Anda di halaman 1dari 28

KONSEP

MATEMATIKA
Himpunan, Fungsi, Relasi, Graf, Teknik Pembuktian

Hidzrullah Ash Syuhrawardi


13020190141
1. Dapat melatih logika

Mengapa 2.
3.
Membuat anda lebih teliti
Melatih kesabaran
Konsep 4. Tuntunan di dunia pekerjaan
Matematika 5. Membuat terbiasa berpikir secara sistematis

Penting? 6. Berguna dalam kegiatan sehari-hari


7. Mampu membentuk pola pikir
Himpunan Himpunan/set merupakan sekumpulan objek yang telah terdefinisi dengan
jelas dan memiliki kriteria yang sama.
 Anggota himpunan ditulis dalam kurung kurawal { }, misal {A,B,C} adalah
himpunan yang berisikan huruf.
Notasi  Notasi anggota himpunan ∈

Himpunan  Notasi bukan anggota himpunan ∉


 Notasi himpunan kosong Ø atau {}.
 Irisan dari dua himpunan A dan B, dinotasikan sebagai A∩B adalah
himpunan yang anggota-anggotanya ada di himpunan A dan ada di
himpunan B. Dengan kata lain yaitu himpunan yang anggotanya ada di
kedua himpunan tersebut.
 Gabungan dari dua himpunan A dan B, dinotasikan sebagai A∪B, adalah
Operasi himpunan yang berisi semua elemen yang ada di A, di B, atau di
keduanya.
Himpunan  Selisih antara dua himpunan A dan B, dinotasikan sebagai A−B atau A∖B,
adalah himpunan yang berisi semua elemen yang ada di A tetapi tidak ada
di B.
 Komplemen dari himpunan A terhadap himpunan semesta U, dinotasikan
sebagai A′atau U−A, adalah himpunan yang berisi semua elemen di U
yang tidak ada di A.
1. Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota.
Notasi untuk himpunan kosong adalah Ø atau {}.
Jenis 2. Himpunan bagian adalah apabila A:{ 2,3,4...} B : {1, 2,3,4,5,6…}. Dengan

Himpunan demikian dapat dinyatakan bahwa A adalah bagian B.


3. Himpunan semesta (S) adalah himpunan yang memuat semua anggota
himpunan yang dibicarakan.
Contoh sederhana:
Contoh Pada gambar disamping
Himpunan menggambarkan kumpulan
anggota persegi empat
Himpunan yang Berhubungan Erat dengan Teori
Bahasa dan Automata

1. Himpunan Alfabet (∑): ini adalah himpunan simbol atau karakter yang
digunakan dalam bahasa formal.
Himpunan 2. Himpunan Bahasa Formal (L): ini adalah himpunan kata-kata yang
diterima oleh bahasa formal tertentu.
3. Himpunan Simbol Input: Dalam konteks automata, ini adalah
himpunan simbol-simbol yang dapat digunakan sebagai input oleh
mesin automata tersebut.
4. Himpunan Simbol Output: Adapun himpunan simbol-simbol yang
dapat dihasilkan sebagai output dari mesin automata.
Fungsi dalam istilah matematika merupakan pemetaan setiap anggota
sebuah himpunan yang dinamakan sebagai domain atau variabel bebas
Fungsi kepada anggota himpunan lain yang dinamakan sebagai kodomain atau
variabel terikat.
 Notasi Umum: Fungsi f yang memetakan elemen x dari domain X ke
elemen y dalam kodomain Y dapat ditulis sebagai: f : X → Y, x → y = f(x).
Di sini, f adalah simbol yang mewakili fungsi, → menunjukkan pemetaan,
x adalah input, dan y adalah output.
 Notasi Fungsi Spesifik: Fungsi dapat diberi nama atau simbol yang lebih
spesifik tergantung pada konteksnya. Misalnya, f(x) = 2x+3
Notasi Fungsi menggambarkan fungsi yang mengalikan input dengan 2 dan kemudian
menambah 3 ke hasilnya.
 Notasi Sigma (∑) dan Pi (∏): Notasi sigma digunakan untuk
menjumlahkan serangkaian elemen dalam himpunan.
 Notasi Fungsi Terbalik: Jika f adalah fungsi dari X ke Y, maka f-1 dalah
fungsi terbalik dari f yang memetakan Y kembali ke X.
1. Fungsi Linear: Fungsi ini memiliki bentuk umum y = mx + b, di mana m
adalah kemiringan (slope) dan b adalah perpotongan dengan sumbu y
(intercept).
2. Fungsi Kuadrat: Fungsi kuadrat memiliki bentuk umum y = ax^2 + bx +
c, di mana a, b, dan c adalah konstanta. Grafik fungsi kuadrat
membentuk parabola.

Jenis Fungsi 3. Fungsi Eksponensial: Fungsi ini memiliki bentuk umum y = a * e^(bx),
di mana a dan b adalah konstanta, dan e adalah bilangan Euler (sekitar
2.71828). Fungsi eksponensial tumbuh atau menurun dengan tingkat
pertumbuhan yang proporsional terhadap nilai variabel input.
4. Fungsi Trigonometri: Ini termasuk fungsi sinus (sin), kosinus (cos),
tangen (tan), kotangen (cot), sekans (sec), dan kosekans (csc). Fungsi-
fungsi ini berkaitan dengan sudut dalam segitiga dan memiliki sifat-sifat
trigonometri.
Fungsi dalam Teori Bahasa dan Automata

1. Fungsi Transisi: Fungsi transisi digunakan dalam otomata untuk


menggambarkan bagaimana otomata berpindah dari satu state ke state
lainnya berdasarkan input yang diberikan.
2. Fungsi Penerimaan: Dalam konteks otomata dan bahasa, fungsi
Fungsi penerimaan digunakan untuk menentukan apakah suatu string diterima
oleh otomata.
3. Fungsi Evaluasi: Dalam teori komputabilitas, fungsi evaluasi
menggambarkan bagaimana mesin Turing menghitung nilai dari suatu
fungsi matematika atau algoritma.
4. Fungsi Representasi: Dalam teori bahasa alami dan pemrosesan bahasa
alami, fungsi representasi digunakan untuk menghubungkan antara
bentuk bahasa alami (seperti kalimat dalam bahasa manusia) dengan
representasi formal, seperti pohon parse atau struktur tata bahasa.
Relasi Relasi dalam matematika adalah hubungan antara satu himpunan dengan
himpunan lainnya.
 Notasi Standar: (a, b) atau aRb. Ini adalah notasi paling umum untuk
menyatakan bahwa elemen a dalam domain berada dalam relasi dengan
elemen b dalam kodomain. "R" adalah simbol relasi yang dapat diganti
dengan simbol lain tergantung pada konteks.
 Notasi Interval: [a, b]. Notasi ini sering digunakan dalam konteks relasi
orde pada bilangan real. Misalnya, [a, b] dapat digunakan untuk
menyatakan bahwa elemen a ≤ b.

Notasi Relasi  Notasi Fungsi: f(a) = b. Ini adalah notasi untuk menyatakan relasi fungsi
di mana elemen a dalam domain dipetakan ke elemen b dalam kodomain
oleh fungsi f.
 Notasi Relasi Komposisi: R ∘ S. Ini adalah notasi untuk menyatakan
relasi komposisi dari relasi R dan S. Jika (a, b) ada dalam R dan (b, c) ada
dalam S, maka (a, c) akan ada dalam R ∘ S.
 Notasi Relasi Transpon: R^T. Ini adalah notasi untuk menyatakan relasi
transpon dari R. Jika (a, b) ada dalam R, maka (b, a) akan ada dalam R^T.
1. Relasi Ekuivalen: Relasi ini memenuhi tiga sifat penting: refleksif,
simetris, dan transitif. Relasi ini membagi himpunan dalam "kelas
kesetaraan" di mana elemen dalam kelas memiliki hubungan kesetaraan
yang sama satu sama lain. Contohnya adalah relasi kesetaraan antara
bilangan bulat modulo.
2. Relasi Orde:Orde Parsial: Relasi ini memenuhi sifat refleksif,
antisimetris, dan transitif. Contohnya adalah relasi "kurang dari atau
Jenis Relasi sama dengan" pada bilangan real. Orde Total: Relasi ini merupakan orde
parsial yang juga memenuhi bahwa setiap pasangan elemen bisa
dibandingkan. Contohnya adalah relasi "lebih besar dari atau sama
dengan" pada bilangan real.
3. Relasi Fungsi: Relasi ini memetakan setiap elemen dalam domain ke
tepat satu elemen dalam kodomain. Relasi ini juga bisa dilihat sebagai
subkelas dari relasi fungsional yang melibatkan pasangan nilai (a, f(a)) di
mana f adalah suatu fungsi.
 Contoh Relasi Ekuivalen: Pada bilangan bulat, jika a = 7 dan b = 14, maka
a ≡ b (mod 7), karena keduanya memiliki hasil modulo 0 terhadap 7.

Contoh Relasi  Contoh Relasi Orde Parsial: Pada bilangan real, jika a = 3 dan b = 5, maka
a ≤ b karena 3 kurang dari 5.
 Contoh Relasi Fungsi: Jika f(x) = x^2, maka f(2) = 4 karena 2^2 = 4.
Relasi dalam Teori Bahasa dan Automata

1. Relasi Transisi: Dalam otomata, relasi transisi adalah hubungan yang


menggambarkan bagaimana otomata berpindah dari satu state ke state
lainnya berdasarkan input yang diberikan.
2. Relasi Penerimaan: Dalam otomata, terutama pada otomata berakhir
Relasi (finite automata), relasi penerimaan menghubungkan antara state-state
akhir dengan string-string yang diterima oleh otomata.
3. Relasi Parsing: Dalam analisis tata bahasa dan pemrosesan bahasa
alami, relasi parsing menghubungkan antara struktur tata bahasa
(seperti pohon parse) dengan string yang diproses.
4. Relasi Reduksi: Dalam teori komputabilitas, relasi reduksi digunakan
untuk menghubungkan masalah-masalah yang saling terkait dalam hal
kemampuan komputasi.
Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan
Graf antara objek-objek tersebut, sehingga secara sederhana graf didefinisikan
sebagai kumpulan titik yang dihubungkan oleh garis-garis/sisi.
1. Graf Tak Berarah (Undirected Graph): Graf ini terdiri dari simpul-simpul
yang dihubungkan oleh sisi-sisi, tanpa arah yang ditentukan pada sisi-
sisi tersebut. Hubungan antara dua simpul adalah saling dua arah.
2. Graf Berarah (Directed Graph atau Digraph): Graf ini memiliki simpul-
simpul yang dihubungkan oleh sisi-sisi dengan arah yang ditentukan.
Sisi dari simpul A ke simpul B tidak sama dengan sisi dari simpul B ke
simpul A.
3. Graf Berbobot (Weighted Graph): Graf ini memiliki sisi-sisi yang
Tipe Graf memiliki bobot atau nilai tertentu yang menggambarkan keterkaitan
atau jarak antara simpul-simpul. Contohnya, jarak antara kota-kota
dalam graf peta dapat diwakili sebagai bobot pada sisi-sisi.
4. Graf Tidak Berbobot (Unweighted Graph): Graf ini tidak memiliki
bobot pada sisi-sisinya. Hubungan antara simpul-simpul hanya
digambarkan dengan adanya sisi-sisi tanpa nilai numerik yang
menyertainya.
5. Graf Lengkap (Complete Graph):Graf ini memiliki semua pasangan
simpul dihubungkan oleh sisi. Dalam graf dengan n simpul, terdapat
n(n-1)/2 sisi.
 Matriks Ketetanggaan (Adjacency Matrix): Dalam matriks
ketetanggaan, baris dan kolom mewakili simpul-simpul dalam graf. Jika
ada sisi antara simpul i dan simpul j, maka elemen di baris i dan kolom j
akan berisi nilai yang menunjukkan keterhubungan (misalnya 1 untuk graf
tak berarah). Jika graf memiliki bobot pada sisinya, bobot juga dapat
diwakili di dalam matriks.
Representasi  Matriks Insiden (Incidence Matrix): Dalam matriks insiden, baris

