Anda di halaman 1dari 3

Setelah menyimak materi inisiai 2 dan Modul 2 dan 3, Kesimpulan saya tentang penalaran

matematika dan Himpunan, yaitu:


HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan dan Notasinya
Himpunan adalah suatu kumpulan dari objek – objek yang di definisikan dengan jelas. Objek
yang termasuk himpunan di sebut anggota (elemen) dari himpunan itu. Pada umumnya
himpunan di simbolkan dengan huruf kapital A, B, C, …. dan seterusnya. Sedangkan elemennya
biasanya di simbolkan dengan alphabet kecil a, b, c, …. dan seterusnya.

Notasi dalam Himpunan


Suatu himpunan dapat dinyatakan secara singkat dengan 2 cara, yaitu :
1. Cara Daftar (tabulasi)
Mendaftaratau menuliskan anggota – anggotanya diantara kurung kurawal buka dan
tutup, setiap dua anggota dipisahkan tanda koma.

2. Notasi pembentuk himpunan


Dengan menulis satu huruf sembarangan sebagai perubah anggota dan syarat
keanggotaannya serta tanda garis tegak diantara perubah dan syarat keanggotaannya yang
semuanya di tulis diantara kurung kurawal buka dan tutup.

B. Hubungan Dua Himpunan


1. Hubungan Bagian (subset)
Misalkan A= { 1, 5 } dan B= { 0, 1, 2, 3, 4, 5 }, maka 1 dan 5 merupakan anggota dari
himpunan A dan juga anggota dari himpunan B ( ditulis A ⊂ B) di baca A termuat dalam B yang
sama artinya B memuat A. Himpunan yang anggota – anggotanya merupakan sumber
pembahasan. Himpunan seperti ini disebut himpunan semesta dengan lambang huruf S atau U.
suatu himpunan dapat digambarkan dengan suatu diagram yang biasa di sebut DIAGRAM
VENN.

2. Dua Himpunan Sama


Dua himpunan A dan B dikatakan sama (A=B) jika setiap anggota A merupakan anggota
B, dan setiap anggota B merupakan anggota A juga.

Contoh:
Jika A = { 1, 2, 3, 4 } dan B= { 4, 2, 3, 1 }, maka A=B

3. Dua Himpunan Ekuivalen


Dua himpunan berhingga A dan B dengan n(A)= n(B), yaitu banyaknya anggota A sama
dengan anggota B, maka dikatakana bahwa himpunan A ekuivalen dengan himpunan B (A ~ B ).

4. Dua Himpunan Lepas (saling asing)


Dua himpunan yang tidak kosong A dan B dikatakan saling asing / lepas (ditulis A // B)
dan dibaca A lepas dengan B, jika dua himpunan itu tidak mempunyai anggota persekutuan, atau
setiap anggota A bukan anggota B dan sebaliknya.
Contoh:
a. Jika A= {1, 2, 3, 4, 5 } dan B= {7, 8, 9, 10}, maka A // B.
C. Operasi-operasi Pada Himpunan
1. Irisan ( ∩ )
2. Gabungan
3. Komplemen suatu bilangan
4. Selisih dua himpunan
5. Perkalian kartesius ( x )

Relasi dan Fungsi

A. Relasi Dan Contohnya

R = {( 2,2 ), ( 2,4 ), (2,6 ), (3,3 ), (3,6 ), (4,4 ), ( 5,5 ), (6,6 ) }

R adalah himpunan pasangan terurut yang menyatakan relasi membagi habis pada A. Secara
formal didefinisikan sebagai berikut.Relasi R antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B adalah suatu himpunan bagian dari A x B.
B. Sifat-sifat Relasi
1. Sifat Refleksif
Misalkan S adalah suatu himpunan yang tidak kosong dan R suatu relasi dalam S. Relasi
R bersifat reflektif, jika untuk setiap a € S, ( a, a ) € R. Yaitu setiap elemen S berelasi dengan
dirinya sendiri. Atau Relasi R bersifat reflektif dalam S, jika untuk setiap a €S, (a, a ) € R

2. Relasi Simetris
Misalkan S suatu himpunan yang tidak kosong dan R suatu relasi antara elemen-elemen
S. Relasi R dikatakan bersifat simetris, apabila untuk setiap a, b € S, jika ( a, b ) € R maka (b, a )
€ R.

3. Relasi Transitif
Misalkan S suatu himpunan yang tidak kosong dan R suatu relasi dalam S. Relasi R
bersifat transitif, apabila untuk setiap a, b, c, €, S, jika ( a, b) € R dan ( b,c ) € R maka ( a, c ) € R.

4. Fungsi/Pemetaan
Fungsi/pemetaan merupakan suatu tipe khusus dari relasi. Secara formal didefinisikan
sebagai berikut:

Fungsi adalah suatu relasi yang memasangkan setiap elemen dari himpunan kedua, sedemikian
hingga tidak ada elemen pada himpunan pertama yang dipasangkan dengan dua elemen berbeda
pada himpunan kedua

C. Notasi Fungsi
Suatu fungsi , biasanya diberi symbol dengan huruf kecil f, g, h atau lainnya. Misalkan suatu
fungsi f yang memasangkan setiap elemen himpunan A ke elemen himpunan B, ditulis sebagai
f : A → B.
D. Fungsi Sebagai Mesin
Suatu cara yang dinamis utuk memvisualisasi konsep fungsi melaui mesin. Sebagai input
(masukan) adalah elemen dari domain dan sebagai output (keluaran) adalah elemen dari daerah
hasil (range). Sebagai contoh, jika 3 sebagai input, maka outputnya adalah 3² yaitu 9. Dalam hai
ini, 3 adalah suatu elemen dari daerah asal (domain) dan 9 adalah elemen dari daerah hasil
(range).

E. Fungsi Sebagai Himpunan Pasangan Terurut


Telah diketahui bahwa fungsi adalah tipe khusus dari relasi karena relasi dapat
dinyatakan sebagai himpunan pasangan terurut, maka fungsi tentu dapat dinyatakan sebagai
himpunan pasangan terurut, maka f : A → B. Dapat dinyatakan sebagai himpunan pasangan
terurut, yaitu f = { ( -2,4 ), (-1, 1 ), ( 0,0 ), (1,1 ), (2,4).

F. Komposisi Pada Fungsi-fungsi


Misalkan dua mesin fungsi, yaitu mesin I dengan aturan f (x) = 2x. jika 2 dimasukkan
kedalam mesin I, maka mesin mengolahnya dengan f(2) = 2 + 4 = 6. Selanjutnya 6 dimasukkan
ke mesin II dan diolahnya menjadi g (6) = 2 . 6 = 12. Mengoperasikan mesin I selanjutnya ke
mesin II sama saja dengan mengkomposisikan fungsi f dengan fungsi g yang ditulis g o f.
( g . f )( 2) = g ( f ( 2 ) = 12
( g . f )(2) = f (g ( 2 ) = f ( 4 ) = 8
Jadi, g . f ≠ f . g ( komposisi fungsi tidak bersifat komulatif )

PENALARAN MATEMATIKA
Matematika dapat dipandang sebagai suatu bidang study yang menekankan
padakreativitas, sedangkan untuk mengembangkan daya kreativitas diperlukan beberapaaspek
pemikiran diantaranya adalah penalaran. Salah satu ciri utama matematikaterletak pada
penalarannya.
Ada dua tipe penalaran dalam Matematika
1.Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah kemampuan berpikir seseorang dari hal-halyang bersifat
khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum.
2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif terjadi proses penarikan kesimpulan dari hal-hal umum menuju ke
hal- hal khusus.

Anda mungkin juga menyukai