oleh:
Ahmad KhakimAmrullah
Evania Kurniawati
Relasi Biner
Definisi:
Relasi biner antara A dan B adalah himpunan bagian
dari AB.
R (AB)
A adalah daerah asal (domain)
B adalah daerah hasil (range atau codomain)
Ingat perkalian kartesian:
AB={(a,b)| aA bB}
Relasi Biner
Contoh:
A={Ani,Budi,Cecep}
B={AlPro,AlLin,MatDis,MetNum}
R=relasi yang menyatakan matakuliah yang diambil oleh mahasiswa.
Jumlah pasangan terurut yang mungkin |AB|=34=12
Misalkan
R={(Ani,AlLin),(Ani,MetNum),(Budi,AlPro),(Budi,AlLin),(Cecep,MetNu
m)}
Kita lihat bahwa R(AB) dan |R|=5.
Contoh:
A={2,3,4}
B={2,4,8,9,15}
R={(a,b)| aA bB (a habis membagi b)}
Jumlah pasangan terurut yang mungkin |AB|=35=15
R={(2,2),(2,4),(4,4),(2,8),(4,8),(3,9),(3,15)}
Kita lihat bahwa R(AB) dan |R|=7.
Penyajian Relasi dengan Diagram Panah:
Ani AlPro
Budi AlLin
Cecep MatDis
MetNum
Diagram Panah :
2 2
4
3 8
9
4 15
Penyajian Relasi dengan Tabel
A B
Ani AlLin
Ani MetNum
Budi AlPro
Budi AlLin
Cecep MetNum
A B
2 2
2 4
2 8
3 9
3 15
4 4
4 8
- Misalkan R adalah relasi dari A = {a
1
, a
2
, , a
m
} dan B =
{b
1
, b
2
, , b
n
}.
- Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [m
ij
],
b
1
b
2
. b
n
M =
(
(
(
(
mn m m
n
n
m
m m m
m m m
m m m
a
a
a
2 1
2 22 21
1 12 11
2
1
yang dalam hal ini
e
e
=
R b a
R b a
m
j i
j i
ij
) , ( , 0
) , ( , 1
Penyajian Relasi dengan Matriks
Relasi R pada Contoh sebelumnya dapat dinyatakan dengan
matriks
(
(
(
1 0 0 0
0 0 1 1
1 0 1 0
dalam hal ini, a
1
= Ani, a
2
= Budi, a
3
= Cecep, dan b
1
= AlPro,
b
2
= AlLin, b
3
= MatDis, dan b
4
= MetNum.
Relasi R pada Contoh 4 dapat dinyatakan dengan matriks
(
(
(
0 0 1 1 0
1 1 0 0 0
0 0 1 1 1
yang dalam hal ini, a
1
= 2, a
2
= 3, a
3
= 4, dan b
1
= 2, b
2
= 4, b
3
= 8,
b
4
= 9, b
5
= 15.
Penyajian Relasi dengan Graft Berarah
Relasi pada sebuah himpunan dapat direpresentasikan secara grafis
dengan graf berarah (directed graph atau digraph)
Graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan relasi dari
suatu himpunan ke himpunan lain.
Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga
simpul atau vertex), dan tiap pasangan terurut dinyatakan dengan
busur (arc)
Jika (a, b) e R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b.
Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) dan simpul b disebut
simpul tujuan (terminal vertex).
Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke
simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut gelang atau kalang
(loop).
Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, d), (d,
b)} adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
R direpresentasikan dengan graf berarah sbb:
a
b
c d
Relasi Inversi
Definisi:
Jika R adalah relasi dari A ke B, maka inversi relasi R, ditulis
R
-1
adalah relasi dari B ke A sebagai:
R
-1
={(b,a)| (a,b)R}
Contoh:
R={(2,2),(2,4),(4,4),(2,8),(4,8),(3,9),(3,15)}
maka
R
-1
={(2,2),(4,2),(4,4),(8,2),(8,4),(9,3),(15,3)}
kita lihat bahwa
R
-1
={(b,a)| aA bB (b kelipatan dari a)}
Sifat-sifat Relasi: Refleksif (reflexive)
Definisi:
R bersifat reflexive jika (aA) (a,a)R
Contoh:
Misal A={1,2,3,4}
R={(1,1),(1,3),(2,1),(2,2),(3,3),(4,2),(4,3),(4,4)}
reflexive? Ya
R={(1,1),(1,3),(2,1),(4,2),(4,3),(4,4)} reflexive? Tidak
R={(x,y)| x,yN, x>y} reflexive? Tidak
R={(x,y)| x,yN, x+y=5} reflexive? Tidak
R={(x,y)| x,yN, 3x+y=10}reflexive? Tidak
Sifat-sifat Relasi: Setangkup (symmetric)
Definisi:
R bersifat symmetric jika (a,b)R maka (b,a)R (a,bA)
Contoh:
Misal A={1,2,3,4}
R={(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)} symmetric? Ya
R={(1,1),(2,3),(2,4),(4,2)} symmetric? Tidak
R={(1,1),(2,2),(3,3)} symmetric? Ya
R={(1,1),(1,2),(2,2),(2,3)} symmetric? Tidak
R={(1,2),(2,3),(1,3)} symmetric? Tidak
R={(x,y)| x,yN, x>y} symmetric? Tidak
R={(x,y)| x,yN, x+y=5} symmetric? Ya
R={(x,y)| x,yN, 3x+y=10}symmetric? Tidak
Sifat-sifat Relasi: Tolak-Setangkup
(antisymmetric)
Definisi:
R bersifat antisymmetric jika (a,b)R dan (b,a)R maka a=b (a,bA)
Contoh:
Misal A={1,2,3,4}
R={(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)} antisymmetric? Tidak
R={(1,1),(2,3),(2,4),(4,2)} antisymmetric? Tidak
R={(1,1),(2,2),(3,3)} antisymmetric? Ya
R={(1,1),(1,2),(2,2),(2,3)} antisymmetric? Ya
R={(1,2),(2,3),(1,3)} antisymmetric? Ya
R={(x,y)| x,yN, x>y} antisymmetric? Ya
R={(x,y)| x,yN, x+y=5} antisymmetric? Tidak
R={(x,y)| x,yN, 3x+y=10} antisymmetric? Ya
Sifat-sifat Relasi: Menghantar (transitive)
Definisi:
R bersifat transitive jika (a,b)R dan (b,c)R maka (a,c)R (a,b,cA)
Contoh:
Misal A={1,2,3,4}
R={(2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3)} transitive? Ya
R={(1,1),(2,3),(2,4),(4,2)} transitive? Tidak
R={(1,1),(2,2),(3,3),(4,4)} transitive? Ya
R={(1,2),(2,3)} transitive? Tidak
R={(1,2),(3,4)} transitive? Ya
R={(2,3)} transitive? Ya
R={(x,y)| x,yN, x>y} transitive? Ya
R={(x,y)| x,yN, x+y=5} transitive? Tidak
R={(x,y)| x,yN, 3x+y=10} transitive? Tidak
Relasi Kesetaraan
(equivalence relation)
Definisi:
R disebut equivalence relation jika bersifat:
reflexive, symmetric, dan transitive.
Contoh:
R={(x,y)| x,yMahasiswa
(x seangkatan dengan y)}
(silakan Anda check!)
Relasi Pengurutan Parsial
(partial ordering relation)
Definisi:
R disebut partial ordering relation jika bersifat:
reflexive, antisymmetric, dan transitive.
Contoh:
R={(x,y) | x,y Z x y}
(silakan Anda check!)
Misalkan A dan B himpunan.
Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi
jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan
tepat satu elemen di dalam B.