Graf mewakili simpul-simpul dan kolom mewakili sisi-sisi. Jika simpul i ada
pada sisi j, maka elemen di baris i dan kolom j akan berisi nilai yang
menunjukkan keterhubungan (misalnya 1 atau -1 untuk graf berarah).
 Matriks Kemungkinan Jalur (Path Matrix): Matriks ini menyediakan
informasi tentang kemungkinan jalur antara setiap pasangan simpul
dalam graf. Ini berguna dalam menghitung jalur-jalur yang mungkin
antara simpul-simpul.
 Teori Graf (Graph Theory): Bidang ini khusus mempelajari struktur dan
sifat graf. Konsep seperti siklus, jarak, konektivitas, warna, dan banyak
lagi dipelajari dalam teori graf. Contohnya adalah Teorema Tangan
Panjang dan Jembatan Konigsberg yang melibatkan jalan-jalan dalam
sebuah graf.
 Teori Graf Berbobot: Menggunakan graf untuk memodelkan masalah
dengan bobot pada sisi-sisi, seperti mencari jalur terpendek atau jalur
dengan bobot terkecil dalam graf berbobot.
Aplikasi Graf  Teori Jaringan: Menggunakan graf untuk memodelkan jaringan, misalnya
jaringan transportasi, distribusi, atau komunikasi. Analisis aliran maksimal
dan minimal dalam jaringan adalah contoh aplikasi ini.
 Teori Graf Planar: Mempelajari properti graf yang dapat digambar dalam
bidang tanpa sisi-sisi yang bersilangan.
 Teori Graf Bipartit: Menggunakan graf bipartit untuk memodelkan
masalah yang melibatkan dua kelompok yang tidak dapat dihubungkan
dalam satu kelompok.
Graf dalam Teori Bahasa dan Automata

1. Graf Transisi: Graf transisi digunakan untuk menggambarkan otomata,


terutama otomata berhingga.
2. Graf Parsing: Dalam analisis tata bahasa dan pemrosesan bahasa alami,

Graf graf parsing digunakan untuk menggambarkan kemungkinan analisis


struktur tata bahasa (seperti pohon parse) dari suatu string.
3. Graf Deterministik: Dalam otomata deterministik, graf deterministik
menggambarkan hubungan antara state-state dan transisi-transisi
otomata berdasarkan input yang diberikan.
4. Graf Non-Deterministik: Dalam otomata non-deterministik, graf non-
deterministik menggambarkan berbagai kemungkinan transisi yang
dapat terjadi dari satu state ke state lainnya berdasarkan input.
Teknik Teknik pembuktian dalam konsep Matematika adalah sebuah
demonstrasi yang meyakinkan atas rumus, teorema itu benar, dengan
Pembuktian bantuan logika dan matematika.
 Memastikan Keabsahan: Pembuktian memastikan bahwa pernyataan atau
teorema yang diajukan benar secara matematis. Tanpa pembuktian yang
memadai, kita tidak bisa dengan pasti mengatakan bahwa suatu
pernyataan benar.
 Menghindari Kesalahan: Melalui pembuktian, kesalahan atau
kesalahpahaman dalam penalaran matematis dapat diidentifikasi dan
diperbaiki. Pembuktian membantu mencegah penyebaran informasi yang
Pentingnya salah.

