Geometri Transformasi
Dosen Pembimbing:
Drs. H. Sumartono, M.Pd.
Dr. Hidayah Ansori, M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT semata atas rahmat dan
hidayah-Nya.
Salawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah hanya dengan kekuatan
dan kemudahan yang diberikan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah
yang disusun untuk memenuhi tugas geometri transformasi dengan pembahasan ”
Transformasi, Garis Tetap Dan Titik Tetap”.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa segala daya upaya yang telah penulis
lakukan tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Drs. H. Sumartono, M.Pd. dan Bapak Dr. Hidayah Ansori, M.Si.
sebagai dosen pembimbing.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
PENUTUP ................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari makalah ini, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu tranformasi
2. Untuk mengetahui apa itu garis tetap.
3. Untuk mengetahui apa itu titik tetap
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Transformasi
Sebelum masuk ke transformasi, kita mengingat kembali materi tentang
fungsi. Misalkan A dan B adalah himpunan tak kosong. Fungsi (pemetaan)
adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dimana setiap unsur di
himpunan A tepat dipasangkan satu-satu ke unsur himpunan B.
Jika f adalah fungsi dari A ke B yang mengaitkan setiap x𝜖𝐴 dengan y𝜖𝐵
maka dapat ditulis y = f(x). Dengan x merupakan prapeta dari y oleh f dan y
merupakan peta dari x oleh f. Dengan daerah asal nya (Domain) adalah A
dan daerah nilai nya (Kodomain) adalah B
2
Pembicaraan di bawah ini dibatasi terutama pada geometri dalam bidang,
secara murni maupun secara analitis.
A B
•1
a• •2
b• •3
c• •4
d• •5
3
Memeriksa Sifat Injektif Fungsi
• Untuk membuktikan bahwa ƒ injektif, kita dapat menunjukan bahwa
jika ƒ ( 𝑥1 ) = ƒ ( 𝑥2 ) maka 𝑥1 = 𝑥2 .
• Untuk membuktikan bahwa ƒ tidak injektif, kita dapat mencari 𝑥1 =
𝑥2 ∈ dom (ƒ) dengan 𝑥1 ≠ 𝑥2 yang memenuhi ƒ (𝑥1 ) = ƒ (𝑥2 ).
Fungsi Surjektif
Fungsi f dikatakan fungsi dari A kepada (onto) B bila untuk setiap q
B terdapat p A sehingga f(p) = q.
Contoh :
1. Diketahui Relasi:
f = {(1,u),(2,u),(3,v)} dari A = {1,2,3} ke B= {u,v,w} bukan
fungsi pada karena w tidak termasuk jelajah dari f.
2. Diketahui Relasi:
f = {(1,w),(2,u),(3,v)} dari A = {1,2,3} ke B = {u,v,w} Fungsi
pada karena semua anggota B merupakan jelajah dari f.
Fungsi Bijektif
Fungsi f yang satu-satu dari A kepada B (bijektif) akan menghasilkan
korespondensi satu-satu antara anggota A dan anggota B dan
mengakibatkan bahwa f tentu mempunyai invers (dengan lambang ).
Istilah fungsi sering digantikan dengan pemetaan.
Contoh :
4
1. Apakah fungsi f : {a,b,c,d} →{1,2,3,4} dengan f(a) = 4 , f(b) = 2
, f(c) = 1 dan f(d) = 3 bijektif ?
Penyelesaian :
Karena semua nilainya berbeda maka fungsi ini satu-satu
(Injektif). Karena semua anggota B habis terpasang maka ia
surjektif (Onto), jadi fungsi ini bijektif.
2. Fungsi f(x) = x – 1 merupakan fungsi yang berkoresponden satu-
ke-satu, karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.
5
tetap atau garis tetap (titik bertahan atau garis bertahan terhadap f),
sebaliknya f disebut mempertahankan titik atau garis tadi. Nanti akan
dijumpai pula relasi atau sifat yang bertahan terhadap transformasi tertentu.
Sifat lurusnya suatu garis akan bertahan terhadap suatu pencerminan
misalnya. Jadi suatu sifat bertahan terhadap suatu trnasformasi bila sifat
yang berlaku bagi unsur di bidang itu akan berlaku pula bagi unsur hasil
transformasinya. Transformasi I (identitas) mempertahankan semua titik,
jadi semua titik adalah titik tetap dan semua garis adalah garis tetap terhadap
I.
Suatu transformasi disebut suatu kolineasi bila hasil transformasi
sebuah garis (lurus) akan berupa garis lagi, jadi bila g garis maka T adalah
suatu kolineasi bila T(g) berupa garis lagi yang tak lain adalah himpunan
titik P = T(P) dengan P terletak pada g. Sesungguhnya memang bahan
pembicaran di bawah ini dibatasi hanya meliputi transformasi yang berupa
kolineasi saja.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transformasi dapat diketahui dengan mengetahui apakah fungsi tersebut
bijektif (injektif dan surjektif) dan suatu titik dan garis yang bertahan terhadap
transformasi f dinamai titik tetap atau garis tetap (titik bertahan atau garis
bertahan terhadap f), sebaliknya f disebut mempertahankan titik atau garis
tadi.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari isi maupun teknik penulisan. Oleh Karena Itu, pada kesempatan kali ini
kami mengharapkan saran atai kritikan demi membangun dari perbaikan
dimasa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA