan a tidak sama dengan nol
Contoh:x3+x2+5x
Fungsi Aljabar

 Fungsi Polinom (Suku Banyak)


f(x)=anxn+an-1xn-1+an-2xn-2+…+a1x+a0
Contoh:
f(x)=-x5+7

 Fungsi Linier
f(x)=ax+b
Contoh:5x+9
Fungsi Trigonometri

 Apabila sebuah sudut sebesar θ derajat ditempatkan dalam


kedudukan standar pada pusat sebuah lingkaran berjari-jari c
seperti pada gambar di bawah, maka harga-harga sinus,
cosinus, dan tangen dari sudut ini diberikan oleh rumus-rumus
berikut:
sisi yang berhadapan
sin  
c
sisi miring
b

b
 sin  
a c
Fungsi Trigonometri lanj..

sisi yang mengapit


cos inus  
sisi miring
a
cos  
c

sisi yang berhadapan


tan gen  
sisi yang mengapit

b
tan  
a
1. Identitas Trigonometri
2. Fungsi Pangkat
3. Fungsi Eksponen
1. Identitas Trigonometri

 Kesamaan Ganjil-Genap
 Kesamaan Fungsi Trigonometri
 Kesamaan Jumlah
 Kesamaan Sudut Rangkap Dua
Kesamaan Ganjil -
Genap
sin   x    sin x
cos  x   cos x
tan   x    tan x
Kesamaan Fungsi Trigonometri

sin 2 A  cos 2 A  1
1
1  tan A 
2
2
 sec 2
A
cos A
1  cot A  csc A
2 2

sin A
tan A 
cos A
Kesamaan Fungsi Trigonometri..lanj

INGAT !

sec x  =    1 
              cos x
cosec x =    1     
               sin x
cot x =      1       =   cos x
              tan x         sin x
Kesamaan Jumlah

sin  A  B   sin A cos B  cos A sin B


sin  A  B   sin A cos B  cos A sin B
cos A  B   cos A cos B  sin A sin B
cos A  B   cos A cos B  sin A sin B
tan A  tan B
tan  A  B  
1  tan A tan B
tan A  tan B
tan  A  B  
1  tan A tan B
Kesamaan Sudut Rangkap Dua

sin 2 A  2 sin A cos A


cos 2 A  cos2 A  sin 2 A  2 cos2 A  1  1  2 sin 2 A
2tgA
tg 2 A 
1  tg 2 A

LATIHAN
1. 1  tgA
 sec A
sin A  cos A
2. sin 2   sin 2  cos 2   cos 4   1
3. sin 4   cos 4   1  2 cos 2 
Latihan Kelompok

2 sin A 1  cos A
1.  tan 2 x 4. 
cot x  tan x sec A  1 tgA

sec 2 t  1 cos2 A  tg 2 A  1
2.
2
 sin 2
t 5.
2
 sin 2
A
sec t tg A

cos 2  cos 2 
3.   2 sin 
1  sin  1  sin 
Tugas 3

cos A 1  sin A
1   2 sec A
. 1  sin A cos A

2 (cot A  1)2  csc 2 A  2 cot A


.
tan A  cot A 1
3 
. tan A  cot A 2 sin 2 A  1

1  sin A
4 (sec A  tan A)2 
. 1  sin A
2. Fungsi Pangkat
yx n y: variabel tak bebas
x: variabel bebas
n: konstanta

Identitas fungsi Pangkat:


1. x a .x b  x a  b
2. x a : x b  x a b 6. a x x
b
b
a

3. x 
a b
 x a .b 7. x0  1
4. x a  1 / x a
a
5.  x xa
   a
z z
Latihan

1.  4 2 a b
3

4 2
 6. 10 x 3 (2 y ) 4 . y 2

6 2
2. y . 4
2. 10a 3  5a 2 
7.  a b c  x a
2 3 3 4
b 2 c 2  
3. 3 p q   3 pq 
2 3 5 2 2

8. 3 p 1
q2  : 3
2 2
p 2 q 3  1

4.
 27a 3 b 6    3ab 2   9. b 2 a 3 a 4 b 4
 
a 2b b 1
 32   1 12 
5.  4x    x  
  2   1  2m 1  m  2 
    10.  1 
1  1 

 2  m  2m 
3. Fungsi Eksponen
y  ax y = peubah tak bebas

a = konstanta, a 0

x = peubah bebas
(i) af(x) = ap maka f(x) = p
(ii) af(x) = ag(x) maka f(x) = g (x)
(iii) af(x) + ag(x) = c maka af(x) + ag(x) =a0
f(x) + g (x) = 0
Latihan

1
1. 2 x2
 2. 82 x  6  1
8

3. 7 7 x 10
 343 4.
5 3 x 2  x 6
5  2 x2  x2 

2 x 2  5 x  2
x 2  2 x 1  1 
5. 6  
 216  6.
5 2 x2
  25  x
1
Tugas 4
a.
4 x 3
 2 .2 x x2 f. 2 2 x 5.3 2 x 5  216
x2
 
x 3
9  3 .3 x 1 xx

3  23 
x
b. g. 5 .5 5
 2

125
( 2 x  3) 7 2
c. 14.2 
16 h. 4x  2x  2  0
( x2 2 x )
d. 216.36  216 x 2 x 3
i. 2 7
 4
2 x4 
x

1 2 2
e. 52 x  3.125 x  2 
3  2.3 2 x 1  3x  5
1
2
4 2 2 j.

Anda mungkin juga menyukai