Pembuktian  Meningkatkan Kredibilitas: Hasil matematika yang telah dibuktikan


memiliki tingkat kredibilitas yang lebih tinggi. Pernyataan matematika yang
Dalam didukung oleh bukti yang kuat lebih mungkin diterima oleh komunitas
matematika dan ilmu pengetahuan secara umum.
Matematika  Pengembangan Teori Baru: Pembuktian adalah fondasi bagi
pengembangan teori baru. Dengan membuktikan teorema-teorema dasar,
kita dapat membangun struktur untuk pengembangan teori yang lebih
kompleks.
 Penemuan Koneksi: Melalui proses pembuktian, kita dapat menemukan
koneksi dan hubungan antara konsep-konsep matematika yang
sebelumnya tidak terlihat. Ini dapat mengarah pada pemahaman yang lebih
dalam tentang struktur matematika.
1. Pembuktian Langsung: Metode ini melibatkan langkah-langkah logis
yang mengarah langsung pada kesimpulan yang diinginkan. Anda
memulai dengan premis atau asumsi, dan kemudian menggunakan
logika dan aturan-aturan matematika untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
2. Pembuktian Kontraposisi: Metode ini melibatkan membuktikan
pernyataan dengan membuktikan kontraposisinya. Kontraposisi dari
suatu pernyataan A → B adalah ¬B → ¬A. Jika kontraposisi benar, maka
Metode pernyataan asli juga benar.
3. Pembuktian dengan Kontradiksi: Metode ini melibatkan asumsi
Pembuktian sementara bahwa pernyataan yang hendak dibuktikan salah. Kemudian,
dengan mengikuti langkah-langkah logis, Anda mencapai suatu
kontradiksi (pernyataan yang bertentangan dengan asumsi). Ini
menunjukkan bahwa asumsi awal salah, sehingga pernyataan asli benar.
4. Pembuktian dengan Induksi Matematika: Metode ini digunakan untuk
membuktikan pernyataan yang berlaku untuk setiap bilangan bulat
positif atau sebagian besar bilangan bulat. Dalam induksi matematika,
Anda membuktikan pernyataan untuk kasus basis (basis step) dan
kemudian membuktikannya untuk kasus umum (inductive step).
 Contoh Pembuktian Langsung: Buktikan bahwa jumlah dua bilangan
genap adalah bilangan genap. Misalkan a dan b adalah dua bilangan
Contoh genap. Kita tahu bahwa bilangan genap dapat dituliskan sebagai a = 2k
dan a = 2 b = 2l untuk suatu bilangan bulat k dan l. Maka, a+b = 2k+2l =
Penerapan 2(k+l), yang merupakan bilangan genap.

Teknik  Contoh Pembuktian Kontraposisi: Buktikan bahwa jika x2 bukan


bilangan genap, maka x bukan bilangan genap. Misalkan x adalah
Pembuktian bilangan ganjil. Maka, kita bisa menuliskan x = 2k+1 untuk suatu bilangan
bulat k. Kuadrat dari bilangan ini menjadi x2 = 4k 2 +4k+1, yang juga
ganjil. Jadi, kontraposisi berlaku.
Teknik Pembuktian dalam Teori Bahasa dan Automata

1. Pembuktian Kontradiksi: Teknik ini melibatkan asumsi sementara


bahwa pernyataan yang ingin dibuktikan adalah salah, dan kemudian

Teknik mencoba untuk menggambarkan kontradiksi atau kesalahan lainnya


dalam hal tersebut.

Pembuktian 2. Pembuktian Reduksi: Dalam pembuktian reduksi, Anda mengambil


masalah yang sudah diketahui sulit (misalnya, masalah yang tidak dapat
diselesaikan) dan mengubahnya menjadi masalah yang ingin Anda
buktikan.
3. Pembuktian Melalui Arah Kontradiksi: Dalam pembuktian kontradiksi,
Anda membuktikan bahwa jika pernyataan yang ingin dibuktikan salah,
maka pernyataan kontraposisinya juga salah.
Contoh Konsep Matematika pada Teori
Bahasa dan Automata
Graf Graf Graf
Fungsi Fungsi

q0 q1 q2

Himpunan Relasi Himpunan Relas Himpunan


Teknik Pembuktian
• Himpunan : {q0,q1,q2}
• Fungsi : Perpindahan dari satu keadaan ke keadaan lainnya
• Relasi : Aturan yang menghubungkan satu keadaan ke keadaan lainnya
• Graf : Gambar atau visualisasinya
• Teknik Pembuktian : Digunakan untuk membuktikan properti

Anda mungkin juga menyukai